OLEH :
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masa kritis perkembangan seorang bayi pada usia 0-12 bulan. Dikatakan
masa keemasan karena masa ini berlangsung singkat dan tidak dapat
diulang kembali. Dikatakan masa kritis karena pada masa ini bayi sangat
Kesehatan, 2017).
Menurut World Health Organization tahun 2018 lebih dari 200 juta
anakanak yang tinggal di Benua Asia dan Afrika. Data WH0 menunjukkan
kependekan dan gizi lebih. Prevalensi balita gizi buruk sebesar 7,3%,
yang tediri 43,2 juta anak laki-laki dan 41,1 juta anak perempuan.
1,5% dari tahun 2018 atau bertambah sekitar 4,9 juta jiwa. Prevalensi bayi
1
balita dengan indeks BB/Ugizi buruk 3,5%, gizi kurang 11,3%, gizi baik
adalah nafsu makan anak yang turun. Dengan demikian salah satu
pijat pertama yang dialami manusia pada waktu dilahirkan melalui jalan
lahir ibu. Pijat bayi telah dipraktekkan hampir di seluruh dunia sejak
yaitu faktor genetik, nutrisi, status sosial ekonomi, status kesehatan, faktor
anak. Salah satu stimulasi yang dapat diberikan berupa stimulasi taktil
akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan bayi lain yang tidak
2
yang menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan lebih sering menyusui
(Parwati,2017).
perkembangan yang sesuai dengan usia. Pada usia bayi 3 bulan keatas,
sebagaimana pijatan pada bayi umumnya dan juga reflek tonick neck bayi
sudah mantap dan kekuatan bayi akan meningkat. Dengan begitu gerakan
pemijatan pada anak dapat dilakukan dengan waktu yang lebih lama. Pada
usia 5-6 bulan yang dilihat dari indikator bayi melalui penimbangan berat
pada bayi 0-6 bulan menunjukkan perbedaan bermakna setelah bayi dipijat
adanya peningkatan berat badan bayi antara kelompok bayi yang dipijat
3
dengan tidak dipijat.
anak. Salah satu bentuk stimulasi tumbuh kembang yang dilakukan adalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
umur, kualitas tidur dan kecukupan ASI bayi usia 3-5 Bulan.
3-5 bulan.
4
d. Perbedaan pertumbuhan pada bayi usia 3-5 bulan pada
baby massage.
bulan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bidang Akademik
bayi.
b. Bagi Lahan
bayi.
5
c. Responden atau masyarakat
d. Bagi Peneliti
e. Bagi Peneliti
bayi.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan
1. Definisi
sel, organ, maupun individu. Anak tidak hanya bertambah besar secara
fisik, melainkan juga ukuran dan struktur organ-organ tubuh dan otak.
7
(Soetjiningsih, 2016).
2. Ciri-Ciri Pertumbuhan
a. Perubahan ukuran,
rontok.
2016).
8
bayi berlangsung sangat ekstensif. Umumnya ahli psikologi
pascanatal. Pada saat lahir, bayi memiliki kepala yang sangat besar
bulan pertama berat badan bayi naik sekitar 5-6 ons per
minggu. Pada usia 4 bulan berat badan mereka akan naik dua
b. Perkembangan Refleks
9
Refleks adalah gerakan-gerakan bayi yang bersifat otomatis dan
pada bayi.
rata selama 16-17 jam sehari. Pada usia 1-6 bulan 14-17 jam
hari.
10
d. Pola Makan dan Minum
menerima lebih dari 2 ons cairan 0,5 kg berat badan. Bagi bayi
usia 4-6 bulan pertama, ASI atau susu formula lain merupakan
padat.
a. Faktor Genetik
11
bangsa.
b. Faktor Lingkungan
1) Lingkungan pra-natal
2) Lingkungan post-natal
c. Nutrisi
12
akan mengalami kenaikkan berat badan yang signifikan yaitu
anak.
13
yang baik.
e. Status Kesehatan
tumbuh kembang.
f. Hormon
2) Hormon Tiroid
14
dan karbohidrat. Maturasi tulang dipengaruhi hormon
3) Glukokortikoid
anabolic.
lainnya.
5) Hormon Seks
15
ovarium (Soetjiningsih, 2016).
g. Stimulasi
(Soetjiningsih, 2016).
16
(Soetjiningsih, 2017).
baik. Status gizi yang baik dapat dicapai bila tubuh memperoleh
cukup zat gizi yang adekuat. Dengan stimulasi yang baik dapat
apabila bayi mendapat gizi yang baik yaitu dari bayi lahir sampai 6
gram. Berat badan bayi menjadi 2 kali lipat berat badan lahir pada
gram. Berat badan akan meningkat sebesar 3 kali berat badan lahir
dapat bertambah berat paling sedikit 500 gram setiap bulan, atau
125 gram setiap minggu (Buku Indikator ASI, 2020). Berat badan
gram/minggu (Roesli,2013).
B. Baby Massage
17
Pijat adalah terapi sentuhan tertua dan terpopuler yang dikenal
(Prasetyono, 2013).
Pijat bayi yang dilakukan tidak seperti pijat untuk orang dewasa,
tetapi lebih banyak menekankan pada sentuhan, karena itu pijat bayi
biasa disebut dengan stimulus touch. Pijat bayi yang sering dilakukan
sendiri belum ada catatan resmi yang menceritakan tentang pijat bagi
tahun 1800 SM, seni pijat bayi ini telah dicatat di dalam buku Ayur-
Verda. Demikian pula di Cina sejak zaman Dinasti Tang, pijat bayi
18
dipenuhi oleh orang tua, yaitu kebutuhan fisik dan biologis untuk
motorisnya.
orang tua memahami Bahasa non verbal bayi, dan menimbulkan rasa
komunikasi orang tua dengan bayi, meredakan stress orang tua, dan
rewel atau pasca jatuh saja. Menurut Dr. Tiffany Fiel pendiri The
b. Mengembangkan komunikasi
19
tersenyum, dan ekspresi wajah yang lain.
e. Mengurangi nyeri
f. Meningkatkan ASI
20
dapat meningkatkan volume ASI peras, sehingga priode waktu
Pijat bayi yang di lakukan rutin 2 kali sehari membantu orang tua
tersebut dilakukan pada bayi yang lahir cukup bulan dan sehat.
21
peredaran darah sehingga oksigen akan lebih banyak
a. Pengeluaran Beta-Endorphin
b. Aktivitas Nervus
22
lebih cepat..
c. Produksi Serotonin
terutama Ig M dan Ig G.
23
mandi, malam hari sebelum tidur, 1-2 jam setelah
(Prasetyono, 2013).
a. Jika bayi sakit atau demam, kecuali untuk teknik memijat sebagai
terapi
24
b. Ruangan yang hangat dan tidak pengap
c. Matras kasur
bayi lebih menerima apabila dipijat pada daerah kaki. Permulaan seperti
dianjurkan dimulai dari bagian kaki, kemudian perut, dada, tangan, muka,
a. Kaki
lembut
25
Peganglah kaki bayi pada pergelangan kaki, gerakkan tangan
3) Telapak kaki
kedua ibu jari secara bergantian, dimulai dari ujung tumit kaki
4) Jari
Ingat bahwa tulang pada ruas jari kaki bayi masih belum kuat,
5) Punggung kaki
26
bergantian dari pergelangan kaki kearah jari. Teknik lain yakni
6) Betis
7) Paha
8) Gerakan akhir
Bagian akhir ini setelah semua kaki selesai dipijat, yakni dengan
usapan dengan lembut dan halus pada kedua kaki bayi dari atas
27
ke bawah.
b. Perut
tulang rusuk atau ujung tulang rusuk. Selain itu, jangan lakukan
2) Bulan-matahari
28
(daerah usus buntu) sesuai arah jarum jam, kemudian
lingkaran.
4) Jam
perut bayi. Perut bayi bagian paling atas dianggap jam 12,
buntu).
29
usapan mulai dari dada kanan atas tururn ke rusuk atas lalu
berikut :
“I” : Pijat perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah
30
sebaiknya hentikan dulu. Mungkin dia sedang tidak nyaman
rusuknya.
kertas.
c. Dada
1) Gerakan jantung
31
sampai menyentuh bawah, kemudian lakukan gerakan
2) Menyilang
3) Lingkaran kecil
d. Tangan
2) Memijat ketiak
32
menolak bukan karena sakit, tetapi mungkin dia merasa geli
terdapat benjolan.
3) Pergelangan tangan
ke paru-paru.
4) Telapak tangan
punggung tangan.
5) Jari
Pijat jari bayi satu per satu menuju ujung jari dengan gerakan
33
memutar. Akhiri gerakan ini dengan tarikan pada tiap ujung
jari.
6) Gerakan Menggulung
7) Gerakan Akhir
kaki.
e. Muka
1) Membasuh Muka
2) Dahi
dahi. Tekan dengan lembut bagian ini mula dari tengah dahi
34
ke bawah daerah pelipis dan buatlah lingkaran-lingkaran
3) Alis
kedua ibu jari diantara kedua alis mata. Lalu, pijat bagian
4) Hidung
5) Bawah hidung
6) Dagu
Pijatan pada dagu ini atau rahang bawah, pegang pipi kiri dan
tengah dagu atau bawah mulut. Bila posisi ini sudah seperti
35
dua ibu jari pada dagu, selanjutnya adalah menekankan dua
8) Belakang telinga
seluruh kepala.
f. Punggung
36
2) Usapan punggung
dari hari ke hari, dan ini membutuhkan energi yang tidak sedikit
atau terpisah dari pijat bayi. Misalnya, waktu ibu mulai memijat
37
bagian dari kaki bayi ternyata tegang dan kaku. Gunakan sentuhan
relaksasi dan suara ibu untuk menolong agar kaki bayi menjadi
h. Gerakan Peregangan
1) Menyilang tangan
2) Kepala
38
puncak kepala sampai leher, kemudian kembali lagi ke
puncak kepala.
3) Bahu
Dengan dua jari tangan kanan dan kiri, usap kedua belah bahu
4) Lengan
5) Punggung
Dengan dua jari kedua tangan, usaplah leher ke pantat, lalu dan
ke leher.
6) Kaki
39
BAB III
A. Kerangka Konsep
pengukuran selanjutnya.
Variabel Luar
1.Kecukupan ASI
2.Kuantitas tidur 3.Berat
Badan Lahir4.Jenis
Kelamin
40
B. Hipotesis
41
DAFTAR PUSTAKA
42
2017”. Jurnal INOHIM. Vol 5, No.2
43