Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN KELOMPOK

GIZI SEIMBANG PADA LANSIA

Disusun Oleh
ERNING DARUS SA’ADAH
NIM. 30720012

D3 KEBIDANAN
FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
20222/2023
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN KELOMPOK GIZI SEIMBANG PADA LANSIA


DI DESA BAKALAN KECAMATAN GROGOL
KABUPATEN KEDIRI

TANGGAL PENGAMBILAN KASUS

16 JANUARI 2023

MAHASISWA

ERNING DARUS SA’ADAH

NIM. 30720012

PEMBIMBING INSTITUSI PEMBIMBING LAPANGAN

(Ellatyas Rahmawati,SST.MH) (Enik Murdyati S.Tr.Keb)


SATUAN ACARA PENYULUHAN KELOMPOK
GIZI SEIMBANG PADA LANSIA

A. Pokok bahasan : Gizi


B. Topik : Gizi Seimbang Pada Lansia
C. Pembicara : Erning Darus Sa’adah
D. Sasaran Progam : Lansia
E. Tempat : Rumah Klien
F. Hari/tanggal : Senin, 16 Januari 2023
G. Waktu : 08.30-09.00 WIB

1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang pentingnya nutrisi yang seimbang untuk
lansia maka diharapkan keluarga dan lansia dapat memahami pentingnya nutrisi yang
seimbang bagi lansia.
b. Tujuan Khusus
Setelah mendapat penyuluhan tanda bahaya kehamilan, diharapkan ibu
mengerti :
1. lansia dapat mengetahui definisi nutrisi.
2. lansia kebutuhan uutrisi pada lansia.
3. lansia dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada
lansia.
4. lansia dapat mengetahui menu sehat bagi lansia.
5. lansia dapat mengetahui pedoman untuk memilih bahan makanan yang sehat.

2. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab

3. MEDIA
a. Leaflet

4. MATERI
Terlampir
5. KEGIATAN
No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. Pembukaan 2 Menit a. Memberi salam dan a. Peserta menjawab


menjelaskan alas an salam
kedatangan

2. Materi 15 menit a. Menyampaikan definisi Peserta


nutrisi Mendengarkan dan
b. Kebutuhan Nutrisi Pada Memperhatikan
Lansia
c. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kebutuhan
Gizi Pada Lansia
d. Menu Sehat Bagi Lansia
e. Pedoman untuk memilih
bahan makanan yang sehat

3. Diskusi 10 menit Tanya Jawab Peserta bertanya

4. Penutup 5 menit a. Menyimpulkan hasil a. Peserta


penyuluhan mendengarkan
b. Memberi saran-saran b. Peserta
c. Memberi salam penutup mendengarkan
c. Menjawab salam
penutup

