Anda di halaman 1dari 72

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehamilan adalah waktu yang dimulai sejak konspso hingga janin

lahir. Hamil dikatakan normal jika berlangsung selama 40 minggu/9

bulan/7 hari (Yuli, 2017). Resmi mengatakan dalam jurnal penelitiannya

yaitu, bahwa hamil terbagi menjadi 3 semseter, yakni trimester satu yaitu

ketika kehamilan berusia 0-14 minggu, trimester kedua yaitu ketika

kehamilan berusia 14-28 minggu, serta kehamilan trimester tiga yaitu

ketika berusia 28-42 minggu (Resmi, 2017). Perubahan pada sistem tubuh

dapat ditimbulkan ketika perempuan sedang hamil, seperti sistem

hormonal, sistem kardiovaskuler, sistem gastrointestinal, sistem

pernafasan dan sistem muskuloskeletal (Tyastuti, 2016). Ketika hamil

seiring bertambahnya sia kehamilan maka uterus akan membesar dan

berpindahnya pusat gravitasi menjadi ke arah depan sehingga hendaknya

perempuan sedang hamil akan melakukan penyesuaian ketika dalam posisi

berdiri. Kekuatan otot, sifat relaksasi sendi, bertambahnya berat badan,

kelelahan merupakan beberapa faktor yang berpengaruh pada postur ibu

hamil. Perubahan pada ibu hamil kerapkali terjadi namun tidak semua ibu

hamil mengalami perubahan tersebut, perubahan terjadi dapat

menyebabkan lengkung kompensasi spinalis (Kifosis) dan lengkung

lumbar (Lordosis). Proses ini terjadi ketika kehamilan berusia 4-9 bulan

dan berlangsung terus menerus hingga usia 12minggu setelah melahirkan.

1
Perubahan yang terjadi pada ibu hamil menyebabak ibu merasakan tidak

nyaman, meskipun setiap ibu hamil mengeluhkan hal yang berbeda,

seperti mual dan muntah, varises, nyeri punggung, hemoroid, konstipasi,

gangguan saat berkemih, serta terjadinya pembengkakan pada kaki

(Sukesi, 2018).

Nyeri punggung pada ibu hamil memiliki prevalensi yang tinggi,

khususnya pada amerika, cina, eropa, australia dan daerah pegunungan di

Taiwan, nigeria serta afrika. 16% wanita melaporkan mengalami nyeri

punggung selama 12 minggu pada kehamilan perama, 67% merasakan

nyeri punggung pada minggu ke-24 serta 93% merasakan nyeri punggung

pada minggu ke-36 (Kristiansson, 2015). Penelitian yang telah dilakukan

Gutke pada ibu hamil sebanyak 869 di inggris, swedia, amerika serikat dan

norwegia menghasilkan bahwa terdapat 70%-86% ibu hamil merasakan

nyeri pda punggungnya (Gutke, 2017). Sejalan dengan penelitian

Ramachandra di negara India yang menghasilkan bahwa 261 wanita hamil

(33,7%) mengalami nyeri punggung bagian bawah pada trimester kedua

(Ramachandra, 2017).

Sejalan dengan penelitian Fitriana yang mengahasilkan bahwa 18%

wanita hamil di Indonesia merasakan nyeri punggung bagian bawah. Usia

yang bertambah dapat menyebabkan Prevalensi nyeri punggung belakang

dapat meningkat. Nyeri dapat terjadi pada usia kehamilan dekade tengah

dan empat (Fitriana, 2018). Sejalan dengan penelitian hakiki yang

menghasilkan bahwa 47% dari 180 ibu hamil merasakan nyeri pada tulang

2
belakang (Hakiki, 2015). Sejalan dengan penelitian Ulfah yang

menyatakan 58,1% ibu hamil merasakan nyeri sedang, 22,6% ibu hami

merasakan nyeri ringan, dan 6,5% ibu hamil merasakan nyeri berat (Ulfah,

2017). Selaras dengan penelitian Permatasari yang menhasilkan 73,33%

ibu hamil merasakan nyeri sedang, 10% wanita hamil merasakan nyeri

ringan, dan 16,67% ibu hamil merasakan nyeri berat (Permatasari, 2019).

Selaras dengan penelitian Kurniati menyatakan bahwa ibu hamil

merasakan nyeri punggung pada trimester kedua sehingga menimbulkan

ketidaknyamanan pada ibu (Kurniati et al, 2017).

Berdasarkan data yang ada di PMB Evi Windiana Novari, Amd.

Keb dari 49 ibu hamil pada trimester ketiga, 27 ibu hamil (55%)

merasakan neri pada punggung dengan skala sedang, yang mengalami

nyeri ringan 35% (17 orang) dan yang mengalami nyeri berat 10% (5

orang).

Nyeri punggung di sebabkan berat badan yang terus bertambah

sehingga pusat gravitasi akan berpindah kedepan, sehingga ibu akan

melakukan penyesuaian saat berdiri. 60%-80% iu hamil merasakan nyeri

punggung ketika hamil pada trimester ketiga sehingga menyebabkan

aktifitas terganggu karena tidak nyaman. Perubahan struktu bentuk tubuh

serta nyeri punggung yang dirasakan dalam jangka yang panjang

menyebabkan nyeri pada pascapartum akan meningkat (Setiawati, 2019).

Kehamilan memasuki usia Trimester ketiga akan menimbulkan

nyeri punggung belakang akan meningkat, sehinggan ibu akan mengalami

3
gangguan kehidupan sehari-hari serta gangguan pada tidur sehinggan

kemampuan melakukan suatu pekerjaan pada ibu hamil akan berkurang.

Ibu hamil setidaknya mampu beradaptasi pada keluhan yang muncul

ketika hamil agar mampu melewati masa kehamil dengan persalinan yang

aman. 80% wanita hamil merasakan nyeri punggung ketika hamil. Gejala

dengan penyebab etiologi ataupun neurologis 23% pasien mengeluh jyeri

lebih dari 12 minggu dengan kondisi kronis (Yazdanpanahi, 2017). Sendi

yang longgar disebabkan oleh hormon elaksin meningkat secara bertahap

sehingga ibu hamil akan merasakan nyeri pada punggung bawah

(Casgrande, 2015).

Senam hamil merupakan suatu upaya agar nyeri punggung

berkurang, karena dengan gerakan senam hamil dapat memperkuat otot

perut. Bila ligamen panggul kencang dan tidak.dapat.memberikan

penyangga.yang.kuat pada persendian, maka barisan otot menjadi

pertahanan kedua melawan kelebihan tekanan. Tekanan panggul yang

berlebihan dan kelemahan otot perut dapat menyebabkan nyeri punggung

(Anggeriani, 2018). Selama melakukan senam hamil, lebih banyak

endorphin di produksi didalam tubuh. Endorphin adalah zat yang memberi

efek mengurangi nyeri seperti morfin yang berperan mengurangi stress di

saat kehamilan dan mengatasi nyeri di daerah punggung serta memberikan

ketenangan (Anggeriani, 2018).

B. PERUMUSAN MASALAH

4
Bagaimana Pengaruh Senam Hamil terhada Keluhan Nyeri

Punggung pada Ibu Hamil Trimester III di PMB Evi Windiana

Novari,Amd.Keb.

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Mengetahui adanya Pengaruh Senam Hamil terhada Keluhan

Nyeri Punggung pada Ibu Hamil Trimester III di PMB Evi Windiana

Novari,Amd.Keb.

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan distribusi karakteristik respnden.

b. Menganalisis penurunan nyeri.punggung.pada.ibu.hamil.trimester

III sebelum.dan.sesudah.melakukan.senam.hamil.

D. MANFAAT.PENELITIAN

1. Manfaat.teoritis

a. Hasil penelirian harap menjadi referensi ataupun acuan agar

pelayanan kesehatan meningkat terutama penanganan pada ibu usia

kehamilan Trimester III yang mengeluh nyeri pada punggung.

b. Hasil penelitian mampu menambah wawasan serta ilmu

pengetahuan baik bagi masyarakat ataupun peneliti.

2. Manfaat.praktis

Hasil penelotian mampu dijadikan referensi untuk ibu hamil

usia trimester III agar rutin melaksanakan senam sehingga nyeri

punggung mampu teratasi dengan baik.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar

1. Kehamilan trimester III

a. Pengertian

Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang terjadi ketika

ovum dibuahi sehingga berkembag menjadi fetus. Kehamilan

terbagi menjadi 3 jenis yaitu kehamilan trimester pertama (12-28

minggu), kedua dan ketiga (28-40 minggu) (Lombogia, 2017).

Thomas mengatakan bahwa kehamilan adalah waktu

dimana perempuan akan mengalami berbagai perubahan seperti

kelemahan ligamen, edema pada jaringan lunak, perubahan pusat

gravitasi, gangguan muskoleskeletal, penyesuaian postur tubuh,

serta peningkatan berat badan (Thomas, 2017).

Kehamilan pada trimester ketiga adalah periodeik

kehamilan yang harus diwaspadai. Wanita akan sadar bahwa akan

hadi seorang bayi yang sebelumnya telah dinantikan kehadirannya.

Perasaan waswas akan muncul disebabkan karena kelahiran dapat

tejadi kapanpun dan dimanapun. Ibu akan berjaga dengan menungu

6
serta memperhatikan tanda persalinan yang muncul (Walyani,

2015).

2. Perubahan.fisiologis.dan.Psikologis.kehamilan.trimester.III

Perubahan fisiologis pada ibu hamil iala sebagai berikut:

a. Perubahan.pada.sistem.reproduksi.dan.mamae

1) Uterus

Uterus akan membesar yang diakibatkan oleh

vasodilatasi yang meingkat, hiperplasia dan vaskulurasi,

hipertropi. Hiperplasia pada endometrium terjadi diakibatkan

oleh efek hormon estrogen dan progesteron yang diperoleh

cospus luctum. Pada awal kehamilan uterus memiliki berat

1000gram dan akan membesar seiring bertambhanya usia

kehamilan, sehingga uteru dapat menyentuh dinding perut

seiring bertambahnya waktu.

