Anda di halaman 1dari 23

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Kehamilan Trimester III


1. Pengertian
Kehamilan merupakan penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9
bulan menurut kalender internasional. Maka dapat disimpulkan bahwa
kehamilan merupakan bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau diluar
Rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan lahir
(Yulaikhah, 2019).
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang hampir selalu
terjadi pada setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma dan
ovum, tumbuh dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau 37
minggu atau sampai 42 minggu. Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester
yaitu trimester I berlangsung pada minggu ke-1 sampai minggu ke-12,
trimester II pada minggu ke13 sampai minggu ke 27, trimester III pada
minggu ke-28 sampai minggu ke-40.
2. Perubahan Fisiologis Trimester III
a. Sistem Respirasi
Kehamilan mepengaruhi sistem pernapasan pada volume paru-paru
dan ventilasi. Perubahan fisiologi sistem pernapasan selama kehamilan
diperlukan untuk memenuhi peningkatan metabolisme dan kebutuhan
oksigen bagi tubuh dan janin. Perubahan tersebut terjadi karena
pengaruh hormonal dan biokimia. Relaksasi otot dan kartilago toraks
menjadikan bentuk dada berubah. Diafragma menjadi lebih naik sampai 4
cm dan diameter melintang dada menjadi 2 cm. Kapasitas inspirasi

47
meningkat progresif selama kehamilan volume tidal meningkat sampai
40% (Yuliani, 2021).
b. Sistem Endokrin
Trimester III hormon oksitosin mulai meningkat sehingga
menyebabkan ibu mengalami kontraksi. Oksitosin merupakan salah satu
hormon yang sangat diperlukan dalam persalinan dan dapat merangsang
kontraksi uterus ibu. Selain hormon oksitosin ada hormon prolaktin juga
meningkat 10 kali lipat saat kehamilan aterm.
c. Sistem Muskuloskeletal
Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang umum pada
kehamilan, karena akibat pembesaran uterus ke posisi depan, lordosis
menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah tungkai. Hal ini
menyebabkan tidak nyaman pada bagian punggung terutama pada akhir
kehamilan sehingga perlu posisi relaksasi miring kiri
d. Sistem Perkemihan
Hormon estrogen dan progesteron dapat menyebabkan ureter
membesar, tonus otot saluran kemih menurun. Kencing lebih sering
(poliuria), laju filtrasi glomerulus meningkat sampai 69 %. Dinding
saluran kemih dapat tertekan oleh pembesaran uterus yang terjadi pada
trimester III, menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis
sementara. Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin
menurun namun hal ini dianggap normal (Tyastuti dan Wahyuningsih,
2016).
e. Sistem Kardiovaskuler
Volume darah akan bertambah banyak, kira-kira 25 % dengan
puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung (cardiac
output) yang meningkat sebanyak kurang lebih 30%. Nadi dan tekanan
darah. Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester
kedua dan naik lagi seperti pada pra hamil. Tekanan vena dalam batas-
batas normal. Pada ekstremitas atas dan bawah cenderung naik setelah

48
akhir trimester pertama. Nadi biasanya naik, nilai rata- ratanya 84 kali
permenit (Rustikayanti, 2016)
f. Uterus
Perubahan uterus mulai menekan ke arah tulang belakang, menekan
vena kava dan aorta sehingga aliran darah tertekan. Pada akhir kehamilan
sering terjadi kontraksi uterus yang disebut his palsu (braxton hicks).
Istmus uteri menjadi bagian korpus dan berkembang menjadi segmen
bawah rahim yang lebih lebar dan tipis, servik menjadi lunak sekali dan
lebih mudah dimasuki dengan satu jari pada akhir kehamilan. Uterus yang
semula hanya berukuran sebesar jempol atau seberat 30 gram akan
mengalami hipertrofi dan hiperplasia, sehingga menjadi seberat 1000
gram di akhir masa kehamilan. Otot dalam rahim mengalami hiperplasia
dan hipertrofi sehingga dapat menjadi lebih besar, lunak dan dapat
mengikuti pembesaran janin karena pertumbuhan janin (Tyastuti dan
Wahyuningsih, 2016).
g. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai
persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara
tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu
estrogen, progesteron, dan somatotropin. Kedua payudara akan bertambah
ukurannya dan vena-vena di bawah kulit akan lebih terlihat, puting
payudara akan membesar, berwarna kehitaman, dan tegak.
h. Kenaikan Berat Badan
Peningkatan berat badan pada trimester III merupakan petunjuk
penting tentang perkembangan janin. Keperluan penambahan berat badan
semua ibu hamil tidak sama tetapi harus melihat dari BMI atau IMT
sebelum hamil. IMT merupakan proporsi standar berat badan (BB)
terhadap tinggi badan (TB). IMT perlu diketahui untuk menilai status gizi
catin dalam kaitannya dengan persiapan kehamilan. Jika perempuan atau
catin mempunyai status gizi kurang ingin hamil, sebaiknya menunda

