OLEH
KELOMPOK 10
•1.NI LUH PUTU LABANI 21089144090
•2.NI KADEK SUARDANI 21089144092
•3.NI MADE KRISTYA DWIJAYANTHI 21089144093
•4.NI MADE DWI YUNAWATI 21089144094
•5.PUTU KRISNA YANTI 21089144095
•6.NI KOMANG SRI INDRAWATI 21089144096
•7.NI LUH PUTU GERIANTI 21089144099
•8.NI WAYAN AYU SUPADMI 21089144112
•9.LUH PUTU GITA ASRINI 21089144120
•10.NI KADEK MONALISA 21089144121
Gagal napas tipe II adalah kegagalan tubuh untuk mengeluarkan CO2, pada
umumnya disebabkan oleh ke gagalan ventilasi yang ditandai dengan retensi CO2
(peningkatan PaCO2 atau hiperkapnia) disertai dengan penurunan PH yang
abnormal dan penurunan PaO2 atau hipoksemia. Kegagalan ventilasi biasanya
disebabkan oleh hipoventilasi karena kelainan ekstrapulmonal. Hiperkapnia yang
terjadi karena kelainan ekstrapulmonal dapat disebabkan karena: penekanan
dorongan pernapasan sentral atau gangguan pada respon ventilasi.
ETIOLOGI PATOFISIOLOGI
a. Laboratorium
Analisa gas darah:
a) Hipoksemia (penurunan PaO2) 1. Infeksi paru
b) Hipokapnia (penurunan PCO2) Pada tahap 2. Abnormalitas obstruktif
awal karena hiperventilasi
( keterbatasan aliran udara )
c) Hiperkapnia (peningkatan PC02) menunjukan
gagal ventilasi 3. Defek difusi sedang
d) Alkalosi respiratori (pH >7,45) pada tahap 4. Hipoksemia
dini 5. Toksisitas oksigen
e) Asedosis respiratori/metabolic terjadi pada
tahap lanjut.
Leukosit (pada sepsis), anemia, trombositopenia
(refleksi implamasi sistemik dan injuri endotel),
peningkatan kadar amilasee (pada pancreatitis).
MANIFESTASI KLINIS
BREATHING
1) Distress pernapasan : pernapasan
DISABILITY cuping hidung, takipneu/bradipneu,
1) Keadaan umum : GCS, tingkat retraksi.
kesadaran, nyeri atau tidak 2) Peningkatan frekuensi nafas.
2) Adanya trauma atau tidak pada thoraks 3) Nafas dangkal dan cepat
4) Kelemahan otot pernapasan
5) Reflek batuk ada atau tidak
6) Penggunaan otot Bantu pernapasan
7) Penggunaan alat Bantu pernapasan ada
Exposure atau tidak
1) Enviromental control 8) Irama pernapasan : teratur atau tidak
2) Buka baju penderita tetapi cegah 9) Bunyi napas Normal atau tidak
terjadinya hipotermia
Diagnose keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN GADAR
ARDS/ GAGAL NAFAS
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
PRIMER
PENGKAJIAN PRIMER
PENGKAJIAN
SEKUNDER
ANALISA DATA
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
•
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan sekresi berlebih ditandai dengan
dispnea, sputum berlebih, suara nafas ronchi, gelisah, pola napas abnormal
2. Pola nafas Tidak Efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas ditandai dengan