Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN GIZI BURUK PADA ANAK

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Ida Zuhroidah, S. Kep.,M.Kes.

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
ANGGOTA :
1. NURIYATAS SYIFAAL AINI (202303102008)
2. IKA NOVELIA (202303102054)
3. RIZKY FIRONIKA (202303102101)
4. BUNGA JANNATUL FIRDAUS (202303102063)
5. MINAKHUL FIQKIYAH (202303102075)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
KAMPUS KOTA PASURUAN
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Gizi Buruk pada Anak


Hari, tanggal : 28 Maret 2021
Waktu : 30 menit
Tempat : Dalam Jaringan
Sasaran : Ibu & Anak – anak di Desa KarangKetug Pasuruan
Tujuan :
1. Tujuan Instruksional umum :
Ibu dapat mengerti dan memahami tentang gizi buruk pada anak

2. Tujuan Instruksional khusus :


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit audiens dapat :
a. Ibu mampu menyebutkan definisi/pengertian gizi buruk.
b. Ibu mampu menyebutkan penyebab gizi buruk pada anak.
c. Ibu mampu menyebutkan ciri – ciri anak yang mengalami gizi buruk.
d. Ibu mampu menyebutkan cara mencegah terjadinya gizi buruk pada anak.

3. Ringkasan Materi :
a. Pengertian Gizi buruk.
b. Penyebab gizi buruk pada anak.
c. Ciri – ciri gizi buruk pada anak.
d. Cara mencegah gizi buruk pada anak.

4. Metode :
Ceramah, Tanya jawab, Demonstrasi.

5. Media :
LCD/Proyektor, leaflet/pamphlet.

6. Kegiatan penyuluhan :

Kegiatan Estimasi
No. Tahap Kegiatan Penyuluhan
Audiens Waktu
Mengucapkan salam. Menjawab salam.
Memperkenalkan diri. Memperhatikan.
1. Perkenalan 5 menit
Apersepsi. Menjawab.
Menyampaikan tujuan penyuluhan. Mendengarkan.
Menjelaskan materi tentang :
1. Pengertian gizi buruk.
Mengajukan pertanyaan.
Mendengarkan.
2. Penyebab gizi buruk pada
Mengajukan
2. Kerja anak. 20 Menit
pertanyaan.
Mengajukan pertanyaan.
Menjawab.
3. Ciri – ciri gizi buruk pada
anak.
Mengajukan pertanyaan.
4. Cara mencegah gizi buruk.
Mengajukan pertayaan.
Memberikan kesempatan untuk
bertanya.
Menyimpulkan. Mendengarkan.
3. Terminasi 5 menit
Mengucapkan salam. Menjawab salam.

7. Evaluasi
a. Apa pengertian dari gizi buruk?
b. Sebutkan penyebab gizi buruk pada anak.
c. Sebutkan ciri – ciri gizi buruk pada anak.
d. Sebutkan cara mencegah gizi buruk pada anak.

8. Daftar Pustaka
a. Andi Sastria, Hasnah, Fadli. Faktor Kejadian Stunting Pada Anak Dan Balita. Vol
12 No. 2 Oktober 2019.
b. Budi Faisol Wahyudi, Sriyono, Retno Indarwati. Analisis Faktor Yang Berkaitan
Dengan Kasus Gizi Buruk Pada Balita. Vol 3 No 1 Oktober 2014 – April 2015.
c. Sanny Rachmawati Setyaningsih, Nur Agustini. Pengetahuan, Sikap, Dan, Perilaku
Ibu Dalam Pemenuhan Gizi Balita : Sebuah Survai. Vol 17 No 3 November 2014.

9. Lampiran Materi

Gizi Buruk (Stunting)

A. Pengertian Gizi Buruk


Gizi buruk atau malnutrisi adalah sebuah kondisi serius yang terjadi ketika
asupan makanan seseorang tidak sesuai dengan jumlah nutrisi yang dibutuhkan. Gizi
buruk juga dapat berarti :
1. Gizi kurang: tidak cukup mendapatkan nutrisi. Ini berarti seseorang tidak
mencukupi asupan protein, kalori, vitamin, atau mineral yang
dibutuhkannya. Efek dari kekurangan asupan ini adalah gizi kurus atau
wasting, stunting, dan berat badan kurang.
2. Gizi lebih: mendapatkan nutrisi tertentu yang berlebihan. Konsumsi protein,
lemak atau kalori yang berlebihan juga berimbuh kepada malnutrisi. Pada
kondisi ini, yang terjadi adalah berat badan berlebih atau obesitas.
Gizi buruk bisa mengakibatkan masalah kesehatan yang serius, mulai dari
stunting, diabetes, hingga penyakit jantung.Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2018,
jumlah balita dengan gizi buruk di Indonesia adalah sebanyak 3,9% dan gizi kurang
adalah 13,8% . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor penyebab
kejadian kejadian stunting pada balita dan anak. Jenis penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan
cross sectional.Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling dengan
uji analisis chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan faktor
pemberian ASI terhadap kejadian stunting ada hubungan faktor pengetahuan orang tua
terhadap kejadian stunting.
Diharapkan kepada orang tua agar memberikan ASI eksklusif sampai anak
berusia 6 bulan serta memberikan ASI dan makanan pendamping ASI sesuai dengan
umur hingga 12 bulan, sehingga pada usia 6-23 bulan dapat mengejar tumbuh
kembangnya dengan baik. Pendekatan jangka panjang dapat dilakukan oleh petugas
kesehatan untuk memberikan edukasi kepada keluarga sehingga dapat memutuskan
mata rantai stunting karena dengan adanya edukasi akan meningkatkan pengetahuan
keluarga.

B. Penyebab Gizi Buruk


Dalam kasus gizi buruk, WHO memperkirakan, lebih dari 46 juta orang di
seluruh dunia mengalami kekurangan gizi dan 15 juta anak di seluruh dunia mengalami
perkembangan yang terhambat akibat pola makan yang buruk. Sementara itu, lebih dari
dua miliar orang dewasa dan anak-anak, kelebihan berat badan atau obesitas. Gizi buruk
dapat disebabkan oleh berbagai kondisi lingkungan maupun medis. Berikut ini
penyebab gizi buruk yang dapat terjadi pada anak.
1. Rendahnya Asupan Makanan
Kurangnya asupan makanan yang cukup, dapat menyebabkan anak tidak
mendapat nutrisi yang diperlukan. Selain itu, bahan makanan yang sulit
dicerna pun, dapat membuat anak kehilangan nafsu makan, sehingga tidak
mendapat asupan nutrisi yang cukup. Tak hanya itu, pola makan yang buruk,
dapat membuat anak mengalami gizi buruk karena makan secara tidak
teratur.
2. Masalah Kesehatan Mental
Kondisi seperti depresi, bulimia, dan anoreksia, dapat menyebabkan
anak kekurangan gizi. Anak dengan kondisi kesehatan mental seperti itu,
tidak dapat mengikuti kebiasaan makan yang benar. Jika dibiarkan, kondisi
ini dapat menyebabkan anak terkena gizi buruk.
3. Masalah Sosial dan Mobilitas
Jika Anda tidak dapat meninggalkan rumah untuk membeli makanan
atau sulit menyiapkan makanan, maka anak dapat mengalami gizi buruk.
Tidak tersedianya makanan, tentu akan membuat anak tidak mendapat
nutrisi penting bagi tubuhnya.
4. Gangguan Pencernaan dan Kondisi Lambung
Jika tubuh anak tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik, maka ia
berisiko mengalami gizi buruk. Gangguan pencernaan seperti penyakit
Crohn, diare atau muntah, dapat menyebabkan hilangnya nutrisi penting.
Tak hanya itu, kondisi lambung yang bermasalah seperti maag kronis, dapat
mengakibatkan anak kesulitan makan, hingga mengalami gizi buruk.
5. Kurangnya Asupan ASI
Kurang atau bahkan tidak adanya asupan ASI, dapat menyebabkan
terjadinya gizi buruk pada bayi dan anak. ASI merupakan nutrisi penting
bagi anak, karena baik bagi pertumbuhan, dan membantu sistem kekebalan
tubuh tetap kuat.
6. Kurangnya Aktivitas Fisik
Anak yang tidak melakukan cukup aktivitas fisik, bisa mengalami gizi
buruk. Sebab, kurangnya aktivitas fisik dapat memperlambat proses
pencernaan, dan menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas, yang
mengarah pada gizi buruk.
7. Sanitasi dan Kebersihan Air yang Buruk
Sanitasi dan kebersihan air yang tidak baik, dapat menyebabkan
penyebaran penyakit menular, seperti diare pada anak-anak, yang
merupakan penyebab utama gizi buruk. Berdasarkan data UNICEF,
dehidrasi diare merenggut 2,2 juta nyawa anak balita di negara-negara
berkembang, setiap tahun.

C. Ciri – ciri Gizi Buruk


• Rambut jagung , mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok.
• Rambut tipis, merah seperti warna.
• Edema (pada kedua punggung kaki, bisa seluruh tubuh).
• Pandangan mata sayu.
• Otot mengecil (hipotrofi).
• Wajah membulat dan sembab.
• Sering disertai penyakit, seperti : diare, ISPA, infeksi akut.
• Tulang iga tampak jelas.
• Perut cekung.
• Pertumbuhan tubuh terhambat.
• Minimnya kemampuan motoriik atau bahkan kelumpuhan.
• Apatis & rewel

D. Cara Mencegah Gizi Buruk


1. Memaksimalkan pemberian ASI eksklusif.
2. Orang tua khususnya ibu harus terampil menyesuaikan menu MPASI bagi anak
yang sudah tidak bergantung pada ASI.
3. Mencari tau penyebab dan gejala awal gizi buruk.
4. Meningkatkan pemahaman tentang asupan nutrisi dari makanan dan minuman yang
dikonsumsi anak.
5. Rutin periksa kesehatan di Posyandu atau Puskesmas, terutama mengukur tinggi
dan berat badan anak. Jika memungkinkan, sediakan pula makanan tambahan dan
suplemen gizi agar tumbuh kembang anak semakin optimal.

Anda mungkin juga menyukai