2) Serviks.uteri.dan.vagina

Hormon progesteron akan menimbulkan sel endorviks

mensekresi mucus pada servik atau mucus plug, servik akan

bertambah vaskulurasinya dan menjadi lunak pada perdarahan

disebut dengan goodell.

7
Kehamilan trimester III akan mengalami perubahan

pada dinding vagina yang menyebabkan dinding vagina

semakin panjang.

3) Fungsi.hormon.dan.ovarium

HCG akan dikeluarkan oleh Villi Chorionic yang

disebabkan implantas guna produksi progesteron dan estrogen

dapat dipertahankan sampai plasenta akan memiliki bentuk

sempurna yakni dalam waktu 16minggu. Fungsi corpus luteum

akan digantikan oleh plasenta untuk memproduksi hormon

progesteron dan estrogen yang akan menekan produksi LH

serta FSH, yang menyebabkan maturasi folikel terjadi dan

ovulasi akan berhenti. Relaksin akan memberikan relaksasi

pada jaringan ikat, terutama pada sendi sakroiliakan serta

servik akan melunak ketika melahirkan.

4) Perubahan.pada.mamae

Payudara ibu hamil akan lebih besar dengan areola

menjadi hitam. Gandula montgomery akan menonjol

dipermukan dan akan semakin menonjol pada kehamilan

berusia 12 minggu dan mengeluarkan colsotrum..

b. Perubahan.sistem.kardiovaskuler

8
Ketika hamil cardiac output akan meningkat mencapai 30-

50% dan akan terus meningkat sampai melahirkan. Supine

hypotension syndrom dapat terjadi jikan ibu berbaring dengan

kondisi terlentang, sehingga venous return ke jantung akan

berkurang karena uterus yang membesar memberikan tekanan pada

vena cava inferior. Kehamilan akan menurukan tekanan darah

diastolik yaitu 10-15 mmHg dan diastolik 5-10 mmHg, dan akan

berangsur normal setellah kehamilan berusia 24 minggu.

c. Sistem respirasi

Kecepatan pernafasan akan bertambah guna memenuhi

kebutuhan oksigen yang meningkat saat hamil. Ibu hamil sering

menggunakan.pernafasan.perut.pernafasan.perut.karena.tekanan.ke

.arah.diafragma.terjadi.pembesaran.

d. Sistem Pencernaan

Morning sickness biasa dialami oleh ibu hamil, biasanya

pada usia hamil awal sampai dengan 12 minggu. Ibu akan

mengalami perubahan selera makan. Gusi akan bengkak dan

berdarah. Progesteron yang meningkat menyababkan terjadinya

penurunan pada tonus otot tractus digestiv. Makanan akan diproses

lebih lama pada lambung sehingga menimbulkan nyeri pada ulu

hati selain itu ibu hamil juga resiko mengalami konstipasi.

e. Sistem perkemihan

9
30% aliran renal akan meningkat serta laju filtrasi

glomerolus juga meningkat (30-50%) ketika kehamilan awal

sehingga mengakibatkan poliuri. Usia kehamilan 12 minggu

pembesaran uterus menyebakan penekanan pada vesika urinaria

menyebabkan peningkatan peningkatan frekuensi miksi yang

fisiologis. Kehamilan tromester III kandung kemih akan tertekan

seiring membesarnya uterus dan penurunan kepala bayi

mengakibatkan sering berkemih.

f. Sistem Integumen

Estrogen yang meningkat menyababkan lemak subkutan

ataupun lemak dalam kulit semakin tebal. Hiperpigmentasi yang

terjadi pada aerolla, munculnya garis di perut disebabkan oleh

melanophore simulatin hormone yang meningkat. Peningkatan laju

metabolisme basal serta darah menuju kulit mengakibatkan ibu

hamil akan mengeluarkan keringat berlebih.

g. Metabolisme

Basal metabolisme rate biasanya akan meningkat 15%-20%

pada kehamilan trimester III. Peningkatan tersebut seiring dengan

peningkatan penggunaan oksigen, karena kerja jantung meningkat.

Proses vasodilatasi perifer ataupun aktifitas kelenjar yang

meningkat menyebabkan ibu akan mengeluarkan keringan yang

berlebih. Ibu hami akan 20% menyerap zat besi yang masuk,

kosnsumsi kopi serta the dapat menyebabkan penyerapan zat besi

10
berkurang, serta mengkonsumsi vitamin C penyerapan zat esi akan

meningkat.

h. Berat badan dan indeks masa tubuh

Berat badan yang bertambah sangat diharapkan ketika

hamil. Kesesuaian berat badan merupakan faktor yang banyak

dipertimbangkan oleh ibu hamil dalam meningkatkan berat

badannya. Sehingga mengetahui berat badan ketika hamil

merupakan hal yang sangat penting.

Laju kenaikan berat badan biasa terjadi pada kehamilan

usia trimester III. TRIMESTER 1 BIASANYA berat badan akan

meningkat 2,5kg, pada trimester II biasanya berat badan akan

meningkat 0,3kg perminggu. Pertambahan berat badan yang baik

adalah 0,5kg perminggu.

Berat badan yang bertambah pada ibu hamil akan berbeda.

Berat badan yang tidak sesuai dengan tinggi badan merupakan

faktor yang berpengaruh pada peningkatan berat badan. Kehamilan

usai 1 minggu biasanya meningkat 650gram, usia 20 minggu

meningkat 400 gram, 30 minggu meningkat 8500 gram serta usia

40 minggu meningkat 12500 gram (Wagiyo dan Putrono, 2016).

i. Sistem endokrin

Hormon T4 serta T3 akan meningkat pada trimester

pertama sehingga pertumbuhan janin sangat didukung. Hipertiroid

yang ringan menyebabkan ukuran kelenjar tiroid akan bertambah.

11
Sehingga labilitas emosional serta intoleransi panas akan

meningkat.

Insulin akan meningkat disbebkan karena sel dimana

insulin diproduksi akan semakin besar. Sehingga mengakibatkan

ibu hamil akan cepat merasa lapar. Jika ibu hamil tidak makan

dalam waktu yang lama mengakibatkan hipoglikemik.

j. Sistem musculoskeletal

Semakin bertambah usia kehamilan maka postur serta pusat

gravitasi tubuh akan berubah sehingga menyebabkan munculnya

keluhan lordosis, kondidi dimana kurvatura lumbosacral

meningkat. Jika tidak ditangani dengan baik dapat meninmbulkan

ketegangan pada otot sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman.

Ibu hamil dengan usia yang tua akan menimbulkan masalah

dengan tulang belakang.

k. Sistem neurologik

Uterus yang membesar berakibat terjadinya perubahan pada

sensori tungkai. Lordosis merupakan keadaan nyeri disebabkan

oleh tekanan pada syaraf. Edema pada kehamilan trimester akhir

dapat menimbulkan charpal tunnel syndrome yang biasanya

munculnya gejala nyeri dan kesemutan pada tangan. Tarikan pada

plekus brachialis dapat disebabkan karena postur ibu hamil yang

membungkuk.

12
3. Perubahan adaptasi psikologis ibu selama hamil

a. Trimester I

Fase awal hamil pada ibu akan muncul rasa ragu dengan

kenyataan pada ibu hamil. Hal tersebut dapat terjadi pada ibu yang

merencanakan kehamilan tersebut. Rasa ragu tersebut biasanya

dirasakan oleh ibu yang memikirkan tentang kehamilannya apakah

benar dirinya hamil atau tidak (Dewi, 2017).

Labilitas emosional juga kerap terjadi pada fase ini, dimana

dalam waktu yang singkat perasaan bisa saja berubah. Ibu akan

merasa khawatir apakah bayi yang ia kandung dalam keadaan sehat

ataupun cacat serta cemas dalam kegiata seksual (Dewi, 2017).

b. Trimester II

Ibu hamil pada fase tersebut akan merasa lebih stabil serta

mampu mengatur kondisinya secara mandiri. Ibu akan merasa

terbiasa dengan kondisinya, dan ibu masih merasa nyaman karena

janin belum mengalami pembesaran sehingga ibu akan menerima

kondisinya dan kehamilannya. Fase ini akan membuat ibu

membutuhkan informasi serta pengetahuan mengenai

perkembangan serta perawatan yang baik untuk kehamilannya

(Dewi, 2017).

c. Trimester III

Ibu hamil pada fase ini akan menunggu dan tidak sabar

menanti kelahiran bayinya. Ibu juga akan merasa cemas serta

13
waspada terhadap gejala serta tanda pada kehamilannya. Biasanya

pada fase ini ibu akan merasa sedih dengan perubahan pada

tubuhnya dan merasa bahwa dirinya jelek (Dewi,2017).

Fase ini ibu akan membutuhkan dukungan dari suami dan

keluarganya. Ibu akan merasa perpisahan dengan bayinya didalam

kandungan. Fase ini merupakan fase dimana ibu akan

mempersiapkan dirinya untuk menjadi orang tua (Dewi, 2017).

4. Kebutuhan dasar ibu hamil trimester III

Walyani mengatakan kebutuhan ibu hamil trimester III ialah:

a) Nutrisi

Ibu hamil akan membutuhkan gizi yang cukup untuk

memenuhi cadangan energi dalam masa persalinan nanti.

Sehingga gizi ibu hamil harus terpenuhi dengan baik. Otak janin

bertumbuh lebih cepat ketika 2 bulan sebelum kelahiran, sehingga

kebutuhan gizi harus terpenuhi dnegan baik (Walyani, 2015).

b) Oksigen

Oksigen merupakan kebutuhan utama pada manusia

terutama ibu hamil. Gangguan pernafasan pada ibu hamil akan

menyebabkan terganggunya kebutuhan oksigen sehingga akan

berpengaruh pada bayi dalam kandungannya (Walyani, 2015).

Latihan nafas serta tidur menggunakan bantal yang lebih

tinggi dapat mencukupi kebutuhan oksigen pada ibu hamil.

