Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TUAN T. DENGAN DIAGNOSA MEDIS PENYAKIT PARU


OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK)

OLEH
DEWA AYU MADE FEBRIARI
(193213009/ A-13A)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


PROGRAM SARJANA
STIKES WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.T

DENGAN DIAGNOSA MEDIS PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS

( PPOK)

DI RUANG MERAK

TANGGAL 19-01-2021

1. Pengkajian
A Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.T
Umur : 65 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki- Laki
Status : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Penjahit Baju
Alamat :Jalan Raya Kesiman, Denpasar
Tanggal Masuk : 18 Januari 2021
Tanggal Pengkajian : 19 Januari 2021
No. Register : 200404
Diagnosa Medis : PPOK
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.D
Umur : 44 Tahun
Hub. Dengan Pasien : Istri
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jalan Raya Kesiman, Denpasar
B. Status Kesehatan
a. Kesehatan Pasien
1) Keluhan Utama saat Pengkajian Tn T mengeluh batuk berdahak, dan sesak
napas sejak 2 hari yang lalu.di sertai sakit perut Kembung
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Alasan masuk RS : Tn T sudah 2 hari batuk berdahak dan sesak disertai perut
sakit dan kembung sudah berobat ke puskesma,tidak ada perubahan,
b) Riwayat Kesehatan Pasien ; Tn T,mengeluh batuk dahak susah keluar,di sertai
sesak napas,dan perut terasa sakit dan kembung
3) Riwayat Kesehatan Dahulu Tn T sebelumnya sering mengalami sakit perut ,di
sertai kembung,dan sering sesak bila kecapekan
b. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan dan tidak ada
anggota keluarganya yang memiliki penyakit yang sama dengan penyakit yang
dideritanya
• Genogram

keterangan

: Perempuan

:Laki Laki
: Klien
c. Diagnosa Medis dan therapy
a. Diagnosa Medis : PPOK
b. Therapy : Tidak terkaji

C. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-Psiko-Sosio-Kultural-Spiritual)


a. Aspek Fisik – Biologis
1) Nutrisi
Sebelum Sakit
Tn T makan 3x1 sehari porsi sedang habis dan minum air putih 8 gelas /hari
Selama Sakit
Tn T makan diet yang tersedia habis 1/2 porsi
2) Pola Eliminasi
Sebelum Sakit
BAB 2 x/hari ,BAK 3 s/d 4 x/hari
Selama Sakit
BAB 1X sehari, BAK 4-5X sehari
3) Pola aktivitas
Keadaan aktivitas sehari – hari aktivitas sehari- hari,sebagai tukang jahit
4) Keadaan pernafasan
Spontan tidak mengunakan alat bantu
5) Kardiovaskuler
merasakan berdebar-debar,bila kecapekan melakukan kegiatan. Selama Sakit
Keadaan aktivitas sehari – hari ktivitas di bantu
keluarga.
6) Keadaan pernafasan
Napas terasa sesak,26x/menit tidak memakai alat bantu
7) Keadaan kardiovaskuler
Masih terasa berdebar-debar Skala ketergantungan
D. Pemeriksaan Fisik
1.Keadaan umum : lemah
Tingkat kesadaran :komposmetis
GCS = E= 4 M = 6 V=5
Tanda-tanda Vital :
TD = 130/80 mmHg
Frekuensi Nadi =100 x/menit
Frekuensi Napas = 30x/menit
Suhu =37 °C
1) Pemeriksaan kepala
I: pada kepala tidak ada lesi dan rambut tidak mudah patah
P: tidak teraba udem
2) Pemeriksaan wajah
I: wajah simetris kiri dan kanan, tampak pucat, dan tidak ada lesi
P: tidak ada udem
3) Pemeriksaan mata
I: konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor diameter
2mm/2mm
P: tidak teraba udem palpebra
4) Pemeriksaan telinga
I: simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi, tidak ada cairan atau darah
yang keluar dari lubang telinga
5) Pemeriksaan hidung
I: hidung simetris, tidak ada sianosis, tidak ada pernafasan cuping
hidung, terpasang NGT
P: tidak ada nyeri tekan sinus
6) Pemeriksaan mulut dan faring
I: bibir simetris, mukosa bibir kering
7) Pemeriksaan leher
I: tidak ada pembesaran vena jugularis
P: tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid
8) Pemeriksaan thorak
I: simetris kiri dan kanan, penggunaan otot bantu pernafasan
P: premitus dada kanan sama dengan dada kiri melemah
P: sonor
A: bronkial, ronchi +/+, wheezing -/-
9) Pemeriksaan sistem kardiovaskuler
I: ictus cordis tidak terlihat
P: ictus cordis teraba
P: pekak di batas-batas jantung
A: irama jantung reguler
10) Pemeriksaan abdomen
I: perut simetris
P: hepar tidak teraba
P: timpani
A: bising usus normal
11) Pemeriksaan genetalia
I: genitalia bersih, dan terpasang kateter
12) Pemeriksaan integument
I: turgor kulit kurang baik, warna kulit pucat
13) Pemeriksaan anggota gerak/ ekstremitas
I: terpasang IVFD NaCl 0,9 % di tangan kiri dan syrimp pump , CRT
>2 detik, akral teraba dingin
P: teraba udem pada ekstremitas atas dan bawah
E. Data Psikologis
1) Status Emosional
Pasien mampu untuk mengontrol emosinya
2) Kecemasan
Pasien terlihat agak cemas namun masih dalam batas wajar
3) Pola Koping
Koping pasien baik dan optimis penyakitnya dapat disembuhkan
4) Gaya Komunikasi
Pasien dapat mengungkapkan perasaannya dan keluhannya dengan baik namun

