Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Yudisium Akhir Pada Program Studi
Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh:
2019
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bayi adalah tidur dan istirahat. Karena saat tidur pertumbuhan otak
bayi mencapai puncaknya. Selain itu pada saat tidur tubuh bayi
sedang tidur. Oleh karena itu tidur merupakan salah satu aktivitas
kebutuhan tidur bayi yang baru lahir sangat banyak. Setiap 3 jam
1
malam hari, sedangkan di siang harinya bayi akan terjaga. Pada
disiang hari akan terjaga. Pada malam hari bayi tertidur pula dan
Widyani, 2006).
bahwa masih banyak kejadian masalah tidur yang dialami bayi dan
kurang dari 9 jam, terbangun malam hari lebih dari tiga kali dan
lama terbangun pada malam hari lebih dari satu jam. Berdasarkan
2
studi pendahuluan di Desa Munungrejo Kecamatan Ngimbang
bayi sulit untuk tidur malam hari, sering terbangun pada malam
hari lebih dari satu jam, total jumlah tidur perhari kurang dari 13
jam, dan hanya 33,3% yang hanya mempunyai jumlah jam tidur
masih banyak bayi yang belum mempunyai jam tidur yang cukup.
tidur bayi Usia 3-6 bulan sebelum diberi baby massage sebagian
besar cukup yaitu sebesar 17 orang (53,1%) dan kualitas tidur bayi
Usia 3-6 bulan sesudah diberi baby massage sebagian besar baik
Kualitas Tidur Bayi Usia 3-6 bulan Di BPM Ny. Farochah Desa
3
Pulo Lor Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang. Dari hasil
hubungan frekuensi pijat bayi dengan kualitas tidur bayi usia 6-12
hubungan antara pijat bayi dengan kualitas tidur bayi usia 6-12
dalam tidur dan membuat tidur lebih lama dan lelep pada malam
4
terjadinya penurunan kadar hormone stress sehingga bayi yang
dipijat akan tampak lebih tenang dan tidak rewel. Pada usia 6-12
hari, anak akan terbangun pada malam hari sering terjadi pada
anak yang terlalu lama tidur disiang hari atau pada anak yang
5
daya tahan tubuh meciptakan hubungan batin antara ibu dan bayi,
masalah tidur bayi adalah pijat bayi (Liaw, 2000 dalam Hikmah,
dan membuat bayi tidur lelap. Selain itu pijat bayi juga bermanfaat
lembut pada seluruh tubuh bayi yang dimulai dari kaki, perut,
6
kulik (mulas), masuk angin, dan susah buang air besar. Selain itu
(Roesli, 2013).
ikatan yang indah antara bayi dan orang tuanya (Anggraini, 2009).
Pada saat di lakukan pijatan terhadap bayi, bayi yang dipijat akan
7
serotonin yang dihasilkan pada saat pemijatan.Serotonin
tidur dan membuat tidur lebih lama dan lelap pada saat malam
otak tidak terganggu (Handajani dkk, 2012). Salah satu cara yang
dengan pijatan. Bayi yang dipijat akan dapat tidur dengan lelap,
8
sedangkan pada waktu bangun, daya konsentrasinya akan lebih
kulik (mulas), masuk angin, dan susah buang air besar. Selain itu
utama untuk bayi, karena saat ini ada perbaikan neuro-brain dan
9
tidur bayi tidak hanya mempengaruhi perkembangan fisik, tetapi
juga sikap pada hari berikutnya. Bayi yang tidur nyenyak tanpa
sering bangun akan bugar dan tidak mudah rewel. Gangguan tidur
pada bayi adalah jika bayi tersebut tidur kurang dari 9 jam pada
malam hari, bayi sering terbangun lebih dari 3 kali dan bayi
bangun lebih dari 1 jam. Bayi pada saat tidur rewel, mengangis
ibu yang mempunyai bayi 1-6 bulan di Riu Mom Kids And Baby
berikut:
Tabel 1.1
Pelaksanaan Baby massage
ada 100%.
10
Berdasarkan 10 bayi yang melakukan pemijatan dengan
Tabel 1.2
Kualitas Tidur
ibu yang bayi yang di pijat mengatakan bayi dapat tidur nyenyak
B. Rumusan Masalah
Pati?”
11
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Observasi
1. Teoritis
bulan.
2. Praktis
a. Bagi Institusi
mahasiswa.
12
b. Bagi Bidan
c. Bagi Observasi
1-6 bulan.
E. Keaslian Observasi
Judul Observasi
No Nama penelitian, Sasaran Variabel Metodelogi
Hasil
Tahun
1. “Pengaruh pijat seluruh bayi Variabel pre- Hasil analisis
bayi terhadap yang berusia bebas: experimental menggunakan
peningkatan berat 3-6 bulan di pijat bayi uji Paired
badan bayi usia 3- Puskesmas Variabel Sample T Test
6 bulan di wilayah II Denpasar terikat: didapatkan hasil
kerja Puskesmas II Timur”. peningkatan bahwa nilai t
Denpasar Timur”. berat badan sebesar -14,563
(Triana,K.Y. tahun bayi dan didapatkan
2012) pula nilai
13
Asymp. Sig. (2-
tailed) sebesar
0,000 yang
memiliki nilai
lebih kecil dari α
penelitian yaitu
0,05 yang
artinya Ho
ditolak dan Ha
diterima yang
artinya terdapat
perbedaan yang
signifikan antara
perubahan berat
badan bayi
sebelum
diberikan pijat
bayi dengan
setelah
diberikan pijat
bayi pada bayi
usia 3-6 bulan di
wilayah kerja
Puskesmas II
Denpasar Timur.
2. Peningkatan berat seluruh bayi Variabel quasi Hasil penelitian
badan bayi melalui yang berusia bebas: experiment ini adalah ada
pemijatan di usia 0–6 pemijatan hubungan antara
Polindes Buluk bulan di Variabel pemijatan
Agung Wilayah Polindes terikat: dengan
Kerja Puskesmas Buluk Peningkatan peningkatan
Klampis Agung berat badan berat badan
Bangkalan”. Wilayah bayi bayi.
(Ummi Kulsum, Kerja uji statistik
2010) Puskesmas mann whitney
Klampis test dengan
Bangkalan tingkat
kemaknaan p< α
(0,05). Uji
statistik
menggunakan
uji mann-
whitney test
sebagai berikut
14
pengaruh
pemijatan
terhadap
peningkatan
berat badan
adalah p= 0,033;
α= 0,05. Dari
hasil uji paired
sampel t-test
pada kelompok
kontrol
didapatkan nilai
p= 0,0517; α=
0,05.
Kesimpulan
penelitian ini
adalah ada
hubungan antara
pemijatan
dengan
peningkatan
berat badan bayi
3. “Pengaruh seluruh bayi Variabel quasi- Hasil penelitian
frekuensi pijat bayi yang berusia bebas: experiment menyebutkan
terhadap 1-3 bulan di frekuensi bahwa ada
pertumbuhan bayi desa pijat bayi perbedaan
usia 1-3 bulan di Karangsari Variabel pertumbuhan
desa Karangsari dan terikat: (berat badan)
dan Purbadana”. Purbadana pertumbuha sebelum dan
(Rosi n bayi sesudah
Kurnia,2013) intervensi pada
ketiga kelompok
(p=
0,0001<α0.05).
Hasil analisis
Uji Wilcoxon
menyebutkan
ada perbedaan
perkembangan
sebelum dan
sesudah
intervensi pada
ketiga kelompok
(p=0,046;p=0,02
15
5;p=0,046<
α0,05). Hasil
analisis dengan
Uji One Way
Anova
menyebutkan
tidak
ada pengaruh
frekuensi pijat
bayi terhadap
pertumbuhan
(berat badan )
dengan nilai
p=0,166>α0,05.
Hasil analisis
dengan Uji
Kruskal Wallis
menyimpulkan
tidak ada
pengaruh
frekuensi pijat
bayi
terhadap
perkembangan
(p= 0,342 >
α=0,05)..
4. “Hubungan seluruh bayi Variabel Cross Hasil penelitian
frekuensi pijat bayi yang berusia bebas: sectional menunjukkan
dengan kualitas 6-12 bulan frekuensi nilai p sebesar
tidur bayiusia 6-12 di Asri pijat bayi 0,001 < 0,005
bulan di Asri Medical Variabel yang
Medical Center Center terikat: menunjukkan
Yogyakarta.” Yogyakarta kualitas ada hubungan
(Haniyyah,2013) tidur bayi antara pijat bayi
dengan kualitas
tidur bayi usia
6-12 bulan di
Asri Medical
Center
Yogyakarta
tahun 2013.
16
Yang membedakan observasi ini dengan observasi
1. Lingkup Masalah
2. Lingkup sasaran
1. Lokasi
Sukoharjo Pati
2. Waktu
17
18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
a. Pengertian
tiga kali lebih banyak pada saat bayi tidur dibandingkan ketika
(Chamidah, 2009).
fisik, yaitu pertambahan berat tubuh bayi. Dalam hal ini terjadi
lain.