14
Hentikan merokok serta makan dalam julah yang cukup berguna

untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada ibu hamil. Jika terdapat

kelainan maka segeralah konsultasi dengan dokter (Walyani,

2015).

c) Pakaian

Penggunaan pakaian yang tidak tepat menyababkan

munculnya rasa tidak nyaman yang mengakibatkan munculnya

gangguan fisik maupun psikologis (Walyani, 2015).

d) Eliminasi

Konstipasi dan Sering berkemih adalah salah satu keluhan

yang biasanya dikeluhkan oleh ibu hamil. Hormon progesteron

yang meningkat menyebabkan terjadinya konstipasi. Janin yang

membesar juga akan mendesak usus sehingga menyebabkan

konstipasi (Walyani, 2015). Konsumsi makanan ringan serta

banyak minum air putih dapat mencegah terjadinta konstipasi. Ibu

hamil dianjurkna untuk mengkonsumsi banyak air putih agar tidak

trajadinya resiko dehidrasi (Walyani, 2015).

e) Mobilisasi

15
Aktifitas yang tidak berlebih dianjurkan untuk ibu hamil

serta hindari gerakan yang menyentak sehingga kelelahan serta

ketegangan pada tubuh dapat berkurang (Walyani, 2015).

f) Body Mekanik

Uterus melebar sehingga menimbulkan rasa nyeri, hal

tersebut diisebakan oleh ligament sendi putar meningkat. Nyeri

menyebabkan munculnya rasa tidak nyaman pada ibu hamil.

Walyani mengatakan sikap tubuh yang diperhatikan ialah:

1) Duduk

Duduk merupakan posisi untuk menpertahankan

kenyamanan pada ibu hamil. Ibu hamil dianjurkan untuk

duduk dengan bersandar pada kursi sehingga tulang belakang

dapat disangga (Walyani, 2015).

2) Berdiri

Keseimbangan tubuh dapat dipertimbangkan dengan

berdiri. Berdiri dalam waktu yang lama akan menyebabkan

ketegangan serta kelelahan. Ibu hamil dianjurkan untuk sering

berjalan dengan postur tubuh tegak (Walyani, 2015).

3) Tidur

Seiring berjalannya waktu, perut pada ibu hamil akan

membesar sehingga ketika tidur posisi miring merupakan

posisi yang dinilai paling nyaman. Nyeri pada area simpisis

16
pubis akan berkurang dengan posisi tidur ibu menekuk lutut

keatas (Walyani, 2015).

4) Bangun dan baring

Ibu hamil yang akan bangun hendaknya untuk

menggeser tubuhnya ke samping tepi tempat tidur, lalu angkat

tubuh secara perlahan menggunakan tangan, lalu tubuh diputar

secara perlahan dengan kaki diturunkan. Diam dalam posisi

duduk sebelum berdiri (Walyani, 2015).

5) Membungkun dan Mengangkat

Objek berat yang diangkat dengan cara mengangkat

kaki dengan kaki satunya diletakkan kedepan dengan tealapk

lebih rendah serta lutut kemudian berdiri ataupun duduk

dengan satu kaki yang diletakan kebelakang sembari ibu

merendahkan serta menaikkan dirinya (Walyani, 2015).

g) Exercise

Walyani menyatakan tujuan olahraga ialah:

1) Mencegah terjadinya cacat pada kaki serta memelihara

fungsi organ hati serta menahan berat badan semakin

naik.

2) Melatih teknik pernafasan dimana pernafasan sangat

penting ketika proses melahirkan

17
3) Mempertahankan kekuatan serta elastisitas otot

dinding perut serta lainnya

4) Sikap tubuh ibu akan terbentuk dengan sempurna

5) Memperoleh ketenangan ataupun relaksasi serta

kontraksi

6) Ketenangan fisik didukung (Walyani, 2015).

h) Imunisasi

Imunisasi bagi ibu hamil sangat penting guna mencegah

penyakit yang dapat mengakibatkan kematian baik pada janin

ataupun ibu. Imunisasi yang biasanya diberikan adalah imuniasasi

TT, namun sebelum diberikan imunisasi tersebut ibu harus dalam

kondisi sehat (Walyani, 2015)

i) Travelling

Rekreasi ataupun jalan-jalan sangat dibutuhkan untuk

menyegarkan perasaan serta pikiran. Walyani menyatakan hal

yang diperhatikan ketika bepergian adalah:

1) Hindari tempat ramai, panas dan sesak. Jangan berdiri terlalu

lama.

2) Hindari duduk dengan waktu yang lama, karena resiko bekuan

darah akan meningkat.

3) Berkendari mobil maksimal 6 jam sehari serta berhenti 2 jam

sekali 10 menit. Gunakan sabuk pengaman, namun perut

semakin besar tidak perlu.

18
j) Seksualitas

Ibu hamil dapat melakukan koitus sampai waktu akhir

kehamilan, meskipun ada ahli yang berpendapat bahwa 14 haru

menjelang kelahiran hal tersebut tidak diperbolehan untuk

dilakukan. Ketuban pecah sebelum HPL, perdarahan pada vagina

serta abortus secara berulang merupakan koitu yang tidak

dibenarkan. Orgasme yang muncul pada wanita dibuktikan

dengan adanya fetal bradichardia. Wanita memiliki insidensi fetal

distress lebih tinggi dibandingkan laki-laki (Walyani, 2015).

k) Tidur dan Istirahat

Ibu hamil memiliki kebutuhan tidur malam selama 7-8 jam

(Walyani, 2015).

5. Ketidaknyamanan dan masalah cara mengatasi ibu hamil trimester III

Menurut Widatiningsih dan Dewi ( 2017) ada beberpa

ketidaknyamanan selama trimester III dan cara mengatasinya:

Tabel 1: Ketidaknyamanan dan cara mengatasinya pada kehamilan Trimester III

Ketidaknyamanan Dasar fisiologi Mengatasinya

Nafas pendek (60% Pengembangan a) Postur tubuh yang benar

bumil) diafragma terhadang oleh b) Tidur dengan bantal

pembesaran ekstra

uterus;diafragma c) Hindari makan porsi

terdorong keatas (kurang besar.

19
lebih 4 cm) dapat mereda d) Jangan merokok atau

setelah bagian terbawah hirup asap

janin masuk PAP e) Pasien dianjurkan untuk

berdiri dengan tangan

diangkat keatas kepala

dengan nafas ditarik

dengan panjang.

Insomnia Janin yang bergerak, otot a) Relaksasi

yang kejang, frekuensi b) Menggosok perut dan

miksi akan meningkat massase punggung

dengan frekuensi nafas dengan lembut.

yang pendek serta c) Bantal digunakan untuk

ketidaknyamanan. menyangga ketika tidur

d) Dianjurkan untuk mandi

menggunakan air hangat.

Epulis dan gingivitis Hipertrofi jaringan pada a) Konsumsi makanan

gusi disebabkan oleh dengan gizi yang cukup

stimulasi estrogen. dengan konsumsi sayur

Gejalan akan holang 1-2 dan buah.

bulan yang akan datang b) Kebersihan gigi untuk

setelah kelahiran. dijaga

c) Gigi digosok dengan

20
lembut

Frekuensi miksi Kandung kemih yang a) Kandung kemih

meningkat tertekan seiring dikosongkan secara

bertambahnya usia janin teratur.

b) Minum ketika malam

hari dibatasi.

Kontraksi pada braxton Intensitas kontraksi pada Melakukan relaksasi dengan

hiks uterus akan meningkat tarik nafas yang panjang

menandakan kesiapan melalui hidung dan

pada persalinan dikeluarkan melalui mulut.

Kram kaki Seiring bertambah a) Otot kaki yang sakit

besarnya janin akan dikompres dengan air

menekan syaraf kaki. hangat

Kelelahan serta b) Posisikan kaki dengan

kurangnya sirkulasi dapat posisi dorsofleksi

menyebabkan kram c) Berikan kalsium

karbonat dengan suplai

yang cukup

Edema kaki Sirkulasi ektremitas a) Diuretik dapat muncul

bawah terbendung dengan minum air yang

sehingga menyebabkan cukup.

edema. Berdiri ataupun b) Istirahat dengan posisi

duduk terlalu lama dapat kaki serta paha

21
memperburuk keadaan ditinggikan

tersebut. Lakukan c) Hubungi petugas

olahraga dan hindari kesehatan jika edema

pakaian yang ketat.. bertambah

B. Konsep Dasar Nyeri Punggung

1. Pengertian

Handayani mengatakan nyeri adalah keadaan yang tidak

menyenangkan serta mengganggu kesejahteraan individu dan mengubah

gaya (Handayani, 2015).

Pertahanan tubuh yang muncul jika jaringan rusak disebut nyeri,

nyeri dapat menimbulkan individu untuk memindahkan stimulus nyeri

(Saifullah, 2015).

Nyeri punggung adalah nyeri yang disebabkan oleh regangan pada

otot ataupun tekanan pada saraf sehingga timbul rasa kaku dan sakit pada

punggung (Huldani, 2012).

2. klasifikasi Nyeri

Berdasarkan ringan dan beratnya

22
Nyeri ini dibagi dalam 3 bagian ( Watonah, 2005 dalam

Handayani, 2015).

1) Nyeri Ringan

Pasien dengan nyeri ringan dapat berkomunikasi dengan baik.

2) Nyeri sedang

Pasien dengan nyeri sedang akan muncul respon meringis serta

mendesi sehingga dapat dideskripsikan dengan baik.

3) Nyeri berat

Pasien dengan nyeri berat akan tidak merespon serta tidak

mengikuti perintah. Dapat menunjukan lokasi nyeri dan tidak

dapat mendeskripsikan.