5) Konsep diri (gambaran diri, harga diri, peran, identitas, ideal diri)

Pasien merupakan seorang suami dan ayah yang dikenal baik danbertanggung
jawab dalam keluarganya. Namun pasien agak merasakasihan kepada
keluarganya karena harus merawatnya.

F. Data Sosial
Pasien merupakan seseorang yang senang bersosialisasi dengan orang lain.
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki hubungan yang baik dengan
pasien dan tenaga kesehatan yang ada seperti dokter dan perawat.

G. Data Spiritual

Pasienberkeyakinan bahwa Ida Sang Hyang Widhi Wasa akan memberikan


kesembuhan kepadanya.

H. Data Penunjang
Hasil pemeriksaan analisa gas darah pada tanggal 19 Januari 2021
pH : 7,20 (7,35-7,45)
PCO2 : 50 mmHg (35-45 mmHg)
PO2 : 117 mmHg ( 75-100 mmHg)
HCO3 - : 24mmol/L (22-26 mmol/L)
Hasil pemeriksaan analisa gas darah pada tanggal 20 Januari 2021
pH : 7,40 (7,35-7,45)
PCO2 : 30 mmHg (35-45 mmHg)
PO2 : 61 mmHg ( 75-100 mmHg)
HCO3- : 18,6 mmol/L (22-26 mmol/L)
Hasil pemeriksaan kimia klinik tanggal 21 januari 2021
Hemoglobin : 8,9 g/dl (14-18 g/dl)
Hematokrit : 28 % (40-48 %)
Trombosit : 350.000/mm3 (150.000-400.000/mm3)
Leukosit : 6.290/mm3 (5.000-10.000/mm3)
Natrium : 137 Mmol/L (136-145 Mmol/L)
Kalium : 4,1 Mmol/L (3,5-5,1Mmol/L)
Total Protein : 5,4 g/dl (6,6-8,7 g/dl)

I. ANALISIS DATA

Etiologi
Data Masalah
(Sesuai Dengan Patofisiologi)
DS: - Pasien mengatakan Ketidak efektifan
batuk yang disertai Batuk tidak efektif bersihan jalan nafas
sekret yang sulit
dikeluarkan Sputum berlebih , mengental dan
- dahak berwarna ada perubahan warna
kekuningan
- pasien mengatakan
sesak nafas dan pasien Suara Nafas Ronchi
merasa sesak
meningkat ketika
Menggunakan otot bantu nafas
beraktifitas ringan.
DO :
- Pernafasan pasien 30 Ketidak efektifan bersihan jalan
xmenit nafas
- pasien tampak sesak
- pasien menggunakan
otot bantu pernafasan
- pasien tampak berusaha
mengeluarkan dahak
- auskultasi terdengar
ronkhi

Etiologi
Data Masalah
(Sesuai Dengan Patofisiologi)
DS : Kelemahan Fisik Intoleransi aktivitas
- pasien mengatakan
nafas terasa sesak
- pasien mengatakan
sesak bertambah Ketidakseimbangan
dengan adanya aktifitas antara suplai dan
ringan kebutuhan oksigen
- pasien mengatakan
tubuh terasa lemah
- pasien mengatakan
aktifitas di bantu oleh Menggunakan otot bantu nafas
keluarga dan perawat
DO :
- Pasien tampak sesak
ketika merubah posisi Intoleransi aktivitas
- aktifitas pasien tampak
di bantu oleh keluarga
dan perawat
- pasien tampak lemah
- pasien terpasang infus
- pasien terpasang

