Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“KASUS-KASUS FISIOTERAPI PADA KEHAMILAN”

Oleh:
Imelda Ilansia Abong Lewar (19063005)

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO


FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII FISIOTERAPI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, karena berkat
rahmat-Nya, penulis bisa menyusun dan menyajikan Makalah yang berjudul “Kasus-kasus
Fisoterapi pada Kehamilan” sebagai salah satu tugas mata kuliah Musculoskeletal dan
Reproduksi.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih keppada pihak yang telah memberikan
bantuan, saran, bimbingan dan dukungan dalam penulisan makalah ini.
Dalam hal ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini. Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritikan dan saran yang bersifat membangun agar
makalah ini menjadi sempurna.

Manado, September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….i


DAFTAR ISI …………………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………2
C. Tujuan …………………………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kasus-kasus Fisioterapi pada Kehamilan ……………………………………….3
B. Problematic Fisioterapi ………………………………………………………….4
C. Intervensi Fisioterapi ……………………………………………………………5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………..6
B. Saran …………………………………………………………………………….6
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu anugerah yang didambakan semua wanita sebagai
calon ibu. Tidak semua wanita yang sudah menikah mengalami hal yang dinamakan
hamil atau mengandung. Kehamilan dimulai dari proses pembuahan sampai terjadinya
persalinan atau terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran
(38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida,
sedangkan anak yang dikandungnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan
kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya
disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal
sebagai gravida 0. Tanda awal kehamilan bisa subjektif maupun objektif. Tanda subjektif
antara lain, amenorhoe atau tidak datangnya haid, lalu merasa mual atau mengidam.
Tanda subjektif ini akan dibuktikan dengan pemeriksaan yang objektif, seperti
pemeriksaan hormone βHCG (Beta Human Corio Gonadotropine) melalui plano test dan
melihat calon bayi dengan pemeriksaan ultra sonografi (USG).
Wanita hamil mengalami berbagai perubahan fisiologis dalam tubuhnya. Antara
lain rasa mual dan muntah yang seringkali di keluhkan ibu hamil di awal kehamilannya.
Di mulut, karena retensi cairan intraseluler yang disebabkan oleh progesteron, maka gusi
menjadi lunak, sehingga seringkali iu hamil menderita sakit gigi. Di region traktus
digestivus, spinkter esopagus bawah menjadi relaksasi, sehingga dapat terjadi regorgitasi
isi lambung yang menyebabkan timbulnya keluhan seperti rasa terbakar di dada (heart
burn). Otot-otot usus relaks dengan disertai penurunan motilitas. Hal ini memungkinkan
absorbsi zat nutrisi lebih banyak, tetapi dapat menyebabkan konstipasi.
Karena adanya peningkatan hormone pitosin, maka pada kehamilan 12 minggu
keatas, dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum.
Akibat peningkatan hormon estrogen, vagina dan vulva juga mengalami perubahan,
menjadi tampak lebih merah dan agak kebiru-biruan (livide) karena peningkatan
vascularisasi. Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga
mengalami distensi. Terutama terpengaruhi pada kehamilan lanjut yang menyebabkan
varises pada vena tungkai (dan kadang-kadang pada vena vulva) pada wanita yang
rentan. Aliran darah melalui kapiler kulit dan membran mukosa meningkat disebabkan
oleh vasodilatasi ferifer. Yang menerangkan mengapa wanita “merasa panas” mudah
berkeringat, sering berkeringat banyak dan mengeluh kongesti hidung. Karena
peningkatan sekresi progesterone, selama kehamilan ibu hamil bernafas dengan
diafragmatik, tetapi karena pergerakan diafragma terbatas setelah minggu ke-30, wanita
hamil akan bernafas lebih dalam. Sehingga terjadi peningkatan volume tidal dan
kecepatan ventilasi. Di sistem musculoskeletal, ibu hamil juga seringkali mengeluhkan
nyeri pinggang, terkait dengan perubahan bentuk kurva lumbal seiring dengan besarnya
rahim serta peningkatan hormone relaksin selama kehamilan. Peningkatan pigmen kulit
mengakibatkan terjadinya chloasma atau topeng kehamilan di wajah. Sementara kulit
perut akan terjadi pelebaran seiring dengan besarnya kehamilan yang mengakibatkan
stretch mark. Pada akhir kehamilan, saat kepala janin mulai turun ke PAP, keluhan sering
kencing akan timbul karena kandung kencing mulai tertekan. Disamping itu, terdapat
pula poliuri. Poliuri disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada
kehamilan.
Di trimester III, perubahan postur ibu hamil akan tampak signifikan seiring
dengan besarnya janin yang juga mengakibatkan perubahan lengkung lordosis pada
lumbal. Distensi abdomen yang meningkat mempengaruhi pelvis untuk cenderung tilting
ke depan. Sementara penurunan tonus otot abdominal membutuhkan re-alignment atau
penyesuaian ulang pada kurva vertebra. Terjadinya pergeseran Center of Gravity (COG)
ke depan mengakibatkan kurva lumbosacral semakin lordosis. Hal ini mempengaruhi
cervical untuk cenderung flexi ke anterior untuk mempertahankan keseimbangan.
Nyeri pinggang, dalam masa kehamilan merupakan salah satu problem yang
banyak dikeluhkan oleh para calon ibu. Berdasarkan penelitian, sekitar 50% ibu hamil
sering mengeluhkan sakit pinggang saat sedang menjalani proses kehamilan.
(bratanyatnya,2008). Sementara menurut Kusmaryadi (2011), nyeri pinggang selama
kehamilan adalah keluhan umum pada wanita hamil. Angkanya sekitar 50-70 persen dari
wanita hamil bisa merasakannya. Nyeri pinggang ini bisa dirasakan di semua tingkat usia
kehamilan. Tetapi paling banyak dirasakan saat kehamilan tua.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kasus-kasus fisioterapi pada kehamilan?
2. Apa saja problematic fisioterapi pada kehamilan?
3. Apa intervensi fisioterapi yang tepat untuk seorang ibu hamil?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui kasus-kasus fisioterapi pada kehamilan.
2. Dapat mengetahui problematic fisioterapi pada kehamilan.
3. Dapat mengetahui intervensi fisioterapi yang tepat untuk ibu hamil.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kasus-kasus fisioterapi pada kehamilan