49
kehamilan, untuk dilakukan intervensi perbaikan gizi sampai status
gizinya baik. Ibu hamil dengan kekurangan gizi memiliki risiko yang
dapat membahayakan ibu dan janin, antara lain anemia pada ibu dan janin,
risiko perdarahan saat melahirkan, BBLR, mudah terkena penyakit
infeksi, risiko keguguran, bayi lahir mati, serta cacat bawaan pada janin
(Kemenkes RI, 2021)

Tabel 1.1
Kategori Indeks Masa Tubuh
Nilai Indeks Masa Kategori Status Gizi
Tubuh (IMT)
< 17,0 Kekurangan Tingkat Berat Sangat Kurus
17-<18,5 Kekurangan Tingkat Kurus
Ringan
18,5-25,0 Normal Normal
>25,0-27,0 Kelebihan Tingkat Ringan Gemuk
>27,0 Kelebihan Tingkat Berat Obesitas
(sumber : Kemenkes RI, 2021 )

3. Perubahan Psikologis Trimester III


Kehamilan pada trimester ketiga sering disebut fase penantian yang
penuh dengan kewaspadaan. Trimester III sering kali disebut periode
menunggu dan waspada, ibu sering merasa takut akan rasa sakit dan bahaya
fisik yang akan dialami pada saat persalinan. Ibu merasa khawatir bahwa
bayinya akan lahir sewaktuwaktu, serta takut bayinya yang akan dilahirkan
tidak normal. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali, merasa
diri aneh dan jelek, serta gangguan body image (Rustikayanti. dkk. 2016).
4. Ketidaknyamanan Trimester III
a. Nyeri punggung
merupakan nyeri punggung yang terjadi pada area lumbosakral. Nyeri
punggung bawah biasanya akan meningkat intensitasnya seiring
pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran

50
pusat gravitasi wanita tersebut dan postur tubuhnya. Perubahan-
perubahan ini disebabkan oleh berat uterus yang membesar. Cara untuk
mengatasi ketidaknyamanan ini antara lain postur tubuh yang baik,
mekanik tubuh yang tepat saat mengangkat beban, hindari membungkuk
berlebihan, mengangkat beban, dan berjalan tanpa istirahat, gunakan
sepatu bertumit rendah, kompres, kompres es pada punggung, pijatan/
usapan pada punggung, untuk istirahat atau tidur; gunakan kasur yang
menyokong atau gunakan bantal di bawah punggung untuk meluruskan
punggung dan meringankan tarikan dan regangan.
b. Sering buang air kecil
Sering buang air (BAK) sering disebabkan oleh karena uterus
membesar, yang disebabkan karena terjadi penurunan bagian bawah janin
sehingga menekan kandung kemih. Ibu hamil dilarang untuk menahan
BAK, upayakan untuk mengosongkan kandung kencing pada saat terasa
ingin BAK. Perbanyak minum pada siang hari untuk menjaga
keseimbangan hidrasi. Apabila BAK pada malam hari tidak mengganggu
tidur maka tidak dianjurkan mengurangi minum dimalam hari, tetapi bila
ya, batasi minum setelah makan malam, di samping itu ibu hamil harus
membatasi minum yang mengandung diuretic seperti teh, kopi, cola
dengan caffeine (Tyastuti dan Wahyuningsih, 2016).
c. Sesak nafas
Sesak nafas ini biasanya mulai terjadi pada awal trimester II sampai
pada akhir kehamilan. Keadaan ini disebabkan oleh pembesaran uterus
dan pergeseran organ–organ abdomen, pembesaran uterus membuat
pergeseran diafragma naik sekitar 4 cm. Peningkatan hormon
progesterone membuat hiperventilasi.
d. Konstipasi atau sembelit
Konstipasi atau sembelit selama kehamilan terjadi karena peningkatan
hormone progesterone yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus
kurang efisien, konstipasi juga dipengaruhi karena perubahan uterus yang

51
semakin membesar, sehingga uterus menekan daerah perut. Cara
mengatasi konstipasi atau sembelit adalah minum air putih yang cukup
minimal 6-8 gelas/ hari, makanlah makanan yang berserat tinggi seperti
sayuran dan buah-buahan, lakukanlah olahraga ringan secara teratur
seperti berjalan, segera konsultasikan ke dokter/ bidan apabila konstipasi
atau sembelit tetap terjadi setelah menjalankan cara-cara di atas.
e. Sakit Kepala
Sakit kepala terjadi akibat kontraksi otot/spasme otot (leher, bahu dan
penegangan pada kepala), serta keletihan. Selain itu, tegangan mata
sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan syaraf yang
berubah. Cara meringankan : teknik relaksasi, memassase leher dan otot
bahu, penggunaan kompres panas/es pada leher, istirahat, dan mandi air
hangat.
f. Edema ekstremitas bawah
Edema atau bengkak pada kaki selama kehamilan bisa menjadi anda
serius yang harus diwaspadai ibu hamil. Karena hal ini terjadi disebabkan
oleh retensi cairan di bagian bawah tubuh yang terjadi karena ibu hamil
terlalu banyak beraktifitas. Meskipun bengkak tau edema bisa mereda,
namun pada sebagia orang hal ini tidak bisa begit saja hilang dengan
sendirinya (Neonatus & Bayi, 2021)
g. Gangguan tidur
Pengaruh hormone yang naik turun dan kekhawatiran berlebihan akan
proses kehamilan biasanya membuat ibu hamil menjadi sulit tidur atau
insomnia. Keadaan ini tentu kurang baik untuk kesehatan ibu da juga
janinyang dalam tahap pematangan organ tubuhnya. Sulit tidur juga
membuat emosi ibu hamil meningkat signifikan dan membuat ibu hamil
mudah marah sehingga hal ini kurang baik bagi jann dalam kandungan
(Neonatus & Bayi, 2021)
h. Nyeri ulu hati

