INFANT
Dosen Pengampu :
Dian Anisia W, S.Kep Ns.,M.Kep
KELOMPOK 3:
KEPERAWATAN 4B
Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan seseorang.
Dikatakan masa kritis karena pada masa bayi sangat peka terhadap lingkungan dan
dikatakan masa keemasan karena masa bayi berlangsung sangat singkat dan tidak dapat
diulang kembali
(Depkes, 2009).
PERTUMBUHAN ?
Pertumbuhan ( Growth) berkaitan dengan perubahan dalam besar , jumlah , ukuran dan
fungsi tingkat sel organ maupun individu yang diukur dengan ukuran berat ( gram, pound,
kilogram ) , ukuran panajang ( cm, meter) umur tulang, dan keseimbangan metabolic
( reteni klasium dan nitrogen tubuh ) .
Menurut Mahayu ( 2016) pertumbuhan merupakan bertambahanya jumlah dan besarnya sel
diseluruh bagian tubuh yang dapat diukur secara kuantitatiif.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TUMBUH KEMBANG
A. Faktor genetic :
1. Pertumbuhan dapat terganggu jika jumlah salah satu jenis zat yang mencapai
tubuh berkurang. Misalnya : gangguan pertumbuhan terlihat pada kwashiorokor dan
infeksi cacing
2. Pertumbuhan yang baik juga bergantung pada Kesehatan organ – organ tubuh.
Misalnya : penyakit hati, jantung ginjal dan paru –paru yang berat dapat menggangu
pertumbuhan normal.
C. Faktor lingkungan
Perkembangan Refleks
Pada masa bayi terlihat gerakan – gerakan spontan yang disebut reflek, reflek adalah
gerakan – gerakan bayi yang bersifat otomatis dan tidak terkondisi sebagai reaksi terhadap
rangsangan tertentu serta memberi bayi respon penyusuaian diri terhadap lingkungnya.
A. Reflek menghsiap dan mencari
- Reflek menggengam ( ocus reflek )
- Reflek moro
B. Kemampuan merangkak
C. Kemampuan duduk
D. Kemampuan diri dan berjalan
E. Kemampuan pola tidur dan bangun
F. Pola makan dan minum
G. Pola buang air
H. Perkembangan inteligensi
I. Perkembangan emosi
J. Perkembangan bahasa
K. Pada masa ini tingkah laku bayi ocus semuanya didominasi oleh dorongan naluriah
belaka.
Ciri-ciri Masa Bayi
Orientasi
“ Selamat pagi/siang/sore, Bapak /Ibu? Saya perawat dari Puskesmas Meunaksa, Nama
Bapak/Ibu siapa? Biasa dipanggil apa? Bagaimana kondisi bayi Bapak/ibu siapa
namanya ,Pak/ bu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perkembangan bayi
Bapak/Ibu? Berapa lama Bapak/Ibu punya waktu? Bagaimana kalau 30 menit? Di mana
kita akan bicara? Di ruang ini saja, baiklah .”
Kerja
Apakah menurut Bapak atau Ibu merawat bayi itu penting Mengapa betul sekali Selain itu
dengan merawat bayi secara baik dan benar bayi akan merasa aman dan nyaman sehingga
memupuk rasa percaya bayi terhadap lingkungan karena jika tidak baik akan mengalami
rasa tidak percaya dan akan menghambat perkembangan seterusnya
“ Saya punya beberapa leaflet tentang tumbuh kembang bayi, Bapak/Ibu pegang satu dan
saya pegang satu. Kita bahas sama-sama.”
“Perkembangan utama bayi adalah dapat memupuk rasa percaya, artinya bayi harus dapat
mempercayai orang di sekitarnya, khususnya Ibu karena pada usia ini bayi sangat
bergantung pada orang lain.
Beberapa perilaku yang menandakan bayi mempunyai rasa percaya diri adalah bayi
bereaksi senang ketika ibunya ocus, memperhatikan/memandang wajah orang yang
mengajak bicara dan mencari suara orang yang memanggil namanya, bayi tidak langsung
menangis saat bertemu orang asing, atau bayi akan menangis saat basah, lapar, haus, sakit,
dan gerah. Apakah A berperilaku seperti ini? Kalau begitu, Bapak/Ibu sudah merawatnya
dengan baik. Supaya perkembangan A lebih baik lagi, Bapak/Ibu harus selalu memenuhi
kebutuhannya, seperti makan, minum, tidur, kebersihan, tidak nyeri, tidak kepanasan,
merasa dicintai, dan disayangi oleh ibunya. Bapak/Ibu juga harus mengajaknya berbicara
dan jangan memperhatikan hal lain saat menyusui atau merawatnya karena dapat
menyebabkan A merasa tidak diperhatikan.”
“ Apakah Bapak/Ibu memperhatikan bagaimana perilaku A setelah makan atau disusui?
Itu menandakan Ia sangat senang dan nyaman kalau itu berlangsung terus sampai berusia
1,5 tahun, A pasti akan mempunyai rasa percaya pada lingkungannya. Rasa percaya ini
akan membuat A jadi mudah bergaul dengan orang lain setelah besar nanti. Sebaliknya
kalau kebutuhan tadi tidak terpenuhi, bayi akan mudah rewel, sulit berpisah dengan ibu,
dan menjerit-jerit jika berpisah dengan ibu atau sulit berhenti menghisap jempol/. Jika hal
itu terjadi, ibu harus membuat bayi percaya lagi dengan cara memenuhi semua kebutuhan
dasar bayi, menjaga agar bayi merasa nyaman, diperhatikan, dicintai, dan disayangi oleh
orang di sekitarnya. Menurut Bapak/Ibu A termasuk yang mana? Bagus sekali, Bapak/Ibu
sudah dapat membuat A percaya.”
