Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN GIZI DENGAN METODE INTERNATIONAL

DIETETICS NUTRITION TERMINOLOGY (IDNT)


“TIBIA SUBCUTANEOUS SELULITIS”

Dosen Pengampu : Almira Sitasari

APRYLIANA ASTIKA PUTRI

P07131217006

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI
YOGYAKARTA
TAHUN 2019/2020

1
KASUS

Ny. W, usia 34 tahun, BB=68 kg, TB=155 cm. Pengusaha retail tas dan sepatu. MRS dengan
keluhan utama nyeri, luka memerah, bengkak, dan sesak nafas akibat infeksi kulit pada tulang
kering karena mengalami luka kecelakaan 2 bulan yang lalu. Hasil biokimia antara lain :
Hb=10,8 g/dl, leukosit= 18.000/µL, eosinophil= 650/µL, hematokrit=35%, KGD sesaat=111
g/dL. KU=Composmentis. Tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 120x/menit, respirasi
32x/menit, dan suhu38,70C, menggigil, gemetar, lemah, luka bernanah, dan mual muntah.
Makanan pokok :Nasi 2x/hr 1 ctg sdg. Lauk hewani : - (pure vegetarian). Lauk nabati :tahu
dan tempe3x/hari 2 ptg sdg, kacang komak dalam bentuk daging analog 3 iris setiap hari.
Sayuran : kangkung, sawi, bayam, kacang panjang, buncis, lembayung 1-2x/hari2 mangkok.
Buah : jeruk, apel, pear,manggis, lemon 1 bhsdg/hari. Minuman : air putih, kopi 2x/hr, susu
kedelai dan sari kacang hijau dengan gula 2 sdm setiap hari.Gemar konsumsi snack berupa
jagung rebus, pisang rebus, dan kacang edamame.Asupan hasil recall energi 1 hari dirawat di
RS yaitu 668,36kkal, protein 15,22 gram, lemak 22,08 gram, dan KH 102,19 gram. Diagnosis
medis yaitu tibia subcutaneous selulitis. Terapi medis yang diberikan yaitu acetaminophen,
flucloxacillin, ondonsentron, dandekstrosa 5% ½ ampul. Susunlah NCP beserta rencana
konseling Ny. W!

ASESMEN KLIEN

A. IDENTITAS KLIEN (CH)


1. Data personal

Kode IDNT Jenis Data Data Personal


CH.1.1 Nama Ny.W
CH.1.1.1 Umur 34 tahun
CH.1.1.2 Jenis Kelamin Perempuan
CH.1.1.5 Suku/etnik -
CH.1.1.9 Peran dalam keluarga -
Diagnosis medis awal tibia subcutaneous selulitis

2. Riwayat Penyakit

Kode IDNT Jenis Data Keterangan


CH.2.1 Keluhan utama nyeri, luka memerah, bengkak, dan
sesak nafas akibat infeksi kulit pada
tulang kering karena mengalami luka
kecelakaan 2 bulan yang lalu
Riwayat penyakit
dahulu -

Riwayat penyakit Infeksi kulit pada tulang kering karena


sekarang
mengalami luka kecelakaan 2 bulan
yang lalu

2
Riwayat pengobatan -

Nomor RM :-
Ruang Perawatan :-
Tanggal MRS :-
Tanggal pengambilan kasus :-

3. Riwayat Klien yang Lain


Kode IDNT Jenis Data Keterangan
CH.2.1.5 Gastrointestinal -
CH.2.1.8 Imun -
CH.2.2.1 Perawatan -
CH.3.1.1 Riwayat sosial -
CH.3.1.7 Agama -

Kesimpulan : Ny. W berumur 34 tahun yang didiagnosis tibia subcutaneous


selulitisdengan keluhanNyeri, lukamemerah, bengkak, dan sesaknafas. Ny W
pernah mengalami kecelakaan 2 bulan lalu yang mengakibatkan Infeksikulit pada
tulangkering.

