Anda di halaman 1dari 10

1.

LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan proses fisiologis,tetapi dalam masa kehamilan
tersebut ibu hamil memerlukan asuhan kebidanan untuk mengevaluasi kondisi
kesehatan dan kehamilannya. Evaluasi proses kehamilan melalui pemeriksaan
kesehatan ibu hamil dan janin secara teratur bermanfaat bagi ibu agar
kehamilan berlangsung optimal. Selama masa hamil perempuan dapat saja
mengalami beberapa ketidaknyamanan fisik yang terkadang mengganggu
aktifitas ibu hamil.
Meskipun begitu, ketidaknyamanan yang dirasakan ibu selama hamil
dapat berlanjut pada kondisi patologi kehamilan bila tidak segera memperoleh
managemen asuhan kebidanan yang tepat.
Bidan adalah pemberi asuhan yang dapat mengupayakan peningkatan
kesehatan ibu selama masa kehamilan. Asuhan kebidanan yang diberikan
untuk mengurangi ketidaknyamanan fisik ibu hamil tersebut berorientasi pada
asuhan preventif yang mudah dilakukan oleh ibu.
Selama proses kehamilan akan terjadi perubahan pada semua sistem tubuh
ibu yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan selama proses kehamilan
selain itu juga dipengaruhi beberapa faktor hormonal. Ketidaknyamanan fisik
yang umumnya dialami oleh ibu antara lain mual, muntah, nyeri pada
pinggang, panggul, dan sesak nafas.
Yoga merupakan salah satu aktivitas atau latihan yang dapat dilakukan
oleh semua orang termasuk ibu hamil. Yoga dalam kehamilan atau sering
disebut dengan prenatal yoga mau mengurangi ketidaknyamanan fisik ibu
hamil dan mampu membuat mood ibu menjadi lebih baik.
Menurut Yi-Chin Sun dkk perempuan yang mengikuti kelas prenatal
yoga mengalami sedikit ketidak nyamanan fisik selama hamil dibandingkan
dengan perempuan yang tidak mengikuti kelas prenatal yoga.
Rhaksani, dkk mengemukakan bahwa terapi prenatal yoga secara
signifikan mampu mengurangi kejadian hipertensi dalam kehamilan, diabetes
meliitus gestasional, gangguan pertumbuhan janin, kehamilang kurang bulan
dan lahir dengan APGAR score rendah.
Satyapriya menyatakan bahwa yoga juga mampu mengurangi kecemasan
depresi dan ketidaknyamanan dalam kehamilan.
2. TINJAUAN TEORI
A. Proses fertilisasi
Adalah proses bertemunya sel telur dengan sel ovum pada tuba falopii.
Mekanismemolekuler membuat spermatozoa dapat melewati zona pelusida
dan masuk kesitoplasma oosit untuk membentuk zigot.Fertilisasi berlangsung
pada tuba uterin. (Irianti B, dkk)
B. Perubahan fisik dan psikis kehamilan
a. Perubahan system endokrin
Mual dan muntah adalah gangguan yang umum dialami selama
kehamilan, dan ini mempengaruhi 500-90% kehamilan. Ini mungkin terjadi
sebagai mekanisme adaptasi kehamilan, yang bertujuan untuk mencegah
wanita hamil dari konsumsi makanan yang teratogenic seperti buah dan
sayur yang rasanya terlalu kuat. Mekanisme yang mendasari ini memang
tidak jelas tetapi kehamilan berhubungan hormone seperti HCG, estrogen
dan yang bisa menjadi etiologi tersebut. Level HCG lemah di akhir
trimester satu ketika tro foblasaktif memproduksi HCG, berhubungan
dengan gejala nausea. Nausea juga lebih sering pada kehamilan dengan of
hCG, seperti pada kehamilan kembar. (Priya Soma-Pillay, Catherine
Nelson-Piercy)
b. Perubahan pada system kardiovaskuler
Volume plasma meningkat selama hamil normal. Lebih dari 50%
peningkatan terjadi pada usia kehamilan 34 minggu. Karena ekspansi
dalam volume plasma lebih besar dari peningkatan sel darah merah, di sini
terjadi penurunan konsentrasi haemoglobin, hematocrit dan jumlah sel
darah merah. Perubahan pada system kardiovaskular mulai terjadi pada
awal kehamilan, yaitu 8 minggu usia kehamilan, cardiac output meningkat
20%. (Priya Soma-Pillay, Catherine Nelson-Piercy)
c. Perubahan pada system renal
Mekanisme adaptasi pada ginjal selama hamil ditandai dengan turunnya
retensi pembuluh darah sistemik (SVR) yang terjadi pada usia kehamilan
enam minggu. 40% penurunan retensi pembuluh darah sistemik juga
berdampak pada pembuluh darah di ginjal. Meskipun terjadipeningkatan
dalam volume plasma selama hamil, penurunan massif dalam pembuluh
