Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai gelar Ahli Madya Kebidanan
pada program studi Diploma Tiga Kebidanan
Disusun Oleh :
Diah Ayu Sulastri (1317006)
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Disusun oleh:
Tanggal:
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh:
Mengesahkan, Ketua
Progam Studi D III Kebidanan
iii
Ana Rofika, S.S.T., M.Kes
NPP. 12005095
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat
dan karunianya-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir dengan judul “Asuhan Kebidanan Resiko Tinggi Pada Keluarga Tn.S Di
RT. III Rw. I Desa Blaru, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati Tahun 2019. “.
Laporan Tugas Akhir ini ditulis sebagai salah satu syarat mencapai Gelar
Ahli Madya Kebidanan Pada Program Studi Diploma III Kebidanan di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Tetapi berkat
usaha dan dukungan dari berbagai pihak, dengan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada:
1. Suparjo, S.Kp.,M.Kes. selaku ketua Yayasan Pratini Soedarsono Pati.
2. Irfana Wijayanti, S.Si.T., M.Kes., M.Keb. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kebidanan Bakti Utama Pati.
3. Siti Ni’amah, S.Si.T., M.Kes., selaku dosen pembimbing utama dalam
menyusun asuhan kebidanan keluarga resiko tinggi.
4. Nopri Padma N,S.S.T.,M.Kes selaku dosen pembimbing pendamping dalam
menyusun asuhan kebidanan keluarga resiko tinggi.
5. Kepala Desa Blaru beserta staf dan jajarannya yang tidak bisa kami sebutkan
satu persatu yang telah banyak membantu kegiatan kami
Semoga dengan disusunnya Laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak.
iv
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................ v
DAFTAR TABEL........................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................ 3
C. Manfaat.............................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Keluarga................................................................................ 5
B. BGM ................................................................................................. 14
C. Merokok ............................................................................................ 22
BAB III ASUHAN KEBIDANAN
A. Pengkajian ......................................................................................... 27
B. Analisis Masalah................................................................................ 33
C. Prioritas Masalah............................................................................... 35
D. Identifikasi Masalah/Diagnosa Potensial........................................... 36
E. Identifikasi Tindakan Segera/Anticipatory........................................ 36
F. Perencanaan....................................................................................... 37
G. Pelaksanaan........................................................................................ 42
H. Catatan Perkembangan....................................................................... 47
BAB IV KENDALA DAN PEMBAHASAN
A. Kendala.............................................................................................. 52
B. Pembahsan......................................................................................... 52
BAB V KESIMPULAN
v
A. Kesimpulan........................................................................................ 55
B. Saran ................................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
2.1 Kebutuhan Zat Gizi Balita Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG)
2.2 Angka Kecukupan Energi (AKE) dan Protein (AKP) pada Anak .........18
3.8 Perencanaan.............................................................................................37
3.9 Pelaksanaan.............................................................................................42
vi
DAFTAR GAMBAR
3.3 Genogram...................................................................................................28
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan
komunitas dimana pelayanan kebidanan komunitas merupakan upaya yang
dilakukan bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan di dalam
keluarga dan masyarakat supaya keluarga dan masyarakat selalu berada dalam
kondisi kesehatan yang optimal. Dalam sebuah keluarga biasanya dijumpai
satu atau lebih permasalahan kesehatan (Hamidah, 2009).
Menurut Munir (2009) dalam Purwandari (2016) masalah yang
menjadi prioritas di bidang kesehatan di Indonesia adalah tingginya angka
kematian ibu. Di samping menunjukan derajat kesehatan masyarakat, juga
dapat mengambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan kualitas pelayanan
kesehatan.
Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan
beratbadan yang paling pesat dibanding dengan kelompok umur lain, masa ini
tidak terulang sehingga disebut window of opportunity, untuk mengetahui
apakah balita tumbuh dan berkembang secara normal atau tidak, penilaian
tumbuh kembang balita yang mudah diamati adalah pola tumbuh kembang
fisik, salah satunya dalam mengukur berat badan balita (Soetjiningsih, 2002).
