Anda di halaman 1dari 49

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PERKEMBANGAN DENGAN

BALITA PADA KELUARGA TN. F DI LINGKUNGAN IX


KELURAHAN GAHARU KEC. MEDAN TIMUR

DISUSUN OLEH :
ALFIN PRATAMA, S.Kep
190202040

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberi rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “Asuhan
Keperawatan Pada Keluarga Dengan Balita Pada Keluarga Tn. F di Lingkungan
IX, Kelurahan Gaharu Kec.Medan Timur” ini dapat terselesaikan.. Saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan, 9 Desember 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Keluarga membentuk unit dasar dari masyarakat kita, maka lembaga sosial
yang paling banyak memiliki efek-efek yang paling menonjol tehadap
anggotanya. Unit dasar ini memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap
perkembengan seorang individu yang dapat menetukan berhasil-tidaknya
kehidupan individu tersebut. Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan
dasar fisik, pribadi dan sosial. Keluarga harus berfungsi menjadi perantara
bagi tuntutan-tuntutan dan harapan-harapan dari semua individu yang ada
dalam unit tersebut. Sebuah keluarga diharapkan dapat bertanggungjawab
untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan dari orang tua dan anak-anak, ini
menjadi satu tugas yang sulit karena harus memprioritaskan kebutuhan
individu yang beraneka ragam pada saat tertentu. Di lain pihak, masyarakat
mengharapkan setiap anggotanya memenuhi kewajiban-kewajibannya dan
tuntutannya. Sebab itu keluarga harus menjadi perantara bagi kebutuhan dan
tuntutan dari anggota keluarganya dengan kebutuhan dan tuntutan dari
masyarakat.
Dalam suatu keluarga tentunya terdapat orang dewasa dan anak-anak. Di
dunia yang semakin modern ini, yang kita kenal dengan era post modern, ada
begitu banyak tantangan yang harus dihadapi oleh setiap individu dan
keluarga. Apalagi bicara soal kesehatan. Kesehatan sangat penting bagi
kelangsungan hidup keluarga, termasuk kesehatan anak-anak, terutama anak-
anak yang berusia 5 tahun ke bawah. Di usia ini anak-anak rentan dengan
sakit penyakit, karena itu orang tua perlu ekstra waspada dengan situasi dan
kondisi anak-anaknya.
Untuk itu pada kesempatan ini, akan dibahas mengenai asuhan keperawatan
keluarga dengan BALITA. Didalamnya juga dapat melibatkan perawat untuk
melaksanakan proses keperawatan, guna membantu dan membimbing
keluarga menjadi keluarga yang mandiri dalam mengatasi masalah-masalah
kesehatan berkaitan dengan anak yang berusia di bawah lima tahun
(BALITA).
1.2. Tujuan Penulisan
1.   Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai teori/konsep
dasar mengenai keperawatan keluarga dengan Balita.
2.   Untuk memaparkan kepada mahasiswa, tahap-tahap perkembangan
keluarga dengan Balita.
3.   Untuk menjelaskan kepada mahasiswa bagaimana proses keperawatan
berperan dalam kehidupan keluarga dengan Balita.
4.    Untuk memaparkan kepada mahasiswa, masalah-masalah kesehatan apa
saja yang sering muncul pada anak-anak di usia Toddler dan Pra Sekolah
(Balita).
5.    Untuk menjelaskan kepada mahasiswa tentang bagaimana memberikan
bimbingan pada anak-anak di usia Toddler dan Pra Sekolah (Balita).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Landasan Teori
Pada usia Toddler dan prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan yang
menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan
emosional. Anak usia toddler dan prasekolah ini sedang dalam proses awal
pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku yang dulunya tidak ada, sekarang
muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yang rentan berbagai
penyakit yang akan mudah menyerang anak usia ini dan menimbulkan
masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang jika kondisi kesehatan
anak tidak ditangani secara baik oleh para praktisi kesehatan yang juga
usaha-usaha pencegahan adalah usaha yang tetap paling baik dilakukan.
Berkaitan dengan uraian diatas maka dalam makalah ini penulis menguraikan
beberapa masalah kesehatan yang banyak dijumpai pada anak usia ini serta
usaha pencegahan dan penanganannya terutama yang berkaitan dengan
tindakan keperawatan dan menyangkut satu masalah yang paling menonjol
sehingga muncul satu diagnosa keperawatan.
1. Konsep Dasar
Periode Eraly Childhood yaitu sejak umur 1 tahun sampai dengan 6 tahun
dibagi atas: 
a. Toddler : umur 1 /sd 3 tahun   
b. Preschool : umur 3 s/d 6 tahun
2. Perkembangan Fungsi Mental dan personality
a. Fase oral (0-1 tahun)
Positif
1) Memberikan kepuasan/kesenangan
2) Menghisap, menelan, memainkan bibir
3) Makan kenyang, tidur
Negatif
1) Mengigit, mengeluarkan air liur
2) Marah, menangis.
b. Fase anal (1-3 tahun)
Dengan tubuh memberi kepuasan berkisar sekitar anus
Positif :
- BAB/BAK dan senang melakukannya sendiri

Negatif :
- Anak akan menahan dan mempermainkannya
c. Fase phalic (3-6 tahun)
- Memegang genetalia
- Oedipus complex
Positif :
- Egosentris : sosial interaksi
- Mempertahankan keinginanya.
3. Perkembangan Psikosial (Ericson)
a. Percaya vs tidak percaya (0-1 tahun)
- Semua kebutuhan mutlak tergantung pada orang lain
- Rasa aman dan percaya mutlak pada lingkungan
b. Otonomi vs rasa malu-malu/ragu-ragu (1-3 tahun)
- Alat gerak dan rasa, telah matang
- Perkembangan otonomi berfokus pada peningkatan
kemampuanmengontrol tubuhnya, diri dan lingkungan.
- Menyadari bahwa ia dapat menggunakan kekuatannya untuk
bergerak dan membuat sesuatu sesuai dengan keinginannya.
c. Inisiatif vs rasa bersalah (3-6 tahun)
- Anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan
- Rasa inisiatif mulai menguasai anak
- Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas
- Kemampuan anak berbahasa meningkat
- Rasa kecewa dan bersalah.
4. Perkembangan Kongnitif (Piaget)
a. Sensori motorik (lahir – 2 tahun
- Menggunakan sistem pengindera, motorik dan benda-benda
untukmengenal lingkungan.
b. Pre operasional (2-7 tahun)
- Anak mampu menggunakan simbol kata-kata, mengingat masa
lalu,sekarang dan yang akan datang.
5. Pertumbuhan dan Perkembangan Usia Toddler
- Masa mengeksplorasi lingkungan
- Tugas tahap ini sukses membutuhkan trust pada saat bayi
danbimbingan orang tua.
6. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pra Sekolah (3-5 Tahun)
- Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan
semakin besar dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya.
- Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri : mandi,
makan,minum, mengosokgigi, BAB dan BAK, dll.

2.2. Tahap perkembangan keluarga dengan BALITA


1.    Tahap Keluarga dengan Childbearing/melahirkan:
• Dimulai dengan kelahiran s/d umur 30 bln
• Orang tua menjalankan peran baru
• Peran ini awalnya sulit karena :
- Perasaan ketidakadekuatan menjadi orang tua baru
-   Kurangnya bantuan dari keluarga
-     Nasehat yang menimbulkan konflik
-    Tidur kurang karena anak rewel
Faktor yang menyulitkan (Bradt 1988) :
• Banyaknya wanita yang bekerja
• Naiknya angka perceraian dan masalah perkawinan
• Penggunaan alat kontrasepsi dan aborsi yang sudah lazim
• Meningkatnya biaya perawatan anak
Masalah yang sering terjadi :
• Kesulitan dalam perawatan anak
• Suami merasa diabaikan
• Terdapat peningkatan perselisihan
• Interupsi dalam jadwal yang terus menerus
• Kehidupan sosial dan seksual terganggu
Tugas perkembangan keluarga dengan tahap Childbearing/ melahirkan :
• Membentuk keluarga muda yang bahagia
• Penyesuaian tugas baru
• Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
• Memperluas persahabatan dengan keluarga besar/teman
• Mendidik anak berdasar agama
Masalah kesehatan pada keluarga dengan Childbearing :
• Perawatan bayi yang baik
• Imunisasi
• KB
• Penyakit infeksi
• Masalah transisi pada orangtua
• Sibling rivalry
• Tempertantrum
• Negativisme
• Tumbuh kembang
2.   Tahap Keluarga dengan Anak Pra Sekolah
 Anak I berumur 2,5 th s/d 5 th
 Keluarga menjadi majemuk
  Kesibukan orangtua meningkat
  Kelompok bermain sangat membantu dalam perkembangan anak
Tumbuh Kembang Balita
 Toddler (1-3)
 Biologis ( ↑ BB, TB)
 Motorik (berjalan, lari,memegang benda)
 Psikososial : otonomi vs ragu – ragu negativism dari otonomi →
tempertantrum, Sibling
 Kognitif : prekonseptual, egosentris
 Psikoseksual : fase anal; toilet training
 Sosial : bermain, ↑ sosialisasi
Pra sekolah (3 – 5 tahun)
• Biologis : pertumbuhan fisik lambat
• Motorik : menulis, memakai/melepas baju
• Psikososial : Inisiatif vs rasa bersalah bereksperimen, sosialisasi >
luas, meniru
• Kognitif : prekonseptual, intuitive
• Psikoseksual : oedipal, elektra kompleks
• Sosial : berdiskusi dengan orangtua
Tugas perkembangan keluarga tahap  Keluarga dengan Anak Pra
Sekolah :
• Memenuhi kebutuhan anggota keluarga
• Membantu anak untuk sosialisasi
• Beradaptasi dengan anak ke 2
• Pembagian waktu untuk individu, pasangan, keluarga
• Pembagian tanggungjawab anggota keluarga
• Merencanakan kegiatan untuk stimulasi tumbang anak
Masalah kesehatan pada keluarga dengan anak pra sekolah :
• Masalah kesehatan fisik pada anak ; sakit, jatuh
• Kes psikososial : hubungan perkawinan
• Persaingan kakak – adik
• Masalah komunikasi keluarga
• Masalah pengasuhan anak,

2.3. Proses Keperawatan Keluarga Dengan Balita


2.3.1. Pengkajian
a.    Pengkajian pada keluarga :
-          Identitas : nama KK, alamat, pekerjaan
-          Riwayat dan tahap perkembangan
-          Lingkungan : rumah, lingkungan, sistem sosial
-          Struktur keluarga : komunikasi, peran anggota
-          Fungsi Keluarga
-          Penyebab masalah keluarga dan koping
-          Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
b.   Pengkajian pada balita:
-          Identitas anak
-          Riwayat kehamilan, persalinan
-          Riwayat kesehatan bayi
-          Pertumbuhan dan perkembangan
-          Pemeriksaan fisik
-          Berapa lama waktu bersama orangtua
-          Siapa pengasuh anak

2.3.2. Diagnosa Keperawatan


1. Perubahan hubungan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anak yang sakit berat.
2. Hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang terjadi pada
anak.
3. Meningkatnya kemandirian anak.
4. Pemeliharaan kesehatan yang optimal.
5. Hubungan keluarga yang harmonis.
2.3.3. Intervensi
1. Diskusikan tentang tugas keluarga
2. Diskusikan penyebab ketidakharmonisan
3. Identifikasi sumber dukungan yang ada
4. Ajarkan cara merawat anak
5. Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka
6. Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga
2.3.4. Masalah-Masalah Kesehatan Yang Timbul Pada Anak Usia Toddler
dan Pre-School (BALITA)

N MASALAH / MANAJEMEN PERTIMBANGAN


o PENYAKIT TERAUPETIK KEPERAWATAN
DAN KOMPLIKASI
1. Diare Komplikasi : ➣ Memberikan
(Gastroenterologi) ➣ Dehidrasi cairan
agen pembuka : ➣ Renjatan ➣ Diatelik
Bakteri dan virus. hipovelemik (pemberian
Sumber : ➣ Hypocalanta makanan)
Makanan basi, ➣ Intoleransi laktosa
beracun, alergi sekunder
terhadap makanan ➣ Kejang
Masa Inkubasi : ➣ Malnutrisi energi
Bayi : BAB ≥3x / 24 protein.
jam Obat:
Anak : BAB ≥3x / 24 ➣ Anti sekresi
jam ➣ Anti spasmolitik
Manifestasi Klinis : ➣ Pengeras tinja
Bayi dan anak menjadi ➣ Anti biotika
cenggeng, gelisah,
suhu tubuh meninggi
cair dan mungkin
disertai dengan lendir
atau darah.
2. Variacela (cacar air) Kekhususan : ➣ Lakukan isolasi
Agen pembawa : Biasanya tidak ada, ketat dirumah
Variacell Zooster agent sakit.
Sumber : anti viral (ocyclovir) ➣ Isolasi anak
Sekresi primer saluran untuk dirumah sampai
pernafasan dan organ resiko tinggi anak vesikel mengering
terinfeksi, pada terinfeksi, Varicella (biasanya 1
tingkatan lesi kulit Zooster immunoglobin mingus etelah
yang lebih rendah. (VZIG) setelah terinfeksi) dan
Transmisi : pembukaan isolasi anak yang
Kontak langsung pada anak yang beresiko tinggi
terkonta minasi oleh beresiko terinfeksi.
objek penular an. tinggi. ➣ Beri perawatan
Masa Inkubasi : Obat : kulit; mandi dan
2 – 3 minggu Diphenhidramin berganti pakaian
biasanya hydrokhlorida atau anti setiap hari, beri
13- 17 hari. histamin untuk olesan lotion;
Masa Penularan : menghilangkan gatak ; calamine; potong
Biasanya 1 hari perawat an kulit untuk dan bersihkan
setelah erupsi lesi mencegah infeksi kuku.
(masa awal) sampai 6 bakteri ➣ Mengurangi
hari setelah banyak kedua. gatalgatal.
muncul vesikel ketika Komplikasi : ➣ Hindari mengupas
kerak kulit terbentuk. ➣ Infeksi pada tahap kulit kerak yang
Manifestasi Klinis : kedua (bisu, selulitis, menggosok dan
Tahap Awal : pneumoni,sepsis). membuat iritasi.
Demam ringan, ➣ Enchepalitis
malaise, anorexia, ➣ Varicella Pneumoni
pertama kali 24 jam, ➣ Peredaran Varicella
ruam dan gatal sekali, (perdarahan kecil pada
mulai muncul makula, vesikel dan ptekia pada
dengan cepat kulit).
berkembang menjadi ➣ Kronik atau
papula dan menjadi transsient
vesikel (dikelilingi oleh trombositopenia.
dasar eritematosus
menjadi
gelembung,mudah
pecah dan membentuk
(kerak). Ketiga
tahapan (Papula,
vesikel dan kerak
kulit) hadir dalam
tingkatan berbeda
dalam waktu yang
sama.
Distribusi :
Sentrifetal, menyebar
ke wajah dan tubuh
tapi jarang pada
tungkai dan lengan.
Gejala :
Elevasi suhu dari
limfade nopaty, iritasi
dari gatal-gatal.
3. Difhteria ➣ Antitoksin (biasanya ➣ Lakukan isolasi
Manifestasi Klinis : melalui intravena ketat di rumah
Bervariasi menurut diawali dengan test sakit.
lokasi anatomi kulit dan konjungtiva ➣ Berpartisipasi
Pseudomembran. untuk me ngetes pada test
Nasal : sensitifitas terhadap sensitifitas; beri
Menyerupai flu, nasal serum. epineprin jika
mengeluarkan serosan ➣ Antibiotik ada.
guineous mukous (penisillin ➣ Beri antibiotik,
purulent tanpa atau erythromycin. amati tandatanda
gejalagejala ➣ Bedrest total sensiti fitas
pokok: tampak (pencegahan terhadap peni
seperti epistaksis. miokarditis) silin.
Tonsilar / ➣ Tracheostomy untuk ➣ Gunakan suction
pharyingeal : penghambatan jalan jika perlu
Malaise, anorexia, udara. ➣ Beri perawatan
tenggo rokan sakit, ➣ Perawatan carrier komplit untuk
sedikit demam, pulse dan memproleh
meningkat dari yang kontak terhadap orang bedrest.
diharapkan selama 24 yang terinfeksi. ➣ Atur kelembaban
jam, membran Komplikasi : untuk pencairan
melembut, putih atau Miokarditis (minggu optimum sekresi.
abu-abu; timbulnya kedua) Neuritis. ➣ Amati respirasi
limfadenitis jika untuk tanda-tanda
penyakitnya parah penghambatan.
timbul toximea, septik
syok, dan meninggal
dalam 6-10 hari.
Lharyngeal :
Demam : serak,
batuk, tanpa ada
tanda awal, potensial
penghambatan jalan
udara, gelisah,
cyanosis, retraksi
dyspniec.

4. Rubeola (campak) Tidak ada perawatan ➣ Yakinkan


Agent pembawa : lain orangtua bahwa
Virus yang perlu kecuali vesikel-vesi kel
Sumber : antipiretik untuk adalah suatu
Sekresi saluran nafas, demam proses penyakit
darah dan urine dari dan analgesik untuk yang alami pada
orang yang terinfeksi. nyeri. anak-anak yang
Transmisi : Komplikasi : terinfeksi.
Kontak langsung Jarang terjadi (arthtritis, ➣ Gunakan
dengan orang yang enchepalitis, atau sentuhan lembut
terinfeksi. purpura); jika diperlukan.
Masa inkubasi : penyakitpenyakit ➣ Jauhkan anak dari
10 – 20 hari. menular yang wanita hamil.
Periode penularan : sering dijumpai pada
Dari 4- 5 hari setelah masa
ruam-ruam muncul anak-anak; bahaya
tetapi terutama terbesar adalah efek
selama tahapan awal teratogenik pada janin.
(catharal).
Manifestasi klinis :
Fase prodromal :
Tidak dijumpai pada
anak-anak, namun
dijumpai pada orang
remaja dan dewasa
yang ditandai dengan
demam ringan, sakit
kepala, malaise,
anorexia,
konjungtivitis ringan,
coryza, sakit
kerongkongan, batuk
dan limfadenopaty.
Paling sedikit 1-5 hari,
menghilang 1 hari
setelah terjadinya
ruam.
Ruam :
Pertama kali muncul di
wajah dan dengan
segera menyebar
keleher, lengan batang
tubuh dan kaki.
Diakhiri hari pertama
ditutupi dengan
bercak- bercak
kemerahan makulo
pupalar, biasanya
hilang pada hari
ketiga.
Tanda dan gejala :
Demam ringan yang
muncul kadangkadang,
sakit kepala,
malaise dan
limfadenopaty.
5. Pertusis Pemberian antibiotik - Anjurkan untuk
Agent : Eythromycin, bedrest
Bordettela pertusis ampisillin, - Berikan kompres
Sumber : kotrimaxazol, panas dan dingin.
Masuknya dari saluran khloramfenikol, - Berikan diit
pernafasan dari expextoransia dan makanan cair dan
seseorang mukolitik, codein lunak
yang terinfeksi. diberikan
Penularan : bila terdapat batuk yang
Kontak langsung dan hebat sekali.
droplet. Luminal.
Masa inkubasi : Komplikasi :
5-21 hari biasanya Otitis media, bronkitis,
10hari. bronkop neumonia,
Perkembangan : ateletaksis, emfise ma,
Yang paling besar muntah-muntah berat,
selama catharal emasiasi, prolapsus
(radang selaput lendir) rectum, kongesti dan
sebelum munculnya edema otak.
(kambuhnya kembali
dan menghilang pada
minggu ke 4 setelah
munculnya kembali
gejala penyakit).

Manifestasi klinik :
Stadium kataralis
Batuk ringan pada
malam hari, anorexia,
Stadium spasmodik
Batuk bertambah
berat dan terjadi
paroximal berupa
batuk-batuk khas,
keringat, dilatasi
pembuluh darah leher
dan muka, muka
merah, sianosis.
Stadium konvalensi
Pada minggu ke-4
berat nya serangan
batuk berkurang nafsu
makan timbul kembali,
ronchi difus mulai
menghilang.
6. Parasitis intestinal 1. Piperazin sitrat Memberikan
Askariasis (antepar) penyuluhan pada
Agent 2. Hexilresorsinol orangtua penting-nya
Askaris lumbricoides. 3. Oleumkenopodii menjaga higienis dan
Sumber : 4. Santonin sanitasi lingkungan.
Faeces 5. Pirantel pamoat
Masa Inkubasi : (combantrin)
2-3 minggu 6. Papain (fellardon
Manifestasi Klinis :
Infeksi ringan,
asimptoma tik infeksi
berat, anorexia,
iritabilitas, ketakutan,
perut besar,
penurunan berat
badan, demam dan
kolik.
Infeksi parah;
gangguan usus, usus
buntu, perforasi usus
dengan peritonitis,
gangguan empedu,
paru dan pneumonitis.

2.3.4. Bimbingan Selama Fase Toddler dan Pre School (BALITA)

BIMBINGAN SELAMA FASE BIMBINGAN SELAMA FASE


TODDLER PRE- SCHOOL
        Usia 12 – 18 Bulan                        Usia 3 Tahun
−Persiapkan ortu adanya perubahan −Persiapkan orang tua untuk
tingkah laku pada masa toddler, peningkatan ketertarikan anak
terutama negativisme dan dalam hubungan yang lebih luas.
ritualisme. −Anjurkan untuk mendaftarkan
−Hitung kalori makanan yang biasa anak ke TK.
diberikan pada anak dan −Tekankan tentang pentingnya
berangsur-angsur hentikan pengaturan waktu,
makanan dari botol dan tingkatkan −Anjurkan orangtua untuk
makanan dalam bentuk yang menawarkan pilihan-pilihan ketika
padat. anak sedang ragu/bimbang.
−Kaji pola tidur dan kebiasaan −Perubahan pada usia 3 ½ tahun :
sebelum tidur, botol/dot adalah anak akan menjadi kurang
penyebab utama carries pada gigi koordinasi (antatorik dan emosi),
anak. gelisah dan menunjukkan
−Apakah ada penundaan pada waktu perubahan tingkah laku seperti bicara
tidur. gagap.
−Persiapkan orangtua tentang −Orang tua harus memberikan
kemungki nan bahaya dalam perhatian yang extra sebagai
rumah seperti keracunan atau refleksi dari kegelisahan emosi
terjatuh. anak dan rasa takut anak
−Tekankan tentang pentingnya kehilangan kasih sayang orang
orang tua saling berkomunikasi tua.
(briefing). −Ingatkan orang tua tentang
−Bicarakan mengenai permainanpermai keseimbangan yang telah dicapai
nan baru yang dapat pada usia 3 tahun akan berubah
digunakan untuk meningkatkan menjadi tingkah laku yang agresif
kemampuan motorik, bahasa, pada usia 4 tahun.
kognitif dan sosial. −Antisipasi tentang adanya
−Tekankan perlunya untuk perubahan nafsu makan, seleksi
memeriksakan gigi anak, makanan anak.
bagaimana tipe gigi, kebersihan −Tekankan tentang perlunya
gigi, kebiasaan makan yang perlindungan dan pendidikan
mendukung terjadinya carries pada untuk mencegah cedera.
gigi.
−Tekankan tentang pentingnya Usia 4 Tahun
mengkonsumsi suplemen yang −Persiapakan pada tingkah laku
mengandung fluorida. anak yang lebih agresif, termasuk
Usia 18 – 24 Bulan aktivitas motorik dan penggunaan
−Tekankan tentang pentingnya bahasa-bahasa yang
teman sebaya dalam bermain. mengejutkan.
−Persiapkan untuk datangnya adik −Bersikap menentang terhadap
baru (sibling), tekankan tentang orangtua
pentingnya menyiapkan anak −Explorasi perasaan ortu
untuk pengalaman baru. berkenaan dengan tingkah laku
−Bicarakan tentang berbagai anak.
metode untuk mendisiplinan anak, −Masukkan anak ke TK
keefektifan metode tersebut dan −Persiapan untuk peningkatan
eksplorasi keadaan orangtua keinginan tahuan anak tentang
tentang negatisme pada anak; sex.
tekankan bahwa negatifisme −Tekankan tentang pentingnya
merupakan aspek penting dalam menanamkan disiplin pada anak.
pengembangan diri dan −Anjurkan untuk belajar berenang
kemandirian anak. jika belum dilakukan pada usia
−Bicarakan tentang tanda-tanda sebelumnya.
kesiapan anak utnuk melakukan −Adanya mimpi buruk; beritahu
toliet training, tekankan tentang orangtua bahwa anak, sering anak
pentingnya menunggu kesiapan terbangun karena adanya mimpi
fisik dan piskologis anak, bicarakan yang menakutkan.
tentang kemungkinan timbulnya −Tenangkan Ibu, bahwa masa yang
rasa takut anak, seperti terhadap tenang pada anak dimulai pada
gelap dan suara-suara tertentu. usia 5 tahun.
−Kaji kemampuan anak untuk
berpisah dengan orangtua dan
kemampuan menghadapi situasi
yang tidak familiar dengannya. Usia 5 Tahun
−Beri kesempatan pada orantua −Masa tenang pada usia 5 tahun
untuk mengucapkan perasaannya, −Siapkan anak untuk memasuki
keletihan, frustasi dan kemarahannya. lingkungan sekolah.
−Pastikan kelengkapan immunisasi
sebelum memasuki sekolah.

Usia 24 – 36 Bulan
−Bicarakan pentingnya peniruan
pada anak dan perlunya
melibatkan anak dalam berbagai
aktifitas.
−Bicarakan tentang pendekatan
yang dilakukan untuk toilet
training dan harapan-harapan
yang realistik.
−Tekankan keunikan proses berfikir
pada toddler, terutama bahasa
yang digunakan, pemahaman yang
kurang tentang waktu dan
ketidakmampuan melihat peristiwa
dari perspektif orang lain.
−Tekankan untuk menanamkan
kedisiplinan secara kongkrit.
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1. Pengkajian
Hari/tanggal    : Senin / 09 Desember 2019
Metode           : Wawancara, observasi dan pemeriksan fisik
a. Data Keluarga
1. Identitas Keluarga :
a) Nama KK                    : Tn. F
b) Jenis Kelamin              : Laki-laki
c) Umur                           : 48 tahun
d) Pendidikan                  : SD
e) Agama                         : Islam
f) Pekerjaan                     : Buruh pabrik
g) Alamat                        : Lingkungan IX
h) Suku/kebangsaan        : Jawa
i) Jumlah anggota keluarga       : 4 orang (Termasuk KK)

b. Susunan Anggota keluarga


No Nama Umur JK Hub dg  KK Pddkan Pekerjaan Ket
1 Ny.A 29 th Pr Isteri SD IRT Sehat
2 An.S 6 thn Pr Anak I - - Sehat
3 An. F 4 thn Pr Anak II - - BGM

c. Tipe keluarga
Jenis keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear family) dimana dalam
keluarga terdiri ayah ibu dan anak-anak.
Genogram
 

 Keterangan :

                             : Perempuan                                        :  An.F


                                        : Laki-laki                          
         
d. Suku Bangsa dan Agama
Keluarga Tn. F semuanya suku Sunda, semua anggota keluarga beragama
Islam.
e. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan Tn. F  rata-rata perbulan Rp. 500.000-Rp. 600.000. Tn.F
bekerja sebagai buruh pabrik. Secara umum penghasilan keluarga Tn. F
dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup (sandang) sehari-hari.
f. Aktifitas Rekreasi
Keluarga tidak mempunyai jadwal rekreasi yang teratur, karena Tn. F
sibuk bekerja dari pagi hingga sore hari. Aktivitas rekreasi keluarga
dirumah seperti berkumpul bersama dengan anggota keluarga sambil
nonton Tv ataupun makan bersama.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn.F saat ini masuk pada tahap perkembangan keluarga
dengan anak prasekolah.
b. Tugas Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Secara keseluruhan tugas perkembangan pada keluarga Tn.F dapat
dijalankan seperti sudah memiliki tempat tinggal sendiri, secara
sosial sudah membantu anak dalam bersosialisasi dengan teman
anak-anaknya, tetap mempertahankan hubungan keluarga, namun
keluarga masih kesulitan dalam melakukan stimulasi pertumbuhan
dan perkembangan anak.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Tn. F
Pada saat pengkajian keadaan umum baik, Hasil pemeriksaan fisik
Temp. 36,50C, Tekanan Darah 110/80 mmHg, Nadi 80x/mnt tidak
ditemukan kelainan,tidak sedang menderita suatu penyakit.
Ny. A
Mengatakan belum pernah sakit yang berat, saat pengkajian temp:
36,30C Tekanan Darah 100/80 mmHg, N : 78x/mnt. Mengatakan
badannya sehat, tidak ada keluhan terhadap gejala suatu penyakit.
An.S
Keadaan umum baik, anak dikeluhkan batuk pilek sejak kemarin,
hasil pemeriksaan fisik: temperatur 36,50C, nadi 122 x/mnt, RR 30
x/mnt, pharing agak hiperemis, idung : ingus(+), dada/thorak:
wheezing(-), ronkhi (-), BB : 13 Kg,TB : 92 Cm,Immunisasi
lengkap.
An. F
Keadaan umum baik, turgor kulit baik, BB: 6400 gr, TB: 72 cm,
LK: 43 cm. Pada KMS menunjukan Bawah Garis Merah (BGM),
riwayat immunisasi tidak lengkap.
Riwayat kelahiran: Berat badan lahir 2700 gram, panjang badan 47
cm, LK orang tua lupa, persalinan spontan brach ditolong oleh bidan
di rumah, kelainan lahir tidak ada.
Tingkat perkembangan balita saat ini:
- Motorik kasar  :
Anak baru dapat merangkak,  belum   dapat berdiri sendiri dan
belum dapat berjalan.
- Motorik halus  :
Anak dapat memegang dan membenturkan dua buah benda
- Sosial              :
Anak   dapat  bertepuk  tangan, melambaikan tangan, minum  
dengan   cangkir    dan dapat menirukan kegiatan.
- Bahasa             :
Anak dapat mengoceh, menyebut mama-papa dan dapat
mengucapkan satu kata.

d. Riwayat Penyakit Keluarga


1. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga mengatakan bahwa Tn..L  dan anggota keluarga dalam
keadaan sehat-    sehat saja dan tidak pernah menderita suatu
penyakit yang parah.
2. Penyakit keturunan
Tn. L mengatakan bahwa tidak ada penyakit keturunan  baik
dari pihak Tn. L maupun Ny.A
3. Penyakit kronis/menular
Keluarga menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang
menderita penyakit menular ataupun penyakit kronis
4. Kecacatan anggota keluarga
      Tn. L mengatakan bahwa anaknya yang pertama lahir dengan
sehat dan tidak mengalami cacat
5. Riwayat kesehatan mental, psikologis, spiritual.
- Keluarga Tn. L merasa aman tinggal di rumah saat ini, dan
seluruh anggota keluarga merasa nyaman karena tetangga
baik-baik.
- Riwayat spiritual anggota keluarga: semua anggota keluarga
taat beribadah, sholat lima waktu dan mengikuti kegiatan
pengajian setiap satu bulan sekali. Tidak ada anggota
keluarga yang merasa tertekan atau mengalami gangguan
mental, komunikasi antar anggota keluarga sangat harmonis
begitu juga orang tua.

3. Faktor Lingkungan dan Masyarakat


a. Rumah
Keluarga menempati rumah sendiri, jenis  permanen, dinding /
tembok dari batu bata, lantai diplester semen mempunyai 2 kamar
tidur, 1 ruang tamu, dapur, kamar mandi dan WC sedangkan ruang
makan tidak ada. Ventilasi cukup, pencahayaan baik dan
penerangan dengan listrik.
b. Sampah
Sampah rumah tangga dibuang pada tempat sampah keluarga bila
penuh kemudian dibakar.
c. Sumber air minum
Keluarga menggunakan sumur gali.
d. Jamban Keluarga
Keluarga Tn. L mempunyai jamban sendiri, jenis jamban leher
angsa kondisi baik.
e. Pembuangan Air Limbah
Keluarga Ny. A mempunyai tempat pembuangan air limbah yang
kondisinya masih baik.
f. Halaman rumah
Pada saat kunjungan halaman rumah tampak  bersih.\
g. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah cukup bersih namun halaman depan rumah
belum dimanfaatkan dengan baik.

4. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga berjalan dengan baik, bila ada
permasalahan dimusyawarahkan.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga mau menerima keadaan dan berusaha tetap sehat. Anak
dan kepala keluarga serta famili yang lain sangat mendukung.
c. Struktur Peran
Setiap anggota keluarga telah menjalankan peran masing-masing
dengan baik. Ayah sebagi pencari nafkah utama dan ibu memelihara
anak-anak di rumah.
d. Struktur nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn. L menerapkan nilai-nilai ajaran agama islam dalam
keluarganya. Kedua orang tua sudah melaksanakan ibadah sholat
wajib lima waktu. Aturan dalam keluarga berlaku sesuai dengan
nilai-nilai ajaran agama islam seperti menghormati orang tua dan
betutur kata ramah dan sopan santun yang baik.

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif dan Coping
Keluarga Tn. L  berjalan harmonis, begitu juga hubungan dengan
orang tua dan anak-anaknya serta anggota keluarga yang lain
berjalan harmonis. Ny. A sangat menyayangi kedua anaknya.
b. Fungsi sosialisasi.
Keluarga aktif mengikuti kegiatan masyarakat disekitarnya  seperti
pengajian, kerja bakti, dan arisan ibu-ibu. Namun karena sibuk
bekerja sebagai tukang jahit dirumah Tn. L kurang aktif dalam
bersosialisasi dengan masyarakat.
c. Fungsi reproduksi.
Keluarga Tn. L masih dalam masa reproduksi aktif, Ibu A tidak saat
ini tidak menggunakan alat kontrasepsi. Ibu A Mengatakan jarang
membicarakan masalah reproduksi dalam keluarganya.
d. Fungsi Ekonomi
Ny. A  Mengatakan secara ekonomi pendapatan keluarganya kurang
mencukupi kebutuan keluarga sehari-hari karena kebutuahan
keluaraga Tn. L semakin meningkat. Terutama untuk memenuhi
kebutuhan gizi keluarga terutama pada anak    bayinya yang
membutuhkan gizi yang cukup seperti susu untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Kebiasaan konsumsi makanan sehari hari: Nasi,
tahu, tempe, sayur, telur. Frekuensi makan 2 x dalam sehari.
e. Fungsi perawatan keluarga
- Mengenal masalah  kesehatan
Keluarga belum mengerti bahwa kekurangan BB pada anak
merupakan masalah kesehatan.
- Mengambil keputusan
Keluarga sudah memeriksakan/menimbangakan BB anak ke
Posyandu
- Merawat anggota keluarga
Keluarga belum mampu merawat anaknya dengan gizi
kurang karena belum tahu tentang perawatan anak dengan gizi
kurang. Ibu A mengatakan tidak mengetahui cara memodifikasi
makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.
- Memelihara dan modivikasi lingkungan
Keluarga sudah mampu memelihara lingkungan, nampak dari 
lingkungan  disekitar rumah bersih
- Menggunakan fasilitas keehatan
Keluarga sudah dapat menggunakan fasilitas kesehatan dengan 
baik, bila ada anggota keluarga yang sakit maka dibawa berobat
ke Puskesmas.
6. Stres dan Koping Keluarga
a. Stresor jangka pendek
Ny. A. Mengatakan masalah yang dihadapi sekarang ASI tidak lagi
keluar sehingga anaknya sering  rewel dan juga kurang nafsu makan
dan Ibu Sr. Hanya memberikan susu jika persediaan masih ada.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga menganggap masalah pada anaknya adalah hal yang biasa
pada anak-anak.
c. Strategi koping yang digunakan
Tn. L apabilah ada masalah cendrung diam dan diselesaikan sendiri.
Ibu S sering marah jika ada masalah dalam keluarga dan ingin untuk
diselesaikan bersama.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Jika marah bapaknya mempunyai kebiasan merokok yang
berlebihan.

7. Pemeriksan Fisik Keluarga

Pemeriksaan Fisik Ny. A An. S An. F


1.       Penampilan umum
         Kesadaranan Compos mentis Compos mentis Compos mentis
         Kebersihan personal Bersih Bersih Bersih
         Tanda-tanda vital TD : 100 / 80
mmHG
Nadi : Nadi : 122 x/me Nadi : 82
78 x/menit nit x/menit
Suhu :36,3 0C Suhu : 37,5 0C Suhu : 37 0C
RR : 20 RR : 30 x/menit RR : 30 x/menit
x/menit
         BB Berat badan BB 13 Kg BB: 6400 gr
ideal
         TB 155 Cm 92 Cm 70 Cm
2.       Status mental
 Status emosi Stabil Stabil Stabil
 Orientasi Dapat Dapat mengenal Tidak dikaji
mengenal waktu, tempat
waktu, tempat dan orang
dan orang
 Proses berpikir Tidak loncat- Anak dapat Tidak dikaji
dan komunikasi loncat dalam berkomunikasi
bicara dan dengan baik dan
cepat tanggap berespon dengan
dalam baik
berkomunikasi
3.       Pemeriksaan kulit Kulit terlihat Kulit terlihat Kulit terlihat
bersih, bebas bersih, bebas bersih, bebas
dari bau, warna dari bau, warna dari bau, warna
kulit sedikit kulit sedikit kulit sedikit
gelap, elastis, gelap, elastic gelap, elastis,.
tidak ada lesi,
sensitifitas
terhadap
sentuhan
4.       Pemeriksaan Kepala
 Bentuk dan Bentuk Bentuk semetris, Bentuk semetris,
rambut semetris, rambut dan kulit rambut dan kulit
rambut dan kepala kurang kepala bersih,
kulit kepala bersih, warna warna hitam.
bersih, warna hitam. Distribusi Distribusi
hitam dan sekit menyebar rata menyebar rata
kecoklatan. dan tidak mudah dan tidak mudah
Distribusi cepat. cepat.
menyebar rata Lingkar kepla:
dan tidak 43 Cm
mudah cepat.
 Mata Isokor, bola Isokor, bola Isokor, bola
mata dapat mata dapat mata dapat
mengikuti arah mengikuti arah mengikuti arah
gerakan tangan gerakan tangan gerakan tangan
pemeriksa, pemeriksa, tidak pemeriksa, tidak
tidak ada nyeri ada nyeri tekan, ada nyeri tekan,
tekan, diameter diameter pupil ± diameter pupil ±
pupil ± 2 mm, 2 mm, reaksi 2 mm, reaksi
reaksi cahaya cahaya +/+, cahaya +/+,
+/+, konjungtiva konjungtiva
konjungtiva tidak anemis, anemis, korea
tidak anemis, korea tidak tidak ikhterik,
korea tidak ikhterik, conjungtiva
ikhterik, conjungtiva tidak anemis,
conjungtiva tidak anemis, klien tidak
tidak anemis, klien tidak memakai
klien tidak memakai kacamata
memakai kacamata
kacamata
 Hidung Bentuk hidung Bentuk hidung Bentuk hidung
semetris semetris normal semetris normal
normal
 Telinga Teling semitris Teling semitris Teling semitris
kanan dan kiri, kanan dan kiri, kanan dan kiri,
tidak ada tidak ada tidak ada
tonjolan dan tonjolan dan tonjolan dan
serumen, serumen, serumen,
pendengaran pendengaran pendengaran
baik baik baik
 Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa
lembab, lidah kering,bibir bibir kering,
dapat bergerak berwarna sedikit lidah dapat
ke kiri dan hitam,  lidah bergerak ke kiri
kekanan ( N dapat bergerak dan pucat.
XII), tidak ke kiri dan
pucat, lidah kekanan ( N
dapat XII), tidak
merasakan pucat, lidah
asam, asin dan dapat merasakan
manis dengan asam, asin dan
baik manis dengan
baik
 Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tyroid kelenjar tyroid kelenjar tyroid
dan tidak dan tidak dan tidak
terdapat terdapat terdapat
pembesaran pembesaran JVP pembesaran JVP
JVP
5.       Pemeriksaan Dada Pernafasan 20 Pernafasan 26 Pernafasan 18
(pernafasan) x/m, tactil x/m, terjadi x/m, tactil
fremetus sama peningkatan fremetus sama
kiri dan kanan, frekuensi kiri dan kanan,
tidak terdengar pernafasan dan tidak terdengar
suara tambahan klien suara tambahan
saat auskultasi mengatakan saat auskultasi
sesekali batuk
disertai sakit
didada, tactil
fremetus sama
kiri dan kanan.
6.       Pemeriksaan Dada Bunyi jantung Bunyi jantung 1 Bunyi jantung 1
(Cardiovaskueler) 1 dan 2 normal dan 2 normal dan 2 normal
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
bunyi jantung bunyi jantung bunyi jantung
tambahan tambahan tambahan
7.       Perut          Inspeksi :         Inspeksi :         Inspeksi :
Perut datar , Perut datar , Perut datar ,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
benjolan. benjolan. benjolan.
         Palpasi :         Palpasi :         Palpasi :
Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat
nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan,
tidak teraba tidak teraba tidak teraba
massa, hepar massa, hepar massa, hepar
tidak teraba tidak teraba tidak teraba
         Auskultasi :         Auskultasi :         Auskultasi :
Bising usus Bising usus Bising usus 8x/m
8x/m 8x/m          Perkusi :
         Perkusi :         Perkusi : suara timpani
suara timpani suara timpani
8.       Genetalia dan anus Tidak Tidak dilakukan Tidak dilakukan
dilakukan pengkajian pengkajian
pengkajian
9.       Ekstremitas kanan Dapat Aktif Aktif
dan / kiri atas dan mengangkat berkontraksi berkontraksi
bawah dan menahan
beban, reflek
patela normal,
Kekuatan otot
atas dan bawah 
5/5 (skala
kekuatan otot
normal)
ANALISA DATA
Data Problem
1.       DS : Nutrisi kurang dari
           Ny. A mengatakan bahwa kebutuhan tubuh
Ketidakmampuan
anaknya masih merangkak dan pada keluarga Tn. L
keluarga dalam merawat
belum dapat berdiri khususnya an. F
anggota keluarga yang
           Ny. A mengatakan anaknya
berusia balita
diberikan ASI dan mulai diberikan
makanan tambahan
DO :
           Usia An. F adalah 11 bulan
           BB saat lahir : 2700 gr.
Ketidakmampuan
           BB sekarang: 6,4 kg
mengambil keputusan dan
           Panjang badan 72 cm
sikap dalam  memberikan
           BB berada pada bawah garis
dan memenuhi kebutuhan
merah KMS
nutrisi bagi anak balita

Ketidaktahuan keluarga
dalam merawat anggota
keluarga yang berusia balita

Kurang terpapar informasi


tentang kebutuhan gizi pada
anak balita

2.       DS : Risiko terjadinya


           Ny. A  mengatakan bahwa gangguan tumbuh
Ketidaktahuan keluarga
anaknya baru bisa merangkak kembang
tentang merawat anggota
DO :
keluarga yang masih balita
           Hasil penimbangan
menunjukkan berada pada bawah
garis merah
           Usia An. F adalah 11 bulan
           BB saat lahir : 2700 gr. Terbatasnya informasi

           BB sekarang: 6,4 kg informasi yang dimiliki

           Panjang badan 72 cm keluarga tentang

           BB berada pada bawah garis pertumbuhan dan

merah KMS perkembangan anak balita


Kurang terpapar informasi
tentang pertumbuhan dan
perkembangan pada anak
balita

3.2. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn. L khususnya An. F
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang masih balita
2. Risiko gangguan tumbuh kembang pada keluarga Tn. L khususnya An. F
berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang masih balita

SKORING MASALAH KEPERAWATAN


1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn. L khususnya An. F
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang masih balita
 Kriteria Skor Total Pembenaran
1.Sifat Masalah : 3/3X1 1 Nutrisi yang kurang merupakan
Tidak sehat keadaan dimana tubuh tidak
mendapatkan asupan yang sesuai untuk
memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh
2.Kemungkinan    1/2X2 1 Penyediaan nutrisi terkadang
Masalah dapat diubah : memerlukan biaya, sedangkan keluarga
     Sedang memiliki kemampuan yang sangat
terbatas dalam hal ekonomi. Namun
ada sumber-sumber di sekeliling
keluarga yang sesungguhnya dapat
dimanfaatkan

3. Kemungkinan   3/3X1 1 Kurang kebutuhan nutrisi dapat diatasi


Masalah dapat dicegah : dengan asupan nutrisi yang adekuat
    Tinggi bagi bayi melalui ASI dan makanan
tambahan yang bergizi
4. Menonjolnya Masalah : 0/2X1 0 Keluarga tidak menganggap anak P
    masalah tidak   sedang dalam keadaan tidak sehat
dirasakan walaupun berat badan berada pada
bawah garis merah dan juga karena
merasa bahwa anaknya rutin dibawa ke
posyandu
TOTAL SKORE 3

2. Resiko gangguan tumbuh kembang pada anggota keluarga Tn. L khususnya


An. F berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang masih balita

Kriteria Skor Total Pembenaran


1.Sifat Masalah : 3/3X1 1 Tumbuh kembang dapat mengalami
Ancaman gangguan jika asupan nutrisi / gizi
tidak mencukupi
2.Kemungkinan    Masalah 1/2X2 1 Tumbuh kembang dapat
dapat diubah : dimaksimalkan melalui pemberian
Sedang nutrisi yang baik dan stimulasi oleh
orang tua atau lingkungan
3. Kemungkinan   3/3X1 1 Masalah gangguan tumbuh kembang
Masalah dapat dicegah : dapat dicegah seandainya keluarga
Tinggi tahu, mau dan mampu memberikan
nutrisi yang adekuat dan memberikan
stimulasi maksimal bagi pertumbuhan
dan perkembangan bagi anak.
Stimulasi dapat dilakukan dengan
memanfaatkan alat yang sederhana
namun tepat guna dan nutrisi dapat
disediakan dengan mengetahui secara
benar jenis makanan yang
mengandung zat gizi dan tidak perlu
mahal

4. Menonjolnya Masalah : 0/2X1 0 Keluarga menganggap kondisi


    masalah tidak   lingkungan seperti sekarang ini tidak
dirasakan mempunyai kaitan dengan kejadian
masalah kesehatan pada anggota
keluarganya

TOTAL SKORE 3
PERENCANAAN KEPERAWATAN

NO DX. KEP TUJUAN EVALUASI INTERVENSI


KEPERAWATAN
TUJUAN TUJUAN KHUSUS KRITERIA STANDART
UMUM
1 Nutrisi kurang Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal Gizi buruk adalah 1.       Kaji pengetahuan
dari kebutuhan tindakan pertemuan 1 x 30 Afektif keadaan kurang gizi keluarga tentang  gizi
tubuh pada keperawatan menit, keluarga Psikomotor tingkat berat yang buruk
anggota keluarga selama 2 minggu mampu : disebabkan oleh 2.       Beri pendidikan
Tn. F khususnya keluarga           Menyebutkan rendahnya konsumsi kesehatan tentang
An. P mengetahui, pengertian gizi buruk energi dan protein dari pengertian gizi buruk
berhubungan memahami           Menyebutkan makanan sehari-hari dan3.       Berikan penjelasan
dengan tentang nutrisi tanda dan gejala gizi terjadi dalam waktu yang tentang tanda dan gejala
ketidakmampuan dan mampu buruk cukup lama, kekurangan zat gizi
keluarga memberikan           Mengidentifikasi 4.       Berikan penjelasan
merawat anggota nutrisi yang baik penyebab gizi buruk Tanda dan gejala gizi tentang penyebab gizi
keluarga yang bagi An. P           Menjelaskan buruk : buruk
masih balita secara sederhana 1.       Gangguan tumbuh 5.       Berikan penjelasan
tentang pencegahan kembang fisik dan tentang upaya yang dapat
gizi buruk cenderung lamban dilakukan dalam rangka
2.       Berat badan anak pencegahan gizi buruk
menurun dan tampak 6.       Motivasi keluarga untuk
kurus menyebutkan kembali
3.       Rendahnya daya tahan penjelasan yang telah
tubuh terhadap penyakit diberikan
sehingga anak mudah Motivasi keluarga untuk
terserang penyakit selalu berupaya
4.       Tingkat kecerdasan memberikan nutrisi yang
kurang dari seharusnya mengandung zat gizi
5.       Gangguan secara benar kepada an.P
pertumbuhan den
perkembangan sel otak
6.       Anak tampak kurang
bersemangat dan
cengeng

Penyebab gizi buruk :


1.       Penyebab langsung
a.        Asupan makanan yang
kurang
b.       penyakit
2.       Penyebab tidak
langsung
a.        Ketahanan pangan
keluarga yang kurang
memadai
b.       Pola pengasuhan anak
kurang memadai
c.        Pelayanan kesehatan
dan lingkungan kurang
memadai

Pencegahan gizi buruk :


1.       Memberikan ASI
eksklusif (hanya ASI)
sampai anak berumur 6
bulan. Setelah itu, anak
mulai dikenalkan dengan
makanan tambahan
sebagai pendamping ASI
yang sesuai dengan
tingkatan umur, lalu
disapih setelah berumur 2
tahun.
2.       Anak diberikan
makanan yang bervariasi,
seimbang antara
kandungan protein,
lemak, vitamin dan
mineralnya.
Perbandingan
komposisinya: untuk
lemak minimal 10% dari
total kalori yang
dibutuhkan, sementara
protein 12% dan sisanya
karbohidrat.
Setelah dilakukan 3.       Rajin menimbang dan
pertemuan 3x 30 Respon verbal mengukur tinggi anak
menit, keluarga dengan mengikuti
mampu : program Posyandu.
          Menyebutkan Cermati apakah
pengertian gizi pertumbuhan anak sesuai
          Menyebutkan dengan standar di atas.
manfaat dari zat gizi Jika tidak sesuai, segera
          Menyebutkan konsultasikan hal itu ke
tanda & gejala dokter.
kekurangan zat gizi 4.       Jika anak dirawat di 1.       Kaji pengetahuan
rumah sakit karena keluarga tentang  nutrisi
gizinya buruk, bisa bagi anak
ditanyakan kepada 2.       Beri pendidikan
petugas pola dan jenis kesehatan tentang
makanan yang harus pengertian, manfaat zat
diberikan setelah pulang gizi
dari rumah sakit. 3.       Berikan penjelasan
5.       Jika anak telah tentang tanda dan gejala
menderita karena kekurangan zat gizi
kekurangan gizi, maka 4.       Berikan penjelasan
segera berikan kalori tentang cara
yang tinggi dalam bentuk penanggulangan balita
karbohidrat, lemak, dan dengan gizi kurang
gula. Sedangkan untuk 5.       Berikan penjelasan dan
proteinnya bisa diberikan demonstrasikan tentang
setelah sumber-sumber pola menu makanan bagi
kalori lainnya sudah anak berusia 1-2 tahun
Setelah dilakukan terlihat mampu 6.       Motivasi keluarga untuk
tindakan keperawatan Respon verbal meningkatkan energi menyebutkan kembali
selama 2 x 30m menit Respon anak. Berikan pula penjelasan yang telah
keluarga mampu : psikomotor suplemen mineral dan diberikan
3.       Menyebutkan cara vitamin penting lainnya.7.       Motivasi keluarga untuk
penanggulangan bayi selalu berupaya
dan balita dengan gizi memberikan nutrisi yang
kurang mengandung zat gizi
4.       Mengidentifikasi secara benar kepada an.P
dan
mendemonstrasikan
cara menyusun pola Gizi merupakan zat
makan bagi balita, makanan pokok yang
khususnya bagi anak diperlukan bagi
usia 1 – 2 tahun pertumbuhan dan
perkembangan

Manfaat zat gizi :


5.       Anak dapat tumbuh
dan berkembang dengan
baik
6.       Anak tidak mudah
terserang berbagai
penyakit
7.       Perkembangan otak da
kecerdasan anak
meningkat

Tanda dan gejala


kekurangan zat gizi :
1.       Gangguan tumbuh
kembang fisik dan
Setelah dilakukan cenderung lamban
pertemuan 1 x 30 2.       Berat badan anak
menit, keluarga menurun dan tampak
mampu : Verbal kurus
          Menyebutkan Afektif 3.       Rendahnya daya tahan
pengertian bubur Psikomotor tubuh terhadap penyakit
tempe sehingga anak mudah
          Menyebutkan terserang penyakit
manfaat dari bubur 4.       Tingkat kecerdasan
tempe tinggi kalori kurang dari seharusnya
          Mengidentifikasi 5.       Gangguan
bahan pembuat bubur pertumbuhan den
tempe tinggi kalori perkembangan sel otak
          Mendemonstrasika 6.       Anak tampak kurang
n cara membuat bubur bersemangat dan
tempe tinggi kalori cengeng

Cara penanggulangan
bayi dan balita dengan
gizi kurang :
1.       Ibu tidak hamil lagi 1.       Kaji pengetahuan
atau mengatur jarak keluarga tentang 
kelahiran anak (minimal penggunaan bubur tempe
3 tahun) sebagai nutrisi bagi anak
2.       Mengusahakan 2.       Beri pendidikan
semaksimal mungkin kesehatan tentang
anak menerima ASI pengertian, manfaat bubur
selama 2 tahun tempe tinggi kalori bagi
3.       Pemberian ASI secara keluarga
eksklusif pada bayi baru3.       Berikan penjelasan
lahir sampai berusia 6 tentang bahan dan cara
bulan membuat membuat bubur
4.       Bagi mulai disapih tempe tinggi kalori
setelah berusia 6 bulan 4.       Demonstrasikan
dan diberikan PASI bersama keluarga cara
5.       Berika makanan yang membuat bubur tempe
padat zat gizi tinggi kalori
6.       Pengawasan
pertumbuhan dan
perkembangan dengan
menggunakan KMS
7.       Imunisasi

Pola makanan bagi anak


usia 1 – 2 tahun :
1.       ASI diteruskan sampai
anak berusia 2 tahun,
mulai diberikan makanan
orang dewasa
2.       Makanan setiap hari
terdiri dari makanan
pokok, lauk pauk, sayur
dan buah
3.       Pagi : bubur gelas, 1
butir telur, kecap dan
segelas susu
4.       Siang : nasi, sayur
bayam, 1 potong
tahu/tempe, buah
5.       Sore : nasi, 1 potong
ikan, sop dan segelas
susu

Bubur tempe adalah


Bubur yang terbuat dari
tempe.

Manfaat bubur tempe


tinggi kalori

a. Memperbaiki gizi
b. Menaikkan berat
badan
c. Menaikkan kadar
hemoglobin
d. Meningkatkan
kekebalan
e. Obat diare

Bahan membuat bubur


tempe tinggi kalori :
a. Tempe 50 gr
b. Tepung beras 30
gr
c. Margarine 10 gr
d. Susu kental manis
30 gr
e. Gula pasir
secukupnya
f. Air 200 cc

Cara pembuatan bubur


tempe tinggi kalori
adalah :
a.       Tempe diblender
dengan air 20 cc
b.       Campurkan tempe
yang sudah diblender
dengan tepung beras,
gula pasir, margarine,
susu, dan air. Aduk
hingga rata.
c.        Masak diatas api,
aduk terus sampai bubur
mengental.
d.       Siap disajikan. Lebih
enak disajikan dalam
keadaan hangat.

2 Risiko gangguan Setelah dilakukan1.     Setelah dilakukan Respon verbal Pertumbuhan anak 1.        Kaji ulang pengetahuan
tumbuh tindakan selama tindakan keperawatan adalah perubahan ukuran keluarga akan pemahaman
kembang pada 2 minggu resko selama 2x30 menit, anak dari kecil menjadi tentang  pertumbuhan dan
anggota keluarga gangguan keluarga dapat besar perkembangan anak
Tn. L khususnya tumbuh kembang mengetahui 2.        Beri penjelasan tentang
An. F  menjadi tidak ada pengertian Perkembangan anak pengertian pertumbuhan
berhubungan pertumbuhan dan adalah perubahan dan perkembangan anak
dengan perkembangan anak, kemampuan dari serta empat bidang
ketidaktahuan serta empat bidang kemampuan terbatas kemampuan
keluarga dalam yang perlu dipantau waktu lahir menjadi perkembangan yang dapat
merawat anggota dan dirangsang kemampuan yang kaya dipantau dan dirangsang
keluarga yang seperti berjalan, 3.        Beri penjelasan tentang
masih balita tersenyum, berbicara, dll. perkembangan anak usia
12-18 bulan
Empat bidang 4.        Diskusikan dengan
kemampuan keluarga tentang
2.     Setelah dilakukan perkembangan yang stimulasi/rangsangan yang
tindakan keperawatan Respon verbal dipantau dan dirangsang dapat diberikan pada anak
selama 3x30 menit, Respon afektif adalah : usia 12-18 bulan
ibu dapat menjelaskan Respon 1.       kemampuan gerak 5.        Motivasi keluarga untuk
tentang tahap psikomotor kasar (GK) menyebutkan kembali
perkembangan anak 2.       kemampuan gerak penjelasan yang telah
dan mengidentifikasi halus (GH) diberikan
tehnik rangsangan 3.       kemampuan berbicara,6.        Motivasi keluarga untuk
yang harus dilakukan bahasa dan kecerdasan melakukan stimulasi
khususnya pada aak (BBK) kepada anaknya secara
usia 12-18 bulan 4.       kemampuan bergaul kontinyu
dan mandiri (BM)

Tahap perkembangan 
anak usia 12-18 bulan :
1.       Berjalan sendiri
tidakjatuh
2.       Mengambil benda
kecil dengan ibu jari dan
telunjuk
3.       Mengungkapkan
keinginan secara
sederhana
4.       Minum sendiri dari
gelas tidak tumpah

Stimulasi / rangsangan
yang dapat diberikan
pada anak usia 12 – 18
bulan:
1.        GK : melatih anak
naik turun tangga
2.        GH : bermain dengan
anak melempar dan
menangkap bola besar
kemudian kecil
3.        BBK : melatih anak
menunjuk dan
menyebutkan nama-nama
bagian tubuh
4.        BM : memberi
kesempatan pada anak
untuk melepas pakaian
sendiri
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah di atas, maka kami dapat menarik
kesimpulan bahwa Keluarga merupakan unit dasar dalam masyarakat. Setiap
keluarganya tentunya pernah mengalami atau memiliki anak dengan usia
BALITA. Masa Balita ini terbagi atas dua masa yaitu Toddler dan Pra
Sekolah. Sehingga masing-masing memiliki fase bimbingan yang berbeda.
Pada masa ini anak mengalami peningkatan dan kemajuan yang
menakjubkan. Keluarga dengan Balita memiliki dua tahap perkembangan
yaitu tahap keluarga dengan Childbearing dan tahap keluarga dengan anak
pra sekolah. Dalam perkembangan keluarga ini ada beberapa tugas dan
masalah yang harus dihadapi oleh keluarga termasuk anak yang
bersangkutan. Sehubungan dengan itu, keluarga perlu diperlengkapi dengan
proses keperawatan/asuhan keperawatan keluarga dengan Balita.

B. Saran
Keluarga dengan Balita, seperti yang sudah dibicarakan di atas,
banyak diperhadapkan dengan masalah. Oleh karena itu, sebaiknya keluarga
harus memperhatikan dengan benar setiap asuhan perawatan yang diberikan
baik terhadap keluarga maupun pada anak. Dengan begitu keluarga dapat
melaksanakan pola asuhan keluarga dengan Balita secara mandiri. Untuk itu
tidak lepas pula bimbingan dari tenaga kesehatan, terutama perawat.
DAFTAR PUSTAKA

Friedman M. 1998. Keperawatan Keluarga, Teori dan Praktik. Jakarta :


EGC.

http://ners.unair.ac.id/materikuliah/ASKEP%20KELUARGA
%20DENGAN%20BALITA.pdf

http://umitrastikes.blogspot.com/2010/04/asuhan-keperawatan-keluarga-
dengan-anak.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3587/1/keperawatan-siti
%20zahara.pdf

Anda mungkin juga menyukai