Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI DENGAN FOKUS INTERVENSI


PEMBERIAN PIJAT BAYI UNTUK PENINGKATAN BERAT BADAN

Oleh

NI WAYAN ARI SEPININGSIH

NIM: 2019031407

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS AN NUUR

TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

8000 HPK ( hari pertama kehidupan) merupakan masa yang dimulai

dari anak masih dalam kandungan hingga masa remaja akhir usia 19 tahun.

Masa bayi merupakan gold period atau masa keemasan berlangsung dari 0-

12 bulan yang berlangsung sangat singkat serta tidak dapat diulang kembali.

Bayi membutuhkan asupan nutrisi yang cukup serta dibutuhkannya

stimulasi yang mampu mendukung proses pertumbuhan dan

perkembangannya.

Pertumbuhan dan perkembangan perlu diupayakan untuk menjaga

supaya berat badan normal sesuai umur, menggunakan cara memenuhi

kebutuhan gizi secara kuantitas maupun kualitas, menjaga lingkungan yang

aman dengan membentuk suasana rumah yang nyaman serta sanitasi yang

baik, menjaga kesehatan bayi menggunakan memberi imunisasi serta

kontrol ke pelayanan kesehatan dan memberikan stimulus. Stimulus yang

diberikan berupa stimulus taktil yaitu pijat bayi sebab dengan pijat bisa

merangsang otot otot, tulang dan sistem organ berfungsi secara maksimal

(Fitriyanti et al., 2020)

Proses tumbuh kembang bayi serta balita sangat dipengaruhi oleh

pemenuhan kebutuhan utamanya. Kebutuhan primer itu dikenal juga dengan

kata triple A, yakni : kebutuhan gizi (asuh), kebutuhan emosi serta kasih

1
sayang (asih), serta kebutuhan stimulasi dini (asah) Stimulasi tumbuh

kembang yang baik dapat diberikan sang orang tua kepada anaknya mulai

2
2

dari bayi.(Serta & Antioksidan, 2013)

Salah satu faktor dalam meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan bayi adalah dengan memberikan stimulasi. Pijat bayi

memiliki banyak sekali manfaat salah satunya adalah meningkatkan berat

badan bayi, hal itu dikarenakan pada bayi yang dipijat akan mengalami

peningkatan tonus enzim penyerapan gastrin dan insulin, dengan demikian

penyerapan makanan akan menjadi lebih baik itulah sebabnya mengapa

berat badan bayi yang dipijat akan meningkat lebih banyak dari pada yang

tidak di pijat (Elya et al., 2018)

Touch therapy atau massage (pemijatan) merupakan salah satu teknik

yang mengombinasikan manfaat fisik sentuhan manusia dengan manfaat

emosional seperti ikatan batin (bonding). Aktivitas pijat menimbulkan suatu

kontak antara anak dan orangtua. Anak akan merasa tenteram dan nyaman

karena dampak psikologis dari pemijatan ini adalah menyatakan rasa

sayang. Terlebih lagi bila pemijatan dilakukan dengan memberi penghangat

sehiggga secara fisik badan anak akan terasa hangat, sedangkan secara

kejiwaan, hubungan anak dan orangtua bertambah intim.

Menurut World Health Orgnizaztion (WHO tahun 2017)

memperkirakan 42,5% Angka Kematian Bayi Balita per 1000 Kelahiran

hidup (under-Five Mortality). WHO mengemukakan bahwa sasarannya

pada tahun 2030, mengakhiri kematian yang dapat dicegah pada bayi baru

lahir dan anak anak dibawah usia 5 tahun, dengan semua negara bertujuan

untuk mengurangi kematian neonatal sehingga setidaknya 12 per 1000


3

kelahiran hidup dan kematian balita setidaknya mencapai 25 per 1000 KH.

(WHO, 2017)

Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2017, jumlah bayi 0

tahun dengan jenis kelamin laki laki sebanyak 2.423.786 KH dan

perempuan sebanyak 2.322.652 KH. Jumlah seluruh bayi adalah sebanyak

4.746.438 KH, dengan indeks BB/U pada balita 0-23 bulan mendapatkan

persentase gizi buruk sebesar 3,50%, gizi kurang sebesar 11,30%, gizi baik

83,50%, dan gizi lebih sebesar 1,60%. Provinsi dengan gizi kurang tertinggi

tahun 2017 adalah Sulawesi Barat (16,20%) dan terendah Bali (6,30%)

(Didik Budijanto, 2016).

