Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PADA TN. C DENGAN KEBUTUHAN NUTRISI DI DESA


PURWAMEKAR KECAMATAN RAWAMERTA DUSUN KERAJAN
RT001 RW002
Disusun untuk memenuhi tugas praktik lapangan Keperawatan Gerontik yang di
bimbing oleh :
Ibu. Ns. Henny Lilyanti., M.Kep.

Disusun oleh :
Fahar Halimi Syahirudin
433131420120009

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
HORIZON UNIVERTY INDONESIA
JL. PANGKAL PERJUANGAN KM 1 BYPASS KARAWANG 41316
TAHUN 2023
SUSUNAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kebutuhan Nutrisi


Sub Pokok Bahasan : Nutrisi Pada Lansia
Sasaran : Tn. C dan Keluarga Tn.C
Hari/Tanggal : Rabu, 6 Desember 2023
Tempat : Desa Purwamekar, Kec. Rawamerta, Dusun Kerjan,
RT001/RW002
Waktu : 20 menit
Penyuluh : Fahar Halimi Syahirudin

A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 20 menit Tn. C dan
keluarga dapat mengetahui kebutuhan nutrisi pada lansia.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 20 menit diharapkan
Tn. C dan keluarga dapat:
a. Keluarga dan klien dapat menegetahui pengertian nutrisi
b. Keluarga dan klien dapat mengetahui macam-macam kebutuhan gizi
c. Keluarga dan dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi
kebutuhan gizi pada lansia
d. Keluarga dan dapat mengetahui masalah gizi pada lansia
e. Keluarga dapat melakukan pemantauan gizi pada lansia
f. Keluarga dapat melakukan perencanaan makanan untuk lansia
B. Isi Materi
1. Defini nutrisi
2. Macam-macam kebutuhan gizi lansia
3. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi lansia
4. Masalah gizi pada lansia
5. Pemantauan gizi pada lansia
6. Perencanaan makanan untuk lansia
C. Metode dan Media
1. Metode
a. Diskusi
b. Tanya jawab
2. Media
a. Lembar balik

D. Langkah-langkah

Tahap Waktu Kegiatan Penyaji Kegiatan Sasaran


1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
Pembukaan 2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan dan
(5 menit) kedatangan ke rumah memperhatikan
pasien penyuluh
Menjelaskan tentang isi 1. Mendengarkan dan
materi: menyimak materi yang
1. Defini nutrisi sedang di sampaikan.
2. Macam-macam 2. Mendengarkan dan
kebutuhan gizi menyimak materi yang
lansia sedang di sampaikan
Kegiatan inti 3. Faktor yang 3. Menanyakan hal yang
(10 menit) mempengaruhi belum difahami
kebutuhan gizi
lansia
4. Masalah gizi pada
lansia
5. Pemantauan gizi
pada lansia
Penutup 1. Evaluasi proses 1. Menjawab dan
(5 menit) 2. Mengulang kembali memberikan respon yang
materi yang telah di baik
sampaikan bersama- 2. Mendengarkan poin-poin
sama yang sedang
3. Salam penutup disampaikan
3. Menjawab salam

E. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
- Kesiapan materi
- Kesiapan SAP
- Kesiapan media
- Kesiapan audience
- Kesiapan tempat
b. Evaluasi Proses
- Penyampaian materi menggunakan lembar balik
- Terdapat pertanyaan yang di ajukan oleh pasien dan keluarga pasien
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian nutrisi
Nutrisi pnlnraiif zat-zat gizi dan zat lain yi berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan
bahan-bahan tersebut untuk aktifitas penting dalam tubuhnya serta
mengeluarkan sisanya. Dampak dari pemenuhan nutrisi pada lansia akan
diutjaga kondisi lansia mlnjadi sehat, tidak gampang terserang penyakit serta
dapat memelihara status gizinya (Wartonah 2018).

B. Macam-macam kebutuhan gizi pada lansia


a. Kalori
Hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa kecepatan metabolisme basal
pada orang-orang berusia mln menurun sekitar 15-20%, disebabkan
berkurangnya massa otot dan aktivitas. Kalori (energi) diperoleh dari
lemak 9,4 kal, karbohidrat 4 kal, dan protein 4 kal per gramnya.
Kebutuhan kalori untuk lansia laki-laki sebanyak 1960 kal, sedangkan
untuk lansia wanita 1700 kal. Bila jumlah kalori yang dikonsumsi
berlebihan, maka sebagian energi akan disimpan berupa lemak, sehingga
akan timbul obesitas.
b. Protein
Pada lansia, masa ototnya berkurang. Tetapi ternyata kebutuhan tubuhnya
akan protein tidak berkurang, bahkan harus lebih tinggi dari orang dewasa,
karena pada lansia efisiensi penggunaan senyawa cilifrogen (protein) oleh
tubuh telah berkurang (disebabkan pencernaan dan penyerapannya kurang
efisien). Beberapa penelitian.bdd merekomendasikan, untuk lansia
sebaiknya konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi
untuk orang dewasa.
c. Lemak
Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% atau kurang dari total kalori
yang dibutuhkan. Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari 40%
dari konsumsi energi) dapat menimbulkan penyakit atherosclerosis
(penyumbatan pembuluh 5 darah ke jantung). Juga dianjurkan 20% dari
konsumsi lemak tersebut adalah asam lemak tidak jenuh. Minyak nabati
merupakan sumber asam lemak tidakjenuh yang baik, sedangkan lemak
hewan ban yak mengandung asam lemak jenuh.
d. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sebagai penyumbang energi paling besar, lansia perlu
mengonsumsinya sekitar 45-65% dari total kalori per hari. Sumbernya
antara lain nasi, mie, bihun, oat, kentang atau ubi. Lansia dianjurkan
mengurangi konsumsi gula sederhana dan menggantinya dengan
karbohidrat kompleks, dengan indeks glikemik rendah untuk menurunkan
kadar LDL, risiko diabetes melitus dan penyakit jantung koroner.
e. Serat
Salah satu masalah yang banyak diderita para lansia adalah sembelit atau
konstipasi (susah BAB). Serat makanan telah terbukti dapat
menyembuhkan kesulitan tersebut. Sumber serat yang baik bagi lansia
adalah sayuran, buah-buahan segar dan bijibijian utuh. Manula tidak
dianjurkan mengkonsumsi suplemen serat (yang dijual secara komersial),
konsumsi serat yang terlalu banyak, dapat menyebabkan mineral dan zat
gizi lain terserap oleh serat sehingga tidak dapat diserap tubuh.
f. Vitamin dan mineral
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya lansia kurang
mengkonsumsi vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C, D,
dan E umumnya kekurangan ini terutama disebabkan dibatasinya
konsumsi makanan, khususnya buah-buahan dan sayuran, kekurangan
mineral yang paling banyak diderita lansia adalah kurang mineral kalsium
yang menyebabkan kerapuhan tulang dan kekurangan zat besi
menyebabkan anemia.
g. Utmpdns
Cairan dalam bentuk tmpdns dalam minuman dan makanan sangat
diperlukan tubuh untuk mengganti yang hilang (dalam bentuk keringat dan
urine), membantu pencernaan makanan dan membersihkan ginjal
(membantu fungsi kerja ginjal). Pada lansia dianjurkan minum 25-30 mln/
kgbb/hr. Jika mempunyai penyakit yang berkaitan dengan pengaturan
cairan, banyaknya air sesuai anjuran dokter

C. Faktor yang mepengaruhi Kebutuhan Gizi pada Lansia


Proses menua dapat terlihat secara fisik dengan perubahanyang terjadi pada
tubuh dan berbagai organ serta penurunan fungsi tubuh serta organ tersebut.
Perubahan secara biologis ini dapat mempengaruhi status gizi pada masa tua
antara lain:
1. Massa otot yang berkurang dan massa lemak yang bertambah,
mengakibatkan juga jumlah cairan tubuh yang berkurang, sehingga kulit
kelihatan mengerut dan kering, wajah keriput serta muncul garisgaris
menetap. Oleh karena itu, pada lansia seringkali terlihat kurus.
2. Dengan banyaknya gigi yang sudah tanggal, mengakibatkan gangguan
fungsi mengunyah yang dapat berdampak pada kurangnya asupan gizi
pada usia lanjut.
3. Penurunan mobilitas usus, menyebabkan gangguan pada saluran
pencernaan seperti huig kembung, nyeri yi menurunkan nafsu makan, serta
susah BAB yang dapat menyebabkan wasir. Kemampuan motorik
menurun, selain menyebabkan menjadi lamban, kurang aktif dan kesulitan
menyuap makanan, juga dapat mengganggu aktivitas kegiatan sehari-hari.
4. Incontinentia urine (IU) adalah pengeluaran urin diluar kesadaran
merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar yang sering diabaikan
pada kelompok usia lanjut, sehingga usia lanjut yang mengalami IU
seringkali mengurangi minum yang dapat menyebabkan dehidrasi.

E. Masalah gizi pada Lansia


1. Gizi berlebih
Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara maju dan kota-kota
besar. Kbbiasaan makan banyak pada waktumuda menyebabkan bera R
badan berlebih, apalagi pada lansia penggunaan kalori berkurang karena
berkurangnya aktivitas fisik Kegemukan merupakan salah satu pencetus
berbagai penyakit, misalnya: penyakit jantung, nscing manis, dan darah
tinggi.
2. Gizi kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi dan
juga karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari
yang dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apabila
hal ini disertai dengan kekurangan protein menyebabkan kerusakan-
kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya
tahan terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan mudah terkena
infeksi.
3. Kekurangan vitamin
Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan ditambah
dengan kekurangan protein dalam makanan akibatnya nafsu makan
berkurang, penglihatan mlnurun, kulit kering, penampilan mlnjadi lesu dan
tidak bersemangat.

F. Pemantauan Status Gizi


Penimbangan Berat Badan Penimbangan BB dilakukan secara teratur miinimal
1 minggu sekali, waspadai peningkatan BB atau penurunan BB lebih dari 0.5
Kg/minggu. Peningkatan BB lebih dari 0.5 Kg dalam 1 minggu beresiko
terhadap kelebihan berat badan dan penurunan berat badan lebih dari 0.5 Ilu
g /minggu menunjukkan kekurangan berat badan.

G. Perencanaan Makanan untuk Lansia


1. Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka ragam,
yang terdiri dari: zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
2. Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Rnrkci liskg
hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih
sering dengan porsi yang kecil.
3. Banyak minum dan kurangi garam, dengan banyak minum dapat
memperlancar pengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan yang
terlalu asin akan memperingan kerja ginjal serta mencegah kemungkinan
terjadinya darah tinggi. ilu. Batasi makanan yang manis-manis atau gula,
minyak dan makanan yang berlemak seperti santan, mentega dll.

H. Bagi lansia yang proses penuaannya sudah lebih lanjut perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1. Makanlah makanan yang mudah dicerna
2. Hindari makanan yang terlalumanis, gurih, dan goreng-gorengan
3. Bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu kurang baik,
makanan harus lunak/lembek atau dicincang
4. Makanan selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah sebaiknya
diberikan.

J. Makanan mengandung zat besi seperti: kacang-kacangan, hati, telur,


daging rendah lemak, bayam, dan sayuran hijau.
K. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus,
atau dipanggang kurangi makanan yang digoreng.
DAFTAR PUSTAKA

KemenKes. RI. (2017). Pedoman Gizi Seimbang. Direktorat Jenderal Bina Gizi
ilu KIA. Jakarta. Halaman 12-22.
Tarwoto & Wartonah. (2018). Kebutuhan Dasar Manusia & Proses Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai