Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN

BERAT BADAN NEONATUS


1 2
Meisa Daniati , Riri Novayelinda

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan neonatus. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuasi eksperimen. Responden berjumlah tiga puluh orang, dengan 15 orang sebagai kelompok
eksperimen dan 15 orang sebagai kelompok kontrol. Bayi diobservasi terhadap berat badannya sebelum dan sesudah perlakuan
yang diberikan oleh orang tua selama 15 menit per hari dalam waktu 10 hari dengan menggunakan timbangan berat badan
bayi. Penelitian ini menggunakan Uji t Independen. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat peningkatan berat badan
yang signifikan pada kelompok eksperimen, dengan p=0,003, atau dengan kata lain Ho ditolak. Jadi, penelitian ini
memperlihatkan bahwa pijat bayi mempengaruhi berat badan neonatus. Berdasarkan penelitian ini, diharapkan tenaga
kesehatan, khususnya perawat dapat mengaplikasikan terapi ini kepada bayi dengan mengajarkan orang tua bayi untuk
melakukannya di rumah.

Kata kunci : Pijat bayi, berat badan, bayi

Abstract

The aim of this study is to identify the effect of message to the neonates wieght gain. The study’s design is quasi exp erimental
design. 30 babies were assign in this research which are divided evenly in control and intervention group. The babies wight
gain were observed at the first day and tenth day after intervention. In the intervention group recived the massage teraphy for
15 minutes each day for the 10 days. The data was analysed using the independent t teast. The results shows that the is the
significant effet of massage therapy for tha babies weight gain (p=0.003). this study suggests that the health care provider
should teach massage therapy for the parents at home.

Key words : massage therapy, weight gain, infant

PENDAHULUAN
Pertumbuhan dan perkembangan bayi adalah dengan sentuhan atau pijat (Prasetyono &
meliputi berat badan, organ tubuh, gigi, Putri, 2009).
peningkatan masa tulang, dan peningkatan Sentuhan merupakan bagian yang penting
jaringan otot. Berat badan merupakan tolak ukur bagi perkembangan neonatus. Penelitian
untuk menentukan kesehatan seorang anak menunjukkan bahwa bayi yang tidak
(Widyastuti & Widyani, 2008). Menurut Engel mendapatkan sentuhan akan mengalami
(2009), Peningkatan dan penurunan berat badan gangguan pertumbuhan, kesulitan untuk
harus diperhatikan pada bayi oleh karena itu membangun kedekatan dengan orang tua dan
pengkajian terhadap berat badan merupakan kemungkinan akan mengalami masalah
langkah awal yang penting dalam asuhan psikologis (Rosalie, 2002). Sentuhan (pijat) yang
keperawatan dan pelayanan kesehatan preventif. diberikan kepada bayi setelah kelahiran memiliki
Tercapainya pertumbuhan dan perkembangan manfaat yang besar pada pertumbuhan dan
yang optimal merupakan hasil interaksi dari perkembangan bayi. Secara ilmiah, pijatan
berbagai faktor yang saling berhubungan, yaitu memberi stimulus pada hormon di dalam tubuh,
faktor genetika, lingkungan, perilaku dan seperti nafsu makan, tidur, ingatan, pengaturan
stimulasi yang berguna (Dasuki, 2003, dalam temperatur, mood, perilaku, fungsi pembuluh
Prasetyono & Putri, 2009). darah, kontraksi otot, pengaturan sistem endokrin
Stimulus yang diberikan kepada anak sangat dan depresi. Penelitian lainnya menunjukkan
berperan penting bagi pertumbuhan fisik dan hasil bahwa pijat bayi dapat meningkatkan berat
perkembangan emosional anak, terutama dalam badan bayi. Menurut Roesli (2008), ahli
usia 2 tahun pertama yang akan menentukan neonatologi Indonesia terapi sentuh (terutama
perkembangan kepribadian anak. Menurut pijat bayi) menghasilkan perubahan fisiologis
Widyastuti dan Widyani (2008), jenis-jenis (berkaitan dengan zat hidup, seperti organ,
stimulasi yang dapat diberikan kepada anak jaringan atau sel) yang menguntungkan dan dapat
adalah stimulasi visual, pendengaran, kinetik dan diukur secara ilmiah melalui pengukuran kadar
sentuhan. Salah satu bentuk stimulasi yang kortisol ludah, kortisol plasma dan EEG. Manfaat
selama ini diberikan masyarakat kepada anaknya lainnya adalah membuat bayi tetap tenang,
11
Meisa Daniati, Riri Novayelinda Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Neonatus

meningkatkan tidur bayi, memperbaiki tersebut akan diurut dengan kepala, tangan dan
konsentrasi bayi, meningkatkan produksi ASI, kaki yang ditarik-tarik. Orang tua takut
memudahkan orangtua mengenali bayinya, dan melakukan pemijatan kepada bayinya karena
hiburan menyenangkan keluarga (Prasetyono, takut terjadi masalah kepada tubuh bayinya. Salah
2009). satu ibu menyatakan bahwa ketika membawa
Berdasarkan studi pendahuluan yang anaknya berobat ke dokter, dokter tersebut
dilakukan oleh Field, Schanberg, Scafidi, Bauer, memberikan informasi mengenai pijat bayi, tetapi
Vega-Lahr, Garcia, dkk (1986) mengenai tidak memberikan informasinya secara lengkap
Tactile/Kinesthetic Stimulation Effects on terutama manfaat dan caranya. Dokter tersebut
Preterm Neonates terlihat hasil bahwa dari 20 memberikan instruksi kepada ibu untuk membeli
kelompok neonatus yang lahir prematur (usia buku pijat bayi di toko buku. Ibu tersebut tidak
gestasi 31 minggu dengan berat badan 1,280 membeli buku pijat bayi karena dia merasa bahwa
gram) yang diberi stimulasi pijat bayi selama 15 pijat yang dimaksud adalah pijat yang dilakukan
menit dalam 10 hari perawatan, terlihat terjadi oleh tukang urut dimana anggota tubuh bayi akan
peningkatan berat badan rata-rata sebesar 47% di tarik-tarik, sehingga ibu takut dan tidak tahu
per hari dan masa selama perawatan dapat manfaat dari pijat bayi tersebut. Observasi yang
berkurang 6 hari lebih pendek dengan peneliti lakukan pada salah satu rumah sakit
penghematan keuangan sebesar $3.000 per bertaraf Internasional di kota Pekanbaru ketika
neonatus. pameran di UR EXPO pada bulan November
Provinsi Riau pada tahun 2007 diketahui 2009 diketahui bahwa rumah sakit tersebut belum
memiliki prevalensi gizi buruk sebesar 10,1% dan memberikan pelayanan pijat bayi kepada ibu-ibu
prevalensi gizi kurang sebesar 14,8% pada yang melahirkan bayinya di rumah sakit tersebut.
kelompok umur 0-5 bulan yang dilihat Peneliti juga melakukan observasi pada tanggal
berdasarkan indikator berat badan berbanding 10 Desember 2009 di salah satu rumah sakit ibu
umur dan diketahui bahwa kelompok umur 0-5 dan anak yang melakukan pijat bayi, dan
bulan tersebut memiliki data gizi buruk dan gizi diketahui bahwa pijat bayi dilakukan oleh
kurang yang lebih tinggi dibandingkan dengan fisioterapi dan dibantu oleh perawat. Orang tua
kelompok umur balita lainnya (Riskesdas, 2007). diajarkan ketika orang tua mampu dan mau
Ilmu kesehatan modern telah membuktikan secara melakukannya, jika orang tua tidak mau
ilmiah bahwa terapi sentuh (pijat) pada bayi melakukannya maka tidak diajarkan. Fenomena
mempunyai banyak manfaat, terutama bila ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pijat bayi
dilakukan sendiri oleh orang tua bayi. Penelitian belum memasyarakat yang disebabkan oleh
tentang pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan kurang informasi mengenai manfaat dari pijat
barat badan bayi memperoleh hasil bahwa pada bayi. Untuk memasyarakatkan pijat bayi, perlu
kelompok kontrol kenaikan berat badan sebesar dilakukan penelitian mengenai manfaat pijat bayi
6,16%, sedangkan pada kelompok yang dipijat tersebut.
kenaikan berat badan sebesar 9, 44% (Dasuki, Berdasarkan fenomena diatas, maka penulis
2003 dalam Prasetyono, 2009). Ilmu kedokteran tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
tentang pijat bayi masih belum banyak diketahui Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat
oleh masyarakat (Prasetyono, 2009). Badan Neonatus.
Sebagian besar ibu yang telah melahirkan
tidak tahu manfaat dan cara memijat bayinya. METODE PENELITIAN
Penyebabnya karena tidak tahu tentang cara pijat Penelitian ini merupakan penelitian
bayi, tidak tahu manfaat dan cara melakukannya, kuantitatif dengan rancangan penelitian “Quasi
dan juga karena takut terjadi masalah dengan Eksperimen”. Quasi Eksperimen (eksperimen
bayinya jika salah memijat (Jenny, 2006). semu) adalah desain eksperimen yang penelitinya
Observasi yang dilakukan penulis pada tanggal melakukan/memberikan suatu perlakuan
25 Oktober 2009 kepada tiga ibu yang memiliki eksperimen, tetapi beberapa karakteristik dari
bayi mengenai pijat bayi adalah bahwa ketiga ibu eksperimen sebenarnya (true experiment) kurang
tersebut menyatakan bahwa pijat bayi diberikan (LoBiondo-Wood & Haber, 2006). Alasan
kepada bayi-bayi yang demam atau sakit dan menggunakan Quasi Experimen disesuaikan
hanya dilakukan oleh para tukang urut. Bayi dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui
12
Jurnal Ners Indonesia, Vol. 2, No. 1, September 2011