52
Nyeri ulu hati disebabkan karna adanya peningkatan hormone
progesterone sehinga merelakssikan fingter jantung pada lambung,
motilitas gastrointestinal karena otot halus relaksasi dan tidak ada ruang
fungsional untuk lambung disebabkan karena tekanan pada uterus
(Hutahaean, 2013)
i. Kram kaki
Kram kaki merupakan kontraksi otot yang memendek atau kontraksi
sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan singkat, yang biasanya
menyebabkan nyeri. Kram biasanya disebabkan karena karena kurang
menkonsumsi kalsium, kelelahan,kurang aliran darah ke otot dan
dehidrasi, serta kurangnya gizi selama kehamilan. Pada ibu hamil
trimester III trjadi karena berat badan atau rahmi ibu yang bertambah
besar sehingga terjadi gangguan asupan oksigen yang membuat aliran
darah tidak lancar dan menimbulkan rasa nyeri pada kaki. Kram kaki yang
dirasakan biasanya mnyerang malam hari selam 1-2 menit. Haliu terjadi
jua karena bayi mengambil sebagian besar gizi ibu sehingga meninggalkan
sedikituntuk ibunya (Krisnawati & Isroh, 2012)
j. Varises
Varises menjadi terlihat jelas seiring dengan usia kehamilan,
peningkatan berat badan, dan lama waktyang dihabiskan dalam posisi
berdirih. Tekanan femoralis makin meningkat seiring dengan usia
kehamilan (Hutahan, 2013)
k. Hemoroid
Hemooroid merupakan pembesaran vena dai anus. Hemoroid dapat
membesar saat kehamilan halini disebabkan karena adanya kongesti darah
dalam rongga pangul. Relaksasi dai oto halus pada bowel, memperbesar
konstipasi dan tertahannya gumpulan (Hutahean, 2013)
B. Konsep Dasar Nyeri Punggung
1. Definisi Nyeri

53
Nyeri punggung bawah adalah nyeri atau rasa tidak nyaman yang
terletak dibawah costae ke 12 sampai otot gluteus dengan atau tanpa nyeri
menjalar pada kaki yang merupakan keluhan yang sangat umum dirasakan
oleh penderita, nyeri akan menjadi kronis ketika berlangsung selama tiga
bulan bahkan lebih (Lionel, 2014).
Menurut Pramita (2014) menyatakan bahwa nyeri punggung bawah
miogenik merupakan nyeri yang terjadi di sekitar punggung bagian bawah
yang disebabkan karena gangguan atau kelainan pada unsur otot atau
tendon tanpa disertai adanya gangguan neurologis.
Menurut penelitian (Carvalho et al, 2017) nyeri punggung bawah
adalah masalah muskolosketal yan umum terjadi selama kehamilan dan
dapat memberikan dampak negatif terhadap kehamilan tersebut. Rasa sakit
yang ditimbulkan dapat ringan atau berat, tetapi pada umumnya diobati.
2. Penyebab
Penyebab nyeri punggung bawah pada wanita hamil adalah adanya
perubahan hormonal yang menimbulkan perubahan pada jaringan lunak
penyangga dan penghubung (connective tissue) sehingga mengakibatkan
menurunnya elastisitas dan flexibilitas otot. Selain itu, pada wanita hamil
juga disebabkan oleh faktor mekanik yang mempengaruhi kelengkungan
tulang belakang oleh perubahan sikap statis dan penambahan beban pada
saat ibu hamil (Wahyuni & Prabowo, 2012).
Nyeri punggung disebabkan oleh hormon kehamilan yang
melonggarkan semua sendi. Pertumbuhan janin yang menimbulkan perut
tumbuh semakin besar, sehingga mengubah postur tubuh. Perubahan –
perubahan ini dapat meningkatkan kurval normal yang ada di punggng,
yang dapat menyebabkan sakit punggung. Kemudian dalam kehamilan,
sendi - sendi yang lebih longgar dipunggung bergerak lebih banyak seiring
dengan bertambahnya berat bayi, hal ini dapat menyebabkan rasa sakit
pada punggung bagaian bawah dan kadang – kadang rasa sakit di bokong
atau kaki bagan atas (Jumiatin & Nani, 2020)

