a. Tujuan :
- Tujuan umum : memberi pengetahuan tentang stunting
pada anak dan cara mencegahnya.
- Tujuan khusus :
a. Menjelaskan tentang pengertian Stunting
b. Mengerti penyebab Stunting
c. Mengerti tentang ciri anak dengan Stunting
d. Mengerti pengaruh stunting pada anak
e. Mengerti pencegahan stunting pada anak
f. Mengerti penanggulangan stunting pada anak
b. Materi (terlampir)
c. Media
Siaran Radio
d. Metode
-Ceramah
-Diskusi
-Tanya jawab
e. Kegiatan penyuluhan
no waktu Kegiatan penyuluhan Respon peserta
1 5menit 1.Pembukaan
08.00- - Salam -Menjawab salam
08.05
- Perkenalan tim -Memperhatikan
penyuluhn dengan seksama
2 35 menit 2.Penyampaian materi
08.05- oleh penyuluh
08.40 -metode ceramah -materi
meliputi :
a. Menjelaskan tentang
pengertian Stunting Audience
b. Mengerti penyebab mendengarkan
Stunting
c. Mengerti tentang ciri
anak dengan
Stunting
d. Mengerti pengaruh
stunting pada anak
e. Mengerti pencegahan
stunting pada anak
f. Mengerti
penanggulangan
stunting pada anak
3 20 menit 3. Penutupan
08.40- - Sesi tanya jawab - Menjawab
09.00 pertanyaan
yang diberikan
oleh penyiar
f. Evaluasi
1. Menjelaskan tentang pengertian Stunting
2. Mengerti penyebab Stunting
3. Mengerti tentang ciri anak dengan Stunting
4. Mengerti pengaruh stunting pada anak
5. Mengerti pencegahan stunting pada anak
6. Mengerti penanggulangan stunting pada anak
STUNTING
1. Pengertian stunting
Stunting adalah keadaan dimana tinggi badan berdasarkan
umur rendah, atau keadaan dimana tubuh anak lebih pendek
dibandingkan dengan anak – anak lain seusianya (MCN, 2009).
Stunted ditandai dengan terlambatnya pertumbuhan anak yang
mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tinggi badan yang
normal dan sehat sesuai usia anak. Stunted merupakan
kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasa
lalu dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk gizi
kurang pada anak.
6. PENCEGAHAN
a. Pemberian ASI secara baik dan tepat disertai dengan
pengawasan berat badan secara teratur dan terus menerus
b. Menghindari pemberian makanan buatan kepada anak untuk
mengganti ASI sepanjang ibu masih mampu menghasilkan
ASI, terutama pada usia dibawah empat bulan
c. Meningkatkan pendapatan keluarga yang dapat dilakukan
dengan upaya mengikutsertakan para anggota keluarga yang
sudah cukup umur untuk bekerja dengan diimbangi dengan
penggunaan uang yang terarah dan efisien. Cara lain yang
dapat ditempuh ialah pemberdayaan melalui peningkatan
keterampilan dan kewirausahaan
d. Meningkatkan intensitas komunikasi informasi edukasi (KIE)
kepada masyarakaat, terutama para ibu mengenai pentingnya
konsumsi zat besi yang diatur sesuai kebutuhan. Hal ini
dapat dikoordinasikan dengan kegiatan posyandu.
7. Penanggulangan
a. Periode yang paling kritis dalam penanggulangan stunting
dimulai sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 2
tahun yang disebut dengan periode emas (seribu hari pertama
kehidupan). Oleh karena itu perbaikan gizi diprioritaskan
pada usia seribu hari pertama kehidupan yaitu 270 hari
selama kehamilannya dan 730 hari pada kehidupan pertama
bayi yang dilahirkannya.
b. Secara langsung masalah gizi disebabkan oleh rendahnya
asupan gizi dan masalah kesehatan. Selain itu asupan gizi
dan masalah kesehatan merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi. Adapun pengaruh tidak langsung adalah
ketersediaan makanan, pola asuh dan ketersediaan air
minum (bersih), sanitasi dan pelayanan kesehatan. Seluruh
faktor penyebab ini dipengaruhi oleh beberapa akar masalah
yaitu kelembagaan, politik dan ideologi, kebijakan ekonomi,
dan sumberdaya, lingkungan, teknologi, serta kependudukan.
c. Berdasarkan faktor penyebab masalah gizi tersebut, maka
perbaikan gizi dilakukan dengan dua pendekatan yaitu secara
langsung (kegiatan spesifik) dan secara tidak langsung
(kegiatan sensitif). Kegiatan spesifik umumnya dilakukan oleh
sektor kesehatan seperti PMT ibu hamil KEK, pemberian
tablet tambah darah, pemeriksaan kehamilan, imunisasi TT,
pemberian vitamin A pada ibu nifas. Untuk bayi dan balita
dimulai dengan inisiasi menyusu dini (IMD), ASI eksklusif,
pemberian vitamin A, pemantauan pertumbuhan, imunisasi
dasar, pemberian MP-ASI. Sedangkan kegiatan yang sensitif
melibatkan sektor terkait seperti penanggulangan kemiskinan,
penyediaan pangan, penyediaan lapangan kerja, perbaikan
infrastruktur (perbaikan jalan, pasar), dll
d. Kegiatan perbaikan gizi dimaksudkan untuk mencapai
pertumbuhan yang optimal. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Multicentre Growth Reference Study (MGRS)
Tahun 2005 yang kemudian menjadi dasar standar
pertumbuhan internasional, pertumbuhan anak sangat
ditentukan oleh kondisi sosial ekonomi, riwayat kesehatan,
pemberian ASI dan MP-ASI. Untuk mencapai pertumbuhan
optimal maka seorang anak perlu mendapat asupan gizi yang
baik dan diikuti oleh dukungan kesehatan lingkungan.
e. Penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada
seribu hari pertama kehidupan, meliputi :
1) Pada ibu hamil
Memperbaiki gizi dan kesehatan Ibu hamil merupakan
cara terbaik dalam mengatasi stunting. Ibu hamil perlu
mendapat makanan yang baik, sehingga apabila ibu
hamil dalam keadaan sangat kurus atau telah
mengalami Kurang Energi Kronis (KEK), maka perlu
diberikan makanan tambahan kepada ibu hamil
tersebut.
Setiap ibu hamil perlu mendapat tablet tambah darah,
minimal 90 tablet selama kehamilan.
Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak
mengalami sakit
2) Pada saat bayi lahir
Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan
begitu bayi lahir melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
Bayi sampai dengan usia 6 bulan diberi Air Susu Ibu
(ASI) saja (ASI Eksklusif)
3) Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun
Mulai usia 6 bulan, selain ASI bayi diberi Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI). Pemberian ASI terus
dilakukan sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih. Bayi
dan anak memperoleh kapsul vitamin A, taburia,
imunisasi dasar lengkap.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus
diupayakan oleh setiap rumah tangga.