Anda di halaman 1dari 11

KASUS No.

Absen Ganjil

Pengkajian dilakukan oleh Sr M pd hari Kamis, 1 Desember di Ruang Cempaka


Puskesmas X jam 10 pagi, di dapatkan data An P, perempuan, 7 thn, anak ke 2
dr 3 bersaudara, anak dari bpk H, 40 thn, bekerja sbg buruh bangunan, agama
Islam. Klien kls 1 SDN yang letaknya tidak jauh dr rumah. Klien masuk ke IGD
jam 19.00 karena panas tinggi dan diagnosa medic Demam Tifoid /Typhus
Abdominalis. Informasi dari ibu klien, Keluhan utama yg menyebabkan klien
dibawa ke IGD karena anak badannya panas (39,5°C) dan muntah2.
Panas/demam dan kadang kedinginan disertai mual sejak seminggu lalu
terutama pada sore – malam hari, Anak sudah dibawa berobat jalan ke
Puskesmas X hari Jumat, belum ada perubahan sehingga dibawa kembali ke
IGD Rabu, 30 November jam 19.00
Saat dikaji, suhu 39,2°C, klien anak merasa mual, muntah sedikit, bibir kering
kemerahan & bag tengah lidah kotor/putih dan anak merasa nyeri perut tengah,
dg skala 4 (1-10) yg hilang timbul. Saat Sr M menanyakan riwayat kesehatan,
ibu menyatakan bahwa sekitar 3 minggu y.l anak pernah mengalami hal yang
sama dan sudah berobat & sembuh, tidak panas lagi dan anak makan – minum
serta jajan spt biasanya. Kali ini klien anak terlihat lebih lemah. Kakak klien
pernah mengalami sakit dan keluhan yg sama tetapi tidak sampai dirawat.
Riwayat kesehatan lingkungan, menurut Bp. H, mereka hidup sederhana dalam
rumah kontrakan & lingkungan yg padat penduduk & sanitasi kurang bersih.
Anak2 di lingkungan tsb suka jajan dari penjual makanan/ jajanan keliling yg
beragam.
BB saat dikaji 19 kg , PB = 120 cm TD= 90/60 mmHg; HR= 72x/m. Kesadaran
compos mentis, tampak lemah dan belum mandi 2 hr terakhir serta 2 hari jg
belum b.a.b. Pola nutrisi sebelum sakit: jarang makan pagi tp bawa uang jajan
2-3 rb kesekolah/ hari. Di ruang perawatan, disiapkan makan dg menu bubur,
sayur lembut tetapi dimakan hanya 2-3 sendok kecil. Klien anak dipasang infuse
Ringer Lactated 15 tts/m. Obat yang disiapkan: Injeksi Cefotaxime 2 x 0,5 gram
& Ranitidin 2 x 25 mg I.V bolus sedang diberikan Sanmol 3 x 250 mg (drip)
dan per oral Sanmaag syrup 3 x 5 ml.
Hasil pemeriksaan lab tgl 1 Desember: Hb = 11,6 gr% - Leuko = 3.900 /m3 Ht
= 37 Thrombosit = 150.000 /dl test Widal 1/320…sedangkan pemeriksaan
kultur darah ….blm ada hasil. Klien selama dirawat di tunggu ibunya
bergantian dg ayahnya karena anak sering rewel tidak mau ditinggal.

IA. PENGORGANISASIAN DATA


Data Subyektif Data Obyektif
DS: Ibu klien mengatakan DO:
- Badan An. P panas (39,5 oC) - Klien terlihat muntah sedikit
- An. P muntah-muntah - Bibir klien tampak kering
- An. P mengalami panas/demam dan kemerahan
kadang kedinginan sejak seminggu - Bagian tengah lidah kotor/putih
yang lalu terutama pada sore-malam - An. P tampak lemah
hari. Anak sudah dibawa berobat jalan - Di ruang perawatan, disiapkan
ke Puskesmas X hari Jumat, belum ada makan dg menu bubur, sayur lembut
perubahan sehingga dibawa kembali ke tetapi dimakan hanya 2-3 sendok
IGD Rabu, 30 November jam 19.00 kecil.
- Klien mengatakan merasa mual - Klien dipasang infuse Ringer
- Klien belum mandi 2 hari terakhir Lactated 15 tts/m.
serta belum BAB - BB: 19 kg
-An. P mengatakan merasa nyeri - PB: 120 cm
P: Peningkatan asam lambung - IMT: 13,1
Q: Nyeri hilang timbul - TTV
R: Perut bagian tengah Suhu: 39,2 oC
S: 4 TD: 90/60 mmHg
T: sore sampai malam HR: 72x/m
- Bp. H mengatakan mereka - Kesadaran compos mentis,
hidup sederhana dalam - tampak lemah
rumah kontrakan dan - Obat yang sedang diberikan
lingkungan yang padat Sanmol 3 x 250 mg (drip)
penduduk serta sanitasi per oral Sanmaag syrup 3 x 5 ml.
kurang bersih. Anak-anak di - Obat yang disiapkan:
lingkugan tsb suka jajan dari Injeksi Cefotaxime 2 x 0,5 gram
penjual makanan/ jajanan Ranitidin 2 x 25 mg I.V bolus
keliling yg beragam - Hasil Pemeriksaan Lab
Hb: 11,6 g/dl
Leukosit: 3.900 /m3
Ht: 37%
Thrombosit: 150.000 /dl
Test Widal: 1/320

IB. ANALISA DATA


Data Senjang Etiologi Masalah
DS: Makanan yang Hipertermia (D. 0130)
-Ibu klien mengatakan terkontaminasi dengan
badan An. P panas bakteri salmonella
(39,5 oC)
-Ibu klien mengatakan Melewati sistem pencernaan
An. P mengalami bagian atas dan masuk ke
panas/demam dan lambung
kadang kedinginan
sejak seminggu yang proses inflamasi

lalu terutama pada sore-


malam hari. Anak merangsang pelepasan zat

sudah dibawa berobat pirogen

jalan ke Puskesmas X
zat pirogen mengirim sinyal
hari Jumat, belum ada
ke hipotalamus
perubahan sehingga
dibawa kembali ke IGD
hipotalamus merespon
Rabu, 30 November
dengan meningkatkan suhu
jam 19.00
tubuh
DO:
- Bibir klien tampak
hipertermia
kering kemerahan
- Suhu: 39,2 oC
- Obat yang sedang
diberikan:
Sanmol 3x250 mg
(drip)
- Test Widal: 1/320
DS: Makanan yang Nyeri akut (D.0077)
-An. P mengatakan terkontaminasi dengan
merasa nyeri bakteri salmonella
P: Peningkatan asam
lambung Melewati sistem pencernaan
Q: Nyeri hilang timbul bagian atas dan masuk ke
R: Perut bagian tengah lambung
S: 4
T: dari sore sampai asam lambung meningkat

malam
DO: Obat yang disiapkan: saraf yang ada pada dinding

- Injeksi Cefotaxime 2 lambung mengirimkan

x 0,5 gram sinyal ke hipotalamus

- Ranitidin 2 x 25 mg
sensasi nyeri
I.V bolus

Nyeri akut
DS: Makanan yang Nausea (D.0076)
- Ibu klien mengatakan terkontaminasi dengan
An. P muntah-muntah bakteri salmonella
- Klien mengatakan
merasa mual Melewati sistem pencernaan
- An. P jarang jarang bagian atas dan masuk ke
makan pagi tapi bawa lambung
uang jajan 2-3rb ke
sekolah/ hari asam lambung meningkat

- Bp. H mengatakan
mereka hidup sederhana mual dan muntah

dalam rumah kontrakan


Nausea
dan lingkungan yang
padat penduduk serta
sanitasi kurang bersih.
Anak-anak di lingkugan
tsb suka jajan dari
penjual makanan/
jajanan keliling yg
beragam
DO:
- An. P tampak lemah
- Di ruang perawatan,
disiapkan makan dg
menu bubur, sayur
lembut tetapi
dimakan hanya 2-3
sendok kecil.
- Obat yang disiapkan:
Injeksi Cefotaxime 2
x 0,5gram
- Obat yang diberikan:
per oral Sanmaag
syrup 3 x 5 ml.
- Test Widal: 1/320
- Klien dipasang
infuse Ringer
Lactated 15 tts/m.
DS: Makanan yang Defisit perawatan diri
- Ibu klien terkontaminasi dengan (D.0109)
mengatakan An. P bakteri salmonella
belum mandi 2 hari
terakhir serta belum Melewati sistem pencernaan
BAB bagian atas dan masuk ke
DO: lambung
- Tampak bagian
tengah lidah proses inflamasi

kotor/putih
pelepasan mediator
- Suhu: 39,2 oC inflamasi
- An. P tampak lemah
Suhu tubuh meningkat

Hipertermia

Kelemahan

Defisit perawatan diri

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hipertermiaa berhubungan dengan proses penyakit: infeksi
2. Nausea berhubungan dengan iritasi lambung ditandai dengan mengeluh mual dan
muntah
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan tampak lemah
dan suhu 39,2 oC
4. Nyeri akut berhubungan dengan infeksi ditandai dengan nyeri pada perut bagian tengah,
skala 4, dan hilang timbul

III. RENCANA KEPERAWATAN


No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
DK Keperawatan
1 Hipertermia Setelah dilakukan Manajemen
(D. 0130) tindakan Hipertermia (I.15506)
keperawatan selama O:
1x24 jam - Monitor suhu
- Memantau suhu
diharapkan tubuh
tubuh klien
hipertermiaa dapat
teratasi dengan N:
- Tindakan
kriteria hasil: - Lakukan kompres
keperawatan
Termoregulasi hangat, pada dahi
mandiri yang
(L.14134) leher, dada
dilakukan untuk
1. Suhu tubuh abdomen dan aksila
menurunkan
membaik outcome 5 demam
2. Suhu kulit
- Pemberian
membaik outcome 5
E: edukasi kepada informasi kepada
keluarga terkait cara keluarga pasien
melakukan kompres tentang teknik
serta bagian-bagian kompres
tubuh yang bisa
dilakukan kompres - Kerjasama yang
dilakukan dengan
C: kolaborasi dengan dokter untuk
dokter untuk mengurangi dan
pemberian obat mengatasi demam.
antipiretik: sanmol
3x250 mg (drip)
2 Nausea Setelah dilakukan Manajemen Mual
(D.0076) tindakan (I.03117) dan
keperawatan selama Manajemen Muntah
1x24 jam O:
- Tindakan yang
diharapkan tingkat - Monitor mual
dilakukan untuk
nausea menurun meliputi
memantau
dengan kriteria frekuensi, durasi
frekuensi, durasi
hasil: dan tingkat
dan tingkat
Tingkat Nausea keparahan
keparahan mual y
(L.08065) - Periksa volume
- Tindakan yang
1. Keluhan mual muntah
dilakukan untuk
munurun outcome 5
memantau
2. Keluhan muntah
volume muntah
menurun
N: - Tindakan
-Atur posisi pasien keperawatan
untuk mencegah mandiri yang
aspirasi dilakukan untuk
mencegah
terjadinya
aspirasi

- Edukasi ini
diberikan agar
E:
dapat membantu
- Ajarkan
klien untuk
penggunaan
mengatasi mual
teknik non
dan mengelola
farmakologi
muntah
(relaksasi) untuk
mengatasi mual
dan mengelola
muntah kepada
klien dan keluarga

C: - Kerjasama yang
- Kolaborasi dilakukan untuk
dengan dokter membantu proses
untuk pemberian penyembuhan
obat sanmaag klien
syrup per oral 3x5
ml dan pemberian
cairan infus ringer
lactated 15tpm.
3 Defisit Setelah dilakukan Dukungan Perawatan
perawatan diri tindakan Diri Mandi (I.11352)
(D.0109) keperawatan selama dan Perawatan Mulut
1x24 jam (I.11356)
- Agar perawat
diharapkan defisit O:
dapat
perawatan diri dapat - Identifikasi
mengetahui
teratasi dengan jenis bantuan
jenis bantuan
kriteria hasil: yang
dan kebutuhan
Perawatan Diri dibutuhkan
(L.11103) untuk mandi yang
1. Minat melakukan diperlukan oleh
perawatan diri klien untuk
meningkat outcome mandi
5 - Monitor - Agar tidak
2. kemampuan kebersihan terjadi infeksi
mandi meningkat mulut dan lidah pada mulut
outcome 5
N: - Agar peralatan
- Sediakan yang
peralatan diperlukan
mandi seperti terpenuhi
sabun, sikat sehingga klien
gigi, shampo dapat
dan pelembab membersihkan
- Pilih sikat gigi diri
sesuai dengan
kondisi pasien
E:
- Agar klien
- Jelaskan
merasa nyaman
manfaat dan
saat menyikat
dampak tidak
gigi
mandi terhadap
- Agar keluarga
kesehatan
dan pasien
kepada
dapat
keluarga dan
mengetahui
pasien
manfaat dan
dampak tidak
mandi terhadap
kesehatan
4 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
(D.0077) tindakan (I.08238)
keperawatan selama
1x24 jam O: - Tindakan ini
diharapkan tingkat - Identifikasi dilakukan agar
nyeri menurun lokasi dan perawat dapat
dengan kriteria karakteristik, mengetahui
hasil: durasi, lokasi,
Tingkat Nyeri: frekuensi, karakteristik,
1. keluhan nyeri kualitas dan durasi,
menurun outcome 5 intensitas nyeri frekuensi dan
intensitas nyeri

N: - Tindakan
- Berikan teknik keperawatan
nonfarmakologi mandiri yang
sperti kompres dilakukan
hangat untuk
mengurangi
nyeri

E: - Agar keluarga
- Ajarkan teknik dan klien dapat
nonfarmakologi melakukan
untuk teknik
mengurangi nonfarmakologi
rasa nyeri secara mandiri
seperti untuk
distraksi, mengurangi
relaksasi napas nyeri
dalam dan
terapi musik
C:
- Kerjasama
- Kolaborasi
yang dilakukan
pemberian obat
dengan dokter
injeksi
untuk
cefotaxime
mengatasi
2x0,5 gr dan infeksi bakteri
ranitidin 2x25 dan
mg I.V bolus mengurangi
nyeri

Anda mungkin juga menyukai