20
fungsi-fungsi organ tubuh, misalnya pada organ pencernaan
makanan padat.
c. Ciri-ciri Pertumbuhan
tertentu.
21
badan digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau
10% dari berat badan waktu lahir. Hal ini disebabkan karena
a) Perkembangan Fisik
22
gerakan yang terus berkembang. Dalam rentang
b) Perkembangan Refleks
keterampilan.
antibodi.
24
dilakukan setiap saat. Pada usia 4 bulan, interval
f) Perkembangan Intelegensi
g) Perkembangan Bahasa
a. Pengertian
25
halus atau rangsangan raba (taktilang dilakukan
sirkulasi darah.
2013).
26
School melakukan penelitian pada bayi – bayi tikus dan
berikut ini :
27
c) Pijat bayi Merangsang Humunculus Cerebri,
penyerapan makanan
dipijat.
28
lebih tenang dan hal ini berdampak positif pada
encephalogram)
29
lain:
7) Meningkatkan kesiagaan.
bayinya (bonding).
30
Penelitian yang dilakukan oleh Prof. T. Field dan
b) Meningkatkan pertumbuhan
pertumbuhan.
31
lebih lelap Umumnya, bayi yang dipijat akan tertidur lebih
dipijat.
32
Berdasarkan penelitian Cyntia Mersmann, ibu yang
d. Waktu Pemijatan
1) Pagi hari, pada saat orang tua dan anak siap untuk
33
Tempat pemijatan bayi menurut Subakti dan Anggraini (2011)
adalah:
berikut ini :
pengap.
34
8) Siapkan handuk, popok, baju ganti dan minyak bayi
Pemijatan
35
digunakan.
bayi.
36
untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut tentang
pemijatan bayi.
hal berikut:
(Roesli 2011).
daerah perut.
37
Menurut Roesli (2012) catatan setiap gerakan pada
a. Kaki
memerah susu.
38
3) Telapak kaki
hari.
6) Titik tekan
7) Punggung kaki
bergantian.
40
Gambar 2.7 Punggung kaki
pergelangan tangan
41
Gambar 2.9 Perahan cara Swedia
42
pergelangan kaki. Ini merupakan gerakan akhir
bagian kaki.
b. Perut
1) Mengayuh sepeda
43
Gambar 2.13 Gerakan sepeda kaki diangkat
3) Bulan Matahari
44
Gerakan 2.14 Bulan Matahari
4) Gerakan I – Love – U
45
5) Gelembung atau jari–jari berjalan (walking fingers)
c. Dada
1) Jantung besar
ulu hati.
46
Gambar 2.17 jantung besar
2) Kupu-kupu
d. Tangan
pergelangan tangan.
48
Demikian seterusnya, gerakan tangan
4) Membuka tangan
49
Gambar 2.22 membuka tangan
5) Putar jari–jari
25
6) Punggung tangan
lembut.
50
Gambar 2.24 Punggung tangan
paru–paru.
9) Gerakan menggulung
e. Muka
pertengahan ulai
dahi.
d Tekankan jari-jari dengan
52
kanan dan kiri seolah menyetrika dahi atau
dibawah mata.
menyetrika alis.
3) Hidung: senyum I
53
Letakkan kedua ibu jari pada pertengahan
7) Belakang telinga
55
Gambar 2.34 belakang telinga
f. Punggung
2) Gerakan menyetrika
56
kebawah sampai bertemu dengan tangan kanan
punggung.
g. Punggung
2) Gerakan menyetrika
punggung.
57
Gambar 2.36 Gerakan menyetrika
kaki
4) Gerakan melingkar
58
kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah
pantat.
5) Gerakan menggaruk
kepantat bayi.
a. Pengertian
59
memulihkan proses- proses tubuh yang terjadi pada waktu
2008)
60
otak bayi (Anggraini, 2009).
2005).
Tingkat Jumlah
Kelompok Usia
perkembangan Kebutuhan Tidur
0-1 bulan Masa Neonatus 14-18 jam/hari
1 bulan-18 bulan Masa Bayi 12-14 jam/hari
18 bulan – 3 tahun Masa Anak 11-12 jam/hari
3 tahun – 6 tahun Masa Prasekolah 11 jam/hari
6 tahun – 12 tahun Masa Sekolah 10 jam/hari
12 tahun– 18 tahun Masa Remaja 8,5 jam/hari
61
18 tahun-40 tahun Masa Dewasa Muda 7-8jam/hari
40 tahun-60 tahun Masa Paruh Baya 7 jam/hari
60 tahun ke atas Masa Dewasa Tua 6 jam/hari
(Hidayat,2015)
Hidayat,2015).
1) Penyakit
3) Stres Psikologis
4) Obat
mudah mengantuk.
5) Nutrisi
63
yang dicerna. Demikian sebaliknya, kebutuhan gizi
6) Lingkungan
tidur.
7) Motivasi
e. Siklus Tidur
yaitu:
Karakteristik:
b) Pergerakan tubuh
64
Banyak oksigen digunakan, supaya darah ke otak
Karakteristik
fungsi tifur.
65
B. Hubungan Baby Massage dengan kualitas tidur bayi
1. Dari haasil penelitian pertama yang dilakukan Lilik
67
berkurangnya gangguan tidur bayi Peningkatan
68
besar baik yaitu sebesar 24 orang (75%). Uji statistik
69
B. Kerangka Teori
Bagan 2.1
Kerangka Teori
Independen Dependen
Kualitas Tidur Bayi Usia 1-6
Baby Massage
Bulan
1. Penyakit
2. Latihan dan kelelahan
3. Stres psikologis
4. Obat
5. Nutrisi
6. Lingkungan
7. Motivasi
70
BAB III
METODE OBSERVASI
A. Kerangka Konsep
2018).
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
Dependent
B. Hipotesis Observasi
(Notoatmodjo, 2018).
71
Ha : Ada Hubungan Baby Massage Dengan Kualitas Tidur Bayi
Sukoharjo
D. Variabel Observasi
kesimpulannya.
72
Variabel Dependent adalah variabel yang nilainya
E. Definisi Operasional
yang dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang
Tabel 3.1
Definisi Operasional
73
2. Kualitas Suatu keadaan Lembar kuesioner Kualitas tidur Ordinal
Tidur Bayi bayi yang dengan bayi
memiliki menggunakan dikategorikan
kualitas tidur skala Guttman menjadi 3
baik atau tidak untuk pertanyaan baik,cukup dan
. positif dan negatif kurang :
: pernyataan • 1-3 : kurang
positif • 4-7 : cukup
• Ya : 1 • 8-10 : baik
• Tidak : 0
pernyataan negatif
• Ya : 0
• tidak : 1
januari-maret.
1. Populasi
dalam observasi ini adalah ibu yang bayinya sudah di pijat usia
2. Sampel
74
Sampel observasi adalah objek yang diteliti dan
3. Teknik Sampling
total sampling.
75
Setelah instrumen yang digunakan berupa kuesioner
1. Uji Validitas
berikut:
𝑁 (∑ 𝑥𝑦)−(∑ 𝑥𝑦)
r=
√{𝑁 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥 2 )}{𝑁 ∑ 𝑦 2 −(∑ 𝑦 2 )}
Keterangan:
2. Uji Reliabilitas
76
Uji Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan
(ajeg) bila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sebagai berikut:
∑ 𝑠𝑡2
𝑟𝑡= ( 𝑛 (1 − )
𝑛−1
) 𝑠𝑡2
Keterangan:
ri = Reliabilitas instrumen
1. Data Primer
wawancara.
2. Data Sekunder
78
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara
1. Mengedit (Editing)
79
dan perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut
(Notoatmodjo, 2010).
2. Pengkodean (coding)
mempermudah membacanya.
4. Scoring
PernyataanPositif
Ya : Skor 1
Tidak : Skor 0
Pernyataan Negatif
80
Ya : Skor 0
Tidak : Skor 1
6. Tabulating
L. Analisis Data
1. Univariat
81
f
Rumus : %= X 100 %
N
Keterangan:
2. Bivariat
Rumus:
X2
fo fh2
fh
Dimana:
x² = Chi kuadrat
DAFTAR PUSTAKA
82
Abdurrahman, SM. 2015. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas
Gorontalo.
EGC.2008
Aprilia (2009) Pengaruh pijat bayi terhadap lama tidur pada bayi
Surakarta.
83
Hanniyya. 2013. Hubungan Frekuensi Pijat Bayi dengan Kualitas
Aisyiyah.
: Salemba Medika.
1(3): 161-169.
Yogyakarta: Araska
Salemba Medika
84
URL:http://download.portalgar uda.org/article. Diakses 13
November 2015.u.
Rineka Cipta.
Pustaka
:BUKUBIRU
Trubus Agriwidya
Agriwidya.
85
Kesehatan Desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten
Demak.
Bandung: AlfaBeta
UMS.
86