3. Patofisiologi

Nosiseptor merupakan neuron yang terletak pada ganglion akar

dorsal. Akson merupakan organ yang bercabang menginversi kulit dan

cabang pusat snapsis pada neuron orde dua di tandunk dorsal sumsum

tulang belakang. Stimulas dapat terjadi terus menerus sehingga dapat

terjadinya sensitisasi perifer serta sentral yang menyebabkan muncul

sensasi nyeri baik akut ataupun kronis. [16.28, 12/9/2022] Witna Hastiti:

Sensitisasi Sentral ditandai dengan peningkatan rangsangan neuron di

dalam sistem saraf pusat sehingga input normal dapat menghasilkan

respon abnormal

23
[16.29, 12/9/2022] Witna Hastiti: Proses ini juga berhubungan dengan

kejadian alodinia taktil yaitu rasa sakit yang ditimbulkan oleh menggosok

kulit dengan ringan atau biasa disebut dengan hipersensitif terhadap

sentuhan santisipasi Sentral terjadi sejumlah gangguan nyeri kronis

seperti gangguan temporal mandibular LBB asteoarthritis fibromialgia

sakit kepala dan lateral epikondilelgia

[16.31, 12/9/2022] Witna Hastiti: Meskipun pengetahuan tentang proses

yang mengarah ke santistasi Sentral masih sulit untuk ditangani sensasi

paru-paru dan Sentral memiliki peran kunci dalam mekanisme kronis dari

LBP makanya sedikit perubahan pada postur dapat dengan mudah

mendorong peradangan jangka panjang pada persendian ligamen dan otot

yang terlibat dalam stabilitas area punggung bawah sehingga hal tersebut

dapat berperan dalam proses sensasi perifer dan Sentral lebih lanjut sendi

diskus dan tulang yang kaya akan teraput Delta A Bila terus-menerus

terangsang maka berperan dalam pembentukan sensasi Sentral.

a. Skala Nyeri

1) Pengukuran nyeri secara numerical

Numerical Rating Scale (NRS) merupakan

pengukuran nyeri dengan cara pasien diminta memberika

angka 1 sampai 10 terkait rasa nyeri yang dirasakan.

Angka 0 menunjukan tidak ada nyeri sedangkan angka 10

menunjukan rasa nyeri yang hebat dan tidak tertahankan

oleh pasien. Pengukuran ini mudah di pahami dengan baik

24
bila pasien di minta mengisi form kuisioner yang terdapat

skala 1-10 (Sudoyo, 2014).

Gambar 1 : Numerical Rating Scale

Kriteria nyeri adalah sebagai berikut :

a) Skala 0 :

Tidak terdapat nyeri

b) Skala 1-3 :

Nyeri ringan secara objektif dengan kondisi pasien masih bisa

merespon dan berkomunikasi dengan baik

c) Skala 4-6 :

Nyeri sedang dengan respon pasien meringis serta mendesis dan

dapat menunjukan lokasi nyeri serta mengikuti instruksi dengan

baik. Nyeri sedang biasanya dapat berkurang dengan mengubah

posisi.

d) Skala 7-9 :

Nyeri berat dengan kondisi pasien tidak mengikuti intruksi dan

klien tidak mampu menunjukan lokasi nyerinya. Nyeri berat juga

tidak dapat dikurangi dengan mengubah posisi.

e) Skala 10 :

25
Nyeri berat dengan kondisi klien tidak mampu berkomunikasi

dengan baik serta berhubungan dengan pesepsi yang muncul

terhadap intensitas keparahan nyeri.

4. Faktor yang mempengaruhi nyeri punggung

a) Usia ibu

Usia dibawah 20 tahun serta diatas 35 tahun memiliki

resiko yang tinggi saat kehamilan. Usia dibawah 20 tahun

perkembanganan fisik serta organ belum siap, sehingga belum

ampu mengendalikan rasa nyeri. Usia diatas 35 tahun fungsi

organ menurun, terutama pada organ reproduksi (Judha, 2012).

b) Paritas

Wanita hamil akan mengalami nyeri punggung. Nyeri

akan semakin buruk ketika otot pada wanita sehingga rahim

membesar dan kesulitan untuk menopang. Uterus akan kendur

jika tidak terdapat sokongan, sehingga lengkungan punggung

akan semakin memanjang. Otot perut yang lemah biasanya terjadi

pada grandemultipara dengan tanpa melakukan aktivitas fisik.

Primiravida memiliki otor perut yang baik hal tersebut disebabkan

karena otot belum pernah mengalami peregangan (Varney, 2014).

Ibu dengan lebih dari satu kali melahirkan akan mengalami

penurunan fungsi otot sehingga menyebabkan nyeri punggung.

c) Usia kehamilan

26
Nyeri punggung meningkat dipengaruhi oleh usia

kehamilan yang bertambah. Pusat gravitasi ibu akan ke arah

kedepan dengan perut yang semakin besar. Postur tubuh yang

berubah menyebabkan punggung menjadi tegang dan nyeri

(Varney, 2012). Usia kehamilan yang terus bertambah akan

menyebabkan postur akan berubah sehingga mengalami nyeri

seperti lordosis. Aktivitas yang berlebih menyebabkan nyeri

punggung semakin tinggi.

d) Pekerjaan

Pekerjaan yang dapat menimbulkan keletihan sehingga

menyebabkan nyeri serta akan lebih sensitif dan mekanisme

koping menurun (Ulfah, 2014). IRT merupakan pekerjaan yang

memiliki tanggung jawab untuk mengurus keluarganya sehingga

sering melakukan aktifitas fisik. Ilmu pengetahuan yang

didapatkan akan sedikit dan reasa ingi tahu pada ilmu baru rendah

e) Olah raga

Pusat pelayanan kesehatan merupakan tempat perawatan

ketika hamil (Safi’i, 2011). Ibu yang mengikuti senam hamil

merupakan suatu kegiatan yang penring dan bermanfaat untuk

mengurangi nyeri punggung (Yosefa, 2011). Sehingga persalinan

akan berlansgung lancar dan nyaman (Judha, 2012).

f) Riwayat nyeri terdahulu

27
Pengalaman nyeri akan menyababkan seseorang memiliki sikap

yang baik untuk menghadapi nyeri. Riwayat nyeri pinggang

ketika hamil akan berpengaruh pada sikap saat kehamilan

sekarang (Awlya, 2020).

g) Pola kebiasaan aktivitas

Kebiasaan aktivitas yang kurang sapat meneyababkan

nyeri punggung ketika hamil. Tulang belakang akan memendek

serta keluhan nyeri akan terjadi disebabkan karena aktivitas yang

berlebih.

h) Budaya

Budaya dapat berpengaruh pada individu untuk menjaga

kesehatannya. Serta berpengaruh terhadap sikap yang dikeluarkan

untuk menghadapi nyeri (Judha, 2012).

5. Manajemen Nyeri

a. Farmakologi

Untuk menghilangkan nyeri dapat menggunakan obat-obatan

analgetik baik yang disuntikkan ataupun melalui inhalasi

pernafasan. Obat yang diberikan tentunya tidak membahayakan

serta merugikan ibunhamil (Sarwono, 2017).

b. Non-farmakologi

Metode nonfarmakolohi ialah:

1) Distraksi

28
Perjatian pasien difokuskan agar mampu bertanggung

jawab atas nyeri yang dirasakan.

2) Relaksasi

Seluruh organ serta saraf akan diistirahaktkan

dengan cara mengontrol pernafasan..

3) Massage atau pijat

Pijat pada ibu hamil akan memberikan kenyamanan pada

ibu hamil, sehingga dapat menstimulasi nyeri.

4) Hypnosis

Teknik ini dilakukan untuk mengahadapi nyeri akut

ataupun kronis yang disebabkan oleh trauma.

5) Rangsangan alternatif kuat

Memberikan kompres baik dingin ataupun hangat pada ibu

hamil.

6) Prenatal yoga

Yoga bertujuan untuk menyiapkan ibu hamil baik secara

mental fisik ataupun spiritual untuk melahirkan. Gerakan

yoga dapat meminimalisasi nyeri punggung, kram kaki

serta sakit pada kepala (Aprilia, 2017).

7) Senam Hamil

Kesehatan fisik dan peredan darah dapat lancar

dengan melakukan senam. Senam hamil dapat mengurangi

29
nyeri punggung pada ibunhamil serta melatih otot

pernafasan (Fitriani, 2018).

C. Senam Hamil

1. Pengertian Senam Hamil

Senam adalah kegiatan berolahraga yang baik dilakukan oleh

ibu hamil. Senam hamil merupakan perawatan sebelum melahirkan

sampai menjelang melahirkan. Biasanya senam hamil aka diadakan

oleh pelayanan kesehatan tertentu (Muhimah, 2018).

Senam yang diberikan pada ibu hamil untuk membantu ibu

dalam kelahirannya agar lancar disebut senam hamil. Gerakan senam

hamil bermanfaat untuk mengatur pernafasan, menguatkan otot perut,

panggul, dan mengajarkan bagaimana cara mengejan dengan benar

(wahyuni, 2019).

2. Prinsip Senam Hamil

Senam hamil agar aman terdapat beberapa prinsip, yaitu:

a. Frekuensi: senam paling bagus dilaksanakan 3-4kali dalam

seminggu.

b. Intensitas: dilaksanakan berdasar pada denyut jantung serta usia .

c. Time: dilaksanakan dengan durasi 15 menit, ditambah 2 menit

hingga 30 menit.

d. Tipe: gerakan tidak membahayakan.

3. Waktu Senam Hamil

30
Senam dapat dilakukan 2 kali dalam seminggu dengan

memperhatikan kondisi fisik ibu hamil serta tidak memiliki penyakit

komplikasi lain seperti hipertrnsi. Senam hamil dianjurkan 30 menit

untuk mencegah terjadinya cedera saat senam (Muhimah, 2010).

4. Syarat senam hamil

Syarat senam hamil yaitu:

a. Keadaan ibu sehat

b. Tidak mengalami komplikasi kehamilan

c. Senam dilaksanakan pada usia kehamilan 24-28 minggu

d. Tidak dianjurkan untuk menahan nafas

e. Lakukan secara teratur bersama instruktur senam

5. Kontraindikasi senam hamil

Kontraindikasi senam yaitu:

1) Kontraindikasi absolut

a. Penyakit jantung serta paru

b. Servik yang menurun

c. Hamil anak kembar

d. Perdarahan

e. Plasenta previa

f. Memiliki riwayat kelahiran prematur

g. Hippertensi serta menjalani pengobatan diabetes

2) Kontraindikasi relative

a. Anemia, diabetes dan aritmia

31
b. Obesitas serta bronkitis kronis

c. Berat badan rendah

d. Hipertensi

e. Gangguan kejang serta menderita tiroid

f. Merokok

6. Tujuan Senam Hamil

Tujuan senam hamil yaitu:

a. Mempertahankan kekuatan otot yang berperan ketika melahirkan

b. Mengetahui teknik pernafasan dengan baik, uterus yang membesar

menyebabkan pernafasan ibu hamil menjadi tidak optimal.

c. Otot tungkai menjadi kuat

d. Latihan khusus mengejan dimana berfungsi ketika melahirkan

e. Meningkatkan kesehatan ibu serta menjaga kekuatan otot sendi

f. Mencegah terjadinya varises

g. Memberikan ketenangan

h. Membimbing ibu menuju persalinan fisiologis

7. Manfaat senam hamil

Manfaat senam hamil ialah:

1) Bagi ibu

a. Memperbaiki kondisi tubuh untuk tetap prima

b. Mengatasi nyeri punggung serta tubuh menjadi rileks

c. Mencegah terjadinya stress dan konstipasi

32
d. Membantu persalinan serta mempercepat pemulihan setelah

melahirkan.