Etiologi
Data Masalah
(Sesuai Dengan Patofisiologi)
DS : Ketidakseimbangan
- pasien mengatakan nutrisi kurang dari
badan terasa lemah Kelemahan Fisik kebutuhan tubuh
- pasien mengatakan BB
terasa turun.
-Pasien mengatakan tidak Nafsu makan berkurang
nafsu makan
- pasien mengeluhkan
pusing
DO : Berat badan menurun
- Pasien terlihat lemah
- penurunan BB kurang
lebih 3 kg
-makanan pasien hanya Kurang asupan
habis ½ porsi makanan
- albumin 2,9 g/dl
- total protein 5,4 gr/dl

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

J. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1 Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan d.d batuk tidak
efektif.
2 Defisit nutrisi b.d faktor psikologis (keengganan untuk makan)
3 Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen d.d merasa lemah.

K. INTERVENSI KEPERAWATAN

Rencana Keperawatan TTD


No.
Tujuan dan
Dx Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1. Setelah dilakukan Intervensi Utama Latihan 1.mengetahui
asuhan batuk Efektif keadaan
keperawatan
selama 3 x 24 jam O umum dan
diharapkan mengetahui
bersihan jalan a Identifikasi
kemampuan batuk adanya abnormal
nafas meningkat
b Monitor adanya pada
dengan kriteria
hasil : retensi sputum
c Monitor dada dan pernapasan
a Batuk efektif
meningkat gejala infeksi 2.mengoptimalkan
b Produksi saluran nafas
sputum d Monitor input dan keseimbangan cairan
menurun output cairan
c Dispnea untuk membantu
e Monitor jalan nafas
menurun
d Frekuensi
pasien mengencerkan
napas normal T dahak.
12-20 a Atur posisi semi
kali/menit 3.fisioteraphi dada
Fowler atau Fowler dapat
e Pola napas
b Pasang perlak dan
membaik
bengkok di memaksimalkan
pangkuan pasien
c Buang sekret pada menjatuhkan secret
tempat sputum yang
d Berikan bantuan
ada di jalan napas.
oksigen dengan
nasal kanul 3-5 liter
per menit
E
a Jelaskan tujuan dan
prosedur batuk
efektif
b Anjurkan tarik nafas
dalam melalui
hidung selama 4
detik, ditahan
selama 2 detik,
kemudian keluarkan
dari mulut dengan
bibir mencucu
(dibulatkan) selama
8 detik
c Anjurkan
mengulangi tarik
nafas dalam hingga
3 kali
d Anjurkan batuk
dengan kuat
langsung setelah
tarik nafas dalam
yang ke-3
K
a Kolaborasi
pemberian
mukolitik atau
ekspektoran, jika
perlu.

Rencana Keperawatan TTD


No.
Tujuan dan
Dx Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
2. Setelah dilakukan Intervensi Utama 1.Mencukupi
asuhan Manajemen Nutrisi kebutuhankalori
keperawatan setiaphari.
selama 3 x 24 jam O:
diharapkan Status a Monitor berat badan 2.Porsi lebihkecil
Nutrisi dapat b Identifikasi status dapatmeningkatkan
nutrisi
terpenuhi dengan masukan "angsesuai
c Monitor asupan
kriteria hasil : dengankalori.
makan
a Meningkatn 3.Anoreksia dan
nya porsi T:
a Berikan makanan kelemahan dapat
makan yang
yang tinggi serat mengakibatkan
dihabiskan
b Berat badan untuk mencegah penurunan
membaik konstipasi
c Indeks b Berikan makanan
masa tubuh tinggi serat dan
membaiki tinggi kalori
d Nafsu E:
makan a Anjurkan posisi
membaik duduk
b Ajarkan diet yang
diprigramkan

K:
a Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrien yang
dibutuhkan.
Rencana Keperawatan TTD
No.
Tujuan dan
Dx Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
3. Setelah dilakukan Intervensi Utama 1.Mempengaruhi
asuhan Manajemen Energi pilihan intervensi.
keperawatan
selama 3 x 24 jam O: 2.Manifestasi
diharapkan Kardio Pulmonal
toleransi aktifitas a Identifikasi
gangguan fungsi Dariupaya Jantung
dapat terpenuhi
tubuh yang Dan Paru Untuk
dengan kriteria
hasil : mengakibatkan Membawa Jumblah
a Meningkatny kelelahan Oksigen Ke Jaringan
a kemudahan b Identifikasi
melakukan makanan yang 3.Meningkatkan
aktifitas disukai istirahat untuk
sehari hari c Identifikasi menurunkan
b Meningkatny kebutuhan kalori
kebutuhan oksigen
a kecepatan dan jenis nutrien
d Identifikasi tubuh
berjalan
c meningkatny perlunya
4.Hipotensi i
a jarak penggunaan selang
nasogastrik postural atau
berjalan hipoksin serebral
e Monitor asupan
makanan menyebabkan
f Monitor berat badan pusing dan
g Monitor hasil meningkatkan resiko
pemeriksaan cedera.
laboratorium
T:
a lakukan latihan
rentang gerak pasif
atau aktif
b Lakukan oral
hygiene sebelum
makan, jika perlu
c Fasilitasi
menentukan
pedoman diet
d Sajikan makanan
secara menarik dan
suhu yang sesuai
e Berikan makanan
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
f Berikan makanan
tinggi kalori dan
tinggi protein
g Berikan suplemen
makanan, jika perlu
h Hentikan pemberian
makan melalui
selang nasogatrik
jika asupan oral
dapat ditoleransi
i berikan aktifitas
distraksi yang
menenangkan
E:
a anjurkan melakukan
aktifitas secara
bertahap.
b anjurkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan.
K:
a kolaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
meningkatkan
asupan makanan.

L. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Hari/ No Implementasi Evaluasi Paraf


Tanggal Dx
1 Selasa, 1 Latihan Batuk Efektif S:
19 08.30  Klien mengatakan
januari Wita O nafas sesak
2021  Mengidentifikasi  Klien mengatakan
kemampuan batuk batuk dan tidak bisa
 Memonitor adanya mengeluarkan sputum
retensi sputum  Klien mengatakan
 Memonitor dada dan badan terasa lemas
gejala infeksi saluran nafas O:
 Memonitor input dan  Klien tampak
output cairan terpasang O2 nasal canul
T 2 liter
 Mengatur posisi semi  Klien tampak dispnea
Fowler saat beraktivitas,
 Memasang perlak dan frekuensi napas 28
bengkok di pangkuan x/menit
pasien kemudian buang  Suara napas ronchi 
sekret pada tempat sputum Klien tampak lemas
Memberikan bantuan A:
oksigen dengan nasal kanul Masalah belum teratasi
3-5 litir per menit. P : Intervensi dilanjutkan
E  Mengidentifikasi
 Menjelaskan tujuan dan kemampuan batuk
prosedur batuk efektif  Memonitor adanya
 Menganjurkan tarik nafas retensi sputum
dalam melalui hidung  Memonitor dada dan
selama 4 detik, ditahan gejala infeksi saluran
selama 2 detik, kemudian nafas
keluarkan dari mulut  Memonitor pola nafas
dengan bibir mencucu  Memonitor bunyi nafas
(dibulatkan) selama 8 detik tambahan
 Menganjurkan  Menganjurkan asupan
mengulangi tarik nafas cairan 2000 ml/hari
dalam hingga 3kali  Mengajarkan teknik
 Menganjurkan batuk batuk efektif
dengan kuat langsung  Memonitor input dan
setelah tarik nafas dalam output cairan
yang ke-3  Melakukan fisioterapi
K dada
 Berkolaborasi pemberian  Pemberian ventolin
ventolin 2,5 mg 3x1 2,5 mg 3x1