darah sistemik membuat status arteri kurang terisi karena 85% volume sisa
ada di sirkulasi pembuluh darah vena. Kurang terisinya pembuluh darah
arteri merupakan hal unik pada kehamilan. Turunnya sirkulasi pembuluh
darah sistemik merupakan kombinasi peningkatan aliran darah ke ginjal
dan ini berbeda dengan status arteri yang kurang terisi pada kasus seperti
sirosis, sepsis atau fistula arteriovenalis. Sebagai konsekuensi dari
vasodilatasi ginjal, aliran plasma ginjal dan filtrasi rate (GFR) keduanya
meningkat, dibandingkan dengan kondisi sebelum hamil, masing-masing
40-65%dan 50-85% . (Priya Soma-Pillay, Catherine Nelson-Piercy)
d. Perubahan muskulo skeletal
Masih terdapat kontroversi mengenai dampak kehamilan pada kondisi
pengeroposan tulang. Meskipun kehamilan dan laktasi telah dihubungkan
dengan pengeroposan tulang, tidak ada penelitian yang mendukung antara
paritas dan osteoporosis di kehidupan selanjutnya. Pergantian tulang rendah
di trimester awal dan meningkat pada trimester ketiga ketika kebutuhan
janin meningkat. Sumber kalsium pada trimester ketiga kehamilan
sebelumnya telah tersimpan kalsium pada tulang. Sebuah studi tentang
biopsy tulang pada ibu hamil menunjukkan bahwa terdapat perubahan
dalam pola pembentukan tulang secara mikro tetapi tidak seluruh massa
tulang. Perubahan tersebut mencerminkan kebutuhan kerangka tulang ibu
untuk menjadi kuat, lentur dan adanya tekanan biokimia yang dibutuhkan
untuk membawa janin yang sedang tumbuh. Perubahan musculoskeletal
lain yang dapat dilihat pada kehamilan termasuk lordosis, kelemahan tulang
sendi bagian depan dan kelemahan ligament lumbal spina, pelebarang dan
peningkatan mobilitas dari sendi sacroiliaca dan simfisis pubis.(Priya
Soma-Pillay, Catherine Nelson-Piercy, Physiological change in pregnant)
e. Perubahan system pernafasan
Konsumsi oksigen meningkat sebesar 30% sampai dengan 40 selama
kehamilan, kenaikan progresif terutama disebabkan kebutuhan metabolism
janin, uterus, dan plasenta dan yang kedua untukmeningkatkan kerja
jantung dan pernafasan. Produksi karbon dioksida menunjukkan perubahan
yang sama dibandingkan konsumsi oksigen. (Irianti B,dkk) Peningkatan
secara signifikan kebutuhan oksigen terjadi selama kehamilan normal.
Peningkatan 15% ini berhubungan dengan kondisi metabolic dan 20%
meningkatkan konsumsi oksigen. 40-50% peningkatan pada menit pertama
ventilasi, sebagian besar karena peningkatan volume tidal dari pada
respiratori rate. Hiperventilasi maternal menyebabkan tekanan oksigen
pada arteri meningkat dan tekanan karbondioksida arteri menurun, dengan
kompensasi turunnya serum bikarbonat 18-22 mmol/l.
pernafasan alkalosis yang sepenuhnya merupakan kompensasi ringan
karena kehamilan. (Priya Soma-Pillay, Catherine Nelson-Piercy)
f. Perubahan payudara
Kehamilan memberikan efek membesarnya payudara yang disebabkan
oleh peningkatan suplai darah, stimulasi oleh sekresi estrogen dan
progesterone dari korpus luteum dan plasenta serta terbentuknya ductus
asini yang baru selama kehamilan. Payudara akan membesar dan tampak
vena halus di bawah kulit. Sirkulasi vaskuler meningkat, putting membesar
dan terjadi hiperpigmentasi. (Irianti B, dkk)
g. Perubahan system perkemihan
Perubahan terjadi secara signifikan pada system perkemihan, selain
mengelola zatzat sisa dan kelebihan yang dihasilkan akibat peningkatan
volume darah dan curah jantung organ perkemihan juga mengelola produk
sisa metabolism dan menjadi organ utama yang mengekskresi produk sisa
janin. (Priya Soma-Pillay, Catherine Nelson-Piercy)
h. Perubahan system musculoskeletal
Pembesaran uterus menyebabkan terjadinya lordosis. Pada system
muslukoskeletal juga terjadi ketegangan yang meningkat pada otot-otot dan
ligament yang mendukung tulang punggung. Kelemahan ligamen
longitudinal anterior dan posterior dari tulang belakang sehingga
menyebabkan ketidakstabilan di tulang belakang dan rentan menyebabkan
ketegangan otot. Diperkirakan hamper semua wanita mengalami
ketidaknyamanan musculoskeletal. (Priya Soma-Pillay, Catherine Nelson-
Piercy)

3. Definisi dan Manfaat yoga dalam kehamilan


a. Definisi
Yoga adalah salah satu bentuk praktik pikiran tubuh yang berasal dari
India, dikenal dan dikembangkan di beberapa Negara berkembang sebagai
bentuk praktik kesehatan untuk berbagai macam imunologi,
neuromuscular, psikologis dan kondisi nyeri.

Yoga Adalah “penyatuan” atau aktivitas tubuh dan pikiran yang fokus
pada kekuatan,fleksabilitas dan pernapasan untuk meningkatkan kualitas
mental dan fisik.

Yoga dalam kehamilan adalah sejenis olah tubuh, pikiran dan mental
yang sangat membantu ibu melenturkan persendian dan menenangkan
pikiran .
Yoga dianggap mengubah regulasi system saraf dan fungsi system
fisiologis dan memperbaiki kesehatan psikologis serta kebugaran fisik.
(Kathryn Curtis, Aliza Weinrib, and Joel Katz)
Yoga efektif sebagai relaksasi dalam menurunkan stress, kecemasan dan
meningkatkan status kesehatan berdasarkan tujuh domain SF-36. Yoga
juga dikenal lebih efektif daripada relaksasi dalam meningkatkan
kesehatan mental. Vitalitas, fungsi sosial dan kesehatan mental
berdasarkan skor pada SF-36 lebih tinggi untuk kelompok relaksasi selama
periode pemantauan. (Caroline Smith)
b. Manfaat yoga dalam kehamilan
Yoga mempunyai beberapa manfaat, antara lain:
a. Yoga dapat mengurangi ketidak nyamanan kehamilan pada usia
kehamilan 38 sampai dengan 40 minggu. Yoga juga dapat
meningkatkan hasil luaran kehamilan serta kepercayaan diri pada kala
satu fase aktif dan kala II (Yi-Chin Sun et all)
b. Yoga menurunkan kejadian persalinan preterm, menurunkan angka
kejadian BBLR, dan menurunkan kejadian IUGR yang mana IUGR
berkaitan dengan Pregnant Induce Hypertension. ( Shamanthakani
Narendran, et all) Manfaat fisik melalui postur tubuh yoga ( asanas )
c. Melatih postur tubuh yang baik, tegap, dan kuat di sepanjang kehamilan.
d. Melancarkan aliran darah. Memperlancar supply oksigen, nutrisi dan
vitamin dari makanan ke janin.
e. Menguatkan otot punggung, membuatnya lebih kuat untuk menyangga
beban kehamilan dan menghindarkan dari cedera punggung atau sakit
pinggang.
f. Melatih otot otot dasar panggul otot perineum yang berfungsi sebagai
otot kelahiran, untuk kuat menyangga beban kehamilan dan juga
menyangga kandung kemih dan usus besar. Semakin elastis otot dasar
panggul, semakin mudah untuk menjalani proses kelahiran dan semakin
cepat pula proses pemulihan pasca melahirkannya.
g. Membantu mengurangi/mengatasi ketidaknyamanan fisik selama
kehamilan seperti morning sickness, sakit punggung, sakit pinggang,
weak bladder, heartburn, konstipasi/sembelit, dll.
h. hamil ini dapat melatih berbagai macam teknik pernafasan yang penting
pada saat persalinan supaya persalinan dapat berjalan lancar.
i. Melatih sikap tubuh yang baik agar dapat mengurangi sakit
padapinggang, punggung, panggul dan lipat paha.
j. Ibu hamil bisa memperoleh informasi tentang kehamilan dan
persiapannya dalam menghadapi persalinan.
k. Mempersiapkan stamina sebelum melahirkan.
l. Mengurangi ketegangan fisik dan mental yang dapat mempengaruhi
proses persalinan.
m. Mengetahui teknik relaksasi yang berguna saat persalinan.
n. Dapat mengurangi masalah tidur selama hamil, karena ibu hamil sulit
mendapatkan posisi tidur yang nyaman atau ideal.
o. Dapat meningkatkan kebugaran fisik dan mental terutama bagi ibu yang
bekerja.
p. Mengembalikan lebih cepat bentuk tubuh setelah persalinan ke keadaan
sebelum hamil.

