Anda di halaman 1dari 6

Satuan Acara Penyuluhan

Pokok bahasan : Stunting


Sub pokok bahasan : Stunting Pada Anak
Sasaran : Ibu Balita, Ibu Hamil, Ibu Menyusui
Hari / tanggal : Sabtu, 14 juli 2018
Tempat : Gedung Posyandu Kampung Lemper
Pukul : 09.00 wita – selesai
Waktu : 33 menit
Managemen Penyuluh : Narasumber : Rakhman, AMG
Moderator : Idolawati, Amd. Keb
Dokumentasi : Join Irawanto
A. Tujuan :
- Tujuan umum : memberi pengetahuan tentang stunting
pada anak dan cara mencegahnya.
- Tujuan khusus :
a. Menjelaskan tentang pengertian Stunting
b. Mengerti penyebab Stunting
c. Mengerti tentang ciri anak dengan Stunting
d. Mengerti pengaruh stunting pada anak
e. Mengerti pencegahan stunting pada anak
f. Mengerti penanggulangan stunting pada anak
B. Materi (terlampir)
C. Media
Leafleat
D. Metode
- Ceramah
- Diskusi
- Tanya jawab
E. Kegiatan penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1 5 Menit Pembukaan 1. Menyambut salam
1. Mengucapkan salam dan mendengarkan
2. Memperkenalkan Tim Penyuluh 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan 3. Mendengarkan
4. Melakukan kontrak waktu 4. Mendengarkan
5. Menyebutkan materi penyuluhan yang akan 5. Mendengarkan
diberikan
2 15 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan tentang :
1. Pengertian Stunting
2. penyebab Stunting
3. ciri anak dengan Stunting
Memperhatikan
4. pengaruh stunting pada anak
dan Mendengarkan
5. pencegahan stunting pada anak
6. penanggulangan stunting pada anak
3 10 menit Evaluasi Menjawab pertanyaan
Menanyakan pada ibu tentang materi yang
diberikan
4 3 menit Terminasi Mendengarkan dan
1. Mengucapkan terima kasih kepada ibu ibu menjawab salam
2. Mengucapkan salam

F. Evaluasi
Peserta Mampu :
1. Menjelaskan tentang pengertian Stunting
2. Mengerti penyebab Stunting
3. Mengerti tentang ciri anak dengan Stunting
4. Mengerti pengaruh stunting pada anak
5. Mengerti pencegahan stunting pada anak
6. Mengerti penanggulangan stunting pada anak

Pelaksana Kegiatan

Rakhman, AMG
Nrtkk. 440 08 013
Materi
1. Pengertian stunting
Stunting adalah keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah, atau keadaan
dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak – anak lain seusianya (MCN, 2009).
Stunted ditandai dengan terlambatnya pertumbuhan anak yangmengakibatkan kegagalan dalam
mencapai tinggi badan yangnormal dan sehat sesuai usia anak. Stunted merupakan kekurangan gizi
kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasalalu dan digunakan sebagai indikator jangka panjang
untuk gizi kurang pada anak.
2. PENYEBAB STUNTING
Menurut beberapa penelitian, kejadian stunted padaanak merupakan suatu proses
kumulatif yang terjadi sejakkehamilan, masa kanak-kanak dan sepanjang siklus kehidupan.Pada
masa ini merupakan proses terjadinya stunted pada anakdan peluang peningkatan stunted terjadi
dalam 2 tahun pertama kehidupan.
a. Faktor gizi ibu sebelum dan selama kehamilan merupakanpenyebab tidaklangsung yang
memberikan kontribusiterhadap pertumbuhan dan perkembangan janin. Ibu hamil dengan
gizi kurang akan menyebabkan janin mengalamiintrauterine growth retardation (IUGR),
sehingga bayi akanlahir dengan kurang gizi, dan mengalami gangguanpertumbuhan dan
perkembangan.
b. Anak-anak yang mengalami hambatan dalam pertumbuhandisebabkan kurangnya asupan
makanan yang memadai dan penyakit infeksi yang berulang, dan meningkatnya kebutuhan
metabolic serta mengurangi nafsu makan, sehingga meningkatnya kekurangan gizi pada
anak. Keadaan inisemakin mempersulit untuk mengatasi gangguan pertumbuhan yang
akhirnya berpeluang terjadinya stunted
c. banyak kebiasaan buruk dan persepsi salah yang masih dilakukan oleh masyarakat di
lingkungannya. "Antara lain takmemberikan ASI eksklusif pada bayinya.
d. Menurut UNICEF, penyebab utama gizi buruk dan stunting adalah kemiskinan.
e. Anak stunting juga dikaitkan dengan budaya dan pengetahuan masyarakat akan gizi.
Namun kedua faktor ini masih belum menjadi faktor penyebab utama kemiskinan.
f. Pemenuhan gizi yang kurang pada masyarakat dengankemiskinan merupakan salah satu
biang kerok munculnyaanak stunting. Karena pola makan sering kali seiring dengan
kondisi kesejahteraan. Konsumsi ikan laut masyarakat masihrendah, padahal protein dan
omega yang dikandung sangat bermanfaat bagi anak. Sangat ironis memang, karena
Indonesia merupakan negara bahari.
3. CIRI-CIRI STUNTING PADA ANAK
a. Anak yang stunted, pada usia 8-10 tahun lebih terkekang/tertekan (lebih pendiam,
tidak banyak melakukan eye-contact) dibandingkan dengan anak non-stunted jika
ditempatkan dalam situasi penuh tekanan.
b. Anak dengan kekurangan protein dan energi kronis (stunting) menampilkan performa
yang buruk pada tes perhatian danmemori belajar, tetapi masih baik dalam koordinasi
dankecepatan gerak.
c. Pertumbuhan melambat, batas bawah kecepatan tumbuh adalah 5cm/tahun decimal
d. Tanda tanda pubertas terlambat (payudara, menarche, rambut pubis, rambut ketiak,
panjangnya testis dan volume testis
e. Wajah tampak lebih muda dari umurnya
f. Pertumbuhan gigi yang terlambat
4. PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS
Riwayat Antenatal, Natal dan Postnatal, adanya keterlambatan pertumbuhan dan masurasi
dalam keluarga (pendek, menarche), penyakit infeksi kongential, KMK (kecil masa kehamilan),
penyakit kronis pada organ-organ (saluran cerna, kaardiovaskular, organ pernafasan dan ginjal)

