PROPOSAL PENELITIAN
SALSA BILLA
23611055
PEKANBARU
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bayi antara lain seperti peningkatan berat badan, tinggi badan, struktur tulang, gigi,
belajar duduk dan tertawa, menjerit serta melihat jika di panggil merupakan salah
kesehatan yang bisa dilakukan dari anak di dalam kandungan sampai dengan usia
tumbuh kembang yang baik dan maksimal baik fisik, emosional dan mental (
Fase tumbuh kembang bayi merupakan fase keemasan dan fase kritis pada
perkembangan seseorang yaitu pada umur 0-12 bulan. Dikatakan masa keemasan
karena masa bayi berlangsung sangat singkat dan tidak dapat di ulang Kembali.
Dikatakan masa krisis karena pada masa ini bayi sangat peka terhadap lingkungan
dan membutuhkan asupan gizi serta stimulasi yang baik untuk pertumbuhan dan
Stimulasi atau rangsangan yang baik dapat diberikan oleh orang tua untuk
tumbuh kembang anak yaitu nutrisi yang tercukupi, kualitas tidur yang baik,
anak. Selain itu dari segi personal anak dapat diberikan stimulasi, salah satu bentuk
stimulasi yang umum dilakukan orang tua untuk bayi adalah stimulasi taktil dalam
kualitas tidur anak, dimana hormon pertumbuhan di sekresi lebih banyak lagi tiga
kali lipat pada anak yang memiliki kualitas tidur yang baik . pijat bayi secara efektif
dapat memperkuat ikatan batin dan meningkatkan kualitas tidur bayi (hartati at. Al.
2019).
perkembangan bayi. Pada saat tidur bayi mengalami perbaikan sel otak dan
kesehatan mental, emosi, fisik serta imunitas tubuh. Kualitas tidur bayi dapat di
lihat dari cara tidurnya, kenyamanan tidur dan pola tidur (santi, 2012).
Masalah yang dialami ibu adalah bayi yang sulit sekali untuk tidur. Salah
satu upaya yang dapat dilakukan untuk membantu kualitas dan kuantitas tidur bayi
adalah dengan pijat. Pijat dapat merangsang keluarnya hormon endorphin yang bisa
menurunkan nyeri sehingga bayi menjadi tenang dan mengurangi frekuensi
menangis, dengan demikian pijatan juga meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur
pengaruh yang signifikan dari pemberian pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi usia
1-4 bulan dimana kualitas tidur bayi meningkat yakni kategori buruk 0%, cukup
baik 26,7%, dan baik 73,3% sedangkan sebelum di pijat kategori buruk 6,7%, cukup
perhari bisa mengurangi depresi dan kecemasan, sehingga tidur bayi bertambah
tenang. Terapi pijat 15 menit selama enam minggu pada bayi meningkatkan
kesiagaan dan tangisnya berkurang. Ini akan di ikuti dengan meningkatnya lama
tentang pijat bayi dengan kualitas tidur bayi di wilayah kerja puskesmas X.
B. Rumusan Masalah
masalah penelitian “ apakah ada hubungan pengetahuan ibu tentang pijat bayi
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui Hubungan Pijat Bayi dengan Intensitas Tidur Bayi usia
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
meningkatkan ilmu pengetahuan tentang pijat bayi untuk kualitas tidur bayi dan
Pekanbaru dan sebagai bahan masukan untuk peneliti selanjutnya. Selain itu
penelitian ini dapat menjadi data dasar dan menambah pengetahuan bagi peneliti
selanjutnya.
2. Manfaaat Praktis
Penelitian ini dapat menjadi bahan kajian dan referensi bagi mahasiswa
informasi dan referensi bagi peneliti, dan sebagai acuan untuk mempertahankan
A. Bayi
1. Pengertian
Bayi dan balita anak berusia 28 hari sampai dengan 1 tahun merupakan
masa bayi, sedangkan usia 1-5 tahun merupakan masa anak (fida dan
maya,2012). Anak usia 1-3 tahun di sebut dengan balita, sedangkan 3-5 tahun
1 tahun disebut bayi. Saat usia bayi maupun balita sangat bergantung pada
(Ranuh dan Soetjiningsih, 2015). Masa bayi dan anak memiliki masa
tersebut salah satunya adalah bertumbuhnya organ menjadi besar lebih matang
dan siap digunakan pada masa dewasa.Selain itu bertambahnya sel-sel akan
kembang anak akan cepat, pada umur 3-4 tahun akan melambat dan
meningkatkan pada masa remaja (Ilmu Kesehatan Anak FKUI, 2015). Faktor-
faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak di antaranya adalah
bagaimana potensi anak akan terpenuhi (Dodge, Gray, dan Short, 2015).
