DISUSUN OLEH :
ALFIN PRATAMA, S.Kep
190202040
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberi rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “Asuhan
Keperawatan Pada Keluarga Dengan Balita Pada Keluarga Tn. F di Lingkungan
IX, Kelurahan Gaharu Kec.Medan Timur” ini dapat terselesaikan.. Saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Keluarga membentuk unit dasar dari masyarakat kita, maka lembaga sosial
yang paling banyak memiliki efek-efek yang paling menonjol tehadap
anggotanya. Unit dasar ini memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap
perkembengan seorang individu yang dapat menetukan berhasil-tidaknya
kehidupan individu tersebut. Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan
dasar fisik, pribadi dan sosial. Keluarga harus berfungsi menjadi perantara
bagi tuntutan-tuntutan dan harapan-harapan dari semua individu yang ada
dalam unit tersebut. Sebuah keluarga diharapkan dapat bertanggungjawab
untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan dari orang tua dan anak-anak, ini
menjadi satu tugas yang sulit karena harus memprioritaskan kebutuhan
individu yang beraneka ragam pada saat tertentu. Di lain pihak, masyarakat
mengharapkan setiap anggotanya memenuhi kewajiban-kewajibannya dan
tuntutannya. Sebab itu keluarga harus menjadi perantara bagi kebutuhan dan
tuntutan dari anggota keluarganya dengan kebutuhan dan tuntutan dari
masyarakat.
Dalam suatu keluarga tentunya terdapat orang dewasa dan anak-anak. Di
dunia yang semakin modern ini, yang kita kenal dengan era post modern, ada
begitu banyak tantangan yang harus dihadapi oleh setiap individu dan
keluarga. Apalagi bicara soal kesehatan. Kesehatan sangat penting bagi
kelangsungan hidup keluarga, termasuk kesehatan anak-anak, terutama anak-
anak yang berusia 5 tahun ke bawah. Di usia ini anak-anak rentan dengan
sakit penyakit, karena itu orang tua perlu ekstra waspada dengan situasi dan
kondisi anak-anaknya.
Untuk itu pada kesempatan ini, akan dibahas mengenai asuhan keperawatan
keluarga dengan BALITA. Didalamnya juga dapat melibatkan perawat untuk
melaksanakan proses keperawatan, guna membantu dan membimbing
keluarga menjadi keluarga yang mandiri dalam mengatasi masalah-masalah
kesehatan berkaitan dengan anak yang berusia di bawah lima tahun
(BALITA).
1.2. Tujuan Penulisan
1. Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai teori/konsep
dasar mengenai keperawatan keluarga dengan Balita.
2. Untuk memaparkan kepada mahasiswa, tahap-tahap perkembangan
keluarga dengan Balita.
3. Untuk menjelaskan kepada mahasiswa bagaimana proses keperawatan
berperan dalam kehidupan keluarga dengan Balita.
4. Untuk memaparkan kepada mahasiswa, masalah-masalah kesehatan apa
saja yang sering muncul pada anak-anak di usia Toddler dan Pra Sekolah
(Balita).
5. Untuk menjelaskan kepada mahasiswa tentang bagaimana memberikan
bimbingan pada anak-anak di usia Toddler dan Pra Sekolah (Balita).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Landasan Teori
Pada usia Toddler dan prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan yang
menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan
emosional. Anak usia toddler dan prasekolah ini sedang dalam proses awal
pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku yang dulunya tidak ada, sekarang
muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yang rentan berbagai
penyakit yang akan mudah menyerang anak usia ini dan menimbulkan
masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang jika kondisi kesehatan
anak tidak ditangani secara baik oleh para praktisi kesehatan yang juga
usaha-usaha pencegahan adalah usaha yang tetap paling baik dilakukan.
Berkaitan dengan uraian diatas maka dalam makalah ini penulis menguraikan
beberapa masalah kesehatan yang banyak dijumpai pada anak usia ini serta
usaha pencegahan dan penanganannya terutama yang berkaitan dengan
tindakan keperawatan dan menyangkut satu masalah yang paling menonjol
sehingga muncul satu diagnosa keperawatan.
1. Konsep Dasar
Periode Eraly Childhood yaitu sejak umur 1 tahun sampai dengan 6 tahun
dibagi atas:
a. Toddler : umur 1 /sd 3 tahun
b. Preschool : umur 3 s/d 6 tahun
2. Perkembangan Fungsi Mental dan personality
a. Fase oral (0-1 tahun)
Positif
1) Memberikan kepuasan/kesenangan
2) Menghisap, menelan, memainkan bibir
3) Makan kenyang, tidur
Negatif
1) Mengigit, mengeluarkan air liur
2) Marah, menangis.
b. Fase anal (1-3 tahun)
Dengan tubuh memberi kepuasan berkisar sekitar anus
Positif :
- BAB/BAK dan senang melakukannya sendiri
Negatif :
- Anak akan menahan dan mempermainkannya
c. Fase phalic (3-6 tahun)
- Memegang genetalia
- Oedipus complex
Positif :
- Egosentris : sosial interaksi
- Mempertahankan keinginanya.
