PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bayi dengan kualitas tidur yang baik sangat penting untuk meningkatkan
kesehatan fisik dan mental. Karena pertumbuhan bayi dipengaruhi oleh kualitas
tidur yang nyenyak. Kebutuhan tidur pada bayi yang terpenuhi merupakan
salah satu faktor yang berpengaruh pada pertumbuhan bayi. Tidur yang baik
tidak hanya terlijat pada aspek kuantitas, tetapi juga dari aspek kualitas tidur.
untuk tertidur, setelah bayi berusia 6 bulan maka bayi akan tertidur selama 14-
15jam setiap harinya (Motors & Europe, 2016). Kondisi psikis, fisik serta
yang berusia 6-9 bulan akan tertidur sekitar 14jam prharinya dan dapat tertidur
selama tujuh jam sekali. Bayi dapat tertidur pada pagi dan sore, atau dengan
kata lain bayi dapat tidur siang sebanyak dua kali perhari. Bayi yang berusia 9-
12 bulan memerlukan waktu tidur berkisar 12 jam pada malam, tidur siang
sebanyak dua kali dalam sehari dengan waktu 1 jam sekali (Fathonah, 2019).
Perkembangan dan pertumbuhan bayi dapat dipengaruhi oleh kualitas
tidur. Tidur yang tidak cukup atau tidur dengan kualitas yang buruk
Bayi yang tertidur mengalami perbaikan pada sel otak, produksi hormon serta
perbaikan dan pertumbuhan pada sistem saraf pusat. Permata mengatakan paa
pada bayi serta fungsi imun dan kesehatan emosi (Permata, 2017).
kognitif dan fisik pada bayi terganggu, selain itu kemampuan berfikir saat
perkembangan otak. Pematangan otak berada pada bayi yang tertidur pada
tahap Rapid Eye Movement (REM) atau bisa dikatakan tidur bermimpi.
2019). Secara optimal dengan kualitas tidur yang baik, akan mensekresikan
75% hormon ketika anak tertidur. Hormon tersebut berfungsi untuk melakukan
dalam tubuh. pemabuan sel dapat berlangsung cepat saat bayi tertidur daripada
ketika bangun. Ifalahma menyatakan bahwa otak bayi saat tahun pertama akan
mengalami pertumbuhan 3 kali lebih besar dari bayi ketika lahir atau 80% dari
gangguan tidur. Adapun di Indonesia sendiri bayi memiliki masalah tidur ada
44,2%, akan tetapi 72% dari orang tua tersebut tidak mengerti masalah yang
anak, yakni faktor eksternal dan internal. Penyakit kronis pada bayi dapat
disebut sebagai faktor internal, dan kondisi lingkungan yang bising serta tidak
Menurut Riksani (2014) bahwa baby massage merupakan salah satu cara
agar kebutuhan tidur pada bayi terpenuhi. Pijatan pada bayi akan menyebabkan
bayi tertidur lelap, dan ketika terbangun bayi akan memiliki daya konsentrasi
dimana bayi akan memiliki kualitas tidur yang baik. Oksitoksin adalah hormon
menjadi nyaman, tenan serta frekuensi nangis pada bayi akan berkurang. Selain
sehingga ubuh dapat melawan infeksi pada bayi. Teknik baby massage selain
dapat meningkatkan kualitas tidur juga dapat berfungsi untuk menghilangkan
masuk angin, rasa mulas serta sulit BAB. Stimulasi touch atau pijat bayi sering
disebut juga terapi sentuh. Pijat bayi yang dilakukan dapat membangun
komunikasi yang nyaman serta tenang pada ibu dengan anaknya. Pijat sebagian
besar dimulai pada minggu pertama kehidupan (82%), itu secara luas
Sentuhan pijatan pada otot bermanfaat pada peredaran darah, pola tidur
pencernaan terbantu. Otot yang dipulihkan bermanfaat agar kinerja organ tubuh
pada penelitiannya terdapat 5 bayi (15,2%) dengan durasi tidur yang cukup
sebelum dilakukan pemijatan, dan 21 bayi (63,6%) dengan durasi tidur yang
berusia 0-6 bulan sebanyak 56 bayi pada bulan Maret 2022. Berdasarkan studi
laki dan 3 bayi perempuan. Hasil wawancara terhadap 5 ibu dari orang tua bayi
umur 0-6 bulan diketahui ada 4 ibu tidak melakukan pemijatan pada bayinya
mengatakan bahwa bayinya kerap terbangun pada malah hari dengan durasi
tidur yang kurang, yaitu hanya 11 jam perhari. Bayi yang memiliki durasi tidur
yang tidak cukup menyebabkan anaknya sering menangis dan rewel di pagi
hari. 1 ibu melakukan pemijatan pada bayinya mengatakan bahwa anaknya
Bayi Usia 0-6 Bulan Yang Ada Di Posyandu Mekar 7 RW04 Desa Tunjung
Kecamatan Jatilawang”.
