Terminology (IDNT)
Kasus Congestive Heart Failure dengan Obs.ches Discomfort
DISUSUN OLEH :
CAHYO RATIH CONDRONINGRUM
NIM. P07131118017
1
KASUS
2
ASESMEN KLIEN
2. Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit -
dahulu
Riwayat pengobatan -
Nomor RM :-
Ruang Perawatan :-
Tanggal MRS :-
Tanggal pengambilan kasus :-
Kesimpulan :
Klien mengalami penurunan nafsu makan sejak 1 minggu Sebelum Masuk Rumah
Sakit. Klien juga mengalami sesak dan nyeri dada berdebar-debar.
3
B. SKRINING GIZI
1. Skrining Awal
No Kriteria Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah IMT < 20.5? √
2. Apakah klien kehilangan BB dalam 3 bulan terakhir? √
3. Apakah asupan makan klien menurun 1 minggu √
terakhir?
4. Apakah klien dengan penyakit berat? (ICU) √
Jika tidak untuk semua kriteria skrining diulang 1 minggu kemudian
Jika ada 1 atau lebih kriteria dengan jawaban ya dilakukan skrining lanjut
2. Skrining Lanjut I
Risiko Gizi Kriteria
Absen (Skor = 0) Status gizi normal
Ringan (Skor = 1) Kehilangan BB > 5% dalam 3 bulan atau asupan 50-
75% dari kebutuhan
Sedang (Skor = 2) Kehilangan BB > 5% dalam 2 bulan atau IMT 18.5-20.5
atau asupan 25-50% dari kebutuhan
Berat (Skor = 3) Kehilangan BB > 5% dalam 1 bulan (>15% dalam 3
bulan) atau IMT < 18.5 atau asupan 0-25% dari
kebutuhan
3. Skrining Lanjut II
Risiko Gizi Kriteria
Absen (Skor = 0) Kebutuhan gizi normal
Ringan (Skor = 1) Fraktur, klien kronik (sirosis hati, COPD, HD rutin, DM,
kanker)
Sedang (Skor = Bedah mayor, stroke, pneumonia berat, kanker darah
2)
Berat (Skor = 3) Cedera kepala, transplantasi sumsum, klien ICU
Kesimpulan :
4
C. BERKAITAN DENGAN RIWAYAT MAKAN (FH)
1. SFFQ
Kode IDNT Jenis Data Keterangan
FH 2.1 Riwayat Diet 1. Pola makan 3x sehari
Pola Makan
Sebelum sakit 2. Makanan pokok nasi 3x sehari 1 centong (100
g)
Pola Makan
Satu Bulan -
Terakhir
(Setelah Sakit)
FH 2.1.2 Pengalaman -
Diet
FH 2.1.3 Lingkungan -
makan
FH 4.1 Pengetahuan Belum mendapat informasi tentang gizi
tentang
makanan dan
gizi
5
Kesimpulan :
Kebiasaan makan klien sebelum sakit kurang baik, karena untuk lauk hewani dan
sayur belum memenuhi kriteria gizi seimbang dan klien memiliki kebiasaan sering
makan gorengan.
Klasifikasi tingkat kecukupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat sebagai berikut
(WNPG, 2004):
a. Kurang : <80% AKG
b. Baik : 80 – 110 % AKG
c. Lebih : >110% AKG
Kesimpulan :
Tingkat kecukupan energi, protein, lemak dan karbohidrat pada klien kurang.
D. ANTROPOMETRI (AD)
E. FISIK/KLINIS (PD)
6
Respirasi (nilai normal : 20-30 x/menit) 88x/menit
Tekanan darah (nilai normal: 120/80 mmHg) 140/95 mmHg
Pemeriksaan Penunjang :
Kesan : cardiomegali
Kesimpulan :
F. BIOKIMIA (BD)
Keterangan :
Dari hasil pemeriksaan biokimia klien, diketahui bahwa hematokrit dan trombosit
rendah, lalu RDW tinggi. Dikarenakan adanya penyakit kronis yang diderita klien.
Kesimpulan:
Obat yang dikonsumsi klien memiliki fungsi untuk memenuhi cairan di dalam tubuh.
7
DIAGNOSIS GIZI
NI – 1.2 Asupan energi tidak adekuat akibat penyakit gagal jantung, dibuktikan dari
asupan makanan <80%.
S Asupan <80%
NC – 2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi, dibuktikan dengan nilai hematokrit dan
trombosit rendah serta RDW tinggi.
8
INTERVENSI GIZI
A. PLANNING
1. Tujuan
a. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan jantung.
b. Memberikan asupan makanan yang sesuai dengan kebutuhan klien.
c. Menurunkan berat badan karena klien terlalu gemuk.
2. Prinsip/syarat diet
a. Energi cukup, untuk mencapai berat badan normal.
b. Protein cukup, yaitu 0,8 g/kgBB.
c. Lemak sedang, yaitu 25% dari kebutuhan energi total.
d. Karbohidrat cukup, dari kebutuhan energi, protein dan lemak.
b. Protein
P = 0,8 x BB
= 0,8 x 65
= 52 g
c. Lemak
L = 25% x TEE
= 25% x 2.2117,72
= 61,4 g
d. Karbohidrat
KH = TEE – P - L
= 2212– (52 x 4) – (61,4 x 9)
= 2212 – 208 – 552,6
= 1451,4 kkal
= 362,85 g
9
NP – 1.1 Preskripsi Diet
Kesimpulan :
Rencana asupan klien sudah memenuhi minimal 90% dari standar kebutuhan
dengan toleransi 10%.
10
Nasi
Beras 50 g
MP : 1 porsi
Semur ayam
LH : 1 porsi
Ayam paha 50 g
LN : 1 porsi
Margarin 5 g
Makan Siang Sayur : 1 porsi
Tempe bacem 25 g
Buah : 1 porsi
Sayur daun kelor 100 g
M : 1 porsi
Jus jeruk
Gula : 1 porsi
Jeruk 100 g
Gula pasir 16 g
MP : 1 porsi Kue bolu kukus 100 g
Selingan Sore
Buah : 1 porsi Pisang ambon 150 g
Nasi
Beras 50 g
MP : 1 porsi Ikan lele goreng
LH : 1 porsi Ikan lele 50 g
LN : 1 porsi Margarin 5 g
Makan Malam
Sayur : 1 porsi Tahu goreng
Buah : 1 porsi Tahu 50 g
M : 2 porsi Margarin 5 g
Sayur daun singkong
Daun singkong 100 g
MP : 5 porsi
LH : 3 porsi
Energi : 1967,3 kkal (90%)
LN : 3 porsi
Protein : 58 g (110%)
Total Sayur : 3 porsi
Lemak : 57,4 g (93%)
Buah : 4 porsi
Karbohidrat :318 g (90%)
Minyak : 6 porsi
Gula : 2 porsi
3. Rencana Monitoring
11
Asupan zat Asupan energi, Recall 24 jam Mencapai minimal
gizi protein, lemak, 90% kebutuhan
karbohidrat
4. E – 1 Edukasi Gizi
E – 1.1 Tujuan edukasi gizi
1. Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga tentang diet yang
dijalankan.
2. Meningkatkan asupan protein dan sayur untuk meningkatkan kadar
hematokrit dan trombosit.
3. Memperbaiki pola makan sehari-hari.
12
Monitoring, Evaluasi dan Tindak Lanjut
13
14