Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN MINI REVIEW

PIJAT BAYI

Diajukan Untuk Mememuhi Salah Satu Tugas Stase Bayi / Balita

Disusun oleh

Shofia Najma Fauzia

P20624821088

POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN

2021

1
Abstrak

Latar belakang Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan pada bayi
dengan terapi sentuh dengan teknik-teknik tertentu sehingga manfaat
pengobatan dan kesehatan tercapai.Banyak penelitian menunjukkan bahwa
pemijatan pada bayi memberikan manfaat sangat besar pada perkembangan
bayi, baik secara fisik maupun secara emosional. Pijat bayi akan merangsang
peningkatan aktivitas nervus vagus yang akan menyebabkan
penyerapan lebih baik pada sistem pencernaan sehingga bayi akan lebih
cepat lapar dan ASI akan lebih banyak diproduksi Tujuan untuk mengetahui
efektifitas pijat Bayi terhadap perbaikan kualitas tidur bayi Methoda dalam
penyususan menggunakan jurnal yaitu NCBI, jurnal bidan Hasil adanya pengaruh
pijat bayi dalam meningkatkan kenyamananbayi dan kualita tidur bayi

2
PENDAHULUAN

Dalam rangka menurunkan Angka Kesa-kitan Bayi salah satu yang harus
dipantau orang tua adalah tumbuh kembang bayi ti-ap bulan, sehingga yang perlu
diamati adalah berat badan, panjang badan, perke-mbangan gerakan motorik dan
sensorik anak, serta sejauh mana perkembangannya dari bulan ke bulan agar
orang tua tahu hal apa yang terbaik untuk dilakukan selanjut-nya. Jika mendapati
anak tidak tumbuh dan berkembang dengan baik, tumbuh ke-mbang bayi sangat
cepat tiap bulannya, baik pertambahan berat badan maupun pa-njang badan.Tidur
adalah salah satu bentuk adaptasi bayi terhadap lingkungannya. Se-saat setelah
lahir, bayibiasanya tidur se-lama16-20jam sehari.

Memasuki usia 2 bulan bayi mulai lebih banyak tidur ma-lam dibanding siang.
Sampai usia 3 bulan, bayi baru lahir akan menghabiskan waktu tidurnya sekitar
15-17 jam, dengan pem-bagian waktu 8 jam untuk tidur siang dan 9 jam untuk
tidurmalam. Semakin usia bayi bertambah, jam tidurnyajuga sema-kin berkurang.
Pada usia 3-6 bulan jum-lah tidur siang semakin berkurang, kira-kira 3 kali. Total
jumlah waktutidur bayi usia 0-6 bulan berkisar antara 13-15 jam/hari. Padabayi
usia 6 bulan pola ti-durnya mulai tampak mirip dengan orang dewasa. Tidur
nyenyak sangat penting ba-gi pertumbuhan bayi, karena saat tidur pertumbuhan
otak bayi mencapai puncak-nya. Selainitupada saat tidur tubuh bayi memproduksi
hormon pertumbuhan tiga kali lebih banyak dibandingkan ketika ba-yi
terbangun.Tidur yang tidak berkualitas adalah dimana bayi mengalami gangguan
tidur ji-ka pada malam hari tidurnya kurang dari 9 jam, terbangun lebih dari 3 kali
dan lama terbangunnya lebih dari 1 jam.

Selama ti-dur bayi terlihat selalu rewel, menangis dan sulit jatuh tidur kembali.
Bila hal ter-sebut sering terjadi pada kebiasaan tidur bayi, maka akan sangat
mempengaruhi pertumbuhan anak, baik secara fisik mau-pun
psikis.Mengingatakan pentingnya waktu tidur bagi perkembangan bayi, maka ke-
butuhan tidurnya harus benar-benar terpe-nuhi agar tidak berpengaruh buruk
terha-dap perkembangannya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk

3
memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan pijatan. Bayi yang dipijat akan dapat
tidur dengan lelap, sedangkan pada waktu bangun, daya konsentrasinyaakan lebih
penuh. Pening-katan kuantitas atau lama tidur bayi yang dilakukan pemijatan
disebabkan oleh ada-nya peningkatan kadar sekresi serotonin yang dihasilkan
pada saat pemijatan. Pijat bayi sudah beberapa waktu ini digemari karena
bisamembuat bayi lebih sehat dan tidak rewel. Pijat bayi juga bisa membuat otot
bayi lebih kuat, imunitasnya meningkat, menaikkan berat badan bayi, mengurangi
rasa sakit, dan membuat tidur bayi lebih lelap. Pijat bayi bisa merang-sang otot
motorik, memperbaiki kekebal-annya serta menambah jumlah produksi darah
putih yang membuat menjadi lebih sehat. Dengan memberikan pijatan pada tubuh
si bayi nantinya membuat tubuh ba-yi mengalami penurunan hormon kortisol,
yaitu hormon penyebab stres. Hasilnya ba-yi menjadi lebih riang dan tidak suka
me-nangis. Jika bayi mengalami masalah be-rat badan, memijatnyasecara teratur
juga memberikan manfaat untuk mempengaru-hi rangsangan syaraf dan kulit dan
mem-produksi hormon-hormon berpengaruh da-lam menaikkan berat badan

A. DEFINISI TOPIK
Pijat bayi adalah bagian dari terapi sentuhan yang dilakukan pada bayi sehingga
dapat memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan,mempertahankan
rasa aman pada bayi dan mempererat tali kasih sayang orang tua dengan bayi
(Roesli, 2013).
B. STRATEGI PENGAMBILAN JURNAL
Dalam penyusunan laporan mini review ini penulis melakukan review jurnal
yang diperoleh dari berbagai jurnal internasional dan nasional diantaranya e-
journal poltekkesjogja, melalui jurnal mrchjournal, ejournal.poltekkesjogja.ac.id,
ijnp (Indonesian journal of nursing practices), NCBI, sciencedirect, Journal of
Pharmaceutical Science and Application, Jurnal Kesehatan Madani Medika,
Jurnal ilmu kesehatan, Jurnal keperawatan dan International journal of pediatric
dari tahun 2016 hingga tahun 2020

4
C. KESIMPULAN JURNAL
1. Jurnal 1
Dalam penelitian ummi kalsum peningkatan berat badan bayi melalaui
pemijatan dalam Jurnal Keperawatan Indonesia,Pemijatan yang dilaksanakan
secara teratur pada bayi digunakan pemijatan pada kaki, perut, dada, tangan,
punggung, dan gerakan peregangan dapat meningkatkan berat badan bayi.
Pemijatan tersebut akan terjadi potensi aksi saraf yang merangsang nervus
vagus kemudian akan merangsang peningkatan peristaltik usus, sehingga
penyerapan makanan dalam tubuh akan lebih maksimal.Pemijatan pada bayi
juga dapat melancarkan peredaran darah dan meningkatkan metabolisme sel,
sehingga berat badan bayi akan meningkat. Berdasarkan hasil penelitian juga
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemijatan pada bayi terhadap kenaikan
berat badan. Berdasarkanhasil penelitian yang menun-
jukkanbahwaadanyapengaruh positif pe-mijatan terhadap perkembangan
bayi, maka disarankan kepadaperawat anak dan maternitas hendaknya dapat
melakukan pemijatan sebagai salah satu pelaksanaan terhadapbayi dan anak.
Selain itu, untukpara kader Posyanduperlu dilaksanakan latihan pemijatan
bayi yang benar sehingga mereka dapatmemberikan contoh kepada ibu-ibu
balita, dan pemijatan pada bayi hendaknya dilakukan 2–3 kali seminggu
selama kurang lebih 10–20 menit setiap kali melakukan pemijatan dan sesuai
dengan prosedur pemijatan yang benar(HW, YR, NN)

2. Jurnal 2
Dalam penelitian pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan dan
kualitas tidur bayi di puskesmasjetis Yogyakarta oleh afroh fauziah dalam
jurnal placentum jurnal ilmiah kesehatan dan aplikasinnya Berdasarkan hasil
analisis dan pembaha-san mengenai pengaruh pijat bayi terha-dap perubahan
berat badan dan kualitas ti-dur bayi di Puskesmas Jetis, Yogyakarta, dapat
disimpulkan tidak ada pengaruh pi-jat bayi terhadap perubahan berat badan
dan kualitas tidur bayi di Puskesmas Jetis, Yogyakarta.

5
3. Jurnal 3
Dalam penelitian yang dilakukan oleh desi hidayanti dengan judul pengaruh pijat
bayi terhadap pertumbuhan bayi baru lahir di puskesmas kota bandung dalam
jurnal kebidanan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pijat bayi yang
dilakukan oleh orang tua selama 4 minggu, dapat meningkatkan perubahan berat
badan dan panjang badan bayi secara signifikan dibandingkan dengan kelompok
yang tidak dipijat. Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan bayi yaitu
asupan makanan, penyakit ISPA dan pendidikan ibu.Berdasarkan hasil,
pembahasan, dan kesimpulan penelitian tentang pengaruh pijat bayi terhadap
pertumbuhan, maka diajukan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan. Bagi
petugas kesehatan agar memberikan penyuluhan mengenai pijat bayi dengan
benar, sehingga klien dapat melakukanpijat pada bayinya secara mandiri. Hal ini
dapat menghemat biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat (cost effectiveness),
dibandingkan jika pijat bayi dilakukan oleh tenaga kesehatan. Bagi ibu agar
dapat melakukan pijat bayi dengan benar pada setiap fase pertumbuhan anak,
sehingga tumbuh kembang anak dapat dicapai dengan optimal. Pijat bayi yang
diberikan oleh orangtua sendiri akan menambah hubungan ikatan batin yang kuat
antara ibu dan bayinya, sehingga dapat memberikan ketentraman yang
dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang dengan bahagia, percaya diri dan
aman secara emosional