pengaruh pijat bayi yang dilakukan oleh orang tua berada di rumah, sehingga peneliti datang ke
dalam meningkatkan berat badan neonatus. rumah orang tua sesuai dengan kontrak yang telah
Dalam penelitian ini kelompok eksperimen diberi dibuat, hal ini disebabkan oleh lingkungan rumah
perlakuan pijat bayi sebanyak 3 kali dalam sehari, sakit atau rumah bersalin yang tidak nyaman
sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan pijat untuk orang tua mendapatkan informasi. Hal
bayi. Pada kedua kelompok, perlakuan diawali inilah yang membuat penelitian tidak dapat
dengan pra-tes (pre-test) yaitu dilakukan dilakukan pada hari-hari pertama bayi lahir,
pengukuran berat badan dan pasca-tes (post-test) selain itu, faktor ketakutan orang tua melakukan
setelah diberi perlakuan diadakan pengukuran pemijatan pada anak yang tali pusatnya belum
kembali. lepas juga menjadi alasan orang tua tidak mau
Pada penelitian ini, pemilihan melakukan pemijatan pada hari-hari pertama bayi
sampel lahir. Setelah kontrak dibuat dengan orang tua,
dengan cara menggunakan convenience peneliti datang ke rumah responden, pada saat itu
(accidental) sampling yaitu pengambilan sampel responden diberikan informasi mengenai pijat
dimana subjek penelitian dalam penelitian ini bayi melalui brosur yang telah dibuat (terlampir)
karena mereka berada pada tempat yang tepat dan selama lebih kurang 30 menit dan mendapatkan
dalam waktu yang tepat (Schneider, Whitehead, demonstrasi kurang lebih 15 menit, demonstrasi
Elliott, Lobiondo-Wood, & Haber, 2007). tersebut langsung peneliti berikan kepada
Pengambilan sampel dilakukan di rumah sakit bayinya. Pada saat penjelasan, orang tua
umum Arifin Achmad dan rumah bersalin. diperbolehkan untuk bertanya dan melakukan
Peneliti mengambil sampel sebanyak 30 orang pijat bayi dengan didampingi oleh peneliti. Untuk
dengan rincian 15 orang sebagai kelompok memastikan orang tua melakukan prosedur
eksperimen dan 15 orang sebagai kelompok dengan benar peneliti menyediakan lembar ceklis
kontrol (Burn & Grove, 2005). Adapun kriteria yang berisi tahapan-tahapan dalam melakukan
inklusi dari sampel ini adalah: pijat bayi yang harus diisi oleh orang tua pada
saat memijat. Peneliti juga memberikan leaflet
a) Bayi yang dilahirkan memiliki berat badan dan video pijat bayi yang berisi keterangan
2500 gram atau lebih. tentang langkah dan tahapan dalam pijat bayi.
b) Bayi yang dilahirkan tidak kurang bulan. Orang tua juga mendapat lembar observasi
c) Bayi yang dilahirkan tidak memiliki gangguan penelitian (terlampir), dimana orang tua wajib
kongenital (tidak cacat). mengisi lembar tersebut dan mengikuti instruksi
d) Bayi akan dipijat oleh orang tuanya. mengenai pijat yang diberikan kepada bayinya
e) Orang tua bayi bersedia melakukan pijatan selama 3 x 15 menit dalam satu hari (pagi,
bayi selama 3 x 15 menit sehari selama 10 siang/sore dan malam hari) selama 10 hari.
hari. Apabila responden tidak mengisi lembar
f) Responden tinggal di wilayah Pekanbaru. observasi, maka responden akan dieksklusi.
Proses pengumpulan data berlangsung
Untuk melakukan pengumpulan data, salama 3 bulan dari bulan Maret sampai bulan
peneliti menggunakan alat pengumpulan data Juni 2010. Proses pengumpulan data dilakukan
berupa teknik pengumpulan data dengan metode dengan cara pengukuran langsung kepada
observasi yang dilakukan kepada orang tua ketika responden baik kelompok yang diberikan pijat
dilakukan pemijatan kepada neonatus. Instrumen bayi oleh orang tua maupun kelompok yang tidak
penelitian dengan menggunakan timbangan berat diberikan pijat bayi oleh orang tuanya pada saat
badan bayi dengan akurasi pengukuran 0.05 kg peneliti melakukan kunjungan ke rumah
untuk 0 – 10 kg, 0.1 kg pada 10 -20 kg dan responden untuk berat badan sebelum pemijatan
kapasitas maksimalnya adalah 20 kg Sebelum (pre-test). Pada kelompok eksperimen, peneliti
penelitian bayi akan ditimbang setiap hari, datang ke rumah responden sebanyak 5 kali
kemudian setelah diberikan pemijatan oleh orang selama 10 hari dengan membawa timbangan bayi
tua setiap hari selama 10 hari, bayi di timbang dan menimbang bayi tersebut, peneliti
kembali pada hari ke-11. Penimbangan berat melakukannya pada sore hari antara pukul 14.00
badan dilakukan pada sore hari ketika bayi telah hingga pukul 18.00. Waktu kunjungan ke rumah
selesai dilakukan pemijatan oleh orang tua. responden selama 15-30 menit. Pada saat datang,
Pada penelitian ini, orang tua menginginkan
pijat bayi diajarkan ketika bayi dan orang tua
13
Meisa Daniati, Riri Novayelinda Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Neonatus

peneliti menanyakan kendala melakukan (post-test) peneliti lakukan pada hari ke-11. Pada
pemijatan, dan peneliti akan memberi kesempatan kelompok kontrol peneliti akan kembali datang
kepada orang tua untuk bertanya mengenai ke rumah responden setelah hari ke-11 dan
kondisi bayinya. Jika bertepatan dengan waktu melakukan pengukuran berat badan kepada
pemijatan, peneliti akan melihat orang tua ketika responden. Kemudian, peneliti memberikan
melakukannya, dan memperbaiki kesalahan- informasi kepada orang tua tentang pijat bayi
kesalahan cara pemijatan. Penimbangan terakhir dengan memberikan brosur cara pemijatan bayi.

HASIL PENELITIAN
Analisa Univariat
I. Karakteristik
responden Tabel 1.
Distribusi frekuensi responden berdasarkan karakteristik responden
Karakteristik Frekuensi Persentase
Jenis Kelamin (N = 30)
Laki-laki 17 56,7
Perempuan 13 43,3
Kelahiran Anak (N = 30)
Anak pertama 16 53,3
Anak kedua 10 33,3
Anak ketiga 1 3,3
Anak keempat 1 3,3
Anak kelima 1 3,3
Anak kedelapan 1 3,3
Mean SD p
Umur Responden (hari) saat
pemijatan 8,60 1,242 0,745
Kelompok Eksperimen (N = 15) 8,80 2,007
Kelompok Kontrol (N = 15)
Berat Badan Lahir (GRAM)
Kelompok Eksperimen (N = 15) 3086,67 445,801 0,894
Kelompok Kontrol (N = 15 ) 3106,67 368,814

Tabel 1 diatas memperlihatkan karakteristik hari (SD = 2,007). Pada perhitungan nilai p
responden subjek penelitian. Pada karakteristik diketahui bahwa p (0,745) > α (0,05), sehingga
jenis kelamin, diketahui bahwa responden laki- data umur bayi pada saat melakukan pijat bayi
laki lebih banyak dibanding responden pada kelompok eksperimen dan kontrol tidak
perempuan, yaitu sebanyak 17 orang (56,7%). memiliki perbedaan yang signifikan, atau dengan
Pada karakteristik kelahiran anak, dapat dilihat kata lain data ini bersifat homogen.
bahwa anak pertama menjadi responden yang Karakteristik rata-rata berat badan lahir
terbanyak dilahirkan oleh ibu, dengan jumlah 16 responden pada kelompok eksperimen adalah
orang (53,3%), sedangkan bayi yang dilahirkan 3086,67 gram (SD = 445,801), sedangkan pada
sebagai anak ketiga, keempat, kelima dan kelompok kontrol, rata-rata berat badan lahir
kedelapan memiliki jumlah yang sama yaitu responden adalah 3106,67 gram (SD = 368,814).
sebanyak 1 orang (3,3%). Diketahui bahwa nilai p adalah 0,894. Hal ini
Karakteristik umur responden saat menunjukkan bahwa nilai p > α (),05), dimana
dilakukan pijat bayi diketahui bahwa pada diketahui bahwa data berat badan lahir tidak
kelompok eksperimen, rata-rata bayi berumur terdapat perbedaan yang signifikan diantara
8,60 hari (SD = 1,242), sedangkan pada kelompok eksperimen dan kelompok control
kelompok kontrol, rata-rata bayi berumur 8,80 sehingga data ini bersifat homogen.

14
Jurnal Ners Indonesia, Vol. 2, No. 1, September 2011

II. Rata-rata berat badan sebelum dan sesudah dilakukan pijat bayi
Tabel 2.
Distribusi rata-rata berat badan (gram) pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
sebelum dan sesudah dilakukan pijat bayi

Variabel Mean SD p
Rata-rata berat badan sebelum terapi
Kelompok Eksperimen (N=15) 3016,67 402,078 0,940
Kelompok Kontrol (N=15) 3006,67 320,082
Rata-rata berat badan sesudah terapi
Kelompok Eksperimen (N=15) 3696,67 415,532 0,291
Kelompok Kontrol (N=15) 3243,33 336,933 0,938

Berdasarkan tabel 2 diatas, dapat dilihat Mean berat badan sesudah terapi pada
bahwa mean berat badan pada kelompok kelompok eksperimen adalah 3696,67 gram
eksperimen sebelum terapi adalah 3016,67 gram dengan standar deviasi 415,532, sedangkan mean
dengan standar deviasi 402,078, sedangkan mean berat badan pada kelompok kontrol sesudah
berat badan pada kelompok kontrol sebelum terapi adalah 3243,33 gram dengan standar
terapi adalah 3006,67 gram dengan standar deviasi 336,933. Tes normalitas untuk kelompok
deviasi 302,082. Nilai p adalah 0,940. Besarnya ekperimen adalah 0,291, sedangkan untuk
nilai p dibanding α = 0,05 dari hasil perhitungan, kelompok kontrol adalah 0,938, sehingga p untuk
maka diketahui bahwa data berat badan sebelum kedua kelompok > α (0,05), dapat dikatakan
intervensi di kedua kelompok tidak memiliki bahwa distribusi data pada kedua kelompok
perbedaan yang signifikan sehingga data tersebut adalah normal, sehingga uji analisis bivariat yang
bersifat homogen. digunakan adalah uji Independent Sample t Test.

Analisa Bivariat
Analisa bivariat pada penelitian adalah untuk melihat perbedaan berat badan pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan pijat bayi kepada neonatus, yang disajikan sebagai
berikut:
Uji T Independen
Tabel 3.
Perbedaan berat badan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sesudah dilakukan pijat
bayi

Variabel Mean SD p
Rata-rata berat badan sesudah terapi
Kelompok eksperimen (N = 15) 3696,67 415,532 0,003
Kelompok kontrol (N = 15) 3243,33 336,933

Berdasarkan tabel 3 di atas, dari hasil uji peningkatan berat badan bayi setelah dilakukan
statistik didapatkan rata-rata berat badan pada pemijatan.
kelompok eksperimen sesudah terapi adalah
3696,67 gram dengan standar deviasi 415,532, PEMBAHASAN
sedangkan pada kelompok kontrol, rata-rata berat 1. Karakteristik Responden.
badan sesudah terapi adalah 3243,33 gram Berdasarkan hasil penelitian terhadap 30
dengan standar deviasi 336,933. Nilai p = 0,003, responden, didapatkan bahwa jumlah responden
berarti pada alpha (α) 5% terlihat ada perbedaan berjenis kelamin laki-laki (56,7%) lebih banyak
yang signifikan rata-rata berat badan sesudah daripada responden berjenis kelamin perempuan
terapi antara kelompok eksperimen dan kelompok (43,3%). Hasil observasi yang peneliti lakukan
kontrol, dapat dikatakan bahwa Ho ditolak, yang pada bulan Maret hingga bulan Mei diketahui
berarti bahwa ada pengaruh pijat bayi terhadap bahwa bayi laki-laki lebih banyak dilahirkan
dibandingkan dengan bayi perempuan di rumah
15
Meisa Daniati, Riri Novayelinda Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Neonatus

sakit RSUD Arifin Achmad. Hasil ini didukung berat badan pada kelompok kontrol sebelum
oleh data kelahiran bayi di RSUD Arifin Achmad terapi adalah 3006,67 gram dengan standar
pada bulan Maret-Mei 2010, dimana kelahiran deviasi 302,082. Berat badan sebelum terapi baik
bayi laki-laki lebih banyak dibanding bayi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
perempuan, yaitu kelahiran bayi laki-laki mengalami penurunan dari berat badan lahir
berjumlah 149 orang, dan kelahiran bayi karena rata-rata umur bayi pada saat pemijatan
perempuan berjumlah 114 orang. adalah 8-9 hari, dimana menurut Hurlock (2000),
Anak kelahiran pertama adalah kelahiran pada minggu pertama kelahiran bayi akan
yang paling dominan (53,3%). Hal ini mengalami penyusutan berat badan, hal ini
dikarenakan pada saat penelitian dilakukan, disebabkan oleh pemutusan supply glukosa ibu
mayoritas ibu melahirkan bayi pertama. Menurut kepada bayi (Wong, Hockenberry, Wilson, Perry,
Elvita (2009), pada kelahiran pertama orang tua & Lowdermilk, 2006).
memiliki keinginan yang tinggi untuk mencari Rata-rata berat badan sesudah terapi, baik
informasi mengenai peningkatan kesehatan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
bayinya, sehingga pada ibu responden mau mengalami kenaikan. Hal ini mungkin
menerima informasi yang peneliti berikan tentang disebabkan oleh pemberian nutrisi yang baik oleh
pijat bayi dan mau melakukan pijat bayi pada orang tua kepada bayi, dan kemampuan anak
kelompok eksperimen. yang baik dalam menghisap. Menurut
Umur responden ketika melakukan pijat Soetjiningsih (1998), berat badan waktu lahir
bayi pada kelompok eksperimen adalah rata-rata pada bayi yang lahir cukup bulan akan kembali
adalah 8,60 hari, dengan standar deviasi 1,242, pada hari ke-10, dimana akan terjadi peningkatan
sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata umur sebesar 140-200 gram per minggu (Wong,
bayi pada saat dilakukan pijat bayi adalah 8,80 Hockenberry-Eaton, Wilson, Winkelstein, &
hari, dengan standar deviasi 2,007. Penelitian ini Schwart, 2009).
menunjukkan bahwa orang tua rata-rata mau
melakukan pijat bayi adalah ketika bayinya 3. Perbedaan berat badan neonatus pada
berumur 8-9 hari karena pada umur tersebut bayi kelompok yang diberi intervensi dengan
telah tanggal tali pusatnya. kelompok kontrol.
Rata-rata berat badan lahir responden pada Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
kelompok eksperimen adalah 3086,67 gram, maka pada bab ini akan dibahas tentang pengaruh
dengan standar deviasi 445,801, sedangkan rata- pijat bayi terhadap peningkatan berat badan
rata berat badan lahir kelompok kontrol adalah neonatus. Pada penelitian ini, peneliti
3106,67 gram, dengan standar deviasi 368,814. mengelompokkan responden penelitian dalam 2
Rata-rata berat badan bayi tersebut sesuai dengan kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kriteria inklusi yang peneliti tetapkan bahwa berat kelompok kontrol. Pada kedua kelompok, berat
badan lahir bayi normal dengan rentang 2500- badan responden dikaji sebelum dan setelah
4000 gram, selain itu, hal ini menunjukkan bahwa intervensi. Pada kelompok eksperimen,
kedua kelompok bayi telah memiliki gizi yang responden diberikan perlakuan oleh orang tuanya
baik akibat keinginan orang tua untuk berupa pemijatan selama 3x10 hari dengan setiap
memberikan nutrisi yang sehat kepada bayinya. pemijatan melakukan 3 tahapan. Pada kelompok
Penelitian ini lebih baik dilakukan pada bayi yang kontrol, responden tidak diberi perlakuan pijat
memiliki berat badan lahir rendah dan lahir bayi seperti halnya kelompok eksperimen.
prematur, tetapi bayi tersebut rata-rata dirawat di Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa
ruang Perinatologi, sehingga peneliti tidak dapat pada Independent Sample t Test didapatkan nilai
melakukan pijatan pada bayi tersebut akibat p = 0,003 lebih kecil dari nilai alpha (5%). Hal ini
permasalahan perizinan dari rumah sakit. menunjukkan ada perbedaan yang signifikan
antara rata-rata berat badan sesudah intervensi
2. Berat badan neonatus sebelum dan pada kelompok eksperimen dengan kelompok
sesudah dilakukan pijat bayi. kontrol. Selain itu, jika dilihat dari perbedaan
Rata-rata berat badan pada kelompok nilai mean kedua kelompok sesudah terapi yaitu
eksperimen sebelum terapi adalah 3016,67 gram kelompok eksperimen 3696,67 dan kelompok
dengan standar deviasi 402,078, sedangkan mean
16
Jurnal Ners Indonesia, Vol. 2, No. 1, September 2011

