Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GIZI KURANG PADA BALITA

OLEH :
JULIA PUTRI UTAMI
NPM 210102201P

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
TAHUN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Gizi Kurang


Sub pokok bahasan :
a. Pengertian Gizi Kurang
b. Penyebab Gizi Kurang
c. Akibat Gizi Kurang
d. Pencegahan Gizi Kurang
e. Penatalaksanaan Gizi Kurang
Sasaran : Keluarga An. B pekon Antar Brak Kec. Antar Brak
Tanggal : Oktober 2021
Tempat : Pekon Antar Brak Kec. Antar Brak Kab. Tanggamus

I. Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan keluarga An.B dapat mengetahui apa yang dimaksut
dengan gizi kurang pada balita

II. Tujuan Intruksional Khusus


a. Keluarga An.B dapat memahami Pengertian Gizi Kurang
b. Keluarga An.B dapat memahami Penyebab Gizi Kurang
c. Keluarga An.B dapat memahami Akibat Gizi Kurang
d. Keluarga An.B dapat memahami Pencegahan Gizi Kurang
e. Keluarga An.B dapat memahami Penatalaksanaan Gizi Kurang

III.Pokok Materi
a. Pengertian Gizi Kurang
b. Penyebab Gizi Kurang
c. Akibat Gizi Kurang
d. Tanda Gejala Gizi Kurang
e. Penatalaksanaan Gizi Kurang

IV. Kegiatan : Penyuluhan


a. Metode: Ceramah dan Tanya jawab
b. Langkah-langkah kegiatan
1) Kegiatan pra penyuluhan
 Mempersiapkan materi, media dan tempat
 Memberi salam
 Perkenalan
 Kontrak waktu
 Pre test
2) Membuka penyuluhan
 Menjelaskan tujuan
 Apresepsi
3) Kegiatan inti
 Sasaran menyimak materi
 Sasaran mengajukan pertanyaan
 Sasaran menyimpulkan
4) Penutup
 Melakukan post tes
 Menyimpulkan materi
 Memberi salam

V. Media dan Sumber


Media: leaflet

VI. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Keluarga ikut dalam kegiatan penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di kediaman An.B

2. Evaluasi proses
a. Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan
b. Keluarga terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi hasil
a. 80% Keluarga mampu memahami Pengertian Gizi Kurang
b. 75% Keluarga mampu menyebutkan Penyebab Gizi Kurang
c. 75% Keluarga mampu menjelaskan Tanda Gejala Gizi Kurang
d. 75% Keluarga memahami Cara Pencegahan Gizi Kurang
e. 75% Keluarga memahami cara Penatalaksanaan Gizi Kurang
VII. Lampiran Materi
1. Pengertian Gizi Kurang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan triple burden dalam
permasalahan yang ada di bidang gizi. Masalah triple burden yang dimaksud
adalah defisiensi kalori dan protein, defisiensi zat mikro, dan kelebihan kalori.
Permasalahan gizi yang paling banyak menjadi sorotan adalah defisiensi kalori dan
protein serta zat gizi mikro yaitu status gizi kurang dan stunting (Putri dkk, 2020).
Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau
ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir
dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan. Kekurangan zat gizi adaptif
bersifat ringan sampai dengan berat. Gizi kurang banyak terjadi pada anak usia
kurang dari 5 tahun. Balita dengan gizi kurang juga dapat mengalami
perkembangan kognitif yang buruk, pertumbuhan anak yang lambat, melemahnya
kekebalan tubuh dan juga mampu meningkatkan morbiditas dan mortalitas pada
balita

2. Penyebab Gizi Kurang


Balita gizi kurang adalah kondisi ketika anak tidak menerima nutrisi, mineral,
dan kalori yang cukup untuk membantu perkembangannya, antara lain :

a. Kurang makan: Kurangnya asupan makanan bisa memicu kekurangan nutrisi


yang penting hingga berujung pada gizi buruk.
b. Makan tidak teratur: Makan secara tidak teratur bisa memicu masalah
pencernaan dan malnutrisi.
c. Gangguan pencernaan: Beberapa anak mungkin mengalami gangguan
pencernaan, seperti penyakit Crohn’s, yang membatasi kemampuan tubuh
untuk menyerap nutrien meski mengonsumsi makanan sehat.
d. Kurang ASI: Air susu ibu bagi anak yang baru lahir sangat penting karena
mengandung nutrien penting. Kurangnya ASI berisiko menyebabkan bayi gizi
buruk.
e. Kurang aktivitas: Pencernaan tidak akan berjalan lancar jika anak kurang
beraktivitas hingga memicu malnutrisi.
f. Fasilitas layanan dasar buruk: Sejumlah layanan dasar, misalnya sanitasi, yang
buruk juga bisa memicu masalah gizi.
3. Akibat Gizi Kurang
Pada anak-anak yang mengalami kurang gizi berbagai tanda-tanda yang muncul,
antara lain :

a. Nafsu makan rendah


b. Anak mengalami gagal tumbuh (dilihat dari berat badan, tinggi badan, atau
keduanya yang tidak sesuai dengan umurnya)
c. Kehilangan lemak dan massa otot tubuh
d. Kekuatan otot tubuh menghilang
e. Sangat mudah untuk marah, terlihat lesu, bahkan dapat menangis secara
berlebihan
f. Mengalami kecemasan dan kurang perhatian terhadap lingkungan sekitar
g. Sulit berkonsentrasi dengan baik.
h. Kulit dan rambut kering, bahkan rambut mudah sekali rontok
i. Pipi dan mata tampak cekung
j. Proses penyembuhan luka sangat lama
k. Rentan terserang penyakit, dengan proses penyembuhan yang cenderung
lama
l. Risiko komplikasi meningkat jika melakukan operasi
m. Bukan tidak mungkin juga, perkembangan balita dalam hal perilaku dan
kemampuan intelektual anak terbilang sangat lambat.
n. Bahkan, anak bisa sampai mengalami kesulitan belajar ketika asupan gizi
dalam tubuhnya kurang.

4. Pencegahan Gizi Kurang


a. Memberikan makanan gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan balita
b. Menimbang secara teratur ke fasilitas kesehatan (posyandu/puskesmas)
c. Memperhatikan kesehatan anak dengan sering memeriksa kesehatan ke
pelayanan kesehatan terdekat.
5. Penatalaksanaan Gizi Kurang
a. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Pada dasarnya, PMT Pemulihan bagi anak usia 6-59 bulan dimaksudkan
sebagai tambahan, bukan sebagai pengganti makanan utama sehari-hari. PMT
Pemulihan dimaksud berbasis bahan makanan lokal dengan menu khas daerah
yang disesuaikan dengan kondisi setempat.
b. Peember ian Nugge
ugget Sa yur Untuk Pemenu han Kebutuha n Nutri si Pa da Ba yi
Da n Bal ita
ita.
Dengan memodifikasi bahan dasar pengolahan nugget pada asuhan
komunitas ini dengan menggunakan sayur seperti bayam dan wortel
diharapkan dapat menghasilkan nugget yang bergizi tinggi namun
harganya lebih murah sehingga dapat dikonsumsi oleh semua
kalangan terutama untuk balita dan anak anak yang kurang menyukai
sayur.
c. Cara Membuat Nugget Sayur

1. Bersihkan bayam dan wortel lalu kukus bayam dan wortel.


2. Blender dada ayam, bayam, dan wortel yang sudah dikukus, bawang
putih da n bawang merah, semua jadi satu.
3. Adon bahan bahan yang sudah diblender dengan tepung terigu,
maizena, kuning telur, garam, merica, dan keju jadi satu
4. Kukus adonan yang sudah dicampur selama 10 menit. Kemudian
biarkan sampai dingin setelah itu potong sesuai selera.
5. Balut potongan nugget yang sudah dikukus dengan putih telur
dan tepung panir.
6. Panaskan minyak goreng, goreng nugget yang sudah di panir hingga
berwarna coklat keemasan.
DAFTAR PUSTAKA

Istiany, A., Russilanti. 2014. Gizi Terapan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Krisnansari D. 2010. Nutrisi dan Gizi Buruk. Journal Mandala of Health. 4(1): 60– 68.

Kusriadi. 2010. Analisis Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Kurang Gizi pada
Anak Balita di Provisi Nusa Tenggara Barat (NTB). Karya Tulis Ilmiah. Bogor.
Institut Pertania Bogor.

Mulyana DW. 2013. Pengaruh Tingkat Pengetahuan, Pendidikan, Pendapatan, dan


Perilaku Ibu terhadap Status Balita Gizi Buruk di Kecamatan Tegalsari dan di
Kecamatan Tandes Kota Surabaya. Jurnal Swara Bumi. 1(2)

Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Gizi dan Asupan Makan Balita dengan Status Gizi
Balita (BB/U) Usia 12-24 Bulan
Peningkatan Pengetahuan Gizi Dan Pendampingan Balita Bawah Garis Merah (Bgm)
Dan Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Balongpanggang Kabupaten Gresik
Alamsyah, Yuyun. 2007. Aneka Nugget Sehat nan Lezat. Agromedia Pustaka. Depok
Astawan, M. 2007. Nugget Ayam Bukan makanan Sampah
http://64.203.71.11/kesehatan/news/0508/0/130052.html .

Pengolahan Nugget Sayur


https://ejour nal.unisi.a c.id/index.php/jtp/ar ticle/view/49

Pelatihan Pengolahan Nugget Sayuran Untuk Meningkatkan Produktivitas Anggota

Pendamping Keluarga Harapan Di Desa Jatinom-Blitar


http://jurnal.unublitar.a c.id/index.php/briliant/article/view/176/pdf
Pengolahan Nugget Sayur

https://repositor y.ung.a c.id/skripsi/ show/6123120 12/pengol a han-nugget -sayur.html#


Pelatihan Ketrampilan Kreasi Nugget Lele Bergizi Kepada Ibu Balita Dan
Penyuluhan Gizi Untuk Pencegah Kejadian Stunting Di Wilayah Gunungpati
http://jurnal.umb.a c.id/index.php/J AMS/ar ticle/view/1502/120
DAFTAR PUSTAKA

Siska Novi,2019. Pemberian jus tomat terhadap stabilisasi tekanan darah pada
penderita hipertensi.Jombang.Insan Cendikia Medika

Nurrofawansri,2019.Pemberian jus tomat untuk penurunan tekanan darah


hpertensi pada usia dewasa.Bandung.Jurnal Riset Kesehatan

Elisabeth,2021.Weight Bearing Exercise dan penurunan tekanan darah pada


pasien hipertesi.Jawa Tengah.PT Nasya Expanding Management

Anda mungkin juga menyukai