Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME

“terapi komplementer pada perawatan bayi baru lahir

Disusun Oleh :

Dea Anita manjo : PO7124119057

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEBIDANAN PRODI D III BIDAN
TAHUN 2020
Berdasarkan data dari WHO sebanyak 80% praktisi kesehatan di negara berkembang lebih
memilih pengobatan alternatif dibandingkan pengobatan kimia (WHO, 2012). National
Center for Health Statistic Survey (NCCAM) menganalisa lima tahun terakhir ini terjadi
peningkatan penggunaan terapi dan asuhan komplementer dari 36 % ke 62 %. Asuhan
komplementer dipengaruhi oleh kebudaya-an dan tradisi yang berkembang dimasyarakat.
Tujuan dari asuhan komplementer adalah memberikan harmoni dan keseimbangan pada pem-
berian asuhan komplementer. Asuhan komplementer menjadi pelengkap dalam asuhan medis
(Mc Elrroy and Townsend, 2004)
Beberapa perawatan yang berpotensi membahayakan bayi baru lahir diantaranya
pemotongan tali pusat yang tidak higienis dengan menggunakan peralatan tradisi-onal,
pemberian Air Susu Ibu tidak diberi-kan segera setelah bayi lahir, membuang Air Susu Ibu
pada awal kelahiran bayi. Selain itu, memandikan bayi segera setelah lahir dan tidak
menyelimuti bayi baru lahir. Beberapa orang menyetujui hal tersebut karena faktor
kepercayaan dan alternatif asuhan. (Keterton, AJ et al, 2009).
Budaya dan tradisi merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dalam pelayanan kesehatan
pada ibu dan anak. Bagaimanapun juga, tradisi dan budaya mempengaruhi perkembangan
dan per-tumbuhan bayi dan status kesehatannya. Di Indonesia, pijat bayi, penggunaan
tanaman herbal yang dijadikan ramuan tradisional, ramuan tersebut biasanya ditempelkan
kepala (pupuk) atau digunakan diseluruh tubuh (pilis) merupakan beberapa asuhan kebidanan
komplementer yang sering di-gunakan pada perawatan bayi baru lahir.
Pupuk merupakan ramuan tradisional yang terbuat dari kemukus, beras kencur yang
ditumbuk dan dicampur minyak telon digunakan dengan cara ditempelkan di kepala bayi.
Pilis adalah ramuan tradisional yang dibuat dari tanaman obat kunyit dan daun sirih yang
ditumbuk kemudian dibalurkan keseluruh tubuh bayi.
Penelitian ini bertujuan untuk meng-gali alasan ibu menggunakan asuhan komplementer pada
perawatan bayi baru lahir.
Pengertian
Terapi komplementer adalah cara penanggulan penyakit yang dilakukan sebagai pendukung
kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar
pengobatan medis yang konvensional.
Pendapat umum mengenai asuhan komplementer
Berdasarkan hasil permintaan masyarakat, pemberian asuhan kebidanan komplementer oleh
tenaga kesehatan mengalami peningkatan. Teknologi kesehatan yang masih minim di negara
berkembang mejadi salah satu alasan masyarakat memilih asuhan dan terapi komplementer
juga karena keterbatasan dan efek samping pengobatan medis. Bidan menggunakan asuhan
komplementer berupa pijat bayi dan memberi penjelasan bahwa asuhannya tersebut
merupakan bagian dari pemberian asuhan secara menyeluruh.
Alasan ibu menggunakan komplementer pada bayi
Alasan tersebut dikategorikan menjadi 3 dimensi yaitu:
o Psikologi (perasaan nyaman dan rileks ketika melihat bayinya nampak lebih tenang)
o Fisik (sensasi dan efek pijatan akan meningkatkan frekuensi menyusui
o Tradisi dan budaya (buudaya lingkungan sekitar dan nasihat orang tua)

Pijat pada bayi baru lahir


Pada penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pada bayi yang dipijat akan
meningkatkan aktivitas neutransmiter serotonim, yaitu meningkatkan kapasitas sel yang
berfungsi mengikat glucocorticoid (adrenalin, suatu hormon stres), sehingga terjadi
penurunan hormon adrenalin (hormon stres) yang akan meningkatkan daya tahan tubuh.
Manfaat pijat pada bayi
Pemijatan pada bayi mempunyai banyak manfaat antara lain membuat bayi semakin tenang,
meningkatkan efektifitas istirahat (tidur) bayi atau balita, memperbaiki konsentrasi bayi,
membantu meringankan ketidaknyamanan dalam pencernaan dan tekanan emosi, memacu
perkembangan otak dan saraf, meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan,
memperkuat sistem kekebalan tubuh. Bahkan pemijatan pada umumnya sangat efektif untuk
meningkatkan berat badan dan pertumbuhan bayi. Berdasarkan hasil penelitian yang
menunjukkan adanya pengaruh positif pemijatan terhadap perkembangan bayi, maka
disarankan kepada perawat anak dan maternitas hendaknya dapat melakukan pemijatan
sebagai salah satu pelaksanaan terhadap bayi dan anak. Selain itu, untuk para kader posyandu
perlu dilaksanakan latihan pemijatan bayi yang benar sehingga mereka dapat memberikan
contoh kepada ibu yang mempunyai bayi balita.
Siapakah pengambil keputusan didalam keluarga dalam menggunakan terapi asuhan
komplementer pada bayi?
Pengambilan keputusan merupakan hasil dari persepsi, cara berfikir, per-setujuan dari
seseorang. Gagasan pengambilan keputusan dalam keluarga didasari oleh stuktur keluarga
dan siapa yang mempertimbangkan hal-hal yang mempengaruhinya seperti pendapatan,
pendidikan, umur, pe-ngetahuan dan hal yang lain. (Singer, M, 2012)
Kesimpulan
Penggunaan asuhan kebidanan komplementer meningkat seiring dengan kuatnya pengaruh
budaya dalam pemberian pelayanan kesehatan, sugesti dari orang tua, asuhan kebidanan yang
melengkapi asuhan kebidanan modern, kepercayaan ibu bahwa penggunaan asuhan
kebidanan komplementer dapat meningkatkan frekuensi bayi menyusu dan bayi nampak lebih
tenang dan mudah tidur.

Anda mungkin juga menyukai