Anda di halaman 1dari 27

DESAIN PENELITIAN

I Made Sudarma Adiputra


KLASIFIKASI JENIS PENELITIAN
BERDASARKAN RUANG LINGKUP PENELITIAN KLINIS
PENELITIAN LAPANGAN
PENELITIAN LABORATORIUM

BERDASARKAN WAKTU PENELITIAN TRANSVERSAL VS LONGITUDINAL


RETROSPEKTIF VS PROSPEKTIF

BERDASARKAN SUBSTANSI DASAR VS TERAPAN

BERDASARKAN ADA TIDAKNYA DERKRIPTIF VS ANALITIK


ANALISIS
DESAIN PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
• STUDI CROSS SECTIONAL
• PENELITIAN CASE CONTROL
• PENELITIAN COHORT PROPSKETIF
• PENELITIAN COHORT RETROSPEKTIF
• PENELITIAN CLINICAL TRIAL
Klasifikasi yang sangat sering dikemukakan adalah
Pembagian penelitian menjadi :
- Penelitian deskriptif
- Penelitian analitik (cross sectional, case control &
cohort)
- Penelitian eksperimental (pre eksperiment & true
eksperiment)
Penelitian deskriptif:
penelitian yang tujuan utamanya melakukan eksplorasi-
deskriptif terhadap fenomena kesehatan masyarakat baik
yang berupa faktor risiko maupun efek.
Penelitian analitik:
penelitian dimana peneliti mencoba menggali bagaimana
dan mengapa fenomena kesehatan masyarakat itu terjadi,
yaitu dengan melakukan analisis dinamika korelasi antara
faktor risiko dan efek.
Penelitian eksperimental:
penelitian yang observasinya dilakukan terhadap efek dari
intervensi peneliti terhadap satu atau sejumlah ciri
(variabel) subyek penelitian.
STUDI CROSS SECTIONAL
• Mempelajari hub antara variabel…..
• Independent with dependent variable

Independen variable dependent variable

Dilakukan pengukuran
1x pada saat yang sama
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENELITIAN
CROSS SECTIONAL
KELEBIHAN
• Memungkinkan penggunaan populasi dari masyarakat umum
• Desain relatif mudah, murah dan hasilnya cepat dpt peroleh
• Dapat dipakai untuk meneliti sekaligus banyak variabel
• No loss to follow up
• Dapat dimasukan dlm penelitian pertama suatu penelitian
kohort
• Dasar penelitian berikutnya
KEKURANGAN
• Sulit menetukan sebab akibat
• Hanya menjaring onset penyakit yang lama
PENELITIAN KASUS KONTROL
• Pada studi ini membandingkan sekelompok
kasus (pasien yang menderita penyakit atau
efek yang sedang di teliti) dibandingkan
dengan sekelompok kontrol (mereka yang
tidak menderita penyakit atau efek)
APAKAH ADA PENELITIAN
DITELUSURI RETROSPEKTIF
FAKTOR RESIKO MULAI DI SINI

YA
KASUS
(SUBYEK DENGAN
TIDAK PERLAKUAN)

YA
KONTROL
(SUBYEK TANPA
PERLAKUAN)
TIDAK
Tiga cara memilih kontrol yang baik
1. Memilih kasus dan kontrol dari populasi yang
sama
2. Matching, memilih kontrol yang mempunyai
karakteristik yang sama dengan kasus.
3. Memilih lebih dari satu kelompok kontrol.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
PENELITIAN KASUS-KONTROL
KELEBIHAN
1. Dapat meneliti kasus yang jarang atau yang
masa latennya panjang
2. Hasil dapat diperoleh dgn cepat
3. Biaya yang dipakai relatif lebih sedikit
4. Memerlukan subyek penelitian yang lebih
sedikit
5. Memungkinkan untuk mengidentifikasi
berbagai faktor resiko sekaligus
KELEMAHAN
1. Recall bias : daya ingat responden
2. Validasi mengenai informasi kadang-kadang
sukar diperoleh
3. Karena kasus dan kontrol di tentukan oleh
peneliti  sukar menentukan yg sepadan
4. Tidak memberikan incident rates
5. Tidak dapat dipakai untuk menentukan lebih
dari satu variabel dependend.
PENELITIAN KOHORT
Adalah rancangan penelitian epidemiologi
analitik observasional yang mempelajari
hubungan antara paparan dan penyakit,
secara alamiah mereka akan terbagi dalam
(1)kelompok dengan faktor resiko, dan (2) kel
tanpa resiko, kemudian kelompok tersebut di
ikuti sampai waktu tertentu untuk
menentukan terjadi atau tidakknya efek yang
diteliti
KOHORT PROSPEKTIF
PENELITIAN APAKAH TERJADI
DIIKUTI PROSPEKTIF
MULAI DI SINI EFEK

YA

FAKTOR RESIKO (+)


TIDAK
SUBYEKK TANPA
FAKTOR RESIKO
TANPA EFEK
YA
FAKTOR RESIKO (-)

TIDAK
CIRI-CIRI KOHORT
Pemilihan subyek berdasarkan status
paparannya, kemudian dilakukan pengamatan
dan pencatatan apakah subyek mengalami
outcome yang diamati atau tidak. Bisa bersifat
retrospektif atau prospektif
KARAKTERISTIK PENELITIAN KOHOR

1. Bersifat observasional
2. Pengamatan dilakukan dari sebab ke
akibat
3. Disebut sebagai studi insidens
4. Terdapat kelompok kontrol
5. Terdapat hipotesis spesifik
6. Dapat bersifat prospektif ataupun
retrospektif
7. Untuk kohor retrospektif, sumber datanya
menggunakan data sekunder
KEUNTUNGAN KOHORT
1. Merupakan desain terbaik dalam
menentukan insidens dan perjalanan peny.
Atau efek yg diteliti
2. Kesesuaian dengan logika normal dalam
membuat inferensi kausal
3. Dapat menghitung laju insidensi
4. Untuk meneliti paparan langka
5. Dapat mempelajari beberapa akibat dari
suatu paparan
KELEMAHAN KOHORT
1. Lebih mahal dan butuh waktu lama
2. Pada kohort retrospektif, butuh data
sekunder yang lengkap dan handal
3. Tidak efisien dan tidak praktis untuk kasus
penyakit langka
4. Risiko untuk hilangnya subyek selama
penelitian, karena migrasi, partisipasi
rendah atau meninggal
PENELITIAN CLINIAL TRIAL
merupakan penelitian eksperimental
terencana yang dilakukan pada manusia. Pada
uji klinis peneliti memberikan perlakuan atau
intervensi pada subyek penelitian, kemudian
efek perlakuan itu diukur dan dianalisis.
• Uji klinis ini dasarnya merupakan suatu
rangkaian proses pengembangan pengobatan
baru. Biasanya obat baru ini di bandingkan
dengan obat yang sudah ada.
• Uji klinis ini dapat di bagi dalam 2 tahap:
1. tahap 1
2. tahap 2
TAHAP 1
 Penelitian di laboratorium (ujian preklinis),
biasanya menggunakan binatang percobaan

TAHAP 2
 Digunakan manusia sebagai subyek penelitian
 Tahap 2 ini dapat di bagi menjadi 4 fase
1. fase 1  keamanan
2. fase 2  dosis
3. fase 3  bandingkan dgn obat yg sdh ada
4. fase 4  evaluasi  5 tahun
Desain Uji Klinis
• Desain pararel, merupakan perbandingan
antar kelompok (group comparison), dapat
berupa pasangan serasi (matched pairs) atau
bukan
• Desain menyilang (cross-over design)
Desain pararel

EFEK?

KELOMPOK
PERLAKUAN

SUBYEKK R
PENELITIAN
KELOMPOK
KONTROL

EFEK?
Desain Menyilang

KELOMPOK KELOMPOK
PERLAKUAN
EFEK ? PERLAKUAN
EFEK ?

SUBYEK R

KELOMPOK KELOMPOK
EFEK ? KONTROL
EFEK ?
KONTROL
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
KEUNTUNGAN
 Randomisasi maka bias dapat dikontrol
 Statistik akan lebih efektif
 Uji klinis sangat menguntungkan
KERUGIAN
 Desain komplek dan mahal
 Uji klinis sering dihadapkan dgn masalah etik
 Kadang-kadang uji klinis sangat tidak praktis
Pre eksperiment
• One shot case study
• Pre test post test desaign
• Static group comparison
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai