Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

PENGARUH BABY SPA DAN BABY MASSAGE TERH


ADAP TUMBUH KEMBANG BAYI
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan 'Aisyiyah, 17 (1), 2021, 86-96
Irma Jayatmi1*, Jesy Fatimah2

1,2 Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan In
donesia Maju Jakarta, Indonesia
1irmajayatmi@gmail.com* 2jesyqiana@gmail.com*

Disusun oleh :

AMELIA SUCI WADIDA


L0450462205904

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLITEKNIK BHAKTI ASIH PURWAKARTA
TAHUN 2023
Abstrak Jurnal yang berjudul “Pengaruh Baby Spa Dan Baby Massage Terhadap Tum
buh Kembang Bayi” ini berisi tentang pengaruh baby spa terhadap tumbuh
kembang bayi usia 6-12 bulan, dan pengaruh baby massage terhadap tumbu
h kembang bayi usia 6-12 bulan, serta perbedaan pengaruh baby spa dan bab
y massage terhadap tumbuh kembang bayi usia 6-12 bulan di Posyandu Kena
nga Kel. Cilebut Barat Kec. Sukaraja Kab. Bogor Tahun 2019.
Abstrak yang disajikan penulis menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa ing
gris (Bahasa Internasional). Secara keseluruhan isi dari abstrak ini langsung me
nuju ke topik pembahasan yang dibahas dalam jurnal ini, yang menurut saya pe
mbaca menjadi mudah memahami jurnal ini.
Pengantar Didalam paragraf pertama, penulis menjelaskan bahwa gangguan pertumbuhan
dan perkembangan pada masa bayi merupakan masalah serius bagi negara
maju maupun negara berkembang. Adapun angka kejadian keterlambatan pe
rkembangan pada bayi di Amerika Serikat berkisar 12-16%, Argentina 22%
dan Hongkong 23%. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2011, me
nunjukkan bahwa 13-18 % anak mengalami keterlambatan perkembangan (Us
man & Sukandar, 2014). Jumlah Bayi di Indonesia pada tahun 2017 4.746.438
bayi dan tahun 2018 sebanyak 4.720.024 bayi, penting sekali mengawal dan m
emastikan pertumbuhan serta perkembangan bayi tersebut sebagai penerus gen
erasi bangsa Indonesia (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018).
(UNICEF, 2012)
Paragraf selanjutnya penulis menjelaskan bahwa Faktor yang dapat memicu ka
nker payudara antara lain perokok aktif dan pasif, pola makan buruk, usia hai
d pertama di bawah 12 tahun, perempuan tidak menikah, perempuan menika
h tidak memiliki anak, melahirkan anak pertama pada usia 30 tahun, tidak men
yusui, menggunakan kontrasepsi hormonal dan atau mendapat terapi hormona
l dalam waktu lama, usia menopause lebih dari 55 tahun, pernah operasi tum
or jinak payudara, riwayat radiasi dan riwayat kanker dalam keluarga (Sari,
2021).
Paragraf selanjutnya, penulis menjelaskan bahwa Menurut Global Nutrision Re
port tahun 2014, negara Indonesia termasuk dalam 17 negara diantara 117 nega
ra yang memiliki 3 masalah pada masa balita (overweight, underweight, stunti
ng) (Kementrian Kesehatan RI, 2015). Kota Bogor merupakan kota di Pr
ovinsi Jawa Barat yang memiliki permasalahan pertumbuhan dan perkembanga
n pada Balitanya dengan prevalensi yang cukup tinggi, hal ini terlihat dari
data hasil kegiatan pemantauan status gizi melalui Bulan Penimbangan Balita
(BPB) tahun 2016 menunjukan ada sebesar 0,92 % balita termasuk dalam g
izi dengan BB sangat kurang, 5,29 % balita dengan BB kurang, 92,09 % balita
dengan BB normal dan 1,70 % balita dengan BB lebih. Prevalensi balita deng
an Kurang Energi Protein (KEP) yang diperoleh dari penjumlahan balita d
engan BB sangat kurang dan balita dengan BB kurang adalah sebesar 6,21 %
(Direktorat Gizi Masyarakat, 2016).
Paragraf terakhir penulis menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang dapat
menghambat ataupun mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan
pada bayi, sehingga bayi tidak dapat mencapai potensi genetik yang seharus
nya, oleh karena itu baby spa menjadi alternatif stimulasi tumbuh kembang ba
yi. Baby spa dapat diartikan perawatan untuk bayi dengan menggunakan air.
Berenang sangat efektif untuk menghilangkan kelelahan dan kejenuhan pada
bayi, berenang akan merangsang gerakan motoric pada bayi karena otot bayi
akan berkembang dengan baik, persendian tubuh akan bekerja secara optima
l, pertumbuhan badan meningkat dan tubuh pun menjadi lentur. Dalam penel
itian lain juga disebutkan bahwa terapi pijat yang dilakukan pada bayi prema
tur dapat meningkatkan berat badan per hari hingga 20-47% lebih banyak dari
yang tidak dipijit jika dilakukan 3x 15 menit selama 10 hari (Roesli, 2013).
Pembahasan Pada bagian pembahasan, penulis membagi sub pokok bahasan menjadi beberap
a bagian, yaitu :
Metodelogi :
1. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan u
ntuk mengetahui pengaruh pemberian perlakuan terhadap subjek atau o
bjek penelitian dengan pendekatan quasi eksperimental (karena peneliti
tidak bisa mengendalikan model penelitian sepenuhnya) dengan desain
penelitian two groups pre and post test (Sugiyono, 2016).
2. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat.
3. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan t-Test yaitu uji hipotesis
yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata da
ri kelompok yang diberikan perlakuan baby spa dengan kelompok yang
diberikan perlakuan baby massage saja terhadap tumbuh kembang bayi.
4. Penelitian ini dilakukan di Posyandu Kenanga Kelurahan Cilebut Kabupat
en Bogor dengan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seb
anyak 20 bayi yang berusia 6-12 bulan, terdiri dari 10 bayi kelompok bab
y spa dan 10 bayi kelompok baby massage.
5. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purp
osive sampling, dengan cara dipilih dari populasi berdasarkan pertimbangan
tertentu.
6. Kriteria inklusi penelitian ini adalah bayi usia 6-12 bulan dan tidak sedang
sakit demam ataupun diare.
7. Pengumpulan data pertumbuhan didapatkan dari pengukuran berat badan m
enggunakan timbangan bayi digital yang sudah terstandar dan panjan
g badan bayi, sedangkan untuk data perkembangan didapatkan dari observa
si menggunakan kuesioner pra skrining (KPSP).
8. Intervensi baby spa dilakukan selama 30 menit terdiri dari 5 menit senam,
15 menit berenang dan 10 menit pijat sedangkan intervensi baby massage
hanya pijat saja yang dilakukan selama 30 menit. Kedua intervensi terse
but dilakukan sebanyak 3 kali pada kelompok masing-masing, selama 3
bulan (Agustus sampai Oktober 2019).

Dalam sub pokok bahasan diatas penulis menjelaskan dengan sangat rinci bagai
mana penelitian tersebut dilaksanakan. Pembahasan yang dilakukan oleh penuli
s mudah dipahami maksud dan tujuannya oleh pembaca.
Kesimpulan Pada bagian kesimpulan, penulis membuktikan dan menjelaskan bahwa pengar
uh Baby Spa pada bayi usia 6-12 bulan lebih baik untuk meningkatkan pertum
buhan bayi seperti berat badan bayi dan panjang badan bayi di Posyandu K
enanga Kab. Bogor Tahun 2019, sedangkan untuk meningkatkan perkemban
gan bayi intervensi baby massage dan baby spa sama-sama baik untuk dilakuk
an.

Kekuatan pen 1. Teori dan model analisis yang digunakan tepat.


elitian
2. Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud dan tujuannya
oleh pembaca. Analisisnya sangat rinci dan mudah dipahami.
Kelemahan p 1. abstrak yang ditulis kurang menyeluruh.
enelitian
2. Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi dari jurnal ini.

Anda mungkin juga menyukai