Badan kesehatan dunia (WHO, 2011) memperkirakan bahwa 54%
kematian anak disebabkan oleh keadaan gizi yang buruk. Di Indonesia, saat
ini tercatat 4,5% dari 22 juta balita atau 900 ribu balita di Indonesia
mengalami gizi kurang atau gizi buruk dan mengakibatkan lebih dari 80%
kematian anak (Kemenkes,2012). Hasil Riskesdas (2010), menunjukkan
pravelensi gizi kurang menjadi 17,9% dan gizi buruk menjadi 4,9%, artinya
kemungkinan besar sasaran pada tahun 2014 sebesar 15,0% untuk gizi kurang
dan 3,5% untuk gizi buruk dapat tercapai (Depkes RI, 2010).
Prevalensi balita gizi buruk merupakan indikator Millenium
Development Goals (MDGs) yang harus dicapai disuatu daerah
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan pada keluarga Tn.S
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah melalui pengumpulan data analisa,
perumusan dan pemecahan masalah
b. Merencanakan tindakan untuk membantu memecahkan masalah
kesehatan yan dialami oleh keluarga Tn.S
4
A. Konsep Keluarga
1. Definisi keluarga
Keluarga merupakan unti terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantunagn
(Andarmoyo, 2012).
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang bergabung karena
ikatan tertentu untuk berbagi pengalaman dan pendekatan emosional serta
mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Friedman,
2010).
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergantung
karena berhubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkat an dan
mereka hidup dalam suatu rumah tangga. Berinteraksi satu sama lain dan
dalam perananya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu kebudayaan (Bailon dan maglaya).
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga itu
adalah :
a. Unit terkecil masyarakat
b. Terdiri dari dua atau lebih
c. Adanaya ikatan perkawinan atau talian darah
d. Hidup dalam satu rumah tangga
e. Berinteraksi satu sama lain
f. Dibawah asuhan seorang kepala keluarga
g. Setiap anggota keluarga menjalankan perannya masing-msing
h. Menciptakan dan mempertahankan keluarga yang bermacam-macam
dalam sutu kebudayaan
2. Ciri-ciri keluarga
a. Unit terkecil masyarakat
5
6
2. Tujuan khusus :
a. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi
masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga.
b. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi
masalah-masalah kesehatan dasar dalam keluarga.
c. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan
yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan para anggotanya.
d. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit dan dalam
mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya.
e. Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu
hidupnya.
9. Tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan
Tugas keluarga dalam bidang kesehatan menurut Freedman, 1981,
untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga
yaitu:
a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota
keluarga.
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
c. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit,
dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau
usainya yang terlalu muda.
d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan
kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan
lembaga-lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan
dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.
10. Implikasi pelayanan masyrakat kesehatan berpusat pada keluarga
a. Pelayanan kesehatan diarahkan untuk membantu seluruh keluarga
dalam meningkatkan cara-cara hidup sehat sehingga dapat
meningkatkan prouktifitas dan derajad kesehatan.
10
i. Anak remaja
j. Kehilangan pekerjaan
k. Kematian anggota keluarga
l. Pindah rumah
12. Ketidakmampuan kelurga dalam melakukan tugas-tugas kesehatan
kebidanan
1. Ketidaksanggupan mengenal masalah kesehatan kelurga , disebabkan
karena:
a. Kurang pengetahuan atau tidak tahuan fakta
b. Rasa takut akhibat masalah yang diketahui
c. Sikap dan falsafah hidup
2. Ketidaksanggupan keluarga menggambil keputusan dalam melakukan
tindakan yang tepat, disebabkan karena :
a. Tidak memahami mengenai sifat berat dan luasnya masalah
b. Masalah kesehatan tidak begitu menonjol
c. Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena kurang
pengetahuan , dan kurang nya sumber daya keluarga
d. Tidak sanggup memilih tindakan diantaranya beberapa pilihan
e. Ketidak cocokan pendapat anggota –anggota keluarga
f. Tidak tahu tentang fasilitas kesehatan yang lalu
g.Takut dari akhibat tindakan
h. Sikap negatif terhadap masalah kesehatan
i. Fasilitas kesehatan tidak terjangkau
j. Kurang percaya terhadap petugas dalam lembaga kesehatan
k. Kesalahan informasi akhibat tindakan yang tidak diharapkan
3. Ketidak mampuan merawat anggota keluarga yang sakit disebabkan
karena :
a. Tidak mengetahui keadaan penyakit, gejala dan perawatanya serta
pertumbuhan dan perkembangan anak
b. Tidak mengetahui tentang perkembangan perawatan yang di
butuhkan
13
c. Marasmiks-Kwashiorkor
Marasmic-kwashiorkor gejala klinisnya merupakan campuran
dari beberapa gejala klinis antara kwashiorkor dan marasmus dengan
Berat Badan (BB) menurut umur (U) < 60% baku median WHO-
NCHS yang disertai oedema yang tidak mencolok. Bentuk kelainan
digolongkan menjadi 4 macam yaitu :
1) Undernutrition, yaitu kekurangan komsumsi pangan secara relatif
dan absolute dalam bentuk tertentu.
