Anda di halaman 1dari 20

Askep Keluarga Dengan Balita

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keluarga membentuk unit dasar dari masyarakat kita, maka lembaga sosial yang
paling banyak memiliki efek-efek yang paling menonjol tehadap anggotanya. Unit dasar
ini memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembengan seorang individu yang
dapat menetukan berhasil-tidaknya kehidupan individu tersebut. Setiap anggota keluarga
memiliki kebutuhan dasar fisik, pribadi dan sosial. Keluarga harus berfungsi menjadi
perantara bagi tuntutan-tuntutan dan harapan-harapan dari semua individu yang ada dalam
unit tersebut. Sebuah keluarga diharapkan dapat bertanggungjawab untuk memenuhi
kebutuhan dan tuntutan dari orang tua dan anak-anak, ini menjadi satu tugas yang sulit
karena harus memprioritaskan kebutuhan individu yang beraneka ragam pada saat tertentu.
Di lain pihak, masyarakat mengharapkan setiap anggotanya memenuhi kewajiban-
kewajibannya dan tuntutannya. Sebab itu keluarga harus menjadi perantara bagi kebutuhan
dan tuntutan dari anggota keluarganya dengan kebutuhan dan tuntutan dari masyarakat.
Dalam suatu keluarga tentunya terdapat orang dewasa dan anak-anak. Di dunia
yang semakin modern ini, yang kita kenal dengan era post modern, ada begitu banyak
tantangan yang harus dihadapi oleh setiap individu dan keluarga. Apalagi bicara soal
kesehatan. Kesehatan sangat penting bagi kelangsungan hidup keluarga, termasuk
kesehatan anak-anak, terutama anak-anak yang berusia 5 tahun ke bawah. Di usia ini anak-
anak rentan dengan sakit penyakit, karena itu orang tua perlu ekstra waspada dengan situasi
dan kondisi anak-anaknya.
Untuk itu pada kesempatan ini, akan dibahas mengenai asuhan keperawatan
keluarga dengan BALITA. Didalamnya juga dapat melibatkan perawat untuk
melaksanakan proses keperawatan, guna membantu dan membimbing keluarga menjadi
keluarga yang mandiri dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan berkaitan dengan
anak yang berusia di bawah lima tahun (BALITA).

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai teori/konsep dasar
mengenai keperawatan keluarga dengan Balita.
2. Untuk memaparkan kepada mahasiswa, tahap-tahap perkembangan keluarga dengan
Balita.
3. Untuk menjelaskan kepada mahasiswa bagaimana proses keperawatan berperan
dalam kehidupan keluarga dengan Balita.
4. Untuk memaparkan kepada mahasiswa, masalah-masalah kesehatan apa saja yang
sering muncul pada anak-anak di usia Toddler dan Pra Sekolah (Balita).
5. Untuk menjelaskan kepada mahasiswa tentang bagaimana memberikan bimbingan
pada anak-anak di usia Toddler dan Pra Sekolah (Balita).

C. Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui informasi mengenai teori/konsep keperawatan keluarga
dengan Balita.
2. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja yang menjadi tahap-tahap perkembangan
keluarga dengan Balita.
3. Mahasiswa dapat mengerti melaksanakan proses keperawatan pada keluarga dengan
Balita.
4. Mahasiswa dapat mengetahui masalah-masalah kesehatan yang sering muncul pada
anak-anak di usia Toddler dan Pra Sekolah (Balita).
5. Mahasiswa dapat memahami bagaimana cara memberikan bimbingan kepada anak-
anak di usia Toddler dan Pra Sekolah (Balita).

D. Identifikasi Masalah
A. Landasan Teori
B. Tahap Perkembangan Keluarga dengan Balita
C. Proses Keperawatan Keluarga dengan Balita
D. Masalah-Masalah Kesehatan yang Timbul pada Anak Usia Toddler dan Pre School
(Balita)
E. Bimbingan Selama Fase Toddler dan Pre School (Balita)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Pada usia Toddler dan prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan yang
menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak
usia toddler dan prasekolah ini sedang dalam proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa
prilaku yang dulunya tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah
usia yang rentan berbagai penyakit yang akan mudah menyerang anak usia ini dan
menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang jika kondisi kesehatan
anak tidak ditangani secara baik oleh para praktisi kesehatan yang juga usaha-usaha
pencegahan adalah usaha yang tetap paling baik dilakukan.
Berkaitan dengan uraian diatas maka dalam makalah ini penulis menguraikan
beberapa masalah kesehatan yang banyak dijumpai pada anak usia ini serta usaha
pencegahan dan penanganannya terutama yang berkaitan dengan tindakan keperawatan
dan menyangkut satu masalah yang paling menonjol sehingga muncul satu diagnosa
keperawatan.
1. Konsep Dasar
Periode Eraly Childhood yaitu sejak umur 1 tahun sampai dengan 6 tahun dibagi
atas :
a. Toddler : umur 1 /sd 3 tahun
b. Preschool : umur 3 s/d 6 tahun
2. Perkembangan Fungsi Mental dan personality
a. Fase oral (0-1 tahun)
Positif
- Memberikan kepuasan/kesenangan
- Menghisap, menelan, memainkan bibir
- Makan kenyang, tidur
Negatif
- Mengigit, mengeluarkan air liur
- Marah, menangis.
b. Fase anal (1-3 tahun)
Dengan tubuh memberi kepuasan berkisar sekitar anus
Positif :
- BAB/BAK dan senang melakukannya sendiri
Negatif :
- Anak akan menahan dan mempermainkannya
c. Fase phalic (3-6 tahun)
- Memegang genetalia
- Oedipus complex
Positif :
- Egosentris : sosial interaksi
- Mempertahankan keinginanya.
3. Perkembangan Psikosial (Ericson)
a. Percaya vs tidak percaya (0-1 tahun)
- Semua kebutuhan mutlak tergantung pada orang lain
- Rasa aman dan percaya mutlak pada lingkungan
b. Otonomi vs rasa malu-malu/ragu-ragu (1-3 tahun)
- Alat gerak dan rasa, telah matang
- Perkembangan otonomi berfokus pada peningkatan kemampuan mengontrol
tubuhnya, diri dan lingkungan.
- Menyadari bahwa ia dapat menggunakan kekuatannya untuk bergerak dan
membuat sesuatu sesuai dengan keinginannya.
c. Inisiatif vs rasa bersalah (3-6 tahun)
- Anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan
- Rasa inisiatif mulai menguasai anak
- Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas
- Kemampuan anak berbahasa meningkat
- Rasa kecewa dan bersalah.
4. Perkembangan Kongnitif (Piaget)
a. Sensori motorik (lahir – 2 tahun
- Menggunakan sistem pengindera, motorik dan benda-benda untuk mengenal
lingkungan.
b. Pre operasional (2-7 tahun)
- Anak mampu menggunakan simbol kata-kata, mengingat masa lalu, sekarang
dan yang akan datang.
5. Pertumbuhan dan Perkembangan Usia Toddler
- Masa mengeksplorasi lingkungan
- Tugas tahap ini sukses membutuhkan trust pada saat bayi dan bimbingan orang
tua.
6. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pra Sekolah (3-5 Tahun)
- Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar dan
dapat mengembangkan pola sosialisasinya.
- Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri : mandi, makan, minum,
mengosok gigi, BAB dan BAK, dll.

B. Tahap perkembangan keluarga dengan BALITA


1. Tahap Keluarga dengan Childbearing/melahirkan:
• Dimulai dengan kelahiran s/d umur 30 bln
• Orang tua menjalankan peran baru
• Peran ini awalnya sulit karena :
- Perasaan ketidakadekuatan menjadi orang tua baru
- Kurangnya bantuan dari keluarga
- Nasehat yang menimbulkan konflik
- Tidur kurang karena anak rewel
Faktor yang menyulitkan (Bradt 1988) :
• Banyaknya wanita yang bekerja
• Naiknya angka perceraian dan masalah perkawinan
• Penggunaan alat kontrasepsi dan aborsi yang sudah lazim
• Meningkatnya biaya perawatan anak
Masalah yang sering terjadi :
• Kesulitan dalam perawatan anak
• Suami merasa diabaikan
• Terdapat peningkatan perselisihan
• Interupsi dalam jadwal yang terus menerus
• Kehidupan sosial dan seksual terganggu
Tugas perkembangan keluarga dengan tahap Childbearing/ melahirkan :
• Membentuk keluarga muda yang bahagia
• Penyesuaian tugas baru
• Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
• Memperluas persahabatan dengan keluarga besar/teman
• Mendidik anak berdasar agama
Masalah kesehatan pada keluarga dengan Childbearing :
• Perawatan bayi yang baik
• Imunisasi
• KB
• Penyakit infeksi
• Masalah transisi pada orangtua
• Sibling rivalry
• Tempertantrum
• Negativisme
• Tumbuh kembang
2. Tahap Keluarga dengan Anak Pra Sekolah
 Anak I berumur 2,5 th s/d 5 th
 Keluarga menjadi majemuk
 Kesibukan orangtua meningkat
 Kelompok bermain sangat membantu dalam perkembangan anak
Tumbuh Kembang Balita
 Toddler (1-3)
 Biologis ( ↑ BB, TB)
 Motorik (berjalan, lari,memegang benda)
 Psikososial : otonomi vs ragu – ragu negativism dari otonomi → tempertantrum,
Sibling
 Kognitif : prekonseptual, egosentris
 Psikoseksual : fase anal; toilet training
 Sosial : bermain, ↑ sosialisasi
Pra sekolah (3 – 5 tahun)
• Biologis : pertumbuhan fisik lambat
• Motorik : menulis, memakai/melepas baju
• Psikososial : Inisiatif vs rasa bersalah bereksperimen, sosialisasi > luas, meniru
• Kognitif : prekonseptual, intuitive
• Psikoseksual : oedipal, elektra kompleks
• Sosial : berdiskusi dengan orangtua
Tugas perkembangan keluarga tahap Keluarga dengan Anak Pra Sekolah :
• Memenuhi kebutuhan anggota keluarga
• Membantu anak untuk sosialisasi
• Beradaptasi dengan anak ke 2
• Pembagian waktu untuk individu, pasangan, keluarga
• Pembagian tanggungjawab anggota keluarga
• Merencanakan kegiatan untuk stimulasi tumbang anak
Masalah kesehatan pada keluarga dengan anak pra sekolah :
• Masalah kesehatan fisik pada anak ; sakit, jatuh
• Kes psikososial : hubungan perkawinan
• Persaingan kakak – adik
• Masalah komunikasi keluarga
• Masalah pengasuhan anak,

C. Proses Keperawatan Keluarga Dengan Balita


1. Pengkajian
a. Pengkajian pada keluarga :
- Identitas : nama KK, alamat, pekerjaan
- Riwayat dan tahap perkembangan
- Lingkungan : rumah, lingkungan, sistem sosial
- Struktur keluarga : komunikasi, peran anggota
- Fungsi Keluarga
- Penyebab masalah keluarga dan koping
- Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
b. Pengkajian pada balita :
- Identitas anak
- Riwayat kehamilan, persalinan
- Riwayat kesehatan bayi
- Pertumbuhan dan perkembangan
- Pemeriksaan fisik
- Berapa lama waktu bersama orangtua
- Siapa pengasuh anak
2. Diagnosa Keperawatan
a. Perubahan hubungan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anak yang sakit berat.
b. Hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah yang terjadi pada anak.
c. Meningkatnya kemandirian anak.
d. Pemeliharaan kesehatan yang optimal.
e. Hubungan keluarga yang harmonis.
3. Intervensi
a. Diskusikan tentang tugas keluarga
b. Diskusikan penyebab ketidakharmonisan
c. Identifikasi sumber dukungan yang ada
d. Ajarkan cara merawat anak
e. Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka
f. Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga

D. Masalah-Masalah Kesehatan Yang Timbul Pada Anak Usia Toddler dan Pre-School
(BALITA)

No MASALAH / MANAJEMEN PERTIMBANGAN


PENYAKIT TERAUPETIK KEPERAWATAN
DAN KOMPLIKASI
1. Diare Komplikasi : ➣ Memberikan
(Gastroenterologi) ➣ Dehidrasi cairan
agen pembuka : ➣ Renjatan ➣ Diatelik
Bakteri dan virus. hipovelemik (pemberian
Sumber :
➣ Hypocalanta makanan)
Makanan basi,
➣ Intoleransi laktosa
beracun, alergi
sekunder
terhadap makanan
➣ Kejang
Masa Inkubasi :
➣ Malnutrisi energi
Bayi : BAB ≥3x / 24
jam protein.

Anak : BAB ≥3x / 24 Obat:

jam ➣ Anti sekresi

Manifestasi Klinis : ➣ Anti spasmolitik


Bayi dan anak menjadi ➣ Pengeras tinja
cenggeng, gelisah, ➣ Anti biotika
suhu tubuh meninggi
cair dan mungkin
disertai dengan lendir
atau darah.
2. Variacela (cacar air) Kekhususan : ➣ Lakukan isolasi
Agen pembawa : Biasanya tidak ada, ketat dirumah
Variacell Zooster agent sakit.
Sumber : anti viral (ocyclovir) ➣ Isolasi anak
Sekresi primer saluran untuk dirumah sampai
pernafasan dan organ resiko tinggi anak vesikel mengering
terinfeksi, pada terinfeksi, Varicella (biasanya 1
tingkatan lesi kulit Zooster immunoglobin mingus etelah
yang lebih rendah. (VZIG) setelah terinfeksi) dan
Transmisi : pembukaan isolasi anak yang
Kontak langsung pada anak yang beresiko tinggi
terkonta minasi oleh beresiko terinfeksi.
objek penular an. tinggi.
➣ Beri perawatan
Masa Inkubasi : Obat :
kulit; mandi dan
2 – 3 minggu Diphenhidramin
berganti pakaian
biasanya hydrokhlorida atau anti
setiap hari, beri
13- 17 hari. histamin untuk
olesan lotion;
Masa Penularan : menghilangkan gatak ;
calamine; potong
Biasanya 1 hari perawat an kulit untuk
dan bersihkan
setelah erupsi lesi mencegah infeksi
kuku.
(masa awal) sampai 6 bakteri
➣ Mengurangi
hari setelah banyak kedua.
gatalgatal.
muncul vesikel ketika Komplikasi :
➣ Hindari mengupas
kerak kulit terbentuk. ➣ Infeksi pada tahap
kulit kerak yang
Manifestasi Klinis : kedua (bisu, selulitis,
menggosok dan
Tahap Awal : pneumoni,sepsis).
membuat iritasi.
Demam ringan, ➣ Enchepalitis
malaise, anorexia, ➣ Varicella Pneumoni
pertama kali 24 jam, ➣ Peredaran Varicella
ruam dan gatal sekali, (perdarahan kecil pada
mulai muncul makula, vesikel dan ptekia pada
dengan cepat kulit).
berkembang menjadi
➣ Kronik atau
papula dan menjadi
transsient
vesikel (dikelilingi oleh
trombositopenia.
dasar eritematosus
menjadi
gelembung,mudah
pecah dan membentuk
(kerak). Ketiga
tahapan (Papula,
vesikel dan kerak
kulit) hadir dalam
tingkatan berbeda
dalam waktu yang
sama.
Distribusi :
Sentrifetal, menyebar
ke wajah dan tubuh
tapi jarang pada
tungkai dan lengan.
Gejala :
Elevasi suhu dari
limfade nopaty, iritasi
dari gatal-gatal.
3. Difhteria ➣ Antitoksin (biasanya ➣ Lakukan isolasi
Manifestasi Klinis : melalui intravena ketat di rumah
Bervariasi menurut diawali dengan test sakit.
lokasi anatomi kulit dan konjungtiva ➣ Berpartisipasi
Pseudomembran. untuk me ngetes pada test
Nasal : sensitifitas terhadap sensitifitas; beri
Menyerupai flu, nasal serum. epineprin jika
mengeluarkan serosan ➣ Antibiotik ada.
guineous mukous (penisillin ➣ Beri antibiotik,
purulent tanpa atau erythromycin. amati tandatanda
gejalagejala ➣ Bedrest total sensiti fitas
pokok: tampak (pencegahan terhadap peni
seperti epistaksis. miokarditis) silin.
Tonsilar / ➣ Gunakan suction
➣ Tracheostomy untuk
pharyingeal : jika perlu
penghambatan jalan
Malaise, anorexia,
udara. ➣ Beri perawatan
tenggo rokan sakit,
➣ Perawatan carrier komplit untuk
sedikit demam, pulse
dan memproleh
meningkat dari yang
kontak terhadap orang bedrest.
diharapkan selama 24
yang terinfeksi. ➣ Atur kelembaban
jam, membran
Komplikasi : untuk pencairan
melembut, putih atau
Miokarditis (minggu optimum sekresi.
abu-abu; timbulnya
kedua) Neuritis. ➣ Amati respirasi
limfadenitis jika
untuk tanda-tanda
penyakitnya parah
penghambatan.
timbul toximea, septik
syok, dan meninggal
dalam 6-10 hari.
Lharyngeal :
Demam : serak,
batuk, tanpa ada
tanda awal, potensial
penghambatan jalan
udara, gelisah,
cyanosis, retraksi
dyspniec.
4. Rubeola (campak) Tidak ada perawatan ➣ Yakinkan
Agent pembawa : lain orangtua bahwa
Virus yang perlu kecuali vesikel-vesi kel
Sumber : antipiretik untuk adalah suatu
Sekresi saluran nafas, demam proses penyakit
darah dan urine dari dan analgesik untuk yang alami pada
orang yang terinfeksi. nyeri. anak-anak yang
Transmisi : Komplikasi : terinfeksi.
Kontak langsung Jarang terjadi (arthtritis, ➣ Gunakan
dengan orang yang enchepalitis, atau sentuhan lembut
terinfeksi. purpura); jika diperlukan.
Masa inkubasi : penyakitpenyakit
➣ Jauhkan anak dari
10 – 20 hari. menular yang
wanita hamil.
Periode penularan : sering dijumpai pada
Dari 4- 5 hari setelah masa
ruam-ruam muncul anak-anak; bahaya
tetapi terutama terbesar adalah efek
selama tahapan awal teratogenik pada janin.
(catharal).
Manifestasi klinis :
Fase prodromal :
Tidak dijumpai pada
anak-anak, namun
dijumpai pada orang
remaja dan dewasa
yang ditandai dengan
demam ringan, sakit
kepala, malaise,
anorexia,
konjungtivitis ringan,
coryza, sakit
kerongkongan, batuk
dan limfadenopaty.
Paling sedikit 1-5 hari,
menghilang 1 hari
setelah terjadinya
ruam.
Ruam :
Pertama kali muncul di
wajah dan dengan
segera menyebar
keleher, lengan batang
tubuh dan kaki.
Diakhiri hari pertama
ditutupi dengan
bercak- bercak
kemerahan makulo
pupalar, biasanya
hilang pada hari
ketiga.
Tanda dan gejala :
Demam ringan yang
muncul kadangkadang,
sakit kepala,
malaise dan
limfadenopaty.
5. Pertusis Pemberian antibiotik - Anjurkan untuk
Agent : Eythromycin, bedrest
Bordettela pertusis ampisillin, - Berikan kompres
Sumber : kotrimaxazol, panas dan dingin.
Masuknya dari saluran khloramfenikol, - Berikan diit
pernafasan dari expextoransia dan makanan cair dan
seseorang mukolitik, codein lunak
yang terinfeksi. diberikan
Penularan : bila terdapat batuk yang
Kontak langsung dan hebat sekali.
droplet. Luminal.
Masa inkubasi : Komplikasi :
5-21 hari biasanya Otitis media, bronkitis,
10hari. bronkop neumonia,
Perkembangan : ateletaksis, emfise ma,
Yang paling besar muntah-muntah berat,
selama catharal emasiasi, prolapsus
(radang selaput lendir) rectum, kongesti dan
sebelum munculnya edema otak.
(kambuhnya kembali
dan menghilang pada
minggu ke 4 setelah
munculnya kembali
gejala penyakit).

Manifestasi klinik :
Stadium kataralis
Batuk ringan pada
malam hari, anorexia,
Stadium spasmodik
Batuk bertambah
berat dan terjadi
paroximal berupa
batuk-batuk khas,
keringat, dilatasi
pembuluh darah leher
dan muka, muka
merah, sianosis.
Stadium konvalensi
Pada minggu ke-4
berat nya serangan
batuk berkurang nafsu
makan timbul kembali,
ronchi difus mulai
menghilang.
6. Parasitis intestinal 1. Piperazin sitrat Memberikan
Askariasis (antepar) penyuluhan pada
Agent 2. Hexilresorsinol orangtua penting-nya
Askaris lumbricoides. 3. Oleumkenopodii menjaga higienis dan
Sumber : 4. Santonin sanitasi lingkungan.
Faeces 5. Pirantel pamoat
Masa Inkubasi : (combantrin)
2-3 minggu 6. Papain (fellardon
Manifestasi Klinis :
Infeksi ringan,
asimptoma tik infeksi
berat, anorexia,
iritabilitas, ketakutan,
perut besar,
penurunan berat
badan, demam dan
kolik.
Infeksi parah;
gangguan usus, usus
buntu, perforasi usus
dengan peritonitis,
gangguan empedu,
paru dan pneumonitis.
E. Bimbingan Selama Fase Toddler dan Pre School (BALITA)

BIMBINGAN SELAMA FASE BIMBINGAN SELAMA FASE


TODDLER PRE- SCHOOL
Usia 12 – 18 Bulan Usia 3 Tahun
−Persiapkan ortu adanya perubahan −Persiapkan orang tua untuk
tingkah laku pada masa toddler, peningkatan ketertarikan anak
terutama negativisme dan dalam hubungan yang lebih luas.
ritualisme. −Anjurkan untuk mendaftarkan
−Hitung kalori makanan yang biasa anak ke TK.
diberikan pada anak dan −Tekankan tentang pentingnya
berangsur-angsur hentikan pengaturan waktu,
makanan dari botol dan tingkatkan −Anjurkan orangtua untuk
makanan dalam bentuk yang menawarkan pilihan-pilihan ketika
padat. anak sedang ragu/bimbang.
−Kaji pola tidur dan kebiasaan −Perubahan pada usia 3 ½ tahun :
sebelum tidur, botol/dot adalah anak akan menjadi kurang
penyebab utama carries pada gigi koordinasi (antatorik dan emosi),
anak. gelisah dan menunjukkan
−Apakah ada penundaan pada waktu perubahan tingkah laku seperti bicara
tidur. gagap.
−Persiapkan orangtua tentang −Orang tua harus memberikan
kemungki nan bahaya dalam perhatian yang extra sebagai
rumah seperti keracunan atau refleksi dari kegelisahan emosi
terjatuh. anak dan rasa takut anak
−Tekankan tentang pentingnya kehilangan kasih sayang orang
orang tua saling berkomunikasi tua.
(briefing). −Ingatkan orang tua tentang
−Bicarakan mengenai permainanpermai keseimbangan yang telah dicapai
nan baru yang dapat pada usia 3 tahun akan berubah
digunakan untuk meningkatkan menjadi tingkah laku yang agresif
kemampuan motorik, bahasa, pada usia 4 tahun.
kognitif dan sosial. −Antisipasi tentang adanya
−Tekankan perlunya untuk perubahan nafsu makan, seleksi
memeriksakan gigi anak, makanan anak.
bagaimana tipe gigi, kebersihan −Tekankan tentang perlunya
gigi, kebiasaan makan yang perlindungan dan pendidikan
mendukung terjadinya carries pada untuk mencegah cedera.
gigi.
−Tekankan tentang pentingnya Usia 4 Tahun
mengkonsumsi suplemen yang −Persiapakan pada tingkah laku
mengandung fluorida. anak yang lebih agresif, termasuk
Usia 18 – 24 Bulan aktivitas motorik dan penggunaan
−Tekankan tentang pentingnya bahasa-bahasa yang
teman sebaya dalam bermain. mengejutkan.
−Persiapkan untuk datangnya adik −Bersikap menentang terhadap
baru (sibling), tekankan tentang orangtua
pentingnya menyiapkan anak −Explorasi perasaan ortu
untuk pengalaman baru. berkenaan dengan tingkah laku
−Bicarakan tentang berbagai anak.
metode untuk mendisiplinan anak, −Masukkan anak ke TK
keefektifan metode tersebut dan −Persiapan untuk peningkatan
eksplorasi keadaan orangtua keinginan tahuan anak tentang
tentang negatisme pada anak; sex.
tekankan bahwa negatifisme −Tekankan tentang pentingnya
merupakan aspek penting dalam menanamkan disiplin pada anak.
pengembangan diri dan −Anjurkan untuk belajar berenang
kemandirian anak. jika belum dilakukan pada usia
−Bicarakan tentang tanda-tanda sebelumnya.
kesiapan anak utnuk melakukan −Adanya mimpi buruk; beritahu
toliet training, tekankan tentang orangtua bahwa anak, sering anak
pentingnya menunggu kesiapan terbangun karena adanya mimpi
fisik dan piskologis anak, bicarakan yang menakutkan.
tentang kemungkinan timbulnya −Tenangkan Ibu, bahwa masa yang
rasa takut anak, seperti terhadap tenang pada anak dimulai pada
gelap dan suara-suara tertentu. usia 5 tahun.
−Kaji kemampuan anak untuk
berpisah dengan orangtua dan
kemampuan menghadapi situasi
yang tidak familiar dengannya. Usia 5 Tahun
−Beri kesempatan pada orantua −Masa tenang pada usia 5 tahun
untuk mengucapkan perasaannya, −Siapkan anak untuk memasuki
keletihan, frustasi dan kemarahannya. lingkungan sekolah.
−Pastikan kelengkapan immunisasi
sebelum memasuki sekolah.

Usia 24 – 36 Bulan
−Bicarakan pentingnya peniruan
pada anak dan perlunya
melibatkan anak dalam berbagai
aktifitas.
−Bicarakan tentang pendekatan
yang dilakukan untuk toilet
training dan harapan-harapan
yang realistik.
−Tekankan keunikan proses berfikir
pada toddler, terutama bahasa
yang digunakan, pemahaman yang
kurang tentang waktu dan
ketidakmampuan melihat peristiwa
dari perspektif orang lain.
−Tekankan untuk menanamkan
kedisiplinan secara kongkrit.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah di atas, maka kami dapat menarik kesimpulan
bahwa Keluarga merupakan unit dasar dalam masyarakat. Setiap keluarganya tentunya
pernah mengalami atau memiliki anak dengan usia BALITA. Masa Balita ini terbagi atas
dua masa yaitu Toddler dan Pra Sekolah. Sehingga masing-masing memiliki fase
bimbingan yang berbeda. Pada masa ini anak mengalami peningkatan dan kemajuan yang
menakjubkan. Keluarga dengan Balita memiliki dua tahap perkembangan yaitu tahap
keluarga dengan Childbearing dan tahap keluarga dengan anak pra sekolah. Dalam
perkembangan keluarga ini ada beberapa tugas dan masalah yang harus dihadapi oleh
keluarga termasuk anak yang bersangkutan. Sehubungan dengan itu, keluarga perlu
diperlengkapi dengan proses keperawatan/asuhan keperawatan keluarga dengan Balita.

B. Saran
Keluarga dengan Balita, seperti yang sudah dibicarakan di atas, banyak
diperhadapkan dengan masalah. Oleh karena itu, sebaiknya keluarga harus memperhatikan
dengan benar setiap asuhan perawatan yang diberikan baik terhadap keluarga maupun
pada anak. Dengan begitu keluarga dapat melaksanakan pola asuhan keluarga dengan
Balita secara mandiri. Untuk itu tidak lepas pula bimbingan dari tenaga kesehatan,
terutama perawat.
DAFTAR PUSTAKA

Friedman M. 1998. Keperawatan Keluarga, Teori dan Praktik. Jakarta : EGC.

http://ners.unair.ac.id/materikuliah/ASKEP%20KELUARGA%20DENGAN%20BAL
ITA.pdf

http://umitrastikes.blogspot.com/2010/04/asuhan-keperawatan-keluarga-dengan-
anak.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3587/1/keperawatan-
siti%20zahara.pdf

Anda mungkin juga menyukai