3. Perkembangan Psikosial (Ericson)
a. Percaya vs tidak percaya (0-1 tahun)
- Semua kebutuhan mutlak tergantung pada orang lain
- Rasa aman dan percaya mutlak pada lingkungan
b. Otonomi vs rasa malu-malu/ragu-ragu (1-3 tahun)
- Alat gerak dan rasa, telah matang
- Perkembangan otonomi berfokus pada peningkatan
kemampuanmengontrol tubuhnya, diri dan lingkungan.
- Menyadari bahwa ia dapat menggunakan kekuatannya untuk
bergerak dan membuat sesuatu sesuai dengan keinginannya.
c. Inisiatif vs rasa bersalah (3-6 tahun)
- Anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan
- Rasa inisiatif mulai menguasai anak
- Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas
- Kemampuan anak berbahasa meningkat
- Rasa kecewa dan bersalah.
4. Perkembangan Kongnitif (Piaget)
a. Sensori motorik (lahir – 2 tahun
- Menggunakan sistem pengindera, motorik dan benda-benda
untukmengenal lingkungan.
b. Pre operasional (2-7 tahun)
- Anak mampu menggunakan simbol kata-kata, mengingat masa
lalu,sekarang dan yang akan datang.
5. Pertumbuhan dan Perkembangan Usia Toddler
- Masa mengeksplorasi lingkungan
- Tugas tahap ini sukses membutuhkan trust pada saat bayi
danbimbingan orang tua.
6. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pra Sekolah (3-5 Tahun)
- Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan
semakin besar dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya.
- Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri : mandi,
makan,minum, mengosokgigi, BAB dan BAK, dll.
Manifestasi klinik :
Stadium kataralis
Batuk ringan pada
malam hari, anorexia,
Stadium spasmodik
Batuk bertambah
berat dan terjadi
paroximal berupa
batuk-batuk khas,
keringat, dilatasi
pembuluh darah leher
dan muka, muka
merah, sianosis.
Stadium konvalensi
Pada minggu ke-4
berat nya serangan
batuk berkurang nafsu
makan timbul kembali,
ronchi difus mulai
menghilang.
6. Parasitis intestinal 1. Piperazin sitrat Memberikan
Askariasis (antepar) penyuluhan pada
Agent 2. Hexilresorsinol orangtua penting-nya
Askaris lumbricoides. 3. Oleumkenopodii menjaga higienis dan
Sumber : 4. Santonin sanitasi lingkungan.
Faeces 5. Pirantel pamoat
Masa Inkubasi : (combantrin)
2-3 minggu 6. Papain (fellardon
Manifestasi Klinis :
Infeksi ringan,
asimptoma tik infeksi
berat, anorexia,
iritabilitas, ketakutan,
perut besar,
penurunan berat
badan, demam dan
kolik.
Infeksi parah;
gangguan usus, usus
buntu, perforasi usus
dengan peritonitis,
gangguan empedu,
paru dan pneumonitis.
Usia 24 – 36 Bulan
−Bicarakan pentingnya peniruan
pada anak dan perlunya
melibatkan anak dalam berbagai
aktifitas.
−Bicarakan tentang pendekatan
yang dilakukan untuk toilet
training dan harapan-harapan
yang realistik.
−Tekankan keunikan proses berfikir
pada toddler, terutama bahasa
yang digunakan, pemahaman yang
kurang tentang waktu dan
ketidakmampuan melihat peristiwa
dari perspektif orang lain.
−Tekankan untuk menanamkan
kedisiplinan secara kongkrit.
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1. Pengkajian
Hari/tanggal : Senin / 09 Desember 2019
Metode : Wawancara, observasi dan pemeriksan fisik
a. Data Keluarga
1. Identitas Keluarga :
a) Nama KK : Tn. F
b) Jenis Kelamin : Laki-laki
c) Umur : 48 tahun
d) Pendidikan : SD
e) Agama : Islam
f) Pekerjaan : Buruh pabrik
g) Alamat : Lingkungan IX
h) Suku/kebangsaan : Jawa
i) Jumlah anggota keluarga : 4 orang (Termasuk KK)
c. Tipe keluarga
Jenis keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear family) dimana dalam
keluarga terdiri ayah ibu dan anak-anak.
Genogram
Keterangan :
4. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga berjalan dengan baik, bila ada
permasalahan dimusyawarahkan.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga mau menerima keadaan dan berusaha tetap sehat. Anak
dan kepala keluarga serta famili yang lain sangat mendukung.
c. Struktur Peran
Setiap anggota keluarga telah menjalankan peran masing-masing
dengan baik. Ayah sebagi pencari nafkah utama dan ibu memelihara
anak-anak di rumah.
d. Struktur nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn. L menerapkan nilai-nilai ajaran agama islam dalam
keluarganya. Kedua orang tua sudah melaksanakan ibadah sholat
wajib lima waktu. Aturan dalam keluarga berlaku sesuai dengan
nilai-nilai ajaran agama islam seperti menghormati orang tua dan
betutur kata ramah dan sopan santun yang baik.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif dan Coping
Keluarga Tn. L berjalan harmonis, begitu juga hubungan dengan
orang tua dan anak-anaknya serta anggota keluarga yang lain
berjalan harmonis. Ny. A sangat menyayangi kedua anaknya.
b. Fungsi sosialisasi.
Keluarga aktif mengikuti kegiatan masyarakat disekitarnya seperti
pengajian, kerja bakti, dan arisan ibu-ibu. Namun karena sibuk
bekerja sebagai tukang jahit dirumah Tn. L kurang aktif dalam
bersosialisasi dengan masyarakat.
c. Fungsi reproduksi.
Keluarga Tn. L masih dalam masa reproduksi aktif, Ibu A tidak saat
ini tidak menggunakan alat kontrasepsi. Ibu A Mengatakan jarang
membicarakan masalah reproduksi dalam keluarganya.
d. Fungsi Ekonomi
Ny. A Mengatakan secara ekonomi pendapatan keluarganya kurang
mencukupi kebutuan keluarga sehari-hari karena kebutuahan
keluaraga Tn. L semakin meningkat. Terutama untuk memenuhi
kebutuhan gizi keluarga terutama pada anak bayinya yang
membutuhkan gizi yang cukup seperti susu untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Kebiasaan konsumsi makanan sehari hari: Nasi,
tahu, tempe, sayur, telur. Frekuensi makan 2 x dalam sehari.
e. Fungsi perawatan keluarga
- Mengenal masalah kesehatan
Keluarga belum mengerti bahwa kekurangan BB pada anak
merupakan masalah kesehatan.
- Mengambil keputusan
Keluarga sudah memeriksakan/menimbangakan BB anak ke
Posyandu
- Merawat anggota keluarga
Keluarga belum mampu merawat anaknya dengan gizi
kurang karena belum tahu tentang perawatan anak dengan gizi
kurang. Ibu A mengatakan tidak mengetahui cara memodifikasi
makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.
- Memelihara dan modivikasi lingkungan
Keluarga sudah mampu memelihara lingkungan, nampak dari
lingkungan disekitar rumah bersih
- Menggunakan fasilitas keehatan
Keluarga sudah dapat menggunakan fasilitas kesehatan dengan
baik, bila ada anggota keluarga yang sakit maka dibawa berobat
ke Puskesmas.
6. Stres dan Koping Keluarga
a. Stresor jangka pendek
Ny. A. Mengatakan masalah yang dihadapi sekarang ASI tidak lagi
keluar sehingga anaknya sering rewel dan juga kurang nafsu makan
dan Ibu Sr. Hanya memberikan susu jika persediaan masih ada.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga menganggap masalah pada anaknya adalah hal yang biasa
pada anak-anak.
c. Strategi koping yang digunakan
Tn. L apabilah ada masalah cendrung diam dan diselesaikan sendiri.
Ibu S sering marah jika ada masalah dalam keluarga dan ingin untuk
diselesaikan bersama.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Jika marah bapaknya mempunyai kebiasan merokok yang
berlebihan.
Ketidaktahuan keluarga
dalam merawat anggota
keluarga yang berusia balita
TOTAL SKORE 3
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Cara penanggulangan
bayi dan balita dengan
gizi kurang :
1. Ibu tidak hamil lagi 1. Kaji pengetahuan
atau mengatur jarak keluarga tentang
kelahiran anak (minimal penggunaan bubur tempe
3 tahun) sebagai nutrisi bagi anak
2. Mengusahakan 2. Beri pendidikan
semaksimal mungkin kesehatan tentang
anak menerima ASI pengertian, manfaat bubur
selama 2 tahun tempe tinggi kalori bagi
3. Pemberian ASI secara keluarga
eksklusif pada bayi baru3. Berikan penjelasan
lahir sampai berusia 6 tentang bahan dan cara
bulan membuat membuat bubur
4. Bagi mulai disapih tempe tinggi kalori
setelah berusia 6 bulan 4. Demonstrasikan
dan diberikan PASI bersama keluarga cara
5. Berika makanan yang membuat bubur tempe
padat zat gizi tinggi kalori
6. Pengawasan
pertumbuhan dan
perkembangan dengan
menggunakan KMS
7. Imunisasi
a. Memperbaiki gizi
b. Menaikkan berat
badan
c. Menaikkan kadar
hemoglobin
d. Meningkatkan
kekebalan
e. Obat diare
2 Risiko gangguan Setelah dilakukan1. Setelah dilakukan Respon verbal Pertumbuhan anak 1. Kaji ulang pengetahuan
tumbuh tindakan selama tindakan keperawatan adalah perubahan ukuran keluarga akan pemahaman
kembang pada 2 minggu resko selama 2x30 menit, anak dari kecil menjadi tentang pertumbuhan dan
anggota keluarga gangguan keluarga dapat besar perkembangan anak
Tn. L khususnya tumbuh kembang mengetahui 2. Beri penjelasan tentang
An. F menjadi tidak ada pengertian Perkembangan anak pengertian pertumbuhan
berhubungan pertumbuhan dan adalah perubahan dan perkembangan anak
dengan perkembangan anak, kemampuan dari serta empat bidang
ketidaktahuan serta empat bidang kemampuan terbatas kemampuan
keluarga dalam yang perlu dipantau waktu lahir menjadi perkembangan yang dapat
merawat anggota dan dirangsang kemampuan yang kaya dipantau dan dirangsang
keluarga yang seperti berjalan, 3. Beri penjelasan tentang
masih balita tersenyum, berbicara, dll. perkembangan anak usia
12-18 bulan
Empat bidang 4. Diskusikan dengan
kemampuan keluarga tentang
2. Setelah dilakukan perkembangan yang stimulasi/rangsangan yang
tindakan keperawatan Respon verbal dipantau dan dirangsang dapat diberikan pada anak
selama 3x30 menit, Respon afektif adalah : usia 12-18 bulan
ibu dapat menjelaskan Respon 1. kemampuan gerak 5. Motivasi keluarga untuk
tentang tahap psikomotor kasar (GK) menyebutkan kembali
perkembangan anak 2. kemampuan gerak penjelasan yang telah
dan mengidentifikasi halus (GH) diberikan
tehnik rangsangan 3. kemampuan berbicara,6. Motivasi keluarga untuk
yang harus dilakukan bahasa dan kecerdasan melakukan stimulasi
khususnya pada aak (BBK) kepada anaknya secara
usia 12-18 bulan 4. kemampuan bergaul kontinyu
dan mandiri (BM)
Tahap perkembangan
anak usia 12-18 bulan :
1. Berjalan sendiri
tidakjatuh
2. Mengambil benda
kecil dengan ibu jari dan
telunjuk
3. Mengungkapkan
keinginan secara
sederhana
4. Minum sendiri dari
gelas tidak tumpah
Stimulasi / rangsangan
yang dapat diberikan
pada anak usia 12 – 18
bulan:
1. GK : melatih anak
naik turun tangga
2. GH : bermain dengan
anak melempar dan
menangkap bola besar
kemudian kecil
3. BBK : melatih anak
menunjuk dan
menyebutkan nama-nama
bagian tubuh
4. BM : memberi
kesempatan pada anak
untuk melepas pakaian
sendiri
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah di atas, maka kami dapat menarik
kesimpulan bahwa Keluarga merupakan unit dasar dalam masyarakat. Setiap
keluarganya tentunya pernah mengalami atau memiliki anak dengan usia
BALITA. Masa Balita ini terbagi atas dua masa yaitu Toddler dan Pra
Sekolah. Sehingga masing-masing memiliki fase bimbingan yang berbeda.
Pada masa ini anak mengalami peningkatan dan kemajuan yang
menakjubkan. Keluarga dengan Balita memiliki dua tahap perkembangan
yaitu tahap keluarga dengan Childbearing dan tahap keluarga dengan anak
pra sekolah. Dalam perkembangan keluarga ini ada beberapa tugas dan
masalah yang harus dihadapi oleh keluarga termasuk anak yang
bersangkutan. Sehubungan dengan itu, keluarga perlu diperlengkapi dengan
proses keperawatan/asuhan keperawatan keluarga dengan Balita.
B. Saran
Keluarga dengan Balita, seperti yang sudah dibicarakan di atas,
banyak diperhadapkan dengan masalah. Oleh karena itu, sebaiknya keluarga
harus memperhatikan dengan benar setiap asuhan perawatan yang diberikan
baik terhadap keluarga maupun pada anak. Dengan begitu keluarga dapat
melaksanakan pola asuhan keluarga dengan Balita secara mandiri. Untuk itu
tidak lepas pula bimbingan dari tenaga kesehatan, terutama perawat.
DAFTAR PUSTAKA
http://ners.unair.ac.id/materikuliah/ASKEP%20KELUARGA
%20DENGAN%20BALITA.pdf
http://umitrastikes.blogspot.com/2010/04/asuhan-keperawatan-keluarga-
dengan-anak.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3587/1/keperawatan-siti
%20zahara.pdf