54
Nyeri punggung bawah di sebabkan oleh pengaru hormone yang
menimbulkan gangguan pada subtansi dasar penyanggang dan jaringan
penghubun sehingga mengakibatkan penurunan elastisitas dan fleksibilitas
otot (Intarti & Puspitasari, 2017)
3. Faktor yangMempengaruhi Nyeri Punggung
a. Usia
Usia adalah lama waktu hidup atau sejak dilahirkan. Usia
sangat menentukan status kesehatan ibu. Ibu hamil dikatakan
beresiko tinggi apabila ibu hamil berusia dibawah 20 tahun atau
lebih dari 35 tahun. Menurut Judha (2012) perbedaan
perkembangan akan mempengaruhi respon terhadap nyeri.
Perkembangan tersebut yaitu secara fisik dan organ-organ pada
usia kurang dari 20 tahun belum siap untuk melaksanakan tugas
reproduksi dan belum matang secara psikis. Usia muda atau
kurang dari 20 tahun akan sulit mengendalikan nyeri (Yanti,
2010). Usia reproduksi lebih dari 35 tahun, fisik dan fungsi organ-
organ tubuh terutama sistem reproduksi mengalami penurunan.
Hal tersebut juga dapat menimbulkan respon kecemasan karena
risiko kehamilan dan persalinan yang akan dihadapi. Kecemasan
dalam kehamilan dapat meningkatkan stimulus intensitas nyeri
(Afritayeni, 2017).
b. Usia Kehamilan
Menurut penelitian Ulfah (2014) sebagian besar keluhan nyeri
punggung ibu hamil terjadi pada trimester III. Penambahan umur
kehamilan menyebabkan perubahan postur pada kehamilan
sehingga terjadi pergeseran pusat gravitasi tubuh ke depan,
sehingga jika otot perut lemah menyebabkan lekukan tulang pada
daerah lumbar dan menyebabkan nyeri punggung.
c. Paritas

55
Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami oleh
seorang ibu selam hidupnya. Menurut hasil penelitian terdapat
hubungan antara paritas dengan nyeri punggung pada kehamilan.
Ibu hamil yang memiliki paritas tinggi yang lebih 5 atau sama
dengan empat (grande multi gravida) lebih berisoko
mengalaminyeri punggung bawah (Judha & Sudarti, 2012)
d. Keletihan
Kelitihan secara tidak langsung dapat memperburuk persepsi nyeri
selain itu, keletihan menyebabkan sensasi nyeri semakin intensif
dan menurunkan mekanisme koping (Ulfa, 2014)
e. Riwayat Nyeri Terdahulu
Setiap individu belajar dari pengalaman nyeri. Pengalaman nyeri
sebelumnya tidak selalu berarti bahwaindividu tersebut akan
menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan dating.
Riwayat nyeri punggung pada kehamilan sebelumnya akan
mempengaruhi kejadian nyeri punggung pada kehamilan sekaang
(Girsang, 2022)
f. Pekerjaan
Pekerjaan ibu dapat dihubungkan dengan kondisi keletihan yang
dialami ibu. Menurut Yanti (2010) keletihan secara tidak langsung
dapat memperburuk persepsi nyeri. Selain itu, keletihan
menyebabkan sensasi nyeri semakin intensif dan menurunkan
mekanisme koping.
g. Pendidikan ibu
Pendidikan mempengaruhi kemampuan ibu untuk menentukan
cara mengatasi masalah kesehatan yang dialami. Tinggi rendahnya
pendidikan seseorang, akan menentukan tuntutannya terhadap
kualitas kesehatan
h. Budaya

56
Latar belakang budaya dan suku mempengaruhi keyakinan, nilai,
dan kebiasaan individu. Budaya mempengaruhi cara melaksanakan
kesehtan pribadi. Kultur atau budaya memiliki peran yang kuat
untuk menentukan factor sikap idividu dalam mempersepsikan dan
merespon nyerinya (Judha & Sudarti, 2012)
4. Klasifikasi Nyeri
Klasifikasi nyeri secara umum dibagi menjadi dua, yakni nyeri akut
dan kronis. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan
cepat menghilang, yang tidak melebihi enam bulan dan ditandai dengan
adanya peningkatan tegangan otot. Nyeri kronis merupakan nyeri yang
timbul perlahan-lahan, biasanya berlangsung dalam waktu cukup lama,
yaitu lebih dari enam bulan. Hal yang termasuk dalam kategori nyeri
kronis adalah nyeri terminal, sindrom nyeri kronis, dan nyeri
psikosomatis.
Tabel 1.2
Perbedaan nyeri akut dan nyeri kronis
Karakteristik Nyeri akut Nyeri kronis
Pengalaman Satu kejadian Satu situasi, status
eksitensi
Sumber Sebab eksternl atau Tidak diketahui atau
penyakit dari dalam pengobatan yang
terlalu lama
Serangan Mendadak Bisa mendadak,
berkembang, dan
terselubung
Waktu Sampai enam bulan Lebih dari enam bulan
sampai bertahun- tahun
Pernyataan nyeri Daerah nyeri tidak Daerah nyeri suli
diketahui dengan pasti dibedakan intensitasnya,
sehingga sulit di evaluasi
(peruban perasaan)
Gejala – gejala klinis Pola respon khas dengan Pola respons yang
gejala yang lebih jelas bervariasi dengan sedikit
gejala (adaptasi)
Pola Terbatas Berlangsung terus, dapat
bervaiasi

57
Perjalanan Biasa berkurang setelah Penderitaan meningkat
beberapa saat setalah beberapa saat
Sumber : Uliyah, 2014

Selain klasifikasi nyeri diatas, terdapat jenis nyeri yang spesifik, diantaranya
nyeri somatic, nyeri visceral, nyeri menjalar ( referent pain), nyeri psikogenik, nyeri
fantom dari ekstremitas, nyeri neurologis dan lain- lain. Nyeri somatis dan nyeri
visceral ini umunya bersumber dari kulit dan jaringan dibawah kulit (superfisial) pada
otot tulang. Perbedaan antara kedua jenis nyeri ini dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 1.3
Perbedaan nyeri somatis dan nyeri viseral
Nyeri somatis Nyeri
Karakteristik Superfisial dalam Viseral

Kualitas Tajam, menusuk, Tajam, Tajam, tumpul


membakar tumpul, nyeri terus,
nyeri terus Kejang
Menjalar Tidak Tidak Ya
Stimulasi Torehan, abrasi Iskemia Distensi,
terlalu panas dan torehan,
spamus, iritasi
dingin panas kimiawi
Reaksi Otonom Tidak Ya Ya
Refleks Kontraksi Tidak Ya Ya
Otot
Sumber : Uliyah, 2014
Nyeri menjalar adalah nyeri yang terasa pada bagian tubuh yang lain, umunya
terjadi akibat kerusakan pada cedera organ viseral. Nyeri psikogenetik adalah nyeri
yang tidak diketahui secara fisik yang timbul akibat psikologis. Nyeri fantom adalah
nyeri yang disebabkan karena salah satuektremitas diamputasi. Nyeri neurologis
adalah bentuk nyeri yang tajam karena adanya spasme disepanjang atau dibeberapa
jalur saraf.

58
5. Skala Nyeri
a. Skala nyeri angka
Gunakan garis lurus dimana garis awalnya menunjukan “tidak ada rasa nyeri”
garis tengah yang menunjukan “nyeri sedang: dan garis akhir yang
mengidentifikasikan nyeri hebat. Jelaskan pada penderita bahwa diujung garis
adaangak 0 yang berarti tidak nyeri dan angka 10 yang menunjukan nyeri hebat.
Mintalah kepada penderita untuk memilih angka yang mewakili rasa nyeri
mereka.

Gambar 1.1 skala nyeri numerik

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Keterangan :
0-1 : tidak nyeri
2-3 : nyeri ringan
4-6 : nyeri sedang
7-8 : nyeri hebat
9-10 : nyeri berat
6. Dampak Nyeri
Nyeri menimbulkan perasaan yang tidak nyama pada pasien. Apabila
nyeri tidak segera diatasi secara adekuat akan memberikan efek yang
membahayakan seperti kardovaskuler, gastroenteritis, endokrin, dan
immunologic rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri,
mempelancar aliran darah (solehati,2015).

59
7. Cara Mengatasi Nyeri Punggung
Cara mengatasi nyeri punggung bawah menurut (Zakiyah, 2015) dibagi
menjadi 2 yaitu terapi farmakologis dan non-farmakologis.
a. Farmakologi
1. Analgesic Opioid
Analesi opioid adalah golongan obat yang dapat mengatasi nyeri yang
hebat, karena mempunyai daya penghilang nyeri yang sangat kuat
degan titi kerja yang terletak di susunan saraf pusat (SSP). efek
analgesi in apat mengurangi kesadaran dn menimbulkan perasaan
nyaman (euphoia).
2. Analgesic Non Opioid/Perifer
Obat-obat dalam kelompok analgesic non opioid adalah
menghentikan prostaglandin dengan menghinbis enzim COX pada
daerah yang terluka sehingga dapat mengurangi pembentukan
mediator nyeri. Efek sampik timbul karena penggunaan obat dalam
jangka waktu lama dan dosis besar, seperti kerusakan hati dan ginjal,
kerusakan darah, gangguan lambung, usus serta reaksi alergi kulit.
3. Obat-obat adjuvant atau ko-analgesik
a. Non farmakologi
1. Pemberian Kompres panas/hangat dan dingin
Pemberian kompres panas dan dingin bekerja dengan
menstimulasi reseptor tidak nyeri (non-nosiseptor) dalam
reseptor yang sama seperti pada cedera.
2. Trasctaneous electrical nerve stimulation (TENS)
TENS adalah alat yan digunakan unuk menurunkan nyeri
dengan menggunakan gelombang bifasik melalui elektroda
pada kulit, umumnya berupa stimulator mesin kecil yang

60
dioperasikan dengan menggunakan baterai dengan arus
keluaran 0-50 Ma.