16
b. Pasokan Lemak
Roti, santan, mentega merupakan makanan yang mengandung
lemak dan baik diberikan pada anak balita sebab lemak sendiri mampu
membentuk Selubung Mielin yang terdapat pada saraf otak.
c. Kebutuhan Protein
Asupan gizi yang baik bagi balita juga terdapat pada makanan
yang mengandung protein.
d. Zat besi
Usia balita merupakan usia yang cenderung kekurangan zat
besi sehingga balita harus diberikan asupan makanan yang
mengandung zat besi.
e. Karbohidrat
Dalam kehidupan sehari-hari manusia membutuhkan
karbohidrat sebagai energi utama serta bermanfaat untuk
perkembangan otak saat belajar dikarnakan karbohidrat diotak berupa
Sialic Acid
f. Kalsium
Balita juga membutuhkan asupan kalsium secara teratur
sebagai pertumbuhan tulang dan gigi balita.
g. Vitamin
Vitamin merupakan nutrisi yang juga dibutuhkan, tidak hanya
balita, namun untuk semua umur membutuhkannya. Dapat dilihat pada
tabel berikut :
Kebutuhan Zat Gizi Balita Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi
(AKG) Rata-rata Per Hari
Berat Tinggi Vitamin
Golongan Energi Protein Besi/Fe
Badan Badan A
Umur (Kkal) (g) (Mg)
(Kg) (Cm) (RE)
0-6 bulan 5.5 60 560 12 350 3
7-12 bulan 8.5 71 800 15 350 5
1-3 tahun 12 90 1250 23 350 8
4-6 tahun 18 110 1750 32 460 9
Sumber: Solihin Pudjiadi, 2003 : 30.
18
C. Merokok
1. Definisi Rokok
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus, dihasilkan
dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya
atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa
bahan tambahan (Heryani, 2014).
2. Bahan Baku Rokok
Bahan baku yang digunakan untuk membuat rokok adalah sebagai
berikut:
a. Tembakau
Jenis tembakau yang dibudidayakan dan berkembang di
Indonesia termasuk dalam spesies Nicotiana tabacum (Santika, 2011).
b. Cengkeh
Bagian yang biasa digunakan adalah bunga yang belum mekar.
Bunga cengkeh dipetik dengan tangan oleh para pekerja, kemudian
dikeringkan di bawah sinar matahari, kemudian cengkeh ditimbang
dan dirajang dengan mesin sebelum ditambahkan ke dalam campuran
tembakau untuk membuat rokok kretek (Anonim, 2013).
c. Saus Rahasia
Saus ini terbuat dari beraneka rempah dan ekstrak buah-buahan
untuk menciptakan aroma serta cita rasa tertentu. Saus ini yang
menjadi pembeda antara setiap merek dan varian kretek (Anonim,
2013).
3. Kandungan Rokok
Menurut Muhibah (2011) racun rokok yang paling utama adalah
23
sebagai berikut:
a. Nikotin
Nikotin dapat meningkatkan adrenalin yang membuat jantung
berdebar lebih cepat dan bekerja lebih keras, frekuensi jantung
meningkat dan kontraksi jantung meningkat sehingga menimbulkan
tekanan darah meningkat (Tawbariah et al., 2014).
b. Tar
Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan
menempel pada paru-paru, mengandung bahan-bahan karsinogen
(Mardjun, 2012).
c. Karbon monoksida (CO)
Merupakan gas berbahaya yang terkandung dalam asap
pembuangan kendaraan. CO menggantikan 15% oksigen yang
seharusnya dibawa oleh sel-sel darah merah. CO juga dapat merusak
lapisan dalam pembuluh darah dan meninggikan endapan lemak pada
dinding pembuluh darah, menyebabkan pembuluh darah tersumbat.
4. Pembagian Rokok
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Rokok berdasarkan bahan baku atau isinya, dibedakan menjadi:
1) Rokok Putih
Isi rokok ini hanya daun tembakau yang diberi saus untuk
mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu (Mardjun, 2012). Rokok
putih mengandung 14 - 15 mg tar dan 5 mg nikotin (Alamsyah,
2009).
2) Rokok Kretek
Bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh
yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu
(Mardjun, 2012). Rokok kretek mengandung sekitar 20 mg tar dan
44- 45 mg nikotin (Alamsyah, 2009).
3) Rokok Klembak
Bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh,
24
dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan
aroma tertentu.
b. Rokok berdasarkan penggunaan filter menurut Mardjun (2012) dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu:
1) Rokok Filter: rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus
2) Rokok Non Filter: rokok yang pada bagian pangkalnya tidak
terdapat gabus
5. Jenis Rokok
Menurut Mustikaningrum (2010) jenis rokok dibagi menjadi delapan, yaitu:
a. Rokok
Merupakan sediaan tembakau yang banyak digunakan.
b. Rokok Organik
Merupakan jenis rokok yang dianggap tidak mengandung
bahan adiktif sehingga dinilai lebih aman dibanding rokok modern.
c. Rokok Gulungan atau “Lintingan”
Peningkatan penggunaan rokok dengan cara melinting sendiri
ini sebagian besar disebabkan oleh budaya dan faktor finansial.
d. Bidis
Bidis berasal dari India dan beberapa negara Asia Tenggara.
Bidis dihisap lebih intensif dibandingkan rokok biasa, sehingga terjadi
peningkatan pemasukan nikotin yang dapat menyebabkan efek
kardiovaskuler.
e. Kretek
Mengandung 40% cengkeh dan 60% tembakau. Cengkeh
menimbulkan aroma yang enak, sehingga kretek dihisap lebih dalam
daripada rokok biasa.
f. Cerutu
Kandungan tembakaunya lebih banyak dibandingkan jenis
lainnya, seringkali cerutu hanya mengandung tembakau saja.
g. Pipa
Asap yang dihasilkan pipa lebih basa jika dibandingkan asap
25
A. PENGKAJIAN
I. Identitas Keluarga
a. Identifikasi kepala keluarga
1. Nama : Tn.S
2. Umur : 96 Tahun
3. Pendidikan : SMP
4. Pekerjaan : Tukang Becak
5. Suku : Jawa
6. Agama : Islam
7. Alamat : Ds. Blaru RT RW III/I Kec. Pati, Kab. Pati
8. Nomor telp. :-
27
u
. A l d
wa
T n a u
n
R h . m p
Z
I
b
N 5 I H
u
y 6 Da s i
SM
2 . P ga l d
N A
T ng a u
y
T h m p
.
R
A
y
T 9 a Tu I H
n 6 h ka s i
SM
3 . L ng l d
A
T N Be a u
S h y cak m p
.
T
A
d
i
A 1 Tid I H
k
n 7 ak s i
SM
4 . L Be l d
N K
T ker a u
y
D h ja m p
.
R
5 A 5 P A TK Tid I H
n n ak s i
. t a Be l d
a k ker a u
Z h ja m p
u N
n y
28
.
29
30
c. Genogram
:Ayah Ny.T
: Ibu Ny.R
: Ny.R
: Adik Ny.R
: Anak Ny.R
o is e
Im t
uni I II III
sasi
1 He 18 /
pati 7/20
tis 14
B
(0-
31)
2 BC 18/1
G 2/20
14
3 DP 24/6
T- /201
HB 5
4 Pol 15/1 18/1 24/
io 1/20 2/20 6/2
14 14 015
5 Ca 18/2
mp /201
ak 6
Minum
minum air putih & 3-5
gelas susu/hari
Eliminasi :
BAK BAK 3-4x/hari (warna Tidak ada
kuning, jernih, bau
khas)
BAB
33
BAB 1x (konstensi
lembek, warna kuning,
bau khas)
Istirahat Siang 1 jam
Malam 7-8 jam Tidak ada
Personal Mandi 2x/ hari.
Hygiene Gosok gigi 2x/ hari.