B. Tidur
1. Pengertian Tidur
Tidur adalah salah satu bentuk adaptasi bayi terhadap lingkungannya. (Gola,
2018). Tidur adalah bagian dari penyembuhan, perbaikan dan proses fisiologis
yang berputar dan bergantian dengan periode jaga yang lebih lama. (Dewi
Tidur nyenyak sangat penting bagi pertumbuhan bayi, karena saat tidur
pertumbuhan otak bayi mencapai puncaknya. Selain itu pada saat tidur tubuh
Philadelphia, tidur memiliki peran ganda bagi bayi, yaitu memberi kesempatan
proses pengolahan pangan menjadi energi yang dibutuhkan. Salah satu ciri-ciri
bayi yang mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas adalah bayi yang
dapat tidur dengan mudah di malam hari, bugar saat bangun tidur, tidak rewel,
serta dapat melakukan aktifitas dengan ceria di siang hari. (Permata, 2017).
2. Kualitas Tidur
a. Pengertian
yang terjadi pada waktu orang itu bangun. Jika kualitas tidurnya bagus
artinya fisiologi tubuh dalam hal ini sel otak misalnya pulih kembali
Kualitas tidur yang baik ditunjukan dengan jumlah jam tidur bayi
yang cukup, bayi dapat tertidur dangan mudah saat malam hari, bugar 7
saat bangun tidur, dan tidak rewel. Kualitas tidur buruk dapat terjadi pada
bayi ditandai dengan bayi akan sulit tidur, mudah rewel, dan jika tidak
bayi tidak mengalami gangguan tidur seperti tidur yang cukup tanpa sering
terbangun dan akan lebih bugar dan tidak gampang rewel. Kualitas tidur
bayi dikatakan kurang apabila bayi mengalami gangguan tidur jika pada
malam hari tidurnya kurang dari 9 jam, terbangun lebih dari 3 kali dan
lama terbangunnya lebih dari 1 jam, selama tidur bayi terlihat selalu rewel,
Tidur yang tidak adekuat dan kualitas tidur yang buruk dapat
seseorang yang kondisinya kurang sehat (sakit) dan rasa nyeri, maka
yang tidak gaduh (tenang), dan penerangan yang tidak terlalu terang
tidurnya.
(Asmadi, 2012).
3. Lama Tidur
Secara umum, bayi memiliki waktu tidur yang bervarasi seperti bayi
1 minggu dengan jumlah tidur 16 ½ jam per hari yang dibagi pada siang
hari 8 jam dan malam hari 8 ½ jam, pada bayi 1 bulan jumlah tidurnya yaitu
15 ½ jam per hari yang dibagi tidur siang 7 jam dan tidur malam 8 ½ jam,
sedangkan pada bayi usia 3 bulan jumlah tidurnya 15 jam per hari yang
dibagi atas tidur siang 5 jam dan tidur malam 10 jam. (Putri, 2016).
Bayi usia 0-5 bulan akan menjalani hidup barunya dengan 80-90%
dengan tidur. Bayi baru lahir biasanya tidur selama 16-20 jam sehari yang
dibagi menjadi 4-5 periode. Usia 2 bulan bayi lebih sering tidur malam
dibanding tidur siang. Usia 3 bulan bayi akan menghabiskan waktu tidurnya
sekitar 15-17 jam sehari, dengan pembagian waktu 8 jam untuk tidur siang
dan 9 jam untuk tidur malam. Semakin usia bayi bertambah jam tidurnya
juga semakin berkurang. Pada usia 3-6 bulan jumlah tidur siang semakin
berkurang. Total jumlah waktu tidur berkisar antara 13-15 9 jam/hari. Pada
bayi usia 6 bulan pola tidurnya mulai tampak seperti orang dewasa (Gola,
2009).
Lama tidur setiap golongan usia secara umum berbeda – beda.
Golongan usia dibagi menjadi tujuh kategori berdasarkan rata – rata lama
C. Pijat Bayi
1. Pengertian
efek terhadap syaraf otot, dan sistem pernafasan serta memperlancar sirkulasi
darah. (Roesli, 2018). Pijat bayi adalah kegiatan memberikan stimulasi atau
substansi yang mengatur fungsi-fungsi seperti nafsu makan, tidur, ingatan dan
pubertas) dan depresi. Pijat bayi juga dapat meningkatkan berat badan bayi,
membantu bayi yang tidak bisa tidur dengan nyenyak, kurang nafsu makan,dan
2007 tentang Standar Bidan Profesional. Terapi pijat adalah salah satu saran
(Prasetyo, 2017).
Pijat bayi memberikan dampak bagi pertumbuhan karena saat dipijat terjadi
rangsangan dari hormon beta endorphin. Penyerapan makanan pada bayi yang
vagus. Timbulnya rasa lapar pada bayi sehingga nafsu makan bayi meningkat
yang membuat bayi lebih sering menyusu pada ibunya merupakan dampak
dari aktivitas nervus vagus. Dampak produksi serotonin pada bayi yaitu
meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan perubahan gelombang otak bayi
menyebakan bayi menjadi tidur lebih lelap, meningkatkan kesiagaan dan
Penelitian tentang pijat bayi sampai saat ini terus berkembang, ada beberapa
a) Betha Endorphins
tikus dan ditemukan bahwa jika hubungan taktil (jilat) ibu tikus kepada
pertumbuhan sel dan jaringan. Hal lain yang akan terjadi adalah
meningkat lebih banyak dari pada yang tidak dipijat (Julianti, 2017).
Pijat bayi yang baik akan membuat bayi tidur lebih lelap serta
d) Teori Immunitas
2017).
rileks dan tenang. Dengan sirkulasi darah dan oksigen yang lancar dan
otomatis membuat imunitas tubuh bayi lebih baik. Bukan hanya secara
pijat akan menjalin bonding antara anak dan orang tua. Unsur utama
pijat bayi adalah sentuhan (touch), bukan tekanan (pressure). Oleh
sebab itu selain oleh terapis spesialis pijat bayi sangat baik dilakukan
pun menjadi lebih baik. Alhasil bayi menjadi cepat lapar dan karena itu
lelap dan tidak rewel seperti sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa
bayi merasa tenang setelah di pijat. Ibu - ibu selalu merasa senang bila
untuk bayi tidak lancar maka fungsi otak untuk berfikir dan
konsentrasinya akan terganggu. Semakin baik aliran darah ke otak,
dengan efektif. Bayi yang tidur dengan efektif ketika bangun akan
nervus vagus / saraf pengembara sistem saraf otak yang bekerja untuk
daerah leher ke bawah sampa dada dan rongga perut. Bayi yang nafsu
untuk berproduksi.
i) Mengembangkan Komunikasi
serta membuat tidur lebih nyenyak. Tidak hanya itu, Pijatan juga
mengeluarkan gas.
k) Mengurangi nyeri
tersumbat.
l) Meningkatkan percaya diri
melakukan pijat secara rutin lebih mengenal kondisi fisik bayi karena
Waktu yang paling tepat dilakukan pijat bayi adalah pada saat bayi
menunjukkan respon siap untuk dipijat. Pijat bayi dapat dilakukan segera
setelah lahir sesuai dengan keinginan orang tua. Pemijatan dapat dilakukan
a) Pagi hari, pada saat orang tua dan anak siap untuk memulai hari baru
b) Malam hari, sebelum tidur. Waktu ini sangat baik untuk membantu bayi
a) Ruangan
b) Alat
c) Pemijat
harus dilepas
dimatikan
dahulu dari ujung kepala sampai dengan ujung kaki, hal ini dilakukan
apabila terapis sudah merasa yakin bahwa bayi mulai terbiasa dengan
mungkin.
f) Sebaiknya pemijatan dimulai dari kaki bayi karena pada umumnya bayi
g) Tanggap pada isyarat yang diberikan oleh bayi, bila bayi menangis
i) Libatkan orang tua dalam proses pemijatan agar bayi lebih tenang dan
terjalin hubungan yang baik antara orang tua, bayi serta terapis.
j) Pijat bayi sebaiknya dilakukan oleh orang tua bayi sendiri, untuk
mempererat bounding.