2) Manfaat bagi janin

a. Mengatasi masalah berat bayi lahir rendah

b. Membantu pertumbuhan plasenta

8. Batasan senam hamil

Batasan senam hamil ialah:

a. Perdarahan serta nyeri pada perut

b. Kaki bengkak serta wajah dan tangan yang bengkak

c. Pusing ataupun kelelahan

d. Sesak nafas serta tidak ada pergerakan pada janin

e. Dada yang berdebar

9. Gerakan senam hamil

Gerakan senam hamil ialah sebagai berikut

a. Pemanasan

1) Gerakan menengok

Gambar 2 : Gerakan Menengok ( Kemenkes 2014 )

33
2) Gerakan mendekatkan kepala ke bahu

Gambar 3 : Gerakan mendekatkan kepala ke bahu (Kemenkes

2014)

3) Memutar bahu ke arah depan

4) Memutar bahu ke belakang

Gambar 4 : Gerakan Putar bahu kedepan dan kebelakanng

(Kemenkes 2014)

34
b. Gerakan inti

1. Latihan fisik untuk kaki

Gambar 5 : Latihan fisik untuk kaki ( Kemenkes 2014 )

2. Senam pinggang dengan kondisi terlentang

Gambar 6: Senam untuk pinggang ( Kemenkes 2014 )

3. Senam punggung dengan kondisi merangkak

Gambar 7 : Senam untuk punggung ( Kemenkes 2014 )

4. Latihan fisik dalam keadaan duduk bersila

35
Gambar 8 : Latihan fisik dengan duduk bersila (Kemenkes

2014)

5. Senam menggunakan kedua lutut

Gambar 9 : Senam dengan menggunakan kedua lutut

(Kemenkes 2014)

6. Senam menggunakan satu lutut

Gambar 10: Senam dengan satu lutut ( Kemenkes 2014 )

c. Peregangan dan pendinginan

1) Mendorong ke arah depan

36
Gambar 11 : Mendorong kedepan ( Kemenkes 2014 )

2) Mendorong ke arah samping

Gambar 12 : Mendorong ke samping ( Kemenkes 2014 )

37
D. Kerangka teori

KEHAMILAN

Perubahan fisiologi Perubahan Patologis

1. Sistem Reproduksi dan mamae


Sikap Tubuh Lordosis
2. Sistem kardiovaskular

3. Sistem respirasi

4. Sistem pencernaan
Senam Hamil
5. Sistem perkemihan

6. Sistem integument

7. Metabolisme
Produksi Erndorphin
8. Berat badan dan indeks masa lebih banyak

tubuh

9. Sistem endokrin Memiliki zat yaitu


morfin

38
Nyeri Punggung
10. Sistem musculoskeletal

11. Sistem neurologik

E. Kerangka konsep

Nyeri Punggung Ibu Hamil

Senam Hamil Trimester III

39
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Pre Eksperimental, yaitu

penelitian yang berfungsi untuk mencari sebab akibat ataupun hubungan

keterlibatan dari penelitian pada variabel bebas (Nursalam, 2016).

B. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah pre eksperimental one grup pre-postest

design, yaitu jenis penelitian untuk mengetahui sebab akibat ataupun

hubungan dengan melibatkan kelompok suatu subjek. Sebelum diberikan

intervensi akan dilakukan observasi, lalu setelah diberikan intervensi akan

dilakukan observasi (Nursalam, 2016).

Subjek Pretest Perlakuan Postest

K O 1 O1

Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3


40
Keterangan :

K : Subjek

O : Observasi nyeri punggung

I : Intervensi

O1 : Observasi nyeri punggung sesudah senam hamil

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Rencana penelitian ini dilaksanakan pada saat penyusunan

proposal sampai pelaporan hasil penelitian uakni pada bulan Desember

2021-Februari 2022. Penelitian dilaksanakan 15 Maret 2022 – 7 April

2022. Senam hamil dilakukan seminggu sekali 30 menit, dilakukan

selama 3 minggu.

2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah di PMB Evi Windiana Novari,

Amd.Keb Desa Kejawar Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas.

D. Populasi, Sampel, Sampling

1. Populasi

Populasi adalah suatu subyek yang memiliki kriteria yang

ditentukan oleh peneliti (Nursalam, 2016).

41
Populasi.pada.penelitian.ini.ialah.seluruh.wanita.hamil.trimester III di

PMB Evi Windiana Novari, Amd.Keb Desa Kejawar Kecamatan

Banyumas Kabupaten Banyumas sebanyak 30 orang.

2. Sampel

Bagian dari populasi dipergunakan untuk menjadi subjek dalam

penelitian dan memiliki kriteria yang sebelumnya telah ditetapkan oleh

peneliti (Nursalam, 2016). Sampel pada penelitian ini ialan seluruh

wanita hamil trimester III di PMB Evi Windiana Novari, Amd.Keb

Desa Kejawar Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas sebanyak

15 orang.

3. Sampling

Proses seleksi suatu populasi sesuai dengan kriteria yang

ditentukan oleh peneliti pada subjek penelitian disebut sampling

(Nursalam, 2016).

Teknik sampling pada penelitian ini adalah teknik Tottal

Sampling yaitu jenis teknik total sampling seluruh jumlah populasi

sama dengan jumlah sample (Sugiyono, 2007). Sampel pada penelitian

ini ialah seluruh wanita hamil trimester III di PMB Evi Windiana

Novari, Amd.Keb Desa kejawar Kecamatan Banyumas Kabupaten

Banyumas yang berjumlah 30 orang.

E. Jalannya Penelitian (Kerangka Kerja)

Langkah yang digunakan pada penelitian dalam bentuk kerangkan

dengan analisis data (Hidayat, 2010). Kerangka kerja pada penelitian ini

42
dijelaskan pada gambar 4.1 terkait pengaruh senam hamil terhadap

penurunan nyeri punggung pada ibu hamil trimester III diawali dengan

perumusan masalah hingga penyusunan laporan akhir.

43
Gambar 13 : Kerangka.kerja.pengaruh.senam.hamil.terhadap.penurunan.nyeri

punggung.pada..ibu.hamil.di PMB Evi Windiana Novari,Amd.Keb, yang dimulai

dari perumusan masalah sampai penyusunan laporan akhir

44
F. Identifikasi Variabel

Karakteristik yang memiliki nilai yang berbeda pada suatu objek

ataupun subjek disebut sebagi variabel (Nursalam, 2016). Variabel

penelitian ini ialah:

1. Variabel Independent

Variabel yang memiliki nilai untuk menemukan suatu variabel disebut

variabel independent (Nursalam, 2016). Variabel independent

penelitian ini ialah senam hamil.

2. Variabel Dependent

Variabel yang memiliki nilai ditentukan oleh variabel lain disebut

variabel dependent (Nursalam, 2016). Variabel dependent penelitian

ini adalah penurunan nyeri punggung pada ibu hamil trimester III.

G. Definisi Operasional

Defisini yang didapatakan berdasar jenis karakteristik pada suatu

objek yang diteliti disebut definisi operasional. Karakteristik suatu objek

yang diamati serta diukur adalah kunci dari definisi operasional

(Nursalam, 2016).

Tabel 2. Definisi Operasional Pengaruh Senam Hamil terhadap Penurunan

Nyeri Punggung pada Ibu Hamil TM III di PMB Evi Windiana Novari,

Amd. Keb Desa Kejawar Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas.

Variabel Definisi Parameter Alat Skala Skor/kriteria

45
ukur

Variabel Nyeri punggung Faktor – faktor Lembar Ordinal Data skala nyeri

Terikat : merupakan nyeri penyebab nyeri Observasi Numerical

Nyeri di bagian lumbal, punggung : Numerica Rating Scale

Punggung lumbosakral, atau a. Usia ibu l Rating ( NRS ) dengan

di daerah leher. b. Paritas Scale hasil :

Nyeri punggung c. Usia kehamilan ( NRS ) Skala 0 : Tidak

diakibatkan oleh d. Pekerjaan nyeri

regangan otot e. Olah raga Skala 1-3 :

atau tekanan f. Riwayat nyeri nyeri ringan

pada saraf dan terdahulu Skala 4-6:

biasanya di g. Pola kebiasaan nyeri sedang

rasakan sebagai aktivitas Skala 7-9:

rasa sakit, h. Budaya nyeri berat

tegangan, atau Skala 10 :

rasa kaku di nyeri sangat

bagian punggung berat

(Huldani, 2012).

Variable Senam hamil Tujuan Senam Hamil SOP - -

bebas : merupakan terapi menjelaskan bahwa Leaflet

Senam latihan yang di senam hamil

Hamil berikan kepada memiliki beberapa

46
ibu hamil dan tujuan antara lain:

merupakan suatu a. Memperkuat dan

metode yang mempertahankan

penting untuk elastisitas otot

mempertahankan b. Mengetahui

atau Teknik

memperbaiki pernapasan

keseimbangan c. Penguatan otot

fisik ibu hamil. tungkai

dengan tujuan d. Latihan

mencapai mengejan.

persalinan yang

cepat,mudah dan

aman(Maryunani,

2011).

H. Pengumpulan Data

1. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada penelitian ialah matras.