B. PERUMUSAN MASALAH
belakang diatas yaitu “apakah ada pengaruh baby massage terhadap kualitas
tidur pada bayi usia 0-6 bulan yang ada di Posyandu Mekar 7 RW04 Desa
D. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
massage terhadap kualitas tidur pada bayi usia 0-6 bulan yang ada di
b. Tujuan Khusus
Kecamatan Jatilawang.
bayi usia 0-6 bulan yang ada di Posyandu Mekar 7 RW04 Desa
E. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
tentang kualitas tidur bayi setelah diberikan baby massage yang bisa
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Ibu
2) Bagi Puskesmas
TINJAUAN PUSTAKA
melakukan penelitian dengan variabel dan teknik yang hampir sama. Adapun
1. Tidur
a. Pengertian
berubah menjadi segar. Bayi dengan kualitas tidur yang kurang akan
proses pembaruan pada sel terjadi lebih cepat. Otak bayi pada tahun
pertama akan bertumbuh 3 kali lebih besar dari keadaan ketika lahir atau
bahwa bayi yang tidur dalam waktu yang lama maka perkembangan dan
2016).
putih menurun, sehingga efektifitas daya tahan tubuh akan menurun yang
daripada bayi dengan tidur cukup. Bayi yang tertidur akan memicu
pertumbuhan fisik pada bayi yang berhubungan dengan kesehatan fisik,
berat badan serta tinggi badan akan meningkat. Bayi dengan durasi tidur
b. Fisiologi Tidur
Fisiologi pada tidur dibagi menjadi dua jenis, yaitu Rapid Eye
dalam keadaan sadar maka neuron yang terlletak pada RAS akan
tidur yang disebabkan oleh pelepasan serum serotonin pada sel pons dan
bulbar synchronizing regional (BSR). RAS dan BSR Sistem yang terletak
di batang otak akan mengatur siklus pada tidur. Tidur REM akan dimulai
namun bagian pada otak lain akan tidak aktif,. Tidur REM akan dikahiri
2017).
baik pada suatu hal. Tidur REM juga berpengaruh pada kemampuan
pada periode relative efektivitas otak bagian bawah, dimana otak akan
tahap yaitu:
1) Stadium 1
yang lain akan terbangun dikenal dengan sebutan sebagai tidur ringan.
2) Stadium 2
tahap stadium 1 tidur dengan lebih dalam namun masih mudah jika
dari tubuh. stadium 2 memiliki ciri khusus yaitu aktifitas ritme EEG
yang cepat atau biasa disebut sebagai kumparan tidur atau amplitude
3) Stadium 3
dengan pulas atau biasa dikenal dengan tidur dalam. Ciri khusus pada
EEG.
4) Stadium 4
mencapai pad atahap ini biasanya jika terbangun secara langsung akan
yang tidur pada stadium 3 dan 4 akan memiliki denyut jantung serta
pola nafas yang teratur. Bayi yang mencapai tahapan tersebut biasanya
aktif seseorang.
memperbaiki seluruh sel dalam tubuh seperti sel darah, sel kulit serta
sel saraf pada otak. Bayi yang tertidur akan bermanfaat pada proses
2. Kualitas Tidur
a. Pengertian
Tidur yang cukup dapat dilihat dari kuantitas serta kualitas, kualitas
tidur yang baik pada bayi akan berpengaruh pada perkembangan dan
Menurut Candraini (2019) bahwa tidur berperan penting pada daya tahan
tubuh bayi, bayi yang tertidur lebih adri 9 jam akan memiliki
perkembangan yang optimal serta dapat tercegah dari terbangu ketika
malam hari.
periode terjaga dan periode tidur. Walaupun banyak peneliti lebih jauh
skema klasifikasi yang paling umum, mencatat status perilaku pada bayi
yang baru lahir dimana status tersebut berjumlah 6 status. Status sadar
bidan maupun bagi orang tua. Kemampuan bayi baru lahir untuk makan
paling menonjol dalam status sadar. Itu juga merupakan waktu yang
optimal untuk memeriksa beberapa refleks. Namun, bayi baru lahir cukup
mereka pada status terjaga. Maka periode tidur bayi 20,4 jam (Varney,
2007).
Kualitas tidur yang baik makan sel otak akan pulih seperti keadaan
Kekurangan tidur dapat terlihat dari tanda psikologis serta tanda fisik
(Wahab, 2017).
seseorag. Bayi dengan tidur yang cukup akan merasa lebih segar serta
tidak rewel pada esok hari (Nurmalasari, Agung, dan Nahariani, 2016).
b. Dampak
c. Lama Tidur
Bayi yang baru lahir lebih banyak waktu tertidur, tetapi pola
tidurnya belum teratur. Bayi dapat bangun beberapa kali selama tidur dan
durasi tidur bayi berbeda-beda. Akan tetapi rata-rata tidur 15-18 jam per
hari. Pada saat anak bertambah usia tiga bulan keatas durasinya menjadi
13-15 jam per hari. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah durasi tidur
d. Manfaat Tidur
daya tahan tubuh bayi agar terhidar dari infeksi. Tidur yang terganggu
daya tahan tubuh bayi akan terganggu. Daya tahan tubuh padabayi yang
badan bayi dan kesehatan fisik pada bayi (Mutyah dan Anggraeni, 2017).
oleh tidur yang nyenyak, karena ketika bayi tertidur otak bayi mengalami
1) Lingkungan
Lingkungan yang nyaman dan aman agar mempercepat proses
antara malam dan siang hari. keadaan kamr yang gelap dapat
2) Latihan Fisik
Aktifitas fisik 2 jam atau lebih sebelum tidur akan bermanfaat tubuh
akan mempertahan tubuh pada keadaan lelah sehingga relaksasi tubuh
3) Nutrisi
meurpakan jenis protein yang halus serta mudah dicerna. Alfa protein
kesehatan gigi tetap terjaga, maka hindari meminum susu pada malam
hari pada bayi dengan usai lebih dari 6 bulan. Air putih merupakan
4) Penyakit
Gangguan yang biasa muncul pada bayi adalah rasa sakit pada saluran
nafas, gigi, kulit, telinga. Salurah kemih, otot, saluran cerna sehingga
3. Baby Massage
a. Pengertian
massage dapat dilakukan oleh orang terdekat bayi, seperti ibu, ayah
ataupun kakek dan neneknya. Baby masage adalah cara yang bermanfaat
guna masalah gangguan pada tidur dapat teratasi, dan dapat mengetangi
durasi lama tidur dan kualitas tidur pada bayi (Setiawandari, 2019).
masalah tidur pada bayi dapat teratasi. Baby massage berisi gerakan
mengusap secara lembut pada tubuh, wajah serta lali pada bayi.
Puspitasari dan Suharjana (2015) menjelaskan bahwa baby
dengan ilmu yang berkembang serta hasil ilmiah pada penelitian para
seni memijat. India merupakan salah satu negara yang menemukan seni
bayi.
c. Manfaat
1) Aspek Kesehatan
e) Mengatasi asma
f) Mengurangi komplikasi
2) Aspek Psikologis
orang tuanya
dilaksanakan pada waktu kapan saja seperti pagi hari ataupun ketika
anak dan ibu sudah siap, malam hari yang dilakukan sebelum tidur
merupakan waktu yang tepat agar bayi tertidur pulas (Susanti, 2020)
bayi
i) Meminta izin pada bayi dengan membelai kepala dan wajah bayi
f. Langkah-langkah
2) Bayi usia 1-3 bulan, gerakan halus dengan tekanan yang ringan
D. KERANGKA KONSEP
penelitian yang dirumuskan dari fakta, observasi, dan tinjauan pustaka yang
digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian (Kurniawan & Agustini,
2021). Adapun kerangka konsep yang peneliti buat adalah sebagai berikut
Keterangan:
: Arah Penelitian
E. HIPOTESIS PENELITIAN
2018). Hipotesis pada penelitian ini yaitu adanya pengaruh baby massage pada
bayi usia 0-6 bulan di Posyandu Mekar 7 RW04 Desa Tunjung Kecamatan
Jatilawang.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
untuk mengetahui hubungan pada variabel dengan cara melakukan uji pada
digunakan pada penelitian dengan data yang berbentuk angka sehingga akan
2. Rancangan Penelitian
eksperimen one group pre post test. Penelitian ini akan dilakukan
Keterangan:
1. Lokasi Penelitian
Kecamatan Jatilawang.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian ini dimulai ketika proposal disusun sampai dengan skripsi
C. VARIABEL PENELITIAN
Variabel adalah suatu gejala serta fokus pada peneliti untuk diamati.
