Anda di halaman 1dari 8

EFEKTIVITAS PIJAT BAYI DALAM MENINGKATKAN ISTIRAHAT (TIDUR)

BAYI USIA 4-6 BULAN DI BPM NY. SISWATI HARIONO, AMD.KEB DESA
KEJAPANAN KEC. GEMPOL KAB. PASURUAN
Indra Yulianti, Hani Rizqi Maulidiah
Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto
ABSTRACT
Sleep was a requirement which must be fulfilled especially at growth phase because growth and
development happened during sleep. Sleep disorder was a problem that causes bad effect to infants growth
and development. One of medicinal therapy for use increase rest (sleep) with baby massage. Research of
purpose was to prove of baby massage effective within increase rest (sleep) of baby at Siswati Harionos BPM
Pasuruan regency. Method of research to using Quasy Eksperimental with program of one group pre test
-post test design. Population in this research was all of baby in age 4-6 month. Sample in this research was a
part of baby in age 4-6 month at Siswati Harionos BPM Pasuruan regency fill the criteria of inclusive.
Technical of removal sample was Purposive Sampling with 25 respondent. Instrument to used in this
research i s SPO of baby massage and a piece of observation rest (sleep). Result of experiment statistics with
expriment Wilcoxon Signed Rank use SPSS for Windows is signifikan that is = 0,000 with = 0,05.
Knot of this research is baby massage is efective within increase rest (sleep) on babies at Siswati Harionos
BPM Pasuruan regency. According to this result, expectly of baby massage can be applied by power of
health and a mother have babies to increase rest (sleep) without cure farmacologist that perpetual.
Keyword: Baby Massage, rest (sleep), 4-6 month age

PENDAHULUAN
Tidur merupakan kebutuhan mental dan juga
kebutuhan fisik bagi manusia, karena pada saat
tidur akan memberikan kesempatan bagi otot untuk
beristirahat. Tidur juga merupakan waktu saat
segala pengalaman yang dirasakan oleh manusia
setiap harinya diproses dan diintegrasikan oleh
pikiran. Hal ini benar-benar sangat berpengaruh
pada bayi dan anak, namun segala sesuatunya
tergantung pada seberapa nyenyak mereka tidur
(Graham dan Schaefer, 2002).
Di Indonesia cukup banyak bayi yang
mengalami masalah tidur, yaitu sekitar 44,2% bayi
mengalami gangguan tidur seperti sering terbangun
di malam hari. Namun lebih dari 72% orang tua
menganggap gangguan tidur pada bayi bukan suatu
masalah atau hanya masalah kecil, hal tersebut
diungkapkan oleh sebuah penelitian pada tahun
2004-2005 yang dilaksanakan di lima kota besar di
punggung bayi. Pijat bayi merupakan salah satu
bentuk rangsang raba. Rangsang raba adalah yang
paling penting dalam perkembangan. Sensasi

Indonesia (Jakarta, Bandung, Medan, Palembang


dan Batam).
Bayi yang mengalami gangguan tidur akan
mengalami gangguan yang sama dimasa-masa
selanjutnya terutama pada masa pertumbuhan.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh
Harriet Hiscock et al., (2002) di Melbourne,
Australia didapatkan hasil 32% ibu melaporkan
terdapat kejadian berulang masalah tidur pada anak
mereka. Hasil penelitian tersebut menggambarkan
bahwa masih banyak kejadian masalah tidur yang
dialami bayi dan kejadian tersebut bisa menetap
ataupun terulang kembali (Hiscock et all., 2002).
Saat
ini
berbagai terapi telah
dikembangkan, baik terapi farmakologis maupun
non farmakologis. Salah satu terapi non
farmakologis untuk mengatasi masalah tidur bayi
adalah pijat bayi. Pijat bayi adalah gerakan usapan
lambat dan lembut pada seluruh tubuh bayi yang
dimulai dari kaki, perut, dada, wajah, tangan dan
sentuhan merupakan sensori yang paling
berkembang saat lahir (Liaw, 2000 dalam Hikmah,