2. Instrument

Instrument pada penelitian ini yaitu Leaflet dan SOP terkait

teknik senam hamil. Nyeri diukur menggunakan lembar observasi ialah

47
Faced Pain Scale yaitu observasi yang dilakukan dengan melakukan

pengamatan secara langsung pada responden untuk mengamati

perubahan yang akan diukur (Notoatmodjo, 2010). Peneliti melakukan

observasi serta mencatat secara langsung dan spontan pada nyeri

punggung pada ibu hamil trimester III.

3. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini ialah:

a. Melakukan studi pendahuluan

b. Menyusun proposal sampai pelaksanaan seminar proposal.

c. Menjelaskan terkait tujuan penelitian pada calon responden. Calon

responden yang bersedia untuk dijadikan responden, maka

menandatangani lembar persetujuan.

d. Menjelaskan tata cara mengisi lembar observasi nyeri sebelum

melaksanakan senam hamil.

e. Mengumpulkan lembar kuisioner lalu diedit serta memberikan

leaflet serta menjelaskannya pada responden.

f. Melaksanakan senam hamil 1 minggu 1 kali selama 30 menit,

lakukan secara terus menerus selama 3 minggu. Yakni pada 15

Maret – 7 April 2022.

g. Memberikan lembar observasi pengukuran nyeri responde setelah

diberikan intervensi.

h. Lembar observasi dikumpulkan kembali

i. Peneliti menyusun hasil penelitian.

48
I. Cara Analisa data

1) Analisa Univariat

Notoatmodjo menyatakan bahwa analisa Univariat akan

menghasilkan parameter atau distribusi pada tiap variabel

(Notoatmodjo, 2010). Data univariat penelitian ini adalah

intensitas nyeri responden sebelum dan sesudah diberikan

intervensi.

Gambar 14 : Face Pain Scale ( Wong Baker Faces Fondation

1993)

Intensitas Nyeri

0: tidak nyeri

1: sedikit nyeri

2: sedikit lebih nyeri

3: lebih nyeri

4: sangat nyeri

5: nyeri sangat hebat

49
2) Analisa Bivariat

Analisa pada dua variabel yang memiliki korelasi atau

hubungan disebut sebagai analisa bivariat (Notoatmodjo,

2010). Analisa ini dilaksanakan guna melakukan analisis

pengaruh pada senam hamil terhadap penurunan nyeri

punggung pada ibu hamil TM 3 dengan uji Paired simple t-Test

yaitu uji beda dua sample berpasangan. Subjek dengan kriteria

yang sama namun diberikan perlakuan yang berbeda disebut

sampel berpasangan. Widiyanto mengatakan paired simple t-

test adalah metode uji statistik yang berguna untuk mengkaji

perlakuan yang efektif serta terdapat perbedaan nilai rata-rata

sebelum dan sesudah diberkan intervensi. Penelitian pada

masing-pasing pasangan hendaknya diberikan perlakuan yang

sama, hal tersebut merupakan asumsi dasar pada uji paired

sampel t-tes, dimana nilai rata-rata harus terdistribusi dengan

normal dengan data memiliki stala ratio ataupun interval.

Sampel berpasangana adalah jenis sampel yang diberikan

perlakuan yang berbeda. Akhir dari uji tersebut adalah

ditemukan nilai signifikansinya 0,05. Dasar pengambilan

keputusan pada penelitian ini ialah:

1. nilai siginifikasi >0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

2. nilai siginifikasi <0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

50
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah perbedaan pada

nilai rata-rata antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.

Peneliti menggunakan uji dua sampel berpasangan karena

untuk mengetahui perbedaan setelah diberikan perlakuan.

Rumus paired T-tes

t: Nilai t Hitung

Dˉ: Rata-rata deviasi pengukuran sampel 1 dan 2

SD: Standar deviasi pengukuran sampe 1 dan 2

N: jumlah sampel

Untuk menginterpretasikan paired sampel t-tes yaitu:

- nilai ɑ-df= N-k untuk paired sampel t-tes df = N-1

- bandingkan nilai t-hitung menggunakan nilai t-tabel

signifikansi 95%. Pengambilan keputusan ialah

a. T-table > T-hitung = Ho diterima atau Ha

b. Jika nilai p>0,005 maka senam hamil tidak memiliki

pengauh terhadap nyeri punggung

c. Jika nilai p<0,005 maka senam hamil memiliki

pengauh terhadap nyeri punggung

J. Pengolahan Data

1) Editing

51
editing proses pengolahan data dimana peneliti akan

melakukan pemeriksaan kembali apakah data tersebut benar

atau tidak. Peneliti akan melakukan pemeriksaan kembali

ditempat pengumpulan data, jawaban yang diisi akan dicek

kembali kelengkapannya, jika terdapat kesalahan dan

kekurangan makan untuk segera dilengkapi, lalu peneliti akan

menjumlah kuisioner dan dikoreksi.

2) Coding

Data yang diperoleh lalu diberikan kode agar

pengolahan data berjalan dengan mudah. Kode diberikan ketika

entry data menggunakan komputer. Peneliti mengumpulkan

kuisioner yang diisi responden dengan pedoman pada definisi

operasinal (Notoatmodjo, 2010).

a. Data Umum

1. Responden

Responden 1 :1

Responden 2 :2

Responden 3 :3

2. Usia

20-35 tahun :1

>35tahun :2

3. Pendidikan

SD :1

52
SMP :2

SMA/SMK :3

Perguruang tinggi : 4

4. Pekerjaan

PNS :1

Swasta :2

Wiraswasta :3

Ibu Rumah Tangga :4

5. Kehamilan

Primipara :1

Multipara :2

Grandmultipara :3

6. Usia Kehamilan

28 – 31 Minggu :1

32 – 35 Minggu :2

36 – 40 Minggu :3

7. Pernah melakukan senam hamil

Pernah :1

Tidak pernah :2

8. Informasi tentang senam hamil

Pernah :1

Tidak pernah :2

9. Mendapat informasi tentang nyeri punggung

53
Pernah :1

Tidak pernah :2

10. Jika pernah, sumber informasi dari

Petugas kesehatan :1

TV/Radio :2

Koran/majalah :3

Lingkungan :4

b. Data Khusus

Tingkat nyeri responden

Tidak nyeri :0

Sedikit nyeri :1

Sedikit lebih nyeri :2

Lebih nyeri :3

Sangat nyeri :4

Nyeri sangat hebat :5

3) Scoring

Menjumlahkan data ataupun jawaban dari responden untuk

dilakukan tabulasi disebut scoring (Setiadi, 2013). Scoring

tingkat nyeri yaitu:

Tidak nyeri :0

Sedikit nyeri :1

Sedikit lebih nyeri :2

54
Lebih nyeri :3

Sangat nyeri :4

Nyeri sangat hebat :5

4) Tabulating

Tabulating merupakan tahap meringkas jawaban pada

satu tabel, dengan memberikan kode pada jawaban responden.

Data mentah akan diberikan penataan yang nantinya akan

disusun ke tabel. Mengelompokan data dengan tabel frekuensi

lalu dilakukan tabulasi sesuai dengan ketentuan scoring dan

coding. Interpretasi pada penelitian ini yaitu:

100% : seluruhnya dari responden


76%-99% : hampir seluruh responden
51%-75% : sebagian besar responden
50% : setengah dari responden
26%-49% : hampir setengah
1%-25% : sebgaian kecil responden
0% : tidak satupun
K. Etika Penelitian

1. Informed Consent

Peneliti akan menjelaskan secara detail tentang tujuan dan maksud

penelitian ini. responden juga memiliki hak untuk bersedian serte

menolak untuk berpartisipasi pada penelitian ini. informed consent juga

menjelaskan jika data hanya digunakan untuk mengembagkan ilmu

pengetahuan

2. Anonimity

55
Kerahasiaan responden harus dijaga dengan cara tidak menyertakan

nama pada lembar observasi, digantikan menggunakan inisial responden.

3. Confidently

Informasi pada penelitian ini merupakan rahasia yang diketahui hanya

oleh peneliti, baik ketika observasi ataupun setelah observasi.

4. Benefience

Peneliti akan melatih prenatal yoga sehingga dapat menguntungkan

responde khususnya pada peserta kelas ibu hamil di Puskesmas

Purwokerto Selatan.

5. Justice

Responden satu dengan responden lain akan mendapat perlakuan yang

baik dan sama secara adil dari peneliti.

56
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

a) Gambaran Umum Tempat Penelitian

Penelitian di laksanakan Di PMB Evi Windiana Novari, Amd.

Keb Desa Kejawar Kecamatan Banyumas kabupaten Banyumas. Utara

Desa Sudagaran, selatan Desa Karangrau serta tenggeran. Sebelah timur

berbatasan dengan Desa Danaraja, barat Desa Kedunggede. PMB Evi

Windiana Novari termasuk dalam wilayah Puskesmas Banyumas

Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas.

b) Data Umum

Karakteristik responden merupakan data umum yang meliputi,

usia, pekerjaan, pendidikan, usia kehamilan, melakukan senam hamil

atau tidak, serta informasi terkait nyeri pada punggung.

1. Karakteristik.responden.berdasarkan.umur

Tabel 3 menyajikan data karakteristik responden berdasarkan usia

respoden di PMB Evi Windiana Novari, Amd. Keb, Desa Kejawar,

Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas bulan Maret 2022.

No Umur Frekuensi (f) Presentase (%)


1 < 20 tahun 0 0

57
2 20-35 tahun 24 80,0
3 >35 tahun 6 20,0
Total 30 100,0
Sumber : Data Primer 2022.

Tabel 3 menunjukan bahwa 26 responden (80,0%) berada pada

rentang usia 20-35 tahun.

2. Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan

Tabel 4 menyajikan data karakteristik responden berdasarkan

pendidikan terakhir respoden di PMB Evi Windiana Novari, Amd.

Keb, Desa Kejawar, Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas

bulan Maret 2022.

No. Pendidikan Frekuensi Persentase


(f) (%)
1 SD 5 16,7
2 SMP 9 30
3 SMA/SMK 13 43,3
4 Perguruan Tinggi 3 10
Total 30 100,0
Sumber : Data Primer, 2022.