kontrol yaitu 3243,33, maka juga dapat dilihat oleh Vickers, Ohlsson, Lacy, dan Horsley (2004)
perbedaan berat badan yang signifikan. tentang Massage for promoting growth and
Peningkatan berat badan akibat pijat bayi development of preterm and/or low birth-weight
dikarenakan adanya beberapa mekanisme, yaitu infants, dimana mereka memperoleh hasil bahwa
beta endorpin mempengaruhi mekanisme bayi yang memiliki usia dibawah 37 minggu
pertumbuhan, hal ini dibuktikan dengan dengan berat badan dibawah 2500 gram akan
penelitian yang dilakukan oleh Schanberg (1986) meningkat berat badannya dibanding bayi
terhadap bayi tikus dan diketahui bahwa kontrol. Selain itu, masa tinggal di rumah sakit
hubungan taktil (jilatan-jilatan) ibu tikus akan menjadi lebih singkat yaitu menurun 4,5 hari
menyebabkan penurunan kepekaan ODC dibanding kelompok kontrol, dan perilaku stress
(ornithine decarboxylase) jaringan terhadap bayi juga menurun. Penelitian lainnya yang juga
pemberian hormon pertumbuhan. Mekanisme sesuai dengan penelitian ini adalah penelitian
yang kedua adalah aktivitas nervus vagus yang dilakukan oleh Diego, Field, Hernandez-reif
mempengaruhi mekanisme penyerapan makanan, (2005) tentang aktivitas vagus dan mortilitas
hal ini dibuktikan dengan penelitian yang lambung pada bayi prematur yang dipijat
dilakukan oleh Field dan Schanberg (1986), diketahui bahwa pada kelompok yang diberikan
penelitian ini membuktikan bahwa pada bayi terapi moderate-pressure massage dibandingkan
yang di pijat mengalami peningkatan tonus kelompok yang diberikan sham massage (light-
nervus vagus yang akan menyebabkan pressure), kelompok tersebut memiliki berat
peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan badan yang besar dan meningkatkan aktivitas
insulin sehingga penyerapan makanan akan vagus dan motilitas lambung selama terapi dan
menjadi lebih baik. Mekanisme yang ketiga dengan segera. Motilitas lambung dan aktivitas
adalah aktivitas nervus vagus meningkatkan vagus selama pijatan secara signifikan
keinginan anak untuk menyusui sehingga volume berhubungan dengan berat badan. Pada penelitian
ASI meningkat (Utami, 2008). ini, peneliti tidak membandingkan antara
Hasil penelitian ini sejalan dengan moderate-pressure massage dan sham massage
penelitian yang dilakukan oleh Field, Schanberg, (light-pressure) pada kelompok intervensi.
Scafidi, Bauer, Vega-Lahr, Garcia, dkk (1998), Berdasarkan pernyataan Dr. Utami Roesli
mengenai Tactile/Kinesthetic Stimulation Effects (2008) dalam bukunya mengenai pijat bayi, hasil
on Preterm Neonates yang menggunakan 20 penelitian tersebut dapat menerangkan bahwa
responden untuk kelompok eksperimen dan 20 pijat bayi memiliki banyak manfaat, dan salah
responden untuk kelompok kontrol, dimana terapi satu manfaatnya adalah dapat meningkatkan berat
pijat ini diberikan selama 30 menit dengan 3 fase badan bayi dan selain itu, pijat bayi bisa
selama 10 hari membuktikan bahwa pijat bayi digunakan untuk mempertahankan kesehatan
yang diberikan memiliki pengaruh yang bayi.
signifikan terhadap peningkatan berat badan bayi. Dengan demikian, pada penelitian ini dapat
Selain itu, penelitian ini juga sesuai dengan disimpulkan bahwa terapi pijat bayi terbukti
penelitian lain yang dilakukan Scafidi, dkk dapat meningkatkan berat badan. Pada bayi
(1990), dimana mereka melakukan penelitian neonatus, peningkatan berat badan bayi
kepada bayi yang memiliki usia gestasi 30 dinyatakan dalam perubahan berat badan bayi.
minggu dengan berat badan kisaran 1.100 sampai
dengan 1300 gram mengalami kenaikan adalah KETERBATASAN PENELITIAN
21%. Moyer-Mileur, dkk (1995) juga melakukan 1. Penelitian ini bersifat observasi terhadap
penelitian dengan mengambil kelompok yang orang tua dikarenakan peneliti tidak dapat
diberi intervensi dengan usia gestasi 28 minggu melakukan pemijatan kepada responden,
dan kelompok kontrol dengan usia gestasi 29 sehingga peneliti mempercayai orang tua
minggu, masa perawatan 7-10 hari didapatkan melakukan pemijatan kepada bayinya melalui
hasil bahwa kelompok intervensi mengalami lembar observasi yang telah dicentang oleh
kenaikan berat badan adalah 33% (Hernandez- orang tua.
Reif, Field, Diego, & Beutler, 2001). 2. Penelitian ini dilakukan oleh orang tua yang
Penelitian lain yang sesuai dengan hasil tidak memiliki standarisasi sehingga menjadi
penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan tidak homogen. Hal ini dikarenakan tingkat

17
Meisa Daniati, Riri Novayelinda Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Neonatus

pengetahuan, nutrisi dan status sosial umur bayi pada saat dilakukan pijat bayi
ekonomi, serta tingkat pendidikan orang tua adalah 8,80 hari, dengan standar deviasi
tidak dapat dikontrol oleh peneliti. 2,007. Berat badan lahir bayi untuk kelompok
3. Peneliti tidak dapat menilai dan mengontrol eksperimen dan kelompok kontrol adalah
cara ibu memijat bayinya setiap hari, satu- 3086,67 gram, dengan standar deviasi
satunya cara untuk mengontrol metode 445,801 dan 3106,67 gram, dengan standar
pemijatan hanya lembar ceklis sehingga deviasi 368,814.
memungkinkan terjadinya variasi tekanan 2. Rata-rata berat badan sebelum dan sesudah
padawaktumemijatyangakan dilakukan pijat bayi
mempengaruhi pengukuran dan Rata-rata berat badan berat badan pada
mempengaruhi hasil kelompok eksperimen sebelum terapi adalah
4. Tidak dapatnya melakukan penelitian dari 3016,67 gram dengan standar deviasi
hari pertama bayi dilahirkan karena rata-rata 402,078, sedangkan mean berat badan pada
keluarga responden terutama ibu bayi tidak kelompok kontrol sebelum terapi adalah
bersedia melakukan pemijatan pada hari 3006,67 gram dengan standar deviasi
tersebut. 302,082. Mean berat badan sesudah terapi
5. Banyak faktor yang mempengaruhi berat pada kelompok eksperimen adalah 3696,67
badan bayi yang tidak dikontrol peneliti, gram dengan standar deviasi 415,532,
sehingga dalam hal tertentu seperti sedangkan mean berat badan pada kelompok
pemberian ASI ekslusif, dan kemampuan kontrol sesudah terapi adalah 3243,33 gram
menghisap bayi menjadi tidak homogen. dengan standar deviasi 336,933.
6. Tidak dapat sepenuhnya mencari responden 3. Perbedaan berat badan neonatus pada
di rumah sakit dikarenakan banyaknya kelompok yang diberi intervensi dengan
responden yang menolak akibat keinginan kelompok kontrol
orang tua yang melakukan terapi adalah Pada Independent Sample t Test
peneliti, lamanya waktu terapi serta menolak didapatkan nilai p = 0,003 lebih kecil dari
kunjungan rumah yang peneliti lakukan, dan nilai alpha (5%) atau dengan kata lain Ho
jauhnya lokasi rumah responden sehingga diltolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada
peneliti juga mengambil sampel di perbedaan yang signifikan antara rata-rata
komunitas. berat badan sesudah intervensi pada
7. Peneliti tidak dapat melakukan penelitian kelompok eksperimen dengan kelompok
kepada bayi prematur dan bayi yang kontrol.
memiliki berat badan lahir rendah akibat
ruang rawatnya di Perinatologi dan tidak SARAN
memperoleh izin, sehingga peneliti 1. Bagi Institusi Pendidikan
melakukannya pada bayi yang sehat\ Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi atau masukan bagi
KESIMPULAN pendidikan keperawatan untuk turut serta
Setelah dilakukan penelitian tentang dalam pembinaan keluarga melakukan pijat
pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat bayi di rumah sehingga terjadi peningkatan
badan neonatus, maka dapat ditarik kesimpulan pertumbuhan fisik dan perkembangan
bahwa emosional bayi.
1. Karakteristik responden. 2. Bagi Institusi Kesehatan
Responden bayi yang paling dominan Penelitian mengenai pijat bayi ini
adalah bayi yang berjenis kelamin laki-laki diharapkan dapat sebagai bahan masukan
(56,7%). Hasil penelitian terhadap kelahiran bagi bidang keperawatan dalam
anak didapatkan bahwa anak pertama adalah melaksanakan asuhan keperawatan untuk
anak yang paling dominan (53,3%). Umur menanggulangi bayi yang memiliki berat
responden ketika melakukan pijat bayi pada badan lahir rendah terutama bayi lahir
kelompok eksperimen adalah rata-rata sebesar prematur sehingga dapat meningkatkan
8,60 hari, dengan standar deviasi 1,242, pertumbuhan fisik dan perkembangan
sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata emosional bayi.
18
Jurnal Ners Indonesia, Vol. 2, No. 1, September 2011

3. Bagi Keluarga Field, T., Schanberg, S. M., Scafidi, F., Bauer, C.


Bagi keluarga yang memiliki bayi, baik R., Vega-lahr, N., Garcia, R., et al. (1986).
prematur maupun lahir normal, hasil Tactile/Kinesthetic Stimulation Effects on
penelitian ini dapat digunakan sebagai salah Preterm Neonates. Journal of American
satu bentuk terapi alternatif atau Academy Pediatrics, 77, 654-658.
komplementer yang dapat digunakan untuk Diperoleh tanggal 21 November 2009 dari
mengatasi penurunan berat badan dan http://www.pediatrics.org
menjaga kesehatan bayi. Heath, A., Bainbridge, N. (2007). Baby massage
4. Bagi Peneliti Lain nd
(Nur, M, Terj.). (2 ed). Jakarta: Dian
Bagi penelitian selanjutnya, hasil Rakyat. (Naskah asli dipublikasikan tahun
penelitian ini dapat dijadikan sebagai data 2000).
dan informasi dasar untuk melaksanakan Hernandez-Reif, M., Field, T., Diego, M., &
penelitian lebih lanjut yang berhubungan Beutler, J. (2001). Evidence-Based
dengan pijat bayi, khususnya program Medicine and Massage. Journal of
kesehatan dan pengembangan program American Academy Pediatrics, 108, 1053.
tersebut. Penelitian selanjutnya dapat Diperoleh tanggal 21 November 2009 dari
melakukan penelitian tentang perbandingan http://www.pediatrics.org/cgi/content/full/
efektivitas pijat bayi moderate-pressure 108/4/1053
massage dengan sham massage (light- Hidayat, A. A. (2007). Riset keperawatan dan
pressure) terhadap peningkatan berat badan teknik penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba
neonatus. Medika.
Hidayat, A. A. (2008). Pengantar ilmu
1
Meisa Daniati, mahasiswa Program Studi keperawatan anak 1. (ed 3). Jakarta:
Ilmu Keperawatan Universitas Riau Salemba Medika.
2 Riri Novayelinda, MNg: Staf Akademik Huhtala, V., Lehtonen, L., Heinonen, R., &
Bagian Keperawatan Maternitas Anak, Korvenranta, H. (2000). Infant massage
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas compared with crib vibrator in the
Riau treatment of colicky infants. Journal of
American Academy Pediatrics, 105, e84.
DAFTAR PUSTAKA Diperoleh tanggal 2 Januari 2010 dari
Burn, N., Grove, S. K. (2005). The practise of http://www.pediatrics.org/cgi/content/full/
nursing research: conduct, critique, and 105/6/e84
utilization. (5th ed). Missouri: Elsevier Hurlock, B. E. (2000). Perkembangan anak.
Saunders. Jakarta: Erlangga.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jenny, Sr. (2006). Perawatan masa nifas ibu dan
(2008). Riset kesehatan dasar 2007 bayi. Yogyakarta: Sahabat Setia.
laporan provinsi riau. Riau: Depkes. LoBiondo-Wood, G., & Haber, J. (2006).
Diego, M. A., Field, T., Hernandez-Reif, M. Nursing Research: methods and critical
(2005). Vagal activity, gastric motility, and appraisal for evidence-based practise.
weight gain in massaged preterm Missouri: Mosby Elsevier.
neonates. The journal of pediatrics, 147, Moersintowarti, B. N. (2000). Pengukuran
50-55. Diperoleh tanggal 5 Maret 2010 antropometri pada penyimpangan tumbuh
dari http://www.sciencedirect.com kembang anak. Diperoleh tanggal 19
Elvita, D. (2009). Hubungan tingkat kecemasan Desember 2009 dari
dengan perilaku orang tua dalam http://www.pediatrik.com/pkb/20060220-
melakukan pijat bayi di ruangan 873im2-pkb.pdf
perinatologi RSAW Zainab Pekanbaru. Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi penelitian
Laporan tidak dipublikasikan. kesehatan. (ed 3). Jakarta: PT. Rineka
Engel, J. (2009). Pengkajian pediatrik (Esty, W, Cipta.
Terj.). Jakarta: EGC. (Naskah asli Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan
dipublikasikan tahun 2008). metodologi penelitian ilmu keperawatan.
(ed 1). Jakarta: Salemba Medika.

19
Meisa Daniati, Riri Novayelinda Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Neonatus

Penyusun PSIK-UNRI. (2008). Pedoman


penulisan skripsi dan penelitian.
Pekanbaru: program studi ilmu
keperawatan.
Prasetyono, D. S. (2009). Teknik-teknik memijat
bayi sendiri. Yogyakarta: Diva Press.
Putri, A. (2009). Pijat dan senam untuk bayi dan
balita. Yogyakarta: Genius Publisher.
Schneider, Z., Whitehead, D., Elliott, D.,
Lobiondo-Wood, G., & Haber, J. (2007).
Nursing and midwifery research methods
and appraisal for evidence-based
rd
practice. (3 Ed). Australia: Elsevier.
Soetjiningsih. (1998). Tumbuh kembang anak.
Jakarta: EGC.
Subakti, Y., & Anggraini, D. R. (2008).
Keajaiban pijat bayi dan balita. Jakarta:
Wahyu Media.
Utami, R. (2008a). Pedoman pijat bayi. (ed 10).
Jakarta: PT. Trubus Agriwidya.
Utami, R. (2008b). Pedoman pijat bayi prematur
dan bayi usia 0-3 bulan. (ed 4). Jakarta:
PT. Trubus Agriwidya.
Vickers, Ohlsson, Lacy , dan Horsley. (2004).
Massage for promoting growth and
development of preterm and/or low birth-
weight infants. Dr Andrew J Vickers.
Diperoleh tanggal 31 Mei 2010 dari
http://www.nichd.nih.gov/cochrane/Vicke
rs/Vickers.htm#Comparisons_and_data
Widyastuti, D., & Widyani, R. (2008). Panduan
perkembangan anak 0-1 tahun. (ed 8).
Jakarta: Puspa Swara.
Wong, Hockenberry, Wilson, Perry, &
Lowdermilk. (2006). Maternal child
rd
nursing care. (3 Ed). Missouri: Mosby
Elsevier.
Wong, D. L., Hockenberry-Eaton, M., Wilson, D.,
Winkelstein, M. L., & Schwartz, P. (2009).
Buku ajar keperawatan anak (A. Sutarna,
N. Juniarti & H.Y Kuncara, Terj.). Vol. 1.
(ed 6). Jakarta: EGC. (Naskah
dipublikasikan tahun 2001).

20

Anda mungkin juga menyukai