Anda di halaman 1dari 14

Asuhan Gizi dengan Metode International Dietetics Nutrition

Terminology (IDNT)
Kasus Congestive Heart Failure dengan Obs.ches Discomfort

DISUSUN OLEH :
CAHYO RATIH CONDRONINGRUM
NIM. P07131118017

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN GIZI
2020

1
KASUS

2
ASESMEN KLIEN

A. IDENTITAS KLIEN (CH)


1. Data personal

Kode IDNT Jenis Data Data Personal


CH.1.1 Nama Ny. M
CH.1.1.1 Umur 51 tahun
CH.1.1.2 Jenis Kelamin Perempuan
CH.1.1.5 Suku/etnik -
CH.1.1.9 Peran dalam keluarga -
Diagnosis medis awal Congestive Heart Failure dengan
obs.ches discomfort

2. Riwayat Penyakit

Kode IDNT Jenis Data Keterangan


CH.2.1 Keluhan utama Sesak, nyeri dada berdebar-debar,
nafsu makan berkurang

Riwayat penyakit -
dahulu

CH. 2.1.2 Riwayat penyakit Congestive Heart Failure dengan


sekarang obs. Ches discomfort

Riwayat pengobatan -

Nomor RM :-
Ruang Perawatan :-
Tanggal MRS :-
Tanggal pengambilan kasus :-

3. Riwayat Klien yang Lain


Kode IDNT Jenis Data Keterangan
CH.2.1.2 Kardiovaskuler Sesak, nyeri dada berdebar-debar
CH.2.1.5 Gastrointestinal Penurunan nafsu makan
CH.2.1.8 Imun -
CH.2.2.1 Perawatan -
CH.3.1.1 Riwayat sosial Menengah ke bawah
CH.3.1.7 Agama -

Kesimpulan :

Klien mengalami penurunan nafsu makan sejak 1 minggu Sebelum Masuk Rumah
Sakit. Klien juga mengalami sesak dan nyeri dada berdebar-debar.

3
B. SKRINING GIZI

NUTRITIONAL RISK SCREENING (NRS-2002)

1. Skrining Awal
No Kriteria Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah IMT < 20.5? √
2. Apakah klien kehilangan BB dalam 3 bulan terakhir? √
3. Apakah asupan makan klien menurun 1 minggu √
terakhir?
4. Apakah klien dengan penyakit berat? (ICU) √
Jika tidak untuk semua kriteria  skrining diulang 1 minggu kemudian
Jika ada 1 atau lebih kriteria dengan jawaban ya  dilakukan skrining lanjut

2. Skrining Lanjut I
Risiko Gizi Kriteria
Absen (Skor = 0) Status gizi normal
Ringan (Skor = 1) Kehilangan BB > 5% dalam 3 bulan atau asupan 50-
75% dari kebutuhan
Sedang (Skor = 2) Kehilangan BB > 5% dalam 2 bulan atau IMT 18.5-20.5
atau asupan 25-50% dari kebutuhan
Berat (Skor = 3) Kehilangan BB > 5% dalam 1 bulan (>15% dalam 3
bulan) atau IMT < 18.5 atau asupan 0-25% dari
kebutuhan

3. Skrining Lanjut II
Risiko Gizi Kriteria
Absen (Skor = 0) Kebutuhan gizi normal
Ringan (Skor = 1) Fraktur, klien kronik (sirosis hati, COPD, HD rutin, DM,
kanker)
Sedang (Skor = Bedah mayor, stroke, pneumonia berat, kanker darah
2)
Berat (Skor = 3) Cedera kepala, transplantasi sumsum, klien ICU

Skrining lanjut Skrining lanjut Usia > 65 TOTAL SKOR


I II tahun
SKOR 2 3 0 5
RISIKO / TIDAK BERISIKO

Kesimpulan :

Klien berisiko malnutrisi sehingga membutuhkan rencana asuhan gizi.

4
C. BERKAITAN DENGAN RIWAYAT MAKAN (FH)
1. SFFQ
Kode IDNT Jenis Data Keterangan
FH 2.1 Riwayat Diet 1. Pola makan 3x sehari
Pola Makan
Sebelum sakit 2. Makanan pokok nasi 3x sehari 1 centong (100
g)

3. Lauk hewani 2x perminggu telur goreng 1


potong (60 g)

4. Lauk nabati setiap hari tempe dan tahu goreng


1 potong (tempe 25 g, tahu 50 g)

5. Sayur 1x perminggu yaitu bening bayam 1


sendok sayur (30 g) dan lodeh daun singkong 1
sendok sayur (30 g)

6. Buah 1x perminggu 1 buah pisang mas (20 g)

7. Minuman serbuk kemasan 3x per minggu

8. Teh manis dan air putih per hari 1 gelas


belimbing (200 ml)

9. Gorengan 2x per minggu

10. Roti kering 1x per minggu 1 bungkus kecil

Pola Makan
Satu Bulan -
Terakhir
(Setelah Sakit)

FH 2.1.2 Pengalaman -
Diet
FH 2.1.3 Lingkungan -
makan
FH 4.1 Pengetahuan Belum mendapat informasi tentang gizi
tentang
makanan dan
gizi

5
Kesimpulan :
Kebiasaan makan klien sebelum sakit kurang baik, karena untuk lauk hewani dan
sayur belum memenuhi kriteria gizi seimbang dan klien memiliki kebiasaan sering
makan gorengan.

Kebiasaan Asupan Zat Gizi Sehari-hari Berdasarkan SQFFQ (Satu Bulan


terakhir setelah sakit)

Energi Protein Lemak Karbohidrat


Asupan 506,5 kkal 14,9 g 20,3 g 66,8 g
AKG 2089 kkal 69,6 g 67,3 g 325 g
% Asupan 24% 21% 30% 21%
Interpretasi Kurang Kurang Kurang Kurang

Klasifikasi tingkat kecukupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat sebagai berikut
(WNPG, 2004):
a. Kurang : <80% AKG
b. Baik : 80 – 110 % AKG
c. Lebih : >110% AKG

Kesimpulan :
Tingkat kecukupan energi, protein, lemak dan karbohidrat pada klien kurang.

D. ANTROPOMETRI (AD)

Kode IDNT Jenis Data Keterangan


AD.1.1.1 Tinggi Badan 154 cm
AD 1.1.2 Berat Badan 65 kg
AD 1.1.4 Perubahan Berat Badan -
AD.1.1.5 IMT 27,4

IMT = BB/[TB(cm)]2 = 65/(1,54)2 = 27,4 (berat badan lebih)


BBI = 154-100-10%(154-100) = 54-5,4= 48,6 kg
Kesimpulan :
Berdasarkan pemeriksaan antropometri, status gizi klien berdasarkan IMT termasuk
kategori berat badan lebih (WHO).

E. FISIK/KLINIS (PD)

Kode IDNT Data Fisik/Klinis Hasil


PD.1.1.1 Penampilan Keseluruhan Composmentis
PD.1.1.2 Bahasa Tubuh -
PD.1.1.6 Kepala dan mata -
PD.1.1.9 Vital sign
Nadi (nilai normal: 60-100 x/menit) -
Suhu ( nilai normal : 36-37 0C) 36,20 C

6
Respirasi (nilai normal : 20-30 x/menit) 88x/menit
Tekanan darah (nilai normal: 120/80 mmHg) 140/95 mmHg
Pemeriksaan Penunjang :
Kesan : cardiomegali

Kesimpulan :

Berdasarkan pemeriksaan fisik/klinik diketahui bahwa klien dalam keadaan


composmentis dengan tanda-tanda vital menunjukkan suhu, respirasi, tekanan darah
yang tinggi (tidak normal).

F. BIOKIMIA (BD)

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 26 Februari 2020

Kode IDNT Data Biokimia Hasil Nilai Rujukan Ket.


Hematokrit 35,4 % 40-48% Rendah
BD.1.10 RDW 52,9 fl 39-47 fl Tinggi
Trombosit 142,103 U/L 150-400 U/L Rendah

Keterangan :

Dari hasil pemeriksaan biokimia klien, diketahui bahwa hematokrit dan trombosit
rendah, lalu RDW tinggi. Dikarenakan adanya penyakit kronis yang diderita klien.

G. TERAPI MEDIS DAN FUNGSI

Kode Jenis Terapi FUNGSI Interaksi dengan


IDNT Medis Makanan
FH 3.1 Infus dektrose Untuk menyediakan cairan -
10% 2 ampul yang membawa gula ke dalam
550 ml/hari tubuh saat tidak dapat
meminum cairan yang cukup.

Kesimpulan:
Obat yang dikonsumsi klien memiliki fungsi untuk memenuhi cairan di dalam tubuh.

7
DIAGNOSIS GIZI

NI – 1.2 Asupan energi tidak adekuat akibat penyakit gagal jantung, dibuktikan dari
asupan makanan <80%.

DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI


P Asupan energi tidak adekuat

E Peningkatan kalori karena ND 1.2.2 modifikasi energi, energi


adanya penyakit jantung dan ditingkatkan
penurunan nafsu makan.

S Asupan <80%

NC – 2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi, dibuktikan dengan nilai hematokrit dan
trombosit rendah serta RDW tinggi.

DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI


P Perubahan nilai laboratorium
terkait gizi
ND 1.2.3 modifikasi/pemberian
E Kurang konsumsi sayur dan protein, protein ditingkatkan
sumber protein hewani, serta ND 1.4.2 modifikasi/pemberian
selalu konsumsi teh setiap sayuran, sayuran ditingkatkan
hari.

S Hematokrit dan trombosit


rendah, serta RDW tinggi.

8
INTERVENSI GIZI

A. PLANNING
1. Tujuan
a. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan jantung.
b. Memberikan asupan makanan yang sesuai dengan kebutuhan klien.
c. Menurunkan berat badan karena klien terlalu gemuk.

2. Prinsip/syarat diet
a. Energi cukup, untuk mencapai berat badan normal.
b. Protein cukup, yaitu 0,8 g/kgBB.
c. Lemak sedang, yaitu 25% dari kebutuhan energi total.
d. Karbohidrat cukup, dari kebutuhan energi, protein dan lemak.

3. Perhitungan kebutuhan/zat gizi


a. Energi (Harris Benedict)
BEE = 655+(9,6 x BB)+(1,8 x TB)-(4,7 x U)
= 655+(9,6 x 65)+(1,8 x 154)-(4,7 x 51)
= 655+624+277,2-239,7
= 1316,7 kkal
TEE = BEE x FA x FS
= 1316,7 x 1,2 x 1,4
= 2212 kkal

b. Protein
P = 0,8 x BB
= 0,8 x 65
= 52 g

c. Lemak
L = 25% x TEE
= 25% x 2.2117,72
= 61,4 g

d. Karbohidrat
KH = TEE – P - L
= 2212– (52 x 4) – (61,4 x 9)
= 2212 – 208 – 552,6
= 1451,4 kkal
= 362,85 g

9
NP – 1.1 Preskripsi Diet

Makanan Utama dan Selingan : Makan utama 3x sehari dengan 2x selingan


Modifikasi Diet : ND 1.2.2 Modifikasi energi, energi ditingkatkan
Modifikasi Zat Gizi : Energi : 2212 kkal
Protein : 52 g
Lemak : 61,4 g
Karbohidrat : 362,85 g
Modifikasi Bentuk : ND 1.1 Makanan biasa/makanan sehat
Rute Pemberian : ND 2.1.6 Oral
B. IMPLEMENTASI
1. Kajian Diet di Rumah Sakit

Energi Protein Lemak Karbohidrat


Standar Porsi 2212 kkal 52 g 61,4 g 362,85 g
Kebutuhan/planning 1967,3 kkal 58 g 57,4 g 318 g
% standar kebutuhan 90% 110% 93% 90%

Kesimpulan :

Rencana asupan klien sudah memenuhi minimal 90% dari standar kebutuhan
dengan toleransi 10%.

2. Rekomendasi Diet (E = 2100 Kkal)

Standar Porsi Rekomendasi


 Nasi
Beras 50 g
 Telur dadar
MP : 1 porsi
Telur ayam 50 g
LH : 1 porsi
Margarin 5 g
LN : 1 porsi
Makan Pagi  Tempe bacem 25 g
Sayur : 1 porsi
 Ca sayur
Buah : 1 porsi
Sawi hijau 50 g
M : 1 porsi
Kembang kol 50 g
Margarin 5 g
 Jeruk manis 100 g
 Kue putu 100 g
MP : 1 porsi  Jus jeruk pepaya
Selingan Pagi Buah : 1 porsi Pepaya 50 g
Gula : 1 porsi Jeruk manis 50 g
Gula pasir 16 g