3. Massage
Massage/pijat adalah melakukan tekanan dengan menggunakan
tangan pada jaringan lunak, endon, ligamentum, atau otot tanpa
menyebabkan gerakan atau perubahan posisi sendi. Tujuan
massage untuk meredakan nyeri, menghasilakan relaksasi dan
memperbaiki sirkulasi.
a. Effeurage massage
Masagge Effleurage adalah teknik pemijatan pada daerah
punggung atau sacrum dengan menggunakan pangkal telapak
tangan teknik pemijatan berupa usapan lembut, lambat dan
panjang atau tidak putus-putus. Teknik ini menimbulkan efek
relaksasi (Iin Setiawati, 2019).
4. Relaksasi nafas dalam
Relaksasi nafas dalam yaitu suatu bentuk asuhan
keperawatanyangmengajarkan kepada pasien mengenai teknis nafas
dalam, nafaslambat dan menghembuskan nafas secara perlahan.
Selainiturelaksasi nafas dalam juga dapat dilakukan dengan
latihanolahnafas dan bermeditasi, seperti yoga atau taichi yang efektif
untukmenurunkan hormon penyebab stress. Terapi relaksasi nafas
dalamdapat meningkatkan saturasi oksigen, memperbaiki
keadaanoksgenasi dalam darah, dan membuat suatu keadaan rileks
dalamtubuh (Amalia, 2014).
5. Acepressure
Acepressure adalah melakukan tindakan pada titik titik
akupuntur dengan tujuan untuk memperlancar sirkulasi hingga tercpai
keseimbangan energy, denganindikasi untuk meredakan nyeri dan

61
ganngguan mskoloskeletal, dan indikasi lainnya seperti pada terap
akupuntur.

6. Distraksi
Distraksi adalah penalihan sensasi nyeri dan emosi negative
dengan memfokuskan perhatian pada hal lain, sehingga menurunkan
rasa nyeri. Contoh distraksi yaitu dengan stimulus pendengaran
pengelihatan dan sntuhan yang akan efektif lebih baik.
7. Reframing
Reframing adalah teknik yang digunakan untuk mengubah
presepsi nyeri dengan cara mengawasi pikiran negative dan
menggantinya dengan pikiran yang lebih positif.
8. Hipnotesi
Hipnotis adalah teknik terapi dengan cara membuat sugesti
kepala klien yang telah menjalani proseduryang dirancang agar santai
dan berfokus pada pikiran mereka.
9. Biofeedback
Adalah cara lain untukmenguangi nyeri khusunya membantuk
klien yan suli merelaksasikan ketegangan otot.
C. Konsep Dasar Effleurage Massage
1. Definisi
Effeleurage Massage merupakan salah satu teknik relaksasi yang
paling mudah dilakukan untuk memberikan rasa nyaman pada ibu hamil.
Menurut Aprilia (2014), merupkan sentuhan dan pemijatan ringan ini
sangat penting bagi ibu hamil, karena dapat membantu memberikan rasa
tenang dan nyaman. Massage effleurage dapat meredakan nyeri pada
punggung. Effleurage massage mempunyai distraksi yang dapat
meningkatkan pembentukan endorphin dalam sistem kontrol desenden

62
sehingga dapat membuat lebih nyaman karena relaksasi otot (Rahmawati
dan Sarwinanti, 2016).
Berdasarkan penelitian (Iin Setiwati, 2019) setelah dilakukan Massage
Effleurage satu kali selama 30 menit sudah efektif dapat menurunkan
nyeri punggung pada ibu hamil trimester III.
2. Manfaat Massage Effleurage
Manfaat massage effleurage pada masa kehamilan yaitu:
a. Mengurangi stress dan kecemasan pada masa kehamilan.
b. Mengurangi ketidaknyamanan fisik.
c. Meningkatkan produksi hormone endorphin yang berguna untuk ibu
dan janin.
3. Teknik Massage Effleurage
Teknik massage effleurage merupakan salah satu metode non
farmakologis yang dilakukan untuk mengurangi nyeri. Massage effleurage
berupa usapan lembut panjang, dan tidak terputus-putus sehingga
menimbulkan efek relaksasi (Aini,2016).
Ada dua cara teknik massage effleurage :
a. Teknik menggunakan satu tangan
Teknik ini dapat dilakukan dengan menggunakan
ujung-ujung jari tangan melakukan usapan pada punggung
secara ringan, tegas, konstan dan lembut dengan membentuk
pola gerakan seperti angka delapan.
b. Teknik menggunakan dua tangan
Teknik ini bisa dilakukan terhadap klien dengan
menggunakan kedua tangan telapak jari-jari tangan melakukan
usapan ringan, tegas, konstan dengan cara gerakkan
melingkari punggung.
Langkah-langkah adalah sebagai berikut:
1. Memintak calon bunda untuk mengambil posisi yang nyaman,
misalnya berbaring miring atau duduk. Bila calon bunda ternyata

63
lebih suka posisi duduk, maka duduklah diatas kursi, tempat
tidur, atau paling nyaman di gym ball.
2. Menintak bunda untuk menarik nafas yang dalam lalu
keluarkan dengan lembut sambil memejamkan mata.
3. Hangatkan kedua telapak tangan anda dan dengan niat yng
sungguh-sungguh mulailah melakukan effleurage massage.
4. Gunakan ujung jari jemari tangan anda
5. Sentuh dengan ringan permukaan luar kulit bunda
6. Sentuhan sangat efektif dilakukan dipunggung dan sepanjang
tulang belakang (membentuk huruf V) dan dibagian leher,
telingga, lengan dan paha bagian dalam (zora erotis).
7. Biarkan ibu merasa “merinding” Karena saat ibu merinding
hormon endorphin dikeluarkan dan ini dapat memicu rasa
nyaman.

