BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Bayi
Bayi adalah anak berusia 0 - 12 bulan (Husaini, 2002). Bayi adalah usia 0 bulan
hingga 1 tahun, dengan pembagian masa neonatal usia 0 – 28 hari, masa neonatal dini
usia 0 – 7 hari, masa neonatal lanjut usia 8 –28 hari (Soetjiningsih, 2017).
Bayi adalah aset bangsa paling berharga serta penerus masa depan suatu bangsa.
Oleh sebab itu sangat penting untuk memperhatikan dan meprioritaskan pertumbuhan
dan perkembangan bayi. Bayi merupakan usia 0-12 bulan, masa bayi juga dikenal
sebagai masa golden age atau periode emas. Pada masa ini, proses tumbuh kembang
berjalan sangat cepat dan sangat menentukan perkembangan anak di masa depan. Agar
periode tersebut berkembang sesuai harapan, maka anak harus mendapat stimulasi yang
tepat sejak dini supaya otak anak dapat berkembang secara maksimal dan menghindari
2. Pengertian pertumbuhan
ukuran, dan fungsi tingkat sel, organ maupun individu yang diukur dengan ukuran berat
(gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang, dan keseimbangan
mtabolik (reteni kalsium dan nitrogen tubuh). Menurut Mahayu (2016) pertumbuhan
merupakan bertambahnya suatu ukuran dan jumlah sel, serta jaringan intraseluler atau
bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang dapat diukur secara
kuantitatif.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
diantara nya :
a. Faktor genetik
2) Jenis kelamin
3) Suku bangsa
1) Pertumbuhan dapat terganggu jika jumlah salah satu jenis zat yang mencapai
Misalnya : penyakit hati, jantung ginjal dan paru-paru yang berat dapat
c. Faktor lingkungan
1) Faktor prenatal
Gizi saat hamil, mekanisme, toksin, endokri, radiasi, infeksi, stress, imunitas,
anoksia embrio.
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan harus diukur
pada setiap kesempatanmemeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur. Berat
badan merupakan hasil peningkatan/ penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh,
antara lain tulang, otot, lemak, cairan tubuh dan lain- lain. Pada saat ini berat badan
dipakai sebagai indikator yang terbaik untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh
kembang anak karena berat badan sensitif terhadap perubahan walaupun sedikit
(Soetjiningsih, 2017).
Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran massa
tubuh. Massa tubuh sangat sensitive terhadap perubahan – perubahan yang mendadak,
misalnya karena terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau menurunnya
jumlah makanan yang dikonsumsi. Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan
baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat
merupakan indikator yang paling umum digunakan. Pengukuran berat badan yang
dilakukan secara berulang arat serial, dapat dipakai untuk indeks pertumbuhan, dan juga
kegagalan pertumbuhan, namun juga dikatakan bahwa pengukuran berat badan menjadi
Sebagian besar grafik pertumbuhan yang ada di dunia ini menggunakan BB/U
sebagai indikator pertumbuhan. Demikian pula grafik pertumbuhan yang dipakai secara
“Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita”. Penggunaan KMS untuk memmantau keadaan
kesehatan dan gizi melalui pertumbuhan atas dasar kenaikan berat badan. Kartu ini
merupakan gambar kurva berat badan anak usia 0-5 tahun terhadap umurnya.
pertumbuhan anak dapat diamati dengan cara menimbang teratur tiap bulan.
Program gizi terdapat slogan yaitu “anak yang sehat bertambah umur bertambah
berat”. Ibu – ibu yang berhubungan dengan kesehatan anak dari sejak lahir sampai
berusia lima tahun perlu dicatat dalam KMS. Selain itu KMS berisi pesan – pesan
imunisasi dan lain – lain. Kartu Menuju Sehat (KMS) yang digunakan pada saat ini
dengan menggunakan buku KIA. KMS dibagi dua macam untuk laki- laki dan
perempuan, kenaikan berat badan baik laki- laki maupun perempuan dilihat dari
kenaikan berat badan minimal (KBM) dan umur anak. Apabila anak umur 1 bulan
kenaikan berat badan minimal 800 gr, 2 bulan (900 gr), 3 bulan (800 gr), 4 bulan(600
gr), 5 bulan (500 gr), 6-7 bulan(400 gr), 8-11 bulan(300 gr), anak umur 1-5 tahun
memeriksa pertumbuhan bayi dan balita. Fungsi pengukuran berat badan sendiri adalah
sebagai berikut :
c. Sebagai dasar untuk pemberian dosis obat dan makanan yang harus di berikan.
d. Apabila anak umur 1 bulan kenaikan berat badan minimal 800 gr, 2 bulan
Kenaikan berat badan minimal yang harus dicapai seorang bayi adalah :
d. 4 bulan(600 gram)
h. Anak umur 1-5 tahun kenaikan berat badan minimal 200 gram (Depkes, 2009).
Menurut soetjiningsih (2017) bila gizi yang didapatkan anak tercukupi dengan
baik, maka kenaikan berat badan bayi pada tahun pertama kelahirannya berkisar antara.
a. Timbangan bayi digunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau
b. Letakkan timbangan bayi pada meja yang datar dan tidak mudah bergerak.
d. Bayi sebaiknya tidak menggunakan topi,kaus kaki, sepatu dan sarung tangan.
f. Bila bayi gelisah dan terus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca angka di
B. BABY MASSAGE
Massage adalah terapi sentuh tertua dan yang paling populer yang dikenal
manusia. Massage meliputi seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang telah
dipraktekkan sejak berabad–abad silam (Andrews, dalam Indriyani 2016). Pijat adalah
salah satu stimulasi taktil yang memberikan efek biokimia dan efek fisiologi pada
berbagai organ tubuh. Pijat yang dilakukan dengan benar dan juga teratur pada bayi
diduga memiliki berbagai keuntungan dalam proses tumbuh kembang bayi. Pijat pada
bayi oleh orangtua dapat meningkatkan hubungan emosional antara orangtua dan bayi,
juga diduga dapat meningkatkan berat badan bayi (Yuliana, dalam Indriyani 2016).
Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusia dan yang paling
populer. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktekkan sejak
abad keabad silam. Bahkan, diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak awal manusia
diciptakan kedunia, mungkin karena pijat berhubungan sangat erat dengan kehamilan
dan proses kelahiran manusia. Pengalaman pijat pertama yang dialami manusia ialah
pada waktu dilahirkan, yaitu pada waktu melalui jalan lahir ibu (Cahyaningrum, 2014).
Ibu adalah orang tua paling dekat dengan bayi, dimana pijatan ibu kepada
bayinya adalah sapuan lembut pengikat jalinan kasih sayang. Kulit ibu adalah kulit
yang paling awal dikenali oleh bayi. Sentuhan dan pijatan yang diberikan ibu adalah
bentuk komunikasi yang dapat membangun kedekatan ibu dengan bayi dengan
diberikan, maka hubungan kasih sayang ibu dan bayi secara timbal balik akan semakin
Pijat bayi atau baby massage merupakan gerakan usapan lambat dan lembut
pada seluruh tubuh bayi yang dimulai dari kaki, perut, dada, wajah, tangan dan
punggung bayi. Pijat bayi merupakan salah satu bentuk rangsang raba. Rangsang raba
adalah yang paling penting dalam perkembangan. Sensasi sentuhan merupakan sensori
yang paling berkembang saat lahir. Pijat bayi atau baby massage merupakan salah satu
sehingga bayi menjadi tenang dan tidurnya nyenyak. Sentuhan lembut pada bayi
merupakan sarana ikatan yang indah antara bayi dan orang tuanya (Roesli, 2001).
Dewasa ini, banyak pakar yang telas berhasil membuktikan secara ilmiah tentang
apa yang telah lama dikenal manusia, yaitu terapi sentuhan dan pijat bayi memiliki
kadar kortisol air liur, kadar kortisol plasma secara radioimmunoassy, kadar hormon
Meskipun masih perlu dilakukan penelitian lebih lebih lanjut untuk memastikan
telah dihasilkan telah memenuhi kritera alasan untuk dilakukannya pijat bayi secara
rutin guna mempertahankan kesehatan bayi. Apalagi pijat bayi terbukti murah, mudah,
dan telah biasa dilakukan di Indonesia sehingga bukan hal yang baru bagi kultur kita
(Roesli, 2001)
Manfaat pijat bayi (Parenting dalam Indriyani, 2016) adalah sebagai berikut :
a. Pijat memberi sentuhan yang menenangkan, serta mengingatkan bayi akan rasa
b. Membuatnya lebih jarang sakit, tidur lebih nyenyak, dan makan lebih baik. Juga,
c. Mempererat kelekatan (bonding) antara anak dan orangtua, serta membuat bayi
merasa nyaman.
d. Memperlancar peredaran darah serta membuat kulit bayi terlihat lebih sehat.
e. Bayi yang sering dipijat jarang mengalami kolik, sembelit, dan diare.
f. Membuat otot-otot bayi lebih kuat, dan koordinasi tubuhnya lebih baik.
g. Sistem kekebalan tubuh bayi akan lebih kuat, serta membuatnya lebih tahan
itu, ia jarang rewel dan tantrum. Secara umum, anak-anak ini jarang memang
Menurut Utami Roesli (2001) satu hal yang sangat menarik pada penelitian pijat
bayi adalah mekanika dasar pemijatan. Mekanisme dasar pijat bayi memang belum
banyak diketahui, namun kini para pakar sudah mempunyai beberapa teori serta mulai
mekanisme dasar pijat bayi, antara lain pengeluaran beta endorphin, aktivitas nervus
Schanberg dari Duke University Medical School melakukan penelitian pada bayi-bayi
tikus. Pakar ini menemukan bahwa jika hubungan taktil (jilatan-jilatan) ibu tikus ke
1) Penuruan enzim ODC (ornithine decarboxylase), suatu enzim yang peka bagi
dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke-10) yang akan
demikian penyerapan makanan akan menjadi lebih baik. Itu sebabnya mengapa berat
badan bayi yang dipijat meningkat lebih banyak daripada yang tidak dipijat.
bervus vagus menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan lebih sering menyusu pada
ibunya. Akibatnya, ASI akan lebih banyak pula diproduksi, karena seperti diketahui ASI
akan semakin banyak diproduksi bila semakin banyak diminta. Selain itu, ibu yang
memijat bayi akan merasa lebih tenang dan hal ini berdampak positif pada peningkatan
volume ASI.
ini akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin (hormon stres).
Penurunan kadar hormon stres ini akan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama IgM
dan IgG.
Pijat bayi akan membuat bayi tidur lebih lelap, meningkatkan kesiagaan
(alertness), dan konsentrasi. Ini karena pijatan akan mengubah gelombang otak, yaitu
dengan menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan gelombang beta serta tetha.
Perubahan gelombang otak ini dapat dibuktikan dengan pemeriksaan EEG (electro
encephalogram).
Pijat bayi dapat dilakukan segera dimulai saat bayi dilahirkan, sesuai
1) Pagi hari, pada saat orang tua dan anak siap untuk memulai hari baru .
2) Malam hari, sebelum tidur. Ini sangat baik untuk membantu bayi agar
2) Hindari kuku dan perhiasan agar tidak menimbulkan goresan pada kulit
bayi
7) Baringkan bayi diatas permukaan kain yang rata, lembut, dan bersih
8) Siapkan handuk, popok, baju ganti, dan minyak bayi (baby oil atau
lotion)
9) Mintalah izin kepada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara
2) Bernyanyi atau memutar lagu yang tenang dan lembut untuk bayi.
6) Tanggaplah pada isyarat yang diberikan bayi anda. Jika bayi menangis
7) Mandikan bayi segera setelah pemijatan agar bayi merasa segar dan
a. Kaki
memerah susu.
Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua tangan secara
bersamaan. peras dan putar kaki bayi dengan lembut dimulai dari
3) Telapak kaki
Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secar bergantian,
menjayhi telapak kaki, diakhiri dengan tarikan kasih yang lembut pada
5) Gerakan peregangan
dari batas jari-jari kearah tumit, kemudian ulangi lagi dari perbatasan jari
kearah tumit. Dengan jari tangan lain regangkan dengan lembut
6) Titik tekanan
7) Punggung kaki
Setelah semua gerakan diatas dilakukan pada kaki kanan dan kiri
bayi, rapatkan kedua kaki bayi. Letakan kedua tangan anda secara
bersamaan pada pantat bayi dan pangkal paha. Usap kedua kaki bayi
1) Mengayuh sepeda
sepeda, dari atas kebawa perut, bergantian dengan tangan kanan dan kiri.
Angkat kedua kaki bayi dengan salah satu tangan. Dengan tangan
lainya, pijat perut bayi dari perut bagian atas sampai ke jari-jari kaki.
Letakan kedua ibu jari di samping kanan dan kiri pusar perut.
Gerakan kedua ibu jari kearah tepi perut kanan dan kiri.
4) Bulan-matahari
Buat lingkaran searh jarum jam dengan jari tangan kiri mulai dari
lingkaran mulai dari bagian kanan bawah perut bayi sampai bagian kiri
( bulan).
5) Gerakan i love you
kemudian dari kiri atas kek kiri bawah. Gerakan you simulai dari
Letakan ujung jari-jari satu tangan pada perut bayi bagian kana.
Gekan jari-jari anda pada perut bayi dari bagian kanan ke bagian kiri
c. Dada
1) Jantung besar
ujung-ujung jari kedua telapak tangan anda di tengah dada bayi atau ulu
2) Kupu-kupu
d. Tangan
1) Memijat ketiak
4) Membuka tangan
Pijat telapak tangan denga kedua ibu jari, dari pergelangan tangan
kearah jari-jari.
5) Putar jari-jari
Pijat lembut jari bayi satu persatu menuju kearah ujung jari, dari
6) Punggung tangan
jari telunjuk.
9) Gerakan menggulung
e. Muka
jari-jari anda dengan lembut mulai dari tengah dahi keluar kesamping
kanan dan kiri seolah menyetrika dahi atau membuka lembaran buku.
Letakan kedua ibu jari anda diantara kedua alis mata. Gunakan
kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis mata dan di atas
3) Hidung : senyum 1
Letakan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis, tekan inu jari
anda dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi hidung ke arah pipi
tersenyum.
Gerakan kedua ibu jari anda dari tengah ke samping dan ke atas ke
Letakan kedua ibu jari anda di tengah dagu, tekan kedua ibu jari
lembut pada daerah belakang telinga kanan dan kiri, gerakan ke arah
pertengahan dagu.
f. Punggung
sebelah kiri dan kaki di sebelah kanan, pijatlah sepanjang punggung bayi
2) Gerakan menyetrika
tangan kiri pijatlah mulai dari leher ke bawah sampai bertemu dengan
4) Gerakan melingkar
pantat bayi.
g. Gerakan relaksasi
bayi atau terpisah dari pijat bayi. Misalnya waktu ibu mulai memijat bagian
kaki bayi, ternyata bagian kakinya tegang dan kaku, gunakan sentuhan
relaksasi dan suara untuk membuat bayi menjadi rileks.sentuhan relaksasi ini
dapat dipakai untuk memulai gerakan pada setiap bagian badan bayi.
h. Peregangan
kali.
1) Tangan di silangkan
Pertemukan ujung kaki kanan dan ujung tangan kiri bayi di atas
3) Menyilangkan kaki
silangkan ke arah atas. Buatlah silangan hingga mata kaki kanan bagian
luar bertemu mata kaki kiri bagian dalam, setelah itu kembalikan pada
posisi semula.
silangkan ke arah atas. Buatlah silangan hingga mata kaki kanan bagian
dalam bertemu mata kaki kiri bagian luar, setelah itu kembalikan pada
posisi semula.
4) Menekuk kaki
Pegang pergelangan kaki kana dan kiri bayi dengan dalam posisi
kaki lurus, lalu tekuk lutut kaki secara perlahan ke arah perut bayi.
Dewasa ini, para pakar telah dapat membuktikan secara ilmiah mengenai pijat
pada bayi yang merupakan salah satu terapi sentuh yang memiliki banyak manfaat. Pijat
dapat diukur secara ilmiah, antara lain melalui pengukuran kadar hormon stress
(catecholamine) air seni, kadar cortisol ludah, kadar cortisol plasma secara
radioimmunoassay, dan pemeriksaan EEG (electro encephalogram) atau gambaran
gelombang otak.
sudah cukup menjadi alasan untuk dilakukannya pijat pijat bayi secara rutin guna
mempertahankan kesehatan bayi. Apalagi pijat bayi ini terbukti murah, mudah, dan
telah biasa dilakukan di Indonesia sehingga bukan hal yang baru bagi kultur kita. Prof.
T. Field dan Scafidi pada tahun 1986 dan 1990 pernah melakukan penelitian mengenai
manfaat pijat pada 20 bayi prematur. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada
20 bayi prematur dengan berat badan 1.280 gram dan 1.176 gram yang dipijat selama
3x15 menit selama 10 hari, menunjukkan kenaikan berat badan per hari hingga 20%-
Penelitian yang dilakukan oleh sunarsih (2010) tentang pengaruh pijat bayi pada
30 bayi umur 0-3 bulan yang dilakukan pemijatan 1 kali seminggu telah menghasilkan
bahwa bayi yang dilakukan pemijatan mengalami peningkatan berat badan sebesar
17,32% sedangkan pada kelompok kontrol berat badan mengalami peningkatan 13,45%
C. Pijat Tui na
Dewasa ini telah dikembangkan dari tehnik pijat bayi dan yakni pijat Tui Na.
Pijat ini dilakukan dengan tehnik pemijatan meluncur (Effleurage atau Tui), memijat
(Petrissage atau Nie), mengetuk (tapotement atau Da), gesekan, menarik, memutar,
menggoyang, dan menggetarkan titik tertentu sehingga akan mempengaruhi aliran
energi tubuh dengan memegang dan menekan tubuh pada bagian tubuh tertentu.
Pijat Tui Na ini merupakan tehnik pijat yang lebih spesifik untuk mengatasi
kesulitan makan pada balita dengan cara memperlancar peredaran darah pada limpa dan
pencernaan, melalui modifikasi dari akupunktur tanpa jarum, teknik ini menggunakan
penekanan pada titik meridian tubuh atau garis aliran energi sehingga relatif lebih
diberikan akan sangat membantu tumbuh kembang si kecil. Jadi selain memberikan
nutrisi dan gizi yang lengkap juga harus memberikan stimulai pada sikecil (Aditya,
2014). Manfaat pijat tui na adalah sebagai cara untuk mendukung proses tumbuh
kembang anak secara mental, fisik dan social, tujuan dari pemijatan tersebut adalah
menjadikan tubuh menjadi rileks, lebih segar dan sebagainya (Dewitasari, dalam Yuswo
2017).
Pijat tui na merupakan gabungan dari teknik pijat eflourage ( tui ) dan teknik
1) Membantu melancarkan peredaran darah vena dan peredaran darah getah bening
kelelahan.
1) Mengurangi penimbunan asam laktat di dalam sel-sel otot yang telah mengeras
3) Untuk melonggarkan kulit dan otot dari tulang ( untuk mempengaruhi kulit dan
otot ).
2012) .
Menurut Fan Ya-Li metode pijat Tui Na aman dan tidak invasif. Anak yang
dipijat dengan metode ini akan merasa rileks, nafsu makan bertambah, dan penyerapan
a. Langkah 1
Tekuk sedikit ibu jari anak dan gosok garis di pinggir ibu jari di sisi telapaknya.
Pijat dari ujung ibu jari hingga ke pangkalnya antar 100 - 500 kali. Ini membantu
Pijat tekan melingkar bagian pangkal ibu jari yang paling tebal berdaging 100 -
300 kali. Ini akan menguraikan akumulasi makanan yang belum dicerna serta
c. Langkah 3
Gosok melingkar tengah telapak tangan 100 - 300 kali dengan radius lingkaran
kurang dari dua pertiga dari tengah telapak tangan ke pangkal jari kelingking. Stimulasi
ini akan memperlancar sirkulasi daya hidup dan darah serta menyelaraskan lima organ
utama tubuh.
d. Langkah 4
Tusuk dengan kuku Anda serta tekan melingkar titik yang berada di tengah
lekuk buku jari yang terdekat dengan telapak. Untuk jari telunjuk, tengah, manis, dan
kelingking. Tusuk dengan kuku sebanyak tiga hingga lima kali dan pijat tekan 30 - 50
kali per titik. Ini akan memecah stagnasi di meridian dan menghilangkan akumulasi
makanan.
e. Langkah 5
Tekan melingkar dengan bagian tengah telapak tangan Anda, di area tepat di atas
pusarnya searah jarum jam sebanyak 100 - 300 kali. Ini menstimulasi makanan agar
lebih lancar.
f. Langkah 6
Dengan kedua ibu jari, tekan, dan pisahkan garis di bawah rusuk menuju perut
samping 100 - 300 kali. Ini memperkuat fungsi limpa, lambung, dan memperbaiki
pencernaan.
g. Langkah 7
Tekan melingkar titik di bawah lutut bagian luar, sekitar empat lebar jari anak di
bawah tempurung lututnya sekitar 50 - 100 kali. Gerakan ini bakal menyelaraskan
h. Langkah 8
Pijat secara umum punggung anak lalu tekan dengan ringan tulang punggungnya
dari atas ke bawah sebanyak tiga kali. Lalu cubit kulit di kiri-kanan tulang ekor dan
merambat ke atas hingga lebar tiga hingga lima kali. Gerakan ini mendukung aliran chi
Hasil penelitian pijat tui na yang dilakukan oleh Lasiyati Yuswo ( 2017 ) dari 16
responden 6,5 % mengalami kenaikan. penelitian yang dilakukan Maria (2016) tentang
modifikasi tindakan : pijat tuina dan coaching pada keluarga menurunkan status resiko
gizi kurang anak usia sekolah. Mendapatkan hasil seluruh keluarga dilakukan tindakan
therapy pijat tui na dengan frekuensi yang sama setiap keluarga sebanyak dua kali
dalam seminggu (dilakukan oleh penulis) dan 2 kali oleh keluarga. hasil dari therapy
tersebut terjadi peningkatan nafsu makan, namun secara pemenuhan makan sesuai porsi
Rata-rata selisih kesulitan makan sebelum dan sesudah pada anak yang
dilakukan pijat tui na adalah 3.360 dengan standar deviasi 0,921 sedangkan untuk anak
balita yang diberi multivitamin rata- rata adalah 2.260 dengan standar deviasi 1.337.
Berdasarkan hasil uji uji statistik didapatkan nilai p=0,000, dengan alpha 5% berarti ada
perbedaan rata-rata kesulitan makan pada anak balita yang dilakukan pijat tuina dengan
anak balita yang diberikan multivitamin. Perbedaan ini menunjukan bahwa melakukan
pijat tui na lebih efektif dalam mengatasi kesulitan makan pada anak balita
D. Kerangka Teori
Berdasarkan tinjauan pustaka yang menggabungkan beberapa teori maka kerangka teori
Gambar 1
Kerangka
Teori
E. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah suatu formulasi atau simplifikasi dari kerangka teori atau
teori-teori yang mendukung penelitian tersebut. Oleh karena itu kerangka konsep ini
terdiri dari variabel-variabel serta hubungan variabel satu dengan yang lain sehingga
Baby massage
Gambar 2.
Kerangka konsep
F. Hipotesis
hubungan yang diharapkan antara dua variabel atau lebih yang dapat diuji secara
empiris (Notoatmodjo, 2018). Hipotesis penelitian ini adalah ada perbedaan efektivitas
baby massage dan pijat tuina terhadap kenaikan berat badan bayi usia 6-12 bulan di
G. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan sesuatu hal yang digunakan sebagai ciri, sifat,
atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep
variabel terikat (dependent) dan variabel bebas (independent) dan variabel penganggu
penelitian ini adalah kenaikan berat badan sedangkan variabel independent yaitu baby
H. Definisi Operasional
Agar variabel dapat diukur dengan menggunakan instrumen atau alat ukur, maka
variabel harus diberi batasan atau definisi yang operasional atau “definisi operasional
variabel”. Definisi operasional ini penting dan diperlukan agar pengukuran variabel atau
pengumpulan data (variabel) itu konsisten antara sumber data (responden) yang satu
Adapun dalam penelitian ini variabel yang akan didefinisikan secara oprasional
Definisi Cara
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Oprasional Ukur
1 Baby Pijat bayi atau baby Observasi Check List Dilakukan Nominal
massage massage merupakan baby
gerakan usapan massage
lambat dan lembut
pada seluruh tubuh
bayi yang dimulai
dari kaki, perut,
dada, wajah,
tangan dan
punggung, yang
dilakukan satu kali
sehari di pagi hari
sebelum mandi atau
di malam hari
sebelum tidur
selama minimal 15
menit dalam kurun
waktu 6 hari.
2 Pijat tui Pijat Tui Na ini Observasi Check List Dilakukan Nominal
na merupakan tehnik pijat tui na
modifikasi dari
akupunktur tanpa
jarum, teknik ini
menggunakan
penekanan pada
titik meridian tubuh
yang dilakukan
sebanyak minimal
100 kali untuk tiap
gerakan, pijat dapat
dilakukan pagi
sebelum mandi atau
malam sebelum
tidur selama 6 hari
tanpa putus
3 Berat Peningkatan ukuran Observasi Timbangan Berat bayi Rasio
badan berat badan yang bayi dalam gram
bayi dinyatakan dalam
gram pada awal
sebelum pemijatan
dan setelah
dilakukan intervensi