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 yang diselenggarakan

oleh Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa persentase gizi buruk pada

bayi usia 0-59 bulan di Jawa Tengah adalah 3,7 persen, sedangkan

persentase gizi kurang adalah 13,68 persen. Sementara berdasarkan data

profil kesehatan kabupaten/kota dilaporkan bahwa persentase gizi kurang

tahun 2019 sebesar 5,4 persen. Kabupaten/kota dengan persentase tertinggi

gizi kurang pada balita usia 0-59 bulan tahun 2019 adalah Jepara, sedangkan

kabupaten/kota dengan persentase terrendah adalah Wonogiri. Kabupaten

Purworejo tidak tersedia datanya. (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,

2019)

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Grobogan,tahun 2019

Kecamatan Gabus memiliki angka prevalensi gizi kurang tertinggi di angka

11,84 % dan Kecamatan Purwodadi memiliki angka prevalensi gizi kurang


4

terendah dari 19 kecamatan yaitu 0,38 %. Cakupan prevalensi gizi kurang

berdasarkan sasaran jumlah bayi yang ada di wilayah kecamatan masing-

masing yang rata-rata cakupannya sudah mencapai 80%. Dengan jumlah

penduduk per kecamatan periode akhir Desember 2019, jumlah penduduk

paling banyak adalah Kecamatan Purwodadi yaitu sebanyak 140.696 jiwa

dan yang paling sedikit adalah Kecamatan Klambu yaitu sebanyak 38.945

jiwa, sedangkan Kecamatan Gabus termasuk dipoisis tengah yaitu sebanyak

74.731 jiwa

Pijat bayi sangat bermanfaat dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan

perkembangan anak, diantaranya adalah meningkatkan penyerapan makanan

sehingga bayi lebih cepat lapar dan bayi akan lebih sering menyusu kepada

ibunya, sehingga bisa meningkatkan berat badan pada bayi. Hal itu

disebabkan karena peningkatan tonus otot saraf vagus tersebut memudahkan

pengeluaran hormon penyerapan makanan dan meningkatkan kadar enzim

penyerapan gastrin dan insulin. Oleh sebab itu, penyerapan terhadap sari

makanan akan lebih baik sehingga bayi yang dipijat akan mengalami

kenaikan berat badan yang lebih pesat.(Fitriyanti et al., 2020)

Pada penelitian yang dilakukan oleh Fitriyanti et al., 2020 tentang

pijat bayi terhadap peningkatan berat badan menunjukan bahwa nilai rata-

rata berat badan bayi pada kelompok dipijat mengalami peningkatan

sebanyak 24,07%, sedangkan pada kelompok kontrol/tidak dipijat

mengalami peningkatan sebanyak 18,28%. Sehingga dapat dikatakan bahwa


5

bayi yang dipijat memiliki kenaikan berat badan dari pada kelompok

kontrol/tidak dipijat.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk menyusun

Proposal Laporan Tugas Akhir sesuai dengan kasus yang berjudul “ Asuhan

Kebidanan Bayi Dengan Fokus Intervensi Pemberian Pijat Bayi Untuk

Peningkatan Berat Badan Bayi”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada

Proposal Laporan Tugas Akhir ini adalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan

Bayi Dengan Fokus Intervensi Pemberian Pijat Bayi Untuk Peningkatan

Berat Badan Bayi”

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Penulis mampu memberikan asuhan kebidanan bayi dengan focus

intervensi pemberian pijat bayi untuk peningkatan berat badan dengan

pendekatan manajement kebidanan varney.

2. Tujuan Khusus

Proposal Laporan Tugas Akhir ini mempunyai tujuan khusus yaitu:

a. Mengetahui karakteristik responden Asuhan Kebidanan Bayi

dengan Fokus Intervensi Pemberian Pijat Bayi Untuk Peningkatan

Berat Badan Bayi.


6

b. Mahasiswa melakukan pengkajian Asuhan Kebidanan Bayi dengan

Fokus Intervensi Pemberian Pijat Bayi Untuk Peningkatan Berat

Badan Bayi.

c. Mahasiswa melakukan interpretasi data terhadap pengkajian

Asuhan Kebidanan Bayi dengan Fokus Intervensi Pemberian Pijat

Bayi untuk Peningkatan Berat Badan Bayi.

d. Mahasiswa menentukan diagnosa potensial terhadap pengkajian

Asuhan Kebidanan Bayi dengan Fokus Intervensi Pemberian Pijat

Bayi untuk Peningkatan Berat Badan Bayi.

e. Melakukan Tindakan antisipasi Asuhan Kebidanan Bayi dengan

Fokus Intervensi Pemberian Pijat Bayi Untuk Peningkatan Berat

Badan Bayi.

f. Mahasiswa melakukan intervensi pengkajian Asuhan Kebidanan

Bayi dengan Fokus Intervensi Pemberian Pijat Bayi Untuk

Peningkatan Berat Badan Bayi.

g. Mahasiswa melakukan implementasi Tindakan terhadap

pengkajian Asuhan Kebidanan Bayi dengan Fokus Intervensi

Pemberian Pijat Bayi Untuk Peningkatan Berat Badan Bayi.

h. Mahasiswa melakukan evaluasi pengkajian Asuhan Kebidanan

Bayi dengan Fokus Intervensi Pemberian Pijat Bayi Untuk

Peningkatan Berat Badan Bayi.


7

i. Mahasiswa melakukan dokumentasi Asuhan Kebidanan Bayi

dengan Fokus Intervensi Pemberian Pijat Bayi Untuk Peningkatan

Berat Badan Bayi.

D. Manfaat

1. Manfaat bagi pembaca

Proposal Laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan wawasan mengenai efektifitas pijat bayi untuk

peningkatan berat badan bayi.

2. Manfaat bagi klien

Memberikan informasi bagi kliendapat mengetahui manfaat pijat bayi

untuk peningkatan berat badan bayi.

3. Manfaat bagi keluarga

Diharapkan dapat memahami tentang manfaat pijat bayi untuk

peningkatan berat badan bayi.

4. Manfaat bagi bidan

Diharapkan dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik dan dapat

memanfaatkan pijat bayi untuk peningkatan berat badan bayi.

5. Manfaat bagi institusi

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan Pustaka bagi Universitas

An Nuur khususnya program studi D III Kebidanan untuk mengetahui

efektifitas pijat bayi untuk peningkatan berat badan bayi.


8

E. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan Proposal Laporan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan

sistematika penulisan sebagai berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN yang berisi tentang latar belakang,

perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat dan sistematika

penulisan.

2. BAB II KONSEP TEORI yang berisi tentang penjelasan teori,

konsep pengkajian dan metodelogi yang digunakan dalam

pengumpulan dan penilitian.

3. BAB III TINJAUAN KASUS yang berisi tentang kasus dan

penatalaksanaan yang dilakukan penulis pada klien yang meliputi

tujuh Langkah varney yaitu pengkajian, interpretasi data, diagnose

potensial, antisipasi, intervensi, implementasi, dan evaluasi.

4. BAB IV PEMBAHASAN yang berisi tentang kesenjangan antara

tinjauan teori dan tinjauan kasus yang terjadi dilapangan. Sehingga

penulis dituntut untuk mendalami, menggali, dan mengamati

masalah yang timbul serta memberikan solusi sesuai dengan

masalah yang ada.

5. BAB V PENTUP yang berisi tentang kesimpulan dan saran.


9

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Jateng
Tahun 2019. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 3511351(24), 61.
https://dinkesjatengprov.go.id/v2018/storage/2020/09/Profil-Jateng-tahun-
2019.pdf

Elya, D., Ridwan, M., & Anggraeni, Y. (2018). Efektifitas Pijat Bayi terhadap
Peningkatan Berat Badan pada Bayi Usia 0 – 3 Bulan. Jurnal Kesehatan
Metro Sai Wawai, 11(1), 15. https://doi.org/10.26630/jkm.v11i1.1763

Fitriyanti, Y. E., Arsyard, G., & Sumiaty, S. (2020). Pengaruh Pijat Bayi terhadap
Peningkatan Berat Badan. Jurnal Bidan Cerdas, 1(3).
https://doi.org/10.33860/jbc.v1i3.257

Marni, M. (2019). PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN


BERAT BADAN PADA BAYI. Jurnal Kebidanan Indonesia, 10(1).
https://doi.org/10.36419/jkebin.v10i1.240

Serta, K., & Antioksidan, A. (2013). Pijat Bayi Dapat Menstimulasi Peningkatan
Berat Badan Pada Bayi. 2014, 2–31.

Anda mungkin juga menyukai