Disusun Oleh :
201901035
2021/2022
AKADEMI KEPERAWATAN YATNA YUANA LEBAK KODE
JL. JEND SUDIRMAN KM. 2 RANGKASBITUNG
./PPK/SPMI/AYYL/2018
LEBAK-BANTEN
Tlp. 0252-201116/209831 Email:akperyatna@yahoo.co.id
Website: akperyatna.ac.id
1. Keluhan Utama :
Pasien mengeluh sesak sejak 3 hari yang lalu
2. Alasan Masuk Rumah sakit/ Ruang IGD/ICU/HD
Pasien datang dengan penurunan kesadaran sejak kemarin malam jam
22.00. keluhan di sertai dengan sesak (+) dari 3 hari yang lalu pasien
demam (+), muntah (+), nafsu makan menurun (+), berat badan
menurun(+), terdapat kelemahan badan di sebelah kiri. Saat masih
sadar, pasien masih bisa diajak bicara, bab dan bak normal. Setelah
dilakukan pemeriksaan, pasien terlihat kurus kulit teraba hangat, TD
150/95, Suhu 39 C®, Nadi 120, RR 24 x/mnt, Spo2 90%.
4. Primery Survey ;
5. Secondary survey :
a. kepala :
bentuk kepala simetris, warna rambut hitam sedikit kusam, tidak
terdampat ketombe ataupun kutu, tidak terdapat benjolan dan tidak
ada deformitas pada kepala
b. Mata
sclera tampak putih, konjungtiva merah muda, tidak memakai alat
bantu melihat, Tidak teraba adanya edema pada palpebra, dan tidak
ada nyeri tekan.
c. Hidung
bentuk hidung Mongolian, terdapat pernafasan cuping hidung,
tidak terdapat secret dan tidak ada pembengkakan sinus, tidak
terdapat nyeri tekan sinus.
d. telinga
Tidak terdapat serumen dan secret, tidak terdapat nyeri ketika
telinga di saat ditarik, kekuatan pendengaran normal.
e. Leher
Tidak terdapat pembengkakan KGB dan pembesaran vena
jugularis, tidak terdapat pembengkakan KGB, posisi trachea di
tengah dan terdapat reflek menelan.
warna kulit sama dengan warna kulit tubuh lainya, bentuk dada
simetris, pernafasan 24 x/menit, irama nafas cepat, suara nafas
ronchi, ada peningkatan frekuensi pernafasan, nafas sesak, vocal
premitus sama getarnya.
h. Jantung :
i. Abdomen :
Inspeksi : bentuk abdomen simetris, tidak ada lesi, tidak
ada luka
6. Tertier Survey :
a. Penunjang :
Laboratorium :
Hemoglobin :10.2
Leoukosit : 12.45
Eritrosit: 3.44
Hematrokit : 34.1
Trombosit : 260
KIMIA DARAH
PROTEIN
Protein total: 4.59
Albumin: 2.2
Globulin: 2.39
SGOT-SGPT
SGOT :77
SGPT :282
ELEKTROLIT (NA,K,CL)
Natrium (NA) : 186
Kalium (K) DARAH : 3.7
Klorida (CL) darah : 157
b. Terapi :
Resfar 3x300 mg
Dexa 3x1 mg
Ondansetron 3x4
Paracetamol 3x50mg
Heparin 2x5000
Rifpampisin 1x600mg
Ethambutol 1x1000mg
Pirazinamid 1x1000mg
Isoniazid 1x300mg
Vit C 1x1000mg
Vip 3x1
ANALISA DATA
Umur : 55 Tahun
No DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Gangguan Ventilasi Spontan b.d gangguan metabolisme
2 Defisit nutrisi b.d Faktor Psikologis (Keengganan Makan)
3 Hipertermi b.d Proses Penyakit (TB Paru)
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pesien : Tn D
Umur : 55 tahun
Diagnosa : Dyspnea, TB Paru
Tanggal : 4 Januari 2023
4. Memberikan posisi
semi fowler
RS : -
RO : - perawat
mengubah pasien ke
posisi semi fowler
5. Memberikan
oksigenasi sesuai
kebutuhan
RS :
2 RO : - Terpasang High
Flow Nasal Canul
S:
Defisit nutrisi b.d Keluarga pasien
Faktor Psikologis mengatakan
(Keengganan pasien
Makan) mengalami
DS : 1. mengIdentiikasi
penurunan berat
- Berat badan status nutrisi
badan
menurun
RS: -
DO :
RO: berat badan
- Berat badan
kurang (karena
menurun O:
penyakit TB Paru)
10kg -Pasien
Awal = 60kg, 2. mengIdentifikasi mengalami
Turun = 50kg perlunya penurunan berat
penggunaan selang badan dari 60kg
nasogatrik menjadi 50kg
- pasien tampak
RS:- kurus
RO: pasien
terpasan NGT
A : masalah
3. Memonitor asupan belum teratasi
makanan
RS:-
RO: Pasien di P : intervensi
berikan susu via dihentikan,
NGT karena pasien
meninggal
4. Memonitor berat
badan
RS:
Keluarga pasien
mengatakan
pasien mengalami
penurunan berat
badan
RO:
3 -Pasien mengalami
penurunan berat
badan dari 60kg
menjadi 50kg
-pasien tampak
kurus
Hipertermi b.d
proses penyakit (TB 5. Memberikan
Paru) suplemen makanan S : -
RS:-
DS : RO:
- Suhu tubuh memberikan
membaik vitamin melalui
- Suhu kulit bolus
membaik O:
- Pasien
DO : diberikan
- Suhu 39 C 1. Mengidentifikasi terapi RL
- Kulit teraba penyebab 500 ml
hangat hipertermia (TB melalui
Paru) intravena
- Kulit
RS : - pasien
RO : Kulit pasien teraba
teraba hangat hangat
- Suhu
2. Memonitor suhu tubuh 39
tubuh C®
RS :
RO : Suhu tubuh A : masalah
pasien 39 C® belum teratasi
3. Memonitor kadar
elektrolit P : intervensi
dihentikan,
RS : - karena pindah
RO : ke ruangan
4. Memonitor
komplikasi akibat
hipertermia
RS : -
RO : Pasien
mengalami
penurunan kesaran
5. Kolaborasi
pemberian cairan
dan elektrolit
intravena
RS : -
RO : Pasien
diberikan terapi RL
500 ml melalui
intravena