Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. A


DENGAN CA.CERVIK

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama (Initial) : Ny. A
Umur : 40 th
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Marital : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Denpasar Utara
Tanggal Masuk : 29 Oktober 2020
Tanggal Pengkajian : 29 Oktober 2020
No.Register :223345
Diagnosa Medis : Ca. Cervik stadium III

Identitas Penanggung Jawab


Nama (Initial) : Tn. B
Umur : 42 th
Hub.Dengan Klien : Suami
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Denpasar Utara

2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
 Keluhan Utama MRS
- Pasien mengatakan mengalami pendarahan diluar periode menstruasi
 Keluhan Utama Pengkajian
- Pasien mengatakan mengalami pendarahan di luar periode menstruasi dan
setelah melakukan hubungan seksual, saat ini pasien mengeluh nyeri panggul,
nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk dengan skala nyeri 7, nyeri biasanya
datang secara tiba – tiba. Pasien juga mengalami keputihan dengan bau yang
kuat.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit mengatakan mengalami
pendarahan di luar periode menstruasi dan setelah melakukan hubungan seksual,
saat ini pasien mengeluh nyeri panggul, nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk
dengan skala nyeri 7, nyeri biasanya datang secara tiba – tiba. Pasien juga
mengalami keputihan dengan bau yang kuat. Pasien dan suami langsung pergi ke
RSU Puja Medika pada tanggal 1 agustus 2020 dan menjalani pemeriksaan
biopsy dan pasien didiagnosa kanker serviks stadium IIIA dan disarankan untuk
rawat inap. Pasien mengatakan sudah melakukan pengobatan radiasi dan
kemoterapi. Saat ini pasien masuk RS pada tanggal 28 oktober 2020 dengan
keluhan yang sama dan dibawa ke RSU puja medika untuk dilakukan
pemeriksaan, setelah sampai di ugd pasien diperiksa dengan hasil TTV : TD :
130/ 90 mmgh, nadi : 90x/mnt, rr : 20 x/mnt suhu : 37, 6◦C. setelah dilakukan
pemeriksaan pasien dianjurkan untuk rawat inap di RS, kemudian pasien
dipindahkan ke ruang angsoka.
Riwayat Penyakit Dahulu
1) Penyakit yang pernah dialami
- Pasien mengatakan belum pernah mengalami penyakit seperti ini
sebelumnya
2) Pernah di rawat
- Pasien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya
3) Alergi
- Pasien mengatakan tidak memiliki alergi apapun
4) Kebiasaan (merokok/kopi/alcohol/ dll)
- Pasien mengatakan tidak memiliki kebiasaan merokok, minum kopi atau
alcohol
Riwayat Kesehatan Keluarga
- Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan pada keluarganya

3. Pola Fungsi Kesehatan Gordon


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
- Pasien mengatakan jika pasien sakit dan sakitnya tidak bisa ditangani dirumah,
pasien akan membawanya ke pelayanan kesehatan terdekat.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit
- Sebelum sakit pasien mengatakan biasanya mengomsumsi makanan pokok 2-3
kali perhari lengkap dengan lauk terkadang tahu tempe dan juga ayam
ataupun telur dan biasa mengomsumsi sayur-sayuran baik rebut / tumis. Pasien
juga mengatakan biasa minum air aqua atau air rebusan 5-6 gelas /hari atau
600 cc.
Saat sakit
- Saat sakit pasien mengatakan hanya menghabiskan makanan 1/5 porsi yang
telah disediakan rumah sakit, dikarenakan ketika makan pasien merasa mual
dan juga muntah. Pasien juga minum air aqua hanya 3 gelas sehari.
c. Pola Eleminasi
1) BAB
Sebelum sakit
- Sebelum sakit pasien mengatakan tidak memiliki gangguan pada pola buang air
besarnya beliau mengatakan buang air besar 1 kali sehari dengan warna
kekuningan, konsistensi lembek tidak ada lender atau darah, pasien juga
mengatakan tidak ada nyeri saat buang air besar.
Saat sakit
- Saat sakit pasien mengatakan belum buang air besar sejak kemarin
2) BAK
- Sebelum sakit
Sebelum sakit pasien mengatakan buang air kecil 4-5 kali dalam sehari
dengan warna kuning jernih dan juga tidak ada nyeri
- Saat sakit
Saat sakit pasien mengatakan sering buang air kecil 6-7 kali, pasien juga
mengatakan anyang anyangan dan tekadang nyeri saat buang air kecil
d. Pola Aktivitas dan Latihan
1) Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
perawatan diri
Makan dan 
minum
Mandi 
Toileting 
Berpakian 
Berpindah 
0 : mandiri , 1 : Alat Bantu, 2: Dibantu Orang Lain, 3 : Dibantu orang lain dan alat, 4 :
tergantung total
2) Latihan
- Sebelum sakit
Sebelum sakit pasien mengatakan bahwa tidak ada masalah dalam melakukan
aktivitanya, beliau dapat melakukan aktivitasnya seperti biasa secara mandiri
tanpa bantuan orang lain atau alat bantu baik makan atau mandi , toileting
berpakian ataupun berpindah
- Saat sakit
Saat sakit pasien mengatakan sulit melakukan aktivitas seperti biasanya karena
pasien merasa lemas pada seluruh tubuhnya sehingga pasien sulit untuk
melakukan aktivitas secara mandiri.
e. Pola Kognitif dan Persepsi
- Pasien mengatakan bahwa beliau sama sekali tidak mengetahui tentang
penyakitnya baik penyebabnya, tanda dan gejala atau pencegahannya,
dikarenakan hal ini baru pertama kali terjadi dikalangan keluarga, sebelum
sakit beliau menggunakan panca alat indra. Saat sakit pasien mengatakan
bahwa apapun yang masuk ke dalam mulutnya terasa hambar.
f. Pola Persepsi-Konsep Diri
- Identitas diri : pasien mengatakan berjenis kelamin perempuan
- Peran diri : pasien berperan sebagai seorang istri
- Citra diri : pasien mengatakan ingin cepat sembuh dari sakitnya
- Harga diri : pasien mengatakan malu dengan kondisinya saat ini dikarenakan
rambutnya sudah mulai rontok.
g. Pola Tidur dan Istirahat
- Sebelum sakit
Sebelum sakit pasien mengatakan beliau tidak mengalami masalah pada
tidurnya, belaiu biasanya tidur mulai dari pukul 22.00 wita dan bangun pukul
6.00 wita secara rutin.
- Saat sakit
Saat sakit pasien mengatakan bahwa beliau tidur pukul 21.00 terkadang
terbangun pada malam hari.

h. Pola Peran-Hubungan
- Sebelum sakit
pasien mengatakan bahwa tidak pernah memiliki masalah pada peran
hubungan baik dengan keluarga maupun masyarakat dilingkungan sekitar.
- Saat sakit
Saat sakit pasien mengatakan bahwa beliau pun tidak ada masalah pada
peranan hubungan baik dengan keluarga, kerabat teman yang menjenguknya.
i. Pola Seksual-Reproduksi
- Sebelum sakit
Pasien mengatakan pasien memiliki 2 orang anak, laki-laki dan perempuan,
pasien mengatakan bahwa pasien masih mengalami menstruari
- Saat sakit
Pasien mengatakan mengalami pendarahan diluar periode menstruasi dan
setelah melakukan hubungan seksual.
j. Pola Toleransi Stress-Koping
- Pasien mengatakan untuk mengatasi stress yang dialami, pasien lebih memilih
untuk membicarakannya dengan suami untuk memecahkan masalah.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan beragama hindu percaya dengan adanya Tuhan. Pasien
biasanya melakukan persembahyangan setiap hari pada saat pagi / sore hari
terutama setiap hari raya.
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : lemas
Tingkat kesadaran : komposmetis
GCS : Verbal: 5, Psikomotor 6, Mata 4
b. Tanda Vital
TD : 130/ 90 mmgh, nadi : 90x/mnt, rr : 20 x/mnt suhu : 37, 6◦C
c. Kepala
Inspeksi
- Warna rambut hitam bersih, terdapat rontok dan alopecia, tidak ada lesi
Palpasi
- Tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan
d. Mata
Inspeksi
- Konjungtiva anamis, skelra anikterik, pupil terlihat miosis
Palpasi
- Tidak ada nyeri tekan pada kedua mata
e. Hidung
Inspeksi
- Hidung simetris, tidak ada secret atau darah
- Tidak ada sinusistis
- Tidak terlihat pernafasan cuping hidung
Palpasi
- Tidak ada benjolan
- Tidak ada nyeri tekan
f. Telinga
Inspeksi
- Telinga simetris kiri/ kanan
- Tidak ada serumen
Palpasi
- Tidak ada benjolan
- Tidak ada nyeri tekan
g. Mulut
Inspeksi
- Mukosa bibir kering, tidak ada sianosis
- Lidah bersih
- Tidak ada pembesaran tonsil
h. Leher
Inspeksi
- Simetris \, tidak ada benjolan
- Tidak lesi
- Tidak tampak ada benjolan
Palpasi
- Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
- Tidak ada pembesaran pada kelenjar getah bening
- Tidak ada nyeri tekan
- Nadi karotis teraba

i. Dada dan Punggung


 Paru
Inspeksi
- Pergerakan dada nampak simetris
- Tidak ada lesi
Palpasi
- Tidak ada benjolan
- Tidak ada nyeri tekan
Perkusi
- Suara paru sonor
Auskultasi
- Suara vesikuler
 Jantung
Inspeksi
- Iktus kordis terlihat
- Tidak ada lesi
Palpasi
- Tidak teraba thrill di ictus cordis
- Tidak ada nyeri tekan
Perkusi
- Suara pekak
Auskultasi
- Suara S1, S2 reguler tunggal
j. Abdomen
Inspeksi
- Abdomen simetris, tidak ascites
- Tidak ada lesi
Auskultasi
- Bising usus normal 15x/mnt
Perkusi
- Suara timpani

Palpasi
- Terdapar nyeri tekan menyebar ke panggul, nyeri seperti tertusuk-tusuk,
dnegan skala nyeri 7
k. Ekstremitas
 Atas
Inspeksi
- Tidak ada lesi, kulit kering dan pecah-pecah karena radiasi
- Tidak ada odema
- Simetris kiri/kanan
- Terpasang infus ditangan kanan
Palpasi
- Tidak ada benjolan
- Turgor kulit tidak elastis
- CRT > 3 detik
- Tidak ada nyeri tekan
- Keringat dingin
 Bawah
Inspeksi
- Tidak ada lesi,
- kulit kering dan pecah-pecah karena radiasi
- Tidak ada odema
- Simetris kiri/kanan
Palpasi
- Tidak ada benjolan
- Turgor kulit tidak elastis
- CRT > 3 detik
- Tidak ada nyeri tekan
l. Genetalia
Inspeksi
- Ada lesi
- Keluarnya cairan keputhan dari vagina dan berbau sangat kuat
- Adanya perdarahan diluar periode menstruasi
- Urine bercampur darah (hematuria)
Palpasi
- Pembengkakakn di daerah uterus yang abnormal
5. DATA PENUNJANG (Pemeriksaan Diagnostik)
- Hb : 9,3 gr/dl
- Leukosit : 9900/mm
- Ht : 24,4%
- Trombosit : 195.000/mm
- Gds :159 mg/dl
- SGOT :13U, I
- SGPT : 5 U,i

6. THERAPY
1. metoclorpramid 3 x 1 tablet
2. SF/ BC / C 2 x 1 tablet
3. Vitamin A 1 x 50.000 unit
4. Antasid syirup 3 x 1 sendok maka
B. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah Kolaboratif /
Keperawatan
Ds : Ca. Cervik Nyeri akut

- Pasien mengeluh
Tahap lanjut
nyeri oada panggul
Do :
Menyebar ke pelvik
- Pasien terlihat
merintih kesakitan
Tekanan intrapeolvik
- Pasien tampak
meningkat
gelisah
- TD : 130/ 90 mmgh,
Tekanan intra abdomen
nadi : 90x/mnt, rr : 20
meningkat
x/mnt suhu : 37, 6◦C

P : Kerusakan yang Nyeri akut


ditimbulkan pada
jaringan dekat kanker

Q : Seperti tertusuk
tusuk

R : Di perut bagian
bawah atau panggul

S : Skala 7

T : Setiap saat dan terus


menerus.

Ds : Ca cervik Gangguan eleminasi urine

- Pasien mengatakan
sering buang air kecil
Terapi
- Pasien mengatakan
anyang anyangan dan
tekadang nyeri saat Radiasi
buang air kecil
Do : Perkemihan

- Distensi kandung
Cystitis
kemih pasien
meningkat
Sering buang air kecil
- volume residu urin
meningkat
Gangguan eleminasi urine
- berkemih tidak tuntas
- kandung kemih
teraba keras
Ds : Ca. cervik Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
- Pasien mengatakan
Terapi
tidak nafsu makan,
ketika makan merasa
Radiasi
mual dan muntah

Do : Gastrointestinal

- Pasien nampak
Peningkatan tekanan
lemas, mukosa bibir
gaster
pucat

- Rambut rontok Mual muntah


berlebihan
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
Ds : Perdarahan Intoleransi Aktivitas

- Pasien mengatakan
Anemia
badannya lemas

Do : Hb ≤12 gr/dl

- Pasien nampak
Suplai O2 menurun
terlihat pucat
Hipoksia, lemah, pucat
- Hb : 9,3 gr/dl

- Akral teraba dingin, Intoleransi Aktivitas


CRT > 3 detik

- ADL : dibantu orang


lain

Ds : Kemoterapi Gangguan citra tubuh

- Pasien mengatakan
sedih karena
Mempercepat
rambutnya rontok
pertumbuhan sel normal
banyak dan hampir
botak.

Do: Memperpendek usia akar


rambut
- Rambut rontok
banyak setelah
terkena kemoterapi
Alopecia
sebanyak 5 kali.

Ds : Ca. Cerviks Resiko kekurangan volume


cairan
- pasien mengatakan
mengalami Tahap lanjut
pendarahan diluar
periode menstruasi
Pembesaran massa
dan keputihan yang
berbau
Perdarahan
Do :

- Pasien nampak pucat


CRT < 3 detik, Rusaknya permiabelitas
mukosa bibir kering, pembuluh darah

- TD : 130/ 90 mmgh,
nadi : 90x/mnt, rr : 20 Penipisan sel epitel

x/mnt suhu : 37, 6◦C

- Resiko kekurangan
volume cairan

C. Tabel Daftar Masalah Kolaboratif / Diagnosa Keperawatan


No Tanggal / Diagnosa Keperawatan Tanggal, Jam
Jam Teratasi
Ditemukan
1 29/10/20 Nyeri akut b,d Ca. Cervik d.d Pasien
10.00 mengeluh nyeri pada panggul dengan skala
nyeri 7
2 29/10/20 Resiko kekurangan volume cairan b.d Ca.
10.30 Cerviks d.d pasien mengatakan mengalami
pendarahan diluar periode menstruasi dan
keputihan yang berbau, CRT < 3 detik,
mukosa bibir kering, TD : 130/ 90 mmgh,
nadi : 90x/mnt, rr : 20 x/mnt suhu : 37, 6◦C

3 29/10/20
Gangguan eleminasi urine b.d Terapi radiasi
11.00
d.d pasien mengatakan sering buang air
kecil, distensi kandung kemih pasien
meningkat

4 29/10/20 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

11.30 kebutuhan b. d terapi radiasi d.d pasien


mengeluh tidak nafsu makan, mual, muntah

Intoleransi Aktivitas b.d anemia d.d, lemas,


5 29/10/20
ADL : dibantu orang lain
12.00

6 29/10/20 Gangguan citra tubuh b.d Kemoterapi d.d


12/30 Pasien mengatakan sedih karena rambutnya
rontok banyak dan hampir botak

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


1. Nyeri akut b,d Ca. Cervik d.d Pasien mengeluh nyeri pada panggul dengan skala
nyeri 7
2. Resiko kekurangan volume cairan b.d Ca. Cerviks d.d pasien mengatakan
mengalami pendarahan diluar periode menstruasi dan keputihan yang berbau,
CRT < 3 detik, mukosa bibir kering, TD : 130/ 90 mmgh, nadi : 90x/mnt, rr : 20
x/mnt suhu : 37, 6◦C

3. Gangguan eleminasi urine b.d Terapi radiasi d.d pasien mengatakan sering buang
air kecil, distensi kandung kemih pasien meningkat

4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b. d terapi radiasi d.d pasien


mengeluh tidak nafsu makan, mual, muntah

5. Intoleransi Aktivitas b.d anemia d.d, lemas, Hb : 9,3 gr/dl, CRT > 3 detik ADL :
dibantu orang lain

6. Gangguan citra tubuh b.d Kemoterapi d.d Pasien mengatakan sedih karena
rambutnya rontok banyak dan hampir botak
E. PERENCANAAN
No No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Diagnosa
1 Dx 1 Setelah dilakukan tindakan Pain Management - Untuk mengetahuan
keperawatan selama 3 x 24 jam - Observasi reaksi nonverbal dari keadaan pasien
diharapkan nyeri pasien berkurang ketidaknyamanan - Agar mengetahui
denga kriteria hasil : - Lakukan pengkajian nyeri secara seberapa besar nyeri
 Mampu mengontrol nyeri komprehensif termasuk lokasi, yang masih dirasakan
 Melaporkan bahwa nyeri berkurang karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas - Agar nyeri pasien
dengan menggunakan manajemen dan faktor presipitasi. berkurang
nyeri - Ajarkan tentang teknik non - Untuk mengurangi
 Mampu mengenali nyeri (skala, farmakologi (teknik nafas dalam) nyeri yang diarasakan
intensitas, frekuensi dan tanda - Berikan analgetik untuk mengurangi pasien
nyeri) nyeri
 Menyatakan rasa nyaman setelah
nyeri berkurang

2 Dx 2 Setelah diberikan tindakan keperawatan Fluid management - Untuk mengetahui


selama 3 kali 24 jam diharapkan tidak - Pertahankan catatan intake dan output perkembangan pasien
ada tanda tanda resiko kekurangan yang akurat - Memonitor vital sign
- Monitor vital sign
cairan dengan kriteria hasil : - Berikan cairan IV pada suhu ruangan pasien dapat
 Mempertahankan urie output sesuai Hypovolemia management mengetahui keadaan
dengan usia dan BB,HT normal - Monitoring tingkat HB dan hematocrit
pasien
 Tekanan darah, nadi, suhu tubuh - Monitoring respon pasien terhadap
dalam batas normal penambahan cairan - Agar menjaga
 Tidak ada tanda – tanda dehidrasi,
kestabilan cairan dalam
elastisitas turgor kulit baik
membrane mukosa lembab tubuh pasien
- Agar dapat memantau
kondisi pasien
- Agar penambahan
cairan dalam tubuh
pasien dpt terpantau
3 Dx 3 Setelah dilakukan tindakan - Monitor suhu sesering mungkin - Untuk mengetahui
keperawatan selama 3x24 jam - Monitor warna dan suhu kulit
perubahan suhu tubuh
- Lakukan penilaian yang komprehensif
diharapkan gangguan eleminasi pasien berfokus pada inkontinensia (misalnya, dalam tubu pasien
berkurang dengan kriteria hasil : output urin, pola berkemig, fungsi - Mengetahui
kognitif, dan masalah kencing
- Kandung kemih kosong secara praeksisten) keseimbangan cairan
penuh - Memonitor efek dari obat-obatan yang pasien
- Tidak ada residu urine > 100-200 diresepkan, seperti calcium channel
cc blockers dan antikolinergik - Mengetahui perubahan
- Intake cairan dalam rentang normal
yang terjadi pada pasien
- Bebas dari ISK
- Tidak ada spasme bladder - Untuk
- Balance cairan seimbang mengetahuijumlah
pengeluaran cairan pada
pasien perhari
- Mengetahi efek pada
obat yang diberikan
dengan keseimbangan
cairan
4 Dx 4 Setelah dilakukan tindakan - Monitor mual dan muntah - Mual muntah
keperawatan selama 3x24 jam - Monitor pucat, kemerahan, dan
mempengaruhi
kekeringan jaringan konjungtiva
diharapkan nutrisi klien membaik - Kaji adanya alergi makanan nutrisi pasien
kriteria hasil : - Atur posisi semi fowler atau fowler - Untuk mengetahui
tinggi selama makan
 Adanya peningkatan berat badan - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk keadaan pasien
sesuai dengan tujuan menentukan jumlah kalori dan nutrisi
 Mampu mengidentifikasi sesuai - Mengetahui apakah
yang dibutuhkan pasien
kebutuhan nutrisi adanya alergi atau
 Tidak ada tanda – tanda malnutrisi
tidak pada pasien
- Agar tidak terjadi
mual dan muntah
- Agar dapat
memberikan
makanan yang tepat
ke pasien
5 Dx 5 Setelah dilakukan tindakan - Bantu klien untuk mengidentifikasi - Agar pasien mampu
aktivitas yang mampu dilakukan
keperawatan selama 2 x 24 jam melakukan aktivitas
- Bantu untuk mrmilih aktivita yang
diharapkan aktivitas pasien mulai konsisten yang sesuai dengan tanpa bantuan orang
kemampuan fisik, psikologis & sosial
membaik dengan kriteria hasil : lain
- Bantu untuk mendapatkan alat bantuan
 Berpartisipasi dalam aktivitas fisik aktivitas seperti kursi roda, krek - Agar mengetahui
tanpa disertai peningkatan tekanan - Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi
aktivitas yang sesuai
darah, nadi dan RR - Medik dalam merencanakan program
 Mampu melakukan aktivitas sehari terapi yang tepat dengan kemampuan
hari (ADLs) secara mandiri
pasien
 Mampu berpindah : dengan atau
tanpa bantuan alat - Agar lebih
 Status kardiopulmonari adekuat
memudahkan pasien
 Sirkulasi status baik
untuk melakukan
aktivitas
- Agar pasien
mendapatkan terapi
yang tepat
6 Dx 6 Setelah diberikan tindakan keperawatan - Kaji secara verbal dan non verbal - Agar pasien merasa
respon klien terhadap tubuhnya
selama 2x24 jam diharapakan pasien nyaman terhadap
- Jelaskan tentang pengobatan,
mampu memahami tentang keadaannya perawatam, kemajuan dan prognosis dirinya
penyakit
saat ini dengan kriteria hasil : - Agar mengetahui
- Dorong klien mengungkapkan
 Body image positif perasaannya perkembangan
 Mampu mengindentifikasi - Mendorong pasien untuk kekuatan diri
keadaan pasien
kekuatan personal - Memfasilitasi lingkungan dan kegiatan
 Mendiskripsikan secara faktua; yang akan meningkatkan harga diri - Agar pasien mampu
perubahan funsgi tubuh
mengungkapkan
 Mempertahankan interaksi sosial
perasaannya
- Mendorong kekuatan
diri pasien dapat
memberikan umpan
positif pada diri pasien
- Memberikan pasilitias
lingkungan mampu
memberikan pasien
merasa lebih nyaman
F. IMPLEMENTASI
Hari / Tgl / No Tindakan Keperawatan Evaluasi Nama
Jam Diagnosa dan Ttd
Kamis Dx 1 - Mengobservasi reaksi nonverbal dari Ds : pasien mengatakan nyeri pada panggul
29/10/20 ketidaknyamanan dengan skala nyeri 7
13.00 wita Do : pasien nampak meringis

13. 15 wita Dx 1 - Mengajarkan tentang teknik non farmakologi Ds : pasien mengatakan masih terasa nyeri
(teknik nafas dalam) pada daerah panggul dengan skala
nyeri 7
Do : pasien nampak meringis dan gelisah

13.30 wita Dx 1 - Memberikan analgetik untuk mengurangi Ds : -


nyeri Do : pasien diberikan obat analgetik
(parasetamol )

13. 40 wita Dx 2 - Memonitor TTV Ds : -


Do : TD : 130/ 90 mmgh, nadi : 90x/mnt, rr
: 20 x/mnt suhu : 37, 6◦C
13. 50 wita Dx 2 - Memonitoring tingkat HB dan hematocrit Ds : pasien mengatakan badannya terasa
lemas, dan pusing
Do : pasien nampak lemas dan pucat, Hb :
9,3 gr/dl

Ds : pasien mengatakan sering bak +/-6-7


kali (700cc) sejak dilakukan
- Melakukan penilaian yang komprehensif
14.00 wita Dx 3 radiasi dan minum sekitar 300 cc//
berfokus pada inkontinensia (misalnya,
output urin, pola berkemig, fungsi kognitif, hari
dan masalah kencing praeksisten) Do : pasien nampak gelisah dg Bc : 900
cc/24jam

Ds : pasien mengakan tidak nafsu makan,


ketika makan merasa mual dan
14. 15 wita Dx 4 - Memonitor mual dan muntah muntah
Do : pasien nampak terbaring lemas

Ds : pasien mengatakan tidak memiliki


alergi terhadap makanan apapun
14.30 wita Dx 4 Do : pasien nampa lemas
- Kaji adanya alergi makanan
Ds : pasien mengatakan saat melakukan
aktivitas masih dibantu oleh
14.50 wita Dx 5 keluarganya
Do : pasien nampak terbaring lemas
- Membantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan
Ds : pasien mengatakan untuk kekamar
mandi asih dibantu oleh keluarganya
15.00 wita Dx 5 Do : perawat menyediakan kursi roda
untuk pasien
- Membantu untuk mendapatkan alat bantuan
aktivitas seperti kursi roda, krek
Ds : pasien paham akan penjelasan yang
diberikan perawat
15.30 wita Dx 6 Do : pasien nampak kooperatif saat
perawat menjelaskan tentang
- Menjelaskan tentang pengobatan, perawatam,
kemajuan dan prognosis penyakit pengobatan dan perawatan

Ds : pasien mengatakan dirinya sedikit


merasa minder karena rambutnya
16.00 Dx 6 sudah rontok
Do : pasien nampak terlihat lemas
- Mendorong klien mengungkapkan
perasaannya

30/10/20 Dx 1 - Melakukan pengkajian nyeri secara Ds : pasien mengatakan masih terasa nyeri
08.00 wita komprehensif termasuk lokasi, pada daerah panggul, nyeri dirasakan
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
seperti tertusuk-tusuk dengan sakala
dan faktor presipitasi
nyeri 5
Do : pasien nampak terbaring

10.00 wita Dx 1 - Mengajarkan tentang teknik non Ds : pasien mengatakan nyeri terasa
farmakologi (teknik nafas dalam) berkurang setelah di ajarkan teknik
nafas dalam
Do : pasien nampak paham dan kooperatif
dalam mengikuti anjuran yang
diberikan
10.30 wita Dx 2 - Memonitor TTV Ds : -
Do : Nadi : 84 x/mnt, suhu : 37,0C, Td :
120 / 80 mmgh, Rr : 20x/mnt,

13.00 wita Dx 2 Ds : pasien mengatakan merasa badannya


- Memonitoring tingkat HB dan hematocrit
masih sedikit lemas dan pusing
Do : pasien nampak meringis, Hb : 10 gr/dl
14.00 wita Dx 3 - Melakukan penilaian yang komprehensif Ds : pasien mengatakan masih sering bak
berfokus pada inkontinensia (misalnya, 5-6 kali dalam sehari (650 cc), Bab 1
output urin, pola berkemig, fungsi
kognitif, dan masalah kencing kali dan minum sekitar 400cc dalam
praeksisten) sehari
Do : Pasien nampak terbaring, BC :
600cc/24 jam
15.00 wita Dx 4 - Memonitor pucat, kemerahan, dan Ds: pasien mengatakan masih terasa lemas,
kekeringan jaringan konjungtiva mual dan mutah
Do : pasien nampak pucat, konjungtiva
anemis

16.30 wita Dx 4 - Mengatur posisi semi fowler atau fowler Ds : pasien mengatakan menghabiskan
tinggi selama makan
makanan 7-8 sendok makan karena
masih terasa mual dan ingin muntah
Do : pasien sudah mulai menghabiskan

Ds : pasien mengatakan sudah bisa


17.00 wita Dx 5 melakukan aktivitas seperti miring
- Membantu untuk mrmilih aktivita yang
konsisten yang sesuai dengan kemampuan kanan/ kiri dan duduk scr mandiri
fisik, psikologis & sosial tetapi terkadang masih terasa pusing
Do : pasien nampak mulai membaik

19.00 wita Dx 6 Ds : pasien mengatakan sudah bisa


- Mendorong klien mengungkapkan menerima kondisinya saat ini
perasaannya Do : pasien nampak terlihat tenang dan
menerima keadaannya

31/10/20 Dx 1 - Melakukan pengkajian nyeri secara Ds : pasien mengatakan masih terasa nyeri
08.00 wita komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, pada daerah panggul, nyeri dirasakan
durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
seperti tertusuk-tusuk dengan sakala
presipitasi
nyeri 4
Do : pasien nampak mulai tenang

9.30 wita Dx 1 - Mengajarkan tentang teknik non farmakologi Ds : pasien mengatakan nyeri terasa
(teknik nafas dalam) berkurang setelah di ajarkan teknik
nafas dalam
Do : pasien nampak paham dan kooperatif
dalam mengikuti anjuran yang
diberikan
10.00 wita Dx 2 Ds : -
- Monitor TTV Do : Nadi : 80 x/mnt, suhu : 37,5C, Td :
120 / 80 mmgh, Rr : 20x/mnt,

10.30 wita Dx 2 Ds : pasien mengatakan merasa nyaman


- Memonitoring tingkat HB dan hematocrit
dan pusingnya sudah berkurang, hb
11,6 gr/dl
Do : pasien nampak nyaman dan tenang

11.00 wita Dx 3 - Melakukan penilaian yang komprehensif Ds : pasien mengatakan masih sering bak
berfokus pada inkontinensia (misalnya, 5-6 kali dalam sehari (600 cc), dan
output urin, pola berkemig, fungsi kognitif,
dan masalah kencing praeksisten) minum sekitar 500cc dalam sehari
Do : Pasien nampak terbaring, BC :
500cc/24 jam

11.30 wita Dx 4 Ds: pasien mengatakan masih terasa sedikit


- Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
jaringan konjungtiva mual ketika makan tetapi tidak
muntah
Do : pasien nampak sudah mulai membaik,
konjungtiva anemis, pucat ,
kemerahan (-)

12.00 wita Dx 4 Ds : pasien mengatakan menghabiskan


makanan 8-9 sendok makan dan masih
- Mengattur posisi semi fowler atau fowler
tinggi selama makan sedikit mual dan muntah
Do : pasien sudah mulai menghabiskan
makanan yang diberikan RS

12.30 wita Dx 5 Ds : pasien mengatakan sudah bisa


melakukan aktivitas seperti makan,
- Membantu untuk mrmilih aktivita yang duduk secara mandiri, akan tetapi
konsisten yang sesuai dengan kemampuan
fisik, psikologis & sosial jika toileting masih dibantu oleh
keluarga
Do : pasien nampak mulai membaik
G. EVALUASI
No Hari / Tgl No Evaluasi Nama dan
Diagnosa Ttd
1 30/10/20 Dx 6 S : pasien mengatakan sudah bisa
19.00 wita menerima kondisinya saat ini,
dan berusaha agar tidak malu dan
tetap selalu berpikir positif
O : pasien nampak terlihat tenang dan
menerima keadaannya
A : Masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
2 31/10/20 Dx 1 S : pasien mengatakan masih terasa
13.00 wita nyeri pada daerah panggul, nyeri
dirasakan seperti tertusuk-tusuk
dengan skala nyeri 4
O : pasien nampak mulai tenang
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Observasi reaksi nonverbal
dari ketidaknyamanan
- Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi.
- Ajarkan tentang teknik non
farmakologi (teknik nafas
dalam)
- Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri

3 31/10/20 Dx 2 S : Pasien mengatakan merasa nyaman


13.30 wita dan pusingnya sudah berkurang
O : Nadi : 80 x/mnt, suhu : 37,5C,
Td : 120 / 80 mmgh, Rr :
20x/mnt, hb 11,6 gr/dl
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Pertahankan catatan intake dan
output yang akurat
- Monitor vital sign
- Berikan cairan IV pada suhu
ruangan Hypovolemia
management
- Monitoring tingkat HB dan
hematocrit
- Monitoring respon pasien terhadap
penambahan cairan

4 31/10/20 Dx 3 S : pasien mengatakan masih sering


14.00 wita bak 5-6 kali dalam sehari (600
cc), dan minum sekitar 500cc
dalam sehari
O : Pasien nampak terbaring, BC :
500cc/24 jam
A : Masalah terasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor warna dan suhu kulit
- Lakukan penilaian yang
komprehensif berfokus pada
inkontinensia (misalnya, output
urin, pola berkemig, fungsi
kognitif, dan masalah kencing
praeksisten)

5 31/10/2020 Dx 4 S:-
14.30 - pasien mengatakan menghabiskan
makanan 8-9 sendok makan dan
masih sedikit mual tetapi tidak
muntah
O:
- pasien nampak sudah mulai
membaik, konjungtiva anemis,
pucat, kemerahan (-)
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor mual dan muntah
- Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
- Kaji adanya alergi makanan
- Atur posisi semi fowler atau
fowler tinggi selama makan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang dibutuhkan pasien

6 31/10/20 Dx 5 S : pasien mengatakan sudah bisa


14.40 wita melakukan aktivitas seperti
makan, duduk secara mandiri,
akan tetapi jika toileting masih
dibantu oleh keluarga
O : pasien nampak mulai membaik
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan Intervensi
- Bantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
- Bantu untuk mrmilih aktivita yang
konsisten yang sesuai dengan
kemampuan fisik, psikologis &
sosial
- Bantu untuk mendapatkan alat
bantuan aktivitas seperti kursi
roda, krek
- Kolaborasi dengan tenaga
rehabilitasi

Anda mungkin juga menyukai