1. Mengapa prenatal gentle yoga?


Prenatal gentle Yoga adalah salah satu bentuk olahraga yang saya rancang
khusus bagi ibu hamil. Ketika anda melatih tubuh dan nafas dengan Prenatal
gentle Yoga, banyak manfaat yang bisa Anda peroleh, baik secara fisik maupun
mental.

2. Manfaat prenatal gentel yoga secara fisik


1) Membuat ibu hamil tetap bugar selama masa kehamilan Yoga adalah cara
yang baik untuk membentuk postur tubuh jika postur tubuh ibu hamil
seimbang dan selaras (align), bisa dipastikan ibu hamil akan there bebas
dari berbagai keluhan ketidaknyamanan yang biasa diderita ibu hamil
lainnya. Berbagai posisi Yoga juga dapat menyehatkan organ organ dalam
tubuh karena pada dasarnya Yoga bisa menjadi sarana terapi.
2) Membantu ibu hamil rileks
Dengan melakukan Prenatal gentle Yoga, paling tidak anda melatih diri,
nafas, dan tubuh Anda meraih mindfulness dan melati pikiran Anda agar
tetap rileks tenang, selaras dengan Gerakan lembut yang Anda lakukan.
3) Meningkatkan kepercayaan diri dan citra tubuh
Berlatih Yoga bisa meningkatkan keyakinan dan stabilitas fisik, mental,dan
emosi Anda. Tubuh Anda pun menjadi lebih kuat dan gesit.
4) Memperbaiki sikap tubuh
Berlatih Yoga mampu membantu memperbaiki sikap tubuh Anda dalam
kehidupan sehari-hari dan sangat bermanfaat saat kehamilan. Dengan posisi
dan sikap tubuh yang baik selama masa kehamilan, bisa dipastikan posisi
bayi Anda pasti lebih optimal.
5) Menyeimbangkan dan menstabilkan tubuh ibu hamil
Saat hamil, hormon relax in semakin banyak diproduksi oleh tubuh.
Dengan melakukan Yoga, ada Tandatanda menjadi lebih kenyal dan elastis.
Sendi anda pun lebih mudah bergerak. Untuk itu, sangat penting untuk
menjaga keseimbangan otot karena jika tidak justru berpontensi
menciptakan keluhan, bahkan cedera
6) Memperbaiki pola nafas ibu hamil
Pola napass yang baik bergantung pada sikap yang baik. Ketika Panggul
dan tulang belakang berada dalam posisi seimbang dan bahu dalam kondisi
rileks, .rongga dada Anda dapat memperluas kapasitas nya dengan mudah
sehingga Pernapasan tidak dibatasi ini menjamin aliran oksigen yang baik
bagi bayi anda.
7) Mengurangi dan menghilangkan keluhan yang dirasakan selama masa
kehamilan
Ketika anda rajin berlatih Prenatal gentle Yoga dan telah terbiasa, anda
akan menemukan Gerakan yang dapat membuat Minimalkan bahkan
menghilangkan ketidaknyamanan yang seringkali di rasakan selama masa
kehamilan, seperti nyeri pinguul atau tulang rusuk, kram di kaki, sakit
kepala, morning sickness, sakit punggung, sakit pinggang, weak bladder,
heatburn, konstipasi, dan lain lain.
8) Meningkatkan dan melancarkan peredaran oksigen ke seluruh tubuh
Sirkulasi oksigen dan darah anda tergantung pada kondisi otot otot Anda.
Prenatal gentle Yoga dapat membantu memastikan bahwa bayi Anda
mendapatkan semua yang diperlukan untuk tumbuh sehat dan kuat karena
posisi Yoga dapat membantu memperlancar peredaran oksigen, nutrisi , dan
vitamin dari makanan ke Janin.
9) Membantu mempersiapkan proses kelahiran bayi
Prenatal gentle Yoga akan membantu ibu hamil berfokus pada Pernapasan
dan kesadaran tubuh, mengurangi kecemasan, dan mengajarkan ibu hamil
untuk beradaptasi dengan situasi baru, sekaligus memper kuat dan
mengendorkan otot otot yang digunakan saat melahirkan.
10) Menguatkan otot punggung
Berlatih Prenatal gentle Yoga bisa membuat otot punggung lebih kuat
untuk menyangga beban kehamilan dan menghindari cedera punggung
atau sakit pinggang.
11) Melatih otot dasar Panggul
Otot dasar Panggul atau Perineum berfungsi sebagai otot kelahiran untuk
menyangga beban kehamilan juga menyangga kandung kemih dan usus
besar. Semakin elastis otot dasar, semakin mudah untuk menjalani proses
kelahiran sehingga semakin cepat pula proses pemulihan pasca
melahirkan.
12) Meningkatkan kualitas tidur
Banyak ibu hamil merasa kesulitan tidur karena stress, aktivitas Janin, atau
karena perut yang semakin membesar sehingga terasa kurang nyaman.
Berlatih Yoga membantu Anda untuk rileks sehingga bisa meningkatkan
kualitas tidur.
3. Manfaat Prenatal gentle Yoga secara mental
1) Menenangkan dan memfokuskan pikiran
Prenatal gentle Yoga bisa menjadi media self-help yang akan membantu
Anda saat dilanda kecemasan dan ketakutan.
2) Menghemat energi dan menjaga kenyamanan selama bersalin
Teknik Pernapasan dalam Prenatal gentle Yoga membuat ibu hamil mampu
beristirahat sejenak pada saat jeda antara dua kontraksi untuk
mengumpulkan energi.
3) Membuat ibu hamil merasa nyaman dan rileks sepanjang kehamilan dan
saat melahirkan.
Prenatal gentle Yoga membantu menjaga otot otot tubuh tetap rileks saat
melahirkan.
4) Mengurani stress
Banyak ibu hamil merasa stress, terutama Ketika hamil untuk pertama
kalinya. Kecemasan, ,keraguan, kekhawatiran, dan emosi negative lain bisa
dilepaskan dengan Prenatal gentle Yoga.

4. Manfaat Renata gentle Yoga secara spiritual


1) Tingkatkan ikatan batin dengan Janine dalam kandungan.
2) Meningkatkan ketenangan dan ketentraman batin selama menjalani
kehamilan.
3) Memandang segala sesuatu secara apa adanya, membantu mengurangi rasa
takut
4) Meningkatkan inner peace, penerimaan diri, dan kepasrahan saat melewati
semua kesulitan dalam proses kehamilan dan melahirkan.
5) Meningkatkan kemampuan untuk merasa Bahagia

Menurut Lynn Felder (2007) pose penting dalam pelaksanaan yoga di tiap
trimester adalah sebagai berikut :
1) Trimester pertama (0 – 13 mgg)
Pada trimester pertama ibu hamil cenderung mengalami kebahagiaan dan
ketidaknyamanan. Sebagian besar ibu hamil mengalami mual dan kelelahan.
Pada masa ini mereka mungkin tidak terlihat hamil, tetapi terdapat perubahan
biologis dan musculoskeletal yang terjadi dalam tubuh. Sebagian ahli
menyatakan untuk memulai yoga pada trimester awal. Pada trimester ini tidak
boleh melakukan loncatan dan gerakan memutar. Hal yang penting adalah pose
yoga yang dilakukan selama trimester awal tidak mengancam keselamatan
janin. Pose Backbending saat hamil membawa sensasi dari yang paling nyaman
sampai menyakitkan. Pose ini akan membantu ibu di tempat yang paling
dibutuhkan dan mengurangi risiko cedera. Jika wanita hamil memperagakan
backbends seperti saat sebelum kehamilan kemungkinan akan merasakan nyeri
karena bentuk tulang belakang wanita hamil. Pada ibu hamil biasanya terjadi
lordosis berlebihan dan meningkatkan kyphosis, hal ini karena perut bertambah
besar dan proses peregangan serta berotot dalam upaya mendukung
pertumbuhan bayi. Pose backbends ini perlu untuk tulang belakang utamanya
punggung bagian atas.
2) Trimester kedua (14-28)
Selama trimester kedua tubuh berubah dengan cepat, tetapi jika menggunakan
latihan yoga dengan bijaksana dapat mendukung perubahan tersebut. Latihan
yoga akan membantu pernafasan, membangun kekuatan dan stamina yang
mendukung bayi dan tubuh ibu selama 40 minggu. Kontraksi isometric dari
pegangan yang lebih lama dalam pose yoga akan membangun otot,
meingkatkan mobilitas dan stabilitas sendi yang penting dalam proses
kehamilan.
3) Trimester 3
Pada trimester 3 tubuh ibu telah benarbenar berubah. Pergerakan bayi semakin
kuat, sendi sakroiliaka longgar dan mungkin kesulitan bernafas. Berat ekstra
dan perut yang menonjol kemungkinan membuat ibu mengalami kesulitan
dalam berbagai postur. Beberapa ahli menyarankan untuk tidak berpose
berbaring setelah enam bulan untuk mengindari penekanan pada vena cava
inverior. Pose dengan kaki di atas sangat berbahaya bagi ibu hamil, sehingga
pose yang baik adalah miring ke salah satu sisi (sisi kiri) dengan kaki ditopang
alat peraga atau bantal.