“Mari kita coba lakukan ke anak Bapak/Ibu coba panggil namanya. Bagus, lihat Pak/Bu,
mukanya gembira saat Bapak/Ibu panggil dan Bapak/Ibu gendong. Coba saya gendong.
Mari dek sama ibu.” (sambil mengulurkan tangan )”lihat Pak/Bu, dia lihat dulu muka saya
dan tidak mau saya gendong. Ini normal Pak/Bu karena dia baru pertama kali bertemu
saya dan tidak boleh dipaksa, nanti kalau sudah kenal dan percaya pada saya, dia akan
mau.”
Terminasi
“Nah Bapak/Ibu. Kita sudah berbincang-bincang tentang perkembangan bayi yang normal
dan menyimpang. Bagaimana perasaan Bapak/Ibu sekarang? Bermanfaat? Apakah
Bapak/Ibu masih ingat Bagaimana cara merawat A supaya ia berkembang lebih baik lagi?
Betul sekali. Bagus, Bapak/Ibu sudah mengingat dengan baik. Apakah masih ada hal lain
yang ingin Bapak/Ibu ketahui? Kalau begitu Bapak/ Ibu dapat mencoba beberapa cara yang
belum Bapak/ Ibu lakukan selama ini dan pada pertemuan berikutnya ceritakan pada saya.
Saya dapat kembali lagi minggu depan. Adakah yang ingin Bapak/Ibu ketahui lagi dan
dapat kita bicarakan minggu depan? Kalau begitu minggu, depan kita akan bicarakan
tindakan yang Bapak/Ibu lakukan dan bagaimana mempertahankannya. Baiklah saya
permisi dulu Pak/Bu, Sampai jumpa.”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 2. KELUARGA:
MENDEMONSTRASIKAN DAN MELATIH KELUARGA UNTUK
MENGEMBANGKAN RASA PERCAYA BAYI TERHADAP ORANG
LAIN
Orientasi
“ Selamat pagi/siang/sore Bapak / Ibu. Apakah Bapak/Ibu sudah mencoba cara merawat
anak yang kita bicarakan minggu lalu? Bagaimana hasilnya? Hari ini kita akan membahas
cara menstimulasi A, sekaligus mendemonstrasikannya. Dimana A? Dapatkah dibawa
kesini ? Berapa lama kita akan berbincang-bincang? 15-20 menit? Dimana enaknya? Di
sini saja? Baiklah, kalau begitu.”
Kerja
“Sesuai dengan petunjuk di leaflet ini, cara menstimulasi perkembangan bayi
adalah memberi rasa aman dan nyaman bagi bayi. Cara yang dapat Bapak/Ibu
lakukan untuk membuat bayi merasa aman dan nyaman adalah menyusui,
memandikan secara teratur, membersihkan kotoran atau kencing, menjaga agar
tidak kegerahan, memeluk, menggendong, membuai, mengajaknya bicara,
menjaga agar tidak jatuh atau cedera. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan semua
itu? Tindakan mana yang belum Bapak/Ibu lakukan? Apakah ada kesulitan untuk
melakukannya? Apa yang sudah Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasinya?
Dapatkah Ibu memperlihatkan bagaimana cara ibu menyusui bayi Ibu? Bagus.
Cara Ibu menyusui sudah betul, hanya akan lebih baik lagi jika perhatian dan konsentrasi
Ibu hanya tertuju pada bayi atau sambil berbicara perlahan. Coba sekarang fokuskan
pikiran dan hati ibu pada A. Senyum dan ajak bicara perlahan. Bagus Ibu sudah
melakukannya dengan baik. Jadi, saat menyusui kita ocus pada bayi, tidak sambil
mengerjakan hal yang lain. Hal lain yang harus dilakukan adalah lebih menjaga
kebersihan dan keamanannya. Berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal juga sangat
mempengaruhi rasa aman bayi.”
Terminasi
“Nah Pak/ Bu, Kita sudah berbincang-bincang tentang cara membuat bayi merasa percaya
pada lingkungan. Bagaimana perasaan Bapak/Ibu sekarang? Apakah bermanfaat?
Alhamdulillah kalau begitu. Apakah Bapak/Ibu masih ingat bagaimana cara merawat A
supaya berkembang lebih baik lagi? Betul sekali. Bagus, Bapak/Ibu sudah mengingat
dengan baik. Apakah masih ada hal lain yang ingin Bapak/Ibu ketahui? Tidak. Kalau
begitu, Bapak/Ibu dapat mencoba beberapa cara yang belum Bapak/Ibu lakukan selama ini
dan pada pertemuan berikutnya ceritakan pada saya mengenai pengalaman Bapak/Ibu
dalam merawat bayi. Saya dapat kesini lagi minggu depan, Pak/ Bu. Adakah yang ingin
Bapak/Ibu ketahui lagi dan dapat kita diskusikan minggu depan? Kalau begitu, minggu
depan kita akan bicarakan tindakan yang Bapak/Ibu lakukan dan bagaimana
mempertahankannya. Baiklah, saya permisi dulu, Pak/Bu. Sampai jumpa.”
TERIMA KASIH
- SEMOGA BERMANFAAT -