Anda di halaman 1dari 16

ADAPTASI FISIOLOGI PADA

IBU HAMIL

Nama Kelompok 3 :
Mutiara
Maharani
Senangi
Perubahan fisiologis adalah respon tubuh karena adanya
pembuahan atau fertilisasi yang terjadi didalam uterus
yang bertujuan untuk mempertahankan hasil pembuahan
agar tetap hidup dan berkembang. Peristiwa ini  normal
dan wajar terjadi kemudian akan kembali seperti semula
keadaan semula beberapa minggu. Selain itu menyusui
juga dapat membantu mempercepat pemulihan kondisi
tubuh, karena menyusui menyebabkan rahim berkontraksi
dan mempercepat kembalinya ke ukuran normal.
SISTEM KEKEBALAN/IMUN
Sistem imun adalah suatu organisasi yang
terdiri atas sel-sel dan molekul-molekul
yang memiliki paranan khusus dalam
menciptakan suatu sistem pertahanan
tubuh terhadap infeksi atau benda asing.
Terdapat dua jenis respons imun yang berbeda
secara fundamental, yaitu
(1) respons yang bersifat innate (alami / non
spesifik)
(2) respons yang bersifat adaptif
(didapat/spesifik),
Perubahan sistem kekebalan tubuh pada ibu hamil
pada trimester I, II, dan III
Trimester I:
Peningkatan pH sekresi vagina wanita hamil
membuat wanita tersebut lebih rentan terhadap
infeksi vagina. Sistem pertahanan tubuh ibu
selama kehamilan akan tetap utuh, kadar
imunoglobulin dalam kehamilan tidak berubah.
Trimester II
Infeksi virus Parvovirus pada perempuan hamil
akan menyebabkan abortus, hidrop nonimun
dan kematian janin dan secara total
menyebabkan kegagalan kehamilan sebesar
10% .
Trimester III:
HCG dapat menurunkan respon imun wanita
hamil. Selain itu kadar Ig G, Ig A, dan Ig M
serum menurun mulai dari minggu ke-10
kehamilan hingga mencapai kadar terendah
pada minggu ke-30 dan tetap berada pada
kadar ini hingga aterm.
SISTEM PENCERNAAN

Rongga Mulut
Salivasi mungkin akan meningkat sehubungan dengan
kesuaran menelan akibat nausea. Gusi dapat menjadi
hiperemis dan melunak, kadang berdarah apabila
hanya terkena cedera ringan, misalnya pada saat
gosok gigi. Pembengkakan gusi sangat vaskular
disebut epulis kehamilan yang terkadang dapat timbul,
tetapi secara khas mengecil secara spontan setelah
kelahiran
Motilitas Saluran Gastrointestinal
Biasanya ada penurunan tonus dan motilitas saluran
gastrointestinal yang menimbulkan pemanjangan
waktu pengosongan lambung dan transit usus. Hal ini
mungkin merupakan akibat jumlah progesteron yang
besar selama proses kehamilan dan menurunkan kadar
motalin-suatu peptida hormonal yang diketahui
mempengaruhi otot-otot halus (Christofides
dkk,1982)-atau keduanya
Lambung dan Esofagus
Pirosis merupakan kejadian yang umum pada kehamilan,
Paling mungkin disebabkan oleh refluks sekret- sekret
asam ke esofagus bagian bawah. Posisi lambung yang
berubah mungkin ikut menyumbang pada seringna terjadi
peristiwa ini. Tonus esofagus dan lambung berubah
selama kahamilan dengan tekanan intraesofagus yang
lebih rendah dari tekanan lambung lebih tinggi
Usus Kecil, Besar dan Appendiks
Oleh karena kehamilan yang berkembang terus, lambung
dan usus digeser oleh uterus yang membesar ke arah atas
dan lateral. Sebagai akibatnya, apendiks sebagai contoh
biasanya bergeser ke arah atas, lateral dan sering kali
mencapai pinggang kanan. Seperti telah dijelaskan
sebelumnya, tonus serta motilitas dari lambung dan usus
berkurang selama kehamilan.
Hati
Pertambahan ukuran hati pada beberapa binatang
dapat terlihat dengan jelas, tetapi sebaliknya
pada kehamilan manusia, pembesaran hati
tersebut tidak dapat terlihat (Combes dan
Adams, 1971).
Kandung Empedu
Fungsi kandung empedu berubah selama kehamilan karena
pengaruh hipotoni dari otot- otot halus. Selama melakukan
SC, potter (1936) cukup sering menemukan empedu
teregang namun hipotonik dan aspirat empedu cukup
kental. Secara umum diterima bahwa kehamilan menjadi
predisposisi pembentukan batu empedu.
Perubahan sistem pencernaan yang dirasakan ibu hamil adalah sebbagai berikut:

Trimester I
Pada bulan- bulan pertama kehamilan, terdapat
perasaan enek (nausea). Hal ini mungkin
dikarenakan kadar hormon estrogen yang
meningkat.
Trimester II dan III
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon
progesteron yang meningkat. Salain itu, perut kembung
juga terjadi karaena adanya tekanan uterus yang membesar
dalam rongga perut yang mendesak organ- organ dalam
perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, ke arah
atas dan lateral. Wasir (hemoroid) cukup sering terjadi pada
kehamilan. Sebagian besar hal ini terjadi akibat konstipasi
dan naiknya tekanan vena- vena di bawah uterus termasuk
vena hemoroidal. Panas perut terjadi karena terjadinya
aliran balik asam gastrik ke dalam esofagus bagian bawah.
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai