Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TUMBUH KEMBANG PADA BAYI DAN BALITA

Dosen Pembimbing

Herlin Fitriani K, S. SiT., M.Kes

Puteri Salma Permatasari

1810105056

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA

2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TUMBUH KEMBANG PADA ANAK

DI DUSUN NGENTAK DESA SAWANGAN

KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG

Pokok Bahasan : Tumbuh Kembang pada Anak

Hari/tanggal :

Tempat : Rumah Ny.I

Waktu :

I. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengkajian pada keluarga Ny.I terdapat beberapa permasalahan.
Salah satu diantaranya yaitu anak Ny.I yang berumur 2 tahun 10 bulan mengalami
perlambatan pertumbuhan dikarenakan terdapat riwayat premature. Oleh karena
itu pemberian informasi tentang tumbung kembang sangat diperlukan oleh Ny.I
II. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyulusan selama 30 menit tentang “Tumbuh Kembang”,
diharapkan peserta penyuluhan dapat lebih memahami pentingnya
Perkemabangan Tumbuh Kembang Anak
Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan mampu
menjelaskan kembali :
a. Pengertian tumbuh kembang anak
b. Prinsip tumbuh kembang balita
c. Pola tumbuh kembang
d. Ciri-ciri tumbung kembang
e. Stimulasi tumbuh kembang anak
f. Pemantaun tumbuh kembang
III. Sasaran

Sasaran Mahasiswa

( Ny.N) (Puteri Salma P)

Dosen Pembimbing

(Herlin Fitriani K, S.SiT.,M.Kes)

IV. Materi
(terlampir)

V. Metode
a. Penyuluhan
b. Tanya jawab

VI. Media
PPT

VII. Kegiatan Penyuluhan


(terlampir)

VIII. Evaluasi
Tes lisan
Lampiran 1

Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA


1. 5 menit Pembukaan : - Menjawab salam
- Memberikan salam - Mendengarkan dan
- Memperkenalkan diri memperhatikan
- Kontrak waktu
- Menjelaskan tujuan kegiatan
penyuluhan
- Menyubutkan materi atau pokok
bahasan yang akan disampaikan
2. 15 menit Pelaksanaan : - Memperhatikan
Menjelaskan materi penyuluhan pada dan mendegarkan
sasaran yang meliputi : dengan seksama
- Pengertian tumbuh kembang - Mengajukan
anak pertanyaan
- Prinsip tumbuh kembang balita
- Pola tumbuh kembang
- Ciri-ciri tumbung kembang
- Stimulasi tumbuh kembang anak
- Pemantaun tumbuh kembang

3. 10 menit Evaluasi : - Berpartisipasi aktif


- Melakukan sesi tanya jawab (bertanya,menjawa
- Menanyakan kembali materi b, menyampaikan
yang telah disampaikan pendapat)

4. 5 menit Penutup : Memberi pesan dan


- Meminta dan memberi pesan kesan mengenai acara
serta kesan kepada sasaran penyuluhan dan
tentang acara penyuluhan menjawab salam
- Salam dan berpamitan
Lampiran 2

Materi
TUMBUH KEMBANG ANAK

A. Pengertian Tumbuh Kembang


Pemantauan tumbuh kembang bayi & balita adalah pemantauan dari setiap
fase tahapan tahapan perkembangan seorang bayi dari tidak bisa melakukan apa apa
hingga bisa berbicara,berjalan,menggenggam benda bermain dan memantau setiap
perubahan fisik yang terjadi pada bayi dan balita bertambahnya tinggi bertambahnya
berat dan bertambah pintarnya bayi dan balita.
B. Prinsip Tumbuh Kembang Balita

1. MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 0 – 1,5 TAHUN


a.      Ciri dan tuntutan perkembangan
o   Memperoleh rasa aman dan rasa percaya dari lingkungan merupakan dasar yang
penting dalam hubungan anak dengan lingkungannya
o   Rasa aman ini diperolehnya melalui sentuhan fisik yang menyenangkan dengan
ibunya dan sesedikit mungkin mengalami hal-hal yang kurang mneynangkan
b.      Sikap orangtua
o   Penuh kasih sayang dalam merawat dan mengasuh akan menimbulkan perasaan
aman serta percaya pada bayi
o   Kesiapan ibu pada setiap saat dibutuhkan oleh bayi, juga menimbulkan rasa
aman dan percaya pada bayi
o   Berilah ASI sesuai dengan kebutuhan bayi anda. Jangan terlalu ketat dengan
jadwal pemberian makanan, karena setiap bayi mempunyai kebutuhan yang
berbeda-beda
o   Bila ibu terpaksa memberikan susu botol, perlakukanlah seperti bayi minum
ASI, yaitu dengan cara memeluknya
o   Ketika bayi rewel, carilah penyebabnya dan atasilah masalahnya. Tangisan
tidak selalu berarti bayi lapar.
o   Angkat dan peluklah bayi anda serta gendonglah berkeliling rumah/halaman
sambil menunjukkan benda-benda yang ada di sekitarnya
o   Sering-seringlah berbicara kepada bayi anda setiap hari, pada saat memakaikan
pakaian, memberinya makan, memandikan, atau ketika melakukan kesibukan
rumah tangga lainnya. Bayi tidak pernah terlalu muda untuk diajak berbicara
o   Ajaklah bayi anda bermain sambil tersenyum dan tirukanlah gerakan, mimik,
dan kegiatannya. Bayi anda akan menirukan kegiatan anda pula.
o   Senandungkan dan ayunkanlah bayi anda pada saat menidurkan, sehingga ia
akan tertidur dengan nyaman.
o   Perkenalkan dengan berbagai macam benda, bunyi-bunyian, dan warna. Hal ini
akan mempercepat perkembangan bayi anda.
Segala hal yang dapat mengganggu proses menyusui dalam hubungan ibu
dan anak pada tahap ini akan menyebabkan terganggunya pembentukan rasa
aman dan percaya. Hal ini menyebabkan goyahnya tahap perkembangan
berikutnya. Anak diliputi rasa tidak aman dan tidak percaya.

c.       Gagguan/penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini


o   Kesulitan makan
o   Mudah terangsang, marah, tersinggung (Irritabilitas)
o   Menolak segala sesuatu yang baru
o   Sikap dan tingkah laku yang seolah-olah ingin melekat pada ibu dan menolak
lingkungan
Bila gangguan tersebut tidak diatasi dengan baik, maka pada masa dewasa
kemungkinan besar akan timbul kelainan jiwa yang bercorak ketergantungan
yang kuat seperti :
o   Depresi (rasa murung, sedih, dan perasaan tertekan)
o   Adiksi obat (ketergantungan obat)
o   Skizofrenia (gangguan jiwa dengan kepribadian terpecah)
2.      MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 1,5 – 3 TAHUN
a.      Ciri dan tuntutan perkembangan

o   Anak akan bergerak dan berbuat sesuatu sesuai dengan keamuannya sendiri,
sehingga ia seolah-olah ingin mencoba apa yang dapat dilakukannya
o   Anak dapat menuntut atau menolak apa yang ia kehendaki atau tidak ia
kehendaki
o   Akan tertanam perasaan otonomi diri, yaitu rasa kemampuan mengatur
badannya dan lingkungannya sendiri. Hal ini menjadi dasar terbentuknya rasa
yakin pada diri dan harga diri di kemudian hari
b.      Sikap orangtua
o Doronglah agar anak dapat bergerak bebas dan berlatih melakukan hal-hal
yang diperkirakan mampu ia kerjakan, sehingga akan menumbuhkan rasa
kemampuan diri. Namun harus bersikap tegas untuk melindungi dari bahaya,
karena dorongan anak berbuat belum diimbangi oleh kemmapuan untuk
melaksanakannya secara wajar dan rasional
o Usahakan agar anak mau bermain dengan anak lainnya. Dengan demikian ia
akan belajar bagaimana mengikuti aturan permainan. Namun jangan lupa
bahwa dalam bermain atau berhubungan dengan orang lain, anak masih
bersifat egoistis, yaitu mementingkan diri sendiri dan memperlakukan orang
lain sebagai obyek atau benda sesuai dengan kemauannya sendiri
o Banyaklah berbicara kepada anak dalam kalimat pendek yang mudah
dimengerti
o Bacakan buku cerita atau dongeng kepada anak setiap hari, dan doronglah agar
ia mau menceritakan kepada anda apa yang ia lihat atau dengar
o Ajak anak ke taman, toko, kebun binatang, lapangan, atau tempat lainnya
o Usahakan agar anak membereskan mainannya setelah bermain, membantu
kegiatan rumah tangga yang ringan dan menanggalkan pakaiannya tanpa
dibantu. Hal ini akan melatih anak untuk bertanggung jawab.
o Latihlah anak dalam hal kebersihan diri, yaitu buang air kecil dan buang air
besar pada tempatmnya, namun jangan terlalu ketat
o Latihlah anak untuk makan sendiri memakai sendok dan garpu, dan ajaklah ia
makan bersama keluarga
o Berilah alat permainan yang sederhana, dan doronglah agar anak mau bermain
balok-balok atau menggambar
o Jangan terlalu banyak memberikan larangan. Namun orangtua pun jangan
terbiasa menuruti segala permintaan anak. Bujuk dan tenangkanlah anak ketika
ia kecewa dengan cara memeluknya dan mengajaknya berbicara.
c.       Gangguan / penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini

o Kesulitan makan, terutama bila ibu memaksa makan


o Suka mengadat (ngambek/tempertantrum)
o Tingkah laku kejam
o Tingkah laku menentang dan keras kepala
o Gangguan dalam berhubungan dengan orang lain yang diwarnai oleh sikap
menyerang
3.      MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 3 –5 TAHUN
a.      Ciri dan tuntutan perkembangan

o Anak bersifat ingin tahu, banyak bertanya berbagai macam, dan meniru
kegiatan di sekitarnya.
o Anak mulai melibatkan diri dalam kegiatan bersama dan menunjukkan inisiatif
untuk mengerjakan sesuatu, tapi ia tidak mementingkan hasilnya. Pengalaman
dalam melakukan aktivitas ini amat penting artinya bagi anak.
o Seringkali kita lihat bahwa anak cenderung berpindah-pindah dan
meninggalkan tugas yang diberikan kepoadanya untuk melakukan yang lain.
Hal ini dapat menimbulkan krisis baru karena hal itu bertentangan dengan
lingkungan yang semakin menuntut, sehingga anak mengalami kekecewaan
o Jika dalam tahap sebelumnya hanya tokoh ibu yang bermakna bagi anak,
dalam tahap ini tokoh ayah mempunyai peran penting baginya. Disini
terbentuk segitiga hubungan kasih sayang ayah-ibu-anak. Anak laki-laki
merasa lebih sayang kepada ibunya, dan anak perempuan lebih sayang kepada
ayahnya
o Melalui peristiwa ini, anak dapat mengalami perasaan sayang, benci, irihati,
persaingan, memiliki dan lain-lain. Begitu pula perasaan takut dan cemas.
o Kedua orangtua harus bekerjasama untuk membantu anak melalui tahap ini.
Peranan orangtua sebagai tokoh ayah dan tokoh ibu sangat penting
o Ayah dan ibu merupakan suatu kesatuan. Oleh karena itu jangan mau
dimanipulasi oleh anak. Ayah dan ibu memberikan kasih sayang yang sama,
baik terhadap anak perempuan ataupun anak laki-laki
o Dengan terselesaikannya hubungan segitiga tersebut, maka anak wanita akan
beridentifikasi dengan ibunya dan anak laki-laki dengan ayahnya (identitas
seksual maupun identitas diri)
o Bila ibu terlalu dominan (menonjol pengaruhnya) dalam rumah tangga,
sedangkan ayah kurang tegas atau ayah tidak ada (absen) baik secara lahiriah
maupun kejiwaan, maka akan terjadi identifikasi (proses meniru) yang salah.
Anak laki-laki akan beridentifikasi dengan ibunya, sehingga ia lebih
mengembangkan sikap kewanitaan dan sebaliknya
o Anak mulai melihat adanya perbedaan jenis kelamin. Kadang-kadang, ia
terpaku pada alat kelaminnya. Sering kita melihat anak laki-laki memegang
alat kelaminnya sampai ereksi. Jangan dimarahi karena hal ini tetapi
alihkanlah perhatiannya. Bila diatasi dengan baik, fase ini akan berakhir
dengan baik pada usia 6 tahun.

