NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh:
St. Hartina
201510104440
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh:
St. Hartina
201510104440
i
ii
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA
PUTRI TENTANG KEPUTIHAN DENGAN
PERILAKU PERSONAL HYGIENE
DI MADRASAH ALIYAH
MU’ALLIMAT
YOGYAKARTA1
St. Hartina2, Sri Subiyatun3
INTISARI
iii
THE CORELATION BETWEEN FLUOR TEENAGERS
KNOWLEDGE RATE ABOUT FLOUR ALBUS AND
PERSONAL HYGIENE BEHAVIOR AT
MADRASAH ALIYAH MU’ALLIMAT
YOGYAKARTA1
St. Hartina2, Sri Subiyatun3
ABSTRACT
Results: Univariat analysis was obtained from well knowledge degree that
were from 25 (42.4%) respondents and 34 respondents (57.6%). There were 4
respondents and 55 respondents (92.3%) who behaved well. From the bivariat
analysis, it was obtained that there was relation between the knowledge degree of
teenage girl about flour albus with the behavior of personal hygiene (p value0,015
<0.05) with 0.314 coefficient value.
iv
PENDAHULUAN Di Indonesia sebanyak 75% wanita
pernah mengalami keputihan minimal satu
Tingkat pengetahuan merupakan
kali dalam hidupnya dan 45% diantaranya
cakupan dalam domain kognitif yang
bisa mengalami keputihan sebanyak dua
meliputi Tahu (Know) sebagai
kali atau lebih wanita indonesia pasti
kemampuan mengingat suatu materi yang
mengalami keputihan karena kondisi
telah dipelajari sebelumnya, Memahami
cuaca indonesia yang lembab menjadi
(Comprehension) agar dapat ditarik suatu
salah satu penyebab banyaknya wanita
kemampuan menjelaskan secara benar
indonesia yang mengalami keputihan, hal
tentang objek yang diketahui, Aplikasi
ini berkaitan erat dengan kondisi cuaca
(Application) dapat diartikan sebagai
lembab yang mempermudah wanita
kemampuan untuk menggunakan materi
indonesia mengalami keputihan, dimana
yang telah dipelajari dalam kondisi yang
cuaca lembab mempermudah
nyata (Real), Analisis (Analysis)
berkembangnya infeksi jamur.
merupakan suatu kemampuan untuk
Berdasarkan data statistik Jawa
menjabarkan materi atau suatu objek,
Tengah tahun 2009 jumlah remaja putri
Sintesis (Synthesisi) menunjuk kepada
Jawa Tengah yaitu 2,9 juta jiwa berusia
suatu kemampuan, Evaluasi (Evaluation)
15-24 tahun 45% pernah mengalami
merupakan penilaian dalam suatu materi
keputihan, sedangkan jumlah kasus
atau objek denagn demikian tingkat
Infeksi Menular Seksual yang juga
pengetahuan sangatlah penting dalam
disebabkan oleh keputihan di Jawa
melihat dan menilai tingkat pengetahuan
Tengah tahun 2012 terdapat sebanyak
(Notoatmodjo, 2010)
8.671 kasus (Actafiya, 2012).
Kesehatan reproduksi merupakan
Masa remaja merupakan
masalah yang serius sepanjang hidup
perkembangan penting yaitu masa
manusia. Pemerintah sangat mendukung
peralihan dari anak-anak menjadi dewasa
pemberian informasi, konseling dan
yang ditandai dengan pertumbuhan yang
sebagai bagian dari hak bereproduksi
terus menerus dan berlanjut menuju
mereka untuk mendapatkan pelayanan
kondisi seksual serta perkembangan
kesehatan reproduksi yang seluas-luasnya.
psikologis yang lebih matang.
Sasaran tujuan dari program kesehatan
Perkembangan masa remaja berpengaruh
reproduksi di Indonesia adalah seluruh
remaja (Depkes RI, 2011)
1
2
pada perkembangan fisik dan kematangan islam, muslim harus menjaga kebersihan
reproduksi (Paath, 2009). saat mensrtruasi.
Keputihan adalah salah satu masalah Berdasarkan studi pendahuluan yang
kesehatan reproduksi remaja khususnya dilakukan di Madrasah Aliyah Mu‟allimat
yang sering dikeluhkan oleh wanita Yogyakarta, siswa kelas X yang
masalah keputihan yang terjadi pada berjumlah 141 orang di Madrasah Aliyah
remaja yang perlu mendapatkan perhatian Mu‟allimat Yogyakarta terdapat 7 siswa
khusus sehingga jika keputihan pada yang telah diwawancara saat studi
remaja dibiarkan maka akan menimbulkan pendahuluan dan hasil wawancara
penyakit yang serius serta akan didapatkan 4 siswa yang pernah
menimbulkan kuman yang dapat mengalami keputihan dan belum
menimbulkan infeksi pada daerah yang mengetahui bagaimana langkah-langkah
dilalui mulai dari muara kandung kemih, atau tata cara dalam melakukan personal
bibir kemaluan sampai uterus dan saluran hygiene yang benar.
indung telur sehingga menimbulkan METODE PENELITIAN
penyakit radang panggul dan dapat Penelitian ini menggunakan desain
menyebabkan infertilitas penelitian kuantitatif dengan desain
Peran bidan dalam penatalaksanaan penelitian deskriptif korelatif
asuhan kebidanan bermutu tinggi untuk menggunakan pendekatan cross sectional.
mengoptimalkan kesehatan yang meliputi: Responden dalam penelitian ini adalah 59
Deteksi dini, pengobatan atau rujukan remaja putri kelas X yang pernah
komplikasi tertentu. Dalam melaksanakan mengalami keputihan. Teknik sampling
asuhan kebidanan bidan mengacu pada yang digunakan dalam penelitian ini
peraturan menteri kesehatan Republik adalah total sampling dengan alat ukur
Indonesia No 28 tahun 2017 tentang izin yang digunakan adalah kuesioner dan
dan penyelenggaraan praktik bidan yang pengolahan data menggunakan spearman
berisi bahwa bidan dalam memberikan Rank
pelayanan berwenang untuk melakukan HASIL DAN PEMBAHASAN
penanganan kegawatdaruratan dilanjutkan Tabel 4.1 Karakteristik Responden
Berdasarkan Umur
dengan perujukan. No.1464/ Menkes/ Per/
Frekuensi Prosentase
Umur
X/ 2010 pasal 12 tentang peran bidan (f) (%)
Remaja awal
dalam memberikan pelayanan kesehatan 4 6.8
(10-13 Tahun)
reproduksi perempuan. Dalam pandangan Remaja
Menengah 48 81.4
(14-16 Tahun)
3
Remaja Akhir
7 11.9
(17-20 Tahun)
Total 59 100.0 Tabel 4.4 Karakteristik Responden
Berdasarkan tabel 4.1 hasil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Remaja Putri tentang Keputihan
penelitian tentang karakteristik responden Tingkat
remaja menengah sebanyak 48 responden Pengetahua
n Remaja Frekuensi Prosentase
(81,4%) sedangkan paling sedikit remaja Putri (f) (%)
tentang
awal sebanyak 4 responden (6,8%) Keputihan
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Baik 25 42.4
Berdasarkan Usia Pertama Mesntruasi Cukup 34 57.6
Jumlah 59 100
Usia
Frekuensi Prosentase Berdasarkan tabel 4.4 hasil
Pertama
(f) (%)
Mesntruasi penelitian tentang tingkat pengetahuan
11 3 5.1
dalam kategori menunjukkan bahwa
12 20 33.9
13 21 35.6 sebagian besar responden berpengetahuan
14 10 16.9
cukup sebanyak 34 responden (57,6%),
15 5 8.5
Total 59 100.0 sedangkan berpengetahuan baik sebanyak
Berdasarkan tabel 4.2 hasil
25responden (42,4%).
penelitian tentang karakteristik responden
Tabel 4.6 Karakteristik Responden
paling banyak berumur 13 Tahun Berdasarkan Perilaku Personal Hygiene
Perilaku
sebanyak 21 responden (35,6%) Frekuensi Prosentase
personal
(f) (%)
sedangkan paling sedikit berumur 11 hygiene
Baik 4 6,8
Tahun sebanyak 3 responden (5,1%)
Cukup 55 93,2
Tingkat pengetahuan remaja putri Total 59 100
tentang keputihan di Madrasah Aliyah Berdasarkan tabel 4.6 hasil
Mu‟allimat Yogyakarta. Hasil penelitian penelitian tentang perilaku personal
tentang tingkat pengetahuan menunjukkan hygiene menunjukkan bahwa sebagian
bahwa sebagian besar responden besar responden memiliki perilaku
berpengetahuan cukup sebanyak 34 personal hygiene yang cukup sebanyak 55
responden (57,6%), sedangkan sebagian responden (93,2%), sedangkan sebagian
kecil berpengetahuan baik sebanyak 25 kecil perilaku personal hygiene dalam
responden (42,4%). kategori baik sebanyak 4 responden
(6,8%).
4
Tabel 4.8 Tabulasi Silang Hubungan sebagian besar responden masih dalam
Tingkat Pengetahuan Remaja Putri
pendidikan menengah, hal ini juga
Dengan Perilaku Personal Hygiene
Tabulasi memberikan pengaruh juga pada
silang
Perilaku P-value Keeratann pemahaman responden tentang keputihan.
Total
personal Spearm hubungan
hygiene an Hasil penelitian dikuatkan oleh
Penget Rank teori Wawan (2011) Faktor-faktor yang
ahuan
Baik Cukup mempengaruhi pengetahuan salah satunya
F % F % F % pendidikan dan usia, menurutnya
pendidikan berarti bimbingan yang
Baik 4 6,8 21 35,6 25 42,4 0,015 0,314
diberikan seseorang pada orang lain
Cukup 0 0 34 57,6 34 57,6
terhadap suatu hal agar mereka dapat
Total 4 6,8 55 93,2 59 100
memahami sedangkan usia merupakan
Berdasarkan tabel di atas dapat
bertambahnya umur seseorang akan
dilihat bahwa paling banyak responden
menjadi perubahan pada aspek fisik dan
memiliki pengetahuan cukup dengan
psikologi (mental). Hal ini akan
kecenderungan perilaku personal hygiene
memberikan pengaruh responden terhadap
dalam kategori cukup berjumlah 34
penerimaan informasi ataupun keinginan
(57,6%) responden.
untuk mencari informasi masih belum
Hasil penelitian tentang tingkat
maksimal. Dampak dari ketidakingitahuan
pengetahuan menunjukkan bahwa
responden pada organ genitalia karena
sebagian besar responden berpengetahuan
alasan sangat jarang dibahas terlihat
cukup sebanyak 34 responden (57,6%).
terkesan tabu dan jorok. Namun seperti
Hasil penelitan menyatakan responden
diketahui genetalia perempuan memiliki
memiliki pengetahuan cukup tentang
fungsi reproduksi “melangsungkan
keputihan, hal ini dapat terjadi karena
keturunan” dengan mengenal dan
alasan umur responden yang masih dalam
mempelajari maka akan lebih tahu
kategori remaja. Dapat dilihat pada
bagaimana merawat organ genitalia dan
karakteristik responden sebagian besar
menjaganya dengan benar. Seseorang
responden remaja awal. Usia responden
yang tidak memiliki pemahaman tentang
masih dapat dikatakan usia remaja, hal ini
kesehatan reproduksi akan cenderung
akan mempengaruhi aspek fisik dan
mengabaikan kesehatan reproduksi dan
psikolog yang berdampak pada
pada akhirnya akan memiliki tindakan
pengetahuan. Hasil penelitian ini juga
yang membahayakan bagi dirinya sendiri.
dapat dikaitkan dengan pendidikan
5