Dimulai dari bahu kiri dan kanan, memberikan sentuhan


ringan membentu huruf V menuju tulang belakang ekor.
Lanjutkan sentuhan ini keperut bagian bawah, berhenti
sejenak sambal berkomunikasi dengan janin, bunda
dianjurkan untuk rileks dan merasakan sensasinya.
8. Lanjutkan beri sentuhan dan pijatan di daerah
punggung/sepanjang tulang belakang, bahu, dan lengan atas
bunda.
9. Untuk memperkuat efek dari sentuhan ini, kita juga dapat
memberikan sugesti dengan kata-kata yang menenteramkan.
10. Setelah melakukan massage effleurage, sebaiknya langsung
memeluk calon bunda, sehingga tercipta suasana yang benar-
benar menenangkan.
D. Konsep Dasar Relaksai Nafas Dalam
1. Definisi

64
Relaksasi nafas dalam adalah suatu teknik merilekskan ketegangan
otot yang dapat membuat pasien merasa tenang dan bisa menghilangkan
dampak psikologis stres pada pasien. Relaksasi nafas dalam merupakan
suatu bentuk asuhan kebidanan yang dalam ini bidan mengajarkan kepada
klien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan
inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas dalam
secara perlahan (Teti, 2015).
Berdasarkan penelitian (Iin Setiwati, 2019) setelah dilakukan
Relaksasi Nafas Dalam satu kali selama 15 menit sudah efektif dapat
menurunkan nyeri punggung pada ibu hamil trimester III.
2. Tujuan
Menurut Smeltzer & Bare (2002) dalam Teti (2015) tujuanteknik
relaksasi nafas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli,
memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan
efisiensi batuk, mengurangi stres fisik maupunemosional yaitu
menurunkan kecemasan.
3. Prosedur
Relaksasi nafas dalam ada beberapa macam. Miltenberger (2004)
dalam Teti (2015) menggambarkan 4 macamrelaksasi yaiturelaksasi otot,
pernafasan diafragma, meditasi dan relaksasi perilaku. Autonegic
relaxation merupakan jenis relaksasi yang diciptakansendiri oleh individu
bersangkutan dengan cara seperti ini dilakukandengan menggabungkan
imajinasi visual dan kewaspadaan tubuhdalam mengadapi stres. Relaksasi
atau meditasi berguna untuk mengurangi stres atau ketegangan jiwa.
Relaksasi dilaksanakan dengan mengencangkan dan melonggarkan otot
tubuh sambil membayangkansesuatu dengan damai, indah dan
menyenangkan. Relaksasi dapat jugadilakukan dengan mendengarkan
musik atau bernyanyi
Teknik relaksasi menurut Endang (2014) menghasilkan
responfisiologis terintegrasi dan juga mengganggu bagian dari

65
kesadaranyang dikenal sebagai“respon relaksasi Benson”. Relaksasi
merupakan2 perpanjangan serabut otot skeletal dan ketegangan
merupakankontraksi terhadap perpindahan serabut otot.

4. Posisi
Ada beberapa posisi relaksasi nafas dalamyang dapat dilakukan
menurut (Smeltzer & Bare dalam Lukman, 2014) :
1. Posisi relaksasi dengan terlentang Berbaring terlentang, kedua tungkai
kaki lurus dan terbuka sedikit, kedua tangan rileks disamping bawah lutut
dan kepala diberi bantal.
2. Posisi relaksasi dengan berbaring miring Berbaring miring, kedua lutut
ditekuk, dibawah kepala diberi bantal dan dibawah perut sebaiknya diberi
bantal juga, agar perut tidak menggantung.
3. Posisi relaksasi dalam keadaan berbaring terlentang Kedua lutut ditekuk,
berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan disamping telinga.
4. Posisi relaksasi dengan duduk Duduk membungkuk, kedua lengan diatas
sandaran kursi ataudiatas tempat tidur, kedua kaki tidak boleh
menggantung.
E. Pengaruh Efflurege Massage Terhadap Nyeri Punggung
Selama masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik dan
psikologis yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan terutama pada trimester
III seperti : dispnea, insomnia, ginggivitis dan epulsi, sering berkemih,
tekanan dan ketidaknyamanan pada perineum, nyeri punggung bawah (NPB)
atau Low Back Pain (LPB), konstipasi, varises, mudah lelah, kontraksi
Braxton hicks, kram kaki , oedema pergelangan kaki (non pitting), dan
perubahan mood serta peningkatan kecemasan (Aisyah Sukma Kurnia
Wardhani, 2017).
Selama kehamilan, sambungan antara tulang pinggul mulai melunak
dan lepas. Ini pelepasan untuk mempermudah bayi lahir. Rahim bertambah