Hubungan Prenatal Yoga dan Senam Hamil Terhadap Kesiapan Fisik Ibu
Hamil
Kegiatan fisik prenatal yoga merupakan relasi antara yoga dan anatomi tubuh,
dimana keduanya memiliki ketekaitan yang berasal dari pemikiran yang cukup
sederhana yaitu adanya prinsip terdalam dalam yoga yang didasarkan atas
penghargaan atas sistem tubuh manusia bermula. Subjek studi yoga adalah diri
sendiri dan diri sendiri berdiam di dalam fisik Manfaat dari latihan yoga secara
teratur sangat membantu dalam menjaga kesehatan dan kemudahan ibu dalam
menjalani masa persalinan dan nifas dimana prenatal yoga akan membuat sistem
otot tubuh menjadi lentur terutama di daerah jalan lahir. Hal ini penting untuk
diketahui karena dengan melakukan prenatal yoga maka kecemasan dan
kepanikan yang kerapkali melanda ibu akan berkurang sehingga makin
menegangkan otot jalan lahir ibu yang nantinya justru akan membuat proses
persalinan berjalan lancar
Gerakan peregangan otot dalam prenatal yoga dapat meminimalisasi bahkan
menghilangkan ketidaknyamanan yang seringkali dirasakan selama masa
kehamilan seperti hearth burn, nyeri di pinggul, atau tulang rusuk, keram dikaki
atau sakit kepala. Selain itu, sirkulasi oksigen darah memiliki ketergantungan
pada kondisi otot tubuh. Prenatal yoga dapat membantu untuk memastikan bahwa
janin dalam kandungan ibu mendapatkan semua yang diperlukannya untuk
tumbuh sehat dan kuat. Hal ini ditunjang karena gerakan-gerakan dalam latihan
prenatal yoga dapat membantu memperlancar pasokan oksigen, nutrisi dan
vitamin dan makanan ke janin.
Senam hamil juga memiliki manfaat yang besar dari segi kesiapan fisik namun
senam hamil lebih memfokuskan gerakan pada kelenturan tubuh yang diperlukan
pada proses persalinan dan pengaturan pernafasan yang akan memberikan
manfaat yang besar pada proses persalinan. Sehingga gerakan-gerakan senam
hamil dirasakan lebih ringan dan sederhana dibandingkan dengan gerakan yang
dilakukan dalam latihan prenatal yoga.

Yoga dapat membantu ibu mempersiapkan pikiran dan tubuh ibu untuk
kehamilan dan persalinan karena hal ini membantu ibu fokus, berkonsentrasi dan
menjaga agar tubuh ibu tetap sehat. Postur tubuh yang dilatihkan pada yoga
adalah postur tubuh yang mampu membantu ibu untuk menjaga tubuh tetap aktif
dan lentur serta mampu membantu meminimalkan keluhan-keluhan umum yang
sering dialami oleh ibu hamil seperti mual di pagi hari (morning sickness),
sembelit, maupun rasa kurang nyaman di bagian punggung dan pinggang.

Yoga juga dapat membantu dalam memastikan persalinan anda lebih mudah
dan halus dengan mengurangi ketegangan di sekitar leher rahim dan jalan lahir
dan dengan membuka panggul. Teknik Pernapasan yang diajarkan di kelas yoga
juga berguna selama persalinan. Selain itu yoga juga akan membantu ibu dalam
mengembalikan bentuk tubuh seperti rahim, perut, otot dasar panggul,
mengurangi ketegangan punggung bagian atas dan ketidaknyamanan payudara
setelah melahirkan.

Anda mungkin juga menyukai