4. Jurnal 4
Dalam penelitian ismar agustin dalam pengauh pijat bayi terhadap peningkatan
berat badan bayi usia 1-3 bulan dalam jurnal aisyiyah medikaBerdasarkan hasil
dan pembahasan dalam penelitian ini, disimpulkan bahwa : 1.Berdasarkan
distribusi responden menurut usia didapatkan usia bayi terbanyak adalah usia 3
bulan sebanyak 14 bayi (46,7%).2.Berat badan sebelum penelitian baik
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam batas normal yaitu 3.200-
4.700 gram. 3.Ada peningkatan berat badan setelah tiga minggu baik kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.4.Ada pengaruh yang signifikan antara pijat

6
bayi terhadap peningkatan berat badan bayi dengan p value sebesar 0,001
(p<0,05). Intervensi diberikan pada kelompok eksperimen sebanyak enam kali
selama 3 minggu dan tidak ada intervensi yang diberikan pada kelompok
kontrol.5.Didapatkan peningkatan berat badan yang signifikan pada kelompok
eksperimen setelah dilakukan pijat bayi, peningkatan sebanyak 1.100 gram

5. Jurnal 5
Dalam penelitian yang dilakukan nurwinda saputri dengan judul pentingnya
manfaat pijat bayi pada bayi usia 0-12 bulan dalam jurnal pengabdian kepada
masyarakatKegiatan training pijat bayi ini berbentuk laporan hasil berupa
peningkatan pengetahuan ibu dan bertambahnya keterampilan ibu dalam
melakukan pijat bayi. Keberhasilan ini dapat dilihat dariTerjadinya diskusi dari
kegiatan pijat bayi. Adanya respon yang positif terhadap kegiatan pijat bayi ini
80% peserta memahami pentingnya manfaat pijat bayi

6. Jurnal 6

Dalam penelitian yang dilakukan hanifah rahmania dengan judul pengaruh pijat
bayi dalam berat badan bayi Pijat bayi yang beberapa tahu nterakhir mulai diteliti
pengaruh dan manfaatnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi
ternyata telah dipraktikkan diindonesia sejak lama. Pijat bayi merupakan terapi
dalam bentuk stimulasi sentuh yang mempengaruhi fungsi fisiologis dan
biokimia tubuh bayi. Penelitian yang telah dilakukan oleh Field pada tahun 2011
dan 2012 membuktikan bahwa terdapat peningkatan berat badan sebanyak 20%
pada bayi yang dilakukan pemijatan dibandingkan dengan yang tidak diberi
perlakuan. Mekanisme yang mendasarinya adalah pijat bayi meningkatkan
aktivitas nervus vagus serta menstimulasi aktivitas hormone IGF-1,gastrin,dan
insulin yang berpengaruh terhadap peningkatan berat badan bayi. Penelitian
yang dilakukan di Indonesia oleh Sukarja tahun 2012 juga membuktikan bahwa
terdapat peningkatan berat badan bayi yang signifikan setelah dilakukan pijat
bayi. Mekanisme yang mendasarinya adalah konsep neuroendokrin,yakni pijatan
menstimulasi saraf parasimpatis dan saraf otonom yang berfungsi merangsang

7
motilitas usus dan pengeluaran hormon-hormon penyerapan seperti gas trin dani
nsulin.

7. jurnal 7

Dalam penelitian yang dilakukan oleh teni nurlatifah dengan judul efektifitas
pijat bayi dalam peningkatan berat badanalanm jurnal bidan “midwife journal”
Pada penelitian ini simpulannya adalahPada kelompok intervensi didapatkan
hasil berat badan seluruh responden meningkat secara signifikan dibandingkan
dengan kelompok kontrol yang tidak dilakukan pemijatan.Hal tersebut
diakibatkan dari kerja otot-otot serta sistem penyerapan nutrisi yang sangat baik
sehingga mengalami peningkatan berat badan yang cukup tinggi