B. SKRINING GIZI

NUTRITIONAL RISK SCREENING (NRS-2002)

1. Skrining Awal
No Kriteria Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah IMT < 20.5? Tidak
2. Apakah klien kehilangan BB dalam 3 bulan terakhir? Tidak
3. Apakah asupan makan klien menurun 1 minggu terakhir? Tidak
4. Apakah klien dengan penyakit berat? (ICU) Tidak
Jika tidak untuk semua kriteria  skrining diulang 1 minggu kemudian
Jika ada 1 atau lebih kriteria dengan jawaban ya  dilakukan skrining lanjut

2. Skrining Lanjut I
Risiko Gizi Kriteria
Absen (Skor = 0) Status gizi normal
Ringan (Skor = 1) Kehilangan BB > 5% dalam 3 bulan atau asupan 50-75% dari
kebutuhan
Sedang (Skor = 2) Kehilangan BB > 5% dalam 2 bulan atau IMT 18.5-20.5 atau
asupan 25-50% dari kebutuhan
Berat (Skor = 3) Kehilangan BB > 5% dalam 1 bulan (>15% dalam 3 bulan)
atau IMT < 18.5 atau asupan 0-25% dari kebutuhan

3
3. Skrining Lanjut II
Risiko Gizi Kriteria
Absen (Skor = 0) Kebutuhan gizi normal
Ringan (Skor = 1) Fraktur, klien kronik (sirosis hati, COPD, HD rutin, DM,
kanker)
Sedang (Skor = 2) Bedah mayor, stroke, pneumonia berat, kanker darah
Berat (Skor = 3) Cedera kepala, transplantasi sumsum, klien ICU

Skrining lanjut I Skrining lanjut Usia > 65 TOTAL SKOR


II tahun
SKOR 0 0 0 0
RISIKO / TIDAK BERISIKO

Kesimpulan : Ny. W tidak beresiko malnutrisi

C. BERKAITAN DENGAN RIWAYAT MAKAN (FH)


1. SFFQ

Kode Jenis Data Keterangan


IDNT
FH 2.1 Riwayat Diet a. Makanan pokok : Nasi 2x/hari 1 ctgsdg
Pola Makan
b. Lauk hewani : - ( pure vegetarian )
Sebelum sakit
c. Lauk nabati : tahu dan tempe 3x/hari 2 ptgsdg
, kacang komak dalam bentuk daging analog 3
iris setiaphari.
d. Sayuran : kangkung, sawi, bayam, kacang
panjang, buncis, lembayung 1-2x/hari 2
mangkok.
e. Buah : jeruk, apel, pear, manggis, lemon 1
buahsdg/hari
f. Minuman : air putih, kopi 2x/hari, susu
kedelai dan sari kacang hijau dengan gula 2
sdm setiap hari.
g. Gemar konsumsi snack berupa jagung rebus,
pisang rebus, dan kacang edamamae.

Pola Makan -
Satu Bulan
Terakhir

4
(Setelah Sakit)
FH 2.1.2 Pengalaman -
Diet
FH 2.1.3 Lingkungan -
makan
FH 4.1 Pengetahuan -
tentang
makanan dan
gizi

Kesimpulan :
Asupan makan NY. W kurang memenuhi gizi seimbang, karena pasien menjalani vegetarian
sehingga asupan protein dan lemak dari sumber lauk hewani sangat kurang, sedangkan asupan
lauk nabati, sayur, dan buahnya sudah beragam. Kebiasaan minum pasien kurang baik yaitu
selalu minum kopi 2x/hari dan minum minuman manis.

Kebiasaan Asupan Zat Gizi Sehari-hari Berdasarkan SQFFQ (Satu Bulan terakhir
setelah sakit)

Energi Protein Lemak Karbohidrat


Asupan 668,36 kkal 15,22 gram 22,08 gram 102,19 gram
AKG 2610,7kkal 72,85 gram 72,85 gram 412,85 gram
% Asupan 25,60% 20,89% 30,30% 24,75%
Interpretasi Kurang Kurang Kurang Kurang

Klasifikasi tingkat kecukupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat sebagai berikut
(WNPG, 2004):
a. Kurang : <80% AKG
b. Baik : 80 – 110 % AKG
c. Lebih : >110% AKG

Kesimpulan : Kebiasaan Asupan Zat Gizi Sehari-hari Berdasarkan SQFFQ Ny.W


masuk kedalam kategori kurang (menurut WNPG, 2004): karena hanya mencakup 20%
- 30% saja dalam sehari

D. ANTROPOMETRI (AD)

Kode IDNT Jenis Data Keterangan


AD.1.1.1 Tinggi Badan 155 cm
AD 1.1.2 Berat Badan 68 kg

5
AD 1.1.4 Perubahan Berat Badan -
AD.1.1.5 IMT 28,33 (obesitas)

IMT = BB/[TB(cm)]2 = 68/(1,55)2


= 28,33
BBI = (TB-100)-10%(TB-100)
= (155-100)-10%(155-100)
= 49,5 kg

Kesimpulan :
 Berdasarkan perhitungan IMT Ny.W termasuk kedalam kategori obesitas karena nilai
IMT >27,0 (menurut Kemenkes RI).
 Berat badan ideal Ny.W adalah 49,5 kg akan tetapi berat badan aktualnya 68 kg dan
memiliki selisih berat badan sebanyak18,5 kg.

