Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN TB PADA HIV/ AIDS

Disusun Oleh:
Nama : Adia Anggita Prisila
Ananda Lidya Sucita
Feby Ardian
Joya Adinda
Reffy Diani Nurchiqal
Shinta Handayani
Siti Hifdzilla
Yulia Ningsih
Raprisyah Azahra
Kelas : S1 Keperawatan (2B)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
JL Raya Rawa Buntu No.10 BSD CITY
Serpong- Tangerang
2020
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN TB
DENGAN HIV-AIDS

1. Pengkajian
1) Identitas
Meliputi nama, umur, tempat dan tanggal lahir
2) Riwayat
Test HIV positif, riwayat perilaku beresiko tinggi, menggunakan obat-obatan
3) Penampilan umum
Pucat, kelaparan
4) Gejala subyektif
Demam kronik dengan atau tanpa mengigil, keringat malam hari berulang kali,
lemah, lelah, anoreksia
5) Pasienikososial
Kehilangan pekerjaaan dan penghasilan, perubahan pola hidup
6) Status mental
Marah atau pasrah, depresi , ide bunuh diri, halusinasi
7) HEENT
Nyeri perorbital, sakit kepala, edema muka, mulut kering
8) Pemeriksaan persistem
- Sistem persyarafan
- Sistem pernafasan
- Sistem musculoskeletal
- Sistem kardiovaskuler
- Sistem integument
9) Pola fungsi kesehatan
- Pola persePasieni dan pemeliharaan kesehatan
- Pola nutrisi
- Pola eliminasi
- Pola istirahat tidur
- Pola aktivitas dan latihan
2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko tinggi infeksi b/d malnutrisi dan pola hidup beresiko
b. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan, pertukaran oksigen malnutrisi
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang kurang,
menurunnya absorbs zat gizi
d. Diare b/d infeksi GI (GastroIntestinal)
3. Intervensi dan Rasional Tindakan
a. Intervensi diagnosa 1
a) Reiko tinggi infeksi b/d malnutrisi dan pola hidup beresiko
Tujuan :
Pasien akan bebas infeksi oportunistik dan komplikasinya, dengan KH:
- Tidak ada tanda-tanda infeksi baru
- TTV dalam batas normal
b) Intervensi (NIC)
- Monitor tanda-tanda infeksi baru
R/: untuk pengobatan dini
- Gunakan teknik aseptik pada setiap tindakan inovatif
R/: mencegah pasien terpapar kuman pathogen dari RS
- Kumpulkan specimen untuk test lab, sesuai order
R/: meyakinkan diagnosis akurat dan pengobatan
- Atur pemberian anti infeksi sesuai oerder
- R/: mempertahankan kadar darah yang terapeutik
b. Intervensi diagnosa 2
a) Intoleransi aktivitas b/d kelemahan, pertukaran oksigen, malnutrisi
Tujuan :
Pasien dapat berpartisifasi dalam kegiatan, dengan KH :
- Bebas dyspnea dan takikardi selama aktivitas
b) Intervensi (NIC)
- Monitor respon fisiologis terhadap aktivitas
R/: respon bervariasi dari hari ke hari15
- Berikan bantuan perawatan yang pasien sendiri tidak mampu
R/: mengurangi kebutuhan energy
- Jadwalkan perawatan pasien sehingga tidak mengganggu istirahat
1. R/: ekstra istirahat perlu untuk meningkatkan kebutuhan metabolic
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.J

1. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
a. Identitas pasien
Nama : Tn “J”
Umur : 44 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Suku : Dayak
Pendidikan : SD
Alamat : Jl. Dsn. Suka Damai RT 04/004. Pasigi. Mempawah
Hulu
Pekerjaan : Petani
Tanggal masuk : 04 Oktober 2014
Tanggal pengkajian : 06 Oktober 2014
Diagnosa medis : PLHA + Obs. DyspePasienia, TB
B. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn “A”
Jenis kelamin : Laki-laki
Hubungan dengan pasien : Adik
C. Riwayat Penyakit
a) Alasan masuk rumah sakit sakit
Pasien mengatakan demam ± 2 bulan SMRS, demam naik turun.
Pasien juga mengatakan batuknya berdahak ± 1 tahun yang lalu
SMRS, sering sesak. Pasien pernah berobat TB paru hanya 2 bulan
saja. Pasien mengatakan nafsu makannya berkurang.
b) Keluhan utama
Pasien mengatakan napasnya terasa sesak, pasien juga mengatakan ada
batuk berdahak.
c) Keluhan saat dikaji
Pasien mengatakan nafsu makannya menurun, sering juga mual
muntah. Pasien mengatakan juga tidak bisa tidur saat malam hari
karena gelisah, sesak dan batuk berdahak.
d) Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan pernah berganti-ganti pasangan ketika
berhubungan intim dan pasien memiliki riwayat mentato badannya.
e) Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
menular dan penyakit kronis lainnya.
D. Genogram

Data Biologis
a. Pola nutrisi
SMRS : Pasien makan tiga kali sehari dengan menu bervariasi satu porsi makan
habis.
MRS : Pasien tidak nafsu makan dan makan satu kali sehari porsi makan RS
tidak habis sisa 1/2.
b. Pola minum
SMRS : Pasien minum 7-8 gelas sehari (1.5-2 liter)
MRS : Pasien minum 5-6 gelas sehari (0.8-1 liter)
c. Pola eliminasi
SMRS : Pasien BAB satu kali sehari, BAK 7-8 kali sehari
MRS : Pasien jarang BAB karena jarang makan, BAK 6-7 kali sehari.
d. Pola istirahat/tidur
SMRS : Pasien tidur 7-8 jam sehari.
MRS : Pasien tidur hanya ± 3-4 jam saat malam hari, saat rasa sesak dan batuk
datang, pasien terjaga.
e. Pola hygiene
- Mandi
SMRS : Pasien mandi dua kali sehari.
MRS : Pasien mandi satu kali sehari.
- Cuci rambut
SMRS : Pasien mencuci rambutnya saat mandi.
MRS : Pasien hanya membasahi rambutnya ketika mandi.
- Gogok gigi
SMRS : Pasien gosok gigi dua kali sehari.
MRS : Pasien baru satu kali menggosok gigi selama tiga hari
masuk rumah sakit.

E. Pola aktifitas

Aktifita 0 1 2 3 4
s
Mandi √
Berpakaian √
Eliminasi √
Mobilisasi ditempat tidur √
Pindah √
Makan dan minum √

Keterangan : 0 = mandiri
1 = dibantu sebagian
2 = perlu bantuan orang lain
3 = perlu bantuan orang lain dan alat
4 = tergantung orang lain tidak mandiri

F. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : E4M6V5 (GCS = 15) Compos Mentis
TTV : TD = 100/80 mmHg
N = 86 x/menit
RR = 40 x/menit
S = 37,3 ºC
Berat badan
SMRS : 55 Kg ± 6 bulan lalu
MRS : 35 Kg
Tinggi badan : 159 cm
IMT : 𝐵𝐵(𝑇𝐵)2=35(1,59)2=12,69
Keterangan : Nilai normal 18,5 - 24,5 𝐾𝑔𝑚2⁄
b. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala simetris, rambut hitam keriting, kulit kepala
kering, tidak ada ketombe.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
c. Mata
Inspeksi : Sklera putih, dapat melihat dengan jelas, bola mata
simetris, konjungtiva merah muda, ada reaksi terhadap cahaya
(miosis) tidak mengguakan alat bantu penglihatan, fungsi
penglihatan normal.
Palpasi : Tidak nyeri tekan.
d. Hidung
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan dan pembengkakan.
e. Telinga
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada kelainan dikedua telinga, tidak ada
lesi dan serumen.
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
f. Mulut
Inspeksi : Gigi tampak kuning, lidah bersih, mukosa mulut lembab.
Palpasi : Otot rahang kuat.
g. Leher
Inspeksi : Ada pembesaran kelenjar getah bening.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
h. Thoraks (paru-paru)
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada lesi, respirasi 40 kali per menit,
terdapat retraksi dinding dada.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
Auskultasi : Bunyi napas ronkhi.
Perkusi : Batas paru-paru normal.
i. Thoraks (jantung)
Inspeksi : Ictus cordis terlihat, terlihat tatto di dada sebelah
kanan.
Palpasi : Ictus cordis teraba.
Auskultasi : S1 dan S2 reguler.
Perkusi : Batas jantung normal.
j. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi, terdapat pembesaran abdomen
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
Auskultasi : Bising usus 8 kali per menit.
Perkusi : Timpani.
k. Genetalia
(pasien menolak untuk dikaji karena menyangkut masalah pribadi).
G. Pemeriksaan Laboratorium
Golongan darah :B
HbsAg : Non-reaktif
HIV : R/Reaktif
BTA :+

LABORATORIUM
04-10-2014 Hasil Nilai Normal
RBC 3,57 3,50-5,50 12𝑙⁄
MCV 7,47 75,0-100,0 fl
RDW% 63,1 1,0-1,6 %
HCT 26,7 35,0-55,0 %
PLT 386 100-400 10𝑔𝑙⁄
MPV 6,3 8,0-11,0 fl
PCT 0,24 0,01-99,9 %
HGB 10,2 HL 11,5-16,5 𝑔𝑑𝑙⁄
WBC 13,5 3,5-10 10𝑔𝑙

H. Pengobatan

06 Oktober 2014 07 Oktober 2014 08 Oktober 2014

- IUFD RL 20 Tpm - IUFD Clinimix - IUFD Clinimix


- Inj. Dexametason 3x1 - IUFD ivelif - Sohobion drip 1x1 3cc
amp - Sohobion drip 1x1 3cc - OAT Terapi (INH 300
- Inj. Ranitidin 2x1 amp - OAT Terapi (INH 300 mg 1x1, Rifampisin 400
- Inj Ceftriaxone 2x1 mg 1x1, Rifampisin 400 mg 1x1, etambutol 1x1
gram mg 2x1. - PCT 3x1 (bila
- Pirazinamol 1x1, demam), O2 4 𝑙𝑚
Ketokonazole 1x200
mg 1x1
- Candistatin
2x1(peroral)
- PCT 3x1 (bila
demam), O2 4 𝑙𝑚⁄
DAFTAR PUSTAKA

Barbara C. Long. 1996 Perawatan Medikal Bedah. Pedjajaran Bandung


Doenges, Marylyn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 4. Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Padila. S.Kep.NS.2012. Keperawatan Medikal Bedah. Numed. Yogyakarta
Smeltzer , Bare, 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah , Brunner dan
suddart, Edisi 8, Jakarta, EGC.

Anda mungkin juga menyukai