I DENGAN GANGGUAN
KEBUTUHAN TERMOREGULER (HIPERTEMIA) PADA DIAGNOSA
MEDIS KEJANG DEMAM DI RUANG AFIAH 4 RS HASANAH GRAHA
AFIAH TANGGAL 06 APRIL – 08 APRIL 2021
Nama : An. I
Umur : 5 tahun
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki – laki
Alamat : Kp. Poncol
Suku / bangsa : Indonesia
Pekerjaan :-
Pendidikan : TK
Status : Anak
2.RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Ibu pasien mengatakan anaknya demam dari sore dan kejang di rumah selama 5 menit.
b. Riwayat kesehatan sekarang
1.)Waktu terjadinya sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya demam dari sore, kejang sekali di rumah selama 5 menit
sebelum masuk rumah sakit
2.)Proses terjadinya sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya demam yang terlalu tinggi
3.) Upaya yang telah dilakukan
Ibu pasien memberikan kompres hangat dan obat paracetamol di warung untuk menurunkan
panas.
4.)Hasil pemeriksaan sementara / sekarang
Dilakukan pengecekan suhu
Suhu : suhu pasien 40 oC
3.PENGKAJIAN FISIK
Keadaan umum Sakit ringan
BB 12 kg
TB 119 cm
TTV RR : 28 x/menit nadi : 115 x/menit suhu : 40 C
DATA FOKUS
1 DS : 1. Ibu pasien mengatakan anaknya demam dari sore sebelum di bawa ke rumah sakit Proses penyakit Hipertemi
DS : 2. Ibu pasien mengatakan anaknya kejang terjadi saat suhu tubuh meningkat
DO : 1. Suhu tubuh 40 C
DO : 2. Klien di pasang infus RL 20 tpm
DO : 3. Diberikan paracetamol 300 mg
DO : 4. Bibir pasien terlihat pucat dan pecah – pecah
DO : 5. Suhu : 40 C
Pernafasan : 28 x/menit
Nadi : 115 x/menit
Berat badan : 12 kg
2 DS : 1. Ibu pasien mengatakan saat sakit anaknya makan 3 x sehari dengan ¼ porsi Intake nutrisi yang tidak ade kuat Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
DO: 1. Pasien terlihat tidak nafsu makan hanya menghabiskan ¼ porsi
DO :2. Diberikan neosanmag fast 2x1
3 DS : 1. Ibu pasien mengatakan anaknya kejang di rumah sekali selama 5 menit Resiko cidera Kejang
DS : 2. Ibu pasien mengtakan anaknya kejang terjadi karena saat tubuh meningkat
DO : 1. Klien kejang 1 kali selama 5 menit
DO : 2. Suhu tubuh pasien 40 C
DO : 3. Diberikan carbamazepine 100mg /hari
4 DS : 1. Ibu pasien mengatakan aktivitas anaknya di bantu sebagian Keterbtasan mobilitas fifik Intelorensi aktivitas
DO: Pasien melakukan aktivitas di bantu oleh orang lain
NO DX. KEPERAWATAN
06/04-2021 10.00 1. Hipertemi Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapakan pasien tidak terasa panas lagi 1. Pantau suhu tubuh pasien
dengan kriteria hasil 2. Kalaborasi pemberian obat
1. Suhu tubuh pasien menurun 36,8 C 3. Paracetamol 300mg/hari
2. Kejang dan demam pasien menurun
3. Suhu pasien 36,5C- 37,5C
4. Pasien terlihat segar
06/04-2021 10,30 2. Kebutuhan nutrisi Setelah dilakuakan tindakan keperawatan 3x24jam diharapkan kebutuhan nutrisi pasien tercukupi dengan 1. Anjurkan pasien memakan makanan yang hangat
kriteris hasil 2. Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering
1. Pola makan pasien kembali normal 3. Kalaborasi pemberian obat Neosanmag fast 2x1
2. Pasien nasup makan
06/04-2021 11.00 3.Kejang Setelah dilakuakan tindakan keperawatan 3x24 jam kejang teratasi dengan keiteria hasil 1. Pantau EKG pasien
1. Pasien tidak kejang lagi 2. Kalaborasi pemberian obat Carbamazepine 100mg/hari
2. Kejang dan demam pasien menurun
D. IMPLEMENTASI & EVALUASI
Hari/Tgl Jam NO.DX Implementasi Evaluasi T
T
D
06/04-2021 14.00 1. 1. memantau suhu tubuh pasien S: Ibu pasien mengatakan anaknya demam
Hipertemi R/H: Ibu pasien mengatakan anaknya demam. O: Suhu tubuh pasien 40 C,setelah dilakukan
2. Mengkolaborasi pemberian obat paracetamol 300 mg/hari kompres hangat suhu tubuh pasien belum turun
R/H: Suhu tubuh pasien 40 C Setelah dilakukan kompres hangan suhu tubuh pasirn belum turun A: Masalah belum teratasi
P : Tujuan belum tercapai
Mandiri:Pantau suhu pasien
Kaloborasi:Pemberian obat paracetamol
300mg/hari
06/04-2021 14.30 2. 1. Menganjurkan pasien makan sedikit tapi sering S: Ibu pasien mengatakan anaknya belum nafsu
Kebutuhan nutrisi R/H: Pasien menghabiskan ¼ porsi makan makan
2. Mengkaloborasi pemberian obat Neosanmag fast 2x1 O: Pasien hanya menghabisakan ¼ porsi makan
RH: Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya belum nafsu makan A: Masalah belum teratasi
P: Tujuan belum tercapai
Mandiri:
Menganjurkan pasien makan sedikit tapi sering
Kaloborasi:
Pembemrian obat neosanmag fast 2x1
06/04-2021 15.30 3.Kejang 1. Memantau EKG pasien S: Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya kejang sekali
R/H: Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya kejang sekali O: -Nadi : 90x/menit
2. Mengkaloborasi pemberian obat Carbamazepine 100 mg/hari -Pernafasan : 20x/menit
R/H : -Nadi : 90x/menit A:Masalah belum teratasi
-Pernafasan : 20x/menit P: Tujuan belumtercapai
Mandiri:
Memantau EKG pasien
Kalaborasi:
Pemberian
carbamazepine 100mg/hari
07/04-2021 09.00 1. 1. Memantau suhu tubuh pasien S: Ibu pasien mengatakan pasien sudah tidak terasa panas
Hipertemi R/H: Ibu pasien mengatakan pasien sudah tidak teraasa panas O: Suhu tubuh pasien menurun 36,8
2.Mengkolaborasi pemberian obat paracetamol 300mg/hari A: Masalah teratasi
R/H: Suhu tubuh pasien menurun 36,8 P : Tujuan tercapai
Mandiri:
Pantau suhu tubuh pasien
Kalaborasi:
Pemberian obat paracetamol 300mg/hari
07/04-2021 10.30 2. 1.Menganjurkan pasien makan sedikit tapi sering S: Ibu pasien mengatakan anaknya masih belum nafsu makan
Kebutuhan Nutrisi R/H: pasien menghabiskan ½ posi makan O: Pasien menghabiskan ½ porsi makan
2.Mengkaloborasi A: Masalah belum teratasi
Pemberian obat neosanmag fast 2x1 P: Tujuan belum tercapai
R/H: : Ibu pasien mengatakan anaknya masih belum nafsu makan Mandiri:
Menganjurkan pasien makan sedikit tapi sering
Kaloborasi:
Pemberian obat neosanmag fast 2x1
07/04-2021 11.00 3.Kejang 1.Memantau EKG pasien S: Ibu pasien mengatakan bahwa anknya sudah tidak kejang
R/H:Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak kejang O: -Nadi: -28x/menit
2.Mengkolaborasi pemberian obat carbamazepine 100mg/hari -Pernafasan: -115x/menit
R/H: -Nadi: 28x/m3nit A: Msalah teratasi
-Pernafasan: 115x/menit P: Tujuan tercapai
Mandiri:
Memantau EKG pasien
Kaloborasi:
Pemberian obat carbamazepine 100mg/hari
08/04- 15.00 1.Kebutuhan 2.Menganjurkan opasien makan S:Ibu pasien mengtakan bahwa anaknya
2021 Nutrisi sedikit tapi sering sudah nafsu makan
R/H: Pasien menghabiskan 1 porsi O:Pasien menghabiskan 1 porsi makan
makan A: Masalah teratasi
3.Mengkolaborasi pemberian obat P: Hentikan intervensi
neosanmag 2x1 Mandiri:
R/H: Ibu pasien mengatakan bahwa Menganjurkan makan sedikit tapi sering
anaknya sudah nafsu makan Kalaborasi:
Pemberian obat neosanmag fast 2x1
BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan pada tujuan laporan kasus yang penululis buat, maka pelulis menyimpulkan beberapa hal antara lain:
1. Kejang demam adalah perubahan potensial listrik serebral yang berlebihan akibat kenaikan suhu dimana suhu diatas 38 C sehingga
mengakibatkan renjatan kejang yang biasanya terjadi pada anak dengan usia 3 bulan sampai 5 tahun
2. Data yang didapat dari pengkajianpada pasien An.I berupa ibu pasien mengatakan anaknya panas, tubuh klien teraba hangat, hasil
pengukuran tanda-tanda vital pasien yaitu nadi : 115x/menit, suhu : 40 C, RR : 28x/menit, ibu klien mengatakan tidak nafsu makan, klien makan
¼ porsi makan.Semua pengkajian diperoleh langsung dari pasien serta keluarga pasien dengan menggunakan motede wawancara.
3. Diagnosa keperawatan yang muncul :
• Peningkatan suhu tubuh : hipertemi berhubungan dengan proses infeksi.
• Perubahan pola nutrisi : kurang dari kebutuhaPeningkatan suhu tubun tubuh berhubungan intake makanan yang tidak adekuat :
adanya anoreksia
• Resiko tinggi kejang berulang dengan hipertemi
4. Rencana keperawatan
Perencanaan yang di tetetapkan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang muncul sebagai upaya untuk menyelesaikan masalah, dan
perencanaan yang telah disusun sebagai adalah sebagai berikut : memonitor kebutuhan nutrisi, memonitor suhu tubuh pasien, memotivasi
untuk menghabiskan satu porsi makan, dll.
5. Implementasi keperawatan
Implementasi yang dilakukan penulis selama masa perawatan pada pasien sesui dengan intervensi yang telah dibuat untuk mengatasi
masalahkeperawatan yang ada.
6. Evaluasi keperawatan
setelah dilakukan perawatan selama 3 x 24 jam An. I diperbolehkan pulang untuk esok hari karena didapatkan perkembangan yang cukup
baik dengan suhu pasien dalam batas normal, dan nafsu makan meningkat. Maka dari itu intervensi dihentikan. Selama pasien dirawat, selalu
ada orang tua pasien yang menemani sehingga peran serta orang tua dapat dilibatkan secara maksimal dalam membantu kesembuhan pasien,
keberhasilan asuhan keperawatan pada pasien tidak lepas dari peran serta orang tua.