Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA

PUTRI TENTANG KEPUTIHAN DENGAN


PERILAKU PERSONAL HYGIENE
DI MADRASAH ALIYAH
MU’ALLIMAT
YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:
St. Hartina
201510104440

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA
PUTRI TENTANG KEPUTIHAN DENGAN
PERILAKU PERSONAL HYGIENE
DI MADRASAH ALIYAH
MU’ALLIMAT
YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar


Sarjana Sains Terapan
Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas „Aisyiyah
Yogyakarta

Disusun oleh:
St. Hartina
201510104440

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018

i
ii
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA
PUTRI TENTANG KEPUTIHAN DENGAN
PERILAKU PERSONAL HYGIENE
DI MADRASAH ALIYAH
MU’ALLIMAT
YOGYAKARTA1
St. Hartina2, Sri Subiyatun3

INTISARI

Latar Belakang: Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang serius


sehingga pemerintah sangat mendukung dalam pemberian informasi, konseling serta
hak bereproduksi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi. Di indonesia
sebanyak 75% wanita yang mengalami keputihan. Berdasarkan data statistik di Jawa
Tengah tahun 2009 terdapat 45% remaja yang pernah mengalami keputihan dan
jumlah kasus IMS yang juga disebabkan oleh keputihan di Jawa Tengah tahun 2012
sebanyak 8.671 kasus.

Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang


keputihan dengan perilaku personal hygiene di Madrasah Aliyah Mu‟allimat
Yogyakarta.

Metode Penelitian: Menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif


dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan kuesioner. Populasi sebanyak
141 orang. Pengambilan sampel menggunakan metode Non Probability sebanyak 59
orang berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis statistik menggunakan
Spearman Rank.

Hasil: Analisis Univariat diperoleh dari tingkat pengetahuan baik sebanyak


25 responden (42,4%) dan 34 responden (57,6%). Dalam berperilaku baik sebanyak
4 responden (6,8%), 55 responden (93,2%). Analisis bivariat diperoleh ada hubungan
tingkat pengetahuan remaja putri tentang keputihan dengan perilaku personal
hygiene (p value 0,015 <0,05) dengan nilai koefisien 0,314.

Simpulan dan Saran: Semakin baik tingkat pengetahuan remaja putri


tentang keputihan maka semakin baik perilaku personal hygiene pada remaja putri
dan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dalam meningkatkan
pengetahuan dan informasi mengenai keputihan yang rentan terjadi pada remaja putri

Kata Kunci : Pengetahuan, Perilaku Presonal Hygiene


Kepustakaan : 2 Artikel, 21 Buku (2009-2014), 4 Jurnal, 13 Skripsi, 3 Tesis
1
Judul Skripsi
2
Mahasiswa Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas „Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen Universitas „Aisyiyah Yogyakarta

iii
THE CORELATION BETWEEN FLUOR TEENAGERS
KNOWLEDGE RATE ABOUT FLOUR ALBUS AND
PERSONAL HYGIENE BEHAVIOR AT
MADRASAH ALIYAH MU’ALLIMAT
YOGYAKARTA1
St. Hartina2, Sri Subiyatun3

ABSTRACT

Background: The health reproduction is a serious problem. Thus,


government really supports in giving information, councelling, and the reproduce
rights for getting the reproduction health service. In Indonesia, there are about 75%
women who suffer from flour albus. Based on statistic data, in central Java there
were 45% teenage girl who suffrered from flour albus and the case of IMS in central
Java which was caused by flour albus in 2012 were 8761 cases.

Objective: This research was conducted to reveal the relation between


knowledge rates of female teenagers about flour albus with personal hygiene
behavior.

Research method: Applied correlative descriptive research design by using


cross sectional and questionnaire. There were 141 people who became the population
for this research. The sample was taken by using non probability method, and there
were 59 people who participated in thisstudy. These 59 people were chosen based on
inclusion and exclusion. The statistic analysis used Spearman Rank.

Results: Univariat analysis was obtained from well knowledge degree that
were from 25 (42.4%) respondents and 34 respondents (57.6%). There were 4
respondents and 55 respondents (92.3%) who behaved well. From the bivariat
analysis, it was obtained that there was relation between the knowledge degree of
teenage girl about flour albus with the behavior of personal hygiene (p value0,015
<0.05) with 0.314 coefficient value.

Conclusion and suggestion: : The better the level of knowledge of young


women about the whiteness then the better personal hygiene behaviors in young
women and the results of this research are expected to give an overview in improving
knowledge and information about vaginal discharge tends to occur in young women

Keywords : Knowledge, Personal Hygiene Behavior


Bibliography : 2 Articles, 21 Books (2009-2014), 4 Journals, 3 Thesis, 13
Undergraduate Papers
1
Thesis Title
2
Student of Diploma IV Midwifery Program of Health Sciences Faculty Aisyiyah
University of Yogyakarta
3
Lecturer of Aisyiyah University of Yogyakarta

iv
PENDAHULUAN Di Indonesia sebanyak 75% wanita
pernah mengalami keputihan minimal satu
Tingkat pengetahuan merupakan
kali dalam hidupnya dan 45% diantaranya
cakupan dalam domain kognitif yang
bisa mengalami keputihan sebanyak dua
meliputi Tahu (Know) sebagai
kali atau lebih wanita indonesia pasti
kemampuan mengingat suatu materi yang
mengalami keputihan karena kondisi
telah dipelajari sebelumnya, Memahami
cuaca indonesia yang lembab menjadi
(Comprehension) agar dapat ditarik suatu
salah satu penyebab banyaknya wanita
kemampuan menjelaskan secara benar
indonesia yang mengalami keputihan, hal
tentang objek yang diketahui, Aplikasi
ini berkaitan erat dengan kondisi cuaca
(Application) dapat diartikan sebagai
lembab yang mempermudah wanita
kemampuan untuk menggunakan materi
indonesia mengalami keputihan, dimana
yang telah dipelajari dalam kondisi yang
cuaca lembab mempermudah
nyata (Real), Analisis (Analysis)
berkembangnya infeksi jamur.
merupakan suatu kemampuan untuk
Berdasarkan data statistik Jawa
menjabarkan materi atau suatu objek,
Tengah tahun 2009 jumlah remaja putri
Sintesis (Synthesisi) menunjuk kepada
Jawa Tengah yaitu 2,9 juta jiwa berusia
suatu kemampuan, Evaluasi (Evaluation)
15-24 tahun 45% pernah mengalami
merupakan penilaian dalam suatu materi
keputihan, sedangkan jumlah kasus
atau objek denagn demikian tingkat
Infeksi Menular Seksual yang juga
pengetahuan sangatlah penting dalam
disebabkan oleh keputihan di Jawa
melihat dan menilai tingkat pengetahuan
Tengah tahun 2012 terdapat sebanyak
(Notoatmodjo, 2010)
8.671 kasus (Actafiya, 2012).
Kesehatan reproduksi merupakan
Masa remaja merupakan
masalah yang serius sepanjang hidup
perkembangan penting yaitu masa
manusia. Pemerintah sangat mendukung
peralihan dari anak-anak menjadi dewasa
pemberian informasi, konseling dan
yang ditandai dengan pertumbuhan yang
sebagai bagian dari hak bereproduksi
terus menerus dan berlanjut menuju
mereka untuk mendapatkan pelayanan
kondisi seksual serta perkembangan
kesehatan reproduksi yang seluas-luasnya.
psikologis yang lebih matang.
Sasaran tujuan dari program kesehatan
Perkembangan masa remaja berpengaruh
reproduksi di Indonesia adalah seluruh
remaja (Depkes RI, 2011)

1
2

pada perkembangan fisik dan kematangan islam, muslim harus menjaga kebersihan
reproduksi (Paath, 2009). saat mensrtruasi.
Keputihan adalah salah satu masalah Berdasarkan studi pendahuluan yang
kesehatan reproduksi remaja khususnya dilakukan di Madrasah Aliyah Mu‟allimat
yang sering dikeluhkan oleh wanita Yogyakarta, siswa kelas X yang
masalah keputihan yang terjadi pada berjumlah 141 orang di Madrasah Aliyah
remaja yang perlu mendapatkan perhatian Mu‟allimat Yogyakarta terdapat 7 siswa
khusus sehingga jika keputihan pada yang telah diwawancara saat studi
remaja dibiarkan maka akan menimbulkan pendahuluan dan hasil wawancara
penyakit yang serius serta akan didapatkan 4 siswa yang pernah
menimbulkan kuman yang dapat mengalami keputihan dan belum
menimbulkan infeksi pada daerah yang mengetahui bagaimana langkah-langkah
dilalui mulai dari muara kandung kemih, atau tata cara dalam melakukan personal
bibir kemaluan sampai uterus dan saluran hygiene yang benar.
indung telur sehingga menimbulkan METODE PENELITIAN
penyakit radang panggul dan dapat Penelitian ini menggunakan desain
menyebabkan infertilitas penelitian kuantitatif dengan desain
Peran bidan dalam penatalaksanaan penelitian deskriptif korelatif
asuhan kebidanan bermutu tinggi untuk menggunakan pendekatan cross sectional.
mengoptimalkan kesehatan yang meliputi: Responden dalam penelitian ini adalah 59
Deteksi dini, pengobatan atau rujukan remaja putri kelas X yang pernah
komplikasi tertentu. Dalam melaksanakan mengalami keputihan. Teknik sampling
asuhan kebidanan bidan mengacu pada yang digunakan dalam penelitian ini
peraturan menteri kesehatan Republik adalah total sampling dengan alat ukur
Indonesia No 28 tahun 2017 tentang izin yang digunakan adalah kuesioner dan
dan penyelenggaraan praktik bidan yang pengolahan data menggunakan spearman
berisi bahwa bidan dalam memberikan Rank
pelayanan berwenang untuk melakukan HASIL DAN PEMBAHASAN
penanganan kegawatdaruratan dilanjutkan Tabel 4.1 Karakteristik Responden
Berdasarkan Umur
dengan perujukan. No.1464/ Menkes/ Per/
Frekuensi Prosentase
Umur
X/ 2010 pasal 12 tentang peran bidan (f) (%)
Remaja awal
dalam memberikan pelayanan kesehatan 4 6.8
(10-13 Tahun)
reproduksi perempuan. Dalam pandangan Remaja
Menengah 48 81.4
(14-16 Tahun)
3

Remaja Akhir
7 11.9
(17-20 Tahun)
Total 59 100.0 Tabel 4.4 Karakteristik Responden
Berdasarkan tabel 4.1 hasil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Remaja Putri tentang Keputihan
penelitian tentang karakteristik responden Tingkat
remaja menengah sebanyak 48 responden Pengetahua
n Remaja Frekuensi Prosentase
(81,4%) sedangkan paling sedikit remaja Putri (f) (%)
tentang
awal sebanyak 4 responden (6,8%) Keputihan
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Baik 25 42.4
Berdasarkan Usia Pertama Mesntruasi Cukup 34 57.6
Jumlah 59 100
Usia
Frekuensi Prosentase Berdasarkan tabel 4.4 hasil
Pertama
(f) (%)
Mesntruasi penelitian tentang tingkat pengetahuan
11 3 5.1
dalam kategori menunjukkan bahwa
12 20 33.9
13 21 35.6 sebagian besar responden berpengetahuan
14 10 16.9
cukup sebanyak 34 responden (57,6%),
15 5 8.5
Total 59 100.0 sedangkan berpengetahuan baik sebanyak
Berdasarkan tabel 4.2 hasil
25responden (42,4%).
penelitian tentang karakteristik responden
Tabel 4.6 Karakteristik Responden
paling banyak berumur 13 Tahun Berdasarkan Perilaku Personal Hygiene
Perilaku
sebanyak 21 responden (35,6%) Frekuensi Prosentase
personal
(f) (%)
sedangkan paling sedikit berumur 11 hygiene
Baik 4 6,8
Tahun sebanyak 3 responden (5,1%)
Cukup 55 93,2
Tingkat pengetahuan remaja putri Total 59 100
tentang keputihan di Madrasah Aliyah Berdasarkan tabel 4.6 hasil
Mu‟allimat Yogyakarta. Hasil penelitian penelitian tentang perilaku personal
tentang tingkat pengetahuan menunjukkan hygiene menunjukkan bahwa sebagian
bahwa sebagian besar responden besar responden memiliki perilaku
berpengetahuan cukup sebanyak 34 personal hygiene yang cukup sebanyak 55
responden (57,6%), sedangkan sebagian responden (93,2%), sedangkan sebagian
kecil berpengetahuan baik sebanyak 25 kecil perilaku personal hygiene dalam
responden (42,4%). kategori baik sebanyak 4 responden
(6,8%).
4

Tabel 4.8 Tabulasi Silang Hubungan sebagian besar responden masih dalam
Tingkat Pengetahuan Remaja Putri
pendidikan menengah, hal ini juga
Dengan Perilaku Personal Hygiene
Tabulasi memberikan pengaruh juga pada
silang
Perilaku P-value Keeratann pemahaman responden tentang keputihan.
Total
personal Spearm hubungan
hygiene an Hasil penelitian dikuatkan oleh
Penget Rank teori Wawan (2011) Faktor-faktor yang
ahuan
Baik Cukup mempengaruhi pengetahuan salah satunya
F % F % F % pendidikan dan usia, menurutnya
pendidikan berarti bimbingan yang
Baik 4 6,8 21 35,6 25 42,4 0,015 0,314
diberikan seseorang pada orang lain
Cukup 0 0 34 57,6 34 57,6
terhadap suatu hal agar mereka dapat
Total 4 6,8 55 93,2 59 100
memahami sedangkan usia merupakan
Berdasarkan tabel di atas dapat
bertambahnya umur seseorang akan
dilihat bahwa paling banyak responden
menjadi perubahan pada aspek fisik dan
memiliki pengetahuan cukup dengan
psikologi (mental). Hal ini akan
kecenderungan perilaku personal hygiene
memberikan pengaruh responden terhadap
dalam kategori cukup berjumlah 34
penerimaan informasi ataupun keinginan
(57,6%) responden.
untuk mencari informasi masih belum
Hasil penelitian tentang tingkat
maksimal. Dampak dari ketidakingitahuan
pengetahuan menunjukkan bahwa
responden pada organ genitalia karena
sebagian besar responden berpengetahuan
alasan sangat jarang dibahas terlihat
cukup sebanyak 34 responden (57,6%).
terkesan tabu dan jorok. Namun seperti
Hasil penelitan menyatakan responden
diketahui genetalia perempuan memiliki
memiliki pengetahuan cukup tentang
fungsi reproduksi “melangsungkan
keputihan, hal ini dapat terjadi karena
keturunan” dengan mengenal dan
alasan umur responden yang masih dalam
mempelajari maka akan lebih tahu
kategori remaja. Dapat dilihat pada
bagaimana merawat organ genitalia dan
karakteristik responden sebagian besar
menjaganya dengan benar. Seseorang
responden remaja awal. Usia responden
yang tidak memiliki pemahaman tentang
masih dapat dikatakan usia remaja, hal ini
kesehatan reproduksi akan cenderung
akan mempengaruhi aspek fisik dan
mengabaikan kesehatan reproduksi dan
psikolog yang berdampak pada
pada akhirnya akan memiliki tindakan
pengetahuan. Hasil penelitian ini juga
yang membahayakan bagi dirinya sendiri.
dapat dikaitkan dengan pendidikan
5

Sedangkan Hasil penelitian Aliyah Mu‟allimat Yogyakarta dilihat dari


tentang perilaku personal hygiene nilai p-value sebesar 0,015<0,05 dengan
menyatakan bahwa perilaku responden nilai keeratan hubungan 0,314 dalam
tentang personal hygiene pada kategori kategori rendah.
cukup, hal ini dapat terjadi karena faktor SARAN
pengetahuan responden juga dalam Diharapkan dapat meningkatkan
kategori cukup. Selain faktor pengetahuan dalam meberikan pendidikan kesehatan
faktor lingkungan yang tersedia juga dapat terhadap remaja, terutama mengenai
mempengaruhi perilaku. Lingkungan yang kesehatan reprosuksi tentang keputihan
berada disekitar responden terlihat tidak karena keputihan merupakan masalah
terlalu peduli dengan personal hygiene. yang rentan terjadi pada remaja sehingga
Hasil penelitian ini didukung pula harus diberikan pengetahuan dan
oleh penelitian Rabita (2010) faktor informasi yang lebih intensif mengenai
penghambat untuk berperilaku sehat keputihan dan perilaku personal hygiene
dalam upaya pencegahan dan penanganan sehingga resiko terjadinya keputihan dapat
keputihan di antaranya adalah kurangnya dicegah lebih dini serta mencegah
pengetahuan dan kesadaran individu atau peningkatan angka kejadian keputihan dan
remaja tentang pencegahan dan mengubah perilaku yang mengakibatkan
penanganan keputihan melalui bagaimana timbulnya masalah.
berperilaku personal hygiene dengan Hasil penelitian ini sama dengan
langkah atau cara yang benar dalam penelitian Suryati (2012) menyatakan
merawat daerah kemaluan (genetalia). hasil dari penelitian ini menunjukkan
KESIMPULAN Variabel perilaku personal hygiene
Berdasarkan hasil penelitian dapat genetalia menunjukkan dari 30 responden
disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan terdapat 6 orang (20%) dengan perilaku
menunjukkan sebagian besar responden personal hygiene genetalia yang buruk
berpengetahuan cukup sebanyak 34 dan 24 orang (80%) mempunyai perilaku
responden (57,6%) dan perilaku personal personal hygiene genetalia yang baik.
hygiene menunjukkan bahwa sebagian DAFTAR PUSTAKA
besar responden memiliki perilaku
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
personal hygiene yang cukup sebanyak 55 Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
responden (93,2%) sehingga hubungan
tingkat pengetahuan remaja putri dengan
Perilaku personal hygiene di Madrasah
6

Depkes. (2011). Profil Kesehatan Negeri 4 Yogyakarta. Skripsi.


Indonesia. Jakarta: Departemen Depok: Universitas Gunadarma
Kesehatan Republik Indonesia
Wawan. (2011). Teori Dan Pengukuran
Actafiya. (2012). Tingkat Pengetahuan Pengetahuan, Sikap, Dan
Siswi Kelas X Tentang Keputihan Perilaku Manusia. Yogyakarta:
dengan Pencegahan Keputihan di Nuha Medika.
SMK Muhammadiyah 1 Sragen.
Skripsi. Surakarta: Stikesa Kusuma Rabita. (2010). Tingkat pengetahuan
Husada. remaja putri tentang perawatan alat
genitalia di SMA Al-Azhar Tesis.
Paath. (2009). Hubungan tingkat Medan: Universitas Sumatera
pengetahuan tentang kesehatan Utara.
reproduksi dengan perilaku seksual
berisiko pada remaja di SMK

Anda mungkin juga menyukai