6. EVALUASI
1. Klien mengetahui pengertian dari nutrisi
2. Klien mengetahui kebutuhan nutrisi pada lansia
3. Klien mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan lansia
4. Klien mengetahui menu sehat bagi lansia
5. Klien mengetahui pedoman memilih makanan yang bergizi.
MATERI PENYULUHAN GIZI SEIMBANG PADA LANSIA
1.1 Definisi
Nutrisi adalah hasil akhir dari semua interaksi antara organisme dan makanan yang
dikonsumsinya. Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang dimakan seseorang dan
bagaimana tubuh menggunakannya. Nutrient adalah zat organik, zat nonorganik, dan zat
yang memproduksi energy yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan untuk fungsi
tubuh. Manusia memerlukan nutrient yang penting dalam makanan untuk pertumbuhan
dan mempertahankan semua jaringan tubuh serta fungsi normal dari seluruh proses tubuh.
1.2 Kebutuhan Nutrisi Pada Lansia
Setiap mahkluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan kehidupannya,
karena didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan
kegiatan metabolismenya. Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan
baik dapat membantu dalam proses beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang dialaminya selain itu dapat menjaga kelangsungan pergantian
sel-sel tubuh sehingga dapat memperpanjang usia. Kebutuhan kalori pada lansia
berkurang karena berkurangnya kalori dasar dari kebutuhan fisik. Kalori dasar adalah
kalori yang dibutuhkan untuk malakukan kegiatan tubuh dalam keadaan istirahat,
misalnya : untuk jantung, usus, pernafasan dan ginjal.
Berdasarkan kegunaannya bagi tubuh, zat gizi dibagi ke dalam tiga kelompok besar,
yaitu:
1. Kelompok zat energi, termasuk ke dalam kelompok ini adalah :
a. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat seperti beras, jagung, gandum, ubi,
roti, singkong, selain itu dalam bentuk gula seperti gula, sirup, madu dan lain-lain.
b. Bahan makanan yang mengandung lemak seperti minyak, santan, mentega,
margarine, susu dan hasil olahannya.
2. Kelompok zat pembangun
Kelompok ini meliputi makanan – makanan yang banyak mengandung protein,
baik protein hewani maupun nabati, seperti daging, ikan, susu, telur,
kacangkacangan dan olahannya.
3. Kelompok zat pengatur
Kelompok ini meliputi bahan-bahan yang banyak mengandung vitamin dan
mineral, seperti buah-buahan dan sayuran.
1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Pada Lansia
1. Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau
ompong.
2. Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa
manis, asin, asam, dan pahit.
3. Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
4. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
5. Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan konstipasi.
6. Penyerapan makanan di usus menurun.
1.4 Menu Sehat Bagi Lansia
1. Perencanaan Makanan untuk Lansia
a. Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka ragam, yang
terdiri dari : zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Perlu diperhatikan
porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan hendaknya diatur merata
dalam satu hari sehingga dapat makan lebih sering dengan porsi yang kecil.
b. Banyak minum dan kurangi garam, dengan banyak minum dapat memperlancar
pengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan yang terlalu asin akan
memperingan kerja ginjal serta mencegah kemungkinan terjadinya darah tinggi.
c. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan yang
berlemak seperti santan, mentega dan lain-lain.
Bagi pasien lansia yang proses penuaannya sudah lebih lanjut perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Memakan makanan yang mudah dicerna,
menghindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan goring-gorengan, bila
kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu kurang baik, makanan
harus lunak/lembek atau dicincang, makan dalam porsi kecil tetapi sering,
makanan selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah sebaiknya diberikan.
d. Batasi minum kopi atau teh, boleh diberikan tetapi harus diencerkan sebab
berguna pula untuk merangsang gerakan usus dan menambah nafsu makan.
e. Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur, daging
rendah lemak, bayam, dan sayuran hijau.
f. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau
dipanggang, kurangi makanan yang digoreng.
1.5 Pedoman Untuk Memilih Bahan Makanan Yang Sehat
1. Makanan yang beraneka ragam dan mengandung gizi yang cukup.
2. Makanan yang mudah dikunyah dan dicerna.
3. Protein yang berkualitas seperti susu, telur, daging, dan ikan.
4. Sumber karbohidrat seperti roti, daging, dan sayur-sayuran berwarna hijau.
5. makanan yang terutama mengandung lemak nabati dikurangi serta kurangi makanan
yang mengandung lemak hewani.
6. Makanan yang mengandung zat besi seperti kacang-kacangan, hati, daging, bayam,
sayuran hijau, dan makanan yang mengandung kalsium seperti ikan atau sayur-
sayuran.
7. Batasi makanan yang diawetkan.
8. Minum air putih 6-8 gelas sehari karena kebutuhan air meningkat serta untuk
memperlancar proses metabolisme. Banyak minum air putih dapat mencegah
terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan) serta menurunkan risiko menderita batu
ginjal.
1.6 Cara Mengolah Makanan
1. Bersihkan sayuran sebelum dimasak.
2. Cuci sayuran dalam keadaan utuh, kemudian potong-potong agar zat gizi yang
terkandung di dalamnya tidak hilang.
3. Rebus sayur sesingkat mungkin.
4. Bahan makanan dimasukkan / dikukus setelah air mendidih.
5. Makanan bias di tim atau di tumis.
6. Batasi garam dan bumbu penyedap yang merangsang.
7. Pakailah penyedap rasa alamiah seperti bawang putih, kunyit, jahe, dll.
1.7 Cara Menghidangkan Makanan
1. Jenis sayura yang dihidangkan hendaknya berganti-ganti.
2. Makanan yang dihidangkan secara menarik agar menimbulkan selera makan.
3. Bila menyajikan sayuran mentah, cucilah sampai bersih.
4. Kurangi minum the, kopi, dan coklat.
5. Hindari minuman yang mengandung alkohol.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, F.A.A., 2012. Hubungan Status Gizi Dengan Kualitas Hidup Geriatri di Posyandu
Lansia Ngudi Sehat Bibis Baru Nusukan Banjarsari Surakarta. Skripsi.
Surakarta: UMS.
Ayun Q., 2010. Perbedaan Kualitas Hidup pada Lansia antara Lansia yang Aktif dan tidak
Aktif dalam Kunjungan ke Posyandu Lansia. Skripsi
Bishak, Y.K., Payahoo, L., Pourghasem, B., Jafarabadi, M.A., 2014. Assessing
the Quality of Life in Elderly People and Related Factors in Tabriz Iran.
Journal of Caring Sciences. Vol. 3 No. 4:257-263. Diakses dari http://
journals.tbzmed.ac.ir/ JCS (14 Mei 2015)
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai