Disusun Oleh:
Ahmad Syahroni
Desi Anggraeni
Dini Apriliani
Moch Randi J
Topik : Stunting
A. ANALISA SITUASI
kurang mengetahui tentang stunting ini, terkadang pasien suka acuh dan
B. LATAR BELAKANG
target 28% (2019). Adapun tingkat prevalensi stunting di Jawa Barat paling
tinggi yaitu di Garut dengan angka 43,2% (Dinkes Jabar; 2017). Berdasarkan
1
Bandung Barat tahun 2018, ada pun tingkat prevalensi stunting tertinggi di
tinggi badan kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur
dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi
masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi
sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya
asupan gizi pada perkembangan fisik dan kognitif yang optimal (Pusat data
C. TUJUAN
2
D. MATERI (Terlampir)
1. Pengertian Stunting
2. Penyebab Stunting
3. Ciri-ciri Stunting
4. Dampak Stunting
5. Pencegahan Stunting
F. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
G. MEDIA PENYULUHAN
1. Leaflet
2. Poster
3. X Banner
H. KEGIATAN PENYULUHAN
3
disampaikan seksama
I. EVALUASI
a. Evaluasi hasil
4
J. REFERENSI
5
Lampiran
A. Pengertian Stunting
dengan anak – anak lain seusianya (MCN, 2009) Stunting ditandai dengan
mencapai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia anak.
B. Penyebab Stunting
disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak
1. Faktor langsung
a. Faktor ibu
perawakan ibu seperti usia ibu terlalu muda atau terlalu tua,
b. Faktor Genetik
6
telur yang telah di buahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas
satu atau kedua orang tua yang pendek akibat kondisi patologi
Akan tetapi, bila orang tua pendek akibat kekurangan zat gizi atau
yang lain.
c. Asupan makanan
7
meningkatkan kematian bayi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
e. Faktor infeksi
8
memengaruhi pemilihan makanan yang di konsumsinya sehingga
2) Tingkat pendidikan
gizi artinya tidak hanya mengetahui gizi tetapi harus mengerti dan
9
4) Faktor lingkungan
tangga yang tidak memiliki fasilitas air dan sanitasi yang baik
C. Ciri-ciri Stunting
1. Anak yang stunted, pada usia 8-10 tahun lebih terkekang/tertekan (lebih
5cm/tahun decimal
D. Dampak Stunting
10
perpanjangan kemiskinan. Stunting juga dapat berdampak pada sistem
Proses stunting disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dan infeksi
stunting pada anak yang dilahirkannya, yang nantinya juga dapat membawa
risiko kepada gangguan metabolisme dan penyakit kronis saat anak tumbuh
E. Pencegahan Stunting
sensitif terhadap kurang gizi dalam waktu singkat. Jika terjadi gangguan
baik pada remaja putri, wanita usia subur (WUS), ibu hamil maupun
pada balita. Selain itu, menangani balita yang dengan tinggi dan berat
11
badan rendah yang beresiko terjadi stunting, serta terhadap balita yang
gizi bagi ibu hamil, artinya setiap ibu hamil harus mendapatkan
Fe), dan terpantau kesehatannya. Selain itu setiap bayi baru lahir hanya
mendapat ASI saja sampai umur 6 bulan (eksklusif) dan setelah umur 6
bulan diberi makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup jumlah dan
kualitasnya. Ibu nifas selain mendapat makanan cukup gizi, juga diberi
stunting.
informasi tentang kesehatan dan gizi anak yang mudah dimengerti dan
12
2. Pencegahan stunting pada pertumbuhan bayi
baru, yaitu janin, plasenta, uterus serta kelenjar mamae. Ibu hamil
kerusakan gigi. Kadar air dalam ASI sekitr 88 gr %. Maka ibu yang
13
10 gelas) air sehari, di samping bisa juga ditambah dengan minum
air buah.
Ibu (ASI). ASI adalah makanan terbaik bagi bayi mulai dari lahir
perhari.
kemari, lompat, lari dan sebagainya. Namun pada usia ini anak juga
penyakit infeks seperti ISPA dan diare sehingga anak butuh zat gizi
usia ini ASI tetap diberikan. Pada masa ini berikan juga makanan
14
pewarna. dari asi karena saat ini hanya asi yang terbaik untuk buah
F. Konseling Stunting
protein nabati, buah sayur) porsi 3 kali sehari dengan 2 kali selingan
15