Prinsip pemijatan bayi disesuaikan dengan usia bayi, berikut ini hal
yang harus diperhatikan pada cara pemijatan sesuai dengan usia bayi :
usapan-usapan halus.
tekanan ringan dalam waktu yang singkat. Dalam buku Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA), pada umur 3 bulan bayi bisa mengangkat kepala tegak ketika
mengoceh, serta kenaikan berat badan bayi umur 3 bulan sebanyak 800
gram.
orang tua atau terapis yang akan melakukan pijat bayi untuk memahami
pijat bayi:
b) Melepaskan emosi
a. Kepala
Pijat mengusap bagian kepala bayi ke arah belakang, mulai dari dahi sampai
b. Dahi
Pijat dahi di lakukan dengan meletakkan kedua tangan pada pertengahan
dahi, usapkan dengan lembut mulai dari tengah ke arah samping kiri dan
c. Alis
Letakkan kedua ibu jari sekitar alis mata dengan menggunakan ibu jari
d. Hidung
Letakkan kedua ibu jari pada pangkal hidung, pijat secara lembut melalui
Letakkan kedua ibu jari di atas mulut, tepat di bawah sekat hidung pijat
Letakkan kedua ibu jari pada pertengahan dagu, pijat dengan lembut
g. Rahang
Letakkan jari telunjuk di bagian rahang bayi, pijat dengan lembut dengan
h. Telinga
Letakkan ibu jari di bagian atas daun telinga, dan jari telunjuk di bagian
i. Dada
Letakkan kedua telapak tangan pada bagian dada bayi, gerakan kearah luar
tubuh bayi, sehingga telapak tangan yang terkatup secara perlahan terbuka
di atas dadanya
j. Perut
dari bagian kanan atas ke bagian kiri. Lanjutkan ke bawah, lalu membentuk
huruf U dari perut Kanan bawah ke atas kemudian perut kiri atas ke bawah.
k. Tangan
Ambil salah satu lengannya dan lakukan gerakan terhadap lengan, gerakan
l. Kaki
Bagian ini merupakan bagian yang terbaik untuk memulai pijatan, karena
bayi yang lain. Colek sedikit minyak, mulai pijat dengan kedua tangan
secara perlahan, mulai dari daerah paha, terua kebawah. Buatlah pijatan
m. Punggung
Tengkurapkan bayi, letakkan kedua telapak tangan di bawah leher bayi, pijat
dengan lembut dari arah punggung ke arah bokong bayi dengan kedua
diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak prasekolah.
2) Dalam memberikan pelayanan Kesehatan anak sebagaimana dimaksud
tanda identitas diri, dan merujuk kasus yang tidak dapat ditangani dalam
mampu.
d) Membersihkan dan pemberian salep mata pada bayi baru lahir dengan
keluarga tentang perawatan bayi baru lahir, ASI Ekslusif tanda bahaya
PHBS, dan tumbuh kembang. Salah satu stimulasi tumbung kembang yang
Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernapasan
Tindakan atau merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah
pada hari ketiga, minggu kedua dan minggu keenam setelah persalinan, untuk
membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang
terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang Kesehatan secara
umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir,
E. Kerangka Teori
Pustaka untuk mengembangkan variable yang akan diteliti dalam konteks ilmu
yang menggabungkan beberapa teori maka kerangka teori penelitian ini seperti
1. Lingkungan
2. Aktivitas Fisik
3. Nutrisi
4. Penyakit
5. Stress pisikologis
6. Diet
7. Gaya hidup
8. Obat-obatan
Kerangka konsep adalah suatu formulasi atau simplikasi dari kerangka teori
atau teori – teori yang mendukung penelitian tersebut. Oleh karena itu kerangka
konsep ini terdiri dari variabel – variabel serta hubungan variabel satu dengan yang
sebagai berikut:
Gambar 3
Kerangka konsep
G. Hipotesis
hubungan yang diharapkan antara dua variabel atau lebih yang dapat diuji secara
empiris (Notoadmodjo, 2018). Hipotesis penelitian ini adalah ada peningkatan lama
waktu tidur bayi setelah dilakukan pijat bayi pada bayi usia 0-6 bulan di PMB.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis penelitian
bentuk angka yang dalam praktiknya diberikan perlakuan tertentu yang diteliti
didalamnya.
1) Penelitian Deskriptif
mandiri tetapi untuk sampel lebih dari satu dalam kurun waktu berbeda.
3) Penelitian Asosiatif
b. Penelitian menurut jenis data dan analisis digolongkan menjadi dua yaitu :
penelitian kuantitatif asosiatif. Karena data yang diperoleh dari angka yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel yaitu hubungan pijat
2. Desain Penelitian
metode eksperimen dan survey. Oleh sebab itu metode yang digunakan dalam
survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah
1. Tempat penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
penelitian ini adalah bayi usia 0-6 bulan yang berkunjung di PMB berjumlah
30 bayi.
2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.
Sampel dalam penelitian ini adalah bayi usia 0-6 bulan yang sudah melakukan
kunjungan di PMB tahun 2024. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini adalah teknik Total Sampling yaitu berjumlah 30 bayi. Pengambilan sampel
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria ekslusi
D. Definisi operasional
Tabel 2
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala ukur
yang
mengkombinasikan
manfaat fisik
sentuhan manusia
dengan manfaat
emosional seperti
ikatan batin
2 Lama Durasi tidur bayi wawancara kusioner 0 = lama Nominal
1 = lama
tidur
≥9jam
kusioner yang telah disediakan dan juga menggunakan data sekunder, yaitu data
F. Etika Penelitian
(Nursalam, 2013). Ketika manusia digunakan sebagai peserta studi, perhatian harus
dilakukan untuk memastikan bahwa hak mereka dilindungi. Etik adalah system
nilai moral yang berkaitan dengan sejauh mana prosedur penelitian mematuhi
kewajiban professional, hukum, dan sosial kepada peserta studi. Tiga perinsip
1. Informed Consent
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
oleh peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
Astriliya (2013). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 1-3 Hari
Diruang Neonatus RSIA Kirana Sidoharjo
Bidan, K., Mandiri, P., & Banjarbaru, B. P. M. U. (2016). 1 , 2 , * 1 2, 7(1), 39–45
Cahyaningrum (2013). Hubungan Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Umur
0-3 Bulan Di RB suko Asih Sukaharjo
D. I. S., & Setiawan, A. (2015). Pemberian Terapi Pijat Bayi Terhadap Kualitas
Tidur Bayi Pada Asuhan Keperawatan An. N Dengan Infeksi Saluran
Pernafasan Akut DI Ruang Melati RSUD Karanganyar
Dessy Lutfiasari, 2018. Efektivitas Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia
3-6 Bulan Di Posyandu Teratai
Keperawatan, J., Kesehatan, F. I., Keolahragaan, D. A. N., & Gorontalo, U. N.
(2015). Jurnal Yang Berjudul “Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas
Tidur Bayi Di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo”
1, 1–18 Lamongan, K. (2014). No Title, 2(Xviii), 109–115
Lilik Mardiana, dkk(2014). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kuantitas Tidur Bayi
Usia3-6 Bulan Di Desa Munungrejo Kecamatan Ngimbang Kabupaten
Lamongan
Notoatmodjo. 2012.MetodologiPenelitian Kesehatan.Jakarta: RinekaCipta
Oleh, Ns Nie Made Aries Minarti (2012. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas
Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan DI Wilayah Kerja Puskesmas II Denpasar
Timur
Pijat, D., Minggu, B., Di, S., & Baby, F. (2017). No Title
Pijat, E., Terhadap, B., Tidur, K., Di, B., & Surakarta, K. B. (2016). INFOKES ,
VOL 6 NO 2 , November 2016 ISSN : 2086 - 2628, 6(2), 1–4
Riksani, Ria. 2012.CaraMudah dan Aman Pijat Bayi.Jakarta: Dunia Sehat
Roesli, Utami. 2010.Pedoman Pijat Bayi.Jakarta: PT. Trubus Agriwidya
Soedjatmiko.2006.PijatBayi,seberapapenting?http//www.republika.com.
Wahyuni, A. 2008. BAB II Tinjauan Pustaka (http://diglib.unimus.ac.id/files/disk1
/III/jtptunimus-gdl-liariadian-5513-3-)