Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN (PMTP)


PRODI D3 KEBIDANAN STIKES BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2018 / 2019

Nama Mahasiswa : Diah Ayu sulastri


NIM : 1317006
Mata Kuliah : Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal
Jenis Kompetensi : Penangan Persalinan dengan Penyulit
Perasat : Persalinan dengan Distosia Bahu (Metode MC.Robert)
Semester/Kelompok : IV / I

A. Latar Belakang (Alasan apa yang mendasari perasat tersebut dilakukan


di tinjau dari aspek fisiologis &patofisiologi serta dampak jika tidak
dilakukan)
Angka kejadian distosia bahu tergantung pada kriteria diagnosa yang
digunakan. Salah satu kriteria diagnosa distosia bahu adalah bila dalam
persalinan pervaginam untuk melahirkan bahu harus dilakukan maneuver
khusus seperti traksi curam bawah dan episiotomi.
Persalinan merupakan hal yang fisiologis tetapi tidak semua persalinan
berlangsung dengan normal, terkadang terjadi berbagai penyulit dalam
persalinan, salah satunya distosia bahu. Kasus distosia bahu amat bervariasi
tergantung kriteria diagnosis yang digunakan. Di samping banyak studi untuk
mengidentifikasi faktor predisposisi distosia bahu, lebih dari 50% kasus terjadi
tanpa adanya faktor resiko. Distosia bahu dapat menjadi salah satu dari
keadaan darurat yang paling menakutkan di kamar bersalin. Walaupun banyak
faktor telah dihubungkan dengan distosia bahu, kebanyakan kasus terjadi
dengan tidak ada peringatan. Kasus ini diangkat sebagai salah satu kejadian
distosia bahu yang tidak diperkirakan sebelumnya dan bagaimana penanganan
yang dilakukan dalam mengatasi masalah tersebut baik dalam hal manuver
yang dipilih dalam mengatasinya dan tindakan-tindakan yang dilakukan
setelah bayi lahir. Semoga dengan dibawakannya kasus ini dapat menjadi
pelajaran bagi kita akan kasus tersebut (Saiffudin,2006).
Pada mekanisme persalinan normal, ketika kepala dilahirkan, maka
bahu memasuki panggul dalam posisi oblik. Bahu posterior memasuki
panggul lebih dahulu sebelum bahu anterior. Ketika kepala melakukan paksi
luar, bahu posterior berada di cekungan tulang sakrum atu disekitar spina
ischiadika, dan memberikan ruang yang cukup bagi bahu anterior untuk
memasuki panggul melalui belakang tulang pubis atau berotasi dari foramen
obturator. Apabila bahu berada dalam posisi antero-posterior ketika hendak
memasuki pintu atas panggul, maka bahu posterior dapat tertahan
promontorium dan bahu anterior tertahan tulang pubis. Dalam keadaan
demikian kepala yang sudah dilahirkan akan tidak dapat melakukan putaran
paksi luar, dan tertahan akibat adanya tarikan yang terjadi antara bahu
posterior dengan kepala (disebut dengan turtle sign) (Prawirohardjo, 2009).
Distosia bahu merupakan kegawatdaruratan obstetri karena terbatasnya
waktu persalinan,terjadi trauma janin,dan komplikasi pada ibunya.kejadianya
sulit di perkirakan setelah kepala lahir,kepala seperti kura-kura,dan persalinan
bahu mengalami kesulitan (Manuaba,2001).
Dampak bila tindakan persalinan karena Distosia bahu dengan metode
Mc.Robert tidak dilakukan yaitu bisa mengakibatkan komplikasi pada ibu dan
janin:
a. Ibu: terjadi robekan jalan lahir, partus lama, trauma persalinan,
infeksi, perdarahan bahkan syok.
b. Janin: terjadi Asfiksia, fraktur klavikula dan humerus.