10
 Nasi
Beras 50 g
MP : 1 porsi
 Semur ayam
LH : 1 porsi
Ayam paha 50 g
LN : 1 porsi
Margarin 5 g
Makan Siang Sayur : 1 porsi
 Tempe bacem 25 g
Buah : 1 porsi
 Sayur daun kelor 100 g
M : 1 porsi
 Jus jeruk
Gula : 1 porsi
Jeruk 100 g
Gula pasir 16 g
MP : 1 porsi  Kue bolu kukus 100 g
Selingan Sore
Buah : 1 porsi  Pisang ambon 150 g
 Nasi
Beras 50 g
MP : 1 porsi  Ikan lele goreng
LH : 1 porsi Ikan lele 50 g
LN : 1 porsi Margarin 5 g
Makan Malam
Sayur : 1 porsi  Tahu goreng
Buah : 1 porsi Tahu 50 g
M : 2 porsi Margarin 5 g
 Sayur daun singkong
Daun singkong 100 g
MP : 5 porsi
LH : 3 porsi
Energi : 1967,3 kkal (90%)
LN : 3 porsi
Protein : 58 g (110%)
Total Sayur : 3 porsi
Lemak : 57,4 g (93%)
Buah : 4 porsi
Karbohidrat :318 g (90%)
Minyak : 6 porsi
Gula : 2 porsi

3. Rencana Monitoring

Hal yang diukur Pengukuran Target


Antropometri Berat badan Akhir intervensi Berat badan normal

Biokimia Hematokrit Sesuai Mendekati normal


Trombosit pemeriksaan
Fisik/klinis Nafsu makan Setiap hari Normal

11
Asupan zat Asupan energi, Recall 24 jam Mencapai minimal
gizi protein, lemak, 90% kebutuhan
karbohidrat

4. E – 1 Edukasi Gizi
E – 1.1 Tujuan edukasi gizi
1. Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga tentang diet yang
dijalankan.
2. Meningkatkan asupan protein dan sayur untuk meningkatkan kadar
hematokrit dan trombosit.
3. Memperbaiki pola makan sehari-hari.

E – 1.2 Prioritas Modifikasi


Peningkatan asupan energi, protein dan sayur.

E – 1.4 Hubungan Diet dengan Penyakit


Diet jantung IV untuk mengendalikan asupan energi dalam mencapai
berat badan ideal yang merupakan risiko penyakit jantung yang dapat
memperburuk kondisi tubuh klien.

E – 1.5 Rekomendasi Modifikasi


Asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat sesuai kebutuhan yaitu :
Energi : 2212 kkal
Protein : 52 g
Lemak : 61,4 g
Karbohidrat : 362,85 g
Selingan 2x sehari

RC – 1 Kolaborasi dan Rujukan Asuhan Gizi

Pemberian Infus dektrose 10% 2 ampul 550 ml/hari

12
Monitoring, Evaluasi dan Tindak Lanjut

Pengukuran Monitoring Evaluasi dan Perkembangan


Diagnosis Antropo Biokimia Fisik-klinis Asupan Diagnosis Gizi Tindak lanjut obat dan terapi
Tanggal
Medis metri (Terapi Diet dan
Konseling Gizi)
26 Congestive - Hematokrit TD = 140/95 mmHg Hasil recall 24 NI – 1.2 Asupan Jenis diet : Diet Infus dektrose
Heart Suhu = 36,20°𝐶 jam energi tidak adekuat Jantung IV 10% 2 ampul
Februari 35,4%
Failure RR = 88x/menit Energi = 506,5 akibat penyakit 550 ml/hari
2020 dengan Nafsu makan kkal gagal jantung Rute Pemberian :
obs. Ches Trombosit kurang Protein = 14,9 g dibuktikan dari Oral
discomfort 142,103 u/l Lemak = 20,3 g asupan makanan Bentuk Makanan :
Karbohidrat = kurang dari 80%. Biasa
RDW 66,8 g NC – 2.2
Perubahan nilai Memberikan
52,9 fl laboratorium terkait motivasi kepada
gizi, dibuktikan klien untuk
dengan nilai berusaha makan
hematokrit dan lebih sehat dari
trombosit rendah sebelumnya.
serta RDW tinggi.

13
14

Anda mungkin juga menyukai