66
berat, akhirnya akibatnya pusat gravitasi tubuh berubah. Secara bertahap, ibu
hamil mulai menyesuaikan postur dengan cara berjalan (Aisyah Sukma
Kurnia Wardhani, 2017).
Hormon-hormon membatu melenturkan sendi-sendi, tulang-tulang dan
otot-otot untuk persiapan kelahiran. Tapi hormon juga menjadikan lebih
rentan mengalami terkilir dan rasa tegang selama kehamilan, terutama di
punggung bawah. Janin yang semakin membesar juga ikut menekan tulang
belakang dan panggul, serta mengubah postur (Selvia David Richard, 2017).
Nyeri punggung saat kehamilan disebabkan terjadinya perubahan
struktur anatomis, hormonal dan stress. Perubahan anatomis terjadi karena
peran tulang belakang semakin berat untuk menyeimbangkan tubuh dengan
membesarnya uterus dan janin. Penyebab lainnya disebabkan karena
peningkatan hormon relaksin yang menyebabkan ligament tulang belakang
tidak stabil sehingga mudah menjepit pembuluh darah dan serabut syaraf.
Nyeri punggung yang dialami akan memicu terjadinya stress dan perubahan
mood pada ibu hamil yang berujung terhadap semakin memburuknya nyeri
punggung (Selvia David Richard, 2017).
Selama ini endorphin sudah dikenal sebagai zat yang banyak
manfaatnya. Beberapa diantaranya adalah, mengatur produksi hormon
pertumbuhan dan seks, mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap,
mengendalikan perasaan stres, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh
(Aisyah Sukma Kurnia Wardhani, 2017).
Munculnya edorphin dalam tubuh responden bisa dipicu melalui
berbagai kegiatan, seperti pernapasan yang dalam dan relaksasi, serta
meditasi. Tingkatan endorphin berbeda antara satu orang dengan orang
lainnya. Hal ini yang menyebabkan rasa nyeri responden dengan yang lain
berbeda (Ricca Monica, 2017).
Massage Effleurage adalah bentuk massage dengan menggunakan
telapak tangan yang memberi tekanan lembut ke atas permukaan tubuh
dengan arah sirkular secara berulang. Massage ini bertujuan untuk untuk

67
meningkatkan sirkulasi darah, memberi tekanan, dan menghangatkan otot
abdomen serta meningkatkan relaksasi fisik dan mental (Aisyah Sukma
Kurnia Wardhani, 2017).
Implus rasa sakit yang di bawah oleh syaraf yang berdiameter kecil
menyebabkan gate control dispinal cord membuka dan implus diteruskan ke
korteks serebral sehingga akan menimbulkan rasa sakit. Tetapi implus rasa
sakit ini dapat di blok yaitu dengan memberikan rangsangan sakit tidak dapat
diteruskan ke korteks serebral. Pada prinsipnya rangsangan berupa usapan
pada syaraf yang berdiameter besar yang banyak pada kulit, harus dilakukan
awal rasa sakit atau sebelum implus rasa sakit yang di bawah oleh syaraf yang
berdiameter kecil mencapai korteks serebral. Massage efflurage pada
abdomen yang teratur dengan latihan pernapasan selama kontraksi digunakan
untuk mengalihkan ibu hamil dari nyeri. begitupula dengan adanya massage
yang mempunyai efek distraksi juga dapat meningkatkan pembentukan
endorphin sistem control dasenden. Massage membuat pasien lebih nyaman
karena massage membuat relaksasi otot (Selvia David Richard, 2017).
F. Pengaruh Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Nyeri Punggung
Relaksasi nafas dalam adalah suatu teknik merilekskan ketegangan
otot yang dapat membuat pasien merasa tenang dan bisa menghilangkan
dampak psikologis stres pada pasien. Relaksasi nafas dalam merupakan suatu
bentuk asuhan kebidanan yang dalam ini bidan mengajarkan kepada klien
bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan inspirasi
secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas dalam secara
perlahan (Teti, 2015).
Proses relaksasi nafas dalam dapat menurunkan intensitas nyeri
dengan merileksasikan otot-otot skelet yang mengalami spasme akibat
peningkatan prostaglandin , yang mengakibatkan dilatasi pembuluh darah dan
meningkatkan aliran darah ke bagian yang mengalami spasme dan isemik.
Terapi relaksasi nafas dalam ini mampu merangsa pelepasan opioid endogen
seperti endoprin dan enkefalin. Ketika ibu melakukan relaksasi nafas dalam,

68
system komponen saraf parasimptik diaktifkan, yang menurunkan kadar
hormon kortisol dan adrenalin, mempengaruhi tingkat stress, konsentrasi
meningkat, ritme pernafasan menjadi teratur dan ibu merasa tenang (Hamlin,
A. S. 2017)

69

Anda mungkin juga menyukai