Dari data UNICEF di jumpai jutaan anak di Asia Tenggara dan Asia Selatan megalami
masalah gizi.Satu dari tiga balita mengalami gangguan pertumbuhan (bayi pendek untuk
rata-rata usianya / stunted) serta seperlima jumlah balita mengalami mengalami berat
badan kurang dibawah standar (underweight). Menurut hasil Data Riset Kesehatan Dasar
tahun 2013 tercatat bahwa balita yang mengalami masalah gizi yaitu 18,8%, kurang gizi
dan 29% mengalami stunting (tubuh pendek). Angka prevalensi ini diatas ambang batas
yang disepakati secara universal, batas non public health problem yang ditolerir oleh
badan Kesehatan dunia (WHO) yaitu hanya 20% setara dengan seperlima dari jumlah
total balita di suatu negara1
WHO mendefinisikan bayi premature adalah bayi yang lahir hidup sebelum 37 minggu.
Setiap tahun, sekitar 15 juta bayi premature, yang berarti >1 dari 10 bayi lahir premature.
Asia menempati angka>60% jumlah kelahiran bayi prematur internasional. Dipengaruhi
oleh ekonomi suatu negara, tingkat kelahiran prematur dari negara-negara berpenghasilan
rendah adalah 12%, sedangkan negara berpenghasilan tinggi adalah 9%. Preterm bayi
rentan terhadap penyakit serius atau bahkan kematian, hampir 1 juta bayi prematur
meninggal setiap tahun, dan menjadi penyebab utama kedua kematian di antara anak-
anak di bawah usia 5 tahun.2
B. TEORI
Dari hasil analisis diinformasikan bahwa status pertumbuhan bayi dipengaruhi oleh pijat
tuina. Pada kelompok perlakuan pijat tui na sebagian besar ibu mengatakan bahwa setelah
dipijat anak tidur lelap, sering lapar dan frekuensi makannya lebih sering dibandingkan
sebelum dipijat. Hal ini sesuai dengan teori tentang aktivitas Nervus vagus yang
mempengaruhi mekanisme penyerapan makanan. Pada balita yang dipijat akan
menyebabkan peningkatan tonus saraf vagus 1. Pijat tui na juga merupakan salah satu
penatalaksanaan non farmakologis yang dapat meningkatkan nafsu makan, mengurangi
rasa “enggan” makan dan mual muntah. Salah satu kelebihan pijat tui na dibanding
dengan pijat lainnya adalah kemampuannya yang fokus pada masalah spesifik dan tidak
hanya bekerja pada otot, tulang, dan sendi, namun juga bekerja dengan energi tubuh pada
tingkat yang lebih dalam sehingga dapat menjaga energi tubuh dalam keseimbangan. pijat
Tui Na merupakan tehnik pijat yang lebih spesifik dengan cara memperlancar peredaran
darah pada limpa dan pencernaan, melalui modifikasi dari akupunktur tanpa jarum.1
Pijat Tuina adalah pengobatan yang berasal dari Cina kuno, yang merupakan bagian
penting dari pengobatan penyakit anak-anak di sejarah. Dengan fitur kesederhanaan,
performa tinggi dan hemat biaya, Tuina pediatrik banyak digunakan di zaman kuno dan
saat ini . Karena angka kelahiran prematur meningkat dan penerapan pijat tuina
dibuktikan dapat memningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi.2