2010). Pijat bayi merupakan salah satu cara yang


menyenangkan untuk menghilangkan ketegangan
dan perasaan gelisah terutama pada bayi. Pijatan
lembut akan membantu mengendurkan ototototnya sehingga bayi menjadi tenang dan tidurnya
nyenyak. Sentuhan lembut pada bayi merupakan
sarana ikatan yang indah antara bayi dan orang
tuanya (Roesli, 2001).
Studi pendahuluan yang dilakukan di BPM
Ny, Siswati Hariono, Amd. Keb pada bulan
Februari 2015 diperoleh data dari 35 bayi yang
berkunjung untuk imunisasi, 28 bayi dilaporkan
mengalami masalah ketika tidur. Keluhan yang
dilaporkan oleh ibu berbeda-beda pada setiap bayi.
Ada yang melaporkan sering terbangun ketika tidur
dimalam hari, menangis ketika terbangun, jumlah
tidur kurang dari kebutuhan normal atau bangun
lebih dari 3 kali dalam semalam atau terbangun
malam hari lebih dari satu jam. Dari 35 ibu yang
membawa bayi ke bidan, 20 orang mengatakan
tahu atau pernah mendengar tentang pijat bayi
namun tidak tahu bagaimana teknik memijat yang
benar, 15 orang mengatakan sama sekali tidak tahu
tentang pijat bayi.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis
ingin meneliti tentang Efektivitas Pijat Bayi
Dalam Meningkatkan Istirahat (Tidur) Bayi Usia
4-6 Bulan Di Bpm Ny. Siswati Hariono, Amd. Keb
Desa Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten
Pasuruan untuk mengetahui seberapa jauh
efektivitas pemijatan terhadap istirahat (tidur) bayi.

Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk membuktikan Efektivitas Pijat Bayi dalam
Meningkatkan Istirahat (Tidur) Bayi Usia 4-6
Bulan Di Bpm Ny. Siswati Hariono, Amd. Keb
Desa Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten
Pasuruan.
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi istirahat (tidur) bayi
sebelum pemberian Pijat Bayi di BPM Ny.
Siswati Hariono, Amd. Keb
2. Mengidentifikasi istirahat (tidur) bayi
sesudah pemberian Pijat Bayi di BPM Ny.
Siswati Hariono, Amd. Keb.
3. Menganalisis Efektivitas Pijat Bayi
dalam meningkatkan
istirahat
(Tidur)
Bayi Usia 4-6 bulan di Bpm Ny. Siswati
Hariono, Amd. Keb.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Quasy Eksperimental yang
menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Rancangan
yang dipakai adalah One Group Pretes-Postest
Design.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua
bayi usia 4-6 bulan yang berkunjung pada bulan
April-Mei 2015 di BPM Ny. Siswati Hariono,
Amd. Keb Desa Kejapanan Kecamatan Gempol
Kabupaten Pasuruan. Peneliti mengambil 23
sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi.
Pengambilan
sampel
dalam
penelitian ini
dilakukan
dengan
cara
Non Probability
Sampling dengan teknik Purposive Sampling.
Pengumpulan
data
dilakukan dengan
menggunakan kuesioner kuantitas tidur bayi
yang telah di uji validitasnya.

HASIL PENELITIAN
Penyajian

data karakteristik
responden meliputi: umur,
jenis kelamin, lingkungan tempat
tinggal, riwayat pijat bayi.
Tabel 1. Karakteristik bayi
berdasarkan
umur.

orang (47,8%), wilayah perkampungan sebanyak


9 orang (39,1%).
Tabel 4. Karakteristik bayi
berdasarkan riwayat pijat bayi.

No.

Riwayat

Pijat Bayi

(F)

Frekuen
si
No.

Umur

4 bulan
7

5 bulan
12

6 bulan
4

Prosentase (%)
1

Frekuen
si
(F)
(%)

Total

Pernah

Prosentase

Total

100%

Dari tabel 1 diketahui bahwa penelitian ini


bayi yang berumur 6 bulan sebanyak 4 orang
(30,4%), umur 5 bulan sebanyak 12 orang
(52,2%), umur 4 bulan sebanyak 7 orang
(30,4%).

Prosentase
(%)

Jenis Kelamin
Frekuensi
Laki-laki

82,6%

23

100%

yang tidak pernah dipijat sebanyak 19 orang


(82,6%).
Tabel 5 Efektivitas Istirahat (tidur) sebelum dan
sesudah pemberian Pijat pada Bayi di
Bpm Ny. Siswati Hariono, Amd. Keb
Desa Kejapanan Kecamatan Gempol
Kabupaten Pasuruan
Sebelum Pemijatan

Tabel 2. Karakteristik bayi berdasarkan


jenis kelamin.

No.

19

Dari tabel 4 diketahui bahwa bayi


yang pernah dipijat sebanyak 4 orang
(17,4%), bayi

17,4%

23

17,4%

Tidak

30,4%
52,2%

(F)
13

No.
Istirahat
(tidur)

Sesudah pemijatan

Frekuensi
(F)

Prosentase
(%)

Frekuensi
(F)

Prosentase
(%)

21

91,3%

13%

Kurang

0%

16

69,6%

Normal

8,7%

17,4%

25

100%

25

100%

56,5%
10

Perempuan

43,5%
Total

23

100%

Dari tabel 2 diketahui bahwa 13 orang


(56,5%) adalah laki-laki dan sebanyak 10 orang
(43,5%) adalah perempuan.
Tabel 3. Karakteristik bayi berdasarkan
lingkungan tempat tinggal.

No.
1
Raya

Lingkungan
tempat
tinggal
Dekat Jalan

Frekuensi
(F)

Prosenta
s e (%)

11

Dekat Pabrik

47,8%

Wilayah
Perkampungan

3
9
39,1%

13%

Lebih
Total
P value

0,000

Hasil penelitian menunjukkan sebagian


besar responden mengalami peningkatan istirahat
(tidur) setelah diberikan pijat bayi yaitu 16
responden
(69,6%), sedangkan 3 responden (13%) tidak
mengalami peningkatan istirahat (tidur)
setelah diberikan pijat bayi.

Berdasarkan
uji
Wilcoxon
Signed
Rank
Total

Test
dengan
menggun
23

100%

Dari tabel 3 diketahui bahwa


lingkungan tempat tinggal bayi dekat jalan raya
sebanyak 11
Pasuruan, maka diperoleh nilai (0,000) <
(0,05), artinya Ho ditolak dan H1 diterima yang
berarti Pijat Bayi efektif dalam meningkatkan
Istirahat (tidur) pada bayi di Bpm Ny. Siswati
Hariono, Amd. Keb Desa Kejapanan Kecamatan
Gempol Kabupaten Pasuruan.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis data dapat dilihat
dengan jelas peningkatan istirahat (tidur) bayi usia
empat sampai enam bulan di Bpm Ny. Siswati
Hariono, Amd. Keb Desa Kejapanan Kecamatan
Gempol Kabupaten Pasuruan sebelum dan sesudah
pemberian pijat bayi. Sebelum diberikan pijat bayi
terdapat 21 responden (91,3%) yang mengalami
tidur kurang, 2 responden (8,7%) yang mengalami
tidur lebih. Setelah diberikan pijat bayi, terdapat 3
responden (13%) yang mengalami tidur kurang, 16
responden (69,6%) yang mengalami tidur normal,
4 responden (17,4%) yang mengalami tidur lebih.
Setelah dilakukan uji hipotesis dengan
menggunakan uji beda dua sampel berpasangan
untuk skala data ordinal, yaitu Wilcoxon Signed
Rank Test pada program komputerisasi dengan
tingkat kepercayaan 95% (p 0,05)
yang
dilakukan untuk mengetahui efektif atau tidaknya
pemberian pijat bayi dalam meningkatkan istirahat
(tidur) bayi usia 4 - 6 bulan di Bpm Ny. Siswati
Hariono, Amd. Keb Desa Kejapanan Kecamatan
Gempol Kabupaten Pasuruan, diperoleh nilai
asymp sig (2-tailed)atau nilai p = 0,000 (kurang
dari nilai = 0,05) sehingga dapat disimpulkan
bahwa pijat bayi efektif dalam meningkatkan
istirahat (tidur) bayi usia empat sampai enam bulan
di Bpm Ny. Siswati Hariono, Amd. Keb Desa
Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten
Pasuruan.
Pada teknik Pijat Bayi, terdapat berbagai
komponen-komponen penting yang mendasari