Tidak ada
Ganti baju 2x/ hari
Keramas 2-3x/minggu
Rekreasi Nonton TV dan bermain
Tidak ada
di depan rumah
6) Data sosial budaya
a) Pandangan keluarga terhadap kesehatan
Apabila terdapat salah satu anggota keluarga yang sakit, keluarga
Ny. R selalu membawa ke bidan terdekat.
b) Keadaan lingkungan
Keadaan lingkungan sekitar terlihat bersih dan nyaman
c) Pengasuh anak
Anak diasuh oleh : anak diasuh oleh orang tua kandung sendiri
b. Tn.S
1) Riwayat kesehatan sekarang
Tn S mengatakan saat ini kondisi kesehatannya dalam
keadaan baik dan normal. Tn S mengatakan dalam mengkonsumsi
rokok 5-6 batang setiap harinya.
2) Riwayat kesehatan yang lalu
Tn S mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat
penyakit batuk berkepanjangan (TBC), tidak sesak nafas (asma),
dada tidak berdebar-debar (jantung), tidak nyeri kepala yang hebat
(hipertensi), tidak sering BAK dan haus (DM).
3) Riwayat kesehatan keluarga
Tn S mengatakan dipihak keluarga tidak pernah
mempunyai riwayat penyakit batuk berkepanjangan (TBC), tidak
sesak nafas (asma), dada tidak berdebar-debar (jantung), tidak
34
nyeri kepala yang hebat (hipertensi), tidak sering BAK dan haus
(DM).
c. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Fisik Umum Pada An.Z
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : CM
Tanda Vital
Tensi :-
Nadi : 95
Suhu : 36,5
BB/PB : saat lahir 1600 gr / 36 cm
Saat ini 11 kg/115 cm
Kulit : tidak kuning
2. Pemeriksaan Fisik khusus
a. Kepala : rambut hitam, tidak berketombe, tidak ada lesi,
bersih
Muka : simetris, tidak pucat , tidak odem
Mata : simetris, sklera tidak ikterus, konjungtiva
tidak anemis
Telinga : simetris, tidak ada serumen
Mulut : simetris, tidak ada stomatitis
Hidung : tidak ada polip, tidak ada sekret
b. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
bendungan vena jugularis
c. Dada : tidak terdengar suara retraksi dinding dada
d. Abdomen :
Dinding Abdomen : Bising usus normal
Kandung kemih : kosong
e. Ekstremitas :
35
B. ANALISIS MASALAH
N
DATA MASALAH
O
1 An Z umur 5 tahun dengan gizi - BGM
kurang
DS :
- Ibu mengatakan saat ini
berumur 5 tahun
- Ibu mengatakan anaknya
saat ini flu
- Ibu mengatakan berat
badannya tetap tidak naik-naik
tetapi jika anaknya sedang sakit
berat badannya turun
- Ibu mnengatakan nafsu
makan anaknya tidak baik
- Ibu mengatakan anaknya
suka minum susu
- Ibu mnengatakan anaknya
sudah mendapatkan imunisasi
yang lengkap
- Ibu mengatakan dulunya
anakanya pernah dirawat di Rs
karena BBLR
- Ibu mengatkan
perkembangan anaknya baik /
normal sepertia anak seumuran
dengannya
37
dengan usia
3 Potensi 2/3 x 1 2/ Masalah
pencegaha 3 gizi buruk
n (Kwsiokor
dan
maramus)
dapat
dicegah
dengan
penanganan
an masalah
gizi dengan
makanan
bergizi
4 Menonjoln 2/2 x 1 1 BGM
ya masalah mempengar
uhi
pertumbuha
n dan
perkembang
an balita
yang
seharusnya
optimal
menjadi
tidak
optimal
Jumlah 4
2/
3
D. Diagnosa Potensial
1. Pada An.Z umur 5 tahun adalah Gizi Buruk,
2. Pada Tn.S umur 96 tahun dengan perilaku hidup tidak sehat berhubungan
dengan merokok
40
E. Antisipasi Masalah
1. Pada Ny.R beritahu tentang kebutuhan nutrisi dengan memberikan
informasi kepada ibu melalui KIE
2. Pada Tn.S beritahu bahaya merokok terhadap kesehatan dan kandungan
melalui pemberian KIE tentang merokok
41
F. Perencanaan
Kunjungan Pertama
T
a
n
g
g Sa
Diagnosa
No a Tujuan sar Perencanaan Evaluasi
Kebidanan
l an
/
j
a
m
2 An Z umur 5 Setelah dilakukan
0 tahun dengan kunjungan sebanyak
BGM 2 kali diharapkan : 1. Lakukan 1. Ny.R
N sehubungan 1. Terciptan pendekatan dengan mempersilahkan
o dengan ya hubungan Ibu keluarga jika mau melakukan
v ketidakmamp kerja sama dan An kunjugan ulang
e uan keluarga kepercayaan pada .Z
m dalam keluarga 2. Hasil pemeriksaan
b merawat 2. Kondisi 2. Lakukan Keadaan
e anggota fisik anak normal pemeriksaan fisik Umum : Baik
r keluarga ditandai dengan : umum pada anak Kesadara
yang sakit - KU : baik meliputi : n : CM
2 disebabkan - Kesadaran : CM - KU Tanda
0 tidak - Nadi : 95 - TTV : N,S,BB Vital :
1 mengetahui x/menit
42
- Status emosional
: stabil
- Tanda
-tanda vital :
TD : 120/70
mmHg
N :
85x/menit
RR :
23x/menit
S : 36,50C
Kunjungan Kedua
T
a
n
Sa
gg Diagnosa
No Tujuan sar Perencanaan Evaluasi
al Kebidanan
an
/j
a
m
28 Tn S umur Setelah dilakukan
N 96 tahun kunjungan
ov dengan sebanyak 2 kali
45
G. Pelaksanaan
Tanggal/ Kebidanan T
Jam D
20 An.Z umur 5 1. Melakukan pendekatan 1. Ds: ibu bersedia dilakukan pengkajian
Kesadaran : CM
Nadi : 95 x/menit
Suhu : 36,6 C
nasi,lauk,pauk,buah,sayur
5. Memberikan KIE tentang 5. Ds : ibu bersedia diberikan KIE tentang
kembang anak
6. Memantau berat badan anak 6. Ds :-
bervariasi anak
Tanggal/ Kebidanan T
49
Jam D
28 Tn. S umur 96 1.Melakukan pendekatan 1. Ds: Tn.S bersedia untuk di
berhubungan
dengan merokok
2. Melakukan 2. Ds : Tn.S bersedia dilakukan
kanker paru-paru
4.Memberikan informasi 4. Ds : Tn.S bersedia dibeikan
dalam rokok
5.Memberikan informasi 5. Ds : Tn. S bersedia diberikan
konsumsi rokok
51
dirumah
dirumah
H. Catatan Perkembangan
m kebidana D
52
n S O A P
20 November An.Z 1. Ny.R Pengkajian An.Z Berikan
x/menit anak
2.Ibu
S : 36,6 C
bersedia
Status Present
menyajikan
dalam batas
makanan
normal
yang
Ibu
menarik
mengetahui
untuk anak
tentang
3.keluarga
tumbuh
53
untuk BB : 11 kg
pertumbuhan cara
menarik bagi
anak tentang
pengertian
gizi seimbang
54
jam kebidanan D
S O A P
21 November Tn. S umur 1. Tn.S Pengkajian Tn. S umur Berikan
merokok merokok
55
2.Tn.S Nadi : 85
mengataka x/menit
n bersedia RR : 23
untuk x/menit
menguran S : 36,5 C
gi rokok 1.Tn.S
mengetahui
tentang
bahaya
merokok
2.Tn.S
mengetahui
tentang zat-
zat berbahya
yang
terkandung
56
dalam rokok
3.Tn.S
mengetahui
tentang cara
mengurangi
konsumsi
rokok dan
mau
mencoba
mengurangi
konsumsi
rokok
4. Tn.S
bersedia
menyediaka
n sarana dan
57
tempat
khusus
untuk
merokok
dirumah
BAB IV
A. Kendala
menemukan masalah /hambatan apapun, karena keluarga Tn.S sangat antusias dan
senang dengan asuhan kebidanan yang diberikan. Dari semua rencana, pelaksanaan
sampai evaluasi pada asuahan kebidanan keluarga Tn.S dengan masalah BGM pada
An.Z dan merokok pada Tn.S, akhirnya petugas memberikan tindak lanjut yaitu
menganjurkan ibu untuk memberikan gizi seimbang untuk anak dan makanan yang
bervariasi sehingga membuat anak tertarik dan nafsu makannya meningkat. Untuk
masalah Tn.S petugas memberikan tindak lanjut dengan memberitahu Tn.S tentang
B. Pembahasan
Ny. R umur 29 tahun berat badan anaknya tidak naik tetapi sering turun anaknya
sekarang dalam kondisi pilek dan tidak tidak demam. Ibu mengatakan untuk saat ini
belum mengetahui gizi seimbang untuk anaknya. Selama ini anak hanya di berikan
makanan berupa nasi, lauk dan sayur. Anak Ny.R memiliki nafsu makan tidak baik
karena An.Z hanya lebih suka minum susu dibandingkan makan . Ny.R juga
mengatakan dulu saat bayinya pernah dirawat diNICU karena berat badan bayi rendah.