5. PENGARUH STUNTING PADA ANAK


Menurut laporan UNICEF (1998) beberapa fakta terkait stunted dan pengaruhnya adalah
sebagai berikut:
a. Anak-anak yang mengalami stunted lebih awal yaitu sebelum usia enam bulan, akan
mengalami stunted lebih berat menjelang usia dua tahun. Stunted yang parah pada
anakanak akan terjadi deficit jangka panjang dalam perkembangan fisik dan mental
sehingga tidak mampu untuk belajar secara optimal di sekolah, dibandingkan anakanak
dengan tinggi badan normal. Anak-anak dengan stunted cenderung lebih lama masuk
sekolah dan lebih sering absen dari sekolah dibandingkan anak-anak dengan status gizi
baik. Hal ini memberikan konsekuensi terhadap kesuksesan anak dalam kehidupannya
dimasa yang akan datang.
b. Stunted akan sangat mempengaruhi kesehatan dan perkembanangan anak. Faktor dasar
yang menyebabkan stunted dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
intelektual. Penyebab dari stunted adalah bayi berat lahir rendah, ASI yang tidak memadai,
makanan tambahan yang tidak sesuai, diare berulang, dan infeksi pernapasan. Berdasarkan
penelitian sebagian besar anak-anak dengan stunted mengkonsumsi makanan yang berada
di bawah ketentuan rekomendasi kadar gizi, berasal dari keluarga miskin dengan jumlah
keluarga banyak, bertempat tinggal di wilayah pinggiran kota dan komunitas pedesaan.
c. Pengaruh gizi pada anak usia dini yang mengalami stunted dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang kurang. Anak stunted pada usia lima tahun
cenderung menetapsepanjang hidup, kegagalan pertumbuhan anak usia dini berlanjut pada
masa remaja dan kemudian tumbuh menjadi wanita dewasa yang stunted dan
mempengaruhi secara langsung pada kesehatan dan produktivitas, sehingga meningkatkan
peluang melahirkan anak dengan BBLR. Stunted terutama berbahaya pada perempuan,
karena lebih cenderung menghambat dalam proses pertumbuhan dan berisiko lebih besar
meninggal saat melahirkan.
6. PENCEGAHAN
a. Pemberian ASI secara baik dan tepat disertai denganpengawasan berat badan secara
teratur dan terus menerus
b. Menghindari pemberian makanan buatan kepada anak untuk mengganti ASI sepanjang ibu
masih mampu menghasilkanASI, terutama pada usia dibawah empat bulan
c. Meningkatkan pendapatan keluarga yang dapat dilakukan dengan upaya mengikutsertakan
para anggota keluarga yang sudah cukup umur untuk bekerja dengan diimbangi dengan
penggunaan uang yang terarah dan efisien. Cara lain yang dapat ditempuh ialah
pemberdayaan melalui peningkatan keterampilan dan kewirausahaan
d. Meningkatkan intensitas komunikasi informasi edukasi (KIE) kepada masyarakaat,
terutama para ibu mengenai pentingnya konsumsi zat besi yang diatur sesuai kebutuhan.
Hal ini dapat dikoordinasikan dengan kegiatan posyandu.
7. PENANGULANGAN
a. Penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada seribu hari pertama
kehidupan, meliputi
1) Pada ibu hamil
 Memperbaiki gizi dan kesehatan Ibu hamil merupakancara terbaik dalam mengatasi
stunting. Ibu hamil perlumendapat makanan yang baik, sehingga apabila ibu hamil
dalam keadaan sangat kurus atau telah mengalami Kurang Energi Kronis (KEK), maka
perlu diberikan makanan tambahan kepada ibu hamil tersebut
 Setiap ibu hamil perlu mendapat tablet tambah darah,minimal 90 tablet selama
kehamilan
 Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak mengalami sakit
2) Pada saat bayi lahir
 Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan begitu bayi lahir melakukan
Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
 Bayi sampai dengan usia 6 bulan diberi Air Susu Ibu (ASI) saja (ASI Eksklusif)
3) Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun
 Mulai usia 6 bulan, selain ASI bayi diberi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
Pemberian ASI terus dilakukan sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih. Bayi dan anak
memperoleh kapsul vitamin A, taburia, imunisasi dasar lengkap.
 Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap rumah tangga.
Dengan kata lain stunting dapat diketahui bila seorang balita sudah ditimbang berat
badannya dan diukur panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan standar,
dan hasilnya berada dibawah normal. Jadi secara fisik balita akan lebih pendek
dibandingkan balita seumurnya.

Anda mungkin juga menyukai