Anda di halaman 1dari 18

GANTLE BIRTH

Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Mata Kuliah


Teknologi Tepat Guna
Dosen Pengampu : Gita Kostania, S.S.T.,M.Kes.

Disusun Oleh :

Endah Mawarni P277224020055


Nila Krisnayanti P277224020073

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG


SARJANA TERAPAN BERLANJUT PROFESI KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan merupakan hal yang natural dan sangat alamiah. sehingga
tanpa intervensi medis sekalipun, seorang ibu dapat melahirkan bayinya.
Metode persalinan normal tanpa intervensi medis yang saat ini ramai
dibicarakan dalam forum-forum diskusi calon ibu adalah metode persalinan
dengan nilai dasar 'gentle birth'. Gentle Birth adalah sebuah filosofi dalam
persalinan dimana proses persalinannya dibuat senyaman mungkin untuk
wanita yang akan melahirkan dan minim trauma (Aprilia, 2013).
Persalinan merupakan proses yang normal dan alami walaupun untuk
melakukan proses melahirkan secara normal membutuhkan persiapan yang
matang secara fisik, mental, dan spiritual. Padahal jika ibu mengetahui cara
mengelola rasa sakit kontraksi dan proses persalinan maka persalinan
merupakan kejadian yang tak menakutkan bahkan menjadi moment
menyenangkan (Irmawati, 2014).
Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan
tahun 2007 yaitu dari 390 menjadi 228. Namun demikian, SDKI tahun 2012
menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian
ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menujukkan penurunan
menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil
Survei Penduduk Antar Sensus (Profil Kesehatan Indonesia, 2016).
Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun
2016 sebanyak 602 kasus, mengalami penurunan dibandingkan jumlah
kasus kematian ibu tahun 2015 yang sebanyak 619 kasus. Dengan demikian
Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah juga mengalami penurunan dari
111,16 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 menjadi 109,65 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2016 (Profil Kesehatan Jateng, 2016).
Berdasarkan penjabaran tersebut, penulis tertarik untuk membahas
mengenai Gentle Birth pada persalinan.
B. Tujuan
Untuk mengetahui metode persalinan tanpa rasa sakit/ meminimalkan
rasa sakit dengan metode Gantle Birth.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gantle Birth

Gentle birth adalah sebuah filosofi dalam persalinan yang tenang,


penuh kelembutan dan memanfaatkan semua unsur alami dalam tubuh
seorang manusia. Penolong dan pendamping harus membantu dengan
tenang dan suara yang lembut, sehingga pada saat bayi lahir, suasana di
sekelilingnya tenang, hening, dan penuh kedamaian. Proses persalinan
yang tenang, lembut, santun dan minum trauma ini bukanlah sebuah
standart operasional prosedur (SOP) atau seperangkat aturan yang harus
diikuti. Sebaliknya, itu adalah sebuah pendekatan dalam proses kelahiran
alami yang menggabungkan nilai-nilai dan keyakinan yang dianut oleh
wanita itu sendiri (Aprilia, 2017).
Setiap kelahiran seorang bayi adalah pengalaman yang kuat dan
selalu transformasional. Setiap kelahiran adalah pengalaman unik bagi
wanita yang melahirkan dan bayi yang dilahirkan. Bagi banyak wanita,
pengkondisian sosial awal akan menciptakan keyakinan bahwa mereka
tidak dapat melahirkan secara normal. Kesalahpahaman ini harus diganti
dengan pemahaman tentang filosofi gentle birth. Ketika seorang wanita
menyadari bahwa tubuh mereka benar-benar tahu bagaimana untuk
melahirkan dan bayi mereka yang tahu bagaimana untuk lahir, mereka akan
mendapatkan kepercayaan diri bahwa mereka bisa mengalami gentle birth
( Aprilia, 2017).
Gentle birth membutuhkan persiapan sejak masa kehamilan. Baik
persiapan fisik maupun mental calon ibu. Persiapan fisik meliputi latihan
pernapasan, olahraga ringan, pijat, dan konsumsi makanan sehat. Mental
ibu pun perlu disiapkan dengan rutin melakukan relaksasi hypno-birthing,
meditasi, afirmasi positif, dan menjaga ketenangan jiwanya. Persiapan
mental ibu menjadi hal penting yang akan memengaruhi kesuksesan gentle
birth ini (Aprilia, 2017).
B. Prinsip-Prinsip Persalinan Holistik (Gentle Birth)
Menurut Aprillia (2013), ada beberapa prinsip-prinsip yang harus
dipenuhi dalam persalinan holistik (Gentle Birth), yaitu :
1. Melahirkan dipandang sebagai momen yang harus “dirayakan” dengan
penuh rasa hormat, damai, dan sakral oleh semua yang terlibat di
dalamnya.
2. Adanya peran serta keluarga, terutama suami, untuk memberikan
dukungan mental dan spiritual.
3. Rasa mulas dan nyeri menjelang melahirkan dipandang sebagai
mekanisme alamiah tubuh untuk membantu melahirkan bayi.
4. Tidak harus di rumah. Gentle Birth tetap bisa diberlakukan pada ibu
yang menjalani operasi caesar atau menjalani prosedur medis lainnya,
selama prinsip-prinsipnya dipenuhi.
5. Napas, kondisi pikiran, serta mental ibu adalah penentu utama
kelancaran proses melahirkan.

Menurut Andriana (2013), mengungkapkan bahwa Gentle Birth


memandang:

1. Proses melahirkan adalah proses terindah, penuh cinta kasih, dan sudah
selayaknya dilakukan dengan nyaman.
2. Memberikan kebebasan pada ibu untuk memilih cara bersalinnya, selama
ibu dan bayi nyaman.
3. Pertimbangan secara medis dan kondisi ibu-janin sudah diketahui
dengan jelas.
4. Meminimalisasi intervensi medis yang terjadi, terutama pada penggunaan
obat bius karena mengandalkan reaksi alami tubuh ibu.
5. Ibu memberdayakan dirinya selama hamil.
6. Kehamilan ibu diupayakan sehat, normal dan tenang untuk kelancaran
proses Gentle Birth.
7. Kondisi pikiran dan mental ibu adalah penentu utama kelancaran proses
melahirkan.
8. Kehadiran doula membantu ibu nyaman secara batin untuk Gentle Birth.
9. Menyiapkan suasana ruang persalinan (di rumah ataupun RS) sesuai
dengan keinginan ibu agar terasa nyaman.
10. Percaya bahwa bayi mengetahui kapan harus lahir dan akan memberi
respon alaminya kepada ibu.
11. Masa-masa persalinan dinikmati dengan tenang, rileks, bahagia dan
sabar.
12. Ibu bebas menentukan apa yang ingin dilakukan tanpa perlu khawatir
terhadap prosedur, baik sebelum, selama dan setelah proses persalinan.
13. Bayi baru lahir bebas menikmati proses Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
sampai puas, 14) bayi tetap bersama ibunya dan tidak dipisahkan atau

Sedangkan menurut Aprillia (2014), menyatakan bahwa kunci untuk bisa


melahirkan secara nyaman dan minim trauma adalah sebagai berikut:

1. Circle Of Life
Meyakini bahwa proses persalinan adalah bagian dari siklus
kehidupan.
2. High Knowledge
Setelah meyakini bahwa kelahiran adalah bagian dari siklus
kehidupan, maka calon orang tua perlu mengetahui lebih banyak tentang
segala hal yang menyangkut kelahiran, bahkan dari awal, sejak masih
dalam masa kehamilan. Edukasi sebagai persiapan diri, semakin tahu
maka akan semakin siap.
3. Mindfulnees & Awareness
Mindfulness & Awareness adalah sebuah kesadaran yang muncul
ketika tujuan perhatian sudah di tetapkan tanpa penghakiman. Awarness
adalah bentuk kesadaran yang dimiliki oleh setiap individu untuk selalu
waspada terhadap segala sesuatu yang ada di sekitarnya.
4. Healing Birth Trauma
Contohnya misalnya dalam persalinan normal, sering kita lihat sang
calon ibu diinfus. Bila menganut prinsip Gentle Birth, segalanya akan
kembali pada kondisi sang ibu sendiri. Perlu tidak infus dilakukan?
Nyamankah bagi sang ibu? Semua kembali pada sang ibu karena ibu
adalah Subjeknya. Bukan ahli medis atau yang lainnya. Namun, yang
perlu diingat disini, sekalipun dikatakan bahwa ibu dan anaklah subjek
utama, peran suami juga sangat penting. Suami adalah figuran utama.
Bidan dan pelaku medis lainnya sebenarnya adalah figuran yang sama
sekali tak kalah penting. Karena yang paling dibutuhkan oleh seorang
calon ibu yang nantinya akan menjadi ibu adalah support dan dukungan,
yang pastinya diharapkan besar diberikan oleh suami. Sudah pasti,
suami sendiri harus memiliki knowledge yang lebih untuk mengatasi
segala masalah yang mungkin terjadi.
5. Breathe
Napas adalah kunci dalam kehamilan dan persalinan. Ketika
menguasai napas makan pikiran juga dapat di kuasai sehingga sensasi
yang terjadi dalam tubuh dapat dikuasai. Dengan napas, seorang ibu
belajar untuk menyalurkan energinya keseluruh tubuh untuk meraih
semua kekuatan, potensi, dan pikiran untuk proses persalinan.
6. Relaks Mind
Ketika mempelajari proses fisiologi kehamilan dan persalinan,
termasuk hormone – hormone dalam proses persalinan bahwa lancer
atau tidaknya proses persalinan sangat di pengaruhi pleh otak. Hormone
di produksi dan diatur oleh otak sehingga dengan menguasi pikiran dan
mental, seorang ibu akan lebih seimbang dan selaras.
7. Mind, baby & body Balance
Seorang ahli body mechanic dr. Carol Philips, menyatakan bahwa “
Balance is everything.” Yang bearti power ( Kekuatan ibu dan bayi ),
passage ( panggul, rahim, dan jalan lahir ), passanger ( posisim dan
presentasi janin) harus benar – benar seimbang.
8. Mobility and gravity during labor
Pada dasarnya janin hanya memerlukan ruang untuk membuat posisi
tubuhnya lebih optimal sehingga gaya gravitasi bumi akan membantu
lahir dengan mudah dan lancar. Ibu hamil dan bersalin butuh untuk
menggerakan tubuhnya sehingga semuanya selaras dengan energy alam
semesta.
9. Gentle Birth Provider & support
Seorang ibu harus mendapat dukungan dari para partner, seperti
suami, keluarga, lingkungan, terutama provider atau tena kesehatan yang
di percayai. Untuk itu, menyusun birth plan dan mengomunikasikannya
kepada para partner penting di lakukan sebelum kelahira.
C. Keuntungan Gentle Birth
Ada banyak alasan mengapa para ibu memilih gentle birth. Berikut ini
Keuntungan Gentlebirth :
1. Bagi Ibu
a. Ibu merasa lebih puas dan diberdayakan.
b. Ibu tidak merasakan trauma baik dalam proses kehamilan hingga
pertolongan persalinan.
c. Ibu dapat bersalin dengan tenang bebas dari ketakutan dan
kecemasan.
d. Ibu dapat “berkuasa” dan memegang kendali penuh atas dirinya dan
tubuhnya sendiri.
e. Ibu dapat mengelola dan mengendalikan rasa sakit ketika kontraksi.
f. Kurang atau bahkan tidak ada intervensi medis dalam persalinan.
g. Ibu lebih siap mental dan spiritual sehingga risiko postpartum blues
sangat minim, bahkan tidak ada.
h. ASI ibu lancar.
i. Ibu dapat melewati persalinan dengan nyaman, tenang, bahkan tanpa
rasa sakit.
j. Ibu terlindungi dari intervensi medis yang tidak perlu.
k. Dengan gentlebirth proses persalinan pun lebih lancar karena ibu
sangat relaks dan tenang.
2. Bagi Bayi
a. Dilahirkan ke dunia dapat menjadi suatu pengalaman berat bagi para
bayi. Dengan persalinan gentlebirth yang menggunakan metode
waterbirth, hangatnya air membantunya untuk mempermudah dalam
masa transisi dari jalan lahir .
b. luar dunia luar karena air yang hangat tersebut menyerupai air
ketuban yang sangat akrab baginya, lembut dan tenang (jika proses
persalinan dilakukan dnegan metode waterbirth).
c. Bayi sedikit sekali mendapatkan trauma, dan ini sangat baik bagi
perkembangan psikologisnya nanti.
d. Bayi lebih pintar, lebih tenang, dan dapat bekerja sama dengan
ibunya.
3. Bagi Ayah dan Keluarga
a. Merasa lebih puas.
b. Mereka merasa diberdayakan dan hubungan (bonding) antara ayah,
ibu, dan anak sudah terjalin erat sejak dalam kandungan dan ini
sangat berdampak positif pada pola pengasuhan kelak.
D. Metode – Metode Gantle
Gentle birth terdiri dari beberapa jenis persalinan antara lain:
1. Water Birth
a. Pengertian Water Birth
Water birth adalah suatu teknik proses persalinan secacara alamiah
untuk mengurangi rasa sakit persalinan dengan cara merendam
bagian bawah tubuh ibu di dalam kolam atau bak khusus berisi air
yang mempunyai suhu sama dengan suhu tubuh ( Irmawati, 2014)
b. Keunggulan Water Birth
Menurut Irmawati (2014), melahirkan dengan metode water birth
memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
1) Ibu dapat bergerak dengan lebih mudah dan memudahkan
memilih posisi saat persalinan karena tubuh ibu menjadi lebih
ringan bila berada di dalam air.
2) Mengurangi robekan jalan lahir dan menghindari episiotomy
karena kulit menjadi lebih elastis ketika terendam di dalam air
3) Mengurangi sekitar 80% rasa nyeri.
4) Menambah efesiensi sirkulasi oksigen dan darah di uterus, otot,
dan bayi. Air hangat dapat melebarkn pembulu darah ibu
sehingga sirkulasi oksigen dan darah dapat berjalan lebih
lancarterutama di daerah uterus.
5) Mempercepat penurunan janin
6) Mengurangi resiko perdarahan
7) Mengurangi resiko trauma atau cidera pada kepala bayi
c. Syarat water Birth
Syarat Water Birth menurut Irmawati (2014), adalah sebagai berikut:
1) Ibu hamil normal >37 minggu
2) Janin tunggal dengan presentasi kepala
3) Ibu hamil tidak mengalami infeksi vagina, saluran kencing, dan
kulit
4) TTV dalam batas normal
5) Ketuban pecah spontan kurang dari 24 jam
6) Tidak ada komplikasi kehamilan
7) Kolam bersalin khusus (steril)
8) Suhu air 36 0C – 37 0C
9) Ibu tidak boleh di tinggal
10) Tim penolong yang kompeten
d. Kontraindikasi
Menurut Irmawati ( 2014), kontraindikasi Water Birth menurut
adalah sebagai berikut:
1) Ibu pernah mengalami perdarahan di masa kehamilan
2) Ibu mengandung janin kembar
3) Bayi dalam posisi sungsang
4) Bayi dengan Tafsiran Berat Janin yang besar atau kecil
5) Penurunan kepala janin yang mengalami gangguan
6) Detak jantung janin tidak normal
7) Ibu memiliki riwayat operasi sesar
8) Ibu memiliki riwayat persalinan premature
9) Ibu dengan riwayat hipertensi
10) Ibu dengan riwayat penyakit menular ( hepatitis B, hepatitis C,
herpes, dan HIV)
11) Ibu yang memiliki varices di daerah vagina
12) Ibu yang terlalu khawatir akan kondisi bayinya
2. Hypno Birthing
a. Pengertian Hypno – Birthing
Hypno – birthing berasal dari kata hypnos ( bahasa yunani
yang bearti tidur) dan birthing ( bahasa inggris yang bearti proses
melahirkan). Jadi hypno – birthing adalah ilmu pengetahuan dan
ketrampilan ( science and art ) pada ibu hamil untuk belajar dan
berlatih agar memiliki ketrampilan meningkatkan ketenangan diri
sendiri selama kehamilan, saat persalinan, dan setelah persalinan
(Irmawati, 2014 ).
Menurut Irmawati (2014), Hypno – Birthing adalah
menggunakan suatu metode relaksasi, visualisasi, dan afirmasi
secara alamiah untuk menghilangkan perasaan tegang, dan
ketakutan untuk menghadapi proses persalinan dengan cara
menanamkan sugesti positif kepikiran bawah sadar ibu, disertai
usapan saat otak telah berada dalam kondisi rileks yang bertujuan
untuk menjalani kehamilan serta persiapan persalinan normal yang
lancer, tenang, alami, dan nyaman dengan rasa sakit yang minimal.
b. Keunggulan Hypno – Birthing
Keuntungan yang dapat di peroleh saat melahirkan dengan
menggunakan hypno – birthing adalah sebagai berikut:
1) Persalinan dapat berjalan dengan lebih lancer dan relative lebih
cepat karena telah tertanam di dalam alam sadar ibu.
2) Rasa nyeri dapat dikurangi secara maksimal karena ibu lebih
rileks
3) Ibu dapat mengontrol rasa nyeri yang di rasakan saat kontraksi
4) Membantu menjaga asupan oksigen kepada bayi Selama proses
persalinan
5) Mengurangi resiko operasi Caesar.
6) Mengurangi kemungkinan tindakan episiotomy
7) Ikatan batin yang kuat antara ibu dan bayi, pada latihan hypno
birthing ibu akan dilatih berkomunikasi dengan buah hati sehingga
ikatan kasih sayang ibu dan bayi akan tercipta.
8) Menurunkan kadar katekolamin yang dapat memperlancar proses
prsalinan. Kadar katekolamin yang tinggi akan menghambat
produksi oksitosin.
9) Meningkatkan kadar endorphin serta serotonin sehingga ibu lebih
tenang. Hormon endorphin memiliki kekuatan 200 kali lebih kuat
dari pada morfin untuk menghilangkan rasa sakit.
10) Mencegah sindrom baby blues.
11) Mencegah kelelahan.
c. Hypno – Birthing saat Persalinan
Menurut Irmawati (2014), Hal yang harus dilakukan saat
melahirkan sengan hypno birthing adalah sebagai berikut:
1) Relaksasi yang bertujuan untuk mengistirahatkan seluruh tubuh,
pikiran maupun perasaa.
2) Kegiatan ideomotor, yaitu suatu kegiatan yang alami atau
otomatis dari tubuh berdasarkan niat.
3) Berkomunikasi dengan janin di dalam kandungan akan meningkat
ikatan batin antara orang tua dan bayinya saat persalinan akan
terjalin kerjasama antara bayi, ibu dan ayah.
4) Latihan visualisasi dilakukan dengan membanyangkan hal – hal
yang membuat nyaman. Visualisasi ini berguna untuk
mengalihkan rasa sakit saat kontraksi dan proses persalinan
menjadi nyaman dan tenang.
5) Endorphine massage bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri
dengan cara memberi rangsangan agar hormone endorphine
dapat di produksi. Endorphine massage hanya bisa dilakukan
pada saat usia kehamilan 36 minggu karena endorphine massage
dapat merangsang pengeluaran hormone oksitosi.
6) Saat ibu telah berada ditahapan pembukaan lengkap ibu dapat
mengejan dengan tenang.