akan system komputerisasi dengan tingkat


kepercayaan 95% (p 0,05) yang
dilakukan untuk mengetahui efektivitas pijat bayi
dalam meningkatkan Istirahat (tidur) pada bayi
di Bpm Ny. Siswati Hariono, Amd. Keb Desa
Kejapanan
Kecamatan
Gempol
Kabupaten
pelaksanaan teknik Pijat Bayi. Agarmendapatkan
hasil yang maksimal dari pelaksanaan teknik Pijat
Bayi tersebut, responden perlu memenuhi berbagai

komponen-komponen teknik Pijat Bayi tersebut.


Komponen-komponen tersebut meliputi, suasana
tenang, dan posisi nyaman.
Berdasarkan data pendukung dari hasil
wawancara dengan ibu masing-masing bayi
didapatkan data bahwa bayi mereka tidurnya lebih
tenang, bayi tidak rewel ketika bangun tidur,
buang air besar lancar dan nafsu makannya juga
meningkat dalam mengkonsumsi air susu ibu
(ASI). Hal ini sesuai dengan pendapat Roesli
(2008) bahwa pemijatan dapat meningkatkan kadar
serotonin yang akan menghasilkan melatonin
yangberperan dalam tidur dan membuat tidur lebih
lama dan lelap pada malam hari. Seperti yang telah
dijelaskan di atas, serotonin juga akan
meningkatkan kapasitas sel reseptor yang
berfungsi mengikat glukokortikoid (adrenalin,
suatu hormon stress). Proses inimenyebabkan
terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin
(hormon stress) sehingga bayi yang diberi
yaitu 16 responden (69,6%), sedangkan
responden (13%) mengalami tidur kurang.

SARAN
Bagi orang tua bayi diharapkan ibu dapat
memberikan pijatan pada bayi karena sangat
menguntungkan pada bayi untuk meningkatkan
istirahat (tidur). Ibu bisa berlatih pijat bayi karena
ibu bisa memberikan pijatan sendiri kepada
bayinya.
Diharapkan bayi lebih sering diberikan
pemijatan dan teratur oleh orang tua, yang
mempunyai efek
menguntungkan
terhadap
peningkatan istirahat (tidur) bayi. Dapat mebuat
perkembangan
dan
pertumbuhan
bayi
meningkat.Diharapkan bayi diberikan terapi non
farmakologis yang lainnya untuk meningkatkan
istirahat (tidur).
Bagi bidan praktek mandiri diharapkan hasil
penelitian ini dapat dijadikan data dasar dan
menambah referensi bagi Bidan Praktek Mandiri
tentang jenis terapi Pijat Bayi pada Bayi sehingga
diharapkan teknik Pijat Bayi dapat diterapkan
untuk meningkatkan istirahat (tidur) pada bayi.
DAFTAR PUSTAKA

pemijatan akan tampak lebih tenang dan tidak


rewel. Pemijatan juga meningkatkan mekanisme
penyerapan makanan oleh nervus vagus sehingga
nafsu makan bayi juga meningkat.
Pada penelitian ini sebagian bayi mempunyai
kebiasaan minum susu sebelum tidur. Hal ini
tentunya juga mempengaruhi kualitas tidurnya.
Faktor usia juga berpengaruh terhadap peningkatan
kualitas tidur bayi. Semakin bertambahnya usia
maka kualitas tidurnya semakin berkurang. Dalam
penelitian ini, bayi yang digunakan sebagai
responden usianya berkisar antara tiga bulan
sampai enam bulan. Hal ini bisa menjadi penyebab
adanya perbedaan kualitas tidur pada masingmasing bayi.
SIMPULAN
Pemberian pijat bayi dapat menigkatkan
istirahat (tidur) bayi. Dimana hasil penelitian
menunjukkan bahwa istirahat (tidur) meningkat
Alimul, H.A. 2008. Pengantar Ilmu Keperawatan
Anak. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
Azwar, Dr. Saifuddin. 2010. Metode Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Field,T.M. 2002. Massage Therapy. Journal of
Medical Research.
Graham, J dan Charles E.S.2002. Panduan Sehat
dan Bijak Menidurkan Bayi.Jakarta:
Prestasi Pustakaraya.
Guyton & Hall. 2007.
BukuAjar Fisiologi
Kedokteran. Edisi Sebelas. Jakarta: EGC.
Harley, S. 2003. Tangan-Tangan Lembut: Pijatan
Sehat untuk Anak.Jakarta:PT. Elex Media
Komputindo.