E. FISIK/KLINIS (PD)

Kode IDNT Data Fisik/Klinis Hasil


PD.1.1.1 Penampilan Keseluruhan Composmentis
PD.1.1.2 Bahasa Tubuh Menggigil, gemetar,
lemah
PD.1.1.6 Kepala dan mata -
PD.1.1.9 Vital sign Nadi : 120x/menit
Nadi (nilai normal: 60-100 x/menit)
RR : 32x/menit
Suhu ( nilai normal : 36-37 0C)
Respirasi (nilai normal : 20-30 x/menit) Suhu : 38,7C
Tekanan darah (nilai normal: 120/80 mmHg)
Tekanandarah : 100/70
mmHg
Pemeriksaan Penunjang :
-

Kesimpulan : Ny.W dalam keadaan composmentis, menggigil, gemetar dan lemah. Tanda-tanda vital
sign menunjukkan tekanan darah kategori rendah, nadi, respirasi dan suhu dalam kategori tinggi.

F. BIOKIMIA (BD)

Kode IDNT Data Biokimia Hasil Nilai Rujukan Ket.


Hb 10,8 g/dl 12-14 g/dl Rendah
Leukosit 18.000/µL 5-10 /µL Tinggi
BD 1.10.1 Eosinophil 650/µL 50 – 300 Tinggi
sel/mm3

6
BD 1.10.2 Hematokrit 35% 36%-46% Normal
BD 1.10.2 KGD sesaat 111 g/dL 70-130 g/dl Normal

Keterangan : Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium,Hb Ny.W rendah serta leukosit


dan eosofil tinggi

G. TERAPI MEDIS DAN FUNGSI

Kod
e Jenis Terapi
FUNGSI Interaksi dengan Makanan
IDN Medis
T
FH Acetaminophen Menurunkan Menurunkan absorbs obat apabila digunakan
3.1
demam dan bersamaan dengan konsumsi makanan mengandung
pereda nyeri. pektin yang bersifat absorben dan pelindung
Flucloxacillin Mencegah
infeksibakteri
Ondonsentron Mencegah rasa
mual muntah
Dextrose 5% Menyediakan
cairan yang
membawa gula
ke dalam
tubuh saat
Anda tidak
dapat
meminum
cairan yang
cukup atau
saat cairan
tambahan

dibutuhan.

Kesimpulan :

Terapi medis yang dijalankan Ny.W adalah penggunaan Acetaminophen, Flucloxacillin,


Ondonsentron, Dextrose 5%

7
DIAGNOSIS GIZI

NI – 52.1 Peningkatan kebutuhan zat gizi spesifik protein berkaitan dengan adanya
infeksi kulit pada tulang kering ditandai dengan adanya infeksi, kulit memerah, nyeri,
bengkak, dan kadar haemoglobin rendah

DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI


P Asupan energy tidak adekuat ND. 1.2.2 Modifikasi energy ,energy
E Peningkatan kebutuhan zay gizi ditingkatkan
akibat penyakit yang diderrita ND. 1.2.3 Modifikasi protein ,protein
S Berkaitan dengan asupan ditingkatkan
makan energy 25,60%

NC . 2.2. Perubahan nilai laboratorium ditandai dengan penyakit fisiologi pasien yang
ditandai dengan hasil pemeriksaan Hemoglobin hanya 10,8 g/dl

DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI


P Perubahan nilai laboratorium Modifikasi zat besi,pemberian zat besi
E Ditandai dengan penyakit ditingkatkan
fisiologi pasien
S Hasil pemeriksaan Hemoglobin
hanya 10,8 g/dl

INTERVENSI GIZI

A. PLANNING
1. Tujuan

a. Memberikan makanan tinggi energi dan protein untuk mempercepat penyembuhan


dan mencegah terjadinya gangguan metabolik
b. Membantu meningkatkan Hemoglobin (HB)