Tabel 4 menunjukan bahwa 13 responden (43,3%) memiliki

pendidikan terakhir SMA.

3. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Tabel 5 menyajikan data karakteristik responden berdasarkan

pekerjaan respoden di PMB Evi Windiana Novari, Amd. Keb, Desa

Kejawar, Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas bulan Maret

2022

No. Pekerjaan Frekuensi Persentase


(f) (%)

58
1 PNS 2 6,7
2 Swasta 4 13,3
3 Wiraswasta 8 26,7
4 IRT 16 53,3
Total 30 100,0
Sumber : Data Primer, 2022

Tabel 5 menunjukan bahwa 16 responden (53,3%) memiliki pekerjaan

sebagai ibu rumah tangga.

4. Karakteristik reponden berdasarkan kehamilan

Tabel 6 menyajikan data karakteristik responden berdasarkan

kehamilan respoden di PMB Evi Windiana Novari, Amd. Keb, Desa

Kejawar, Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas bulan Maret

2022

No Paritas Frekuensi Persentase


(f) (%)
1. Hamil 1 11 36,7
2. Hamil 2-4 14 46,7
3 Hamil >5 5 16,6
Jumlah 30 100,0
Sumber : Data Primer, 2022.

Tabel 6 menunjukan bahwa 14 responden (46,7%) memiliki

kehamilan 2-4.

5. Karakteristik.responden.berdasarkan.usia.kehamilan.ibu

Tabel 7 menyajikan data karakteristik responden berdasarkan usia

kehamilan respoden di PMB Evi Windiana Novari, Amd. Keb, Desa

Kejawar, Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas bulan Maret

2022

59
No Usia Kehamilan Frekuensi (f) Persentase
(%)
1. 28-31mgg 5 16,7
2. 32-35 mgg 10 33,3
3. 36-40 mgg 15 50
Jumlah 30 100,0
Sumber : Data Primer, 2022

Tabel 7 menunjukan bahwa 15 responden (50,0%) memiliki usia

kehamilan 36-40 minggu.

6. Karakteristik responden berdasarkan senam hamil pada kehamilan

sebelumnya.

Tabel 8 menyajikan data karakteristik responden berdasarkan senam

hamil ketika kehamilan respoden sebelumnya di PMB Evi Windiana

Novari, Amd. Keb, Desa Kejawar, Kecamatan Banyumas Kabupaten

Banyumas bulan Maret 2022

No Beban Frekuensi Persentase


(f) (%)
1. Pernah 10 33,3
2. Tidak Pernah 20 66,7
Jumlah 30 100.0
Sumber : Data Primer, 2022

Tabel 8 menunjukan bahwa 20 responden (66,7%) tidak pernah

melaksanakan senam hamil.

7. Karakteristik responden berdasarkan informasi tentang senam hamil.

Tabel 9 menyajikan data karakteristik responden berdasarkan

informasi terkait senam hamil respoden di PMB Evi Windiana Novari,

Amd. Keb, Desa Kejawar, Kecamatan Banyumas Kabupaten

Banyumas bulan Maret 2022

60
No Beban Frekuensi Persentase
(f) (%)
1. Pernah 20 33,3
2. Tidak Pernah 10 66,7
Jumlah 30 100.0
Sumber : Data Primer, 2022

Tabel 9 menunjukan bahwa 20 responden (66,7%) tidak pernah

melaksanakan senam hamil

8. Karakteristik responden berdasarkan informasi tentang nyeri punggung

bawah.

Tabel 10 menyajikan data karakteristik responden berdasarkan nyeri

punggung pada responden di PMB Evi Windiana Novari, Amd. Keb,

Desa Kejawar, Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas bulan

Maret 2022

No Beban Frekuensi Persentase


(f) (%)
1. Pernah 20 66,7
2. Tidak Pernah 10 33,3
Jumlah 30 100.0
Sumber : Data Primer, 2022

20 responden (66,7%) pernah mendapatkan informasi terkait nyeri

pada punggung bawah.

9. Karakteristik reponden berdasarkan sumber informasi nyeri punggung

bawah.

Tabel 11 menyajikan data karakteristik responden berdasarkan

informasi nyeri punggung pada responden di PMB Evi Windiana

Novari, Amd. Keb, Desa Kejawar, Kecamatan Banyumas Kabupaten

Banyumas bulan Maret 2022

61
No Informasi Frekuensi Persentase
(f) (%)
1. Petugas Kesehatan 20 66,7
2. TV/radio 0 0
3 Majalah/Koran 3 10
4 Lingkungan 0 0
5 Missing system 7 23,3
Jumlah 30 100,0
Sumber : Data Primer, 2022

Tabel 8 menunjukan bahwa 20 responden (66,7%) mendapat

informasi dari petugas kesehatan.

c) Data Khusus

Penelitian dilaksanakan pada 15 Maret - 7 April 2022 di PMB Evi

Windiana Novari Desa kejawar Kecamatan Banyumas Kabupaten

Banyumas didapatkan data ialah:

1. Nyeri.punggung.pada.ibu.hamil.trimester.III.sebelum.dilaksanakan.

senam hamil

Tabel 12 menyajikan terkait intensitas nyeri punggung bawah sebelum

diberikan intervensi pada responden di PMB Evi Windiana Novari,

Amd. Keb, Desa Kejawar, Kecamatan Banyumas Kabupaten

Banyumas bulan Maret 2022

No Skala Nyeri Frekuensi Presentase


(f) (%)
1
0 (tidak nyeri) - -
2
1 (sedikit nyeri) 15 50
3
2 (sedikit lebih nyeri) 7 23,3
4
3 (lebih nyeri) 5 16,7
5
4 (sangat nyeri) 2 6,7
6
5 (nyeri sangat hebat) 1 3,3
Total 30 100,0
Sumber : Data Primer, 2022

62
Tabel 12 menyatakan bahwa 15 responden (50%) mengalami nyeri

pada punggung bagian bawah skala 1 (Sedikit Nyeri).

2. Nyeri.punggung.ibu.hamil.trimester.III.setelah.dilaksanakan.Senam.

Hamil.

Tabel 13 menyajikan terkait intensitas nyeri punggung bawah setelah

diberikan intervensi pada responden di PMB Evi Windiana Novari,

Amd. Keb, Desa Kejawar, Kecamatan Banyumas Kabupaten

Banyumas bulan Maret 2022

No Skala Nyeri Frekuensi Presentase


(f) (%)
1 0 (tidak nyeri) 15 50,0
2 1 (sedikit nyeri) 7 23,3
3 2 (sedikit lebih nyeri) 5 16,7
4 3 (lebih nyeri) 3 10,0
5 4 (sangat nyeri) 0 0
6 5 (nyeri sangat hebat) 0 0
Total 30 100,0
Sumber : Data Primer, 2022.

Tabel 13 menyatakan bahwa 15 responden (50%) mengalami

penurunan nyeri pada punggung bagian bawah skala 1 (Sedikit Nyeri).

3. Pengaruh senam hamil terhadap penurunan nyeri punggung pada ibu

hamil trimester 3.

Tabel 14 menyajikan terkait penurunan nyeri sebelum dan setelah

diberikan intervensi pada responden di PMB Evi Windiana Novari,

63
Amd. Keb, Desa Kejawar, Kecamatan Banyumas Kabupaten

Banyumas bulan Maret 2022

Nyeri sebelum senam Nyeri sesudah


hamil senam hamil
No Skala Nyeri f % f %
1 0 (tidak nyeri) 0 0 15 50,0
2 1 (sedikit nyeri) 15 50,0 9 30,0
3 2 (sedikit lebih nyeri) 7 23,3 5 16,7
4 3 (lebih nyeri) 5 16,7 1 3,3
5 4 (sangat nyeri) 2 6,7 0 0
6 5 (nyeri sangat hebat) 1 3,3 0 0
Total 30 100 30 100
Uji statistik  value 0,000 < α (0,05)
Sumber : Data Primer, 2022
Tabel 14 menjelaskan bahwa responden mengalami penurunan nyeri

pada punggung, yakni 15 responden (50%) sebelum diberikan

intervensi merasa sedikit nyeri, setelah senam hamil menjadi tidak

nyeri punggung, responden nomor 3 (sedikit.lebih.nyeri) terdapat

30%, dan 5 responden (16,7%) dengan skala nyeri nomer 4 (Lebih

nyeri).

Data berdasar Uji statistik paired sampel t-test yakni didapatkan

kesimpulan sebagai berikut:

a. T table > T hitung = Ho diterima atau Ha ditolak Jika nilai p >

0,005 berarti tidak terdapat pengaruh senam hamil terhadap

penurunan nyeri punggung.

b. T table > T hitung = Ha diterima atau Ho ditolak Jika nilai p <

0,005 berarti terdapat pengaruh senam hamil terhadap penurunan

nyeri punggung.

64
B. Pembahasan

a) Nyeri.punggung.pada.ibu.hamil.trimester.III.sebelum.dilaksanakan

senam.hamil.

Tabel 12 menyajikan bahwa 15 responden (50%) memiliki nyeri

punggung skala 2 (sedikit nyeri).

Nyeri punggung adalah nyeri yang berada pada area leher atau

lumbosakral. Otot yang meregang serta syaraf yang tertekan dapat

menimbulkan rasa nyeri pada ibu hamil. Ibu hamil akan merasakan sakit,

kaku serta tegang pada punggung (Huldani, 2012). Faktor yang dapat

mempengaruhi nyeri punggung berkaitan dengan paritas, usia ,

pekerjaan, usia kehamilan, olahraga, kebiasaan aktivitas, budaya,

riwayat nyeri (Juda, 2012).

Aktivitas terlalu berlebih menyebabkan ibu mengalami kelelahan

sehingga mengakibatkan nyeri punggung pada ibu hamil trimester III.

Perut yang semakin membesar juga dapat menyebabkan nyeri punggung

pada ibu hamil.

Tabel 3 menyajikan bahwa 24 responden (80%) berusia 20-35

tahu. Status kesehatan dapat dipengaruhi usia pada ibu. Hamil pada usia

dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun memiliki resiko yang tinggi.

Respon nyeri tergantung pada perkembangan seseorang. Perkembangan

65
fisik pada usia 20 tahun akan dinilai belum siap. Usia ibu dibawah 20

tahun akan mengalami kesulitan dalam pengendalian nyeri. Usia diatas

35 tahun mengalami penurunan pada fungsi organ (Judha, 2012). Usia

20-35 tahun adalah usia produktif, meskipun tetap saja mengalami nyeri

yang biasanya disebabkan hormonal yang berubah, perubahan postur

serta adanya aktifitas yang berlebih sehingga menimbulkan nyeri

punggung.

Tabel 4 menyatakan 13 responden (43,3%) memiliki pendidikan

terakhir SMA/SMK. Pendidikan yang tinggi maka pengetahuan individu

menjadi baik. Rendahnya pendidikan seseorang berpengaruh pada

memecahkan serta masalah pada individu (Notoatmodjo, 2003). Maritalia

menyatakan bahwa pendidikan yang tinggi berpengaruh pada kualitas

kesehatan individu (Maritalia, 2012). Responden dengan pendidikan

terakhir SMA/SMK mereka beranggapan bahwa senam hamil dapat

mencegah terjadinya nyeri punggung (Maritalia, 2012).

Tabel 5 menyatakan 16 responden (53,3%) memiliki pekerjaan

sebagai ibu rumah tangga. Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga

merupakan pekerjaan yang dapat menimbulkan keletihan sehingga

menyebabkan nyeri serta akan lebih sensitif dan mekanisme koping

menurun (Ulfah, 2014). IRT merupakan pekerjaan yang memiliki

tanggung jawab untuk mengurus keluarganya sehingga sering melakukan

aktifitas fisik. Ilmu pengetahuan yang didapatkan akan sedikit dan reasa

ingi tahu pada ilmu baru rendah.

66
Tabel 6 menyatakan bahwa 14 responden (46,7%) mengalami

kehamilan ke 2-4. Wanita hamil akan mengalami nyeri punggung. Nyeri

akan semakin buruk ketika otot pada wanita sehingga rahim membesar

dan kesulitan untuk menopang. Uterus akan kendur jika tidak terdapat

sokongan, sehingga lengkungan punggung akan semakin memanjang.

Otot perut yang lemah biasanya terjadi pada grandemultipara dengan

tanpa melakukan aktivitas fisik. Primiravida memiliki otor perut yang

baik hal tersebut disebabkan karena otot belum pernah mengalami

peregangan (Varney, 2014). Ibu dengan lebih dari satu kali melahirkan

akan mengalami penurunan fungsi otot sehingga menyebabkan nyeri

punggung.

Tabel 7 menyatakan bahwa 15 responden (50%) memiliki usia

kehamilan 36-40 minggu. Nyeri punggung meningkat dipengaruhi oleh

usia kehamilan yang bertambah. Pusat gravitasi ibu akan ke arah kedepan

dengan perut yang semakin besar. Postur tubuh yang berubah

menyebabkan punggung menjadi tegang dan nyeri (Varney, 2012). Usia

kehamilan yang terus bertambah akan menyebabkan postur akan berubah

sehingga mengalami nyeri seperti lordosis. Aktivitas yang berlebih

menyebabkan nyeri punggung semakin tinggi.

Tabel 8 menyatakan bahwa 20 responden (66,7%) tidak pernah

melakukan senam. Pusat pelayanan kesehatan merupakan tempat

perawatan ketika hamil (Safi’i, 2011). Ibu yang mengikuti senam hamil

merupakan suatu kegiatan yang penring dan bermanfaat untuk

67
mengurangi nyeri punggung (Yosefa, 2011). Penelitian di desa Kejawar

diadakan kelas ibu hamil dimana dilakukan secara periodik atau

gelombang, pemaparan materi sebelum senam yakni penyampaian terkait

nyeri pada punggung bagian bawah agar informasi tersampaikan dengan

baik dan responden mampu mengurangi rasa nyeri.

Tabel 9 menyatakan bahwa 20 responden (66,7%) responden

pernah memperoleh informasi terkait senam hamil. Informasi sangat

berpengaruh pada pengetahuan seseorang, dimana seseorang akan paham

terkait informasi yang belum didapatkan sebelumnya (Wied, 2014).

Informasi merupakan hal yang sangat penting serta dapat berpengaruh

pada sikap dan perilaku seseorang, serta sebaliknya. Informasi akan

membuat individu semakin paham serta akan menghindari tindakan yang

membahayakan dirinya sendiri serta anaknya.

Tabel 10 menyajikan 20 responden (66,7%) mendapatkan

informasi terkait nyeri punggung. Sumber informasi sangat berpengaruh

pada tingkat pengetahuan seseorang, dimana ia akan paham terkait nteri

punggung pada ibu hamil (Wied, 2014). Informasi dapat mempengaruhi

tingkah laku seseorang sehinggan dapat memunculkan motivasi pada ibu

hamil, serta sebaliknya. Informasi dapat menyebabkan seseorang

memahami serta melakukan tindakan yang sekiranya menimbulkan

kerugian pada dirinya.

b) Nyeri punggung bawah ibu hamil trimester III setelah dilaksanakan

Senam Hamil.

68
Tabel 12 menyatakan bahwa 15 responden (50%) mengalami

nyeri punggung dengan skala 1. Perawatan sebelum melahirkan dapat

dilakukan dengan melaksanakan senam hamil. Perawatan ini dapat

diperoleh dari rumah sakit, klini, puskesmas ataupun yang lain (Safi’I,

2010). Ibu hamil memiliki peran yang penting dalam kehamilan yaitu

dengan mengikuti senam hamil. Senam hamil yang dilakukan secara

teratur dapat mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil, karena gerakan

pada senam hamil dipusatkan pada otot agar tubuh tetap bugar dan

berfungsi dengan baik ketika melahirkan (Yosefa, 2011).

Peneliti mengatakan bahwa nyeri dapat mengurangi nyeri pada

punggung. Senam dilakukan dengan durasi 10-20 menit setidaknya 2 kali

dalam sepekan dengan dilakukan selama tiga minggu yang sesuai dengan

SOP agar bermanfaat secara maksimal pada ibu hamil agar ibu hamil

merasa nyaman.

c) Pengaruh penurunan nyeri sebelum dan sesudah melakukan senam hamil

Tabel 1 menyatakan bahwa pada tabulasi silang responden

merasakan penurunan sensasi nyeri punggung. Sebelum diberikan

intervensi senam sebanyak 15 responden atau 50% dengan sedikit nyeri

sebelum senam hamil setelah senam hamil menjadi tidak nyeri

punggung, responden nomor 3 (sedikit lebih nyeri) dan setelah

dilaksanakan senam hamil menjadi 30% dengan sedikit nyeri menurut

responden nomor 4 (lebih nyeri) sebanyak 5 responden atau 16,7%. Uji

statistik penelitian ini ialah:

69
1. T tabel > T hitung = Ho diterima atau Ha ditolak yang berarti

terdapat pengaruh senam hamil terhadap penurunan nyeri

2. T tabel < T hitung = Ho diterima atau Ha ditolak yang berarti tidak

terdapat pengaruh senam hamil terhadap penurunan nyeri

Gerakan punggung pada senam hamil dapat mengurangi nyeri

pada ibu hamil. Peneliti berpendapat bahwa senam hamil memiliki

pengaruh terhadap penurunan sensasi nyeri pada punggung ibu hamil.

Senam yang dilakukan sesuai dengan SOP dengan waktu 10-20 menit

minimal 2 kali dalam sepekan dapat memberikan manfaat yang baik

untuk ibu hamil. Gerakan sederhana dan ringan memberikan manfaat

pada ibu hamil karena senam hamil mengandung gerakan untuk

kebugaran dengan membuat otot elastis.

Sejalan sengan penelitian Evi Sulistya menyatakan bahwa 45,8%

responden sebelum senam hamil merasakan nyeri sedang dan 54,2%

merasakan nyeri ringan. Setelah diberikan intervensi senam 41,7%

merasakan nyeri ringan dan 58,3% tidak merasa nyeri sama sekali.

Senam hamil memiliki pengaruh terhadap pada penurunan rasa nyeri

punggung dengan nilai p-value 0,005. Senam hamil adalah terapi

nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri punggung.

70
BAB V

PENUTUP

A. .Kesimpulan

Berdasarkan Hasil dan Pembahasan penelitian tentang Pengaruh

Senam Hamil Terhadap Keluhan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester

III di PMB Evi Windiana Novari, Amd.Keb Desa Kejawar Kecamatan

Banyumas Kabupaten Banyumas dapat di simpulkan bahwa :

a) Separuh responden mengalami keluhan nyeri pada punggung dengan

skala 1 (Sedikit Nyeri) pada ibu hamil trimester III di PMB Evi Windiana

Novari, Amd. Keb. Desa kejawar Kecamatan Banmyumas Kabupaten

Banyumas.

b) Setelah dilakukan senam hamil setengah dari responden tidak merasakan

lagi keluhan nyeri punggung.

c) Adanya pengaruh sebelum dan sesudah melaksankan senam hamil

terhadap penurunan nyeri punggung Di PMB Evi Windiana Novari,

Amd. Keb Desa Kejawar kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas.

71
B. Saran

a) Bagi.responden

Diharapkan..ibu..hamil..trimester..III.dapat.lebih.aktif.mengikuti.

kelas.senam.hamil.khususnya.ibu.hamil.dengan.keluhan.nyeri..punggung,

Senam.hamil.Salah.satu.terapi non farmakologis yang dapat mengurangi

keluhan nyeri Punggung selama kehamilan dan persalinan.

b) Bagi PMB dan Bidan

Di harapkan Bidan dapat melaksanakan dan memfasilitasi

khususnya kelas ibu Hamil salah satunya senam hamil sebagai salah satu

pengabdian kepada Masyarakat untuk meningkatkan kualitas kesehatan

sehingga ibu dan anak. Dengan diadakannya senam hamil sebagai salah

satu upaya untuk saling bertukar informasi dan upgrade ilmu.

c) Bagi Prodi Kebidanan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan ataupun referensi

baik bagi mahasiswa serta institusi khususnya kebidanan.

72

Anda mungkin juga menyukai