Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

Agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal dibutuhkan antara lain vitamin.
Vitamin-vitamin ini selain dapat diperoleh dari makanan dapat juga diperoleh melalui suplemen-
suplemen yang mengandung vitamin. Salah satu jenis vitamin yang dibutuhkan adalah vitamin A
atau yang disebut juga retinol. Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam
lemak dan disimpan dalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga harus dipenuhi dari luar
(essensial). Vitamin A berfungsi antara lain menjaga kelembaban dan kejernihan selaput lendir,
memungkinkan mata dapat melihat dengan baik dalam keadaan kurang cahaya (sore atau senja
hari). Kekurangan vitamin A akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, gangguan pada
kemampuan mata dalam menerima cahaya, kelainan-kelainan pada mata seperti xerosis dan
xerophthalmia, serta meningkatnya kemungkinan menderita penyakit infeksi.
Program penanggulangan Vitamin A di Indonesia telah dilaksanakan sejak tahun 1995
dengan suplementasi kapsul Vitamin A dosis tinggi. Pemberian kapsul Vitamin A menunjang
penurunan angka kesakitan dan angka kematian anak (30-50%), serta menanggulangi
kekurangan Vitamin A (KVA) yang masih cukup tinggi pada balita (sebesar 14,6 % pada tahun
2006, Depkes). Pemberian suplementasi vitamin A pada bayi usia 6-12 bulan dan anak balita 12-
59 bulan sangat bermanfaat untuk mencegah kebutaan dan kekurangan vitamin A, sedangkan
pemberian suplementasi Vitamin A pada ibu nifas selain untuk mencegah kebutaan juga akan
meningkatkan kualitas ASI sehingga meningkatkan daya tahan tubuh anak dan kesehatan ibu
lebih cepat pulih setelah bersalin. Vitamin pada bayi terutama dapat diperoleh dari ASI (Air Susu
Ibu). Pada waktu lahir, hati bayi hanya mengandung sedikit saja vitamin A, yang dalam waktu
singkat diperbanyak oleh karena kolostrum dan air susu ibu. Selain dari ASI, provitamin A dapat
diperoleh dari sayur-sayuran berdaun hijau gelap dan buah-buahan berwarna kuning atau merah
serta minyak kelapa
Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2008 menunjukkan pesentase pemberian vitamin A
menurut sasaran di Indonesia tahun 2008 yaitu pada bayi usia 6-11 bulan pada bulan Februari
yaitu 83,19% dan bulan Agustus yaitu 87,44%, sedangkan pada anak balita pada bulan Februari
yaitu 91,55% dan bulan Agustus yaitu 82,27%. Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil
Kesehatan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah tahun 2008 menunjukkan cakupan pemberian
suplementasi kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi 98,52% pada balita 95,14%. Cakupan
suplementasi kapsul vitamin A pada bayi telah melampaui target sebesar 95%.
Keberhasilan program pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada prinsipnya dipengaruhi
oleh peran serta masyarakat sehingga semua anak yang berumur 1-5 tahun mendapat kapsul
vitamin A dosis tinggi, setiap 6 bulan sekali pada bulan Februari dan Agustus melalui
kegiatan Posyandu.
Tujuan utama Posyandu yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB). Untuk itu Posyandu memberikan pelayanan KIA dan KB, gizi, penimbangan,
pencacatan, penyuluhan, dan imunisasi. Sehubungan dengan tujuan utama Posyandu, yaitu
untuk memberikan pelayanan KIA, maka di Posyandu terdapat program pemberian vitamin A
dosis tinggi pada balita. Waktu pemberian kapsul vitamin A diberikan secara serentak pada
bulan Februari dan Agustus, sebagai bulan utama pemberian kapsul. Paling lambat 1 (satu) bulan
berikutnya digunakan untuk menjaring kelompok sasaran yang belum mendapatkan kapsul
vitamin A yang dilakukan melalui kunjungan rumah (sweeping).
Faktor-faktor yang menjadi hambatan Posyandu secara umum sebagai salah satu sarana
kesehatan di masyarakat untuk memberikan kapsul vitamin A dosis tinggi antara lain pendidikan
dan pengetahuan yang dimiliki oleh ibu itu sendiri, pembinaan terhadap Posyandu belum merata,
masih kurang intensifnya pelaksanaan promosi kapsul vitamin A, dan masih kurangnya
kesadaran masyarakat tentang manfaat vitamin A.
Dari uraian diatas, menunjukkan bahwa pemberian vitamin A pada anak sangat penting untuk
mencegah terjadinya rabun senja dan mengurangi angka kematian balita dan anak. Pemberian
vitamin A dapat berhasil jika dalam pelaksanaannya semua bayi dan anak umur 1-5 tahun
mendapatkan vitamin A, serta hambatan lain yang ditemui.
BAB II
PERMASALAHAN

Setelah dilakukan observasi didapatkan permasalahan sebagai berikut:


1. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya pemberian vitamin A
2. Banyak orang tua yang bekerja pada saat pemberian vitamin A, sehingga jumlah anak yang
datang pada saat pemberian vitamin A tidak sesuai dengan jumlah banyaknya anak yang
terdaftar
BAB III
PERENCANAAN, PEMILIHAN INTERVENSI

Setelah diketahui latar belakang dan masalah yang dihadapi, maka akan diuraikan tentang
masalah dan alternatif pemecahan masalah serta rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
No. Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
1. Kurangnya pengetahuan  Memberikan penyuluhan tentang manfaat vitamin A
masyarakat akan pentingnya pada anak.
pemberian vitamin A
2. Banyak orang tua yang  Mencatat dan mendata yang bekerja saat pelaksanaan
bekerja pada saat pemberian pemberian vitamin A
vitamin A, sehingga jumlah  Kader mengunjungi rumah untuk memberikan kapsul
anak yang datang pada saat vitamin A
pemberian vitamin A tidak
sesuai dengan jumlah
banyaknya anak yang
terdaftar

BAB IV
PELAKSANAAN / PROSES INTERVENSI
No Masalah Alternatif Pemecahan Rencana Kegiatan
Masalah
1. Kurangnya pengetahuan  Memberikan penyuluhan  Penyuluhan mengenai
masyarakat akan tentang manfaat vitamin A manfaat vitamin A, dan
pentingnya pemberian pada anak. dampaknya pada tubuh
vitamin A jika kekurangan vitamin A
2. Banyak orang tua yang  Mencatat dan mendata yang  Mencatat dan mendata
bekerja pada saat bekerja saat pelaksanaan yang bekerja saat
pemberian vitamin A, pemberian vitamin A pelaksanaan pemberian
sehingga jumlah anak yang  Kader mengunjungi rumah vitamin A
datang pada saat pemberian untuk memberikan kapsul  Kader mengunjungi rumah
vitamin A tidak sesuai vitamin A untuk memberikan kapsul
dengan jumlah banyaknya vitamin A, dan memastikan
anak yang terdaftar anak diberi vitamin A

BAB V
MONITORING DAN EVALUASI
A. MONITORING
1. Setelah diberikan penyuluhan mengenai manfaat vitamin A dan dampaknya jika
kekurangan vitamin A, terdapat pertanyaan yang diajukan oleh para ibu, dan para ibu
dapat mejawab pertanyaan yang diajukan oleh kader.
2. Pada pemberian vitamin A bulan berikutnya, jumlah anak yang datang sama dengan
jumlah anak yang terdata

B. EVALUASI
Evaluasi dilihat dari peningkatan jumlah anak yang datang saat pemberian vitamin A tiap
nulan Februari dan Agustus.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Intervensi-intervensi yang telah dilakukan diharapkan dapat meningkatkan jumlah anak yang
datang saat pemberian vitamin A. Meskipun dalam cakupan mencapai target, akan tetapi pada
pelaksanaannya diharapkan juga dapat sesuai dengan yang diharapkan. Pelaksanaan pemberian
vitamin A yang dilaksanakan bersamaan dengan Posyandu, diharapkan juga terjadi peningkatan
jumlah anak yang ditimbang tiap bulannya.
Selain itu diperlukan juga partisipasi ibu, kader, maupun petugas puskesmas, agar pemberian
vitamin A dapat diberikan kepada semua jumlah bayi dan anak umur 1-5 tahun. Sehingga tidak
terdapat masalah akibat kekurangan vitamin A.

Saran
Meningkatkan kerjasama dan koordinasi antara petugas puskesmas dengan kader, sehingga
dapat mengoptimalkan pelaksanaan pemberian vitamin A tiap bulan Februari dan Agustus.

Anda mungkin juga menyukai