2. Prinsip/syarat diet

a. Energi tinggi untuk memenuhi peningkatan kebutuhan/ hipermetabolisme yaitu 40


kkal/kgBB
b. Protein tinggi 1,5 g/kg BB, untuk mengurangi terjadinya infeksi dan kerusakan
jaringan akibat infeksi kulit dan meningkatkan Hb
c. Lemak cukup 25% dari kbutuhan energi sebagai sumber energi utama agar tubuh
tidak memecah protein
d. Karbohidrat sisa dari kebutuhan energi sebagai sumber energi utama

8
3. Perhitungan kebutuhan/zat gizi
a. Energi = 40 kkal/kb BB
= 40 x 68 kg
= 2720 kkal
Energi dari dektrosa 5% = 5/100 x 250 ml
= 12,5 gram
= 12,5 gram x 4
= 50 kkal
Energy total = energy – energy dektrosa 5%
= 2720 kkal-50 kkal
= 2670 kkal
b. Protein
P = 1,5 g/kg BB
= 1,5 x 68
= 102 gram x 4
= 408 kkal
c. Lemak
L = 25% x TEE
= 25% x 2670 kkal
= 667,5 kkal/ 9 kkal
= 74,16 gram
d. Karbohidrat
KH = TE E – (P + L)
= 2670 – (408 kkal + 667,5 kkal)
= 1594,5 kkal/ 4
= 398,62 gram
e. Cairan
Kebutuhan cairan = 1500 + ((BB-20) x 20 )
= 1500 + (68 – 20) x 20
= 1500 + 960
= 2460 cc/hari

9
NP – 1.1 Preskripsi Diet

a. Makanan Utama dan Selingan :3 kali utama 2 kali selingan


b. Modifikasi Diet : TETP (E: 2670 kkal; P: 102 g)
c. ModifikasiZatGizi : Energi : 2670 kkal
Protein : 102 g
Lemak : 74,16 g
Karbohidrat : 398,62 g
d. ModifikasiBentuk : saring
. RutePemberian : oral

B. IMPLEMENTASI
1. Kajian Diet di Rumah Sakit

Energi Protein Lemak Karbohidrat


Standar Diet RS 2690 103 73 420
Kebutuhan/planning 2670 102 74,16 398,62
% standar kebutuhan 100,74% 100,98% 98,43% 105,35%

Kesimpulan : kebutuhan atau planning yang akan diberikan sudah memenuhi


standar diet RS karena sudah melebihi syarat 80% dari kebutuhan sehari

2. Rekomendasi Diet

Standar Diet RS Rekomendasi


Makan Pagi
Selingan Pagi
Makan Siang
Selingan Sore
Makan Sore
Selingan Malam

3. Rencana Monitoring

Hal yang diukur Pengukuran Target


Antropometri Berat badat tinggi Setiap 3 hari sekali IMT Mendekati normal
badan
Biokimia Leukosit Menurut waktu paruh Mendekati normal
Hb
Fisik/klinis Suhu Setiap hari Normal :36-370C
Asupan zat gizi Asupan energy Setiap har Asupan dan daya terima
Asupan protein Setiap hari >80%
Asupan lemak Setiap hari Asupan dan daya terima
Asupan karbohidrat Setiap hari >80%

10
Asupan dan daya terima
>80%
Asupan dan daya terima
>80%

4. E – 1 Edukasi Gizi

E – 1.1 Tujuan edukasi gizi


1) Pasien dan keluarga paham mengenai penyakit Ny.W dan diet yang dijalani
2) Keluarga paham mengenai pentingnya dukungan anggota keluarga lain pada pasien
dalam menjalani diet.

E – 1.2 Prioritas Modifikasi

E – 1.4 Hubungan Diet dengan Penyakit

E – 1.5 Rekomendasi Modifikasi

RC – 1 Kolaborasi dan Rujukan Asuhan Gizi

11
Monitoring, Evaluasi dan Tindak Lanjut

12
Monitoring Evaluasi dan Perkembangan
Diagnosis Gizi Tindak lanjut obat dan terapi
Pengukuran
Diagnosis (Terapi Diet dan
Tanggal
Medis Konseling Gizi)
Antropo Biokimia Fisik-klinis Asupan
metri

13

Anda mungkin juga menyukai