8. Jurnal 8
Penambahan rata-rata berat badan bayi umur 3 -4 bulan yang dipijat lebih baik
secara bermakna dibandingkan penambahan rata-rata berat badan pada bayi umur
3 –4 bulan bayi yang tidak dipijat Perubahan indikator perkembangan pada bayi
umur 3 –4 bulan yang dipijat lebih baik secara bermakna daripada perubahan
indikator perkembangan pada bayi umur 3 –4 bulan yang tidak dipijat3.Terbukti
adanya pengaruh pemijatan terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi umur
3 –4 bulan

9. Jurnal 9

Dalam penelitian miftah andini dengan judul pengaruh pijat bayi terhadap
perkembangan neonatus dalam jurnal media neliti Hasil uji Mann-
Whitneydidapatkan medianperkembangan neonatus pada kelompok kontrol
setelah diberikan pijat bayi sebesar 7,00. Setelah pemberian pijat bayi pada
kelompok eksperimen setelah diberikan pijat bayi sebesar 9,00. Dapat dilihat
bahwa pada kelompok eksperimen lebih tinggi 2 poin peningkatan
perkembangan neonatus dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil uji
statistik tersebut menunjukkan p value 0,000 (p< 0,05), dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh pijat bayi terhadap perkembangan neonatus. Pada uji
Wilcoxondidapatkan hasil median perkembangan neonatus pada kelompok

8
kontrol yang tidak diberikan intervensi pijat bayi saat pretest adalah 5,00 dan
terjadi peningkatan median sebesar 2 poin saat posttest dengan skor 7,00. Median
perkembangan neonatus pretestkelompok eksperimen yang mendapatkan
intervensi pijat bayi adalah 5,00 dan terjadi peningkatan median sebesar 4 poin
saat posttest dengan skor 9,00. Didapatkan p valuekelompok kontrol 0,001 (p<
0,05). Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan median perkembangan
pretest-posttestkelompok kontrol, sedangkan p value pada kelompok eksperimen
0,001 (p< 0,05). Hal ini juga berarti ada perbedaan yang signifikan
medianperkembangan neonatus pretest-posttest pada kelompok eksperimen

10. Jurnal 10

Dalam penelitian yayah rokayah dengan judul efektifitas pijat bayi terhadap
pertumbuhan dan perkembangan pada bayi usia 5-6 bulan di desa rangkasbitung
barat tahun pijat bayi memberikan efek yang signifikan terhadap peningkatan
berat badan bayi. Namun tidak signifikan pada pertambahan panjang badan bayi
dan perkembangan bayi (motorik kasar, motorik halus, bahasa dan sosial).Saran
untuk tenaga kesehatan agar mensosialisasikan kepada kader kesehatan dan
masyarakat tentang pentingnya pijat bayi untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan anak.

DAFTAR PUSTAKA
1. Gloria,Lusyana dan simatupang abdul maliK. 2019. Pengetahuan dan sikap
wanita pranikah di kecamatan batang kuis. jurnal penelitian dan pengabdian
masyarakat usu

9
2. Arofah,igna dan Puspitasari,dyah. 2017. konsumsi energy protein pada
wanita usia subur (WUS) usia 15-19 tahun kurang energy kronis (KEK) dan
tidak kek di sma negeri 1 pasawahan.Jurnal Kesehatan
3. Paratmanitya, Yhona.,Hadi,Hamam.,susetyowati. 2012. Citra tubuh, asupan
makan, dan status gizi wanita usia subur pranikah. Jurnal Klinik Indonesia
4. Kawareng andi dkk. 2014. Pengetahuan dan harapan wanita prakonsepsi
terhadap pelayanan prakonsepsi sebelum dan sesudah edukasi di kecamatan
ujung tanah kota makasar. Jurnal universitas hasanudin
5. Heslehurst, Nicola dkk. 2018. Nutrition and lifestyle in the preconception
period and its importance for future helath, NCBI
6. Astute Budi arini dan Santosa wibowo singgih. 2017. Hubungan antara
dukungan keluarga dengan penyesuaian diri perempuan pada kehamilan
pertama. Jurnal psikolog
7. El sinta yusinana. 2020. : pengaruh pendidikan kesehatan metode peer
education mengenai skrining prakonsepsi terhadap sikap dan motivasi
wanita usia subur. Jurnal kebidanan Indonesia
8. Elcianga, joyce et all. 2008. The effect of preconception counseling on
lifestyle and other behavior before and during pregnancy. women’s health
issues
9. Gloria,Lusyana dan malik,abdul. 2019. Laporan konseling gizi prakonsepsi
terhadap pengetahuan dan sikap wanita pranikah di kecamatan batang kuis.
Jurnal respiratory poltekkes medan

10
11

Anda mungkin juga menyukai