Teknik melahirkan dengan metode Hypno – Birthing tidak


mempunyai efek samping sama sekali karena tak obat – obatan dan
ramuan apapun. Teknik Hypno – Birthing untuk menghilangkan rasa
nyeri saat persalinan hanya menggunakan kekuatan pikiran untuk
mengalihkan rasa sakit. Jadi persalinan dengan teknik hypno –
birthing adalah cara yang paling aman daripada persalinan
menggunakan teknik lain ( Irmawati, 2014).

3. Lotus birth
a. Pengertian Lotus Birth
Metode Persalinan lotus adalah metode persalinan yang
membiarkan tali pusat tetap terhubung dengan bayi dan plasenta
setelah kelahiran, tanpa menjepit ataupun memotongnya, sehingga
tidak memberikan peluang kuman untuk masuk ke dalam tubuh bayi
melalui tali pusat, Metode lotus birth ini diyakini dapat menambah
kekebalan tubuh pada bayi yang baru lahir. Dengan lotus birth, bayi
diharapkan mendapatkan lebih banyak darah yang mengandung
oksigen, makanan dan antibodi sehingga memberikan waktu bagi tali
pusat untuk terpisah dari bayi secara alamiah. Dengan cara ini, tali
pusat dan plasenta diperlakukan sebagai suatu kesatuan sampai saat
pemutusan secara alami yang biasanya terjadi 3-10 hari setelah
proses kelahiran (Herlyssa, DKK, 2015).
b. Manfaat Lotus Birth
Manfaat lotus birth pada bayi baru lahir adalah sebagai
berikut:
1) Tali pusat dibiarkan terus berdenyut sehingga memungkinkan
terjadinya perpanjangan aliran darah ibu ke janin.
2) Oksigen vital yang melalui tali pusat dapat sampai ke bayi
sebelum bayi benar-benar dapat mulai bernafas sendiri.
3) Lotus Birth juga memungkinkan bayi cepat untuk menangis
segera setelah lahir.
4) Bayi tetap berada dekat ibu setelah kelahiran sehingga
memungkinkan terjadinya waktu yang lebih lama untuk bounding
attachment.
5) Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk terlepasnya tali pusat bila
tali pusat dipotong segera ketika lahir adalah 8-9 hari, ketika
berhenti berdenyut 6-7 hari, dan jika dibiarkan secara alamai 3-4
hari.
6) Dr Sarah Buckley mengatakan : bayi akan menerima tambahan
50-100 ml darah yang dikenal sebagai transfusi placenta. Darah
transfuse ini mengandung zat besi, sel darah merah, keping darah
dan bahan gizi lain, yang akan bermanfaat bagi bayi sampai
tahun pertama kehidupannya. Hilangnya 30 ml darah ke bayi baru
lahir adalah setara dengan hilangnya 600 ml darah untuk orang
dewasa. Asuhan persalinan umum dengan pemotongan tali pusat
sebelum berhenti berdenyut memungkinkan bayi baru lahir
kehilangan 60 ml darah, yang setara dengan 1200ml darah
orang dewasa (BuckleyMD.S,1997 dalam Andriati, 2012).
c. Kelemahan Lotus Birth
Metode ini rentan terjadi infeksi karena port de entry antara tali
placenta, tali pusat dan bayi masih ada. Akibatnya metode ini belum
dapat sepenuhnya diadopsi dalam praktis medis. Kontroversi ini
terjadi di berbagai belahan dunia, namun pilihan untuk menggunakan
metode ini adalah hak ibu dan keluarga sehingga efek samping jika
terjadi komplikasi seperti infeksi merupakan tanggung jawab ibu dan
keluarga (Djami, 2013).
Selain dapat terjadi infeksi, kekurangan lain dari metode Lotus
birth adalah:
1) Tidak bisa diterapkan pada semua seting pelayanan karena
terbatas oleh keyakinan, budaya dan kebijakan serta bukti ilmiah.
2) Membutuhkan fasilitas kesehatan yang memadai dan SDM yang
kompeten.
3) Perlu hati-hati dalam merawat bayi, tali pusat dan plasenta