1. Nyeri punggung bawah
Nyeri punggung bawah adalah masalah kesehatan masyarakat yang sangat umum.
Menurut World Health Organization, nyeri punggung bawah adalah gejala dari
berbagai kasus yang melibatkan tulang belakang. Nyeri punggung bawah merupakan
gejala muskuloskeletal yang disebabkan oleh kekakuan otot panggul di antara tulang
rusuk ke-12 dan lipatan gluteal inferior dan / atau simfisis pubis.
Nyeri punggung bawah selama kehamilan sangat terkait dengan postur dan
gerakan tubuh, dan penatalaksanaannya merupakan masalah yang penting secara
klinis. Nyeri punggung terkait dengan kehamilan sering mempengaruhi aktivitas ibu
hamil.
Nyeri punggung bawah saat kehamilan disebabkan oleh terjadinya perubahan
struktur anatomis, hormonal dan stress. Perubahan anatomi terjadi karena peran
tulang belakang semakin berat untuk menyeimbangkan tubuh dengan membesarnya
uterus dan janin. Penyebab lainnya disebabkan karena peningkatan hormon relaksin
yang menyebabkan ligamen tulang belakang tidak stabil sehingga mudah menjepit
pembuluh darah dan serabut saraf.
Nyeri punggung bawah selama kehamilan paling umum terjadi pada trimester
ketiga, karena tulang belakang kelebihan beban ketika berat kehamilan meningkat.

2. Kram pada kaki


Kram kaki menjadi salah satu keluhan ibu hamil.Kram kaki sering terjadi pada
malam hari selama trimester kedua, baik hamil anak laki-laki atau perempuan. Kram
disebabkan oleh beban tambahan yang dibawa ibu saat kehamilan yang membuat otot
menjadi tegang.

3. Tubuh lemas dan mudah lelah


Di fase awal dan akhir kehamilan, tubuh ibu hamil akan merasa mudah lelah. Hal
ini disebabkan oleh perubahan hormon selama kehamilan, terutama saat hamil muda
(trimester pertama kehamilan). Pingsan dapat terjadi ketika otak tidak mendapatkan
cukup aliran darah sehingga otak mengalami kekurangan oksigen. Penglihatan ibu
hamil mungkin akan kabur jika beranjak dari posisi duduk atau posisi tidur terlalu
cepat.

4. Sesak napas
Sesak napas sering menjadi keluhan ibu hamil, terutama di trimester ketiga
kehamilan. Di usia kehamilan besar, bayi tumbuh dan terus mendorong rahim
melawan diafragma.
Oleh karena itu, diafragma biasanya bergerak naik 4 cm dari posisi sebelum
hamil. Akibatnya, paru-paru menjadi agak tertekan sehingga ibu hamil tidak bisa
mengambil udara sebanyak-banyaknya pada setiap tarikan napas.
Namun, ini bukan berarti ibu hamil akan kekurangan oksigen. Hanya saja pada
saat yang sama, kapasitas paru-paru menurun akibat rahim yang terus melebar dan
bayi yang terus membesar. Hal ini akhirnya menyebabkan pusat pernapasan di otak
dirangsang oleh hormon progesteron untuk membuat ibu hamil mengambil napas
lebih lambat.
Akan tetapi, meski setiap napas membawa lebih sedikit udara, udara tetap berada
di paru-paru lebih sehingga kebutuhan oksigen ibu dan juga si kecil terpenuhi dengan
baik.

