S
DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN HIPERTERMIA
DI PUSKESMAS SEKARWANGI
1. PENGKAJIAN
1. Tanggal Pengkajian : 20 September
2. Jam : 09.00-selesai
3. Perawat yang mengkaji : Rana Anggita
A. IDENTITAS
a. Identitas pasien
1. Nama : Nn. S
2. Tanggal lahir/usia : 30-09-2006/16 Tahun
3. Agama : Islam
4. Jenis kelamin : Perempuan
5. Status perkawinan :-
6. Pendidikan : Siswi SMA
7. Pekerjaan : Pelajar
8. Suku bangsa : Indonesia
9. Alamat : Kp. Pamuruyan, Cibadak
10. Tanggal berobat : 23 September
11. No. RM : xxxxxx
12. Diagnosa medis : Suspect Demam Typhoid
13. Ruangan : Poli umum
b. Keluarga/penanggung jawab
1. Nama : Ny. A
2. Umur : 47 Tahun
3. Pendidikan : SMP
4. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
5. Hub. Dengan pasien : Ibu
B. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama : Pasien mengeluh demam
b. Riwayat kesehatan sekarang : Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan
demam disertai mual dan lemas sejak 3 hari yang lalu. Keluarga pasien mengatakan
selama 3 hari pasien demam, suhu tubuh pasien naik turun. Keluarga pasien hanya
memberikan penanganan berupa kompres dingin dan pemberian obat warung tetapi
tidak ada perubahan. Suhu tubuh pasien 38,2ºC
c. Masa lalu : keluarga pasien mengatakan pasien belum pernah
menderita tifus, biasanya hanya demam biasa dan sembuh ketika diberi obat warung.
d. Keluarga : Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit Hipertensi ataupun Diabetes Melitus
C. POLA KEBIASAAN PASIEN
a. Pola nutrsi
Sebelum sakit : Pasien makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, sayur dan lauk.
BB 49 kg.
Saat sakit : Frekuensi makan pasien 3 kali sehari. Pasien mengalami mual, dan
rasa pahit saat makan sehingga pasien tidak nafsu makan, pasien hanya menghabiskan
¼ porsi makannya. Dengan komposisi nasi atau bubur. BB 47 kg.
b. Pola eliminasi
Sebelum sakit : Pasien BAK 5-6 kali sehari dengan warna kekuningan. BAB 1 kali
sehari dengan warna kecoklatan.
Saat sakit : Pasien BAK 3-4 kali sehari dengan warna kuning kecoklatan. BAB 1-
2 kali sehari dengan konsistensi lembek (hampir cair) warna kecoklatan.
c. Pola istirahat tidur
Sebelum sakit : Pasien tidur ± 7-8 jam saat malam
Saat sakit : Pasien tidur 4-5 jam saat malam dan tidur siang sekitar 1-2 jam.
D. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Pasien tampak lemas/malaise
1. Kesadaran : Composmentis 15
2. Status gizi : BB: 47 (BB sebelum sakit 49) TB: 158
IMT: 18,8 (Normal)
3. Tanda-tanda vital : TD: 110/80 S: 38,2ºC N: 88x/m RR: 23x/m
b. Pemeriksaan sistematis (Head to Toe)
1. Kepala : Simetris, tidak ada luka, Rambut agak kusam dan lengket.
Disertai adanya kerontokan
2. Mata : Letak mata simetris, pupil isokor, refleks pupil positif,
konjungtiva pucat
3. Hidung : Tidak ada secret, tidak ada gangguan dalam penciuman
4. Mulut dan leher : Mukosa bibir kering, bau mulut tidak sedap, lidah koror/putih
dengan ujung tepi lidah berwarna kemerahan. Tidak terdapat peningkatan vena
jugularis di leher dan tidak ada pembesaran pada kelenjar getah bening
5. Telinga : Bentuk normal, tampak bersih dan tidak ada gangguan
pendengaran
6. Kulit dan kuku : Warna kulit kuning langsat, turgor kulit <2 detik, kuku
pendek dan bersih
7. Thorax : Bentuk simetris, perkusi paru sonor, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada nyeri pada pernapasan
8. Abdomen : Saat ditekan pasien mengatakan mual,
9. Genitalia dan anus : Bersih, tidak terdapat hemoroid, tidak ada benjolan pada anus
10. Muskuloskeletal : Akral hangat, dapat menggerakan ekstremitas kana dan kiri
walaupun pasien lemas, tidak terdapat edema. Kekuatan otot: 5 5
4 4
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Paracetamol 3×1
2. Chloramphenicol 3×1
3. Omeprazole 3×1
Merespon dengan
meningkatkan suhu tubuh
Merespon dengan
meningkatkan suhu tubuh
Demam Thypoid
Hipertermi
DS: Bakteri Salmonela thypi Defisit nutrisi
Pasien mengatakan (D.0019)
mual dan tidak nafsu Masuk ke saluran cerna
makan. melalui makanan/minumam
Pasien juga
mengatakan mulut Sebagian dimusnahkan
terasa pahit. dilambung
Hanya
Peningkatan produksi asam
menghabiskan
lambung
makan ¼ porsi.
DO:
Mual
Berat badan turun
dari 49 kg ke 47 kg. Penurunan nafsu makan
Mukosa bibir kering.
Berat badan menurun
Defisit nutrisi
DS: Bakteri Salmonela thypi Gangguan pola tidur
Keluarga pasien (D.0055)
mengatakan saat Masuk ke saluran cerna
tidur pasien melalui makanan/minumam
terkadang
beberapakali Peradangn pada saluran
terbangun cerna
Keluarga juga
mengatakan pasien Merangsang pelepasan
terlihat gelisah ketika perogen oleh leukosit
tidur
Zat perogen beredar dalam
Waktu tidur pasien
darah
4-5 jam
DO:
Pasien terkadang Hipotalamus
terlihat
menyenderkan Merespon dengan
kepala di bahu meningkatkan suhu tubuh
ibunya sembari
menutup mata Merespon dengan
meningkatkan suhu tubuh
Demam Thypoid
Tidur terganggu
H. DIAGNOSA
1. Hipertermia (D.0130)
2. Defisit nutrisi (D.0019)
3. Gangguan pola tidur (D.0055)
I. PERENCANAAN KEPERAWATAN