sebelum puput agar tidak infeksi, tidak berbau dan tidak putus
karena tindakan yang tidak disengaja karena terburu-buru atau
tidak hati-hati
d. Langkah Pelaksanaan Lotus Birth
Menurut Djami (2013), Beberapa hal yang dilakukan dalam
Lotus Birth diantaranya :
1) Bila bayi lahir, biarkan tali pusat utuh. Jika tali pusat berada
sekitarleher bayi, cukup angkat tali tersebut.
2) Tunggu lahirnya plasenta secara alami.
3) Ketika plasenta lahir, tempatkan pada mangkuk di dekat ibu.
4) Tunggu transfusi penuh darah dari pusat ke bayi sebelum
menangani plasenta.
5) Hati-hati dalam mencuci plasenta yaitu dengan menggunakan air
hangat dan tepuk-tepuk sampai kering.
6) Tempatkan plasenta di tempat yang kering.
7) Letakkan plasenta pada bahan yang menyerap seperti sebuah
popok atau kain kemudian letakkan dalam tas plasenta.
8) Permukaan plasenta akan berubah setiap hari bahkan lebih cepat
jika sering terjadi rembesan. Alternatif lain untuk mempercepat
pengeringan plasenta yaitu dengan menaburkan garam pada
bagian plasenta.
9) Gendong bayi dan beri makan sesuai kebutuhannya.
10) Pakaikan bayi menggunakan pakaian yang longgar.
11) Bayi dapat dimandikan seperti biasa, biarkan plasenta
bersamanya.
4. Silence birth
Selama melahirkan ibu dibuat serileks mungkin tidk panic dan
menangis. Tidak ada agi aba aba atau perintah dari penolong persalinan
untuk menyemangati ibu mengejan pada persalinan dengan cara
ini.metode yang dikembangkan oleh ron l. Hubbart dari aliran scientology
ini mengindari suara, baik dari ibu maupun tenaga medis dan
pendamping sehingga tercipta suasana tenang hening, damai serta
penuh cinta dan kebahagian. Suasana seperti itu menunjang ibu mampu
menggunakan alam bawah sadarnya untuk menjalani persalinan serta
mengalihkan persepsi rasa sakit dalam pikiranya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Persalinan merupakan proses yang normal dan alami walaupun untuk
melakukan proses melahirkan secara normal membutuhkan persiapan yang
matang secara fisik, mental, dan spiritual. Jika ibu mengetahui cara
mengelola rasa sakit kontraksi dan proses persalinan maka persalinan
merupakan kejadian yang tak menakutkan.
gentledan birth, merupakan suatu proses kelahiran yang lembut.
Disebut juga sebagai natural birth. Posisi Gentle Birth dalam sebuah
kelahiran adalah menyampaikan pada satu pemahaman bagaimana
persalinan dianggap satu hal alamiah yang merupakan siklus kehidupan
manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Andriati riris.2012.Benefits Of Birth Lotus In Newborn. Jurnal Kebidanan


Volume I/No.I/Februari/2012/ISSN 2461081003.

Dinkes Jateng. 2016. Profil Kesehatan Indonesia 2016. Semarang : Dinkes Jateng.

Dinkes dan Pencatatan Sipil 2016. Profil Perkembangan Kependudukan Kota


Surakarta 2016. Surakarta 2016.

Djami MEU.2013. Isu Terkini dan Evidence Based dalam Praktik Kebidanan.Jurnal
Ilmiah Permata Medika Volume 2.

Herlyssa, DKK.2015. Perbedaan Pertumbuhan Bayi Baru Lahir Pada Metode Lotus
Birth.Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 2.

KEMENKES RI. 2017. Profil Kesehatan indonesia 2016. Jakarta : Kemenkes

Irmawati. 2014. Tetap Tersenyum Saat Melahirkan. Jakarta : PT Buku Seru.

Yesie Aprilia. 2017. BebasTakut Hamil Dan Melahirkan. Jakarta : PT Gramedia


Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai