Anda di halaman 1dari 5

TUGAS I SIK

Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Mata Kuliah


Sistem Informasi Keaehatan
Dosen Pengampu : Lutfiana P.S, SST, MPH

Disusun Oleh :

Nila Krisnayanti P27224020073

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG


SARJANA TERAPAN BERLANJUT PROFESI KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
2020
1. Berikan solusi terhadap permasalahan mengenai health technology informasi
berikut yang masih menjadi tantangan untuk diselesaikan

a. Accepting and use of HIT by Providers, patients, payers etc.


Jawab : Tidak adanya asuransi mana pun yang bisa menyaingi pelayanan yang diberikan
oleh BPJS Kesehatan hingga saat ini, adalah sebuah fakta yang tak dapat dipungkiri. Atas
dasar itulah, kini semakin banyak dokter yang ingin bergabung dengan BPJS Kesehatan.
Rumah sakit pun semakin banyak yang membuka pelayanan bagi peserta BPJS Kesehatan.
Premi yang murah dan terjangkau, jaminan pembiayaan terhadap semua jenis penyakit,
serta tidak terbatasnya usia kepesertaan, membuat BPJS Kesehatan menjadi sebuah solusi
yang pasti bagi masyarakat.
“Bisa dibandingkan sebelum dan sesudah ada BPJS Kesehatan. Perbedaannya sangat
jauh. Dulu, banyak pasien umum yang tidak mampu bayar, meminta tolong kepada
pejabat untuk meringankan biaya. Atau bahkan minta digratiskan karena memang tidak
mampu bayar. Tetapi sekarang, tidak lagi seperti itu. Program JKN tidak sekedar
memberikan jaminan kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat. Program ini juga
membuat rumah sakit yang menjadi penyedia BPJS Kesehatan semakin bertumbuh, baik
itu rumah sakit pemerintah maupun swasta.
Hampir dua tahun berjalan, sejak dicanangkan 1 Januari 2014 silam, program Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan terus menunjukkan kemajuan.
Hal tersebut dapat dilihat seiring kian meningkatnya jumlah kepesertaan masyarakat.
BPJS Kesehatan diakui menjadi solusi konkret yang tidak hanya memberikan manfaat
besar kepada masyarakat. Di sisi lain, program ini juga diakui mampu memberikan
keuntungan tersendiri kepada para pengelola rumah sakit swasta yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan.
Namun sayang, meski demikian, masih cukup banyak rumah sakit swasta di sejumlah
daerah yang masih enggan membantu Pemerintah untuk menyukseskan program JKN.
Akibatnya, akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus
memikirkan beban biaya, masih belum dapat terlaksana secara optimal.
Orientasi dapat mereguk keuntungan maksimal dari pasien-pasien berkocek tebal,
ternyata masih menjadi misi utama sebagian besar rumah sakit swasta di Indonesia. Jadi,
tidaklah dapat dipersalahkan jika muncul anggapan bahwa masih banyak rumah sakit
swasta yang enggan atau bahkan menolak untuk mendukung Pemerintah dalam
memajukan pelayanan kesehatan masyarakat di negara ini.
Harus diakui, meski belum sesempurna yang diharapkan, program Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) yang dijalankan pemerintah di bawah pengelolaan BPJS Kesehatan, telah
membuka cukup luas akses masyarakat kelas menengah ke bawah untuk mendapatkan
pengobatan terhadap penyakit yang dideritanya. Dengan kata lain, tak sedikit masyarakat
yang berhasil terbebas dari sakit tanpa mengkhawatirkan besarnya beban biaya yang harus
ditanggung.
b. Ability to make consumers feel safe and secure privacy
Jawab : Pemberi layanan kesehatan harus memahami status kesehatan dan kebutuhan
layanan kesehatan masyarakat yang dilayaninya dan mendidik masyarakat tentang
layanan kesehatan dasar dan melibatkan masyarakat dalam menentukan bagaimana cara
yang paling efektif menyelenggarakan layanan kesehatan. Masyarakat tidak akan mampu
menilai dimensi kompetensi teknis dan tidak mengetahui layanan kesehatan apa yang
dibutuhkannya. Agar dapat menjawab pertanyaan tersebut, perlu dibangun suatu
hubungan saling percaya antara pemberi layanan kesehatan atau provider dengan
pasien/masyarakat.
Pasien harus dapat dilayani sesuai kebutuhannya, termasuk rujukan jika diperlukan
tanpa mengulangi prosedur diagnosis dan terapi yang tidak perlu. Pasien harus selalu
mempunyai akses ke layanan kesehatan yang dibutuhkannya. Karena riwayat penyakit
pasien terdokumentasi dengan lengkap, akurat, dan terkini, layanan kesehatan rujukan
yang diperlukan pasien dapat terlaksana tepat waktu dan tepat tempat.
Layanan kesehatan itu harus aman, baik bagi pasien, bagi pemberi layanan, maupun
bagi masyarakat sekitarnya. Layanan kesehatan yang bermutu harus aman dari risiko
cedera, infeksi, efek samping, atau bahaya lain yang ditimbulkan oleh layanan kesehatan
itu sendiri.
Kenyamanan tidak berhubungan langsung dengan efektivitas layanan kesehatan, tetapi
mempengaruhi kepuasan pasien/konsumen sehingga mendorong pasien untuk datang
berobat kembali ke tempat tersebut. Kenyamanan atau kenikmatan dapat menimbulkan
kepercayaan pasien kepada organisasi layanan kesehatan. Jika biaya layanan kesehatan
menjadi persoalan, kenikmatan akan mempengaruhi pasien untuk membayar biaya
layanan kesehatan. Kenyamanan juga terkait dengan penampilan fisik layanan kesehatan,
pemberi layanan, peralatan medis dan non medis.

c. Educated and trained technical professionals that understand the health care
life cycle (Profesional teknis terdidik dan terlatih yang memahami siklus
hidup perawatan kesehatan)
Jawab : Menggunakan Metode-Metode Peningkatan Kualitas untuk meningkatkan
Pelayanan Selama dekade terakhir, bidang pelayanan kesehatan telah berhasil mengadopsi
berbagai metode peningkatan kualitas yang digunakan oleh industri lainnya. Metode ini
membekali profesional medis pengetahuan dan cara untuk: (i) mengidentifikasi masalah;
(ii) mengukur masalah; (iii) mengembangkan berbagai intervensi yang dirancang untuk
memperbaiki masalah; dan (iv) menguji apakah intervensi medis tersebut bekerja. Ahli
Kesehatan, seperti Tom Nolan, Brent James, Don Berwick, dan lain-lain, telah
menerapkan prinsip-prinsip peningkatan mutu untuk mengembangkan metode
peningkatan kualitas kesehatan dokter dan manajer.
Identifikasi dan pemeriksaan setiap langkah dalam proses pelayanan kesehatan adalah
fondasi dari metodologi ini. Ketika pelajar meneliti setiap langkah dalam proses
pelayanan, mereka mulai melihat bagaimana tiap tahap pelayanan kesehatan terhubung
dan terukur. Pengukuran penting untuk peningkatan keselamatan. Topik ini
memperkenalkan pelajar ke prinsip-prinsip peningkatan, teori dan caranya, kegiatan dan
teknik yang dapat diterapkan ke dalam praktek

d. Size of networks and the amount of data

Jawab : mengupayakan mutu data, pengiriman data, dan pengolahan data.