5. Pembengkakan pada kaki dan tangan


Ibu hamil juga sering mengalami keluhan berupa kaki dan tangan bengkak,
termasuk jari-jarinya. Hal ini disebabkan karena peningkatan cairan tubuh saat sedang
hamil.
Meski jarang terjadi di tangan, pembengkakan umumnya terjadi di kaki dan
pergelangan dan cenderung berkumpul di tubuh bagian bawah. Tambahan cairan ini
juga membantu menyiapkan sendi panggul dan jaringan untuk membuka jalan lahir.
Selain itu juga berfungsi untuk melunakkan tubuh si kecil yang semakin
berkembang di dalam rahim. Kaki dan tangan bengkak selama hamil adalah kondisi
normal, tapi juga bisa menjadi tanda komplikasi kehamilan seperti preeklampsia.

6. Sakit kepala
Sakit kepala yang terjadi di awal kehamilan merupakan hal yang normal, biasanya
terjadi pada trimester awal hingga ketiga. Gejala pusing pada masa ini juga bisa
disebabkan darah rendah yang diakibatkan oleh aktivitas hormon progesteron dan
menyebabkan pelebaran pada pembuluh darah. Meningkatnya produksi dan aliran
darah pada masa awal kehamilan diduga bisa menjadi pemicunya. Kemungkinan lain
yaitu karena kurang tidur, depresi, kelaparan, atau bahkan kelelahan.

B. Problematik Fisioterapi
Problematik fisioterapi pada masa kehamilan antara lain:
1. Kelemahan dan kekakuan otot
2. Nyeri
3. Keterbatasan LGS
4. Gangguan tidur
5. Perubahan postur tubuh
6. Penurunan kemampuan aktivitas fungsional
C. Intervensi Fisioterapi
1. IR
Terapi menggunakan infra red akan memberikan kenyamanan dan relaksasi
sehingga dapat mengurangi nyeri akibat ketegangan otot. Juga dapat meningkatkan
perpanjangan jaringan lunak disekitar persendian sehingga pergerakan persendian
akan meningkat.

2. Breathing exercise
Breathing exercise dapat meningkatkan kekuatan otot pernapasan sehingga fungsi
ventilasi paru membaik. Perbaikan ventilasi dapat dicapai setelah Latihan
difragmmatik, nafas dalam, spirometrik insentif, gaya berjalan dan Latihan
ekstremitas. Adanya peningkatan tahanan jalan udara dan penurunan udara residu
mengakibatkan kakuatan otot inspirasi yang dibutuhkan menjadi minimal.

3. Massage
Massage dapat membantu agar tubuh tetap rileks. Selain itu, dapat melancarkan
peredaran darah, mengurangi sakit kepala dan stress, dan memperbaaiki postur tubuh.

4. Senam hamil
Tujuan utama senam hamil selain membantu ibu hamil dalam mempersiapkan diri
menghadapi proses persalinan, dapat membantu manjaga tubuh tetap sehat dan bugar,
juga untuk beradaptasi dengan perubahan bentuk tubuh dan berat badan. Jika
dilakukan secara rutin dapat meningkatkan kekuatan otot tubuh dalam menghadapi
persalinan.

5. Jalan sehat
Selain untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar, tujuan lain dari jalan sehat
adalah dapat meredakan sakit punggung dan nyeri, membantu agar tidur lebih
nyenyak dan menjaga otot tetap kuat.

6. Terapi latihan

7. Edukasi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kehamilan dimulai dari proses pembuahan sampai terjadinya persalinan atau
terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari
pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan anak yang
dikandungnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai
kelahiran).
Wanita hamil mengalami berbagai perubahan fisiologis dalam tubuhnya. Antara lain
rasa mual dan muntah yang seringkali di keluhkan ibu hamil di awal kehamilannya.
Di trimester III, perubahan postur ibu hamil akan tampak signifikan seiring dengan
besarnya janin yang juga mengakibatkan perubahan lengkung lordosis pada lumbal.
Kasus fiisioterapi yang sering terjadi antara lain nyeri punggung bawah, kram pada
kaki dan tangan, tubuh mudah lemas dan lelah, sesak napas, pembengkakan kaki dan
tangan, sakit kepala.
Intervensi yang dapat dilakukan adalah sinar IR, breathing exercise, massage, senam
hamil, jalan sehat, terapi latihan dan edukasi.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis juga memohon maaf apabila dalam
penulisan makalah ini terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga
membingungkan pembaca dalam memahami maksud penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna
menyempurnakan makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun makalah-
makalah atau tugas selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-806-BAB1.pdf
http://repository.binawan.ac.id/1241/1/FISIOTERAPI-2020-PRICILIA.pdf
http://eprints.ums.ac.id/20481/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/10-masalah-ibu-hamil/
http://digilib.unisayogya.ac.id/2216/1/naskah%20publikasi.pdf

Anda mungkin juga menyukai