Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Gizi Seimbang Pada Lansia

Disusun oleh :

Rita Septiana Dwi S 30190122105

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTO BORROMEUS


PADALARANG
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Gizi Seimbang Pada Lansia

Sasaran : Lansia di Ruang Fatima

Tempat : Ruang Fatima kamar 5

Tanggal : 10 Maret 2023

Waktu : Pukul 08:30-09.00 WIB (30 menit)

Pemberi Materi : Rita Septiana Dwi Setyawati

A. Tujuan

1. Tujuan instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan

klien mampu mengetahui dan memahami tentang Gizi yang seimbang.

2. Tujuan Intruksional Khusus

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan diharapkan lansia dapat :

a. Menyebutkan pengertian gizi seimbang pada lansia

b. Menyebutkan macam-macam nutrisi

c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi

d. Menyebutkan masalah gizi pada lansia

e. Menyebutkan perencanaan makanan


B. Metode

1. Ceramah dan tanya jawab

Metode ini digunakan untuk menyampaikan materi mengenai gizi

seimbang.

2. Diskusi

Metode ini digunakan untuk saling tukar pendapat, dan dimaksudkan

untuk mengetahui sejauh mana pemahaman klien tentang gizi seimbang

C. Strategi

1. Kontrak (waktu, tempat dan topik)

2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

3. Dengan tanya jawab langsung.

D. Media

Leaflet yang berisi tentang pengertian, macam-macam nutrisi, faktor-faktor

yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi, masalah gizi pada lansia,

perencanaan makan dan tips agar hidup sehat dan kuat.

E. Materi Penyuluhan

Materi yang akan disampaikan meliputi :

1. Pengertian gizi seimbang

2. Tujuan pemberian nutrisi

3. Perencanaan makan
F. Proses Penyuluhan

N Langkah- Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan


o
Langkah Sasaran

1 Pendahuluan 3 menit  Salam Pembukaan  Sasaran

 Perkenalan Diri menjawab

 Penyampaian salam

 Tujuan

 Kontrak Waktu

2 Penyajian 15 menit 1. Pemberian materi Sasaran mau

mendengarkan dan

aktif memberikan
a. Menjelaskan pengertian gizi
b. Menjelaskan tujuan pemberian pertanyaan
nutrisi
c. Menjelaskan macam macam
nutrisi
2. Memberikan kesempatan untuk
bertanya
3. Menjawab pertanyaan peserta
3 Evaluasi 10 menit Memberikan pertanyaan seputar materi Sasaran mampu
yang telah disampaikan menjawab semua
pertanyaan dengan
baik

4 Penutup 2 menit- Penyampaian terima kasih dan Salam Sasaran


Penutup mengucapkan
terima kasih

G. Evaluasi

Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman klien dan keluarga setelah diberi

penyuluhan selama 30 menit diberikan pertanyaan :

1. Jelaskan pengertian gizi seimbang

2. Sebutkan tujuan pemberian nutrisi

3. Sebutkan macam-macam nutrisi


Lampiran

MATERI PENYULUHAN
GIZI SEIMBANG PADA LANSIA

A. Pengertian gizi seimbang pada lansia


Gizi seimbang pada lansia adalah susunan makanan yang mengandung cukup semua
unsur gizi yang di butuhkan oleh para lansia.
B. Macam-macam nutrisi pada lansia
1. Karbohidrat
Sumber : Nasi, roti, mie, jagung, ubi, kentang.
2. Protein
Sumber zat pembangun ini terdirid dari 2 jenis, yaitu
 Nabati ; Tempe, tahu dan kacang-kacang
 Hewani ; Telur, ikan dan daging
3. Zat pengatur
Berasal dari semua jenis sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini
mengandung berbagai vitamin dan mineral. Jadi yang ideal adalah setiap makan
siang dan malam hidangan tersebut terdiri dari kelompok makanan (makanan
pokok, lauk-pauk, sayur dan buah).
4. Fungsi nutrisi pada lansia
a. Karbohidrat (Zat sumber energi)
Zat sumber tenaga yang menunjang aktivitas sehari-hari.
b. Protein (zat pembangun)
Zat pembangun ini sangat berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan
kecerdasan seseorang.
c. Zat pengatur
Zat pengatur ini sangat berguna untuk mengatur metabolism di dalam tubuh
lansia yang semakin kurang membaik
C. Contoh menu seimbang untuk lansia dalam sehari
1. Nasi / penggantinya :
1 ½ – 2 piring
2. Lauk hewani:
2 potong
3. Lauk nabati :
3 potong
4. Sayuran :
1 mangkuk
5. Buah-buahan :
3 potong
D. Masalah gizi pada lansia
1. Gizi berlebih
Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara-negara barat dan kota-kota
besar. Kebiasaan makan banyak pada waktu muda menyebabkan berat badan
berlebih, apalagi pada lansia penggunaan kalori berkurang karena berkurangnya
aktivitas fisik. Kebiasaan makan itu sulit untuk diubah walaupun disadari untuk
mengurangi makan. Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai
penyakit, misalnya penyakit jantung, kencing manis, dan darah tinggi.
2. Gizi kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi dan juga
karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang
dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apabila hal ini
disertai dengan kekurangan protein menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yang
tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit
menurun, kemungkinan akan mudah terkena infeksi.
3. Kekurangan vitamin dan mineral.
Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan ditambah dengan
kekurangan protein dalam makanan akibatnya nafsu makan berkurang,
penglihatan menurun, kulit kering, penampilan menjadi lesu dan tidak
bersemangat.
E. Perencanan makanan pada lansia
1. Menu hendaknya mengandung zat gizi dari beraneka ragam bahan makanan
yang terdiri dari zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
2. Jumlah kalori yang baik untuk dikonsumsi oleh usia lanjut adalah 50% dari
Hidrat Arang yang bersumber dari Hidrat Arang kompleks.
3. Jumlah lemak dalam makanan dibatasi, yang 25-30% dari total kalori.
4. Jumlah protein yang dikonsumsi sebaiknya 8-10% dari total kalori.
5. Makanan sebaiknya mengandung serat dalam jumlah besar yang bersumber pada
buah, sayur dan beraneka pati, yang dikonsumsi dengan jumlah yang bertahap.
6. Menggunakan bahan makanan yang tinggi kalsium, seperti susu nonfat, yoghurt,
ikan.
7. Makanan mengandung zat besi (Fe dalam jumlah besar, seperti kacang-
kacangan, hati,daging, bayam atau sayuran hijau.
8. Membatasi penggunaan garam. Perhatikan label makanan yang mengandung
garam, seperti adanya monosodium glutamat, sodium bikarbonat, sodium citrat.
9. Bahan makanan sebagai sumber zat gizi sebaiknya dari bahan makanan yang
segar dan mudah dicerna.
10. Hindari bahan makanan yang mengandung alkohol dalam jumlah besar.
11. Makanan sebaiknya yang mudah dikunyah, seperti bahan makanan lembek.
12. Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan
hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih sering
dengan porsi yang kecil.
13. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau
dipanggang kurangi makanan yang digoreng.
DAFTAR PUSTAKA

Sediaoetama, Achmad Djaeni. 1996. ILMU GIZI. Jakarta


Dian Rakyat Arisman. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC
http://lenteraimpian.wordpress.com/2010/02/27/gizi-pada-lansia/

Anda mungkin juga menyukai