b.      Sikap orangtua

o Berilah kesempatan kepada anak untuk menyalurkan inisiatifnya, sehingga ia


mendapat kesempatan untuk membuat kesalahan dan belajar dari kesalahan
tersebut
o Ikut sertakan anak dalam aktivitas keluarga, misalnya menyapu, berbelanja ke
pasar, memasak, atau membetulkan mainan yang rusak
o Jangan menakut-nakuti anak. Pada anak laki-laki akan berakibat cemas, karena
pada tahap ini ia sangat takut akan kehilangan alat kelaminnya (kastrasi),
sedangkan pada anak perempuan timbul rasa iri hati.
o Dengar dan hargailah pendapat serta usul yang dikemukakan oleh anak
o Jangan menuntut yang melebihi kemampuan anak
o Ibu perlu lebih dekat kepada anak perempuannya. Sedangkan ayah perlu lebih
akrab dengan anak laki-lakinya
o Jawablah pertanyaan anak dengan benar, jangan membohongi atau menunda
jawaban, misalnya bila anak bertanya bagaimana caranya adik keluar dari
perut mama, jawablah bahwa keluarnya melalui jalan lahir, jangan katakan
dibelah dari perut. Hal ini akan menakutkan bagi anak yang dapat berdampak
negatif pada jiwanya
o Sering-seringlah membacakan buku cerita atau dongeng. Kemudian
diskusikanlah isi ceritanya dan tanyakanlah beberapa pertanyaan kepada anak
o Berilah ia kesempatan untuk mengunjungi tetangga, teman, dan saudara tanpa
ditemani.
o Luangkan waktu setiap hari untuk berdialog dengan anak. Dengarkanlah ia
dan tunjukkanlah bahwa anda mengerti pembicaraannya dengan mengulangi
apa yang dikatakannya. Pada saat ini janganlah menggurui, mencaci dan
menyepelekannya
o Ajarkanlah untuk membedakan yang salah dan yang benar, serta tata tertib dan
sopan santun yang berlaku di masyarakat setempat
o Peranan ayah menjadi penting disini. Oleh karena itu ajaklah anak bermain
bersama. Disini, ayah perlu bersikap sebagai teman bagi anak
o Gangguan dalam mencapai rasa inisiatif akan menyebabkan anak merasa
bersalah, rasa takut berbuat sesuatu, takut mengemukakan sesuatu, serta serba
salah dalam bergaul
c.       Gangguan/ Penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini

o Kesulitan belajar
o Masalah sekolah
o Masalah pergaulan dengan teman
o Anak yang pasif dan takut serta kurang kemauan, kurang inisiatif

C. Pola Tumbuh Kembang

Tahapan pola perkembangan tersebut adalah:

• Masa pranatal
• Masa bayi, 0 sampai 1 tahun
• Masa pra sekolah 1 sampai 6 tahun
• Masa sekolah 6 sampai 18 / 20 tahun

Pola perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan latihan (belajar), terdapat saat
yang siap untuk menerima sesuatu dari luar guna mencapai proses kematangan, yang
akan sempurna bila mendapatkan rangsangan pada saat yang tepat.

D. Ciri-ciri Tumbuh Kembang


Pertumbuhan
• Terjadinya perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik
• Terjadi perubahan proporsi fisik, mulai dari masa konsepsi sampai dewasa.
• Hilangnya ciri ciri lama selama masa pertumbuhan
• Terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan
 Perkembangan
• Selalu melibatkan proses perkembangan yang diikuti dari perubahan fungsi,
seperti  perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat
kelamin
• Pola konstan dengan hukum tetap, dari kepala menuju kaudal atau dari proksimal ke
distal
• Memiliki tahapan dari yang sederhana menuju hal yang sempurna
• Kecepatan perkembangan yang berbeda pada setiap individu
• Dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, dimana tahapan perkembangan
harus dilewati tahap demi tahap. (Suriadi, 2011)
E. Stimulasi Tumbuh Kembang
Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar yang
perlu diperhatikan yakni :
• Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.
• Selalu tujukkan sikap dan perilaku yang baik, karena anak akan meniru tingkah laku
orang-orang yang terdekat dengan anak.
• Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi
menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
• Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak.
• Gunakan alat bantu atau permainan yang sederhana, aman dan ada disekitar anak.
• Berikan selalu pujian bila perlu hadiah atas keberhasilannya 
F. Pemantauan Tumbuh Kembang
1) Perkembangan fisik

Bayi 1 bulan senang menggerak-gerakkan tangan dan kakinya. Kita dapat


memaksimalkan perkembangan ini dengan cara :

· Melonggarkan pakaian atau bedong sehingga tangan dan kaki bayi dapat bergerak
bebas.

· Menempatkan bayi di tempat yang aman untuk “bermain” misalnya pada ranjang bayi.

2) Perkembangan kognitif

Bayi 1 bulan dapat melihat objek pada jarak 20-30 cm. Kita dapat mendukung
perkembangan ini dengan cara :

· Mendekatkan wajah kita pada bayi saat berbicara dengannya


· Meletakkan gambar atau bentuk menarik di pinggir ranjang bayi atau mainan yang
bergerak dan digantung, terutama yang warnanya kontras

Anda mungkin juga menyukai