sebagai variabel (Nursalam, 2013). Penelitian ini memiliki dua jenis variabel,
1. Variabel Bebas
2. Variabel Terikat
1. Popuasi
Wilayah yang bersifat general yang terdiri dari objek serta subjek
sebagai populasi (Sugiyono, 2014). Populasi pada penelitian ini ialah bayi
2. Sampel
Bagian yang memiliki karanteristik pada suatu populasi disebut
2014):
Keterangan:
n : Besar sampel
n=
(3)
3.61 x 3.6 2
n=
(3)
n = 3.8882
n = 15,1 = 15
penelitian ini, agar drop out dapat tercegah maka peneliti menambahkan
estimasi drop out sebesar 20% (3 responden) sehingga total sampel
berjumlah 18 responden.
dilakukan dengan cara peneliti menentukan ciri khusus yang sejalan dengan
a. kriteria inklusi
b. Kriteria eksklusi
saluran nafas.
E. DEFINISI OPERASIONAL
Variabel yang memiliki karakteristik yang sesuai dengan kriteria peneliti
Definisi Operasional
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel
1. Kualitas Kualitas tidur bayi Kuesioner 1. Kualitas tidur Ordinal
tidur diketahui apabila bayi Baik jika
tidur ≥ 10 jam, tidak skor>75%
sering terbangun, 2. Kualitas tidur
tidak rewel saat akan Cukup, jika
tidur, bangun dengan skor 45-74%
keadaan segar dan 3. Kualitas tidur
ceria Kurang baik
jika skor
<44%
F. INSTRUMEN PENELITIAN
Alat bantu yang digunakan peneliti pada penelitiannya agar data dapat
Diantari (2018).
yaitu:
1. Jenis Data
Data primer merupakan jenis data pada penelitian ini. Data rimer merupakan
data yang berasal dari tangan pertama. Data primer diperoleh dari subjek
ini, yakni saat penelitian yaitu data-data terkait kualitas tidur sebelum dan
penelitiannya.
kuesioner.
1. Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2018), Pengolahan data penelitian tentunya
a. editing
pemeriksaan kembali apakah data tersebut benar atau tidak. Peneliti akan
b. Scoring
c. Coding
d. Entry Data
e. Tabulating
f. Cleaning
2. Analisis Univariat
meliputi:
a. Analisis Univariat
F
P= x100%
N
Keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah sampel
b. Analisis bivariat
dalam penelitian ini dimana skala data dalam penelitian ini menggunakan
terdapat pengaruh.
I. ETIKA PENELITIAN
1. Prinsip Manfaat
c. Risiko
berupa baby massage. Data diambil dengan kuisioner agar terhindar dari
bersedia.
Peneliti akan menjelaskan dengan rinci serta tidak ada hal apapun yang
penelitian ini.
c. Informed consent
pengetahuan.
3. Prinsip Keadilan
BAB IV
A. HASIL PENELITIAN
yaitu:
Jatilawang
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Bayi Berdasrkan Usia,
Jenis Kelamin, dan Durasi Tidur Di Posyandu Mekar 7
RW04 Desa Tunjung Kecamatan Jatilawang (N: 18)
responden (61,1%) dengan usia responden paling banyak adalah 5 bulan dan
2. Gambaran kualitas tidur bayi sebelum dan sesudah diberikan baby massage
Sebelum Sesudah
Kualitas Tidur
n % n %
1. Baik 0 0 18 100
2. Buruk 1 5.6 0 0
3. Kurang 17 94.4 0 0
Total 18 100 18 100
Tabel 4.2 menjelaskan tentang kualitas tidur anak sebelum diberikan
tabel 4.3 menjelaskan bahwa baby massagae berpengaruh pada kualitas tidur
B. PEMBAHASAN
kualitas tidur bayi, usia yang semakin tua akan berpengaruh pada kualitas
tidur dimana kualitas tidur akan menjadi buruk. Bayi baru lahir higga usia 2
bulan memiliki durasi tidur selama 15-17 jam perhari. Bayi usia 4 bulan
memiliki pola tidur yang hampir sama dengan orang dewasa. Dewi
Faktor lain yang berpengaruh pada kualitas tidur adalah jenis kelamin,
dimana kebutuhan bayi berdasarakan jenis kelamin akan berbeda. Bayi laki-
2019).