Manajemen Nutrisi
2 Selasa, 2
19 08.40 O S:
januari Wita.  Mengidentifikasi status  Klien mengatakan
2021 nutrisi tidak mau makan
 Mengidentifikasi alergi  Klien mengatakan
dan intoleransi makan
 Mengidentifikasi makanan nafsu makan berkurang
yang disukai  Klien mengatakan
 Mengidentifikasi badan terasa lemas
kebutuhan kalori dan jenis O:
nutrien  Klien tampak tidak
 Mengidentifikasi nafsu makan
perlunya penggunaan selang  Klien tampak hanya
nasogastrik menghabiskan 3 sendok
 Memonitor asupan makan saja
makanan  Klien tampak lemas
 Memonitor berat badan A:
 Memonitor hasil Masalah belum teratasi
pemeriksaan laboratorium P:
Intervensi dilanjutkan
T  Mengidentifikasi status
 Melakukan oral hygiene nutrisi
sebelum makan, jika perlu  Mengidentifikasi alergi
 Memfasilitasi dan intoleransi makan
menentukan pedoman diet  Mengidentifikasi
 Menyajikan makanan makanan yang disukai
secara menarik dan suhu  Memonitor asupan
yang sesuai makanan
 Memberikan makanan  Memonitor hasil
tinggi serat untuk mencegah pemeriksaan
konstipasi laboratorium
 Memberikan makanan  Berkolaborasi dengan
tinggi kalori dan tinggi ahli gizi untuk
protein menentukan jumlah
 Memberikan suplemen kalori dan jenis nutrien
makanan, jika perlu yang dibutuhkan
E  Pemberian ranitidine
 Menganjurkan posisi 150 gr 2x1
duduk
 Mengajarkan diet yang
diprogramkan
K
 Berkolaborasi pemberian
ranitidine 150 gr 2x1
 Berkolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan
3 Selasa,19 3 Manajemen energi S:
Januari 09.10 O:  Klien mengatakan
2021 Wita sesak saat beraktivitas
 Mengidentifikasi  Klien mengatakan
gangguan fungsi tubuh yang aktivitas dibantu
mengakibatkkan kelemahan keluarga
 Memonitor kelemahan  Klien mengatakan
fisik dan emosional badan terasa lemas
 Memonitor pola dan jam  Klien mengatakan
tidur gerakan terbatas
 Memonitor lokasi dan O:
ketidaknyamanan selama  Aktivitas klien tampak
melakukan aktivitas dibantu keluarga
T  Klien tampak
 Menyediakan lingkungan berbaring, aktivitas
nyaman dan rendah dilakukan diatas tempat
stimulus tidur
 Melakukan rentang gerak  Klien tampak lemas
pasif/aktif
 Memberikan aktivitas A:
distraksi yang menenangkan Masalah belum teratasi
 Memfasilitasi duduk di P:
sisi tempat tidur  Mengidentifikasi
E gangguan fungsi tubuh
 Menganjurkan tirah yang mengakibatkkan
baring kelemahan
 Menganjurkan  Memonitor kelemahan
melakukan aktivitas secara fisik dan emosional
bertahap  Memonitor pola dan
 Menganjurkan jam tidur
menghubungi perawat jika  Memonitor lokasi dan
tanda dan gejala kelelahan ketidaknyamanan selama
tidak berkurang melakukan aktivitas
 Mengajarkan strategi  Menyediakan
koping untuk mengurangi lingkungan nyaman dan
kelelahan rendah stimulus 
Menganjurkan tirah
baring
 Menganjurkan
melakukan aktivitas
secara bertahap
No Hari/ No. Implementasi Evaluasi Paraf
tanggal Dx
1 Rabu 1 Latihan Batuk Efektif S:
20 10.00 O  Klien mengatakan
januari Wita  Memonitor adanya retensi nafas masih sesak
2021 sputum  Klien mengatakan
 Memonitor dada dan badan tersa lemas
gejala infeksi saluran nafas O:
 Memonitor input dan  Klien tampak terpasang
output cairan O2 nasal kanul 2 liter
E  Memantau klien dalam  klien tampak lemas
me  frekuensi napas 25
lakukan teknik batuk efektif x/menit
K A
 Berkolaborasi pemberian Masalah teratasi sebagian
ventolin 2,5 mg 3x1
P : Intervensi dilanjutkan
 Memonitor oksigen
 Memonitor pola nafas
 Memantau klien dalam
melakukan teknik batuk
efektif
 Melakukan fisioterpi
dada
 Ventolin 2,5 gr 3x1
2 Rabu, 2 Manajemen Nutrisi S:
20 10.20 O  Klien mengatakan tidak
januari wita  Memonitor asupan mau makan
2021 makanan  Klien mengatakan
T nafsu makan tidak ada
 Memberikan makanan  Klien mengatakan
tinggi serat untuk mencegah badan terasa lemas
konstipasi O:
 Memberikan makanan  Klien tampak tidak
tinggi kalori dan tinggi nafsu makan
protein  Klien tampak hanya
K menghabiskan 3 sendok
 Berkolaborasi pemberian makan saja
ranitidine 150 gr 2x1 A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
 Memonitor asupan
makanan
 Menganjurkan ulang
klien makan sedikit tapi
sering
 Pemberian ranitidine
150 gr 2x1
3 Rabu, 3 Manajemen energi S:
20 10.40 T  Klien mengatakan
januari wita  Menyediakan lingkungan sesak saat beraktivitas
2021 nyaman dan rendah  Klien mengatakan
stimulus E gerakan masih terbatas
 Menganjurkan ulang  Klien mengatakan
melakukan aktivitas secara aktivitas dibantu keluarga
bertahap O:
 Aktivitas klien tampak
dibantu keluarga
A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
 Menyediakan
lingkungan nyaman dan
rendah stimulus
 Menganjurkan ulang
melakukan aktivitas
secara bertahap.

No Hari / No.Dx Implementasi Evaluasi Paraf


tanggal
1 Kamis,21 1 Manajemen Jalan Nafas S : Klien mengatakan
januari 08.00 O sesak berkurang
2021 Wita.  Memonitor pola nafas O:
T TD : 120/80 mmHg
 Melakukan fisioterapi P : 24 x/menit
dada N : 80 x/menit
K S : 36,0 °C
 Berkolaborasi pemberian A : Masalah teratasi
ventolin 2,5 mg 3x1 sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
 Memonitor oksigen
 Mengantarkan klien
untuk fisioterapi
 Pemberian ventolin 2,5
mg 3x1
2 Kamis,21 2 Manajemen Nutrisi S:
januari 09.00 O  Memonitor asupan  Klien mengatakan nafsu
2021 Wita makanan makan ada
K  Berkolaborasi  Klien mengatakan
pemberian ranitidine 150 gr makan ada ± 5 sendok
2x1 makan
O:
 Klien tampak
menghabiskan ± 5 sendok
makan
A : Masalah teratasi
sebagian
P:
 Memonitor asupan
makanan
 Menganjurkan ulang
klien makan sedikit tapi
sering
 Pemberian ranitidine
150 gr 2x1
3 Kamis 21 3 Manajemen energi S:
januari 09.00 E  Menganjurkan ulang  Klien mengatakan
2021 Wita melakukan aktivitas secara aktivitas dibantu keluarga
bertahap O:
 Aktivitas klien tampak
dibantu keluarga
 Klien tampak berbaring
A : Masalah teratasi
sebagian
P:
 Menganjurkan ulang
melakukan aktivitas
secara bertahap

M. EVALUASI HASIL
N DIAGNOSA EVALUASI HASIL
O KEPERAWATAN
1 Bersihan jalan nafas S:
tidak efektif b.d Klien mengatakan sesak berkurang
sekresi yang tertahan O:
d.d batuk tidak efektif.TD : 120/80 mmHg
P : 24 x/menit
N : 80 x/menit
S : 36,0 °C
A : Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
 Memonitor oksigen
 Mengantarkan klien untuk fisioterapi
 Pemberian ventolin 2,5 mg 3x1
Defisit nutrisi b.d S:
faktor psikologis • Klien mengatakan nafsu makan ada
(keengganan untuk • Klien mengatakan makan ada ± 5 sendok
makan). makan
O:
• Klien tampak menghabiskan ± 5 sendok
makan
A : Masalah teratasi sebagian
P:
• Memonitor asupan makanan
• Menganjurkan ulang klien makan sedikit
tapi sering
• Pemberian ranitidine 150 gr 2x1
Intoleransi aktivitas S:
b.d • Klien mengatakan aktivitas dibantu keluarga
ketidakseimbangan O:
antara suplai dan • Aktivitas klien tampak dibantu keluarga
kebutuhan oksigen d.d • Klien tampak berbaring
merasa lemah A : Masalah teratasi sebagian
P:
• Menganjurkan ulang melakukan aktivitas
secara bertahap

Daftar pustaka
Amin, Hardhi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan berdasarkan Diagnosa Medis

NANDA NIC NOC. Yogyakarta : Media Action.

Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta : FIP.

IKIP.

Asih, Niluh Gede Yasmin. 2003. Keperawatan Medikal Bedah Klien dengan

Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta : EGC Buku Kedokteran.

Global Iniative For Chrocic Obstruktive Lung Disease. Pocket Guide to COPD

Diagnosis, Management, and prevention. 2014.

Brashers, Valentina L. 2007. Aplikasi Klinis Patofisiologi Pemeriksaan dan

Manajemen Edisi 2. Jakarta : EGC Buku Kedokteran.

Doenges, Marilynn E. 2012. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk

Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC Buku

Kedokteran.

Engram, Barbara. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Volume 1.

Jakarta : EGC Buku Kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai