JUDUL
Pembinaan Warga Masyarakat Desa Banjarejo Kec. Pakis Dalam Upaya
Optimalisasi Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi Dan Balita
BAB 1
PENDAHULUAN
1. ANALISIS SITUASI
A. Geografi
Desa Banjarejo mempunyai luas wilayah 371.429 Ha yang mempunyai
jumlah lima RW dan 34 RT dengan pembagian: RW 1(7 RT), RW 2(8 RT), RW
3(7 RT), RW 4(6 RT), RW 5(7 RT).
Untuk transportasi dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan roda
empat dengan jarak antara Desa Banjarejo denganPuskesmas Pakis+ 15 Km,
Kecamatan+ 15 Km, RSSA+16 Km, Kodya+ 10 Km.
Adapun batas wilayah sebagai berikut:Utara: Desa Pucang Songo Kec.
Pakis, Selatan: Desa Kabingan Kec. Tumpang, Barat: Desa Slamet Kec.
TumpangTimur: Desa Kedungrejo Kec. Pakis
B. Demografi
Berdasarkan data dari kantor statistik keadaan Demografi Desa Banjarejo
memiliki jumlah penduduk sebanyak 7.262 jiwa dengan 2.081 Kepala Keluarga.
Sedangkan bayi usia 0-12 bulan sebanyak 123 jiwa, dan balita usia 1-4 tahun
sebanyak 503 jiwa.
C. Keadaan Khusus
a. Sarana Kesehatan Pemerintah
Puskesmas Pembantu
Rumah Bersalin
Jumlah Kader
35
35
Posyandu Lansia
d. Ketenagaan
Tenaga Di Puskesmas Pembantu
1 Orang Perawat
1 Orang Tenaga Administrasi Honorer
Tenaga Kehatan di Luar Pustu
6 Orang Perawat
3 Orang Bidan
2 Orang Dokter Umum
Dukun Bayi
2 Orang Terlatih
e. Jenis Pelayanan Kesehatan di Pustu
Pelayanan Pengobatan Umum
Pelayanan KIA
Pelayanan KB
f. Jumlah PAUD
Terdapat 1 PAUD
Masalah
Pertumbuhan
perkembangan
Deskripsi
dan Pemantauan pertumbuhan dilaksanakan setiap bulan di
Posyandu yang dilaksanakan di 7 pos. Tingkat
kehadiran ibu yang memiliki bayi dan balita /
1.
di
posyandu.
Namun,
Berdasarkan
keterangan
kepala
PAUD,
siswa
telah
mandiri
sabun
Gizi
intake
makanan,
kondisi
4.
Imunisasi
KETERANGAN
1 =3
2 =1
3 =2
4 =0
2:3=3
2:4=2
3:4=3
SERIOUSNESS
1:2=1
1:3=3
1:4=1
KETERANGAN
1 =3
2 =1
3 =2
4 =0
2:3=2
2:4=2
3:4=3
GROWTH
1:2=1
1:3=3
1:4=1
KETERANGAN
1 =2
2 =2
3 =2
4 =0
2:3=2
2:4=2
3:4=3
Keterangan:
1 = Pertumbuhan dan perkembangan
2 = Higiene dan sanitasi
3 = Gizi
4 = Imunisasi
perkembangan
Higiene dan sanitasi
Gizi
Imunisasi
U
dan 3
S
3
G
2
TOTAL
8
1
2
0
1
2
0
2
2
0
4
6
0
2. Perumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat pengetahuan ibu mengenai Pertumbuhan dan
perkembangan Bayi / Balita di Desa Banjarejo?
2. Bagaimana praktek penyediaan makanan ibu bayi/balita dalam memenuhi
kebutuhan anak?
3. Bagaimanakah perilaku hidup bersih dan sehat Balita di PAUD Pelangi
Hati ?
4. Bagaimana status gizi aktual dan kondisi gigi di PAUD Pelangi Hati ?
5. Apakah program pembinan yang diusulkan kelompok 11 dapat
meningkatkan pengetahuan dan kemandirian ibu bayi/balita dalam
memantau pertumbuhan dan perkembangan balita, menyediakan makanan
sehat dan prilaku hidup sehat untuk balita?
3. Tujuan Kegiatan
1. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu mengenai Pertumbuhan dan
perkembangan Bayi / Balita di Desa Banjarejo
2. Mengetahui praktek penyediaan makanan ibu bayi/balita dalam memenuhi
kebutuhan anak
3. Mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat Balita di PAUD Pelangi
Hati
4. Mengetahui status gizi aktual dan kondisi gigi di PAUD Pelangi Hati
5. Mengetahui program pembinan yang diusulkan kelompok 11 dapat
meningkatkan pengetahuan dan kemandirian ibu bayi/balita daln
memantau pertumbuhan dan perkembangan balita, menyediakan makanan
sehat dan prilaku hidup sehat untuk balita
4. Manfaat Kegiatan
1. Meningkatnya pengetahuan ibu mengenai
pertumbuhan
dan
perkembangan anak dapat optimal dan terekam secara mandiri oleh ibu
balita.
2. Meningkatkan pengetahuan dan kemandirian perilaku hidup bersih dan
sehat balita di PAUD Pelangi hati.
3. Memberikan informasi kepada praktisi kesehatan mengenai status gizi
aktual dan kondisi gigi.
4. Meningkatkan kreativitas ibu dalam penyediaan makanan sehat untuk
balita sesuai kebutuhan dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang
tersedia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. TUMBUH KEMBANG
A. Definisi
Tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya
berbeda tetapisaling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhanberkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel,organ, maupun individu. Perkembangan
lebih menitikberatkan pada aspek perubahan bentukatau fungsi pematangan organ
tubuh individu, termasuk perubahan aspek sosial atauemosional akibat pengaruh
lingkungan (Markum, 1996).Pertumbuhan memiliki ciri-ciri seperti : perubahan
ukuran, perubahan proporsi,hilangnya sifat lama, dan timbulnya sifat baru.
Sedangkan perkembangan memiliki cirriseperti : melibatkan pertumbuhan,
mempunyai pola yang tetap, mempunyai tahapan yangberurutan, mempunyai
kecepatan yang berbeda, serta berkorelasi dengan pertumbuhan(Fadlyana, 2006).
Perkembangan anak adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting
dalam mencapai kemampuan yang optimal, proses perkembangan tersebut
merupakan maturasi organ tubuh terutama sistem saraf pusat (SSP) (Soetjiningsih,
1995; Moersintowati, 2000). Tahapan yang terpenting pada perkembangan anak
adalah pada 3 tahun pertama, karena perkembangan berlangsung dengan pesat dan
menentukan masa depan anak kelak (Narendra M, 2002; Tanuwidjaja, 2002).
Berbagai masalah perkembangan anak seperti keterlambatan motorik, berbahasa,
perilaku, autisme, hiperaktif, dalam beberapa tahun terakhir ini semakin
meningkat, angka kejadian di Amerika serikat berkisar 12-16%,6 Thailand 24%,
dan Argentina 22% (Frankerburg and Doddss, 1992), di Indonesia antara 13%18%.
B.
Faktor pranatal: gizi pada waktu hamil, mekanis, toksin, endokrin, radiasi,
fisik-biomedis
(ASUH), meliputi:pangan/gizi,
perawatan
Pemantauan Perkembangan
Skrining perkembangan untuk deteksi dini pada setiap anak penting
tinggi badan, lingkar lengan atas, dan lingkar kepala. Sedangkan untuk
mengetahui
Deteksi
dini
perkembangan
anak
dilakukan
dengan
cara
10
4.
Kepribadian/tingkah
laku
(bersosialisasi
dan
berinteraksi
denganlingkungannya).
E.
agaranak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan sesuai umurnya.
Stimulasiadalah perangsangan (penglihatan, bicara, pendengaran, perabaan) yang
datang darilingkungan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan
lebih cepatberkembang dibandingkan anak yang kurang bahkan tidak mendapat
stimulasi.Stimulasi juga dapat berfungsi sebagai penguat yang bermanfaat bagi
perkembangananak.
Berbagai
macam
stimulasi
seperti
stimulasi
visual
stimulasi
akan
lebih
efektif
apabila
memperhatikan
bawah
ini
ada
beberapa
contoh
alat
permainan
balita
dan
perkembanganyang distimuli:
1. Pertumbuhan fisisk/motorik kasar:Sepeda roda tiga/dua, bola, mainan yang
ditarik atau didorong
2. Motorik halus:Gunting, pensil, bola, balok, lilin.
3. Kecerdasan/kognitif:Buku bergambar, buku cerita, puzzle, lego, boneka,
pensil warna, radio.
4. Bahasa:Buku bergambar, buku cerita, majalah, radio tape, TV
11
12
13
14
1. Kurangi konsumsi makanan manis dan mudah melekat pada gigi seperti permen
atau coklat.
2. Makan makanan kaya kalsium (ikan &susu), fluor (teh, daging sapi & sayuran
hijau), fosfor, serta vitamin A (wortel), C (buah-buahan), D (susu), dan E (tauge).
Mineral dan vitamin tersebut diperlukan untuk pertumbuhan gigi balita.
3. Menjaga oral hygiene.
4. Periksakan gigi enam bulan sekali.(Dinas Kesehatan Kota Surabaya)
15
sulungakan tumbuh pada usia 2 tahun, dan seluruh gigi akan tumbuh secara
sempurna pada usia balita 3 tahun. Sementara, pertumbuhan gigi balita yang sehat
dan sempurna akan terwujud dengan asupan gizi yang baik pada balita, seperti
kalsium dan vitamin D.
Agar pertumbuhan dan perkembangan gigi balita berjalan baik, dianjurkan
agar orang tua memeriksakan gigi balita kepada dokter gigi setidaknya setiap
enam bulan sekali. Selain itu dianjurkan pula agar orang tua mendidik anak untuk
terus memeriksakan giginya secara rutin kepada dokter gigi setelah ia besar agar
memiliki gigi yang sehat dan sempurna. Di sini, peran orang tua sangat vital dan
penting dalam menjaga dan mempertahankan kesehatan gigi anak dan balita.
Pendidikan akan pentingnya menjaga kesehatan gigi perlu ditanamkan sedini
mungkin. Karena, dengan gigi yang sehat dan terawat akan menambah
kepercayaan diri, bahkan dapat meningkatkan kualitas penampilan.
Usia
(bulan)
Nama gigi
Usia
(bulan)
Rahang Bawah
Nama gigi
Rahang Atas
Gigi Incicivus 1
7,5
Gigi Incicivus 1
Gigi Incicivus 2
Gigi Incicivus 2
16
Gigi caninus
18
Gigi caninus
12
14
16
20
24
Gigi molarkedua
Bayi terlihat gelisah, tidak bisa diam, atau menjadi mudah marah (sensitif).
Gusi
bayi
terlihat
membengkak
dan
berwana
kemerahan,
seperti
Kadang-kadang, ada yang disertai demam (kalau teradapat gejala seperti demam
yang tidak turun-turun selama beberapa hari, atau diare, perlu diwaspadai adanya
serangan penyakit, misalnya infeksi sistem pencernaan).
3. GIZI BAYI DAN BALITA
A. Makanan Prelakteal
Makanan prelakteal adalah makanan yang diberikan sebelum bayi
diberikan ASI. Makanan prelakteal diberikan pada 1-3 hari setelah kelahiran.
Makanan prelakteal yang umumnya diberikan adalah madu, kelapa muda, pisang
dihaluskan, pepaya dihaluskan, air gula, susu sapi/susu bubuk.
17
2.
3.
4.
5.
18
2.
Ibu yang mengidap Sepsis ( infeksi demam tinggi sampai tak sadarkan diri )
3.
4.
Seorang ibu yang mengkonsumsi obat penenang, anti epilepsy, opioid, radio aktif,
iodine 131, yodofor topical dan sitotoksik kemoterapy.
Pentingnya Asi Eksklusif dan MP- ASI
Memberikan asi eksklusif sangat penting demi kecerdasan bayi. Memang
tidak mudah untuk memberikan asi eksklusif selama 6 bulan. Tanpa ibu
memberikan makanan tambahan apapun kecuali asi kepada bayi.Setelah bayi
lebih dari 6 bulan dan bayi sudah mulai diberi makanan tambahan selain asi,
sebaiknya bayi tetap masih diberi asi. Menurut WHO bayi sebaiknya disapih
setelah bayi berumur 2 tahun.Dalam proses pemberian asi eksklusif kepada bayi
secara otomatis ibu akan mentransfer imunitas ( kekebalan ) kepada sang bayi.
Sehingga bayi akan tetap sehat dan lebih kebal terhadap penyakit dibanding bayi
yang tidak minum asi eksklusif. Pentingnya pemberian MP-ASI pada usia 6
bulan:
19
Mengurangi resiko terkena alergi akibat pada makanan. Saat bayi berumur <
6 bl, sel2 di sekitar usus belum siap utk kandungan dari makanan. Sehingga
makanan yg masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi.
20
dan serasi
Ketersediaan UKS yang berfungsi dengan baik
Siswa pada umumnya (60 %) kukunya pendek dan bersih
Siswa tidak merokok
Siswa ada yang menjadi dokter kecil atau promosi kesehatan sekolah
21
BAB III
KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
22
23
BAB IV
METODE KEGIATAN
1. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan
a) Mama Hebat, Aku Sehat
Hari/tanggal : Senin, 7 Januari 2013
Waktu
: 07.30-12.00 WIB
Tempat
: Posyandu Rahayu I RW 01 Dusun Banjarsari Desa
Banjarejo Kecamatan Pakis Kabupaten Malang
b) Sehat Bersama PAUD
Hari/tanggal : Jumat, 11 Januari 2013
Waktu
: 07.30-09.30 WIB
Tempat
: PAUD Pelangi Hati Desa Banjarejo Kecamatan Pakis
Kabupaten Malang
2. Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu warga RW 01 Dusun Banjarsari
dan siswa PAUD Pelangi Hati beserta orang tua.
3. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan penyuluhan dan pelatihan akan dilaksanakan dalam dua hari,
dengan deskripsi kegiatan sebagai berikut :
a. Hari I (Senin, 7 Januari 2013)
Mama Hebat, Aku Sehat merupakan kegiatan penyuluhan serta pelatihan
bagi ibu dari bayi dan balita yang berkunjung di posyandu, serta pembagian
PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk bayi dan balita. Ibu dari bayi dan
balita yang berkunjung di posyandu tersebut akan diarahkan oleh mahasiswa
untuk mengikuti kegiatan Mama Hebat, Aku Sehat setelah ibu selesai
melakukan pemeriksaan terhadap bayi dan balitanya. Target partisipasi peserta
kegiatan ini sebesar 30% dari jumlah ibu yang berkunjung di posyandu.
Kegiatan ini terdiri dari penyuluhan mengenai Tumbuh Kembang Optimal
Bayi dan Balita dengan metode ceramah-tanya jawab. Kemudian dilanjutkan
dengan pelatihan Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi dan Balita melalui
metode small group discussion dengan jumlah 5 peserta di setiap kelompok
yang akan didampingi oleh fasilitator, dimana setiap peserta akan diberikan
buku saku Tumbuh Kembang Anak. Dilanjutkan dengan acara demonstrasi
pembuatan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) Bola-Bola Pelangi.
Setelah itu, peserta akan mendapatkan materi penyuluhan mengenai Tata
24
kegiatan
penyuluhan
yang
diperuntukkan untuk balita dan orang tua balita yang bersekolah di PAUD
Pelangi Hati. Kegiatan penyuluhan akan dibagi menjadi dua kelas yang
akan dilaksanakan secara bersama-sama, yaitu penyuluhan untuk orang tua
balita mengenai pertumbuhan dan perkembangan optimal balita dan
penyediaan makanan
Kegiatan
Sasaran
Penyuluhan Tumbuh Kembang Ibu Bayi
Optimal Bayi dan Balita
Balita
dan di
Posyandu
Rahayu
dan -
Metode
Ceramah
menggunakan
flipchart
Tanya jawab
PAUD Pelangi
2
Penyuluhan
Hati
Penyediaan Ibu Bayi
dan -
Ceramah
Tanya jawab
25
Makanan Sehat
Balita di PAUD -
Metode
example
Pelangi Hati
non
example
menggunakan
3
4
5
6
7
Pengukuran Antropometri
Balita
Pemeriksaan Gigi
Pelangi Hati
Balita
PAUD -
dan BB
Pemeriksaan
Pelangi Hati
kondisi kesehatan
Penyuluhan
Cara
PAUD -
gambar
Pengukuran
Tata
Mencuci Balita
Rahayu I
Laksana Ibu Bayi
Balita
dan di
TB
gigi
Role play
Praktik
Role play
Praktik
Demonstrasi
Praktik
Small
group
discussion
Ceramah
Tanya Jawab
Posyandu
9
Rahayu I
Ibu Bayi
Balita
dan
di
Demonstrasi
Posyandu
10
Pembagian PMT
Rahayu I
Bayi dan Balita
di
Posyandu
Rahayu I
5. Pembagian Jobdesk Tiap Program Studi
Setiap kegiatan yang diselenggarakan berdasarkan pada skill masingmasing program studi. Meskipun demikian, seluruh rangkaian kegiatan tetap
dilaksanakan dengan menerapkan prinsip Interprofesional Education (IPE).
Berikut ini pembagian jobdesk untuk setiap program studi :
26
No
1
Program Studi
Pendidikan
Dokter
Kegiatan
Penanggung Jawab
Pengukuran Antropometri
1. Dedy Arifianto
Penyuluhan Cara Mencuci 2. Choirotussanijjah
3. Cholifah
Tangan yang Benar
- Stimulasi
tumbuh
Apriliana
4. Debby Sartika M
kembang dengan APE
5. Vinoth
Kumar
-
A/L Rahman
6. Priya
Ashiwini
2
Ilmu
Penyuluhan
Keperawatan
Gizi Kesehatan
Balita
- Penyuluhan
-
Kedokteran Gigi -
Kebidanan
Penyediaan
Makanan Sehat
Demonstrasi Pembuatan
PMT
Penyuluhan
Menggosok
A/P Krishnan
Tumbuh Dina
Nurpita
Gigi
1. Amalia Rahma
2. Elvin Rahmawati
Cara
1. Anita
Yunita
yang
Harwanti
2. Devina Octarisa
Benar
- Pemeriksaan Gigi
Purnomo
Pelatihan Pemantauan Ayu Selehati Agustina
Tumbuh Kembang Bayi
Farmasi
dan Balita
Penyuluhan Tata Laksana Dian
Diare dan Pembuatan Oralit
Novita
Wulandari
6. Kemitraan Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan bermitra dengan perangkat Desa Banjarejo melalui
metode pendekatan personal dengan perangkat desa, bidan desa, kader
posyandu, serta kepala sekolah PAUD.
27
28
BAB V
RANCANGAN EVALUASI
Kegiatan
Penyuluhan
Indikator Keberhasilan
Cara Mengukur Indikator
Tumbuh - Penyuluhan diikuti minimal -Melalui daftar kehadiran.
-Melalui keaktifan bertanya &
Kembang Optimal Bayi
60% dari total kehadiran
menjawab dari peserta.
dan Balita
posyandu & PAUD.
-Pretest dan postest
Penyuluhan Penyediaan - Penyuluhan diikuti oleh -Melalui absensi kehadiran.
-Melalui keaktifan bertanya
Makanan Sehat
minimal 60% dari total wali
wali murid.
murid.
-Pretest dan postest
- Peserta dapat memahami
Pengukuran
Antropometri
Penyuluhan
menggosok
cara gigi
dan
Pemeriksaan Gigi
Penyuluhan
Cara -
Benar
materi
Siswa PAUD yang hadir -Melalui daftar kehadiran.
-Hasil nilai antropometri
minimal 60%
Penyuluhan dan pelatihan -Melalui daftar kehadiran.
-60% dari total peserta yang
tensi diikuti oleh minimal
hadir dapat melakukan
60% dari total PAUD.
gosok gigi yang benar.
Siswa PAUD yang hadir -Melalui daftar kehadiran.
-Siswa dapat melakukan cuci
minimal 60%
Siswa bersedia mengikuti
tangan yang baik dan benar
Pelatihan
Pemantauan -
Tumbang
Bayi
orang
dan
Balita
Penyuluhan Pembuatan -
Oralit
Penyuluhan Pembuatan -
Peserta
memahami
-Keaktifan
bertanya
menjawab pertanyaan
materi -Keaktifan
bertanya
dan
dan
menjawab pertanyaan
BAB VI
JADWAL KEGIATAN
Tanggal
27Desember
Kegiatan
- Survey Lapangan
Target Peserta
Indikator
Kepala Desa, Bidan Mendapatkan
data
dari
29
2012
Desa Kader.
2 Januari 2012
Survey Lapangan
masalah kesehatan.
Menggali lebih dalam
Bidan Desa
mengenai
kesehatan
3Januari 2012
Survey Lapangan
6 Januari
penyuluhan
Persiapan pembuatan
undangan
Pembagian
7 Januari 2012
tanggal intervensi
-
pada (Posyandu
sasaran
posyandu Banjarsari)
Banjarsari RW.1
Pembagian
undangan
kepada
Orangtua
peserta
Desa
Banjarejo
dan
Orangtua
peserta
PAUD
PAUD
Penyuluhan tentang Peserta
Pertumbuhan
undangan
peserta
desa
Sekolah PAUD
4Januari 2012
5 Januari 2012
di
Banjarejo
Kader Mendaapatkan data dari
Ketua
Posyandu,
permasalahan
Perkembangan Bayi
dan Balita
Simulasi Pengukuran
posyadu
dan
Perkembangan
PMT
Pencegahan
dan
30
Penatalaksaan
Penyakit pada Bayi
11 Januari 2012
dan Balita
Penyuluhan
PAUD Pelangi Hati PAUD Pelangi Hati kegiatan lebih dari 60%
cuci
pemilihan makanan
sehat, cara sikat gigi
yang
-
baik,
dan
praktiknya
Penyuluhan ke IbuIbu Balita
tentang
pertumbuhan
dan
perkembangan
balita,
dan
Penyuluhan
penyiapan makanan
Januari -
2012
12 Januari 2012 -
Hasil Kegiatan
Presentasi Laporan
8-11
Kegiatan
No.
Kegiatan
Survey lapangan
Pendalaman
2
3
4
masalah
Persiapan
program
Pelaksanaan
program
Hari ke
0
1
10
31
Presentasi
laporan
32
BAB VII
HASIL DAN PEMBAHASAN
Intervensi Hari I
Judul Kegiatan
Waktu dan Tempat
Peserta
Sasaran/ Target
Tujuan
penyuluh.
Ibu-ibu warga RW 01 Dusun Banjarsari
Setelah diberikan penyuluhan dan praktik
mengenai stimulasi tumbuh kembang dan PMT
diharapkan pengetahuan dan motivasi ibu-ibu
warga RW 01 Dusun Banjarsari mengenai
stimulasi tumbuh kembang bayi dan balita
Jadual Rinci
dapat meningkat.
05.30 06.00 Briefing dan persiapan
06.00 07.00 Perjalanan ke desa
07.00 08.00 Persiapan tempat posyandu dan penyuluhan
08.00 09.00 Pengondisian peserta
09.00 10.00 Pelaksanaan intervensi gelombang 1
09.00 09.05 Pembukaan oleh MC dan Pembagian Buku
Saku Tumbuh Kembang Bayi Balita
09.05 09.15 Penyuluhan Tumbuh Kembang Optimal
Bayi Balita
33
Pelaksanaan
13.00
Persiapan pulang
- Kegiatan selesai tepat pada waktunya
- Keikutsertaan peserta telah melebihi target
- Pengetahuan peserta meningkat ditandai dengan
jawaban yang benar dan singkat ketika quiz
Situasi Pelaksanaan
Pelaksanaan
penyuluhan,
praktik,
dan
demonstrasi
Kekurangan
-
34
Hambatan
-
Peluang Pengembangan
-
dan peserta
Kerja sama yang baik antara mahasiswa dan kader
sehingga para ibu yang berkunjung ke posyandu turut
Analisis Tingkat
Keberhasilan
Program dan
Faktor Penyebab
Evaluasi Proses
Jumlah peserta >60% dari jumlah total kunjungan
ibu ke posyandu yang dinilai melalui absensi
peserta
Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
Peserta aktif bertanya
Evaluasi Hasil
Ketika diberi pertanyaan (quiz) oleh penyuluh, peserta
mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan
Pelajaran yang
dapat diambil
singkat.
Penerapan Interprofesional education
Penerapan komunikasi efektif dan
interprofesional
Penerapan kerjasama tim dan kemitraan dengan kader
komunikasi
35
Tempat
Peserta
PAUD
Pelangi
Hati,
Desa
Sasaran/ Target
Tujuan
sehat
bagi
ibu
balita
serta
dan sehat .
Kegiatan di kelas Anak
07.30-07.35
Pengkondisian
Screening
antropometri
07.35-07.55 Screening
07.55-08.10 Penyuluhan cuci tangan dan Sikat
Gigi
08.10-08.15 Pengkondisian keluar kelas
08.15-08.35 Praktek langsung
08.35-08.40 Mobilisasi ke kelas
08.40-08.45
Persiapan
makan,
berdoa
bersama
08.45-09.05 Makan Bersama
09.05-09.15 Penutupan
Kegiatan di kelas Ibu
07.30-07.35 Pengkondisian ibu-ibu
07.35-07.40 Pembukaan MC (menyampaikan
tujuan
07.40-07.50 Pre test
07.50-08.10
Penyuluhan
pemantauan
36
08.30-08.40 Penutup
- Kegiatan selesai lebih cepat
- Materi tersampaikan 100 %
- Pengetahuan peserta meningkat ditandai
dengan jawaban yang benar dan singkat
-
ibu-ibu
balita
Kekurangan
-
peralatan sebenarnya
Waktu yang terbatas sehingga tidak semua ibu dapat
menerapkan stimulasi tumbuh kembang
37
Hambatan
-
Peluang Pengembangan
-
Keberhasilan
Program dan
Faktor Penyebab
Evaluasi Proses
Jumlah peserta balita dan ibu balita>60% dari
jumlah total jumlah balita yang bersekolah di
PAUD
Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
Peserta aktif bertanya
Peserta aktif menjawab pertanyaan
Evaluasi Hasil
Meningkatnya pengetahuan ibu-ibu ditunjukkan
degan hasil post-test meningkat sebesar 20 %.
Pelajaran yang
dapat diambil
.
Penerapan Interprofesional education
Penerapan komunikasi efektif dan
interprofesional
Penerapan kerjasama tim dan kemitraan dengan ibu
BAB VIII
PENUTUP
komunikasi
38
KESIMPULAN
1. Program pembinaan PKNM ini dapat menambah dan meningkatkan
pengetahuan ibu mengenai tumbuh kembang bayi dan balita.
2. Kondisi gizi dan PHBS balita di PAUD Pelangi Hati cukup baik sehingga
perlu dipertahankan dan dibiasakan.
SARAN
Dibutuhkan monitoring dan follow up secara rutin dari posyandu untuk
memantau keberlanjutan dan outcome dari program
BAB IX
REKAPITULASI PENGGUNAAN DANA
Iuran Anggota @Rp 100.000,-
Rp 1.100.000,-
A. PERALATAN KEGIATAN
Proposal
Poster 20buah @Rp 2.500,Kapas
Tissu
Alcohol
Betadine
B. BAHAN KEGIATAN
Sikat Gigi 25buah @Rp 2.500,Pasta Gigi 2buah @Rp 5.000,Sabun Cuci Tangan
Buku Tulis 3pack @Rp 10.000,Pensil 2dz @Rp 5.000,Penghapus 1pack
Rautan 1pack
Sticker
Plastik Pembungkus
39
C. TRANSPORTASI
Bensin
Rp 75.000,-
TOTAL
Rp 626.000,DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2013.
American
Academy
of
Pediatric
Dentistry.
(http://www.homemade-baby-food-recipes.com/brushing-babys-teeth.html,
diakses 4 Januari 2013)
Arief Y.S. 2006. Pertumbuhan danPerkembangan anak. Disampaikan pada Kuliah
Keperawatan di Universitas Airlangga pada 15 September 2009.
Darmosubroto S. Instrumen pemantauan tumbuhkembang anak. Pendidikan
KedokteranBerkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: FKUI;1996. h. 12531.
Departemen Kesehatan RI. 2005. Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan
intervensi dini tumbuh kembang di tingkat pelayanan kesehatan.
Dinas Kesehata Kota Surabaya,2013. Tips Merawat Gigi dan Mulut Balita,
(http://www.surabaya-ehealth.org/tips/tips-merawat-gigi-dan-mulut-balita,
dikases pada 4 Januari 2013)
Dinkes Sulsel. 2006.
Percontohan
Program
Perilaku
Hidup
Bersih
Dan
Sehat
(PHBS).Dinkes-sulsel.go.id/pdf/Perilaku_hidup_bersih_&_sehat.pdf
Direktorat Bina Kesehatan Keluarga. Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan
Masyarkat, 1998, Pedoman deteksi dini tumbuh kembang balita. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
40
Frankerburg WK, Doddss JB, 1992, The Denver II: a major revision and
restandardization of the Denver developmental screening test Denver II
technical manual. Pediatrics.
Kania N. 2006. Stimulasi tumbuh kembang anakUntukMencapai tumbuh
kembang yang optimal. Disampaikan pada seminar stimulasi tumbuh
kembang anak bandung, 11 maret 2006
Markum, A.H. (1996). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Fakultas Kedokeran
UniversitasIndonesia
Moersintowati, 2000, Deteksi dini tumbuh kembang. Simposium penatalaksanaan
mutakhir bidang ilmu kesehatan anak untuk mencapai tumbuh kembang
optimal. Bandung: IDAI Jawa Barat.
Narendra M, 2002, Penilaian pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam:
Narendra M, Sularyo, Soetjiningsih, penyunting. Tumbuh kembang anak dan
remaja. Edisi ke-1. Jakarta: Sagung Seto
Needlman RD, 2004, Growth and development. Dalam: Behrman RE, Kliegman,
RM, Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-17.
Philadelphia: WB Saunders Company.
Ratih I .2008.Buku Pintar Perawatan Bayi dan Anak Usia Emas. Gala Ilmu
Semesta, Yogyakarta.
Sambas, W. (2005). What Children Want, Menuju Indonesia yang Layak bagi
Anak.Bandung : Batic Press
Soetjiningsih, 1995, Tumbuh kembang anak. Dalam: Ranuh IGN, penyunting.
Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC
Sudayasa,
Putu.
2009.10
Indikator
Phbs
Tatanan
Rumah
Tangga.
http://www.puskel.com/10-indikator-phbs-tatanan-rumah-tangga/
Tanuwidjaja, 2002, Konsep tumbuh kembang anak. Dalam: Narendra M, Sularyo,
Soetjiningsih, penyunting. Tumbuh kembang anak dan remaja. Edisi ke-1.
Jakarta: Sagung Seto.
41
42
LAMPIRAN
Lampiran 1
Tahap-Tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan (DepKes RI, 2005)
Dari lahir sampai 3 bulan
Mengangkat
Mengenal
90
derajat
jangkauannya
Menaruh benda-benda di mulutnya
dengan
penglihatan,
mengoceh
dan
dalam
jangkauannya
atau
diluar
kepala
ibunya
hilang
Mempertahankan posisi kepala tetap tegak
dan stabil
Menggenggam pensil
mendekati seseorang
Memindahkan benda dari satu tangan ke
43
sekeliling rumah
Menyusun 2 atau 3 kubus
sekitarnya,
ingin
kata
papa
mengerti
tubuhnya
Melihat gambar dan dapat menyebut dengan
kata-kata
yang
ditujukan
kepadanya
Menggambar lingkaran
Bermain bersama dengan anak lain dan
44
mengunjungi
tetangga
Berjalan pada jari kaki
sendiri
sisi belakang
Mendengarkan cerita-cerita
Bermain dengan anak lain
Menunjukkan rasa sayang kepada saudara-
badan
Banyak bertanya
Bertanya bagaimana anak dilahirkan
saudaranya
Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana
Mengenakan sepatu sendiri
Berdiri 1 kaki 2 detik
Melompat kedua kaki diangkat
Mengayuh sepeda roda tiga
Menyusun 8 kubus
Mencuci da mengeringkan tangan sendiri
lengan, badan
Menggambar segiempat dan segitiga
Pandai bicara
Dapat menghitung jari-jarinya
Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu
Mendengar dan mengulang hal-hal penting
dan cerita
Minat kepada kata baru dan artinya
Memprotes bila dilarang apa
diingininya
Menggosok igi tanpa dibantu
yang benar
Bicara mudah dimengerti
Menyebut
angka,
menghitung
berpakaian sendiri tanpa dibantu
ditinggal ibu
Umur 5-7 tahun
Berjalan lurus
yang
dewasa
Berdiri 1 kaki 6 detik
Menggambar tanda silang dan lingkaran
Mengancing baju atau pakaian boneka
Menyebut nama lengkap tanpa dibantu
Senang bertanya tentang sesuatu
Menjawab pertanyaan dengan kata-kata
Menjawab
pertanyaan
tentang
jari,
benda,
45
Mengenal warna-warni
Mengungkapkan simpati
Mengikuti aturan permainan
Berpakaian sendiri tanpa dibantu
46
Lampiran 2
Tips Menyikat Gigi Bayi
1. Bila bayi tidak mau membuka mulutnya, beri contoh bayi dengan
memasukkan sikat gigi itu ke dalam mulut Ibu. Bayi senang menirukan
apa saja yang dilakukan oleh ibunya.
2. Buka mulut Ibu lebar-lebar, lakukan sambil bernyanyi. Bayi akan mencoba
menirukan nyanyian itu atau bisa juga ia malah tertawa tapi setidaknya ia
mau membuka mulutnya
3. Dudukkan bayi dalam posisi yang nyaman baik bagi bayi maupun bagi
Ibu. Seperti berdiri atau duduk di belakangnya sambil ia melihat apa yang
Ibu lakukan. Posisi seperti ini paling baik dilakukan, karena memudahkan
Ibu mencapai seluruh area di dalam mulutnya.
4. Sikatlah dengan lembut dan tidak perlu menyikat giginya dengan kuat
karena justru nanti malah membuatnya menolak untuk sikat gigi lagi.
Tips Tambahan Menjaga Kesehatan Gigi Bayi
1. Hindari pemberian jus buah pada bayi. Pilihan terbaik untuk bayi minum selain
ASI adalah air putih. Apabila ingin memberikan jus buah, pastikan bayi
meminumnya dari gelas bayi (sippy cup) dan bukan dengan botol/dot. Jika bayi
minum jus menggunakan botol, jus-nya akan terkumpul di giginya dan bisa
menimbulkan kerusakan gigi pada anak.
2. Jangan menidurkan bayi dengan meminumkan sebotol jus atau sebotol susu.
Bakteri yang ada di dalam mulut bayi dapat bereaksi dengan laktosa yang ada
di dalam susu dan membentuk asam yang dapat merusak lapisan enamel gigi.
3. Jangan mencelupkan empeng ke dalam cairan yang manis
47
48
Lampiran 3
Demontrasi Pembuatan PMT
Resep Baso pelangi
Bahan:
300 Gram daging ayam giling
50 g wortel
50 g bayam
1 sdt garam
1 siung bawang putih, goreng, haluskan.
1/4 sdt merica bubuk
1 sdt kecap asin
1 butir telur
50 gr tepung kanji
Cara Membuat :
- Blender ayam, bawang putih dan garam sampai lembut
- Simpan dalam baskom tambahkan tepung kanji dan telur aduk dengan rata
sambil dibanting-banting hingga kalis.
- Tambahkan minyak wijen, kecap asin dan merica kemudian banting-banting lagi
sampai kalis dan tercampur rata.
- Buat kepalan kira-kira segenggam tangan, lalu sendokan adonan yang keluar
dari ibu jari dan telunjuk, masukan ke dalam air mendidih hingga terapung.
- Angkat baso yang sudah terapung dan siap untuk disajikan langsung atau
dimasak sebagai bahan campuran yang lain. Bahan diatas bisa untuk 20 butir
bakso.
49
Lampiran 4
Hasil Pre-Test dan Post-Test Ibu Balita
PENYULUHAN PAUD
DESA BANJARREJO, KEC. PAKIS, KAB. MALANG
No
Nama Ibu
Hasil Pre-Test
Hasil Post-Test
Masruro
Sriani
Kusmiati
Mariani
Fitri
10
Ratna
Sudarpi
Sugianti
Didin Nurul
10
Solikha
11
Citra Tri
12
Suarti Ningsih
13
Indra
14
Yuniasih
10
15
Ima Wahyuni
16
Riani
17
Sriani
6,5
8,5
Total
Peningkatan pengetahuan 20 %
50
Lampiran 5
Screening Antropometri dan Kondisi Gigi
No
Nama
Berat
Tinggi
Status gizi
2
3
4
5
Mochammad
Fadhilah
Akbar
Debra Ferlita
Junian Pandu Adi Pratama
Inneke Alya Kamalin
Wisnu Ramadhan
16
13,5
14
10,3
101
95
96
89
6
7
8
9
13,5
15
13
10
95
102
105
93
10
11
M. Sahrul Gunawan
Dio Putra Pratama
13
96
12
13
14
104
Normal
Stunting (HAZ : -2,84)
Normal
Stunting (HAZ :-2,31)
Wasting (WHZ: -2,47)
Underweight (WAZ : -2,89)
Normal
Normal
Wasting (WHZ : -3,04)
Wasting (WHZ : -3,68)
Underweight (WAZ : -2,81)
Stunting (HAZ : -2,29)
Underweight (WAZ : -2,06)
Normal
14
Kondisi
Gigi
-
Keterangan
d=4
d=5
-
Sangat rendah
d=2
D=12
D=9
D=3
Sangat rendah
Sangat rendah
Sangat rendah
Sangat rendah
Sangat rendah
D=3
-
Sangat rendah
Lain-Lain
51
15
16
103
Normal
D=8
16
17
18
19
20
21
18
15
15
13
103
98
100
96,5
D=3
D=3
D=4
22
23
24
15
20
11
98
102
91
25
M. Husein
24
100
26
11
94,5
Normal
Normal
Normal
Stunting (HAZ : - 2,89)
Underweight (WAZ : 2,44)
Normal
Normal
Wasting (WHZ : -2.10
Underweight (WAZ : -2,24)
Obesitas (WHZ : 5, 10)
(WAZ : 2,67)
Underweight (WAZ : -2,93)
Stunting (HAZ : -2,11)
Wasting (WHZ : - 2,46)
Sangat rendah
Sangat rendah
Sangat rendah
Sangat rendah
D=2
d-1
D=6
Sangat rendah
Sangat rendah
Sangat rendah
Sangat rendah
D=10
Sangat rendah
52
Lampiran 6
Dokumentasi Foto
Kegiatan di posyandu
Kegiatan di PAUD
53