memiliki durasi atau lama tidur 14-15 jam/hari. Bayi baru lahir (BBL) pada
umumnya memerlukan sepanjang waktu untuk tidur dan pada usia 6 bulan
bayi akan tertidur 14-15jam perhari (Motors & Europe, 2016). Tiap
kelompok usia memiliki durasi tidur yang berbeda tergantung pada faktor
perhari untuk tidur dan dapat tertidur selama 7 jam sekali. Bayi
membutuhkan tidur siang sebanyak 1-2 kali yakni pada pagi dan sore hari.
bayi berusia 9-12 bulan memilik durasi tidur 12jam pada malam hari,
dengan tidur siang sebanyak 2 kali dengan durasi 1 jam sekali (Fathonah,
2019).
perkembangan pada anak yaitu kemampuan berpikir pada bayi saat beranjak
untuk proses pematangan pada otak. Proses tersebut berjalan pada saat bayi
tertidur pada tahap REM atau bisa dikatakan tidur bermimpi. Kematangan
durasi tidur bayi. Bayi baru lahir memerlukan sepanjang waktu untuk
tertidur, setelah 6 bulan bayi akan tertidur selama 13jam perhari (Motors &
Europe, 2016). Usia 2 tahun membutuhkan 12 jam untuk tidur berikut tidur
siang. Usia 4 tahun memiliki waktu 10-12 jam perhari untuk tidur. Usia
remaja memiliki durasi 9jam perhari (Gregory, 2012). Kualitas tidur yang
terhadap pola tidur pada bayi usia 3-6 bulan didapatkan hasil 33,33%
kali lebih terbangun ketika pada malam hari. Sejalan dengan penelitian
bayi dengan usia 3-12 bulan yang menghasilkan bahwa jumlah responden
memiliki tidur dengan kualitas yang baik (100%). Kualitas tidur yang baik
akan terjadinya proses sekresi 75% hormon dalam tubuh anak, dimana
dengan bayi saat terjaga. Otak bayi usia tahun awal akan mengalami
pertumbuhan 3 kali lebih besar dari ketika bayi lahir, setara dengan 80%
Kualitas tidur bayi yang baik setelah diberikan terapi baby massage
massage adalah gerakan berupa usapan yang lembut ke seluruh tubuh bayi
seperti perut, wajah, dada, punggung, tangan serta kaki. Pijat bayi atau
sering disebut terapi sentuh, merupakan jenis terapi yang dapat terjadinya
reaksi komunikasi antara ibu dengan anaknya dengan nyaman dan aman
(Riksani, 2014).
dan adanya pengaruh baby massage terhadap kualitas tidur pada bayi di
dengan p-value 0,0001 < 0,05. Peneliti berasumsi bahwa pijat bayi berfungsi
dalam peningkatan kualitas tidur pada bayi, dimana bayi akan tertidur
dengan mudah pada malam hari serta merasakan lebih bugar ketika
terbangun pada pagi hari, dengan tidur siang sampai sore memiliki durasi
bayi tertidur dengan lelap dan daya konsentrasi akan meningkat ketika
sekresi oksitosin, sehingga bayi akan nyaman, lebih tenang serta frekuensi
mulas serta sulit BAB. Pijat bayi atau sering disebut terapi sentuh
merupakan terapi dimana akan terjadi proses komunikasi antara ibu dengan
anaknya dengan aman dan nyaman. Sebagian besar pijat dimulai pada
minggu pertama kehidupan (82%), itu secara luas dipandang sebagai praktik
akan pulih secara otomatis sehingga organ tubuh akan meningkat dengan
baik (Roesli, 2016). sejalan dengan penelitian Yunarsih dan Rahayu (2021)
Hormon melatonin adalah jenis hormon sintesis yang akan disekresi oleh
kelenjar pineal yang akan disebarkan ke tubuh. Tidur dalam keadaan gelap
signal akan tertekan sehingga kesadaran akan ditahan dan dorongan untuk
keadaan tidur ketika malam hari akan lebih lama dan lelap.
pijat pada bayi bermanfaat pada kualitas tidur akan meningkat sehingga bayi
akan merasa rileks. Selain itu tidak hanya pada bayi sehat saja tetapi pada
bayi dengan keluhan flu batuk kualitas tidur akan meningkat dinyatakan
oleh Matina et al., pada tahun 2015 dengan studi nya yang berjudul
A. KESIMPULAN
jam/hari (61.1%).
(100%).
B. SARAN
informasi kesehatan tentang tatacara serta manfaat dari Baby spa pada bayi,
perlakuan Baby spa untuk mencapai kuantitas dan kualitas tidur pada bayi
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
lingkungan.