Pembahasan tentang mutu data berkisar pada hal-hal yang dapat mempengaruhi mutu
data dan bagaimana upaya untuk mendapatkan data yang baik. Pembahasan tentang
pengiriman data menyangkut perihal bagaimana data ditransfer di antara pelaku-pelaku
Sistem Kesehatan dalam rangka mengupayakan agar keputusan-keputusan baik
administratif, politik maupun manajemen didasarkan kepada informasi yang dapat
diandalkan (realible). Dalam hal ini telah dibahas pengiriman data secara vertikal dan
pengiriman data secara horizontal. Sedangkan pembahasan tentang pengolahan data
menyangkut perihal bagaimana data mentah diproses untuk mengubahnya menjadi
informasi yang berguna bagi para pelaku Sistem Kesehatan. Dalam pembahasan ini
tercakup uraian tentang pembersihan data, pembuatan tabel-tabel sebagai ringkasan data,
dan pembuatan sajian-sajian informasi dalam berbagai bentuk.
e. Existing technology isn’t very flexible
Jawab : Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) yang telah memiliki infrastruktur yang
dibutuhkan untuk mendukung operasional komputer dan penggunaan TIK akan didorong
menerapkan SIK model baru, yang mengumpulkan data individu/ disaggregate. Perangkat
lunak generik akan dikembangkan untuk Puskesmas, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota/Provinsi dan RS. Daerah dapat tetap menggunakan perangkat lunaknya
apabila telah dipastikan sesuai atau memenuhi standar yang telah ditentukan dalam
pedoman SIK, agar data dapat mengalir antara daerah dan Bank Data Pusat. Perangkat
lunak ini memungkinkan terjadinya proses otomatisasi di Puskesmas dan RS dalam
pengumpulan dan pengiriman data individu /disaggregat ke Pusat. Di tingkat Pusat, akan
dikembangkan sebuah ―data “warehouse” Bank Data untuk menyimpan data/informasi.
Data warehouse ini akan memiliki platform koneksi untuk pertukaran data ke sistem
informasi di unit pelayanan kesehatan baik yang generic maupun yang tidak. Pusdatin juga
akan mengembangkan suatu portal online terpusat untuk diseminasi informasi sehingga
memudahkan akses informasi kesehatan. Metadata dictionary juga akan disusun dalam
rangka penyempurnaan manajemen SIK. Metadata sangat diperlukan untuk memahami
informasi yang disimpan dalam data warehouse. Agar sistem baru dapat berlangsung dan
terjamin pelaksanaannya di semua tingkat, perlu dikembangkan dan diterapkan suatu
strategi change management. Untuk itu akan dibuat suatu petunjuk pelaksanaan strategi
change management, yang dapat menjadi acuan bagi semua tingkat dalam
pelaksanaannya.
f. The ability to keep stratified (Kemampuan untuk tetap bertingkat)

Jawab : Memperkuat pendanaan, SDM dan infrastruktur.


Sumber daya SIK harus dijamin ketersediaannya, agar SIK dapat berjalan baik. Perlu ada
dukungan pendanaan yang berkesinambungan baik di pusat maupun daerah melalui
advokasi. Penguatan SDM SIK dilakukan dengan perencanaan kebutuhan tenaga SDM
SIK, pengadaan tenaga SDM SIK melalui pelatihan sesuai kebutuhan, pendayagunaan
tenaga SDM SIK meliputi pendistribusian, pemanfaatan dan pengembangan, pembinaan
dan pengawasan mutu tenaga SDM SIK. Langkah selanjutnya adalah penguatan SDM SIK
pada semua tingkat yang dilakukan melalui perluasan kursus singkat ―Pemantapan
Tenaga SIK‖ dan peningkatan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait. Pelatihan
rutin yang telah berjalan saat ini perlu diperkuat dengan meningkatkan koordinasi dengan
Badan PPSDM Kesehatan dalam penyelenggaraan pelatihan SDM SIK baik di tingkat
Pusat dan Daerah. Pengembangan program kursus singkat ―Pemantapan Tenaga SIK‖
akan dilakukan melalui kerjasama dengan Perguruan Tinggi yang akan menjadi ―center of
excelent‖ SIK. Hal ini bertujuan untuk menyediakan materi atau kurikulum standar bagi
petugas kesehatan yang bekerja pada bidang SIK.

Anda mungkin juga menyukai