Anda di halaman 1dari 6

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

SATUAN ACARA PENYULUHAN 10 PEDOMAN GIZI SEIMBANG


RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Praktek


Kerja Lapang di RSUD DR. Saiful Anwar Malang

Disusun oleh:
1. Nur Izza Noviyanti G42130477
2. Galuh Crieswanti G42131289

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2017
10 PEDOMAN GIZI SEIMBANG

1. Judul Penyuluhan :
10 pedoman gizi seimbang
2. Permasalahan
1. Masyarakat masih belum banyak yang memahami dan mengerti tentang 10
Pedoman Gizi Seimbang
2. Masih banyaknya pasien yang masih belum bisa menerapkan 10 pedoman gizi
seimbang
3. Tingginya angka obesitas sehingga perlu mengetahui 10 pedoman gizi seimbang
4. Adanya anak gizi buruk maupun gizi kurang sehingga perlu mengetahui 10
pedoman gizi seimbang
3. Sasaran :
1. Penderita malnutrisi
2. Kluarga penderita malnutrisi
3. Masyarakat rumah sakit
4. Lintas sektor
5. Pemerhati kesehatan
6. Masyarakat umum.
7.
4. Tujuan :

a. Tujuan Umum :
Setelah diberikan penyuluhan 10 Pedoman Umun Gizi Seimbang, pasien
mengetahui tentang 10 Pedoman Umun Gizi Seimbang dan mau menjalankan
langkah-langkah 10 Pedoman Umun Gizi Seimbang sehingga kebutuhan
energi dapat terpenuhi dari berbagai bahan yang mengandung zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur..

b. Tujuan Khusus :
a). Pasien dan keluarga pasien dapat memahami 10 Pedoman Umun Gizi
Seimbang.
b). Pasien dapat menjalankan langkah-langkah yang terkandung dalam 10
Pedoman Umun Gizi Seimbang.
5. Materi

Definisi 10 Pedoman Umun Gizi Seimbang


10 Pedoman Umun Gizi Seimbang merupakan pedoman dasar tentang gizi
seimbang yang disusun sebagai penuntun pada perilaku konsumsi makanan di
masyarakatsecara baik dan benar. PUGS dilambangkan dalam logo berbentuk
kerucut atau piramida makanan.

10 Pedoman Umum Gizi Seimbang

1. Syukuri dan nikmati keanekaragaman makanan.


Maksudnya adalah pada makanan pagi, siang, malam harus mengandung 5
unsur penting yaitu karbohidrat, protein, lemak, sayur dan buah.
Kh : nasi, roti, mie, ubi.
Protein : nabati – tahu, tempe
Hewani – daging ayam, daging sapi
Lemak : didapat dari lauk yang digoreng
2. Biasakan mengkonsumsi lauk pauk yang berprotein tinggi
Karena protein membantu pembentukan tulang dan pertumbuhan anak serta
penting bagi pertumbuhan sel-sel tubuh yang rusak.
Di dapat dari lauk hewani dan nabati.
3. Makan aneka ragam sayuran dan cukup buah
Karena dalam sayur dan buah mengandung anti oksidan yang tinggi serta
mineral dan vitamin yang dapat mencegah penuaan dini.
4. Biasakan mengkonsumsi aneka ragam makanan sumber karbohidrat.
Pada pola konsumsi yang sering kita gunakan, konsumsi karbohidrat berupa
beras putih dapat diganti beras merah atau beras hitam. Karena mengandung
rendah gula yang cocok bagi penderita diabetes mellitus dan yang sedang
menjalani diet.
5. Batasi mengkonsumsi makanan manis, asin dan berlemak tinggi.
Hal ini disebabkan karena ketiga unsur tersebut dapat memicu penyakit
degenerative. Contohnya : jantung, stroke, dan hipertensi.
6. Biasakan sarapan.
Sarapan merupakan kegiatan wajib karena dapat mencegah kelebihan berat
badan (karena akan dilampiaskan pada makan siang sehingga makan siang
menjadi tidak terkontrol).
7. Minum air putih yang cukup dan aman.
Dianjurkan minimal 8 gelas perhari agar tubuh tidak mengalami dehidrasi
sehingga dapat mengedarkan zat gizi keseluruh tubuh.
8. Biasakan membaca label pada kemasan makanan.
Label pada makanan biasanya berisi tentang informasi gizi dan tanggal
kadaluarsa.
9. Biasakan cuci tangan sebelum makan dengan air yang mengalir.
10. Melakukan aktifitas fisik atau olahraga secara teratur serta mempertahankan
BBI.
Artinya untuk mengurangi tumpukan lemak diperut, pinggul, paha, dan
lengan atas dan juga dapat mempertahankan BBI. Olahraga dapat dilakukan
30 menit perhari dan dapat dilakukan 3-4 kali dalam seminggu.
Bahan makanan dikelompokkan berdasarkan tiga fungsi utama zat gizi (tri
guna makanan) penulis sarikan dari pendapat Almatsier, S. (2007:12), yaitu:

a. Bahan makanan sumber zat tenaga yang berguna untuk menghasilkan tenaga,
sehingga kita dapat beraktivitas. Bahan makanan sumber zat tenaga adalah
padi-padian atau serealia seperti beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,
kentang, sagu, roti dan mie yang mengandung karbohidrat serta minyak,
margarin dan santan yang mengandung lemak. Tenaga yang diperlukan bagi
tubuh ± 70 kal/ Kg BB/hari (Liana, 2013)

b. Sumber zat pembangun yang berguna untuk membentuk dan memelihara


jaringan tubuh. Bahan makanan yang mengandung zat pembangun yaitu
sumber protein hewani seperti daging sapi, daging ayam, telur, susu, dan keju;
serta sumber protein nabati seperti kacang-kacangan berupa kacang kedelai,
kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, dan kacang tolo serta hasil
olahannya seperti tempe, tahu, oncom, dan susu kedelai. Pada masa
pertumbuhan diperlukan protein dalam jumlah cukup (± 1 ½ gr protein / Kg BB).
Zat pembangun (protein) berperan sangat penting untuk perkembangan kualitas
tingkat kecerdasan seseorang (Liana, 2013).

c. Bahan makanan yang mengandung sumber zat pengatur, yaitu berupa sayuran
dan buah. Sayuran diutamakan berwarna hijau dan kuning jingga seperti bayam,
daun singkong, daun katuk, kangkung, wortel dan tomat; serta sayur kacang-
kacangan seperti kacang panjang, buncis dan kecipir. Buah-buahan diutamakan
berwarna kuning jingga, kaya serat dan yang berasa asam seperti papaya,
magga, nanas, nangka masak, jambu biji, apel, sirsak, da jeruk. Zat pengatur
yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh. Bahan
makanan sumber pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan,
bahan makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral (Liana, 2013)
Penjabaran AKG kedalam suatu susunan makanan sehari (menu) harus
mengacu kepada PUGS. Menu adalah susunan akanan yang dimakan oleh
seseorang untuk sekali makan atau untuk waktu tertentu (sehari,seminggu,10
hari dan seterusnya). Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka
ragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai ,sehingga memenuhi
kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharan dan perbaikan sel-sel tubuh dan
proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan. Cara menyusun :
a. memperhatikan dana yang tersedia, musim bahan makanan, jenis pangan
yang disukai dan tidak disukai.
b. Menganekaragamkan bahan makanan sesuai dengan padanan atau penukar
bahan makanan dan PUGS.
c. Menggunakan pola menu.
d. Menetapkan siklus menu.
e. Memilih jenis bahan makanan yang akan digunakan.

6. Metode/ Teknik dan Sasaran


a. Perorangan
Metode : wawancara
Pelaksana : ahli gizi
Waktu : setiap hari pada hari kerja
Tempat : ruang rawat inap dan poli gizi
Sarana : lembar balik, ppt, leflet dan bahan penukar,food model
b. Kelompok
Metode : ceramah dan tanya jawab
Pelaksana : ahli gizi
Waktu : sebelum makan siang
Tempat : ruang rawat inap
Sarana : leaflet,bahan penukar,powerpoint,dan lembar balik

7. Evaluasi
a. Evaluasi Proses
1. Apakah penyuluhan yang dilakukan sudah sesuai dengan judul ?
2. Apakah penyuluhan yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan umum
dan tujuan khusus ?
3. Apakah penyuluhan yang dilakukan sudah sesuai dengan sasaran ?
4. Apakah penyuluhan yang dilakukan sudah sesuai dengan materi yang
diberikan ?
5. Apakah penyuluhan yang dilakukan sudah sesuai dengan sarana ?
6. Apakah penyuluhan yang dilakukan dengan metode ?

b. Evaluasi Hasil
1. Pasien dan keluarganya mampu menyebutkan 10 Pedoman Umun Gizi
Seimbang.
2. Pasien dapat memahami 10 pedoman dasar gizi seimbang sebagai
perilaku konsumsi masyarakat.

8. BAB V DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2004. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia.


Almatsier, Sunita. 2007. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Tim Asuhan Gizi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. 2012. Buku Pedoman Diet.
Malang: RSUD Dr. Saiful Anwar.
Riset Kesehatan Dasar 2007. Depkes.
Riset Kesehatan Dasar 2010. Depkes.
Perbedaan Empat Sehat Lima Sempurna dengan Gizi Seimbang. Yayasan
Kegizian Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia (KFI).
http://www.kfindonesia.org/index.php?pgid=12&contentid=80 diunduh pada
10 Februari 2015 Pedoman Gizi Seimbang. Cetakan ke-2 (2002).
http://bebas.vlsm.org/v12/artikel/pangan/DEPKES/pedum_gizi-seimbang.pdf
diunduh pada tanggal 10 Februari 2015

Anda mungkin juga menyukai