B. Tujuan (Menggambarkan pencapaian dari perasat yang dilakukan secara


khusus)
1. Membantu melahirkan bayi secara pervaginam untuk
meminimalkan komplikasi ibu dan janin.

C. Indikasi (Sasaran / obyek dari tindakan)


1. Kepala sudah lahir tetapi masih berada didepan vulva.
2. Dagu masih menempel pada perinneum.
3. Bahu tersangkut dan tidak bisa dilahirkan.
Referensi (Saiffudin,2006).
D. Kontra Indikasi (Sasaran / obyek yang tidak boleh dilakukan tindakan)
1. Persalinan kala II yang normal.
2. Kelainan kongenital
Referensi (Saiffudin,2006).

E. Persiapan Alat & Bahan (Kebutuhan yang harus disediakan sesuai SOP)
1. Baki + alas + penutup
2. Bengkok
3. Tempat sampah basah dan kering
4. Safety box
5. Korentang
6. Selimut
7. Larutan chlorin dan air DTT.
8. APD
9. Handuk besar 2
10. Kom sedang
11. Spuit steril
12. Oksitosin
13. Partus set :
a. Kassa steril
b. Kateter
c. ½ cocker
d. Gunting tali pusat
e. Gunting epis
f. Klem tali pusat 2
g. Handscoon panjang dan pendek
14. Kapas DTT
15. Kom kecil

F. Prosedur Pelaksanaan (Urutan sistematika dari tindakan)


1. Melakukan identifikasi identitas pasien
2. Melakukan kontrak kepada pasien sebelum pelaksanaan tindakan
3. Menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur tindakan
4. Melakukan pengutan / menyampaikan ulang prosedur tindakan
yang segera dilakukan
5. Meminta informed consent
6. Memakai APD (celemek, topi, kacamata, masker, sepatu)
7. Mencuci tangan dengan teknik 7 langkah
8. Memakai sarung tangan.
9. Memposisikan ibu dengan mengangkat dan menarik kedua paha
ibu sampai menempel ke dada ibu.
10. Menganjurkan ibu untuk mengejan pada saat ada his, sambil kedua
paha kearah dada ibu.
11. Melahirkan bahu anterior dengan menarik kepala curam ke bawah
dengan posisi tangan biparietal.
12. Secara bersamaan minta salah satu asisten untuk memberikan
sedikit tekanan supra pubis ke arah bawah dengan lembut. Jangan lakukan
dorongan pada pubis karena akan mempengaruhi bahu lebih jauh dan bisa
menyebabkan ruptur uteri.
13. Melahirkan bahu posterior dengan menarik kepala ke atas dengan
posisi tangan biparietal.
14. Melahirkan badan bayi seluruhnya secara sangga susur.
15. Membereskan alat – alat dan merendam kedalam larutan klorin
0,5% dan melepasnya secara terbalik.
16. Mencuci tangan dalam larutan klorin 0.5%, melepaskan sarung
tangan dan merendamnya dalam keadaan terbalik.
17. Mencuci tangan dengan teknik 7 langkah.
18. Melepas APD.
19. Memberitahukan hasil tindakan kepada ibu dan suami/keluarga.
(Referensi: Modul laboratorium akademi kebidanan bakti utama pati / buku
panduan praktikum)

G. Kesimpulan, Saran & Advice (Evaluasi hasil pengetahuan, sikap,


tindakan serta prosedur tindakan praktikan) *Diisi oleh dosen setelah
Pre&Post Test

H. Daftar Pustaka (Semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan


acuan dalam penulisan)* Minimal 2
Saiffudin,Abdul Bahri.2006.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal.Jakarta: YBP-SP
Modul laboratorium Akademi Kebidanan Bakti Utama Pati (Buku Panduan
Praktikum)
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/07/letak-sungsang-presentasi
bokong
Dosen Pendamping Pati, ………………...............

Praktikan

(Puji Hastuti, S.Si.T.,M.Kes) (Diah Ayu Sulastri)

Anda mungkin juga menyukai