Ibu mengatakan imunisasi anaknya lengkap. Dari hasil pemeriksaan yang didapatkan
Upaya yang dilakukan keluarga sehubungan dengan masalah yang di alami oleh
anaknya yaitu dengan memberikan menu makanan dengan gizi seimbang , disamping
itu memasak makanan yang disukai anak sehingga nafsu makan anak bertambah .
58
59
Ny. R mengatakan kalau di dalam kelurganya tidak ada yang mempunyai penyakit
menurun seperti asma, DM, jantung,TBC dan hipertensi. Setelah dilakukan asuhan
kebidanan kelurga oleh mahasiswa Stikes Bakti Utama Pati dengan memberikan
pendidikan kesehatan mengenai gizi seimbang pada anak, cara penyajian makanan
Disamping itu keluarga Ny.R mengerti tentang gizi seimbang untuk anak dan ibu
Sedangkan pada Tn.S umur 96 tahun dengan mengkonsumsi rokok didapatkan data
bahwa Tn.S saat ini mengkonsumsi rokok, dalam satu hari menghabiskan 5-6 batang
rokok. Dan juga Tn. S mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti hipertensi,
asma, jantung, DM, TBC dan juga dalam keluarga tida memiliki riwayat keturunan
kembar.
kesehatan Tn.S dalam kondisi yang sehat. Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Tn.S
dengan memberikan KIE tentang bahaya merokok bagi kesehatan, memberikan informasi
tentang zat-zat yang terkandung didalam rokok dan cara mengurangi konsumsi rokok
didapatkan hasil bahwa Tn.S mengetahui bahaya apa saja yang akan terjadi pada orang
yang mengkonsumsi rokok, Tn.S mengetahui tentang zat-zat yang terkandung didalam
rokok dan cara mengurangi konsumsi rokok ditandai dengan Tn.S mampu menyebutkan
Upaya yang dilakukan Tn.S sehubungan dengan masalah yang dialaminya adalah
berusaha mengurangi konsumsi rokoknya dengan cara dalam satu hari jumlah yang
konsumsi rokoknya dikurangi, dan jika Tn.S merasa ingin merokok dia berusaha
Pada kunjungan kedua didaptkan Tn.S mengatakan bahwa dia sudh mulai terbiasa jika
tidak merokok , meski setiap harinya mengkonsumsi rokok akan tetapi jumlahnya sudah
berkurang yang semula bisa menghabiskan maksimal 5-6 batang sekarang bisa menjadi 3-
4 batang.
BAB V
A. kesimpulan
Dari asuhan kebidanan yang kami lakukan pada keluarga Tn.S dapat kami
simpulkan yaitu :
2. Sebagai tindak lanjut yang diberikan pada keluarga Tn.S adalah keluarga tersebut
pada anak, dan berusaha untuk mengatasi dengan jalan berkonsultasikan dengan
teori-teori yang pernah kami dapat dari akademi, khususnya tentang asuhan
kebidanan keluarga
B. Saran
61
1. Keluarga mampu untuk lebih meningkatkan kemampuan mengidentifikasi masalah-
masalah yang terjadi dalam keluarga terutama masalah BGM pada anak
tersebut
3. Keluarga mampu mengevaluasi hasil yang dicapai untuk menentukan rencana tindak
lanjut
62
63
DAFTAR PUSTAKA
Alimul Hidayat, A.Aziz. 2005. Pengantar ilmu keperawatan anak 1. Jakarta: Salemba
Medika
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek. Edisi
Hasdinah. 2013. Autis pada anak pencegahan, perawatan, dan pengobatan. Yogyakarta:
Nuha Medika
Khomsan, A.dkk. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya
Marimbi, Hanum.2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi pada Balita.
Wong, Donna L. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume 2. Jakarta : EGC
Lampiran 1 dokumentasi