Hidayat, A.A. 2008. Pengantar Ilmu Keperawatan


Anak Untuk Pendidikan Kebidanan.
Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, Aziz Alimul. 2010. Metode Penelitian
Kebidanan & Teknik Analisa Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Hikmah, Ema. 2010. Pengaruh Terapi Sentuhan
Terhadap Suhu Dan Frekuensi Nadi Bayi
Prematur Yang Dirawat Di Ruang
Perinatologi RSUD Kabupaten Tangerang.
Thesis tidak diterbitkan. Depok : Fakultas
Ilmu
Keperawatan
Kekhususan
Keperawatan Anak Universitas Indonesia.
Liaw, J.J. 2000. Tactile Stimulation and Preterm
Infant,
(online),
(http://journals.lww.com.jpnnjournal/abstra
ck/2000/06000/TactileStimulation
and
Preterm Infants.7.axpx, diakses 04Februari
2015).
Maharani, Sabrina. 2009. Pijat Dan Senam Sehat
Untuk Bayi. Jogjakarta: Kata Hati.

Minarti, dkk. 2012. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap


Kualitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan Di
Wilayah Kerja Puskesmas II Denpasar
Timur. Jurnal Penelitian.
Notoatmodjo, Prof. Dr. Soekidjo. 2010.
Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Nursalam. 2011.
Konsep Dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:
Pedoman Skripsi, Tesis, Dan Instrumen
Penelitian Keperawatan. Edisi 2. Jakarta:
Salemba Medika.
Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan. Edisi Keempat. Jakarta :
EGC.
Proverawati, Kusumawati, 2009. Buku Ajar Gizi
untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Putri, Alissa, 2009. Pijat dan Senam Untuk Bayi
dan Balita Panduan Praktis Memijat Bayi
Balita. Yogyakarta: Brilliant Offset.

Roesli, U.2001. Pedoman Pijat Bayi.Edisi Revisi.


Jakarta: PT. Trubus Agriwidya.
Roesli, U. 2008. Pedoman Pijat Bayi. Edisi
Revisi. Jakarta: PT Trubus Agriwidia.
Rudolph, A M; Robert K. Kamey; Kim J. O. 2002.
Rudolphs : Fundamental of Pediatric.
Third Edition, the Mc Graw-Hill
Companies, Inc, USA.
Roekistiningsih, dkk. 2006. Pengaruh Pemijatan
Terhadap Peningkatan Kuantitas Tidur
Bayi Usia 4-6 Bulan Di Kelurahan
Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kota
Malang. Jurnal Penelitian, 1(1): 1-10.
Setiadi. 2013. Konsep Dan Praktik Penulisan
Riset Keperawatan.
Edisi Kedua.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Stirling, Siobhan. 2003. Pamduan Membantu Anak
Agar Tetap Tidur Sepanjang Malam.
Jakarta: Erlangga.
Subakti, Y. A. 2008. Keajaiban Pijat Bayi dan
Balita. Jakarta: PT Wahyu Media.
Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian.
Bandung: ALFABETA cv.
Tarwoto dan Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar
Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta
: Salemba Medika.
Widianto, S. 2005. Pentingnya Tidur Nyenyak
Bagi Si Kecil. http://www. pikiranrakyat.com/cetak/2005/0805/28/hikmah/lai
nnya2.htm. tanggal 04 Februari 2015
Yudana, I.G.A. 2003. Tidurlah Agar Tak Hilang
Ingatan.
http://www.kompas.com/kesehatan/news/0
303/25/005341.htm tanggal 03 Februari
2015

Anda mungkin juga menyukai