Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH BABY MASSAGE DENGAN KUALITAS TIDUR

PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI KELURAHAN SOWI


KABUPATEN MANOKWARI TAHUN 2022

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Kebidanan
Pada Program Studi Sarjana Kebidanan

Disusun Oleh:

RATRI PARAMITA WIKANSARI


NIM: 12120321080

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI UTAMA PATI

TAHUN 2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bayi merupakan anak usia di bawah satu tahun yang baru
memasuki tahap awal kehidupan ditandai dengan terjadinya perkembangan
yang cepat. Seorang bayi dilahirkan dengan memiliki badan dan pikiran.
Karena mereka semasa bayi sepenuhnya dari yang merawatnya, maka
orang tua wajib memberikan lingkungan hidup dan kegiatan-kegiatan yang
sebaik dan semenarik mungkin untuk meningkatkan perkembangan mental
dan fisiknya. Faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan
pada bayi adalah salah satunya istirahat atau lamanya waktu tidur. Tubuh
bayi akan memproduksi hormon pertumbuhan ketika tidur, sehingga bayi
membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk mendapatkan perkembangan
yang optimal. (Permata, 2017)
Tidur merupakan prioritas utama bagi bayi, karena pada saat inilah
terjadi repair neuro-brain dan kurang lebih 75% hormon pertumbuhan
diproduksi. Bayi menghabiskan jumlah rata-rata waktu tidur sekitar 60%.
(Stirling, 2013) Otak bayi tumbuh 3 kali lipat dari keadaan saat lahir atau
80% dari otak orang dewasa di tahun pertamanya. Kondisi ini hanya
terjadi satu kali saja seumur hidup, maka kebutuhan tidurnya harus benar-
benar terpenuhi agar tidak berpengaruh buruk terhadap perkembangannya.
(Bainbridge dan Heath, 2006)
Kualitas tidur bayi merupakan ukuran yang digunakan untuk
menilai kemudahan bayi dalam memulai dan mempertahankan waktu
ridurnya. Kualitas tidur yang baik jika lama waktu tidurnya seimbang
antara tidur malam dan siang hari. (Abdurrahman, 2015) Bayi usia 0-1
bulan membutuhkan waktu tidur 14-18 jam/hari, sedangkan bayi usia 1-18
bulan membutuhkan waktu tidur 12-14 jam/hari. (Hidayat, 2015) Studi
penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah dari bayi memiliki
kebiasaan tidur yang buruk. 33% kurang tidur dan 12-10% setidaknya
memiliki masalah tidur atau mudah terbangun. (Bonuck et al, 2016)
Kualitas tidur bayi tidak hanya berpengaruh pada perkembangan
fisik, tetapi juga mempengaruhi sikap keesokan harinya. Bayi yang cukup
tidur tetapi tidak sering bangun akan lebih sehat dan tidak rewel dan aktif
pada saat setelah bangun tidur. (Permata, 2017) Kurang tidur dan kualitas
tidur yang buruk dapat menyebabkan gangguan keseimbangan fisik dan
psikologis. Mempengaruhi kondisi fisiologis termasuk penurunan aktivitas
sehari-hari, kelelahan, kelemahan, koordinasi neuromuskuler yang buruk,
proses penyembuhan yang lambat dan penurunan kekuatan kekebalan.
Pada saat yang sama, efek psikologis mencakup lebih banyak emosi,
menurunnya kemampuan komprehensif. Pravelensi gangguan tidur di
Indonesia diperkirakan mencapai 10% yaitu sekitar 23 juta orang.
(Medicastore, 2010 & Indonesia Cable News Network, 2017)
Kualitas dan kuantitas tidur bayi dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu penyakit, lingkungan, kelelahan, stress dan emosi, obat-obatan,
asupan makanan, serta motivasi. (Kozier dkk., 2010) Selain factor-faktor
tersebut, kualitas tidur juga dipengaruhi oleh usia bayi dan jenis kelamin.
(U. Dewi et al., 2014; Meloreose et al., 2015; Kusumastuti, 2019)
Di Indonesia masih banyak bayi yang mengalami masalah tidur,
yaitu sekitar 44,2% bayi mengalami gangguan tidurseperti sering
terbangun di malam hari. Namun lebih dari 72% orang tua menganggap
gangguan tidur pada bayi bukan suatu masalah atau hanya masalah kecil.
Bayi yang mengalami gangguan tidur akan mengalami gangguan pada
masa pertumbuhannya. (Elya et al., 2018; Mutmainah, 2016; Nurseha,
2020)
Baby massage atau pijat bayi sering disebut dengan stimulasi
sentuh, infant massage, atau yang lainnya. Baby massage adalah kegiatan
memberikan stimulasi dan urutan kepada bayi dengan sentuhan, gerak,
ditambah dengan stimulasi pendengaran dan juga stimulasi visual. Banyak
penelitian memaparkan pentingnya baby massage diantaranya untuk
meningkatkan berat badan bayi, meningkatkan kualitas tidur bayi,
membantu mengatasi masalah kolik dan masalah pencernaan lainnya
meningkatakan ikatan kasih sayang antara ibu dan anak, menurunkan
resiko stress dan depresi pada ibu, karena interaksi dengan bayi dan juga
karena menurunnya tingkat kerewelan bayi. (Doska & Tyas, 2019)
Sentuhan dan pelukan dari seorang ibu adalah kebutuhan dasar
bayi. Jika baby massage dialakukan secara teratur maka akan
meningkatkan hormone katekolamin (epinefrin dan neropinefrin) yang
dapat memicu stimulasi tumbuh kembang karena dapat meningkatkan
berat badan, dan merangsang perkembangan struktur maupun fungsi otak.
(Riksani, 2012) Serta disamping itu pijat bayi juga merupakan terapi
sentuhan yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Pijat
dapat membantu mengurangi ketegangan otot, sehingga manfaat yang
diperoleh yaitu bayi menjadi lebih rileks dan tidurnya menjadi lebih
nyenyak. (Permata, 2017)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rifdi dan Putri, 2021
didapatkan rerata kualitas tidur bayi sebelum diberikan pijat bayi adalah
501,00 menit, sedangkan kualitas tidur bayi setelah dberikan piajt bayi
adalah 620,00 menit. Hasil uji T test antara pre test dan post test kualitas
tidur bayi adalah p value-0,005 < 0,05 yang berarti ada pengaruh terhadap
kualitas tidur bayi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan
Aco Tang, 2018 tentang pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi
didapatkan hasil pre test kualitas tidur bayi sebelum diberikan pijat bayi
menunjukkan kualitas tidur dengan kategori cukup baik yakni 60%,
sedangkan kategori buruk yakni 6,7 %. Serta hasil post test kualitas tidur
bayi setelah diberikan pemijatan dengan kategori baik 73,3% dan tidak ada
bayi yang memiliki kualitas tidur buruk (0%).
Hasil studi pendahuluan dengan melakukan wawancara kepada
bidan di Posyandu Permai Kelurahan Sowi diperoleh data jumlah bayi
yang berusia 6-12 bulan sebanyak 9 bayi. Dari hasil pengkajian awal
kepada 9 orang tua bayi yang usia 6-12 bulan, 77,8% orang tua bayi
mengatakan bayinya sering terbangun, rewel dan menangis di malam hari,
bayi hanya tidur kurang lebih 9-10 jam, dan ibu bayi mengatakan jarang
melakukan baby massage atau pemijatan pada bayi. Sedangkan 22,3% ibu
bayi mengatakan bayinya jarang menangis dan terbangun dimalam hari,
dan waktu tidurnya cukup yaitu kurang lebih 14 jam.
Berdasarkan fenomena di atas, dilihat dari kualitas tidur pada bayi
usia 6-12 bulan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna
mengetahui dan mempelajari pengaruh baby massage dengan kualitas
tidur pada bayi usia 6-12 bulan di Kelurahan Sowi Kabupaten Manokwari.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan penelitian
ini adalah “Apakah ada pengaruh baby massage dengan kualitas tidur pada
bayi usia 6-12 bulan di Kelurahan Sowi Kabupaten Manokwari?”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh baby massage dengan kualitas tidur pada bayi
usia 6-12 bulan di Kelurahan Sowi Kabupaten Manokwari.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kualitas tidur pada bayi usia 6-12 bulan sebelum
dilakukan baby massage di Kelurahan Sowi Kabupaten
Manokwari.
b. Untuk mengetahui kualitas tidur pada bayi usia 6-12 bulan setelah
dilakukan baby massage di Kelurahan Sowi Kabupaten
Manokwari.
c. Menganalisis pengaruh baby massage terhadap kualitas tidur pada
bayi usia 6-12 bulan di Kelurahan Sowi Kabupaten Manokwari.

D. Manfaat Penelitian
1. Instansi Pendidikan
Dapat dijadikan bahan referensi bagi akademik/pendidik serta untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya baby
massage terhadap kualitas tidur pada bayi sebagai bahan masukan.
2. Manfaat bagi orang tua bayi
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi
kepada orang tua bayi tentang pentingnya baby massage.
3. Manfaat bagi ilmu Kebidanan
a. Untuk menambah wawasan serta sebagai bahan informasi tentang
baby massage.
b. Sebagai bahan masukan penelitian selanjutnya dalam mencari
referensi terkait pengaruh baby massage terhadap kualitas tidur dan
pada bayi usia 6-12 bulan.

E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1
Penelitian yang berkaitan dengan Baby Massage dengan Kualitas Tidur
pada bayi usia 6-12 bulan

No Nama Peneliti Judul Desain Sampel Hasil Penelitian Perbedaan


. Penelitian

1. Kumala Sari Pengaruh pijat bayi Pre Total Hasil uji Chi Square Desain penelitian,
Rambe, 2019 terhadap kualitas experimenta Sampling pengaruh pijat bayi terhadap populasi dan sampel,
tidur bayi usia 0-6 l dengan kualitas tidur bayi lokasi penelitian, dan
bulan di desa Pasar rancangan disimpulkan bahwa terdapat waktu penelitian.
Latong Kecamatan pre test and pengaruh pijat bayi dengan
Lubuk Barumun post test one kualitas tidur. Nilai Odd
Kabupaten Padang group Ratio (OR) uji sebesar 15,00
Lawas tahun 2019 design artinya bayi yang dengan
pijat bayi berpeluang
memiliki kualitas tidur yang
baik 15 kali lebih tinggi
dibandingkan bayi yang
tidak mendapatkan pijat
bayi.

2. Angestu Hubungan pijat bayi Pre Consecutive Hasil penelitian diperoleh Desain penelitian,
Erlawati, dengan lama waktu experimenta Sampling rata-rata lama waktu tidur populasi dan sampel,
Yuliawati, dan tidur pada bayi di l design sebelum dilakukan pijat bayi lokasi penelitian, dan
Ika Oktaviani, BPS Opsi Okta dengan adalah 12,88 jam. waktu penelitian.
2017 rancangan
one group
pre test post
test

3. Ni Luh Pt Pengaruh pijat bayi Pre Non Berdasarkan hasil penelitian Desain penelitian,
Meita Ariska terhadap kualitas experimenta probability yang diperoleh sebelum populasi dan sampel,
Dewi, 2022 tidur bayi usia 0-6 l design sampling dilakukan pijat bayi, 67,3% lokasi penelitian, dan
bulan di Poliklinik dengan dengan kulitas tidur kurang dan waktu penelitian.
Anak Rumah Sakut rancangan metode 32,7% kualitas tidur cukup.
Umum Bangli one group purposive Setelah dilakukan pijat bayi
pre test post sampling diperoleh seluruh responden
test memiliki kualitas tidur baik
100%.

F. Ruang Lingkup Penelitian


Lingkup penelitian ini adalah pijat bayi yang merupakan seni dan terapi
sentuh yang dapat berpengaruh positif pada tubuh manusia, terutama
dalam proses tumbuh kembang anak. Dengan sasaran bayi usia 6-12 bulan.
Desain pada penelitian ini adalah Quasi Experiment (Eksperimen Semu)
dengan jenis rancangan Pre test-Post test only control group.

G. Lokasi dan waktu penelitian


Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Sowi Kecamatan
Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari. Dan waktu penyusunan
proposal penelitian akan pada dilaksanakan pada bulan Mei-Juli tahun
2022.

Anda mungkin juga menyukai