Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL SKRIPSI

EFEKTIVITAS PIJAT BAYI USIA 3-12 BULAN DENGAN AROMA


TERAPI LOVENDER TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN


PROGRAM SARJANA DAN PROGAM STUDI PENDIDIKAN
PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI UNIVERSITAS HANG
TUAH PEKANBARU
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Bayi merupakan anak usia dibawah satu tahun yang baru memasuki
tahap awal kehidupan ditandai dengan terjadinya perkembangan yang cepat.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan pada bayi salah satunya adalah
istirahat atau lamanya waktu tidur. Tubuh bayi akan memproduksi hormon
pertumbuhan ketika tidur, sehingga bayi membutuhkan waktu tidur yang
cukup untuk mendapatkan perkembangan yang optimal (Permata, 2017).
Tidur adalah keadaan fisiologis, yaitu kondisi istirahat reguler
dengan karakteristik berkurangnya gerakan tubuh dan penurunan tingkat
kesadaran terhadap sekelilingnya. Tidur tidak hanya merupakan sebuah
keadaan tidak sadar yang berkepanjangan, Pola tidur pada usia 1-12 bulan,
bayi membutuhkan waktu tidur 14-15 jam setiap hari, termaksud tidur siang.
Masa bagi kehidupan mereka. Tidur cukup akan membuat tubuh dan otak
bayi berkembang baik dan normal (Gelania, 2014).
Berdasarkan data WHO pada tahun 2012 dalam jurnal Pedriatrics,
sebanyak 33% bayi mengalami gangguan tidur (Abdurrahman, 2015). Di
Indonesia dari penelitian yang dilakukan oleh Sekartini pada tahun 2004
sebanyak 44,2% anak usia dibawah 3 tahun mengalami gangguan tidur
(Nughraheni et al., 2018). Di daerah Yogyakarta pada tahun 2018, sebanyak
13,6% bayi yang tidak rutin diberi terapi pijat mengalami permasalahan
dalam tidurnya (Fauziah & Wijayanti, 2018).
Menurut Jodi Mindell, pakar tidur anak di Children’s Hospital of
Philadelphia, tidur memiliki peran ganda bagi bayi, yaitu member
kesempatan untuk mengistirahatkan tubuh dan meningkatkan proses
metabolisme, yakni proses pengolahan pangan menjadi energi yang
dibutuhkan. Pada fase bayi pertumbuhan sel-sel saraf belum sempurna
sehingga diperlukan waktu tidur yang berkualitas dan sehat untuk
perkembangan saraf, pembentukan sinaps serta pelepasan 75% hormon
pertumbuhan pada saat bayi tidur (Permata A, 2017).
Beberapa bayi di Indonesia memiliki masalah tidur, yaitu sekitar
44,2%. Namun, hampir atau bahkan lebih dari 72% orang tua tidak
menganggap gangguan tidur pada bayi sebagai masalah. Meskipun itu
dianggap sebagai masalah, mereka hanya menganggapnya sebagai masalah
kecil. Faktanya, masalah tidur dapat mengganggu tumbuh kembang bayi,
menyebabkan rentannya fungsi imun, dan mengganggu pengaturan sistem
endokrin (Permata, 2017).
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
tidur tersebut adalah dengan pijatan. Bayi yang dipijat akan dapat tidur
dengan lelap, sedangkan pada waktu bangun, daya konsentrasinya akan
lebih penuh (Roesli, 2015). Peningkatan kualitas tidur bayi yang dilakukan
pemijatan karena saat dipijat tubuh melepaskan oksitosin (Somayeh
Makvandi et al, 2016).
Kebutuhan tidur bayi harus benar-benar terpenuhi agar tidak
berpengaruh buruk terhadap perkembangannya. Kualitas tidur dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu istirahat sesuai dengan kebutuhan,
lingkungan, latihan fisik, nutrisi dan penyakit. Jika dilakukan pijat bayi
maka kualitas tidur bayi akan meningkat dan dapat berpengaruh dengan
perkembangan bayi (Muawanah et al., 2020).
Beberapa rumah sakit di Amerika Serikat (AS), Cina, Filipina
dan Hongkong, pijat bayi sudah dimasukkan ke dalam sistem
pelayanan kesehatan bayi. Pijat bayi merupakan salah satu cara yang
menyenangkan untuk menghilangkan ketegangan dan perasaan gelisah
terutama pada bayi. Pijatan lembut akan membantu mengendurkan otot-otot
sehingga bayi menjadi lebih tenang dan tidur nyenyak. Bayi yang diberikan
pemijatan akan lebih lelap ketika tidur, sedangkan pada waktu bangun daya
konsentrasinya akan lebih penuh (Roesli, 2013).
Pijat bayi juga dapat meningkatkan secara efektif bounding
attachment dan lama tidur, selain itu juga dapat menurunkan frekuensi dan
lama bayi terbangun di saat fase tidurnya (Hartanti, et al, 2019)
Untuk membuat tidur lebih nyenyak pemberian aroma terapi dengan aroma
bunga lavender membuat bayi nyaman. Untuk itu adakah pengaruh pijat
bayi dengan terapi bunga lavender terhadap pemenuhan kebutuhan tidur
neonatus. Aromaterapi merupakan cara efektif dan lembut untuk
meningkatkan kesehatan tubuh, mengatasi gangguan-gangguan ringan, serta
membuat rileks (Charlish & Davies, 2005 dalam Umi Soraya dkk, 2014).
Menghirup minyak aromaterapi sendiri dianggap sebagai cara
penyembuhan yang paling langsung dan cepat. Hal ini dikarenakan
molekul-molekul minyak essensial yang mudah menguap bereaksi langsung
pada organ penciuman dan langsung dipersepsikan oleh otak (Vitahealth,
2006 dalam Umi Soraya dkk, 2014).
Lavender diketahui efektif terhadap kecemasan, stres dan depresi
sebagai sebuah obat penenang yang kuat, memulihkan kelelahan otot dan
membantu sirkulasi darah (Buckle et al., 1997 dalam Kim M., J.K, 2010).
Lavender mengandung sebagian besar ester (26%-52%), yang mana dapat
menenangkan dan memberikan efek langsung pada sistem saraf (Young
DG, 2003 dalam Walsh et al., 2011).
Aroma terapi Lavender diketahui efektif terhadap kecemasan, stres
dan depresi sebagai sebuah obat penenang yang kuat, memulihkan kelelahan
otot dan membantu sirkulasi darah. (Buckle et al., 1997 dalam Kim M., J.K,
2010). Lavender mengandung sebagian besar ester (26%-52% ), yang mana
dapat menenangkan dan memberikan efek langsung pada sistem saraf
(Miao-Chuan Chen MS RN, Shu-Hui Fang MSE, 2013).
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul” EFEKTIFITAS PIJAT BAYI USIA 3-
12 BULAN DENGAN AROMA TERAPI LAVENDER TERHADAP
KUALITAS TIDUR BAYI”

Anda mungkin juga menyukai